Anda di halaman 1dari 20

Sejarah Ekonomi Islam Pada Periode Rasulullah

dan Khalifah Pertama Abu Bakar Ash-Shidiq

Putri Fauziyah Haqiqi


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI
Email : Putriifaau@gmail.com

Rachmad Risqy Kurniawan


Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI
E-mail : rah.rizqy@gmail.com

Abstract
Islamic economics has emerged in the 1970s, but the thought of Islamic economics has
emerged at the time of the Prophet Muhammad. This Islamic economy emerged simultaneously
with the revelation of the Qur'an and the lifetime of the Prophet in the 6th century to the 7th
century AD. During the leadership of the Prophet Muhammad, precisely in the Medina period,
the Islamic economy had been developed, although the concept was still very simple, but he
was able to demonstrate the basic principles for economic management. The practice of Islamic
economics at the time of the Prophet and Khulafaurrasyidin and tab'in shows the very large
role of the market. Rasulullah really appreciates the price set by the market mechanism as a
fair price.
Keywords: History, Economics, Khulafaurrasyidin

Abstrak
Ilmu ekonomi islam ini telah muncul pada tahun 1970-an, tetapi pemikiran mengenai
ekonomi islam telah muncul pada masa Nabi Muhammad. Ekonomi islam ini muncul
bersamaan dengan diturunkannya Al-Qur’an serta masa kehidupan Rasulullah pada abad 6M
sampai abad 7M1. Pada masa kepemimpinan Rasulullah tepatnya pada periode Madinah,
perekonomian islam telah terbangun walaupun konsepnya masih tebilang sangat sederhana,
tetapi beliau telah mampu menujukkan bahwa prinsip-prinsip yang mendasar bagi pengelolaan
ekonomi.. Praktik ekonomi islam pada masa Rasulullah dan Khulafaurrasyidin serta tab’in
menunjukkan adanya peranan pasar yang sangat besar. Rasulullah sangat menghargai harga
yang dibentuk oleh mekanisme pasar sebagai harga yang adil.
Kata Kunci : Sejarah, Ekonomi, Khulafaurrasyidin
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Pendahuluan
Pelaksanaan sistem ekonomi islam telah ada dan dilaksanakam oleh Nabi Muhammad
SAW. Pada kepemimpinan nya, semua aturan yang tidak kondusif dan menentang dari ajaran
islam, semua di rubah oleh rasulullah. Kemudian kebijakan-kebijakan yang akan dibuat
rasulullah, semuanya akan didasarkan dengan ajaran islam yang sesuai syariat, dan
berlandaskan Al-Qur’an dan Assunnah. Kebijakan yang pertama difokuskan adalah pembuatan
masjid yang akan menjadi ikon di kota madinah. Kemudian Rasulullah fokus terhadap
perekonomian kota nya yang tidak kondusif dan tidak ada kekayaan negara sedikit pun yang
tertinggal, sehingga rasulullah harus memulai semua nya dari nol.

Fokus rasulullah kemudian beralih pada kebijakan fiskal yang dibuatnya, guna
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan negaranya. Sumber keuangan saat itu sangat
bergantung pada kebijakan zakat yang telah dibuat. Zakat sangat berpengaruh dalam
pengembangannya. Sumber-sumber keuangan lainnya seperti zakat fitrah, jizyah, khums, dll,
dijelaskan pada bagian isi. Dan berbagai kebijakan yang dirancang oleh Rasulullah juga akan
dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

Tidak hanya sampai disitu, ketika Rasulullah SAW telah wafat, sistem ekonomi islam
tetap berjalan dengan semestinya. Kemudian dilanjutkan oleh para sahabat rasul dari kalangan
khulafaurrasyidin. Ada 4 sahabat dari khulafaurrasyidin yang ikut berpengaruh dalam sistem
ekonomi islam.
Namun tokoh yang akan dibahas disini hanyalah khulaurrasyiddin pertama yaitu Abu
Bakar Ash-Shidiq. Dengan gaya kepemimpinan yang tegas, Abu bakar mampu memberantas
para pembrontak yang menentang ajaran-ajaran islam. Membuat kebijakan baru yang sesuai
syariat dan menghapus semua kebijakan yang tidak sesuai dengan syariat.

Pemikiran Ekonomi Islam

Pembahasan masalah dan analisa tentang perdebatan ekonomi islam telah berlangsung
lama, meskipun ilmu ekonomi ini belum berusia lebih dari dua abad.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Ekonomi sendiri dikenal terbentuk di eropa di era abad ke delapan belas. Namun analisi
ini memiliki garis keturunan yang lebih panjang, pernyataan ini dapat di temukan pada tulisan-
tulisan dari para filsuf yunani kuno, aliran abad pertengahan, cendikiawan-cendikiawan islam.

Disimpulkan bahwa perbedaan antara ekonomi islam dan ekonomi konvensional, yakni
bahwa ekonomi islam selalu merujuk pada wahyu ilahi yang tidak sedikitpun ada kekeliruan
di dalam nya.

Apapun masalah , perdebatan, dan keraguan yang muncul akibat perbedaan zaman,
peradadan dan lainnya, pada sistem ekonomi islam, pasti akan kembali lagi merujuk ke dalam
alquran dan as-sunnah , akan ada jalan dari semua masalah yang terjadi.

Allah SWT berfirman :

‫وما ينطق عِن الهوى ان هوإِال وحي يو حى‬

“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut keinginannya, melainkan (Alquran
itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”
(QS.An-najm : 3-4)

Al-Quran dan As-sunnah merupakan dua sumber yang mutlak pada ekonomi islam,
berbeda dengan sistem ekonomi konvensioan yang pedoman hukum nya tidak kokoh, lebih
dipengaruhi dengan adanya perkembangan zaman dan peradaban pada saat itu.

Oleh dari itu, sejarah di masa rasulullah SAW dan para sahabat merupakan potongan
sejarah yang penting dan tidak boleh telewat dalam kajian sejatah pemikiran ekonomi islam .

PENGERTIAN EKONOMI ISLAM

Ekonomi islam memiliki arti sendiri yaitu sebuah sistem ekonomi yang segala aturan
dan tata tertibnya di dasari dengan aturan-aturan syariat islam yang di landasi oleh Al-Qur’an
dan As-sunnah. Perbedaan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya ada
bahwasanya sistem ekonomi islam tudak semena-mena hanya untuk mengejar keuntungan

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
namun juga memperhatikan berbagau aspek lain, seperti kejujuran dalam sistem, etika bisnis
yang baik dan benar, dan kebaikan lainnya.

PERIODE SEBELUM KENABIAN (SEBELUM -/+ 610 MASEHI)

Rasulullah di lahirkan di mekkah, sebelum kelahiran beliau, mekkah merupakan


daratan yang tandus dan gersang. Hal tersebut terdapat pada ayat alquran yaitu :

‫ي اِلَ ْي ِه ْم‬
ْٓ ‫اس تَ ْه ِو‬ ِ َّ‫ص ٰلوةَ فَاجْ عَلْ اَ ْفـِٕدَةً مِنَ الن‬
َّ ‫ع ِع ْندَ بَ ْيتِكَ ْال ُم َح َّر ِِۙم َربَّنَا ِليُ ِق ْي ُموا ال‬
ٍ ْ‫ِي زَ ر‬
ْ ‫غي ِْر ذ‬ ْ ِ‫مِن ذُ ِريَّت‬
َ ‫ي بِ َوا ٍد‬ ْ ُ‫ي اَ ْس َك ْنت‬
ْٓ ِ‫َربَّنَا ٓ اِن‬
َ‫ت َلعَلَّ ُه ْم يَ ْشكُ ُر ْون‬
ِ ‫َوارْ ُز ْق ُه ْم مِ نَ الثَّ َم ٰر‬

“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak
mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan
(yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan
mereka bersyukur.”
(QS. Ibrahim : 37)

Berkembang nya zaman menjadikan kota Mekka memiliki sumber aliran air dan
ditambah dengan adanya Baitullau Ka’bah yang menjadikan mekkah semakin ramai
dikunjungi banyak orang, dan sebagian dari orang-orang tersebut bermukim di kota mekkah.

Salah satu suku besar yang ada di mekkah adalah suku Quraisy yang merupakan
keturunan dari jalur nabi Ismail as. Namun secara umum, suku Quraisy merupakan kabilah
yang memiliki profesi sebagai pedagang. Terdapat pada ayat alquran :

.‫ الذي اطعمهم من جوع وامنهم من خوف‬.‫ فاليعبدوا رب هذاالبيت‬.‫ الفهم رحلة الشتاء والصيف‬.‫اليلف قريش‬

“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. Yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim
dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini
(Ka’bah). Yang telah memberi makanan mereka dari kelaparan dan mengamankan mereka dari
rasa ketakutan.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
BIODATA NABI MUHAMMAD SAW
Nabi muhammad memiliki nama asli Muhammad bin Abdullah bin Abdul mutholib
bin Hasyim. Lahir pada hari senin 12 Rabiul awal . Hari lahir nabi muhammad dikenal sebagai
tahun gajah, ( karna bertepatan dengan peristiwa bergajak abrahah yang menyerang ka’bah).

Bapak beliau bernama Abdullah bin abdul muthalib dan ibunya bernama Aminah binti
Wahab. Nabi muhammad juga saat kecil diasuh oleh seorang pengasuh yang membantu ibunya,
dia bernama Barakah Al-Habsyyah yang di beri julukan “ummu aimman”, ia merupakan
pengaruh pertama nabi Muhammad. Rasullulah saat kecil tidak hanya disusui oleh ibu-nya
melainkan mempunyai ibu susuan , yang bernama Thuwaibah ( ibu susuan pertama) dan
Halimah Assa’diyah ( ibu susuan ke dua).

MASA KEPEMIMPINAN RASULULLAH

Ketika Rasulullah diangkat untuk memimpin kota , disitulah gerakan- gerakan baru
untuk membangkitkan kota muncul. Pembaharuan yang dilakukan oleh rasulullah merupakan
perombakan aturan dari berbagai aspek secara besar-besaran dan menyeluruh.

Semua aturan yang sudah ada pada masa sebelum, yang menandung aturan-aturan
diluar hakikat islam maka dihapuskan oleh rasulullah SAW. Melihat kondisi dari negara baru
yang akan dibentuk ini, tidak ditinggali sumber keuang sedikitpun, sehingga sangat sulit untuk
memobilisasi perubahan rersebut dalam waktu singkat.

Sehingga Rasulullah langsung menerapkan sumber kehidupan bermasyarkat,


diantaranya adalah :

a. Membangun masjid yang dijadikan sebagai Islamic Center.


b. Menjalin Ukuwah islamiyah antara kaum anshor dan kaum muhajirin.
( bertujuan agar anshor dan muhajirin semakin dekat dan memutus permusuha antar kaum)
c. Membuat Konstitusi negara.
d. Menjamin kedamaian negara .
e. Mengeluarkan hak dan kewajiban bagi warga negaranya
f. Meletakkan dasar – dasar negara

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Tahap setelah menentukan kebijakan politik dan menyelesaikan semua permasalahan
tentang politik, rasulullah beranjak kepada perombakan dan penetapan aturan baru terkait
tentang bidang ekonomi dan keuangan, yang dimana pada saat itu negara sangat krisis
keuangan dan dalam kebutuhan ekonomi akibat dari kebijakan sebelum rasulullah memimpin.

Melihat dari banyak nya masalah yang terjadi, rasulullah langsung membuata beberapa
kebijakan keuangan dan ekonomi yang dilandasi oleh hukum-hukum syariat yang bersumber
dari Al-qur’an dan Assunnah.

Beberapa prinsip-prinsip yang telah dibuat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penguasa tertinggi dan pemilik seluru h alam semesta adalah Allah SWT
2. Semua titipan yang dimiliki dan didapat adalah sepenuh nya dari Allah SWT dan atas
seizin Allah SWT. Maka dari itu manusia a manusia yang kurang beruntung mempunya
hak atas kekayaan yang dimiiliki oleh manusia yang beruntung.
3. Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun.
4. Manusia bukanlah pemilik alam semesta, melainkan hanyalah seorang khalifah Allah
SWT.
5. Menerapkan sistem warisan sebagau media retribusi kekayaan.
6. Menetapkan kewajiba bagi seluruh individu termasuk orang miskin.
7. Menyusun sistem pertahanan.

Kebijakan fiskal masa Rasulullah SAW

Arti dari kebijakan fiskal sendiri adalah kebijakan yang mempengaruhi anggaran
pendapatan dan belanja negara. Kebijakan ini melipute tentang perubahan dalam sistem
pembangunan dan masalah tentang perpajakan.

Tujuan dari Kebijakan Fiskal dalam perekonomian adalah tercapainya kesejahteraan


sebagai adanya manfaat yang maksimal bagi setiap individu dalam kehidupan, terutama
merujuk pada pencapaian alokasi sumber daya secara efisien, stabilisasi ekonomi,
pertumbuhan dan distribusi kepemilikan dan pendapatan.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Di awal masa pemerintahan Rasulullah, negara sama sekali tidak mempunyai kekayaan
karna ketidakadaan sumber pemasukan negara. Mulai pada abad ke-2, saat adanya perang
badar, disitulah negara memiliki pemasukan kekayaan yang berasal dari satu perlima rampasan
perang (ghanimah) yang disebut dengan Khums.

Pembagian harta ghanimah sesuai dengan ayar dalam alquran, yaitu surat Al-anfal : 41
yang berbunyi :
“ Dan ketahuilah, segala yang kamu peroleh, sebagai rampasan perang, maka seperlima
untuk Allah, rasul, kerabat rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, ( demikian ) jika
kami beriman kepada allah dan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami ( Muhammad )
dihari Furqon, yaitu pada hari dimana bertemunya dua pasukan. Allah maha kuasa atas segala
sesuatu. “

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori pembagian nya adalah “ Seperlima untuk
Allah, dan empat perlima lainnya untuk tentara”
Sebagai seorang perintis, Rasulullah banyak mengalami kondisi yang menyulitkan,
karena harus memulai semua nya dari nol. Mulai dari tatanan pemerintahan, berbagai kebijakan
untuk berbagai sistem, kondisi sosial dan ekonomi, budaya setempat, semuanya ditata dari awal
kembali.

Dilihat dari kondisi tersebut, maka suatu negara harus memiliki pemimpin yang berjiwa
kuat, memiliki jiwa yang ikhlas dan sabar, dimana pemimpin tersebut harus menata rumah
tangga negara yang belum kondusif, dan menyatukan para kaum yang sedang mengalami
perpecahan.

Dimana setiap kelompok kaum tersebut saling menonjolkan budaya dan karakter
masing-masing. Langakah pertama Rasulullah SAW yang di ambil untuk mempersatukan
kaum muslim adalah dengan penyatuan kaum Anshor dan kaum Muhajirin, sehingga kekuatan
kaum muslim menjadi bertambah.

Anjuran rasulullah yang diberikan pada kedua kaum tersebut adalah , dimana kaum
anshor yang notabene memiliki beberapa kekayaan dapat membantu kaum muhajirin yang
merupakan kaum pendatang, sehingga lambat laun antar kaum tersebut akan terjalin akulturasi
budaya .
Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Upaya dalam mencegah terjadi nya lebih banyak perpecahan antar kaum muslim adalah
dengan dakwah yang dilakukan Rasulullah untuk menambah keimanan dan ketakwaan pada
setiap insan individu, maka semakin kuat iman dan takwa nya, maka semakin sedikir pula
perpecahan yang terjadi. Adapun upaya lain berupa mengeluarkan kebijakan bahwa daerah
madinah akan dipimpin oleh Rasulullah sendiri. Sehingga akan ada kebijakan-kebijakan baru
yang dibuat oleh Rasulullah.

Hasil dari kepemimpinan rasul, maka munculah beberapa kebijakan dan kreativitas
baru yang banyak menguntungkan pihak kaum muslimin. Salah satu bentuk kreativitas yang
dilakukan adalah kebijakan membangun masjid sebagai pusat aktivitas kaum muslimin yang
dikenal dengan istilah MMC ( Madinah Muslim Center).

Ketika perjuangan Rasulullah dalam tataran ideologi telah teratasi, langkah selanjutnya
yang diambil Rasul adalah merombak seluruh kebijakan pada bidang ekonomi, yang dimana
kondisi ekonomi pada saat itu adalah nol. Ditandai dengan kondisi geografis yang tidak
menguntungkan, kas negara dalam keadaan kosong, dan seluruh kegiatan ekonomi masih
dilakukan secara tradisional.

Melihat kondisi ekonomi yang seperti itu, maka Rasulullah segera membuat beberapa
kebijakan, yaitu :

1. Memfungsikan Baitul Maal


Rasulullah sengaja membentuk Baitul Maal yang berfungsi sebagai pusat pengumpulan
dana dan atau pusat pengumpulan kas dan kekayaan negara islam yang akan digunakan untuk
beberapa pengeluaran. Karena pada awal pemerintahan sumber keuangan negara berasal dari
zakat, khums, kharaj, jizyah.

Fungsi lain dari baitul maal adalah sebagai tempat penyimpanan harta negara hingga
tempat perputaran harta untuk disalurakan kepada yang berhak menerimanya, seperri
Rasulullah, kerbat dan keluarga Rasululah, prajurit, fakir miskin dan petugas yang mengurusi
baitul maal.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
2. Kebijakan Perpajakan
Kebijakan pajak adalah kebijakan yang dikeluarakan pemerintah muslim berdasarkan
atas jenis pajak tertentu dan jumlah nya ( proporsional).

3. Pendapatan Nasional dan Partisipasi Kerja


Kebijakan yang dibuat adalah peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja dengan
cara memperkerjakan kaum Anshor dan kaum Muhajirin. Hal tersebut akan berdampak oada
peningkatan distribusi pendapatan dan kekayaan yang menyebabkan peningkatan jumlah
agregat terhadap output yang akan diproduksi.

Program lain yang dibuat adalah Rasulullah membagikan tanah untuk kaum muhajirin
dan kaum ansor yang bertujuan untuk modal kerja. Karna dilihat dari keahlian kaum muhajirin
dan anshor yaitu dalam bidang bertani serta bercocok tanam.

Dengan adanya pemberian modal tersebut, maka kaum anshor dan muhajirin memiliki
kesempatan lebih besar untuk mengasah keahliannya. Dan program ini dapat memberi hasil
bagi kehidupan perekonomian yang lebih maju.

4. Kebijakan Fiskal Berimbang


Dampak dari kebijakan ini adalah ekonomi mengalami defisit neraca anggaran belanja
saat terjadi peristiwa Fathu makkah dan mengalami surplus kembali pada saat terjadi peristiwa
perang Hunain.

5. Kebijakan Fiskal Khusus


Cara kerja dari kebijakan ini ada dengan diadakannya sukarelawan untuk meminta
bantuan kepada para muslim kaya.

6. Kebijakan Pemasukan dari Muslim


A. Zakat
Sebelum adanya peraturan zakat itu wajib, zakat hanya beraifat suka rela. Peraturan
diwajibkan nya zakat baru ditetapkan pada tahun ke 9 hijriyah. Dan zakat menjadi sumber
utama pendapatan pada pekerintahan islam.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Beberapa benda yang diwajibkan dizakati pada zama Rasul adalah sebagai berikut:

• Benda logam yang terbuat dari emas ( koin, perkakas)


• Benda logam yang terbuat dari perak
• Binatang terbak ( unta, sapi.dll)
• Berbagai jenis dagangan ( termasuk budak dan hewan)
• Berbagai jenis hasil pertanian
• Luqtah ( harta yang ditinggalkan musuh)
• Barang temuan

Penentuan besarnya zakat berdasarkan :

• Emas dan perak berdasarkan beratnya


• Binatang ternak ditentukan berdasarkan jumlahnya
• Buah-buahan ditentukan berdasarkan kuantitasnya
• Luqtah dan bahan tambang ditentukan berdasarkan nilainya

B. Ushr
Ushr memiliki arti bea impor yang dikenakan kepada para pedagang dimana sistem
pembayarannya hanya dilakukan sekali dalam satu tahun dan hanya berlaku pada barang-
barang yang memiliki kadar nilai yang lebih dari 200 dirham. Tingkatan bea 5% untuk
orang-orang yang dilindung, dan 2,5% untuk pedagang muslim. Hal menarik dari
kepemimpinan rasulullah dalam masalah ushr adalah, dihilangkan nya bea impor untuk
para pedagang dengan tujuan agar para pedagang lancar yang akan berdampak juga pada
arus ekonomi yang lancar sehingga perekonomian dalam negara tersebut menjadi
terkendali dan lancar.
C. Wakaf
Wakaf adalah harta benda yang diberikan ikhlas karna allah dan diberikan untuk
umat islam , dan pwndapatannya akan di tampung di baitul maal.
D. Nawaib
Nawaib adalah pajak yang jumlahnya besar dan berlaku untuk umat muslim yang
kaya. Tujuan nya adalah untuk menutupi pengeluaran negara dalam keadaan perekonomian
yang darurat.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
E. Amwal Fadhla
Anwal Fadhla merupakan harta benda umat islam yang telah meninggal tanpa ahli
waris dan atau harta umat islam yang telah meninggalkan negri nya.
F. Zakat Fitrah
Zakat ini diwajibkan bagi kaum mislim satu tahun sekali yaitu pada saat bulan
ramadhan bertujuan sebagai pembersih harta.
G. Khums
Khums yang berarti barang temuan.
H. Kafarat
Kafarat adalah denda atas yang dilakukan seorang muslim pada acara keagamaan
atau kesalahan seorang muslim karna tidak mengerjakan suatu kewajibannya.

7. Kebijakan Pemasukan dari Non-Muslim


A. Jizyah
Jizyah adalah pajak yang dibayarkan dari seorang non-muslim khususnya ahli
kitab sebagai perlindungan jiwa, ibadah, bebas dan tidak wajib militer.
B. Kharaj
Merupakan pajak tanah yang diwajibkan bagi kaum Non- muslim ketika khaibar
ditaklukan. Tanah tersebut diambil alih oleh seorang muslim dan yang memiliki tanah
menawarkan agar tanahnya diolah untuk produksi, dan hasil peoduksi nya akan dibagi
sebagian , masuk kedalam keuangan negara. Rasul menunjuk seseorang yang ahli
dalam bidang pembagian tersebut agar tidak ada kesalahpahaman.
C. Ushr
Merupakan bea impor yang dibayarkan oleh seluruh pedagang. Pemungutan ini
hanya dilakukan setahun sekali dengan kadar 5% untuk pedagang yang dilindungi dan
2,5% untuk pedagang muslim.

8. Kebijakan Pengeluaran Pemerintah Islam


Pengeluaran pemerintah islam pada zaman rasulullah diguanakan untuk
pengembagan ilmu pengetahuan, pembangunan infrastruktur, penyebaran islam,
pembangunan armada perang dan penjaga keamanan, serta penyediaan layanan
kesejahteraan nasional, pendidikan dan kebudayaan. Berikut penjelasan dari point-poit
diatas :

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
A. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Pada saat terjadi perang Haibar, kemajuan ilmu pengetahuan sudah terlihat.
Dengan diciptakannya senjata perang berupa benteng yang dapat bergerak dan alat
pelemparan batu.
B. Pembangunan Infrastruktur
Perkembangan yang sangat terlihat yaitu ketika terdapat bangunan baru
yang modern dan mempermudah kehidupan masyarakat. Pada masa rasulullah
indrastruktur yang sudah terbangun adalah jalan raya , kantor pos, sumur umum,
dll.
C. Penyebaran Islam
Penyebaran islam tetap menggunakan etika dan aturan yang sesuai dengan
syariat. Dampak nya adalah bertambahnya populasi negeri-negeri yang masuk
islam, dan adapun tanah yang dikelola oleh kaum anshor namun mengalami
kegagalan, maka tanah tersebut diambil alih oleh kaum muhajirin dan dilanjutkan
untuk bercocok tanam dan berhasil. Dampak lainnya adalah meningkatnya
pendapatan baitul maal sebagai keuangan publik.
D. Penyediaan Layanan Kesejahteraan Sosial
Program ini merupakan pemberian subsidi dari negara untuk fakir dan
misqin dalam jumlah besar yang bertujuan memberi modal tersebut untuk menjadi
peluang ladang usaha, sehingga usaha yang di bentuk dapat mengangkat derajat
sosialnya.
E. Kelembagaan
Masa sebelum islam datang, , pemerintahan adalah satu-satunya penguasa
kekayaan negara, sehingga mereka ( pemerintah ) bebas mengambil dan
membelanjakannya sebanyak mungkin. Hal ini berarti sebelum Rasulullah Saw
datang, tidak ada konsep tentang keuangan publik dan perbendaharaan negara di
dunia.

Rasulullah Saw merupakan kepala negara pertama yang mengenalkan


konsep keuangan publik. Bahwa semua harta negara harus dikumpulkan terlebih
dahulu baru kemudian dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan negara. Status harta
tersebut adalah milik negara, bukan milik individu tertentu. Tempat pengumpulan
harta negara ini disebut dengan baitul mal (rumah harta).

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Pendapatan negara dari berbagai sumber dan kegiatan dimanfaatkan untuk tujuan
tertentu, seperti :

• Menolong fakir dan miskin


• Membayar gaji bagi orang yang mengelola dan mengumpulkan zakat
• Membantu orang-orang yang kurang mampu
• Menyiapkan perumahan bagi orang-orang yang kurang mampu
• Melunasi hutang orang yang tidak mampu melunsinya
• Membiayai kegiatan sosial
• Menyebarkan islam dikalangan non muslim
• Membebaskan budak

Pemikiran Ekonomi Khulafaur Rosyidin

Khulafaur Rasyiddin bermakna “pengganti-pengganti rasulullah yang cendikiawan.


Adapun arti menyeluruhnya yaitu “orang-orang yang paling dengan rasul setelah
meninggalnya beliau. Tugas dari khulafaur Rasyiddin adalah menggantikan kepemimpinan
rasulullah dalam mengatur umat muslim.Tugas Khulafaur Rasyiddin sebaga kepala negara
adalah mengatur kehidupan rakyatnya agar kehidupan menjadi tenang, damai, aman, dan
sentosa

Nabi Muhammad SAW bersabda “…. Dan sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris
para nabi. Dan sesungguhnya para nabi itu tidak mewarisi dinar dan juga dirham, (tetapi)
mereka mewarisi ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya ( mengambil ilmu yang warisan
para nabi ), dia telah mengambil bagian yang sangat mewah “

Ketika detik-detik kematian Nabi Muhammad SAW, beliau tidak memberi wasiat
apapun tentang siapa orang yang akan menggantikan dia sebagai pemimpin negeri. Rasul
Hanya pasrah dan berserah diri kepada allah dan akhir nya rasulullah wafat.Akhirnya setelah
wafat nya rasulullah tersebar ke penjuru negri, maka kaum muhajirin dan kaum anshar
berkumpul untuk bermusyawarah dan memilih pemimpin guna melanjutkan perjuangan
rasulullah . Setelah seluruh warga bermusyawah , maka terpilih lah Abu Bakar As-shidiq
sebagai penerus ajaran rasulullah yang pertama dari kalangan sahabat Rasul.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Kepemimpinan oleh Abu Bakar As-Shidiq

Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq adalah khalifah pertama yang diangkat setelah
wafatnya rasulullah saw. beliau memerintah selama 2 tahun lebih 3 bulan. Pada saat abu bakar
ash-shidiq menjabat di dalam negri nya , saat itu juga bertepatan dengan kondisi negri nya yang
sedang tidak kondusif . Maka dari itu , beliau langsung membuat suatu solusi untuk
menstabilkan negri nya saat itu.

Hal yang tersorot dari ke tidak kondusifan negri nya adalah banyaknya penduduk yang
membangkang terhadap kebijakan dalam membayar pajak. Sehingga ekonomi yang berputar
saat itu mengalami kemunduran. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang kepemimpinan
Abu Bakar As-shidiq, alangkah baiknya kita mambahas tentang biodata beliau terlebih dahulu.

Biodata Khalifah Abu Bakar Ash-shidiq

Nama asli dari Abu Bakar adalah Abdullah Ka’bah. Ayah beliau bernama Abu Quhafah
Utsman dan ibunya bernama Salma binti Sakhar. Abu bakar merupakan keturunan keluarga
kaya Bani Ta’im dari Suku Quraisy yang lahir di kota Makkah pada sekitar tahun 573.

Gelar “shidiq” pada nama belakang Abu Bakar merupakan julukan tang diberikan
kepadanya karna telah berkali-kali bersaksi membenarkan bahwa peristiwa isra’ mi’raj yang
diceritakan oleh nabi muhammad itu benar, berbalik dengan umat yang mendengar ceritanya
dan tidak percaya akan peristiwa tersebut.

Kisah masa kecil Abu Bakar, belia menghabiskan waktu nya dengan bermain bersama
unta-unta dan kambing. Dua hewan tersebut merupakan hewan kesukaan Abu Bakar. Sebab
dari kecintaannya terhadap unta, maka beliau diberi julukan “Abu Bakar” yang artinya bapak
anak unta.

Bapak beliau adalah seorang pedagang, sehingga disaat abu bakar beranjak usia
disekitar usia 10 tahun, ia mengikuti ayah nya untuk berdagang, sampai pergi ke suriah bersama
bapak nya untuk melakukan perdagangan, dan perdagangan ini merupakan sumber ekonomi
keluarga Abu Bakar. Sejak itu abu bakar mendalami pekerjaannya sebagai pedagang hingga

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
membawanya pergi dalam perjalanan ke Yaman, Suria, dan beberapa tempat lain untuk
melakukan bisnis perdagangannya.

Atas kegigihan dan usaha abu bakar dalam bisnis perdagangannya, beliau mampu
menaikkan derajat keluarga nya dengan menjadi pembisnis dan pedagang kaya sehingga dia
dijuluki sebagai kepala suku pada golongannya. Dibalik sosoknya yang dikenal dengan
pedagang dan pembisnis kaya, Abu Bakar juga dikenal sebagai sosok yang terpelajar, ia
mampu membaca dan menulis dengan baik, serta menyukai bait-bait puisi. Hal-hal ini
merupakan suatu yang langka dalam kalangan Quraisy saat itu.

Setiap adanya festival atau pameran-pameran karya, beliau hampir tidak pernah tinggal
untuk menghadiri acara tersebut bahkan belia serinh berpartisipasi dalam memamerkan karya-
karya dan simposium puisinya. Karena berkat kecerdasannya yang luar biasa, beliau menguasi
banyak tentang sejara-sejarah dan politik suku-suku arab.

Adapun riwayat Al ismail dari umar bin khatab tentang sikap abu bakar memerangi
orang-orang yang menolak zakat seperti berikut : banyak kaum murtad yang berkata “ setelah
rosulullah wafat kami akan tetap melaksanakan sholat namun kami tidak akan pernah lagi
membayar zakat “ kemudian abu bakar berkata kepada umar bin khatab “ Rasulullah telah
wafat dan wahyu nya telah terputus.

Demi allah wahai umar , saya akan memerangi siapa pun yang memisahkan antara
sholat dan zakat dan saya akan perangi mereka walaupun mereka hanya menolak memberikan
seutas tali yang pernah mereka berikan kepada rasulullah”.

Sumber Hukum

Sumber hukum pada saat khalifah Abu Bakar, tidak jauh berbeda dengan masa
Rasulullah, yaitu 2 sumber hukum ( Al-Quran dan As-sunnah). Rasulullah bersabda:

“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selamanya, selama
kamu berpegang dengan kedua-dua ny, yaitu kitab Al-Quran dan As-Sunnah.”

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Wasiat Nabi Muhammad diatas akan menjadi pegangan bagi seluruh khulafaur
Rasyidin. Mereka adalah orang-orang yang menjadikan Alquran dan As-sunnah .Seiring
dengan adanya wilayah Islam yang semakin meluas dan perkembangan zaman, muncul
permasalahan- permasalahan baru yang tidak ditemukan spesifik dalil nya .

Sekarang Rasulullah telah wafat, maka wahyu-Nya pun telah terputus. Oleh sebab
itulah para khalifah sepeninggal Rasul SAW harus berijtihad dalam memutuskan sebuah
perkara. Ijtihad menjadi sumber hukum yang cukup dominan setelah al-Qur’an dan Sunnah.

Kebijakan Abu Bakar Ash-shidiq

Pada awal masa kepemimpinan abu bakar, banyak sekali goncangan yang terjadi.
Banyak orang-orang pemberontak yang mengaku-ngaku sebagai Nabi baru. Mereka para
pemberontak juga enggan membayar zakat, dan menentang semua peraturan yang telah dibuat
berdasarkan syariat islam.

Karena permasalahan diatas, maka fokus awal khalifah Abu Bakar Ash-shidiq adalah
memerangi orang-orang pemberontak, abu bakar mengirim pasukan untuk melawan para
pemberontak ke daerah Yamamah. Atas peristiwa tersebut banyak para penghafal Al-Quran
yang gugur dalam medan perang.

Khawatir Alquran akan hilang, Umar bin khotob pun datang bertemu dengan khalifah
Abu Bakar untuk memberi usulan agar membukukan Al-Qur’an. Untuk merealisasikan saran
ymar bin khotob tersebut, maka diutuslah Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan semua tulisan
Al-Qur’an.

Pada masa kekhalifahan Abu Bakar , banyak orang muslim yang murtad, sehingga
pemerintahannya sangat berantakan. Abu Bakar langsung memasang sikap yang tegas dalam
melakukan pembersihan para pemberontak tersebut. Masa kepemimpinan Abu Bakar tidaklah
lama, yaitu hanya dua tahun. Namun walaupun singkat, Abu Bakar dapat membuat negrinya
lebih kondusif.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Lalu beberapa kebijakan yang di buat oleh khalifah Abu Bakar Ash Shidiq adalah:
1. Menetapkan praktek akad - akad perdagangan sesuai prinsip syariah
2. Mengelola zakat secara akurat
3. Menetapkan perhitungan zakat secara teliti dan akurat
4. Memerangi siapapun yang membantah dan berkhianat atas putusan yang di buat
5. Menata kembali retribusi dan pendapatan negara dalam rangka menegakkan keadilan dan
sosial bagi penduduk
6. Melakukan pendistribusian secara langsung.
7. Tidak menjadikan ahli badar sebagai pejabat tinggi negara

Ahli badar adalah orang- orang yang berjihad dijalan perang badar. Alasan Abu Bakar
adalah “ saya tahu kedudukan mereka namun saya tidak ingin mengotori mereka dengan
kekejian dunia”
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, banyak orang yang murtad. Orang-orang murtad ini terdiri
dari 3 golongan yaitu :
1. Tidak sholat dan tidak zakat
Contoh : Musailamah Alkadzzab
2. Masih sholat namun menolak zakat
Contoh : Malik bin Nuwairah
3. Tidak mau sholat tetapi tetap membayar zakat
Contoh : Thulaihah bin khuwailid

Dari 3 golongan tersebut, para sahabat sepakat untuk memerangi golongan pertama dan
ketiga karna telah jelas-jelas keluar dari agama. Sholat merupakan pembeda antar kafir dan
muslim.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Rasulullah SAW bersabda :
“ Pemisah antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan ada sholat. Apabila
dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan”

Memerangi orang-orang yang tidak ingin atau menolak membayar zakat meski masih
salat menjadi pesan kuat Khalifah Abu Bakar RA untuk kaum muslimin ketika itu dan masa-
masa setelahnya, bahwa zakat adalah satu hal yang sangat krusial dalam agama Islam.

Zakat memiliki makna yakni fondasi agama Islam yang jika tidak ditegakkan akan
menyebabkan agama Islam menjadi goyah. Zakat berperan dalam mengurangi kesenjangan
antara si kaya dengan si miskin. Zakat adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang sangat
memperhatikan kesejahteraan umat nya , jangan sampai teejadi adanya kesenjangan sosial
antar umat islam.

Menurut Abu Bakar, zakat merupakan sjmber pemdapatan nasional. Dalam


pendistribusiannya zakat disalurkan sencara merata ditengan-tengah kaum muslimin. Namun
jika menurut Umar bin Khottob, pembagian zakat hanya diperioritaskan kepada orang yang
lebih dulu masuk islam.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Penutup

Nabi Muhammad SAW Menjabat sebagai kepala negara Madinah kemudian merubah
sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan Al-Quran dan Assunah. M
Rasulullah SAW membentuk Lembaga Baitul al maal untuk penyimpanan kekaayaan harta
negara.

Pemasukan kekayaan negara berasal dari zakat, kharaj, jizyah, dan perimaan lainnya.
Kebijakan fiskal yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan
tujuan untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik dan laju pembangunan ekonomi
yang cepat dan stabil.

Dalam kebijakan fiskal modern, pajak merupakan sumber penerimaan negara yang
paling utama, karena pajak berfungsi untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya kedalam
kas negara dan mengatur penyelenggaraan politiknya disegala bidang.

Pemerintah lewat kebijakan fiskal, yaitu manipulasi pajak dan pengeluaran pemerintah
sebagai upaya untuk mencapai tingkat pendapatan atau kesempayan kerja penuh, serta
stabilisasi tingkat harga (inflasi).

Sedangkan terhadap kebijakan fiskal pada masa awal Islam, terlihat bahwa zakat
memainkan peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan kebijakan fiskal, yaitu untuk
membiayai pengeluaran pemerintah dan untuk melakukan fungsi pengaturan dalam rangka
mencapai tujuan ekonomi tertentu, seperti pertumbuhan ekonomi dan penciptaan investasi dan
lapangan kerja.

Setelah Rasulullah SAW wafat, kepemimpinan Negara Islam dan juga pengelolaan
ekonomi dilanjutkan oleh Khulafaurrasyidin. Perekonomian pada masa khalifah Abu Bakar
Ash Shidiq diwarnai dengan pemberontakan kaum murtad yang tidak bersedia berzakat.

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022
Daftar Pustaka
Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islami Edisi Kelima. Jakarta, Raja
Grapindo Persada, 2015
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi Kelima, Raja Grafindo Persada,
depok h. 167
Al-Qur’an Surat An-Najm : 3-4
Al-Quran Surat Ibrahim : 37
Amalia Euis, 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Gramata Publishing:Depok
Boedi Abdullah, Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam, Bandung, Pustaka Setia, 2010
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam; Suatu Pengantar, Yogyakarta, Ekonista, 2002,
Oc. Pit, h.110
https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Bakar_Ash-Shiddiq
https://muslim.or.id/8725-biografi-abu-bakar-ash-shiddiq.html
Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam; Suatu Pengantar, Yogyakarta, Ekonista, 2002,
Nur Rianto, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik, Bandung : Pustaka Setia,
2015
Nuruddin, Mhd.Ali, Zakat Sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal, jakarta: PT Raja
Grapindo Persada, 2006
Yadi Janwari, Pemikiran Ekonomi Islam dari masa Rasulullah Hingga Masa
Kontemporer, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2016

Al-Ibar: Artikel Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam


Volume 1, Nomor 1, Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai