Anda di halaman 1dari 71

PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN

BAHAN BAKU PADA PT. METINDO ERA SAKTI


BEKASI JAWA BARAT

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan


Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta

Oleh :
Nuraini Fajar Ayu Puspitasari
190113160001

JURUSAN ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
TAHUN 2022
PENGESAHAN NASKAH
PENGESAHAN UJIAN TUGAS AKHIR
Nama Mahasiswa : Nuraini Fajar Ayu Puspitasari

NIM : 190113160001

Jurusan : Administrasi

Program Studi : Administrasi Bisnis

Konsentrasi : Administrasi Perkantoran

Judul Tugas Akhir : Prosedur Penerimaan Dan Penyimpanan Bahan Baku

Pada PT Metindo Erasakti

Dinyatakan telah mengikuti Sidang Tugas Akhir di hadapan Dosen Penguji


pada Tanggal 26 April 2022 dan yang bersangkutan dinyatakan

LULUS

NO Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Muhammad Kesrul, S.E.,M.B.A Ketua Penguji

2 Susilo Wulandari, S.Sos.,M.M Penguji Ahli

Jakarta, 26 April 2022

Zelly Andretty, S.E.


Sekretaris Sidang
SURAT PERNYATAAN BEBAS PUSTAKA
KETERANGAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
ABSTRAK

Nuraini Fajar Ayu Puspitasari

(nayupuspitaayu@gmail.com)
Dalam sebuah perusahaan tentunya dibutuhkan yang namanya sistem dan
juga prosedur. Terutama dalam hal penerimaan dan penyimpanan bahan
baku, agar dapat tercipta nya Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan yang
baik maka dari itu, perusahaan memerlukan pengelolaan sistem dalam setiap
prosedur kerjanya, hal ini diperlukan untuk menghindari adanya
ketidaksesuaian bahan baku yang didatangkan dengan kualitas yang
ditentukan. Karena jika tidak terdapat sistem dalam proses yang seharusnya
dapat di awasi dan dikendalikan untuk menciptakan kinerja yang baik, akan
kehilangan kendali dan juga fungsi nya, Oleh sebab itu Dibawah Bimbingan
Bapak R. Achmad Rachmat Sobari, S.E, M.A. maka dari itu penulis
mengangkat judul Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku
pada PT Metindo Erasakti dengan maksud untuk melakukan penelitian
terhadap topik yang penulis angkat pada perusahaan tersebut, dan untuk
mengetahui bagaimana prosedur-prosedur penerimaan dan penyimpanan
bahan baku produk yang diterapkan pada PT Metindo Erasakti, bagian-
bagian apa saja yang terkait didalam sistem penerimaan dan penyimpanan
bahan baku tersebut, dokumen-dokumen apa saja yang terkait dan
digunakan dalam Sistem Penerimaan tersebut, hambatan-hambatan apa saja
yang terjadi dalam sistem penerimaan dan penyimpanan tersebut, dan cara
penanggulangan untuk hambatan - hambatan yang terjadi didalam Sistem
Penerimaan Dan Penyimapanan Bahan Baku tersebut. Dalam hal ini penulis
menggunakan metode wawancara, observasi dan studi pustaka, sedangkan
teknik analisis data yang digunakan adalah teknik data pastisipan yaitu
observer turut mengambil bagian atau berada dalam keadaan objek yang
diobservasi. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan oleh penulis
menciptakan kesimpulan bahwa prosedur penerimaan dan penyimpanan
bahan baku pada PT Metindo Erasakti dimulai dari Bagan Alir Sistem
Kegiatan Penerimaan Bahan Baku yang dimana dalam proses pelaksanaan
prosedur tersebut melibatkan beberapa departemen yang ada didalam
perusahaan, serta mencakup beberapa dokumen penting dalam sistem
tersebut, dimana telah penulis sajikan pada pembahasan yang terdapat
didalam Tugas Akhir ini.

Kunci Kata : Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku (Raw


Material)

SURAT KETERANGAN MAGANG


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.
Sebagaimana ketentuan yang berlaku di Politeknik LP31 Jakarta, bahwa
mahasiswa tugas akhir diharuskan menyusun dan memaparkan Tugas Akhir
sebagai salah satu persyaratan penyelesaian pendidikan Politeknik LP31
Jakarta Program D3. Untuk itu penulis melakukan magang dari tanggal 26
Oktober – 26 Februari 2021 di PT Metindo Era Sakti Bekasi Jawa Barat,
kemudian menyusun laporan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk TA di
bawah bimbingan Bapak R. Achmad Rachmat Sobari, S.E, M.A. Dengan
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam mendorong dan mebantu penulis dalam
pelaksanaan penyusunan pelaporan Tugas Akhir, khususnya kepada :
1. Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Bapak Akhwanul Akhmal, S.P., M.Si.
2. Wakil Direktur Bidang Akademik, Dr. Euis Winarti, M.M.
3. Wakil Direktur Bidang Non Akademik, Teddy Setiady, S.Sos., M.Kom.
4. Ketua Jurusan Administrasi, Mujtabah Fatururrahman S,Pd., M.M.
5. Dosen Pembimbing Tugas Akhir Bapak R. Achmad Sobari, S.E., M.A.
yang bersedia membimbimbing penulis dalam menyusun Tugas Akhir di
tengah kesibukannya.
6. Pembimbing pada PT Metindo Erasakti Bapak Syamsul
7. Kepada semua dosen kampus Politeknik LP3I Jakarta khususnya
Kampus Cileungsi yang telah membimbing, mengajarkan, dan
memberikan kelompok kami banyak ilmu dan pengetahuan.
8. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa
kepada penulis, sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat selesai tepat
waktu.
9. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah membantu menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini tepat
waktu.

Atas semua bimbingan dan arahan yang telah diberikan, penulis


mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnnya. Semoga kebaikan
Bapak/Ibu mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir yang telah dibuat menjadi
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya dan perusahaan yang
terkait serta mahasiswa/i Politeknik LP3I Jakarta.

Bekasi, 07 April 2022

Penulis
Nuraini Fajar Ayu Puspitasari
DAFTAR ISI

PENGESAHAN NASKAH.....................................................................
SURAT PERNYATAAN BEBAS PUSTAKA..........................................
KETERANGAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
ABSTRAK..............................................................................................
SURAT KETERANGAN MAGANG........................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................
1.2 Alasan Pemilihan Objek...................................................
1.3 Batasan Masalah..............................................................
1.4 Rumusan Masalah...........................................................
1.5 Tujuan dan Manfaat.........................................................
1.5.1 Tujuan Penulisan..............................................................
1.5.2 Manfaat Penulisan............................................................
1.6 Metodologi Penulisan.......................................................
1.6.1 Studi Lapangan................................................................
1.6.2 Studi Kepustakaan...........................................................
1.6.3 Tehnik Dokumentasi.........................................................
1.7 Sistematika Penulisan......................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................
2.1 Prosedur...........................................................................
2.1.1 Pengertian Prosedur........................................................
2.1.2 Karakteristik Prosedur......................................................
2.1.3 Unsur-unsur Prosedur......................................................
2.1.4 Langkah-langkah Penyusuhan Prosedur.........................
2.1.5 Simbol-simbol Bagan Alir Prosedur.................................
2.2 Penerimaan......................................................................
2.3 Penyimpanan...................................................................
2.3.1 Pengertian Sistem Penyimpanan.....................................
2.3.2 Sistem penyimpanan........................................................
2.3.3 Konsep Tata Letak Penyimpanan Barang.......................
2.3.4 Media Penyimpanan.........................................................
2.4 Bahan Baku......................................................................
2.4.1 Pengertian Bahan Baku...................................................
BAB III
3.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Metindo Erasakti
3.2 Ruang Lingkup Perusahaan.............................................
3.3 Visi Misi Perusahaan........................................................
3.3.1 Visi:...................................................................................
3.3.2 Misi:..................................................................................
3.4 Struktur Organisasi Raw Material....................................
3.5 Deskripsi Tugas dan Wewenang Divisi Material..............
3.5.1 Presiden Direktur..............................................................
3.5.2 Direktur.............................................................................
3.5.3 General Manajer Material.................................................
3.5.4 Manajer Material...............................................................
3.5.5 Supervisor Material..........................................................
3.5.6 Foreman Material.............................................................
3.5.7 Material Planner...............................................................
3.5.8 Leader Material................................................................
3.5.9 Staff Material....................................................................

BAB IV
4.1 Prosedur Penerimaan Bahan Baku..................................
4.2 Hambatan-hambatan Dari Prosedur Penerimaan Dan
Penyimpanan Bahan Baku.........................................................
4.3 Solusi Dari Hambatan-hambatan Prosedur Penerimaan Dan
Penyimpanan Bahan Baku.........................................................
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dunia Industri manufacturing memiliki keterikatan yang erat dengan
Kegiatan Produksi, hal ini dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan di
suatu perusahaan salah satunya adalah Pengendalian Bahan Baku, di
dalam kegiatan tersebut terdapat Prosedur yang biasa mengatur hal
tersebut agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar
yang berlaku.

Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi


yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku sama
agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama,
semisal prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, prosedur masuk
perusahaan, dan sebagainya.

Didalam sebuah perusahaan prosedur memiliki (standart) atau yang


biasa disebut dengan SOP Standart Operasional Prosedur adalah
sebuah sistem atau kumpulan peraturan, pedoman, atau acuan yang
dibuat suatu perusahaan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai
dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing individu
dalam perusahaan, serta menjadi salah satu alat penilaian kinerja bagi
instansi pemerintah maupun non-pemerintah, usaha maupun non-
usaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan
(procedural) sesuai tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja pada
unit kerja yang bersangkutan.

Sehingga SOP didalam perusahaan mempunyai manfaat yaitu sebagai


standarisasi cara atau metode yang dilakukan oleh pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan secara khusus, mengurangi kesalahan-
kesalahan, dan kelalaian kerja dan juga membantu staff untuk lebih
mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga hal
ini akan mengurangi keterlibatan atasan atau pimpinan dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari.

Bagian-bagian yang langsung dari suatu sistem perusahaan meliputi


berbagai aktivitas dan sumber-sumber seperti staff dan karyawan-
karyawan dalam usaha menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa
untuk dijual, para penjual, bahan bahan mentah (Raw Material) yang
dipakai, kapital yang tertanam dalam perusahaan dan semua sumber
ekonomi yang dipakai perusahaan.

Sedangkan bagian bagian yang tidak langsung dalam sistem


perusahaan meliputi faktor-faktor yang tidak langsung meliputi semua
unsur dari kehidupan bangsa yang memberikan fasilitas, mengatur, dan
mempengaruhi perusahaan seperti uang, kredit, serikat kerja, tenaga
kerja, pemerintah dan juga hubungan luar negeri agama/kepercayaan,
sifat konsumen dan publik, pengaruh yang banyak merupakan faktor-
faktor kebijaksanaan dan tindakan perusahaan.

Salah satu kegiatan yang dilakukan di gudang adalah Penerimaan


(Receiving). Kegiatan penerimaan fisik dan administrasi terhadap
barang pesanan, berupa bahan baku untuk proses produksi dan barang
untuk didistribusikan ke pelanggan, serta barang penunjang (parts)
untuk mendukung oprasional perusahaan.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penerimaan barang


diantaranya yaitu kegiatan penurunan barang dari kendaraan pengirim
(unloading), pembukaan bungkus material, pemeriksaan kesesuaian
material dengan daftar pengiriman barang (packing list), melakukan
pemeriksaan kualitas barang, memutuskan kualitas barang (akan
diterima, ditolak, atau diterima dengan syarat), dan penanganan barang
untuk disimpan di gudang. Pada kondisi ditolak dan mungkin juga
kondisi diterima dengan syarat, barang yang diterima perusahaan bisa
dikembalikan langsung ke perusahaan pengirimnya, atau disimpan
sementara untuk diambil oleh perusahaan pengirimnya di periode lain.
Selama masa penyimpanan sementara dibutuhkan tempat yang
kondusif dan sebaiknya dipisahkan dari (inventory) lain supaya proses
pengambilannya lebih efektif.

Dalam proses penerimaan barang di gudang baik itu bahan baku


maupun barang pendukung pastilah tidak lepas dari sistem administrasi
yang harus dilakukan oleh petugas penerimaan barang tersebut, akan
tetapi banyak karyawan yang melewati tahapan tahapan yang sudah
dibuat oleh perusahaan untuk mempercepat waktu penerimaan barang,
hal ini juga terjadi di PT Metindo Erasakti.
PT Metindo Erasakti merupakan perusahan yang bergerak di bidang
manufaktur otomotif dan juga vendor pabrik ternama.

Pada PT Metindo Erasakti terdapat salah satu bagian departemen yaitu


departemen (Raw Material). Adapun dalam pelaksanaan Prosedur
Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku pada bagian (Raw Material)
memudahkan segala aktivitas produksi yang ada di perusahaan
tersebut sehingga mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan
tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai


Proses Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku yang ada pada PT
Metindo Erasakti, Bekasi Jawa Barat. Maka dari itu, penulis mengambil
judul “Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan pada PT Metindo
Erasakti, Bekasi Jawa Barat.”
1.2 Alasan Pemilihan Objek
1. Data dan informasi yang berkaitan dengan penulisan mudah
diperoleh.
2. Penulis melakukan magang pada PT Metindo Erasakti Cikiwul
Bantargebang Bekasi Jawa Barat.
3. Judul yang diambil oleh penulis berkaitan dengan pekerjaan penulis
pada saat magang.

1.3 Batasan Masalah


Penulisan dibatasi hanya pada kasus-kasus tentang Prosedur
Penerimaan Dan Penyimpanan Bahan Baku pada PT Metindo Erasakti
Cikiwul Bekasi Jawa Barat, agar pada saat pembahasan tidak meluas
kepada pembahasan lainnya.

1.4 Rumusan Masalah


Berikut Rumusan Masalah Sebagai Berikut :
1. Bagaimana Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku
pada PT Metindo Erasakti Cikiwul Bekasi ?
2. Apa saja hambatan-hambatan yang terjadi dalam Prosedur
Penerimaan dan Penyimpanan pada PT Metindo Erasakti Cikiwul
Bekasi ?
3. Apa saja usaha-usaha yang dilakukan untuk menanggulangi
hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Prosedur Penerimaan
dan Penyimpanan pada PT Metindo Erasakti Cikiwul Bekasi ?

1.5 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan Manfaat Terdapat 2 yaitu sebagai berikut :
1.5.1 Tujuan Penulisan
Menggunakan hal-hal khusus yang diharapkan akan diperoleh
atau dicapai dari kegiatan, tujuan penulisan memiliki korelasi
dengan rumusan masalah, seperti contoh berikut ini :
1. Untuk mengetahui Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan
Bahan Baku pada PT Metindo Erasakti Cikiwul Bekasi.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam Prosedur
Penerimaan dan penyimpanan Bahan Baku pada PT
Metindo Era Sakti Cikiwul Bekasi.
3. Untuk Mengetahui usaha yang dilakukan dalam
menanggulangi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
Prosedur Penerimaan dan penyimpanan Bahan Baku pada
PT Metindo Era Sakti Cikiwul Bekasi.

1.5.2 Manfaat Penulisan


1. Manfaat Bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian Tugas Akhir dapat memberikan
masukan dan koreksi perusahaan terhadap pelaksanaan
dalam Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku di PT
Metindo Era Sakti Cikiwul Bekasi.

2. Manfaat Bagi Dunia Pendidikan


Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan
untuk informasi atau sebagai referensi bagi pembaca,
sekaligus sebagai acuan untuk bahan pembelajaran
kedepan.

3. Manfaat Bagi Penulis


Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu media
pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian antara teori
yang didapatkan penulis di Politeknik LP3I Jakarta, selain
itu penulis juga dapat mengembangkan wawasan dan
pengetahuan masalah-masalah yang berhubungan tentang
Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku pada
PT Metindo Era Sakti Cikiwul Bekasi.

1.6 Metodologi Penulisan


Untuk memperoleh data yang dbutuhkan sesuai dengan permasalahan
penulisan maka penulisan menggunakan tehnik pengumpulan data
sesbagai berikut :

1.6.1 Studi Lapangan


a. Observasi
Merupakan tehnik pengumpulan data yang diperoleh secara
langsung dengan cara pengamatan langsung didalam
perusahaan.
b. Wawancara
Merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara Tanya
jawab secara langsung deperbaikingan pihak perusahaan
pada bagian yang bersangkutan dengan tema atau judul
Tugas Akhir.

1.6.2 Studi Kepustakaan


Penulis mempelajari teori-teori, referensi buku-buku yang
berhubungan dengan administrasi, kemudain penulis membaca
dan menganalisa teori-teori dan referensi buku tersebut agar
menjadi penulisan dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang
menjadi syarat kelulusan.

1.6.3 Tehnik Dokumentasi


Penulis melampirkan tanda bukti bahwa penulis melakukan
observasi di perusahaan berupa gambar-gambar, berbagai
perangkat contoh dokumen dan data yang digunakan dalam
Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku pada PT.
Metindo Erasakti Cikiwul Bekasi.

1.7 Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan Tugas Akhir (TA) ini untuk membahas dan
menganalisa dari klarifikasi dapat digambarkan secara utuh dan
menyeluruh mengenai sistematika penulisan ke dalam V (lima) Bab
yang telah disusun, sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab I ini penulis menguraikan tentang latar
belakang masalah yang menjadi dasar pemikiran atau
latar belakang penulisan ini selanjutnya disusun rumusan
masalah dan diuraikan tentang tujuan serta manfaat
penulisan, kemudian dikahiri dengan sistematika
penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Pada Bab II ini penulis menguraikan tentang landasan
teori yang menjadi dasar memuat pendapat para ahli
yang terkait dengan teori yang disampaikan penulis
dalam kajiannya dan analisis penulisan ini. Setelah itu
diuraikan dan digambarkan kerangka pemikiran dari
penulis. Pada PT Metindo Erasakti Cikiwul Bekasi.

BAB III : PROFIL PERUSAHAAN


Pada Bab III ini penulis menguraikan tentang gambaran
perusahaan sebagai obyek penulisan. Pada umumnya
berbasis tentang sejarah singkat perusahaan, Visi Misi
dan tujuan perusahaan, aspek kegiatan perusahaan,
struktur organisasi, dan deskripsi kerja.

BAB IV : PEMBAHASAN
Pada Bab IV penulis menguraikan tentang pembahasan
dengan jawaban detail dari identifikasi masalah pada
Bab I yang memerlukan uraian, analisa, tabel atau grafik,
pada materi yang penulis angkat yaitu “Proses
Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku pada PT
Metindo Erasakti Cikiwul Bekasi” hambatan-hambatan
tersebut.

BAB V : PENUTUP
Pada Bab V ini penulis membahas tentang Kesimpulan
yang di dapat dari hasil penulisan Tugas Akhir dan saran
yang penulis berikan Kepada PT Metindo Erasakti
Cikiwul Bekasi mengenai Proses dan penerimaan Bahan
Baku yang ada pada departemen Raw Material.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prosedur

2.1.1 Pengertian Prosedur


Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu
aktivitas. Biasanya teks prosedur terdapat pada tulisan yang
mengandung cara, tips, atau tutorial untu melakukan langkah
tertentu. Prosedur dalam perusahaan dibuat agar semua
pekerjaan dilakukan dengan baik dan lancar. Oleh karena itu,
perusahaan dituntut untuk melaksanakan sebuah prosedur yang
efektif dan efisien untuk memepertahankan eksistensinya.

Menurut Cole yang diterjemahkan oleh Baridwan dalam jurnal


Darma wijaya dan Roy Irawan (2018:26) menerangkan bahwa :

“Prosedur merupakan suatu urutan-urutan pekerjaan-


pekerjaan kerani (clerical) biasanya melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih disusun
untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.”

Menurut Pranaswati (2018:7) menyatakan bahwa :

“Prosedur ialah aspek berarti di dalam melaksanakan


tugas dan pekerjaan, baik dalam bidang kegiatan
operasional maupun bidang pekerjaan perkantoran.
Kata prosedur berasal dari Inggris ialah procedure yakni
metode, jalan ketentuan yang dipakai. Meski begitu
kata procedure sudah umum digunakan dalam kosakata
bahasa Indonesia yang di tahu dengan prosedur.”
Menurut Arini Tathagati (2018:47) menyatakan bahwa :
“Standart Operating Produce (SOP) atau lebih sering
disebut sebagai “Prosedur” adalah dokumen yang lebih
jelas dan rinci dalam menjabarkan metode yang
digunakan dalam mengimplementasikan dan
melaksanakan kebijakan dan aktivitas organisasi seperti
yang ditetapkan dalam pedoman. Pada dasarnya,
prosedur merupakan instruksi tertulis sebagai pedoman
dalama menyelesaikan sebuah tugas rutin atau tugas
yang berulang dengan cara yang efektif dan efisien,
untuk menghindari terjadinya variasi atau
penyimpangan yang dapat mempengaruhi kinerja
organisasi secara keseluruhan.”

Menurut pendapat Indah Puji Hartatik (2014:35), dalam siswandi


(2018:187) menjelaskan bahwa :
“Bagi dunia kerja prosedur adalah petunjuk bagi
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sesuatu
dengan standart yang telah ditentukan. Standart
operating procedure adalah satu set intruksi tertulis
yang digunakn untuk kegiatan rutin atau aktivitas yang
berulang kali dilakukan oleh sebuah organisasi.”

Menurut Toman Sony Tambanunan (2019:17), mengungkupan


bahwa :
“Prosedur adalah langkah-langkah maupun tahapan
mekanisme yang harus diikuti oleh seluruh unit
organisasi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan.”
2.1.2 Karakteristik Prosedur

Karakteristik Prosedur menurut Mulyadi (dalam Puspita, 2018:8)


di antaranya adalah :
1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang
baik dan menggunakan baiya semaksimal mungkin.
3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan
sederhana.
4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan
tanggung jawab.
5. Prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan dan
hambatan

2.1.3 Unsur-unsur Prosedur


Arini Tathgani (2017:51) memberikan penjelasan bahwa
didalam sebuah prosedur harus terdapat unsur-unsur, yaitu:
1. Judul.
2. Fungsi atau unit kerja “pemilik” prosedur (penanggung jawab
proses).
3. Fungsi atau unit kerja yang terkait/terlibat dalam prosedur.
4. Tujuan prosedur.
5. Lingkup aktivitas yang dicakup dalam prosedur tersebut.
6. Rentang waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
prosedur tersebut.
7. Indikator dan ukuran keberhasilan pelaksanaan proses
dalam prosedur.
8. Definisi istilah dan akronim yang digunakan dalam prosedur.
9. Dokumen terkait ataupun lampiran;lampiran.
10. Siapa yang menyiapkan prosedur.
11. Sipa yang memeriksa dan menyetujui/mengesahkan
prosedur.
12. Tanggal pengesehan.
2.1.4 Langkah-langkah Penyusuhan Prosedur
Menurut Arini Tathgani (2018:52) mengatakan bahwa:
Prosedur sebaiknya ditulis secara singkat, namun mencangkup
tahap demi tahap secara beruntutan dan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami. Prosedur juga sebaiknya dilengkapi
dengan diagram alir untuk menggambarkan arah proses yang
dtuangkan dalam prosedur.
Langkah-langkah penyusunan prosedur dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Periksa apakah sudah ada prosedur eksisting ini bisa
dijadikan referensi.
2. Jika organisasi belum memeliki prosedur eksistingting atau
prosedur sebelumnya, bisa menggunakan referensi prosedur
sebelumnya, bisa menggunakan referensi prosedur yang
seruupa yang diterapkan di organisasi lain. Lebih disarankan
untuk menggunakan referensi prosedur organisasi atau
perusahaan sejenis, agar lebih mudah mendapatkan
akivalensi atau keadaan yang sama unit kerja atau individu
terkait.
3. Tetapkan batasan lingkup proses yang akan dikuatkan
prosedur.
4. Definisikan istilaha-istilah yang akan digunakan dalam
prosedur.
5. Definisikan pihak-pihak yang terlibat dalam proses, fungsi
yang bertanggung jawab pada proses, dan pejabat yang
berwenang menyetujui prosedur proses yang akan dibuat.
6. Identifikasi input dan output dari proses tersebut dan faktor
pengambilan keputusan.
7. Tentukan ukuran keberhasilan dari pelaksanaan prosedur,
Indikator keberhasilan bisa berupa jenis, jumlah atau kualitas
produk (barang/jasa), atau waktu penyelesaian proses.
8. Buat diagram alir kasar untuk memberikan gambaran proses
secara keseluruhan, sebelum menjabarkan proses secara
detail.
9. Lakukan wawancara terhadap individu atau unit kerja yang
terlibat untuk menegetahui bagaimana pelaksanaan tugas
tersebut dilakukan secara detail.
10. Buat diagram alir yang lebih rinci sesuai dengan hasil
wawancara.
11. Tuangkan setiap langkah yang telah diidentifikasikan dalam
diagram alir dalam bentuk narasi.
12. Apabila dalam aktifitas proses terdapat dokumen lain yang
mendukung (missal peraturan pemerintah terkait atau
formulir terkait), masukan sebagai lampiran.
13. Untuk memastikan apakah prosedur sudah sesuai dengan
kondisi sebenernya dapat ditanyakan kepada individu yang
terkait dengan pelaksanaan prosedur tersebut.
14. Apabila prosedur sudah dituangkan dalam bentuk tulisan
dan diagram alir, prosedur kemudian di uji coba. Hasil uji
coba kemudian digunakan untuk memperbaiki prosedur
hingga selesai.
15. Selesai prosedur disahkan, prosedur didistribusikan kepada
unit kerja yang terkait, kemudian dilakukan pelatihan dan
sosialisasi.
2.1.5 Simbol-simbol Bagan Alir Prosedur
Menurut Arini Tathgani (2018:62)

No. Simbol Nama Fungsi


1. Terminal Memulai dan
mengakhiri
sebuah proses
2. Proses Aktivitas yang
dilakukan sebuah
fungsi / unit /
kerja / jabatan,
bisa berupa
kegiatan atau
perhitungan.
Proses ini
menghasilkan
barang, jasa,
konsep, dokumen,
saran dan
sebagainya.
3. Keputusan Menggambarkan
proses
pengambilan
keputusan yang
diambil oleh unit
kerja / jabatan.
Hasilnya bisa
berupa “YA/Tidak”,
atau mungkin
untuk beberapa
alternative
jawaban.
4. Dokumen Data yang
berbentuk
informasi, bisa
dalam bentuk
dokumen tertulis
atau file computer.
Bisa merupakan
hasil sebuah
proses atau
merupakan
masukan proses.
5. Penghubung Penghubung
digunakan jika
diagram tidak
dapat ditampung
dalam satu
halaman lain.
Penghubung
biasanya
diidentikasikan
dengan nomor
atau huruf atau
gabungan
keduanya, dengan
kode yang sama
antara bagian
yang terputus
dengan
sambungannya.
6. Anak Panah Menunjukan arah
alirah dari suatu
kegiatan ke
kegiatan lain.
7. Masukan/ Masukan /
Keluaran Keluaran yang
bukan berbentuk
data, barang atau
jasa, masukan /
keluaran manual,
mekanisasi atau
computer.
8. Prosedur Menunjukan
prosedur / intruksi
kerja yang sudah
baku dan harus
diikuti, dijadikan
landasan atau
ditindaklanjuti.

Gambar 2.1 : Simbol Bagan Alir Prosedur

2.2 Penerimaan
2.2.1 Pengertian penerimaan
Menurut Syarifuddin Pandiangan (2017 : 6) menyatakan
bahwa :
“Penerimaan merupakan awal dari arus barang yang
bergerak di gudang, baik penerimaan dengan jumlah
dan frekuensi yang kecil maupun dengan jumlah dan
frekuensi yang besar.”
Menurut Dewi Rossalia, dkk. (2017:6) menjelaskan bahwa
peniramaan (Revenue) adalah seluruh pendapatan tanpa
melihat darimana sumbernya, dengan besar yang tidak terlalu
sama untuk setiap jangka waktu tertentu.

Dalam buku Management Logistik Ricky Virona Martono


(2018:43) menyatakan bahwa :
“Penerimaan adalah kegiatan yang terdiri atas
penerimaan barang dari kendaraan pengiriman
(unloading), pembukaan bungkus material, pemeriksaan
kualitas barang dan kesesuaian fisik barang yang
diterima dengan daftar penerimaan barang.”

Menurut Wiilem Siahaya (2018:86) berpendapat bahwa :


“Penerimaan adalah kegiatan penerimaan fisik dan
administrasi terhadap barang pesanan, berupa bahan
baku untuk proses produksi dan barang jadi untuk
didistribusikan kepada pelanggan serta barang
penunjang (parts) untuk mendukung operasional
perusahaan.”

Menutut Siswandi (2017:86) member penjelasaan mengenai


penerimaan, yaitu :
“Penerimaan adalah kegiatan penerimaan fisik dan
administtrasi terhadapa barang pesanan, berupa bahan
baku untuk proses produksi dan barang jadi untuk di
distribusikan ke pelanggan serta barang penunjang
(parts) untuk mendukung oprasional perusahaan.”
2.3 Penyimpanan

2.3.1 Pengertian Sistem Penyimpanan


Penyimpanan barang merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan agar barang tersebut tetap memenuhi spesifikasi
dan jumlah tidak berubah sampai pengguna akhir memakainya.

Berikut ini pengertian penyimpanannya (storage) menurut para


ahli :

Syarifudin Pandiangan (2017:84) mengungkapan bahwa :


“Penyimpanan adalah meletakkan barang untuk
disimpan pada tempat yang ditetapkan peruntukannya
atau menempatkan barang dalam kondisi tunggu untuk
di-order atau dipersiapkan untuk diproses
penggunaannya atau distribusinya.”

Menurut Amsyah (2017:71) menyatakan bahwa :


“Sistem penyimpanan adalah sistem yang dipergunakan
pada penyimapan barang agar kemudahan kerja
penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan barang
yang sudah dismipan dapat dilakukan dengan cepat
bilamana barang tersebut sewaktu-waktu diperlukan.”

Willem Siahaya (2017:86) mengungkapkan bahwa


penyimpanan kegiatan penyimpanan didalam gudang sesuai
kaidah untuk memudahkan penaganan fisik dan pengenalan
barang.

Permendagri No. 17 tahun 2007 mengungkapkan bahwa :


“Penyimpanan merupakan kegiatan melakukan penerimaan,
penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan barang
dan pengeluaran dari tempat penyimpanan.”

Soesarno Wijandi (2016:1.4) mengungkapkan bahwa :


“Penyimpanan adalah tindakan pengamanan barang yang
karena sesuatu keadaan atau tujuan ditahan untuk beberapa
waktu sebelum dijual.”

Yolanda M. Siagian (2015:20) mengungkapkan bahwa :


“Penyimpanan didefinisikan sebagai bagian dari proses
rantai suplai yang berfungsi merencanakan,
melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien proses
pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang,
pelayanan dan informasi mulai dari titik awal (point of
origin) hingga titik konsumsi (point of consumption)
dengan tujuan memenuhi kebetuhan konsumen.”

2.3.2 Sistem penyimpanan


Menurut Hadiguna (2018), pengaturan dan tata letak suatu
gudangdapat dilihat dalam beberapa bentuk kebijakan
penyimpanan yang ditentukanperusahaan, dimana metode
terbaik yang akan diambil tergantung padakarakteristik item.
Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain :

1. Kebijakan Penyimpanan Acak (Random Storage Policy);


yaitu penyimpanan item yang ank l di setiap lokasi yang
tersedia, dimanasetiap item mempunyai probabilitas sama
pada setiap lokasi.
2. Kebijakan Penyimpanan Tetap (Dedicated Storage
Policy);item disimpanpada lokasi tertentu tergantung tipe
itemnya. Kebijakan demikian didesaindengan luas
penyimpanan setiap item sama dengan level
maksimalpersediaan.
3. (Cube Per-Order Index Policy); rasio kebutuhan space
penyimpanan itemdengan jumlah transaksi shipping dan
receiving untuk itemnya. Itemshipping dan receiving terbesar
sedikit dekat dengan titik Input/Outpu) (I/O).
4. (Class Based Storage Policy); aplikasi efek pareto dimana
80% aktivitas Storage/Retrieval (S/R) oleh 20 % item, 15%
S/R oleh 30%, dan 5% S/Roleh 50 %.
5. Kebijakan Penyimpanan Pangsa (Shared Storage Policy);
kebijakan yangberada pada titik ekstrem random dan
(dedicated storage policy).

2.3.3 Konsep Tata Letak Penyimpanan Barang


Menurut Hadiguna (2018), tujuan perencanaan tata letak
gudang adalah sebagai berikut :
1. Utilitas luas lantai secara efektif.
2. Menyediakan pemindahan bahan yang efisien.
3. Meminimalisasi biaya penyimpanan pada saat menyediakan
tingkat pelayan yang dibutuhkan.
4. Mencapai fleksibilitas maksimum.
5. Menyediakan housekeeping yang baik.
2.3.4 Media Penyimpanan
Menurut Hadiguna (2018), gudang memiliki beberapa media
penyimpanan yang umumnya digunakan untuk menyimpan
item. Beberapa media penyimpanan gudang antara lain :
1. (Shelves); digunakan untuk menyimpan item yang kecil.
2. (Racks); untuk menyimpan material yang sebelumnya
diletakkan pada palet. Umumnya rak memiliki lebar 9 dengan
5 tingakat dimana tiap tingkat dapat memuat dua palet. Jadi,
keseluruhannya dapat memuat 10 palet.
3. (Double deep pallet racks); pengembangan rak yang dapat
meletakkan 20palet pada kedua sisi dimana tiap sisi terdiri
atas 10 palet. Penggunaanmedia penyimpanan demikian
menghasilkan kepadatan gudang yanglebih baik dan utilitas
luas lantai dapat digunakan dengan baik pula.
4. (Portable racks); adalah bentuk lain rak yang dapat memuat
berbagaibentuk material. Tiap tingkatannya terdiri atas
material yang berbeda danrangkanya dapat dilepas.
5. (Mezzanines); lantai yang dibangun di atas rak-rak sebagai
penempatan (slow moving material).
6. (Rolling shelves); merupakan rak dapat digeser karena tiap
rak diberi rodayang berbeda di atas jalur. Rak-rak dapat
dirapatkan, sehingga dapatmemperoleh penghematan jumlah
gang.
7. (Drawer storage); digunakan untuk menyimpan material yang
kecil sekali,seperti komponen rangkaian listrik dan baut.
2.4 Bahan Baku

2.4.1 Pengertian Bahan Baku


Arief Rakhman Kurniawan (2018:8) berpendapat bahwa :

“Barang adalah sesuatu yang bersifat kompleks, yang


dapat dilihat dan dirasakan (tangible), yang didalamnya
termasuk kemasan, harga dan prestise perusahaan
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pembeli.”

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2017:157)


menyatakan bahwa :
“Bahan Baku adalah produk industry yang menjadi
bagian produk pembeli, lewat pengolahan lebih lanjut
atau sebagai komponen.”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa :


“Bahan Baku adalah bahan untuk diolah melalui proses
produksi menjadi barang jadi bahan kebutuhan pokok
untuk membuat sesuatu.”

Menurut Erna Novitasari (2017:15) menyatakan bahwa :


“Bahan Baku adalah bahan-bahan yang sangata
berpengaruh dalam proses pelaksanaan aktivitas atau
kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai
tujuan organisasi.”

Menurut Siswandi (2017:14) menjelaskan bahwa barang adalah


istilah yang paling kompleks karena barang dapat mengcakup
pengertian pembekelan, peralatan, perlengkapan, material
maupun materi.
Dari kelima menurut para ahli diatas penulis member
kesimpulan bahwa pengertian bahan baku adalah semua
bahan-bahan yang digunakan untuk proses pelaksanaan
produksi pembuatan suatu produk.
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

Gambar 3.1 Gedung PT Metindo Erasakti


Sumber PT Metindo Erasakti

3.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Metindo Erasakti


PT Metindo Erasakti didirikan pada tahun 1989 dengan visi dan misi
yang sangat termotivasi yang dibuat oleh para pendirinya, masing-
masing pendiri memiliki pengalaman dan keahlian dalam berbagai
aspek di ank lie manufaktur.

Pada tahun yang sama, PT Metindo Erasakti menjalin kerja sama


dengan Astra (Export), membuat dan mengekspor perangkat keras
rumah tangga ke Amerika Serikat dan Eropa. Pada tahun 1990, PT
Metindo Erasakti memasuki pasar manufaktur komponen otomotif yang
dimulai dengan produsen mobil sebagai pelanggannya.

Pada tahun 1994, PT Metindo Erasakti memperluas bisnisnya menjadi


manufaktur suku cadang sepeda motor. Sehingga dapat dikatakan
sebagai Perusahaan komponen otomotif berskala internasional.
Pada tahun 1996 PT Metindo Erasakti meraih ISO 1994-2000,
membuktikan bahwa kualitas standar kelas dunia sangat dihargai di sini.

Prosedur standar tinggi dan produk berkualitas tinggi yang dipraktikkan


sejak PT Metindo Erasakti didirikan membuahkan hasil dengan semakin
banyaknya pemegang merek yang bergabung dalam daftar pelanggan
yang puas.

Dengan komitmen yang lebih kuat dan terus berkembang untuk menjadi
salah satu Produsen Komponen Otomotif terkemuka baik secara
regional maupun global, PT Metindo Erasakti lebih lanjut
menginvestasikan mesin press besar, presisi proses die manufaktur
Computer Aided Design/Computer Aided Manufacturing (CAD/CAM)
dan fasilitas pelapisan.

PT Metindo Erasakti juga terus berkomitmen untuk meningkatkan dalam


berbagai aspek dalam produksi maupun di bidang manajemen dan
mencapai lebih banyak sertifikat ISO (International Organization for
Standardization) termasuk ISO-TS16949, untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan mereka saat ini dan yang akan ank l.

3.2 Ruang Lingkup Perusahaan


1. Stamping
Merupakan proses awal yang dilakukan oleh PT Metindo Era
Sakti, yaitu merupakan proses pencetakan metal secara dingin
dengan menggunakan dies dan mesin (press) umumnya (plate)
yang dicetak, untuk menghasilkan produk sesuai bentuk pada
dies.
Perusahaan yang terdapat proses stamping biasanya memiliki
kebisingan karena adanya proses (Press) dengan tekanan
tinggi.Macam – macam Proses Stamping

Secara umum proses-proses yang terdapat pada proses


stamping dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Proses Cutting ( pemotongan ). Yang merupakan proses


dimana material di potong sesuai dengan ukuran yang
diinginkan agar material tersebut dapat dikerjakan kedalam
proses berikutnya.
2. Proses Forming ( pembentukan ) merupakan istilah umum
yang dipakai pada proses pembentukan sheet metal
untukmendapatkan contour yang diinginkan. Proses
forming, tidak menghasilkan pengurangan atau
penghilangan material seperti yang terjadi pada proses
cutting.
3. Proses Compression ( penekanan). Proses ini termasuk
dalam operasi forming yang mana tekanan yang kuat
diberikan pada sheet metal untuk menghasilkan tegangan
kompresi yang tinggi pada plat untukmenghasilkan
deformasi plastis.

Teknik Metal Stamping yang digunakan PT Metindo Era Sakti:

1) Small Metal Stamping : Kapasitas 110-200 Ton


2) Medium Metal Stamping : Kapasitas 300-400 Ton
3) Big Metal Stamping : Kapasitas 500-800 Ton
4) Progresive Metal Stamping : Kapasitas 110-500 Ton
2. Welding
Welding adalah salah satu bagian terpenting dari PT Metindo
Erasakti karena di Welding tersebut lah produk yang sudah di
Stamping di sempurnakan dengan penambahan komponen
komponen atau item pendukung didalam sebuah produk.
Welding yang sering digunakan di PT. Metindo Erasakti adalah
Welding robot, (sport) dan CO2.

Teknik Welding yang digunakan PT Metindo Era Sakti:

a. (Robotic spot welding)

b. (Portable spot welding)

c. (Stasionary spot welding)

d. (Dies tool making)

e. (Ced painting)

3.3 Visi Misi Perusahaan

3.3.1 Visi:
Menjadi produsen komponen otomotif kelas dunia.

3.3.2 Misi:
1. Mencapai kepuasan pelanggan yang sangat baik melalui
tindakan cepat dan respon yang baik.
2. Memastikan keberhasilan perusahaan melalui komitmen total
dengan mempertahankan standar pencapaian yang tinggi,
kerja tim yang efektif dan peningkatan dan inovasi yang
berkelanjutan.
3. Memberikan pelatihan dan kesempatan pengembangan diri
dengan karyawan yang terlibat aktif (TPS, TPM, QCC dan UIP)
penghargaan dan mempromosikan karyawan berdasarkan
kinerja pekerjaan, inisiatif, integritas, loyalitas, kualitas dan
profesionalisme.
4. Mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan
menguntungkan dan memaksimalkan nilai bagi para
pemangku kepentingan.
5. Tanggung Jawab ank l melalui keselamatan dan kesadaran
lingkungan.
6. Dengan semboyannya, yaitu

Gambar 3.2 : Slogan PT Metindo Erasakti


Sumber : PT Metindo Erasakti
3.4 Struktur Organisasi Raw Material

Gambar 3.3 : Structure Organization Div. Raw Material


Sumber : PT Metindo Erasakti
3.5 Deskripsi Tugas dan Wewenang Divisi Material

3.5.1 Presiden Direktur


Memiliki tugas sebagai berikut :
Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya
besar dan sifatnya sangat penting.
Presiden Direktur memiliki wewenang sebagai berikut :
1. Pemegang saham.
2. Mengambil keputusan-keputusan dan atau strategi bagi
perusahaan.
3. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap
manager untuk bertanggung jawab kepadanya dan setiap
bawahan lain yang menjadi bawahannya.
Presiden Direktur memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan
perusahaan.
2. Bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan.
3. Menyusun visi dan misi perusahaan.

3.5.2 Direktur
Bagian ini bertanggungjawab secara langsung kepada Presiden
direktur sekaligus membawahi departemen – departemen yang
ada dalamp erusahaan.
TugasdariDirekturadalahsebagaiberikut :
1. Memimpin dan mengendalikan perusahaan.
2. Mengontrol pertumbuhan aktivitas organisasi.
3. Mengawasi kinerja perusahaan.
Wewenang dari (Managing Director) adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijakan dan peraturan yang berlaku.
2. Bersama (Technical Director) mengambil keputusan.
3. Merancang target penjualan.
4. Mengembangkan serta menyusun rencana jangka panjang
dan jangka pendek dan semua aspek (pemasaran,
penjualan, dan operasional).
5. Tanggung jawab dari (Managing Director) adalah
Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

3.5.3 General Manajer Material


Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Teliti vendor potensial dan negosiasikan harga bahan baku.
2. Bekerja dengan manajemen untuk mengidentifikasi
kebutuhan pasokan.
3. Merekomendasikan solusi untuk proses yang ada untuk
mengurangi pemborosan dan meningkatkan kuantitas.
4. Catat dan nilai semua kualitas bahan, pergerakan, dan
pengeluaran.
5. Mengelola distribusi persediaan dalam organisasi.
6. Pantau tingkat inventaris dan akses ke materi.
7. Berkolaborasi dengan manajemen untuk merencanakan
model peramalan.
8. Mengawasi dan mendukung bawahan dan karyawan baru.
9. Siapkan dan arsipkan catatan terperinci tentang aktivitas
pengadaan, kuantitas, dan vendor.
10. Merancang dan memelihara anggaran departemen.
3.5.4 Manajer Material
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Mengawasi dan memantau rencana pengiriman dari
pemasok untuk memastikan persediaan produk yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Menganalisis tingkat persediaan, akurasi dan membantu
dalam menyelesaikan perbedaan persediaan.
3. Menetapkan dan memelihara komunikasi untuk memenuhi
kebutuhan pabrik sambil memfasilitasi antarmuka yang
konsisten dan terkoordinasi dengan pemasok mengenai
kualitas, pengiriman, dan tujuan kinerja lainnya.
4. Memenuhi tujuan kinerja inventaris yang optimal seperti yang
ditentukan oleh manajemen Material.
5. Bekerja sama dengan departemen lain.
6. Mengumpulkan data untuk analisis mengenai penggunaan,
kualitas, harga, dan kemampuan manufaktur.
7. Menyebarluaskan data kinerja pemasok ke pabrik.
8. Berpartisipasi dalam tim antar-departemen yang bekerja
menuju perbaikan proses berkelanjutan, penghapusan
pemborosan, dan rekayasa simultan.
9. Bekerja pada proyek untuk meningkatkan kualitas, waktu
siklus, variasi proses, dan efisiensi.
10. Memverifikasi inventaris perpetual terhadap penghitungan
fisik stok dan menyesuaikan kesalahan dalam penghitungan
atau penghitungan, dan menyelidiki dan melaporkan
perbedaan dan varians dalam perpetual.
11. Menyimpan catatan barang yang dipesan dan diterima.
12. Mempersiapkan dan memproses permintaan dan pesanan
pembelian untuk persediaan dan peralatan.
13. Mengontrol anggaran departemen Material.
14. Wawancara dan mempekerjakan staf, dan mengawasi
pelatihan staf.
15. Meninjau klaim dan kontrak pesanan pembelian untuk
kesesuaian dengan kebijakan perusahaan.
16. Menganalisis pasar dan sistem pengiriman untuk menilai
ketersediaan material saat ini dan masa depan.
17. Menegakkan aturan dan peraturan keselamatan.
18. Merencanakan penugasan kerja dan alokasi peralatan untuk
memenuhi tujuan material, operasi, atau produksi.
19. Berunding dengan pelanggan, supervisor, kontraktor, dan
personel lain untuk bertukar informasi dan untuk
menyelesaikan masalah.

3.5.5 Supervisor Material


Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Monitor Material Status dan follow up kedatangan material
sesuai dengan schedule dan PO yang diterima.
2. Bertanggungjawab atas kebersihan area gudang serta
kerapian penyimpanan material dalam gudang.
3. Mampu berkoordinasi ke semua departemen baik di produksi
maupun non produksi.
4. Membuat laporan bulanan stok barang.
5. Bertanggungjawab langsung kepada Manager PPIC.

3.5.6 Foreman Material


Memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1. Mempekerjakan, melatih, dan menjadwalkan rutinitas harian
pekerja untuk administrasi di abgian material dan juga
lapangan.
2. Memberikan tugas kepada pekerja (staff).
3. Memastikan kualitas dan keamanan.
4. Menjadwalkan pekerja tambahan sesuai kebutuhan.
5. Memastikan penyelesaian proyek sesuai jadwal.

3.5.7 Material Planner


Memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1. Bertugas mengoordinasikan bahan mentah serta bagian dan
sumber daya lain yang diperlukan untuk memproduksi
produk.
2. Jembatan antara desain dan produksi dibayar untuk
menghubungkan titik-titik manufaktur.
3. Perencana bahan menerima rencana proyek dan informasi
dari departemen lain dan menggunakan informasi ini untuk
menentukan bahan apa yang akan dibutuhkan dan kapan.
4. mengelola inventaris atau mengoordinasikan pembayaran
pemasok dengan departemen akuntansi atau pembelian.

3.5.8 Leader Material
Leader artinya pemimpin yang menginspirasi timnya untuk
bekerjasama mencapai satu tujuan yang ditetapkan. Tanpa
adanya pemimpin, pergerakan perusahaan tidak akan memiliki
arah dan tujuan yang jelas.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
1. Menata job kegiatan di lapangan
2. Mengkordinir operator di dalam melakukan (job) profesi
3. Dapat mem-back up pekerjaan operator di gudang lapangan
4. Membuat rekap laporan setiap harinya dari hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan
5. Mengadakan (stock opname) material yang dihasilkan dan
juga mencatat (list) dari bahan baku yang diterima oleh
supplier di tiap hari.
6. Menuntaskan masalah atau trouble shooting yang ada di
lapangan
7. Memastikan tidak terdapat kelalaian sistem ataupun trouble
shooting yang parah dalam proses penerimaan dan
penyimpanan bahan baku.
8. Merekap balik informasi dari anak buah atau operator untuk
di (follow up) dan tindak lanjuti.
9. Menjadi penengah atas permasalahan yang ada di lapangan
lalu meyampaikannya keatasan atau foreman.

3.5.9 Staff Material


Memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
1. Bertanggungjawab atas bongkar muat barang
2. Ikut serta menandatangani surat penerimaan barang
3. Mengecek barang di gudang
4. Menyiapkan pemesanan, pengiriman dan penyimpanan
barang
5. Membuat laporan aktivitas barang
6. Melakukan koordinasi dengan divisi lain.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Penerimaan Bahan Baku

PRODUKSI ADMINISTRASI DRIVER RECEIVING GUDANG


SUPPLIER
Mulai

Permintaan Cek
Bahan Baku Stok

Ready Not
Ready

Pemesana Mengiri
n Bahan m Barang
Baku

Incomin
Surat g Inspection
Jalan

Chec
k Quality

PRODUKSI ADMINISTRASI DRIVER RECEIVING GUDANG


SUPPLIER
2

Tolak / Penyimpanan
informasi Baramg &
Purch & Update visual
control
Supplier

Surat Berka
Penerimaan s SPB
Barang

Updat
e Data Stok

Stok
Ready

Kiri
m ke Lane
Produksi

Selesai

Gambar 4.1 : Alur Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku


Sumber : PT Metindo Erasakti
1. Pihak Produksi mengajukan permintaan bahan baku kepada pihak
Raw Material untuk mengantarkan bahan baku yang diinginkan ke
lane produksi. Dengan cara pihak produksi menaruh kanban Material
yang sesuai (spec) nya pada (kanban collecting request).
2. Pihak Raw Material segera pergi ke rak yang sesuai dengan address
dan spec bahan baku tersebut yang tertera didalam kanban. Apabila
bahan baku tersebut tersedia di rak maka pihak Material akan segera
mengirim bahan baku tersebut ke lane produksi, apabila ternyata stok
tersebut habis atau kurang maka kemudian pihak Material yang
berada dilapangan tersebut segera menginformasikan kepada pihak
Administrasi Raw Material bahwa bahan baku yang digunakan telah
habis atau hanya tersisa sedikit stoknya.
3. Pihak Administrasi Raw Material akan segera memesan kepada pihak
Supplier bahan baku untuk mengirim bahan baku yang yang baru
dipesan. Masa pemesanan dan pengiriman berlangsung selama 3 hari
setelah proses pemesanan.
4. Pihak Receiving menerima surat jalan dan dokumen Material yang
dikirim pada saat supplier tiba, kemudian (driver supplier) memarkirkan
kendaraannya di area (unloading) (Raw Material) dan kemudian
manpower (receiving) menggunakan alat angkut (forklift) untuk
menurunkan (Material) pada (Truck Delivery) dan diturunkan secara
perlahan dari (Truck Delivery) dan diletakkan di area (Inspection) (Raw
Material).
5. Pihak Receiving dan Quality Control Raw Material akan melakukan
(inspection incoming) Material yaitu melakukan pengecekan antara
surat jalan dengan (Actual Material) yang diterima, dimana manpower
akan memeriksa (Actual) antara (Spec) dan Dimensi (Material) pada
surat jalan dengan (Actual Material).
6. Pihak Receiving dan Quality Control (Matreial) akan kembali
memeriksa (Material) secara (Appearance) yaitu (Check Quantity)
dengan alat ukur dan alat (Jig Inspection), (manpower) akan
mengecek kesusaian (spec) dan (size) dan melakukan (sampling
check) 1pcs/bundle.
7. Pihak Receiving dan Quality Control Material mengecek kesesuaian
(Millsheet), menulis (check sheet), lalu disatukan pada surat jalan dan
memastikan kesesuaian tanggal kedatangan dan pemesanan. Apabila
sesuai, kemudian diterima kedatangan (Material) tersebut dan akan
diinformasikan kepada pihak (Purchasing) dan (Supplier) dan
kemudian akan membuat PPS (a second postcript).
8. Pihak Receiving akan memberi label (Raw Material) atau biasa disebut
(Label Inventory) sesuai warna bulan berjalan kedatangan bahan
baku lalu beri cap OK pada label tersebut dan juga menempelkan
kanban yang sesuai dengan (spec) dan (address) bahan baku
tersebut, yang dipasangkan label dan kanban tersebut pada bagian
depan Material yang telah diterima dan dicek.
9. Pihak Ware House Administrasi (Material) akan (approved) surat jalan
lalu dikembalikan kepada PIC (Delivery Supplier).
10. Pihak Administrasi (Material) akan mengangkut (Material) yang telah di
(check) lalu meletekkan (Material) pada rak sesuai (address) (Material)
dan kemudian (Update Stock) penerimaan atau kedatangan (Material)
pada (Visual Control Raw Material).
4.2 Hambatan-hambatan Dari Prosedur Penerimaan Dan Penyimpanan
Bahan Baku
Setelah proses proses penerimaan dan penyimpanan bahan baku
sampai bahan baku dikeluarkan dari gudang Raw Material menuju
proses Produksi. Ada beberapa hambatan yang penulis temui pada saat
proses penerimaan dan penyimpanan bahan baku pada PT Metindo
Erasakti diantaranya sebagai berikut:

1. Bahan baku yang sampai tidak sesuai dengan jumlah pesanan yang
tercantum pada SPB (Surat Pemesanan Barang) atau SKM
(Summary Kanban Material).

Terjadinya masalah bahan baku yang sampai tidak sesuai


jumlahnya sesuai pemesanan akan memepengaruhi jumlah
kebutuhan bahan baku tersebut. Terkadang supplier mengirimkan
barang dengan jumlah pesanan yang kurang dan kadang dengan
jumlah yang lebih, hal ini menyebabkan stock habis dan stock
overload pada gudang Raw Material. Sebisa mungkin supplier
mengirim barang sesuai pemesanan tersebut, segera menghubungi
supplier atau menginformasikannya agar bahan baku di gudang
dalam keadaan stabil untuk mencegah kekurangan kebutuhan
bahan baku pada proses produksi.

2. Kedatangan bahan baku yang tidak sesuai (standart) dan terdapat


kerusakan pada barang tersebut.

Terjadinya masalah bahan baku yan sampai tetapi barang tersebut


cacat atau (reject) dapat menimbulkan kerugian pada proses
produksi apabila terpakai. Maka dari itu pada proses penerimaan
(manpower receiving) memeriksa keseluruhan (Material) yang
sampai pada saat itu.
3. Surat jalan yang dibawa oleh pihak Delivery Supplier hilang atau
tidak sesuai dengan SPB.

Ketidaksesuaian surat jalan yang dibawa oleh pihak (supplier) dapat


menimbulkan masalah pada saat proses penerimaan. Dan
kemudian pihak receiving perlu menginformasikan kepada bagian
administrasi pemesanan barang dan memakan waktu kembali untuk
membuatkan surat jalan tersebut.

4.3 Solusi Dari Hambatan-hambatan Prosedur Penerimaan Dan


Penyimpanan Bahan Baku
1. Solusi Bahan baku yang sampai tidak sesuai dengan jumlah
pesanan yang tercantum pada SPB (Surat Pemesanan Barang)
atau SKM (Summary Kanban Material).

Setelah memesan bahan baku kepada supplier, pihak administrasi


yang bertugas sebagai pemesan bahan baku tersebut perlu
senantiasa menghubungi dan menginformasikan kepada supplier
agar bahan baku yang sampai sesuai dengan jumlah pesanan ada,
jangan dilebihkan atau dikurangkan dan juga harus sesuai dengan
tanggal kedatangan seperti yang tertera di SPB/PO dan SKM.
Sebagai pihak pemesan juga perlu bertindak tegas dengan supplier
yang kurang bertanggung jawab seperti hal tersebut.

2. Solusi kedatangan bahan baku yang tidak sesuai (standart) dan


terdapat kerusakan pada barang tersebut.

Prosedur yang baik dalam menanggulangi hal ini sudah dilaksankan


dan terdapat di alur flowchart kinerja prosedur penerimaan barang
dari supplier. Dimana pihak receiving bertugas untuk mengecek
keseluruhan barang bahan baku tersebut secara keseluruhan. Dan
sebagai pihak pemesan juga member aduan kepada pihak supplier
bahwa barang yang dikirimkan kualitasnya tidak sesuai dengan
standar mutu yang ada.

3. Solusi surat jalan yang dibawa oleh pihak Delivery Supplier hilang
atau tidak sesuai dengan SPB.

Maka dari itu sebagai pihak delivery supplier harus menjaga surat
jalan dengan baik agar tidak menpengaruhi proses penerimaan ,jika
terjadi suatu kecelakaan seperti surat yg hilang atau tidak sesuai
SPB pihak delivery supplier harus segera memberitahukan
administrasi pemesanan agar di buatkan ulang surat yg hilang ,agar
tidak mempengaruhi waktu yg terbuang sia sia delivery supplier
tentang prihal surat yang hilang atau tidak sesuai dengan SPB lebih
baik pihak delivery supplier membawa kan barang yg ada di surat
jalan lain terlebih dahulu dan menunda surat yg hilang atau surat yg
tidak sesuai SPB
BAB V
PENUTUP
Pada bab terakhir dalam penulisan penulis menarik kesimpulan saran,
semoga apa yang disampaikan akan bermanfaat dalam melaksanakan
kegiatan penerimaan dan penyimpanan bahan baku pada PT Metindo
Erasakti Bekasi Jawa Baratuntuk kedepannya.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat
disimpulkan bahwa prosedur penerimaan dan penyimpanan bahan baku
pada PT Metindo Erasakti, Bekasi Jawa Barat yaitu :

1. Prosedur penerimaan dan penyimpanan bahan baku pada PT


Metindo Erasakti penulis mengerjakan pembuatan kanban material,
input data SKM yaitu bahan baku apa saja yang dipesan dalam SKM
tersebut dari mulai tanggal pemesanan (issue), tanggal delivery (due
date), nama barang, unit, supplier, quantity order, dan juga nomor
SKM. Dan penulis memasukkan kanban kedalam SKM yang telah di
print-out dan diletakkan pada board collecting SKM dimana dalam
kegiatan ini penulis ikut membantu dan memudahkan manpower
dalam pelaksanaan kegiatan receiving sehingga kegiatan receiving
berlangsung dengan cepat.
2. Prosedur penerimaan dan penyimpanan bahan baku pada PT
Metindo Erasakti penulis meng-input data kedatangan dan jumlah
material yang dikirim oleh para supplier setiap harinya apakah sesuai
dengan yang tertera didalam SKM atau tidak dan kemudian hasil dari
data tersebut oleh penulis masukkan kedalam grafik achievement
per-suppliernya, agar perusahaan dapat mengetahui hasil kinerja dari
para suppliernya pada saat pengiriman barang ke PT Metindo
Erasakti.
3. Kendala yang dihadapi penulis saat magang di PT Metindo Erasakti,
tidak disediakan komputer dan jaringan internet sehingga penulis
perlu menggunakan laptop dan data atau paket internet sendiri untuk
membuka email SKM dan proses input data setiap harinya. Dan pada
saat proses memasukkan kanban kedalam SKM, kanban tersebut
banyak yang tidak ada di board collecting kanban sehingga perlu
menggunakan kanban manual untuk diletakkan pada material pada
saat proses penerimaan dan penyimpanan bahan baku tersebut

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat penulis
sampaikan yang mungkin bermanfaat bagi PT Metindo Erasakti Bekasi
Jawa Barat untuk masa yang akan dating adalah sebagai berikut :

1. PT Metindo Erasakti perlu memberikan fasilitas untuk proses input


data kepada seseorang yang melakukan magang pada perusahaan
tersebut, karena mereka juga ikut membantu kerja pada kegiatan
yang dilakukan pada divisi yang ada di perusahaan tersebut.
2. PT Metindo Erasakti perlu lebih menggalakkan dan kalau bisa
memberi sanksi terhadap para suppliernya yang lalai, sehingga tidak
ditemui lagi kendala dimana bahan baku yang telah dipesan
terlambat dating dan tidak sesuai dengan jumlah pesanan yang
tertera di SKM.
3. Untuk setiap staff penerimaan dnan penyimpanan bahan baku perlu
lebih bertanggung jawab atas tugas nya masing-masing, sehingga
tidak temui lagi kendala dalam proses memasukkan kanban
kedalam SKM karena banyak kanban yang letaknya tidak sesuai
dengan slot jenis kanban per-customer dan per-spec nya. Karena
hal ini dapat memakan waktu yang cukup lama bagi kami yang
melakukan kegiatan tersebut dan perlu menyortir ulang kembali
kanban tersebut per-specnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, R. 2017. “PENGELOLAAN ARSIP PADA KANTOR DINAS”.


http://repositori.uin-alauddin.ac.id, diakses pada 12 Februari
2022 pukul 13.45.

Fitriana, NA. 2020. “5. BAB II.pdf – IAIN Kudus Respository”


http://repsitory.iainkudus.ac.id, diakses pada 7 Februari 2022
pukul 15.10.

Irawan, Roy. 2018. “Prosedur Administrasi Penjualan Barang Pada


Uasaha Jaya Teknika Jakarta Barat”. https://ejournal.bsi.ac.id,
diakses pada 7 Februari 2022 pukul 13.46.

Kamil, RA. 2019. “BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Gudang 2.1.1


Pengertian Gudang”. http://repository.poltekapp.ac.id, diakses
pada 11 Februari 2022 pukul 16.00.

Kurniawan, Arief Rakhman. 2018. Dasar-Dasar Marketing Segala Hal


Tentang Marketing dan Sales. Yogyakarta: Quadrant

Laela, Nur. 2019. “Tugas Akhir Ku-PROSEDUR PEMBUATAN INVOICE


PADA PT KOBE BOGA UTAMA TANGGERANG”.
https://www.scribd.com, diakses pada 7 Februari 2022 pukul
14.37.

Novitasari, Erma. 2017. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Quadrant

Pandiangan, Syarifuddin. 2017. OPERASIONAL MANAJEMEN


PERGUDANGAN. Jakarta: Mitra Wacana Media

Pranaswati, Lisa. 2018. “LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR


IMPOR BAHAN BAKU PADA PT. HANIL INDONESIA”.
https://eprintis.uns.ac.id, diakses pada 7 Februari 2022 pukul
14.05.

Puspita Sari, Destintya. 2019. “PENERAPAN SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DALAM MENINGKATKAN
PENGENDALIAN INTERN PERUSAHAAN DAGANG PADA
CV. NUGRAHA JAYA”. http://eprints.ubhara.ac.id, diakses pada
9 Februari 2022 pukul 13.33.

Siswandi. 2018. Buku Administrasi Logistik dan Gudang. Jakarta Pusat:


Lentera Ilmu Cendekia

Tathgani, Arini. 2014. Step by step Membuat SOP (Standart Operating


Procedure). Indonesia: Efata Publishing

Taulad. 2019. “PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 17


TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN
BARANG MILIK DAERAH”. https://kkp.go.id, diakses pada 12
Februari 2022 pukul 14.08.

Virona Martono, Ricky. 2018. Manajemen Logistik. Indonesia: Gramedia


Pustaka Utama

Widiawati, A. 2018. “strategi gerakan solidaritas women’s march


Indonesia”. http://respository.ub.ac.id, diakses pada 11 Februari
2022 pukul 15.26.

BIODATA PENULIS
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai