Abstrak
Kata Kunci: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konflik pekerjaan
konflik pekerjaan keluarga, beban kerja, stres keluarga, beban kerja terhadap keinginan untuk keluar dengan stress kerja
kerja, keinginan keluar sebagai variabel intervening pada karyawan wanita yang menikah pada
Asuransi Kesehatan. Dependen variabel pada penelitian ini adalah keinginan
untuk keluar. Independen variabel pada penelitian ini adalah konflik
pekerjaan keluarga, beban kerja dan stress kerja. Populasi penelitian ini
adalah seluruh karyawan wanita yang sudah menikah. Sampel nya sejumlah
145 responden yang menjawab pertanyaan melalui kuesioner secara online.
Teknik analisis yang dipake adalah Model Persamaan Structural
menggunakan aplikasi AMOS. Hasil menunjukan pengaruh positif signifikan
antara konflik pekerjaan keluarga terhadap stress kerja dan keinginan untuk
keluar. Hasil yang sama menunjukan adanya pengaruh positif signifikan
antara beban kerja terhadap stress kerja dan keinginan untuk keluar. Stres
kerja memiliki pengaruh positif signifikan terhadap keinginan untuk keluar.
Corresponding Author: Keseluruhan hasil dinyatakan positif sesuai hipotesis penelitian.
Sherli Junianingrum
E-mail:
1696sherlij@gmail.com
ISSN (print): 1412-3126
ISSN (online): 2655-3066
72
Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 28 (1) 2021: 72 - 83
di keluarga begitu pula sebaliknya, tuntutan beban kerja yang tinggi akan mempengaruhi
keluarga dapat mengganggu tanggung jawab kinerja organisasi.
di pekerjaan. Karyawan seperti itu bisa menjadi Indikator beban kerja yang dalam penelitian ini
Lelah secara emosional dan akan berfikir untuk menggunakan penelitian milik Mas’ud (2004)
meninggalkan pekerjaan mereka. Karyawan yaitu:
akan mengurangi produktivitas kinerja mereka 1. Sering dinas luar kota
sebelum meninggalkan pekerjaan. 2. Sering melakukan pekerjaan diluar job desc
Yang et al. (2000) mengungkapkan 3. Overtime
bahwa ada tiga jenis konflik peran g&a yaitu: 4. Bertanggung jawab lebih dari satu
1. Time-based Conflict pekerjaan
Waktu yang dibutuhkan untuk Stres Kerja
menjalankan suatu peran mengurangi Stres kerja didefinisikan sebagai reaksi
waktu untuk menjalankan peran yang individu terhadap karakteristik lingkungan
lainnya. kerja yang tampaknya mengancam secara
2. Strain-based Conflict emosional dan fisik (Jamal, 2007). Karyawan
Tekanan yang didapat dari salah satu yang mengalami tingkat stres kerja yang lebih
peran mempengaruhi kinerja peran yang tinggi cenderung tidak sehat, kurang
lainnya. termotivasi, stresdapat berasal dari berbagai
3. Behavior-based Conflict sumber dan mempengaruhi orang dengan cara
Perliaku yang efektif dalam salah satu yang berbeda. Dalam literatur terkait, istilah
peran tidak tepat untuk diterapkan pada "Stres" digunakan untuk merujuk pada respons
peran yang lainnya. fisiologis (Kavanagh, 2005).
Indikator stress kerja yang digunakan
Indikator konflik pekerja-keluarga yang dalam penelitian ini menggunakan instrument
digunakan dalam penelitian ini menggunakan yang dikembangkan dalam Mas’ud (2004)
instrument yang dikembangkan oleh Mas’ud yaitu:
(2004) yaitu: 1. Kesalahaan kerja meningkat
1. Tuntutan pekerjaan 2. Tekanan dari atasan
2. Hubungan dalam keluarga 3. Kehilangan konsentrasi kerja
3. Kurangnya waktu bersama keluarga 4. Menurunnya tingkat hubungan
4. Tidak dapat mengikuti kegiatan keluarga interpersonal
yang penting
5. Adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan Intention to Quit
dan keluarga Intention to quit telah menjadi masalah
yang serius bagi manajemen bertahun-tahun
Beban Kerja (Chen et al., 2011) dan telah menjadi masalah
Beban kerja didefinisikan sebagai utama bagi organisasi sekarang ini. Intention to
jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan quit dapat diartikan sebagai gagalnya
seseorang dalam periode yang telah diberikan manajemen dalam mempertahankan
dan pekerjaan yang berlebihan dapat menjadi karyawannya. Penyebab Intention to quit adalah
sumber stress bagi karyawan (Radzali et al., konflik pekerjaan keluarga, beban kerja, stress
2013). kerja dan masih banyak faktor lain yang dapat
Beban kerja dan stres kerja yang tinggi mempengaruhi. Pengertian turnover intention
mungkin berdampak negatif pada kinerja dan berdasarkan definisi intensi dan turnover adalah
meningkatkan risiko kesehatan kerja kecenderungan atau adanya rencana individu
(Hombergh, 2009). Karyawan yang mempunyai untuk meninggalkan perusahaan (Taufan et al.,
2016).
74
Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 28 (1) 2021: 72 - 83
Faktor – faktor yang mempengaruhi tepat oleh manajer sumberdaya manusia. Hal
intensi turnover diantaranya keluarnya tersebut dapat mengakibatkan seorang
karyawan kebanyakan dipengaruhi oleh tugas. karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
Hal ini menyebabkan ada beberapa karyawan dalam waktu yang tepat. Beban kerja pada
yang memiliki tugas g&a karena keterbatasan karyawan dapat meningkat ketika kemampuan
sumber daya yang dimiliki sehingga banyak karyawan terbatas namun pekerjaan yang
karyawan yang masih merangkap jabatan dan diberikan melebihi batas kemampuan
tugas. karyawan (Dimitriu et al., 2020). Beberapa
Indikator intention to quit yang peneliti telah menguji pengaruh beban kerja
digunakan dalam penelitian ini menggunakan terhadap stress kerja antara lain: (Crouter et al.,
instrument yang dikembangkan oleh (Chen, 2009), (Rabei et al., 2020), (Oladunjoye &
2006) yaitu: Oladunjoye, 2020), (Dimitriu et al., 2020)
1. Berfikir untuk keluar mengemukakan bahwa beban kerja yang
2. Keinginan untuk meninggalkan pekerjaaan berlebih pada karyawan dapat menimbulkan
sekarang stress. Berdasark ananalisis hipotesis diatas,
3. Keinginan untuk mencari pekerjaan lain maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai
berikut
H2: Beban Kerja berpengaruh positif terhadap
Pengembangan Hipotesis Stres Kerja
Pengaruh Work family conflict terhadap Stres Pengaruh Work family conflict terhadap
Kerja Intention to Quit
Work family conflict merupakan variabel Work family conflict selain dapat
penting yang perlu diperhatikan oleh Manajer mempengaruhi stress kerja, dapat pula
Sumber Daya Manusia. Variabel ini mempengaruhi Intention to Quit.
berhubungan dengan kinerja dan dan Keseimbangan antara hubungan pekerjaan dan
komitmen organisasi. Permasalahan pekerjaan keluarga perlu menjadi topik yang
dapat menimbulkan pada masalah keluarga, diperhatikan oleh manajemen sumber daya
begitu pula sebaliknya (Sedigh et al., 2017). manusia. Karyawan yang menjalankan peran
Permasalahan yang timbul dapat g&a secara bersama-sama cenderung memiliki
mengakibatkan stress kerja pada karyawan. konflik dalam diri yang dapat menyebabkan
Beberapa peneliti telah menguji pengaruh Work Intention to quit (Maehara et al., 2020). Bebera
family conflict terhadap Stres kerja, antara lain: papeneliti telah menguji hubungan antara Work
(Rabenu et al., 2017) , (Sedigh et al., 2017), family conflict dengan Intention to quit antara
(Woodall et al., 2020) menerangkan bahwa Work lain: (Maehara et al., 2020), (Liu et al., 2020),
family conflict dapat menimbulkan stress kerja (Farhani & Piotrowski, 2020), mengemukakan
karyawan. Berdasarkan penjelasan analisis bahwa Work Famly Conflict dapat menyebabkan
hipotesis di atas maka peneliti mengajukan adanya Intention to Quit. Berdasarkan
hipotesis sebagai berikut: penjelasan analisis hipotesis di atas maka
H1: Work family conflict berpengaruh positif peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
terhadap Stres Kerja H3: Work family conflict berpengaruh positif
terhadap Intention to Quit
Pengaruh Beban Kerja terhadap Stres Kerja
Beban Kerja merupakan variabel Pengaruh Beban Kerja terhadap Intention to
penting yang dapat mempengaruhi tingkat Quit
stress karyawan. Beban kerja yang berlebih Beban Kerja selain dapat berpengaruh
diakibatkan oleh pembagian kerja yang tidak terhadap stress kerja, dapat pula berpengaruh
75
Analisis Pengaruh Work Family Conflict dan Beban Kerja terhadap Intention to Quit dengan Stres Kerja sebagai Variabel
Intervening
Sherli Junianingrum, Fuad Mas’ud
suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel Dalam penelitian ini menggunakan dua
jika memberikan cut off value CR > 0,70. macam Teknik analisis yaitu Confirmatory Factor
Average Variance Extract (AVE) adalah Analysis (CFA). CFA merupakan bagian dari
jumlah rata-rata varians dalam variabel SEM yang digunakan untuk menguji seberapa
indikator yang berhasil dijelaskan oleh suatu baik variable yang diukur mewakili jumlah
konstruk. Suatu konstruk dikatakan reliabel apabila konstruk (Confirmatory Factor Analysis, 2013).
memiliki Average Variance Extracted AVE ≥ 0,05. Yang kedua adalah Regression Weight yang
Pemodelan persamaan struktural (SEM) digunakan untuk mengukur besaran pengaruh
adalah kerangka kerja statistik multivariat yang antar variable.
digunakan untuk memodelkan hubungan
kompleks antara variabel yang diamati secara HASIL ANALISIS dan PEMBAHASAN
langsung dan tidak langsung (laten) (Catherine
& Morris, 2012). Hasil Analisis
77
Analisis Pengaruh Work Family Conflict dan Beban Kerja terhadap Intention to Quit dengan Stres Kerja sebagai Variabel
Intervening
Sherli Junianingrum, Fuad Mas’ud
Berdasarkan pada tabel 2 diketahui bahwa nilai 0,70. Dari keseluruhan uji yang dilakukan
St&ard loading (estimates) diatas 0.5 artinya sudah memenuhi kriteria. Adapula nilai Chi-
data pada penelitain ini valid, dan nilai square yang dihasilkan adalah 98,4 >124,6,
Cronbach Alpha diatas 0.6 artinya reliabel. Jadi maka diasumsikan memenuhi kriteria dan nilai
jawaban responden dapat dipercaya. probability yang dihasilkan adalah 0,061 >0.05,
Nilai CR yang berada di atas ±2,58 maka diasumsikan memenuhi kriteria. Dari
meskipun ada beberapa observe variabel tidak keseluruhan uji yang dilakukan disimpulkan
berdistribusi normal, tampak bahwa hampir keseluruhan pengujian memenuhi kriteria.
seluruh observed variabel terdistribusi normal Maka disimpulkan semua uji dinyatakan
secara univariate. Nilai ini bernilai lebih rendah memiliki model yang baik atau fit.
dari nilai 2,58 sebagaimana disyaratkan, Setelah asumsi didapatkan, maka untuk
dimana hal tersebut dihasilkan dari evaluasi selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
normalitas dimana kriteria critical ratio skewness hipotesis penelitian. Pengujian didasarkan pada
value dan kurtosis value digunakan. Di sisi lain nilai CR dari hasil pengolahan SEM
hasil uji normalitas secara multivariate sebelumnya.
menunjukkan nilai CR sebesar 3,585 < 10 maka
dapat dikatakan data normal. Tabel 4. Estimasi Parameter Regression Weight
Cara mengetahui munculnya Variabel CR P
multikolineritas dan singularitas adalah dengan Work family 2.930 0.32
mengetahui nilai determinan matriks kovarians conflict
yang sangat kecil atau bahkan hampir 0. Dari terhadap
pengujian yang dilakukan, dapat dikatakan Stres kerja
bahwa nilai determinan matriks kovarians Beban kerja 3.043 0.27
sample adalah 0,000. terhadap
Evaluasi nilai st&ardized residual covarians Stres Kerja
mengindikasikan masih sedikit nilai residual Work family 2.866 0.38
yang st&ardised menghasilkan nilai di atas conflict
±2,58. Dengan adanya nilai di atas ±2,58 maka terhadap
menunjukkan gangguan model masih relatif Intention to
kecil. Quit
Beban 2.057 0.45
Tabel 3. Goodness of Fit Indeks untuk Full Kerja
Model terhadap
Goodness of
Kriteria
Hasil Evaluasi Intention to
Fit Indeks Analisis Model
AGFI > 0.90 0.931 Baik
Quit
GFI > 0.90 0.926 Baik Stres Kerja 2.032 0.46
NFI > 0.90 0.921 Baik terhadap
CFI > 0.90 0.925 Baik
Intention to
RMSEA < 0.70 0.061 Baik
Chi-Square < 124.6 98.4 Baik Quit
Probability > 0.05 0.061 Baik Sumber: data diolah 2021
Dapat dilihat nilai uji kelayakan dari full Berdasarkan table diatas Selanjutnya,
model sudah memenuhi st&ard uji kriteria dilakukan uji hipotesis yang mengacu pada
goodness of fit seperti AGFI memiliki nilai 0,931> nilai critical ratio (CR) dan tingkat signifikan
0,90, GFI memiliki nilai 0,926> 0,90, NFI atau probability (p) pada regression weight,
memiliki nilai 0,921> 0,90, CFI memiliki nilai dimana nilai CR ≥ 2 dan signifikan ≤ α = 0,05
sebesar 0,925> 0,90, dan nilai RMSEA 0,061< sebagai syarat hipotesis diterima.
78
Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 28 (1) 2021: 72 - 83
Pengaruh Beban Kerja terhadap Stres Pengaruh Beban Kerja terhadap Intention
Kerja to quit
Hipotesis 2 dikatakan bahwa terdapat Hipotesis 4 dikatakan bahwa beban
pengaruh positif beban kerja terhadap stress kerja berdampak positif pada intention to quit.
kerja. Berdasarkan tabel 4, disajikan nilai CR Dari data yang telah diolah, didapatkan nilai
untuk hubungan antara variabel beban kerja sebesar 2.032 dan nilai P sebesar 0.046. Hasil
terhadap stress kerja sebesar 3.043 dan kedua nilai pengujian yang diperoleh
perolehan nilai P sebesar 0.027. Nilai CR ≥2.00 menunjukan hasil >2.00 untuk CR dan ≤0.05
dan nilai P ≤0.05, maka dikatakan keduanya untuk nilai P yang dikatakan memenuhi syarat.
memenuhi syarat. Dengan demikian dapat Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
dikatakan bahwa adanya pengaruh positif terdapat pengaruh positif antara beban kerja
antara beban kerja terhadap stress kerja dan H2 terhadap intention to quit. Maka H4 diterima.
diterima. Artinya semakin tinggi beban kerja,
Artinya semakin tinggi beban kerja akan maka terdapat pula peningkatan atas intention
meningkatkan stress kerja. Hasil penelitian ini to quit. Hasil penelitian ini mendukung
konsisten dengan beberapa peneliti yang telah penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
menguji pengaruh beban kerja terhadap stress Taufan et al. (2016), (Holl& et al., 2019), (Kox et
kerja antara lain: (Crouter et al., 2009), (Rabei et al., 2020), mengemukakan bahwa terdapat
al., 2020), (Oladunjoye & Oladunjoye, 2020), hubungan positif antara beban kerja terhadap
(Dimitriu et al., 2020) mengemukakan bahwa intention to quit.
beban kerja yang berlebih pada karyawan
dapat menimbulkan stress.
79
Analisis Pengaruh Work Family Conflict dan Beban Kerja terhadap Intention to Quit dengan Stres Kerja sebagai Variabel
Intervening
Sherli Junianingrum, Fuad Mas’ud
Farhani, Z. N & Piotrowski, A. (2020). Nurses ’ Matsumae, M., Takeshima, H., Sugo, N.,
turnover intention. 71(4), 413–420. Nakao, N., Saito, N., Ikawa, F., Tamura,
Haldorai, K., Kim, W. G., Pillai, S. G., Park, T. N., Sakurada, K., Shimokawa, S., Arai, H.,
(Eliot), & Balasubramanian, K. (2019). Tamura, K., Sumita, K., Hara, S., & Kato,
Factors affecting hotel employees’ attrition Y. (2020). A Questionnaire to Assess the
& turnover: Application of pull-push- Challenges Faced by Women Who Quit
mooring framework. International Journal of Working as Full-Time Neurosurgeons.
Hospitality Management, 83(October 2018), World Neurosurgery, 133, 331–342.
46–55. Mas’ud, F. (2004). Survey Diagnosis
Holl&, P., Tham, T. L., Sheehan, C., & Cooper, Organisasional (Konsep dan Aplikasi). Badan
B. (2019). The impact of perceived Penerbit Undip Semarang.
workload on nurse satisfaction with work- Oladunjoye, A., & Oladunjoye, O. (2020). An
life balance & intention to leave the evolving problem—Mental health
occupation. Applied Nursing Research, symptoms among health care workers
49(March), 70–76. during COVID-19 p&emic. Asian Journal of
Hombergh, P. van den. (2009). High workload & Psychiatry, 54.
job stress are associated with lower practice Rabei, S., Mourad, G., & Hamed, A. E. D.
performance in general practice: an (2020). Work stress & sleep disturbances
observational study in 239 general practices in among internship nursing students. Middle
the Netherl&s. East Current Psychiatry, 27(1), 1–6.
Jamal, M. (2007). Job stress & job performance Rabenu, E., Tziner, A., & Sharoni, G. (2017). The
controversy revisited: An empirical relationship between work-family conflict,
examination in two countries. International stress, & work attitudes. International
Journal of Stress Management, 14(2), 175– Journal of Manpower, 38(8), 1143–1156.
187. Radzali, F. M., Ahmad, A., & Omar, Z. (2013).
Kavanagh, J. (2005). Stress & performance. In Workload, Job Stress, Family-To-Work
Ergonomics (Vol. 16, Issue 5). Conflict & Deviant Workplace Behavior.
Kelly, M. (2019). Work-Family Conflict: Definition, International Journal of Academic Research in
Types & Examples. Www.Study.Com. Business & Social Sciences, 3(12), 109–115.
https://study.com/academy/lesson/wor Schaufeli, W. B., & Peeters, M. C. W. (2000). Job
k-family-conflict-definition-types- Stress & Burnout among Correctional
examples.html Officers: A Literature Review. International
Kox, J. H. A. M., Groenewoud, J. H., Bakker, E. Journal of Stress Management, 7(1), 19–48.
J. M., Bierma-Zeinstra, S. M. A., Runhaar, Sedigh, G., Devlin, R. A., & Grenier, G. (2017).
J., Miedema, H. S., & Roelofs, P. D. D. M. Are quebecers more stressed out at work
(2020). Reasons why Dutch novice nurses than others? An investigation into the
leave nursing: A qualitative approach. differences between Quebec & the rest of
Nurse Education in Practice, 47, 102848. Canada in level of work stress. Canadian
Liu, B., Wang, Q., Wu, G., Zheng, J., & Li, L. Public Policy, 43(3), 177–189.
(2020). How family-supportive supervisor https://doi.org/10.3138/cpp.2016-068
affect Chinese construction workers’ work- Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,
family conflict & turnover intention: Kualitatif, dan R&D. CV Alphabeta.
investigating the moderating role of work Taufan, M., Putra, P., & Prihatsanti, U. (2016).
& family identity salience. Construction Hubungan Antara Beban Kerja Dengan
Management & Economics, 38(9), 807–823. Intensi Turnover Pada Karyawan Di Pt.
Maehara, T., Kamiya, K., Fujimaki, T., ―X.‖ Empati, 5(2), 303–307.
Matsumura, A., Hongo, K., Kuroda, S., Woodall, K. A., Richardson, S. M., Pflieger, J.
82
Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol. 28 (1) 2021: 72 - 83
83