Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadis Ekonomi dan Politik
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Rikza Muqtada, M. Hum.
Disusun Oleh
Kelompok 1-A4IHR
1. Yeni Anggaraini (2230410007)
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan semesta alam atas segala nikmat,
rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hadis Tentang Konsep Ekonomi dan Politik” yang semoga bisa bermanfaat
dan menjadi petunjuk maupun pembelajan mata kuliah Hadis Ekonomi dan Politik.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Saw.
Semoga kita termasuk umat yang akan mendapatkan syafa’atnya kelak. Aamiin.
Adanya penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuh tugas mata kuliah
Hadis Ekonomi dan Politik dengan Bapak Dr. Muhammad Rikza Muqtada, M. Hum.
sebagai dosen pengampu. Kami menggunakan beberapa sumber referensi baik melalui
web internet maupun buku cetak sebagai bahan materi dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam menyusun makalah ini jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar kedepannya dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami maupun
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep ekonomi dan politik merupakan dua aspek penting dalam ilmu
sosial yang membahas tentang cara mengelola sumber daya dan mengatur
hubungan antara manusia. Ekonomi merupakan ilmu yang membahas tentang
cara mengelola sumber daya, termasuk sumber daya manusia, sumber daya
alam, dan sumber daya teknik. Kemudian politik merupakan ilmu yang
membahas tentang cara mengatur hubungan antara manusiaa, termasuk
hubungan antara negara, dan hubungan antara organisasi.
Ekonomi dan politik bekerja sama untuk membangun sosial, ekonomi,
dan politik yang baik. Dalam konsep ekonomi dan politik, masyarakat akan
membangun sistem yang baik untuk mengelola sumber daya dan mengatur
hubungan antar manusia. Sistem ini akan membantu masyarakat untuk
mencapai tujuan yang baik, termasuk kesejahteraan, kemakmuran, dan
keseimbangan.
Dalam konsep ekonomi dan politik, masyarakat akan mengembangkan
sistem yang efektif untuk mengelola sumber daya. Sistem ini akan membantu
masyarakat untuk mengelola sumber daya dengan cara yang efektif dan efisien.
Dalam konsep ekonomi dan politik, masyarakat akan mengembangkan sistem
yang efektif untuk mengatur hubungan antar manusia dan untuk mencapai
kesejahteraan, kemakmuran, dan keseimbangan.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep ekonomi dalam hadis
2. Konsep politik dalam hadis
3. Keterkaitan antara ekonomi dan politik dalam hadis
BAB II
PEMBAHASAN
1
Monzer Kahf, Ayat Dan Hadits Tentang Ekonomi, 2022.
2
Jasafat, “MANAJEMEN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SADAQAH PADA BAITUL
MAL ACEH BESAR,” Jurnal Al Ijtimaiyyah Vol. 1 (2015).
3. Institusi zakat dapat menambah atau meningkatkan permintaan
dalam skala makro ekonomi karena kaum fakir miskin memiliki
kemampuan untuk berbelanja, hal ini tentunya akan meningkatkan
pertumbuhan investasi dan ekonomi.
3
Hurriah Ali Hasan, “Sumber Hukum Dalam Sistem Ekonomi Islam,” Jurnal Kajian Islam
Kontemporer Vol. 12 (2021).
pendistribusian kekayaan dalam Islam adalah dengan melalui
mekanisme zakat. Proses mekanisme zakat akan mampu melakukan
redistribusi kekayaan dari pihak kaya kepada pihak miskin.
4
Akmal and Zainal Abidin, “KORELASI ANTARA ISLAM DAN EKONOMI,” Jurnal Penelitian Vol.
9 (2015).
c. Memakannya berarti memenuhi konsumsi (pemakaian).
d. Menyedekahkan kepada orang lain berarti mengerjakan (rencana
sosial).
5
Abdullah Zawawi, “Politik Dalam Pandangan Islam,” Ummul Qura Vol. 5 (2015).
6
Lukman Arake, “Hadis-Hadis Politik Dan Pemerintahan,” Lintas Nalar, 2020.
a. Keharusan pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinan
َ ُكلُّ ُك ْم َراع فَ َمسْئو ٌل:َ قَال،سله َم
ع ْن َ عل ْي ِه َو صلهى ه
َ َُّللا َ َّللا ُ ا َ هن َر،ع َم َر
ِ س ْو َل ه ِ ع ْب ِد ه
ُ َّللا ب ِْن ُ َح ِدي
َ ْث
علَى ا َ ْه ِل بَ ْيتِ ِه َوه َُو
َ اع ٍّ الر ُج ُل َر َ اع َوه َُو َم ْسئ ُ ْو ٌل
َو ه،ع ْن ُه ْم ٍّ اس َر ِ علَى النه َ ِي ْ فَ ْاْلَمِ ي ُْر الُّذ،َِر ِعيهتِه
ع َلى َما ِل َ اع ٍّ َو ْال َع ْبدُ َر،ع ْن ُه ْم
َ ٌِي َم ْسئُو َلةَ ت بَ ْع ِل َها َو َو َل ِد ِه َو ه َ ٌ َو ْال َم ْرأ َة،ع ْن ُه ْم
ِ ع َلى بَ ْي َ َم ْسئ ُ ْو ٌل
َ اع َو ُكله ُك ْم َم ْسئ ُ ْو ٌل
ع ْن َر ِعيهتِ ِه ٍّ اع َو ُكله ُك ْم َر
ٍّ االفَ ُكلُّ ُك ْم َر،ُع ْنه
َ س ِي ِد ِه َوه َُو َم ْسئ ُ ْو ٌل
َ
Telah meriwayatkan kepada kami ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa
Rasulullah Saw. bersabda: “Masing-masing dari kalian adalah seorang
pemimpin dan akan bertanggungjawab atas yang kalian pimpin. Amir
(kepala negara) pada umumnya adalah seorang pemimpin manusia dan
akan bertanggung jawab atasnya. Seorang suami dari keluarga adalah
pemimpin dan akan bertanggung jawab atas mereka. Seorang istri
adalah pemimpin dalam keluarga dan anak-anak suami, dan akan
bertanggung jawab atas mereka. Seorang hamba sahaya adalah
pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan bertanggung jawab
atasnya. Ketahuilah bahwa setiap masing-masing dari kalian adalah
seorang pemimpin, dan masing-masing akan bertanggung jawab atas
orang-orang yang dipimpinnya.” (HR. al-Bukhari: 1199).
7
Novita Pancaningrum, “Kontekstualisasi Konsep Pemimpin Dalam Teks Hadis,” Jurnal Riwayah Vol.
4 (2019).
yang menciderai rasa keadilan bagi masyarakat, terutama masyarakat
bawah. Jangan sampai hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas, artinya
penegakkan hukum yang tembang pilih dan diskriminatif. Dalam
prakteknya, Rasulullah Saw. selalu mengutus para hakim ke daerah-daerah
untuk menetapkan hukum dengan seadil-adilnya, karena keadilan itu lebih
dekat kepada takwa.8
Salah satu kemuliaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
ketika mereka memimpin dengan penuh rasa adil, sehari saja berlaku adil
akan jauh lebih mulia daripada beribadah 60 tahun, termasuk ketika mereka
menegakkan hukum secara benar dan proporsional akan jauh lebih mulia
dari pada hujan selama 40 tahun. Seorang pemimpin harus memiliki prinsip
serta komitmen yang kuat terhadap tegaknya keadilan. Di samping itu,
seorang pemimpin harus selalu bersikap bijaksana. Karenanya sebelum
memtuskan suatu perkara atau mengambil suatu tindakan maka sebaiknya
ia berlapang dada untuk menerima masukan dan saran agar segala
keputusannya tetap dapat diterima karena sesuai dengan kemaslahatan
rakyat.
8
Asrori Mukhtarom, “Relasi Pemimpin Dengan Rakyat Dalam Perspektif Al-Qur’an,” Rausyah Fikr:
Jurnal Pemikiran Dan Pencerahan 14 (2018).
Hubungan politik dan moralitas dalam perspektif hadis melibatkan
cara bagaimana hadis politik berpengaruh pada keputusan dan tindakan
politik yang benar. Dalam era modernisasi politik di Indonesia, hubungan
antara agama dan negara menjadi penting. Modernisasi politik telah
membawa sekularisasi politik, namun di negara Pancasila seperti
Indonesia, hubungan agama dan negara bersifat persinggungan. Agama
dapat memberikan kontribusi positif sebagai faktor integratif yang
menghargai kemajemukan dalam masyarakat.
9
Abdul Qodri S, “Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam,” in Intern Assistant of PKEBS, 2018.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep ekonomi dan politik dari perspektif hadis mencakup prinsip-
prinsip yang mendasar seperti keadilan ekonomi, kejujuran ekonomi, dan
aturan-aturan al-Qur’an dan hadis dalam ekonomi. Pemerintah dianggap
sebagai pengawas bagi pengembangan ekonomi yang benar, dan intervensi
pemerintah dalam hal ini dapat dibenarkan bila didasarkan pada kemaslahatan
umat.
DAFTAR PUSTAKA