Anda di halaman 1dari 63

ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Nn. S.

G” DENGAN DIAGNOSA
DRUJ DISLOKASI WRIST DEXTRA DI RUANGAN BEDAH
RSUD Prof. Dr. H. ALOE SABOE KOTA GORONTALO

KELOPOK III

1. MIS HARIYATI
2. RIANTI P. UMANI
3. SINTIA K. POLAPA
4. MUSLIM HEMETO
5. SHARA REQITHA PUTRI HASAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR
Dengan sepenuh hati yang meliputi pengertian syukur dan puji, penulis memanjatkan
syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa. karena berkat dan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir seminar Kasus Stase Keperawatan
Medikal Bedah II dengan judul “Nn. S.G” dengan Diagnosa DRUJ Dislokasi Wrist Dextra di
Ruang Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloe Saboe Kota Gorontalo”. Selama menjalani studi dan
menyelesaikan laporan seminar Stase Keperawatan Medikal Bedah II banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep, MM, M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan;
2. Ns. Andi Akifa Sudirman, M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
3. Ns. Abdul wahab pakaya, S.Kep,MM,M,kep selaku Preseptor Akademik Ruang Bedah
4. Ns. Asfiyanti Djafar, S.Kep selaku Preseptor Klinik Ruang Bedah RSUD Prof. Dr. H.
Aloe Saboe Kota Gorontalo
5. Teman Seperjuangan Profesi Ners Angkatan XIV Program Studi Profesi Ners Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan, wawasan dan kemampuan kami. Oleh karena itu, Kami sangat meghargai
masukan guna penyempurnaan dalam penyusunan Laporan ini. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi para pengambil keputusan, pemerhati, dan para praktisi kesehatan.

Gorontalo, Juni 2022

Kelompok III
DAFTAR ISI
SAMPUL ..............................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................


1.1 Latar Belakang.................................................................................................................
1.2 Tujuan..............................................................................................................................
1.3 Manfaat............................................................................................................................

BAB II CONSEPT MAPT


3.1 Jalur Klinis .....................................................................................................................
3.2 Resume Keperawatan .....................................................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .............................................................................


4.1 Pengkajian .....................................................................................................................
4.2 Pathwways......................................................................................................................
4.3 Diagnosa Keperawatan...................................................................................................
4.4 Rencana Keperawatan....................................................................................................
4.5 Implementasi Keperawatan............................................................................................

BAB IV ANALISA KASUS ...............................................................................................


5.1 Jurnal ..............................................................................................................................
.
BAB V PENUTUP...................................................................................................
6.1 Kesimpulan..........................................................................................................
6.2 Saran....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fraktur atau patah tulang adalah gangguan dari kontinuitas yang bormal, dari suatu
tulang ( black,2016) fraktur dapat di jelaskan dengan berbagai cara ada lebih 150 rtipe fraktur
yang telah di namai bergantung pada berbagai metode klasifikasi, dalam klasifikasi fraktur
terbagi atas dua, fraktur tertutup dan terbuka, fraktur tertutup jenis patah tulang yang tidak
membuat tulang menonjol melalui kulit, fraktur terbuka patah tulang jenis ini, menyebabkan
tulang menonjol keluar melalui kulit. Fraktur ataupun dislokasi merupakankondisi ketika tulang
keluar atau bergeser dari posisi normalnya pada sendi.semua persendian yang ada di tubuh dapat
mengalami dislokasi, terutama saat terjadi benturan akibat kecelakaan berkendara atau terjatuh
ketika berolahraga. Dislokasi paling sering terjadi pada bahu ban jari tangan, maupun
pergelangan tangan, walaupun sebenarna dislokasi dapat terjadi di semua sendi,termasuk lutut,
siku, rahang, dan panggul.
Kebanyakan fraktur/Dislokasi pergelangan tangan (wrist dextra) dapat terjadi baik
akibat jatuh dengan posisi lengan terbuka maupun pukulan langsung saat kecelakaan kendaraan
bermotor maupun perkelahian. Fraktur kedua tulang lengan bawah maupun pergelangan tangan
merupakan cedera yang tidak stabil, fraktur non dislokasi jarang terjadi. Stabilitas fraktur
bergantung pada jumlah energi yang diserap selama cedera dan gaya otot besar yang cenderung
menggeser fragmen, adanya trauma atau dislokasi pada pergelangan tangan menyebabkan
berbagai masalah fungsi pergelangan tangan pembengkakan, hilangnya fungsi normal,
deformitas, kemerahan, krepitasi, dan rasa pemulihan dislokasi dapat di lakukan tindakan
reposisi terbuka ataupun oprasi
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas penelitian peneliti merumuskan
permasalahan bagaimana penangan yang dapat di berikan pada penderita dislokasi wrist dextra?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran seseorang sampai
mengalami dislokasi wrist dextra
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik penderita wrist dextra? Berdasarkan jenis kelamin, usia, dan
lama proses penyebuhan?
b. Untuk mengidentifikasi diagnosa yang di tegakan dalam mengatasi permasalahan
keperawatan?
c. Untuk mengetahui intervensi yang dapat di berikan dalam mengatasi permasalahan
keperawatan tersebut ?
BAB II
KONSEP MAPT
3.1 KONSEP MIDMAP

DRUJ Dislokasi Wrist


Dextra
3.2 Jalur Klinis Pasien
CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS) PASIEN
KELOLAAN STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

No. RM : 23-08-35
Nama Lengkap : Nn. S.G
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 19-09-2003
Tanggal Masuk RS : 13 Juni 2022

ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Rujukan/ Datang Sendiri : Pasien mengatakan datang dengan keluarga
Keluhan : Pasie masuk dengan keluahan jatuh dengan posisi menahan pada pergelangan bagian kanan
posisi bengkok, nyeri ( + )

ASSESMENT AWAL IGD


Anamnesis : Pasie masuk dengan keluahan jatuh dengan posisi menahan pada pergelangan bagian kanan posisi
bengkok, nyeri ( + )
Krikteria Triase : Non- Urgent
Pemeriksaan Fisik : Keadaan umum compos mentis, Kepala : CA-/-,S1-/-, Thoraks : Ronkhi -/-, wheezing -/-, ikterus
(-), abdomen : nyeri tekan (-), bising usus (-)
Pemerikasan Penunjang : Radiologi pada tangga 06 Juni 2020 di dapatkan: Dislokasi distal radioulnar joint dextra, Soft
tissue swelling region wirst joint dextra,
Diagnosa Kerja : DRUJ dislokasi wrist dextra
Diagnosa Banding : -
Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut
Treatment : IVFD RL 500 ml/ 20 tetes permenit, ceftriaxone 1 g/ 12 jam / IV, Ketorolac 3 % / 12 jam/ IV,
Omeprazole 40 mg / 12 jam / IV

ASSESMENT AWAL RUANGAN


Observasi pasien keluhan utama : pasien mengeluh nyeri di pergelangan tangan kanan,
Keadaan umum : lemas, Tingkat kesadaran : Compos mentis, GCS : 15
Treatmen : IVFD RL 500 ml/ 20 tetes permenit, ceftriaxone 1 g/ 12 jam / IV, Ketorolac 3 % / 12 jam/ IV, Omeprazole 40
mg / 12 jam / IV
Diagnosa Medis : DRUJ dislokasi wrist dextra
Diagnose Keperawatan : Nyeri akut

Treatmen : IVFD RL 500 ml/ 20 tetes permenit, ceftriaxone 1 g/ 12 jam / IV, Ketorolac 3 % / 12 jam/ IV, Omeprazole 40
mg / 12 jam / IV
Diagnosa Medis : DRUJ dislokasi wrist dextra
Diagnose Keperawatan :
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik prosedur operasi d.d pasien mengeluh nyeri luka post Operasi rekonstruksi
dibagian ekstermitas dextra
2. Nausea b.d efek agen farmakologi d.d mengeluh mual dan ingin muntah
3. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d faktor mekanis (Post Operasi rekonstruksi) d.d kerusakan jaringan
4. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang d.d kekuatan otot menurun
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
FORMULIR PENDAFTARAN PEMBEDAHAN

Nama : Nn. S.G


Tanggal Lahir : 19-09-2003
No. CM : 23-08-35
Diagnosa : DRUJ Dislokasi Wristt Dextra
Ruangan : OK
Jenis Pembadahan : Rekonstruksi DRUJ
Elektif

Tekanan Darah : 110/80 mmHg


Pernapasan : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36 °C

Darah Rudin Kimia Darah Pemeriksaan Lain

Hb : 12.9 g/dL WBC : 9300/mm Ureum : 18 mg/dL Swab antigen negatif


Bil.Total ............. mg/dL

Hct : 39.5 %
RBC : 4.88 /mm Kreat : 11O mg/DL Bil. Direk:………mg/dL

LED :………mm/jam SGOT: 30 IU


PLT : 281 /mm Prot.Tot .............. g/dL

PT : ............. detik SGPT : 28 IU


CT : 5.20 menit Albumin............... g/dL

APTT :………detik GDS : 78 g/dL


BT : 3.40 menit Globulin.................... g/dl

GDP :………..g/dL
AlK. Fost:………mg/dL

EKG :-
X foto thorax : Dalam batas normal
Waktu permintaan pembedahan :
Tanggal : 14 – 6 – 2022
Jam :13.00
DPJP

( )
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH No. CM : 23-08-35
PROGRAM PROFESI NERS Nama Lengkap : Nn. S.G
FAKULTAS ILMU KESEHATAN Tanggal Lahir : 19-09-2003
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO Jenis Kelamin : Perempuan
LEMBAR KONSULTASI Poliklinik/ruangan/kelas: Bedah/kelas 2

Dari .Prof/Dr/Drg : dr. Chairul


Ditujukan Kepada : Prof/Dr/ Drg Ahli Anastesi
Masalah / Diagnoda / Indikasi dirawat
DH mohon konsul penatalaksanaan anastesi pasien dengan DX. DRUJ dislokasi D wristt, rencana operasi
rekonstruksi DRUJ
Atas kerjasamanya diucapkan terimakasih

Sifat Konsultasi
Konsul saat ini saja

Sian dan terimaksih

(Prof/Dr/Drg ....................... )
Tanggal……………….Jam………..
Jawaban konsultasi
Yth
Prof/Dr/Drg:……………………….
Mengenai Pasien:……………………

Terimakasih atas konsultasi ini

(Prof/Dr/Drg....................... )
Tanggal……………….Jam………..
Nama : Nn. S.G
LAPORAN PEMBEDAHAN No. RM : 23-08-35
Tgl Lahir : 19-09-2003 Perempuan
Tgl Pembedahan : 14 Juni 2022 Jam : 16.00
Ahli bedah : dr. Chairul Asisten : Ns. Asni Ayuba Instrumentator :
Macam Pembedahan Kecil
Berencana
Bersih
Diagnosa Pra Bedah :Dislokasi distal radioulnar joint dextra
Tindakan Pembedahan : Rekonstruksi DRUJ
Diagnosa Pasca Bedah : DRUJ dislokasi wrist dextra
Ahli Bius
Cara Pembiusan Mulai Selesai Lama Pembedahan OK
dr. Romdon Purwanto, SpAn-KIC Umum 16.00 17.00 1 Jam OK 5
(…………….…………….)
Uraian Pembedahan :

KOMPLIKASI :
Jaringan dikirim ke patologi : Tidak Ahli Bedah
Asal Jaringan

(……………………………..)
Instruksi Post Op :

1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
5. ………
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

No.RM :
23-08-35
Tanggal : Juni 2022
14
Tempat :
Bedah 2E
I. DATAUMUM

1. Identitas Klien Nama


: Nn S.G Umur : 18 Tahun
Tempat / TanggalLahir : JenisKelamin : P
Agama : Islam Suku : Gorontalo
Pendidikan : SMA Dx.Medis : DRUJ Dislocation
Wrist Dextra
Alamat : Jln. Glatik Telepon :-
Tanggal masuk RS : 13 Juni 2022 Ruangan : Bedah 2 E
Golongan Darah :O Sumber info : Pasien dan keluarga

Diagnosa Medis : 1. DRUJ Dislocation Tanggal : 14 Juni 2022


Wrist Dextra

2. Identitas Keluarga Terdekat


Nama : Ny. R
Alamat : Jln. Glatik
Pndidikan : SMA

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

1. Status kesehatan Saat Ini


a. Alasan masuk Rumah Sakit : Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 13 Juni 2022,
pukul 10. 30 WITA, dengan keluahan jatuh dengan posisi menahan pada
pergelangan bagian kanan posisi bengkok, pasien mengeluh nyeri, dengan hasil
observasi tanda – tanda vital ; tekana darah: 110/80 mmHg, Frekuensi nadi : 89
x/menit, frekuensi nafas : 20 x/ menit, dan suhu badan : 36.6 oC
b. Keluhan Utama : Nyeri ekstermitas post op rekonstruksi
c. Riwayat Keluhan Utama : Pada tanggal 14 Juni 2022 pukul 15.00 WITA, di
ruangan bedah G2 atas, pasien mengeluh nyeri, pasien mengatakan yang
memperberat nyeri ketika sedang bergerak serta yang memperingan nyeri dengan
melakukan tarik nafas dalam, pasien mengatakan nyeri seperti tersayat-sayat,
pasien mengatakan nyeri dirasakan dibagian ekstermitas atas post operasi sebelah
kanan, pasien mengatakan skalanya nyeri berat, pasien mengatakan nyeri bersifat
hilang timbul, selama ≥ 20 menit, pasien mengeluh mual, pasien mengatakan
merasa ingin muntah, pasien mengatakan kurang nafsu makan, pasien mengeluh
sulit menggerakan ekstermitas, pasien mengeluh nyeri saat bergerak, pasien
tampak meringis, pasien tampak gelisah, nafsu makan tampak berubah, pasien
tampak pucat, pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit karena post
operasi rekonstruksi, pasien tampak menahan nyeri, kekuatan otot tampak
menurun, rentan gerak (ROM) menurun, gerakan tampak terbatas, fisik tampak
lemas, dengan hasil observasi tanda-tanda vital ; tekanan darah : 110/80 mmHg,
frekuensi nadi : 82 x/ menit, frekuensi nafas : 20 x/menit, suhu badan : 36.4 oC, dan
Spo2 : 100 %
d. Faktor Pencetus : Post Op Rekonstruksi
e. Lamanya Keluhan :
Timbul Keluhan : ( )Bertahap (√) mendadak

f. Faktor yang Memperberat: Ketika pasien bergerak terutama ketika pasien


ingin miring kanan miring kiri
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang Pernah Dialami ( kaitan dengan penyakit sekarang )
Keluarga pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan
pasien.

b. Kecelakaan :Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki


riwayat kecelakaan

c. Pernah Dirawat :Pasien belum pernah dirawat inap sebelumnya baik di


rumah sakit maupun di puskesmas

1) Penyakit :-
2) Tanggal :-
d. Riwayat Operasi : Pasien mengatakan sebelumnya tidak ada riwayat
operasi.
e. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki
riwayat penyakit yang sama dengan apa yang dideritanya sekarang.
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri : Keluarga pasien maupun pasien
memahami terkait kesehatan diri itu seperti apa
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya : Keluarga
pasien maupun pasien mengetahui terkait kondisi penyakit dan perawatan pasien.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat
Keluarga pasien mengatakan pasien makan tidak ada pantangan, pasien makan
nasi, lauk pauk, dll.
2) Pemeriksaan kesehtan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi :
Pasien mengatakan pemeriksaan kesehatan berkalanya dengan kontrol di
puksemas, klinik dan rumah sakit terdekat, pasien tampak rapi, pasien
mengatakan mengikuti imunisasi lengkap.
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
a) Yang dilakukan bila sakit :
Pasien mengatakan ketika pasien sakit akan pergi ke pelayan kesehatan
terdekat.
b) Kemana pasien berobat bila sakit :
Pasien mengatakan bila sakit akan berobat ke pelayanan kesehatan terdekat.
c) Kebiasaan hidup (konsumsi jamu/alcohol/kopi/kebiasaan olahraga)
Merokok : - pak/hari,lama : (tahun)
Alcohol : - lama:
Kebiasaan olahraga, Jenis: Pasien tidak melakukan kebiasaan olahraga.
frekuensi

Obat/Jamu yang
No Dosis Ket.
Biasadikonsumsi
1. Tidak Ada - -
d. Faktor Sosial Ekonomi yangBerhubungan dengan Kesehatan
1) Penghasilan : Pasien mengatakan belum berkerja
2) Asuransi /Jaminan Kesehatan : Jaminan kesehatan pasien menggunakan BPJS.
3) Keadaan Lingkungan Tempat Tinggal : Keluarga pasien mengatakan lingkungn
tempat tinggal pasien bertetangga dimana di samping kiri dan kanan serta
belakang dan depan sebrang jalan terdapat rumah warga lainnya.

2. Nutrisi, Cairan dan Metabolik


a. Gejala(Subjective)
1) Diit biasa (Tipe) : Nasi, ikan sayur Jumlah makan perhari: 3x Sehari
2) Pola Diit : Tidak Teratur Makan Terakhir : 03.00 (Pasien puasa pre Op)
3) Nafsu/selera makan : Baik
4) Mual :(ya/tidak) Waktu : -
5) Muntah :(ya/tidak) Jumlah: -

Karateristik :
6) Nyeri ulu hati :(ya/tidak)
Karateristik/penyebab: Tidak ada nyeri ulu hati
7) Alergi Makanan : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi
terhadap makanan
8) Masalah Mengunyah/Menelan : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak mengalami masalah mengunyah ataupun menelan
9) Pola Minum /Cairan :
Jumlah Minum : ± 1000 ml Jenis: Air mineral
10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak terjadi penurunan BB dalam 6 bulan
terakhir ini
b. Tanda(objective)
1) Suhu Tubuh : 36,4 ˚C
Diaforesis : Pasien tidak mengalami keringat dingin
2) Berat Badan : 66 Kg
Tinggi badan : 165 cm
IMT : 20 kg/m2
Turgor kulit : Baik
Tonus Otot : Kekuatan otot tampak menurun, rentan gerak (ROM)
menurun, gerakan tampak terbatas, fisik tampak lemas
3) Edema :(ya/tidak)
Lokasi dan Karaterisktik : Tubuh pasien tidak terdapat edema
4) Asites : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak terjadi penumpukan cairan di abdomen
5) Integritas Kulit Perut : Lembab
Lingkar abdomen: -
6) Distensi vena Jugularis : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada pembengkakan pada vena jugularis
7) Hernia/Massa :(ya/tidak)
Lokasi dan Karateristik: Tidak ada Hernia/massa
8) Bau Mulut/Halitosis :(ya/tidak)
Jelaskan : Tidak tercium bau mulut halitosis
9) Kondisi Mulut, Gigi/Gusi/Mukosa Mulut dan Lidah:
Gigi pasien masih lengkap, gusi terlihat merah muda, mulut pasien dan
lidahnya bersih
3. Pernapasan, Aktifitas danLatihan Pernapasan
a. Gejala (Subjektif)
1) Dispnea : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak mengalami sesak napas
2) Yang Meningkatkan / Mengurangi Sesak: Pasien tidak sesak
3) Pemajanan Terhadap Udara yang Berbahaya: Pasien tidak terpapar udara
yang berbahaya
4) Penggunaan Alat Bantu : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak menggunakan alat bantu pernafasan .
b. Tanda(Objektif)
1) Pernapasan : Normal
- Frekuensi : 20 x/Menit
- Kedalaman : Normal
- Simetris : Bentuk dada/ekspansi dada simetris
2) Penggunaan Otot Bantu Pernapasan : Tidak Ada
3) Nafas Cuping Hidung : Tidak Ada
4) Batuk : Pasien tidak batuk
Sputum (KarateristikSputum) Tidak ada sputum
5) Fremitus : Normal
Auskultasi Bunyi Nafas : Bunyi Napas vesikuler
6) Egofoni : Tidak terjadi peningkatan rasonansi suara
Sianosis : Tidak terjadi sianosis
7) Perkusi :Suara paru normal (Sonor)
4. Aktifitas (Termasuk Kebersihan Diri) danLatihan
a. Gejala (Subjektif)
1) Kegiatan Dalam Pekerjaan :
Pasien mengatakan pasien belum berkerja dikarenakan pasien masih pelajar.
2) Kesulitan / Keluhan Dalam Aktifitas : Pasien masih sulit dalam beraktivitas
- Pergerakan Tubuh : Pasien masih belum bisa bergerak terlalu banyak.
- Kemampuan Merubah Posisi() Mandiri, ( √) Perlu Bantuan
Jelaskan : Pasien masih memerlukan bantuan karena pasien post Op, masih
belum bisa terlalu banyak bergerak.
- Perawatan Diri (Mandi, Mengenakan Pakaian, Bersolek, Makan dll) : Pasien
belum mandi selama dirumah sakit hanya menggunakan tisu basah dan sering
berganti pakaian.
( )mandiri, ( √)perlu bantuan
Jelaskan : Pasien belum bisa beraktivitas maupun bergerak terlalu
banyak dikarena luka operasi yang begitu nyeri dirasakannya.
3) Toileting (BAK/BAB) :( ) mandiri, ( √) perlu bantuan
Jelaskan : Pasien memerlukan bantuan untuk pergi ke kamar mandi serta
tidak ada masalah dalam buang air kecil.
4) Keluhan Sesak Nafas Setelah Aktifitas : ( ya/tidak )
Jelaskan : Pasien tidak sesak setelah beraktivitas
5) Mudah Merasa Kelelahan : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak mudah merasa kelelahan
6) Toleransi Terhadap Aktifitas: (baik/kurang)
Jelaskan : Pasien belum bisa beraktivitas maupun banyak bergerak
b. Tanda(Objektif)
1) Respon Terhadap Aktifitas yang Teramati: Pasien terlihat lemah
2) Status Mental ( Misalnya Menarik Diri, Letargi) : Tidak ada masalah dalam
status mental
3) Tampilan Umum
- Tampak Lemah : (ya/tidak)
- Kerapian Berpakaian : Pakaian pasien tampak rapi
4) Pengkajian Neuromuskuler : Pasien tidak sakit kepala maupun merasa pusing
5) Massa/Tonus Otot : kekuatan otot tampak menurun, rentan gerak (ROM)
menurun, gerakan tampak terbatas, fisik tampak lemas
Kekuatan otot : Kekuatan otot 3333 5555
5555 5555
Postur : Normal
Rentang Gerak : kekuatan otot tampak menurun, rentan gerak (ROM)
menurun, gerakan tampak terbatas, fisik tampak lemas
Deformitas : Tidak ada kelainan bentuk pada tubuh pasien.
6) Bau badan: Tidak tercium bau badan pasien
Kondisi Kulit Kepala : Kondisi kulit kepala bersih
Kebersihan Kuku : Kuku pasien terlihat bersih
5. Istirahat
a. Gejala (Subjektif)
1) Kebiasaan Tidur : Tidak ada perubahan kebiasaan tidur atau pola tidur pasien
ketika sebelum sakit dan sesudah sakit, pasien tidak ada masalah dalam
tidurnya.
Lama Tidur : ± 6-8 jam
2) Masalah yang Berhubungan dengan Tidur
- Insomnia : (ya/tidak)
- Kurang Puas/Segar Setelah Bangun Tidur (√ ) tidak ada ( ) ada
Jelaskan : Tidak ada masalah dalam tidurnya.
- Lain-lain, Sebutkan
b. Tanda(Objektif)
1) Tampak Mengantuk/Mata Sayup :(ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak tampak mengantuk atau mata pasien terlihat sayup
2) Mata Merah : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada kemerahan pada mata
3) Sering Menguap :(ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak sering menguap karena kualitas tidur pasien baik
tidak ada gangguan.
Kurang Kosentrasi :(ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak ada masalh dalam berkonstentrasi
6. Sirkulasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Riwayat Hipertensiatau Masalah Jantung: Pasien tidak memiliki riwayat
hipertensi
2) Riwayat Edema pada Kaki :(ya/tidak )
Jelaskan : Tidak ada edema pada kaki pasien
3) Penyembuhan Lambat :(ya/tidak)
4) Rasa Kesemutan :(ya/tidak)
5) Palpitasi :(ya/tidak)
6) Nyeri Dada :(ya/tidak)
b. Tanda(Objektif)
1) Tekanan Darah :110/80 mmHg
2) Mean Arteri Pressure/Tekanan Nadi : 82 x/Menit
3) Bunyi Jantung : Normal (Bunyi Lub-Dup)
Frekuensi : 2 2 x /menit
Regular/Irregular : (kuat/lemah)
4) Friksi Gesek :(ya/tidak) Murmur :(ya/tidak)
5) Ekstremitas
Suhu : 36.4 ˚C
Warna : Normal
Tanda Homan : (ya/tidak)
6) Pengisian Kapiler
Varises :(ya/tidak)
Phlebitis : Tidak Phlebitis
7) Warna : Normal
Membran Mukosa : Lembab
Bibir : Sedikit pucat
Konjungtiva : Tidak anemis
8) Punggung Kuku: Kuku pasien tampak bersih dan pendek.
9) Sklera : Normal (Berwarna putih)
7. Eliminasi
a. Gejala (Subjektif)
1) Pola BAB : Normal
Frekuensi : 1x sehari
Konsisten : Padat lunak
2) Perubahan Dalam Kebiasaan BAB(pengunaan alat tertentumisal terpasang
kolostomi/ileotomy): Pasien tidak menggunakan kolostomi
3) Kesulitan BAB : Tidak ada
Konstipasi : Tidak ada
Diare : Tidak diare
4) Penggunaan Laksatif : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak menggunakan laktasif
5) Waktu BAB terakhir: 1 Hari yang lalu
6) Riwayat Perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan
Hemoroid : Tidak ada hemoroid
7) Riwayat Inkontinensia alvi: Tidak ada riwayat Inkontinensia alvi
8) Penggunaan Alat-alat (misalnyapemasangankateter): Pasien tidak menggunakan
kateter.
9) Riwayat Penggunaan Diuretic : Tidak ada riwayat penggunaan diuretic
10) Rasa nyeri / rasa terbakar Saat BAK: Tidak ada
11) Kesulitan BAK : Pasien tidak mengalami kesulitan saat buang air kecil

12) Keluhan BAK : Pasien tidak ada keluhan dalam buang air kecil
b. Tanda(Objektif)
1) Abdomen
- Inspeksi : Bentuk abdomen simetris
Abdomen membuncit : (ya/tidak)
Jelaskan : Bentuk dada simetris, tidak ada pembengkakan abdomen
- Auskultasi Bising usus: 24 x/menit
Bunyi Abnormal :(ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada bunyi abnormal
- Perkusi :
Bunyi Timpani : (ya/tidak)
Kembung : (ya/tidak)
Bunyi abnormal lain : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada bunyi abnormal
- Palpasi :
Nyeri tekan : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada nyeri tekan
Distensi Kandung Kemih : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada distensi urin
2) Pola eliminasi :
- Konsistensi Lunak/keras: Padat lunak
Massa : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada massa
- Pola BAB
Konsistensi : Padat lunak
Warna Abnormal : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada perdarahan maupun warna abnormal
- Pola BAK
Inkotinensia :(ya/tidak)
Jelaskan : Tidak inkontinensia
- Karateristik Urine
Warna : Kuning bening
Jumlah : ± 1000 cc / hari
Bau : Amonia (Bau khas urine)
- Bila Terpasang Urostomy, Colostomy atau Ileustomy:
Keadaan : Pasien tidak terpasang Urostomy, Colostomy atau Ileustomy
8. Neurosensori danKognitif
a. Gejala(Subjektif)

1) Adanya Nyeri:
- P = Paliatif / Propokatif (yang meningkatkan / menguranginyeri) :
Pasien mengatakan yang memperberat nyeri pada saat menggerakan tangan
sebelah kanan.
Pasien mengatakan yang memperingan nyeri ketika melakukan tarik nafas
dalam dan saat dalam kondisi diam.
- Q=Qualitas/Quantitas (frekuensi dan lamanya keluhan dirasakan serta
deskrpsi sifat nyeri yang dirasakan) :
Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti tersayat-sayat
- R = Region/tempat (lokasi sumber dan penyebarannya) :
Pasien mengatakatan nyeri dibagian tangan sebelah kanan
- S = Skala (menggunakan rentang nilai 1 – 10) :
Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien menunjuk angka skala 8 (nyeri
berat)
- T = Time ( kapan keluhan dirasakan dan lamanya) :
Pasien mengataka nyeri bersifat hilang timbul, nyeri dirasakan ± 15 – 20
Menit
2) Rasa Ingin Pingsan/pusing : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada ingin pingsan atau pusing
3) Sakit Kepala
Lokasi : Pasien tidak mengalami sakit kepala
Nyeri : Tidak nyeri kepala
Frekuensi :-
4) Kesemutan/Kebas/Kelemahan :
Lokasi : Tidak mengalami kesemutan atau kebas
5) Kejang : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak kejang
Cara mengatasi : -
6) Mata
Penurunan Penglihatan : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien mengalami penurunan penglihatan
7) Pendengaran :
Penurunan Pendengaran : (ya/tidak)

Jelaskan : Pasien tidak mengalami penurunan pendengaran.


Telinga Berdengung : (ya/tidak),

Jelaskan : Telinga pasien tidak berdengung


8) Epistaksis :(ya/tidak)
Jelaskan : Tidak terjadi epistaksis atau perdarahan
b. Tanda(Objektif)
1) Statusmental
Kesadaran : ( √ ) compos mentis, ( ) Apatis, ( ) somnolen, ( ) Sopor,
( ) Coma
2) Skala Koma Glasgow (GCS)
E=4
M= 5
V=6
3) Terorientasi/disorientasi
Waktu : ± 15 Menit
Tempat : Ruangan Bedah
Orang : Pasien dan keluarga
4) Persepsi Sensori
Ilusi : Baik
Halusinasi : Tidak halusinasi
5) Delusi
Afek : Tidak afek
Jelaskan : Tidak afek
6) Memori
Saat Ini : Memori pasien dalam mengingat masih kuat
Masa Lalu : Pasien mengatakan lupa-lupa ingat terkait memori masa lalu.
7) Penggunaan Alat Bantu Penglihatan/Pendengaran : (ya/tidak)
Sebutkan : Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran dan
penglihatan
7) Reaksi Pupil Terhadap Cahaya
Kanan/kiri : Pupil baik ( Mengecil ketika terkena cahaya penlight)
Ukuran Pupil : 3 mm
8) Fascial drop : Tidak ada fascial drop
Postur : Baik
Reflex : Baik
10) Penampilan Umum Tampak Kesakitan : (ya/tidak)
Menjaga area sakit : Pasien tampak menjaga area yang sakit yakni bagian area
dada.
Respon Emosional : Pasien tampak meringis
Penyempitan : Tidak ada
Fokus : Fokus pada area luka operasi
9. Keamanan
a. Gejala(Subjektif)
1) Alergi : (catatan agen dan reaksi spesifik) : Pasien tidak memiliki riwayat alergi
2) Obat-obatan : Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan
3) Makanan : Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan
4) Faktor Lingkungan :
- Riwayat Penyakit Hubungan Seksual :(ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada
- Riwayat Transfusi Darah :(ya/tidak)
- Riwayata dan Reaksi Transfusi : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada transfusi darah
5) Kerusakan Penglihatan, Pendengaran : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien mengalami penurunan dalam pendlihatan dan
pendengaran
6) Riwayat Cidera : (ya/tidak)
Sebutkan : Pasien tidak memiliki riwayat cidera
7) Riwayat Kejang : (ya/tidak)
Sebutkan : Pasien tidak memiliki riwayat kejang
b. Tanda (Objektif)
1) Suhu Tubuh : 36, 4˚C
Diaforesis : Tidak diaforesis
2) Integritas Jaringan: Menurun
3) Jaringan Parut : (ya/tidak),
Jelaskan : Luka operasi pasien masih basah
4) Kemerahan/Pucat : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada kemerahan/pucat
5) Adanya Luka :
Luas Luka Bagian Atas : 5 cm
Luas Luka Bagian bawah : 6 cm
Kedalaman : 0.5 cm
Drainase Purulen : Tidak ada drainase purulen
Peningkatan Nyeri Pada Luka : Terjadi peningkatan nyeri pada luka post Op
tangan sebelah kanan
6) Ekimosis / Tanda Perdahan Lagi: Tidak ada tanda perdarahan lagi
7) Faktor Risiko
Terpasang Alat Invasi : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak terpasang alat invasif
8) Gangguan Keseimbangan : (ya/tidak)
Sebutkan :Tidak terjadi gangguan keseimbangan
9) Kekuatan Umum
Tonus otot : Menurun
Pareseatau Paralisa : Tidak ada parese atau paralisa
10. Seksual danReproduksi
a. Gejala (Subjektif)
1) Pemahaman Terhadap Fungsi Seksual : Tidak dilakukan pengkajian

2) Gangguan Hubungan Seksualkarena Berbagai Kondisi (fertilitas, libido, ereksi,


menstruasi,kehamilan,pemakaian alat kontrasepsi atau kondisi sakit)
3) Permasalahan Selama Aktifitas Seksual ( )tidak ada ( ) Ada
Jelaskan : Tidak dilakukan pengkajian
4) Pengkajian pada Laki–laki
Rabas pada Penis :
Gangguan Prostat :
5) Pengkajian padaPerempuan:
a) Riwayat Mentruasi (keturunan,keluhan)

b) Riwayat Kehamilan :

c) Riwayat Pemeriksaan Ginekologi (missal pap smear):

b. Tanda(Objektif)
1) Pemeriksaan Payudara/ Penis/Testis :

2) Kutil Genital / Lesi :

11. Persepsidiri, Konsep Diri danMekanisme Koping


a. Gejala (Subjektif)
1) Faktor stress : Pasien mengatakan tidak merasa stress
2) Bagaimana Pasien Dalam Mengambil Keputusan (sendiri atau dibantu) :
Pasien mengatakan dalam mengambil keputusan dengan bermusyawarah
dengan kedua orang tuanya.
3) Yang dilakukan Jika Menghadapi Satu Masalah (misalnya:
memecahkanmasalah, mencari pertolongan / berbicara dengan orang lain,
makan, tidur, minumobat – obatan, marah, diam, dll)
Pasien mengatakan dalam mengahadapi satu masalah dengan meminta
pertolongan dengan orang tuanya.
4) Upaya Pasien Dalam Menghadapi Masalahnya Sekarang:
Pasien mengatakan dengan cara berobat kerumah sakit serta mengikuti anjuran
dokter dan tenaga medis lainnya.
5) Perasaan Cemas/takut : (ya/tidak)
Jelaskan : Tidak ada rasa cemas/takut
6) Perasaan Ketidak Berdayaan : (ya/tidak),
Jelaskan : Tidak ada rasa ketidak berdayaan
7) Perasaan Keputusasaan : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak merasa putus asa untuk bisa sembuh
8) Konsep Diri :
- Citra Diri : Pasien mengatakan tidak memiliki gangguan citra tubuh.
- Ideal diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang agar
bisa berkumpul lagi beraktifitas seperti biasanya menjadi seorang pelajar.
- Harga Diri : Pasien tidak mengalami harga diri rendah
- Ada/tidak Perasaan Akan Perubahan Identitas : Tidak ada
- Konflik Dalam Peran : Pasien mengatakan tidak ada konflik dengan kedua
orang tuanya dan saudaranya.
b. Tanda(Objektif)
1) Status emosional :
Tenang( √) Gelisah( ) Marah ( )
Takut ( ) Mudah Tersinggung ()
2) Respon Fisiologis yang Terobservasi
Perubahan Tanda vital : Tidak ada
Ekspresi Wajah : Gelisah
12. Interaksi social
a. Gejala (Subjektif)
1) Orang Terdekat dan Lebih Berpengaruh :
Pasien mengatakan orang terdekat baginya adalah kedua orang tuanya dan
saudaranya.
2) Kepada Siapa Pasien Meminta Bantuan Bila Mempunyai Masalah :
Pasien mengatakan kepada kedua orang tuanya dan saudaranya.
3) Adakah Kesulitan Dalam Keluarga (hubungan dengan orang tua, saudara,
pasangan : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam berhubungan
dengan keluarga
4) Kesulitan Berhubungan dengan Tenaga Kesehatan/Pasien Lain :(ya/tidak)
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam berhubungan dengan tenang
kesehatan.
b. Tanda(Objektif)
1) Kemampuan Bicara :(jelas/tidak jelas)
2) Tidak Dapat di Mengerti : Komunikasi pasien baik dan dapat dimengerti
Afasia : Pasien tidak afasia
3) Pola Bicara Tidak Biasa/Kerusakan : Pola bicara baik
4) Penggunaan Alat Bantu Bicara : Pasien tidak menggunakan alat bantu bicara
5) Adanya Laring Aktomy/Trakeostomy : Tidak adanya laring aktomy/
trakeostomy.
6) Komunikasi Non verbal, Verbal Dengan Keluarga/Orang Lain : Pasien
mengatakan komunikasi non verbal dan verbal dilakukan dengan keluarga
dan orang lainnya.
7) Perilaku Menarik Diri : (ya/tidak)
Sebutkan : Pasien tampak tidak menarik diri
13. Pola nilai kepercayaan dan spiritual
a. Gejala (Subjektif)
1) Sumber Kekuatan Bagi Pasien: Kedua orang tua dan saudarannya.
2) Perasaan Menyalahkan Tuhan : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak memiliki perasaan untuk menyalahkan
tuhan karena kondisinya.
3) Bagaimana Pasien Menjalankan Kegiatan Agama atau Kepercayaan:
Frekuensi : Selama sakit pasien tidak melaksanakan ibadah
4) Masalah yang Berkaitan dengan Aktifitasnya Tersebut Selama di Rawat :
Pasien belum melaksanakan sholat karena sakit
5) Pemecahan Oleh Pasien : Pasien hanya selalu berdoa untuk diberikan segera
kesehatan
6) Adakah Keyakinan/Kebudayaan yang Dianut Pasien yang Bertentangan
Dengan Kesehatan (ya/tidak) Tidak ada
7) Pertentangan Nilai/Keyakinan/Kebudayaan Terhadap Pengobatan yang
Dijalani : (ya/tidak),
Jelaskan : Tidak ada pertentangan nilai keyakinan terhadap pengobatan
yang dijalani
b. Tanda(Objektif)
1) Perubahan Perilaku :
- Menarik Diri : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak menarik diri
- Marah/Sarkasme: (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak sering marah
- Mudah Tersinggung : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak mudah tersinggung
- Mudah Menangis: (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak mudah menangis
2) Menolak Pengobatan : (ya/tidak)
Jelaskan : Pasien tidak menolak pengobatan
3) Berhenti Menjalankan Aktifitas Agama : (ya/tidak)
Jelaskan : Selama sakit pasien selalu berdoa untuk kecepatan proses
kesembuhannya
4) Menunjukkan Sikap Permusuhan dengan Tenaga Kesehatan:(ya/tidak),
Jelaskan : Pasien tampak bekerja sama dengan tenaga kesehatan.

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Pemeriksaan diagnostic (meliputi tanggal dan hasil pemeriksaan) meliputi:
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Radiologi
V. IDENTIFIKASI DATA

1. Keluhan (Data Subjektif)


1) P = Pasien mengatakan yang memperberat nyeri pada saat menggerakan tangan
sebelah kanan dan pasien mengatakan yang memperingan nyeri ketika
melakukan tarik nafas dalam dan saat dalam kondisi diam.
Q= Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti tersayat-sayat
R = Pasien mengatakatan nyeri dibagian tangan sebelah kanan
S = Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien menunjuk angka skala 8
(nyeri berat)
T = Pasien mengataka nyeri bersifat hilang timbul, nyeri dirasakan ± 15 – 20
Menit
2) Pasien mengeluh mual,
3) Pasien mengatakan merasa ingin muntah,
4) Pasien mengatakan kurang nafsu makan,
5) Pasien mengeluh sulit menggerakan ekstermitas,
6) Pasien mengeluh nyeri saat bergerak,

2. Data Objektif
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda vital ;
Tekanan darah : 110/80 mmHg,
Frekuensi nadi : 82 x/ menit,
Frekuensi nafas : 20 x/menit,
Suhu badan : 36.4 oC,
Spo2 : 100 %
3) Pasien tampak meringis,
4) Pasien tampak gelisah,
5) Nafsu makan tampak berubah,
6) Pasien tampak pucat,
7) Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit karena post operasi
rekonstruksi ekstermitas dextra dengan luas luka bagian atas : 5 cm, luas luka
bagian bawah : 6 cm dan kedalaman : 0.5 cm,
8) Pasien tampak menahan nyeri,
9) Kekuatan otot tampak menurun 3333 5555
5555 5555
10) Rentan gerak (ROM) menurun,
11) Gerakan tampak terbatas,
12) Fisik tampak lemas,
13) Pemeriksaan penunjang pada tangga 06 Juni 2020 di dapatkan:
- Dislokasi distal radioulnar joint dextra
- Soft tissue swelling region wirst joint dextra
VI. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKKAN DATA BERDASARKAN
GANGGUAN KEBUTUHAN
1. Gangguan Kebutuhan Nyeri dan Kenyamanan
Data Subjektif :
1) P = Pasien mengatakan yang memperberat nyeri pada saat menggerakan tangan
sebelah kanan dan pasien mengatakan yang memperingan nyeri ketika
melakukan tarik nafas dalam dan saat dalam kondisi diam.
Q= Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti tersayat-sayat
R = Pasien mengatakatan nyeri dibagian tangan sebelah kanan
S = Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien menunjuk angka skala 8
(nyeri berat)
T = Pasien mengataka nyeri bersifat hilang timbul, nyeri dirasakan ± 15 – 20
Menit
2) Pasien mengeluh mual,
3) Pasien mengatakan merasa ingin muntah,
4) Pasien mengatakan kurang nafsu makan,
Data Objektif :
1)Kesadaran : Composmentis
2)Tanda-tanda vital ;
Tekanan darah : 110/80 mmHg,
Frekuensi nadi : 82 x/ menit,
Frekuensi nafas : 20 x/menit,
Suhu badan : 36.4 oC,
Spo2 : 100 %
3) Pasien tampak meringis,
4) Pasien tampak gelisah,
5) Nafsu makan tampak berubah,
6) Pasien tampak pucat,
7) Pemeriksaan penunjang pada tangga 06 Juni 2020 di dapatkan:
- Dislokasi distal radioulnar joint dextra
- Soft tissue swelling region wirst joint dextra
2. Gangguan Kebutuhan Keamanan dan Proteksi
Data Subjektif :
1) Pasien mengeluh nyeri saat bergerak,
Data Objektif :
1) Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit karena post operasi
rekonstruksi ekstermitas dextra dengan luas luka bagian atas : 5 cm, luas luka
bagian bawah : 6 cm dan kedalaman : 0.5 cm,
2) Pasien tampak menahan nyeri,
3. Gangguan Kebutuhan Aktivitas dan Istirahat
Data Subjektif
1) Pasien mengeluh sulit menggerakan ekstermitas,
2) Pasien mengeluh nyeri saat bergerak,
Data Objektif
1) Kekuatan otot tampak menurun 3333 5555
5555 5555
2) Rentan gerak (ROM) menurun,
3) Gerakan tampak terbatas,
4) Fisik tampak lemas.
VII. ANALISA DATA BERDASARKAN PATOFISIOLOGI DAN
PENYIMPANGAN KDM
Penyakit (Diagnosa Medis) Klien : DRUJ Dislocation Wrist Dextra
Respon Utama : Nyeri dibagian ekstermitas dextra
Penyimpangan KDM : (Bagan Sistematis)

Traumatik
(jatuh, cedera)

Tekanan eksternal lebih yang dapat diserap tulang

Dislokasi distal radioulnar joint dextra

Soft tissue swelling region wirst joint dextra

DRUJ dislokasi wrist dextra

Tindakan operasi
(Rekonstruksi DRUJ)

Post operasi

Luka operasi
(Trauma jaringan)

Terputusnya jaringan Efek agen farmakologi Perfusi jaringan terganggu Kerusakan integritas
struktur tulang

Mengeluh nyeri Nafsu makan menuru Kerusakan jaringan Kekuatan otot

Tampak meringis dan Mengeluh mual Rentan gerak (ROM)


Gangguan Integritas
gelisah
Kulit / Jaringan

Nausea Gerakan terbatas


Nyeri Akut

Gangguan Mobilitas
Fisik
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

NO Tanggal muncul Masalah Masalah

1. 14 Juni 2022 Nyeri akut b.d agen pencedera fisik prosedur


operasi d.d pasien mengeluh nyeri luka post
Operasi rekonstruksi dibagian ekstermitas
dextra
2. 14 Juni 2022 Nausea b.d efek agen farmakologi d.d mengeluh
mual dan ingin muntah.

3. 14 Juni 2022 Gangguan integritas kulit/jaringan b.d faktor


mekanis (Post Operasi rekonstruksi) d.d
kerusakan jaringan

4. 14 Juni 2022 Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan


integritas struktur tulang d.d kekuatan otot
menurun
VIII. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan Medis (uraian sesuai denganan jural medis) meliputi obat-obatan dan diits
No Nama Obat Dosis Rute Kegunaan Efek Samping

1. Ringer Laktat 500 ml IVFD Ringer laktat adalah cairan infuse


Efek samping dari larutan
yang biasa digunakan pada pasienringer laktak adalah : nyeri
dewasa dan anak-anak sebagai dada, detak jantung
sumber elektrolit dan air abnormal, penurunan tekanan
darah, kesulitan bernapas,
batuk, bersin-bersin, ruam,
gatal – gatal dan sakit kepala
2. D5 2:1 Kegunaan cairan dextrose yaitu Efek samping umum yang
untuk menangani hipoglikemia mungkin muncul setelah
menggunakan dextrose
adalah nyeri dan iritasi pada
area suntikan.
3. Ceftriaxone 1gr / IV Mengobati dan mencegah infeksi Beberapa efek samping yang
12 Jam dapat muncul setelah
menggunakan ceftriaxone
adalah : bengkak, kemerahan,
atau nyeri di tempat suntikan,
sakit kepala, pusing, mual
atau muntah, diare, gatal
pada vagina atau keputihan,
ruam kulit, kantuk, sakit
perut, dan keringat berlebih.
4. Ketorolac 3%/ IV Meredakan peradangan dan nyeri Ada beberapa efek samping
12 Jam yang dapat muncul setelah
menggunakan ketorolac, di
anataranya : kantuk, sakit
perut, pusing, sakit kepala,
mual dan muntah, perut
kembung, diare, dan
konstipasi
5. Omeprazole 40 mg/ IV Mengurangi kadar asam Beberapa efek samping yang
12 Jam lambung bisa terjadi setelah
menggunakan omeprazole
adalah : sakit kepala, perut
kembung, mual atau muntah,
diare, dan sembelit
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E


No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
NO. LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri
1.
Tanda dan gejala mayor :
Data Subjektif :
selama 3 x 24 jam, maka tingkat nyeri Observasi
P = Pasien mengatakan yang menurun dengan criteria hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
memperberat nyeri pada saat 1. Keluhan nyeri menurun kualitas, intensitas nyeri.
menggerakan tangan sebelah kanan dan 2. Identifikasi skala nyeri
pasien mengatakan yang memperingan 2. Meringis menurun
nyeri ketika melakukan tarik nafas 3. Gelisah menurun 3. Identifikasi yang memperberat dan memperingan nyeri
dalam dan saat dalam kondisi diam. Terapeutik
Q= Pasieng mengatakan nyeri
4. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
dirasakan seperti tersayat-sayat
rasa nyeri
R = Pasien mengatakatan nyeri dibagian
tangan sebelah kanan 5. Edukasi
S = Pasien mengatakan nilai skor dari 1- 6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
10 pasien menunjuk angka skala 8 Kolaborasi
(nyeri berat) 7. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
T = Pasien mengataka nyeri bersifat
hilang timbul, nyeri dirasakan ± 15 –
20 Menit
Data Objektif :
1) Kesadaran : Composmentis
2) Tanda-tanda vital ;
Tekanan darah :110/80 mmHg,
Frekuensi nadi : 82 x/ menit,
3) Pasien tampak meringis,
4) Pasien tampak gelisah,
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E


No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
NO. LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Mual
Nausea b.d efek agen farmakologi d.d:
jam, maka tingkat nausea menurun dengan criteria hasil: Observasi
Tanda dan gejala mayor :
2. 1. Nafsu makan membaik 1. Identifikasi faktor penyebab mual
DS:
2. Keluhan mual menurun 2. Monitor frekuensi mual
1) Pasien mengeluh mual, 3. Perasaan ingin muntah menurun Terapeutik
2) Pasien mengatakan merasa ingin 4. Pucat menururn 3. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak
muntah,
berwarna, jika perlu
3) Pasien mengatakan kurang nafsu Edukasi
makan,
4. Anjurkan istirahat tidur yang cukup
DO :
Kolaborasi
1) Nafsu makan tampak berubah,
5. Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
2) Pasien tampak pucat.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E


No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
NO. LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
Perawatan Luka
Gangguan integritas kulit/jaringan b.d jam, maka integritas kulit dan jaringan meningkat,
3. Observasi
faktor mekanis ( Post Operasi dengan criteria hasil :
1. Monitor karakteristik luka
Rekontruksi) d.d 1. Kerusakan jaringan menurun
Terapeutik
Tanda dan gejala mayor 2. Kerusakan lapisan kulit menurun
2. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
DS : 3. Nyeri menurun
3. Bersihkan dengan NaCL atau pemberian nontoksik
1) Pasien mengeluh nyeri saat 4. Pasang balutan sesuai jenis luka
bergerak, 5. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
DO : Edukasi
1) Pasien terdapat kerusakan 6. Anjurkan mengkonsumsi makan tinggi kalori dan protein
Kolaborasi
jaringan dan/atau lapisan kulit
7. Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
karena post operasi rekonstruksi
ekstermitas dextra dengan luas
luka bagian atas : 5 cm, luas luka
bagian bawah : 6 cm dan
kedalaman : 0.5 cm,
2) Pasien tampak menahan nyeri.
3) Pemeriksaan penunjang pada
tangga 06 Juni 2020 di dapatkan:
- Dislokasi distal radioulnar
joint dextra
- Soft tissue swelling region
wirst joint dextra
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E


No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
NO. LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
4. integritas struktur tulang d.d jam, maka mobilitas fisik meningkat dengan krikteria
Dukungan Mobilisasi
Tanda dan gejala mayor : hasil:
Observasi
DS: 1. Pergerakan ekstermitas meningkat
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
1) Pasien mengeluh sulit 2. Kekuatan otot meningkat
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
menggerakan ekstermitas bagian 3. Rentang gerak ( ROM) meningkat
kanan, Terapeutik
4. Nyeri menurun
2) Pasien mengeluh nyeri saat 3. Faslitasi melakukan pergerakan, jika perlu
5. Gerakan terbatas menurun
bergerak, 4. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
6. Kelemahan fisik menurun
DO : pergerakan
1) Kekuatan otot tampak menurun Edukasi
3333 5555 5. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
5555 5555
2) Rentan gerak (ROM) menurun,
3) Gerakan tampak terbatas,
4) Fisik tampak lemas.
5) Pemeriksaan penunjang pada
tangga 06 Juni 2020 di dapatkan:
- Dislokasi distal radioulnar
joint dextra
- Soft tissue swelling region
wirst joint dextra
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut 14 Juni 2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pukul 14.10
11.10 kualitas, intensitas nyeri. S:
P = Pasien mengatakan yang memperberat nyeri
Hasil : Pasien mengatakan nyeri dibagian tangan sebelah pada saat menggerakan tangan sebelah kanan dan
kanan, Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti pasien mengatakan yang memperingan nyeri ketika
melakukan tarik nafas dalam dan saat dalam
tersayat-sayat, Pasien mengataka nyeri bersifat hilang kondisi diam.
timbul, nyeri dirasakan ± 15 – 20 Menit dan pasien tampak Q= Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti
meringis serta gelisah tersayat-sayat
2. Mengidentifikasi skala nyeri R = Pasien mengatakatan nyeri dibagian tangan
sebelah kanan
Hasil : Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien
S = Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien
menunjuk angka skala 8 (nyeri berat) menunjuk angka skala 7 (nyeri berat)
3. Mengidentifikasi yang memperberat dan memperingan T = Pasien mengataka nyeri bersifat hilang timbul,
nyeri nyeri dirasakan ± 15 – 20 Menit
Hasil : Pasien mengatakan yang memperberat nyeri pada O:
saat menggerakan tangan sebelah kanan dan pasien 1) Kesadaran : Composmentis
mengatakan yang memperingan nyeri ketika melakukan 2) Tanda-tanda vital ;
Tekanan darah :110/70 mmHg,
tarik nafas dalam dan saat dalam kondisi diam.
Frekuensi nadi : 88 x/ menit,
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
3) Pasien tampak meringis,
rasa nyeri
4) Pasien tampak gelisah,
Hasil : Pasien mendengarkan musik yang disukainya untuk 5) Pemeriksaan penunjang pada tangga 06 Juni
mengurangi rasa nyeri 2020 di dapatkan:
5. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri - Dislokasi distal radioulnar joint dextra
Hasil : Pasien mengatakan memahami - Soft tissue swelling region wirst joint
6. Mengkolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu dextra
Hasil : Pemberian medikasi Ketorolac 3 % / 12 jam/ iv A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1-6
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
2. Nausea 14 Juni 2022 1. Mengidentifikasi faktor penyebab mual Pukul : 14.20
11.20 Hasil : efek agen farmakologi dan kurangnya nafsu makan S:
2. Memonitoring frekuensi mual 1. Pasien masih mengeluh mual
Hasil : pasien masih mengeluh mual dan suka muntah, serta pasien 2. Pasien masih mengatakan merasa ingin
tampak pucat muntah
3. Memberikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak O:
berwarna 1. Nafsu makan pasien tampak meningkat
Hasil : Pasien tampak makan-makanan yang dingin, cairan bening, tidak 2. Pasien masih tampak pucat.
berbau dan tidak berwarna.
4. Menganjurkan istirahat tidur yang cukup A: Masalah Nausea belum teratasi
Hasil : Pasien melakukan istirahat tidur
5. Mengkolaborasikan pemberian antiemetic P: Lanjutkan intervensi 1-5
Hasil : Pemberian medikasi antiemetic Omeprazole 40 mg/ 12 jam/ IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
3. Gangguan integritas kulit dan 14 Juni 2022 1. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan Pukul 14. 30
jaringan 11.30 Hasil : melepaskan dengan cairan NaCL untuk membasahi perban dan S:
plester agar gampang untuk dilepaskan 1. Pasien masih mengeluh nyeri
2. Memonitoring karakteristik luka
Hasil : Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit karena O:
post operasi rekonstruksi ekstermitas dextra dengan luas luka bagian 1. Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau
atas : 5 cm, luas luka bagian bawah : 6 cm dan kedalaman : 0.5 cm lapisan kulit karena post operasi rekonstruksi
3. Membersihkan dengan NaCL atau pemberian nontoksik
ekstermitas dextra dengan luas luka bagian
Hasil : Membersihkan dengan kassa steril yang dibasahi dengan cairan
atas : 5 cm, luas luka bagian bawah : 6 cm dan
NaCL.
4. Memasang balutan sesuai jenis luka kedalaman : 0.5 cm,
Hasil : Dibalut dengan kassa steril yang kering dan di plester dengan 2. Pasien tampak menahan nyeri.
rapat 3. Pemeriksaan penunjang pada tangga 06 Juni
5. Mempertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka 2020 di dapatkan:
Hasil : Saat melakukan perawatan luka menggunakan teknik steril - Dislokasi distal radioulnar joint dextra
6. Menganjurkan mengkonsumsi makan tinggi kalori dan protein
- Soft tissue swelling region wirst joint
Hasil : Pasien dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi makanan yang
dextra
tinggi protein seperti putih telur dan gula untuk mempercepat proses
penyembuhan.
7. Mengkolaborasikan pemberian antibiotic
Hasil : Pemberian medikasi Ceftriaxone 1 g / 12 jam / IV A : Masalah gangguan integritas kulit / jaringan
belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi 1-7


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
4. Gangguan mobilitas fisik 14 Juni 2022 Pukul 14. 50
11.50 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya S:
Hasil : Pasien mengeluh sulit menggerakan ekstermitas bagian kanan, 1. Pasien masih mengeluh sulit menggerakan
Pasien mengeluh nyeri saat bergerak, ekstermitas bagian kanan,
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan 2. Pasien mengeluh nyeri saat bergerak,
Hasil : Kekuatan otot tampak menurun, Rentan gerak (ROM) menurun, O:
Gerakan tampak terbatas, dan Fisik tampak lemas. 1. Kekuatan otot tampak menurun 3344 5555
3. Memfaslitasi melakukan pergerakan
5555 5555
Hasil : Pasien melakukan pergerakan ROM secara perlahan
2. Rentan gerak (ROM) mulai meningkat,
4. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan 3. Gerakan tampak masih terbatas,
Hasil : Keluarga terlibat dalam meningkatkan pergerakan pasien 4. Pemeriksaan penunjang pada tangga 06 Juni
5. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini 2020 di dapatkan:
Hasil : Pasien dapat melakukan pergerakan ROM secara perlahan secara - Dislokasi distal radioulnar joint dextra
mandiri - Soft tissue swelling region wirst joint
dextra
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut 15 Juni 2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pukul 13.00
09.00 kualitas, intensitas nyeri. S:
P = Pasien mengatakan yang memperberat nyeri
Hasil : Pasien mengatakan nyeri dibagian tangan sebelah pada saat menggerakan tangan sebelah kanan dan
kanan, Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti pasien mengatakan yang memperingan nyeri ketika
melakukan tarik nafas dalam dan saat dalam
tersayat-sayat, Pasien mengataka nyeri bersifat hilang kondisi diam.
timbul, nyeri dirasakan ± 15 Menit dan pasien tampak Q= Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti
meringis serta gelisah tersayat-sayat
2. Mengidentifikasi skala nyeri R = Pasien mengatakatan nyeri dibagian tangan
sebelah kanan
Hasil : Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien
S = Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien
menunjuk angka skala 6 (nyeri sedang) menunjuk angka skala 5 (nyeri sedang)
3. Mengidentifikasi yang memperberat dan memperingan T = Pasien mengataka nyeri bersifat hilang timbul,
nyeri nyeri dirasakan ± 15 Menit
Hasil : Pasien mengatakan yang memperberat nyeri pada O:
saat menggerakan tangan sebelah kanan dan pasien 1. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital ;
mengatakan yang memperingan nyeri ketika melakukan
Tekanan darah :110/70 mmHg,
tarik nafas dalam dan saat dalam kondisi diam.
Frekuensi nadi : 78 x/ menit,
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
3. Pasien tampak meringis,
rasa nyeri
4. Pasien tampak gelisah,
Hasil : Pasien mendengarkan musik yang disukainya untuk A : Masalah nyeri akut belum teratasi
mengurangi rasa nyeri P : Lanjutkan intervensi 1-6
5. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Hasil : Pasien mengatakan memahami
6. Mengkolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : Pemberian medikasi Ketorolac 3 % / 12 jam/ iv
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
2. Nausea 15 Juni 2022 1. Mengidentifikasi faktor penyebab mual Pukul : 13.10
09.10 Hasil : efek agen farmakologi dan kurangnya nafsu makan S:
2. Memonitoring frekuensi mual 1. Pasien masih mengeluh mual
Hasil : pasien masih mengeluh mual dan suka muntah, serta pasien 2. Pasien masih mengatakan merasa ingin
tampak pucat muntah
3. Memberikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak O:
berwarna 1. Nafsu makan pasien tampak meningkat
Hasil : Pasien tampak makan-makanan yang dingin, cairan bening, tidak 2. Pasien masih tampak pucat.
berbau dan tidak berwarna.
4. Menganjurkan istirahat tidur yang cukup A: Masalah Nausea belum teratasi
Hasil : Pasien melakukan istirahat tidur
5. Mengkolaborasikan pemberian antiemetic P: Lanjutkan intervensi 1-5
Hasil : Pemberian medikasi antiemetic Omeprazole 40 mg/ 12 jam/ IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
3. Gangguan integritas kulit dan 15 Juni 2022 1. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan Pukul 13.20
jaringan 09.20 Hasil : melepaskan dengan cairan NaCL untuk membasahi perban dan S:
plester agar gampang untuk dilepaskan 1. Pasien masih mengeluh nyeri
2. Memonitoring karakteristik luka
Hasil : Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit karena O:
post operasi rekonstruksi ekstermitas dextra dengan luas luka bagian 1. Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau
atas : 5 cm, luas luka bagian bawah : 6 cm dan kedalaman : 0.5 cm lapisan kulit karena post operasi rekonstruksi
3. Membersihkan dengan NaCL atau pemberian nontoksik
ekstermitas dextra dengan luas luka bagian
Hasil : Membersihkan dengan kassa steril yang dibasahi dengan cairan
atas : 5 cm, luas luka bagian bawah : 6 cm dan
NaCL.
4. Memasang balutan sesuai jenis luka kedalaman : 0.5 cm,
Hasil : Dibalut dengan kassa steril yang kering dan di plester dengan 2. Pasien tampak menahan nyeri.
rapat
5. Mempertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka A : Masalah gangguan integritas kulit / jaringan
Hasil : Saat melakukan perawatan luka menggunakan teknik steril belum teratasi
6. Menganjurkan mengkonsumsi makan tinggi kalori dan protein
Hasil : Pasien dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi makanan yang
P : Lanjutkan Intervensi 6 dan 7
tinggi protein seperti putih telur dan gula untuk mempercepat proses
penyembuhan.
7. Mengkolaborasikan pemberian antibiotic
Hasil : Pemberian medikasi Ceftriaxone 1 g / 12 jam / IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
4. Gangguan mobilitas fisik 15 Juni 2022 Pukul 13.40
09.40 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya S:
Hasil : Pasien mengeluh sulit menggerakan ekstermitas bagian kanan, 3. Pasien masih mengeluh sulit menggerakan
Pasien mengeluh nyeri saat bergerak, ekstermitas bagian kanan,
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan 4. Pasien mengeluh nyeri saat bergerak,
Hasil : Kekuatan otot tampak menurun, Rentan gerak (ROM) menurun, O:
Gerakan tampak terbatas, dan Fisik tampak lemas. 5. Kekuatan otot tampak menurun 4444 5555
3. Memfaslitasi melakukan pergerakan
5555 5555
Hasil : Pasien melakukan pergerakan ROM secara perlahan
6. Rentan gerak (ROM) mulai meningkat,
4. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan 7. Gerakan tampak masih terbatas,
Hasil : Keluarga terlibat dalam meningkatkan pergerakan pasien
5. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
Hasil : Pasien dapat melakukan pergerakan ROM secara perlahan secara
mandiri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut 15 Juni 2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pukul 20.00
15.00 kualitas, intensitas nyeri. S:
P = Pasien mengatakan yang memperberat nyeri
Hasil : Pasien mengatakan nyeri dibagian tangan sebelah pada saat menggerakan tangan sebelah kanan dan
kanan, Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti pasien mengatakan yang memperingan nyeri ketika
melakukan tarik nafas dalam dan saat dalam
tersayat-sayat, Pasien mengataka nyeri bersifat hilang kondisi diam.
timbul, nyeri dirasakan ± 15 Menit dan pasien tampak Q= Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti
meringis serta gelisah tersayat-sayat
2. Mengidentifikasi skala nyeri R = Pasien mengatakatan nyeri dibagian tangan
sebelah kanan
Hasil : Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien
S = Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien
menunjuk angka skala 5 (nyeri sedang) menunjuk angka skala 4 (nyeri sedang)
3. Mengidentifikasi yang memperberat dan memperingan T = Pasien mengataka nyeri bersifat hilang timbul,
nyeri nyeri dirasakan ± 15 Menit
Hasil : Pasien mengatakan yang memperberat nyeri pada O:
saat menggerakan tangan sebelah kanan dan pasien 1. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital ;
mengatakan yang memperingan nyeri ketika melakukan
Tekanan darah :110/80 mmHg,
tarik nafas dalam dan saat dalam kondisi diam.
Frekuensi nadi : 80 x/ menit,
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
3. Pasien tampak meringis,
rasa nyeri
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
Hasil : Pasien mendengarkan musik yang disukainya untuk P : Lanjutkan intervensi 1-6
mengurangi rasa nyeri
5. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Hasil : Pasien mengatakan memahami
6. Mengkolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : Pemberian medikasi Ketorolac 3 % / 12 jam/ iv
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
2. Nausea 15 Juni 2022 1. Mengidentifikasi faktor penyebab mual Pukul : 20.10
15.10 Hasil : efek agen farmakologi dan kurangnya nafsu makan S:
2. Memonitoring frekuensi mual 1. Pasien sudah tidak merasa ingin muntah lagi
Hasil : pasien masih mengeluh mual dan suka muntah O:
3. Memberikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak 1. Nafsu makan pasien tampak meningkat
berwarna
Hasil : Pasien tampak makan-makanan yang dingin, cairan bening, tidak A: Masalah Nausea sudah teratasi
berbau dan tidak berwarna.
4. Menganjurkan istirahat tidur yang cukup P: Pertahankan intervensi
Hasil : Pasien melakukan istirahat tidur
5. Mengkolaborasikan pemberian antiemetic
Hasil : Pemberian medikasi antiemetic Omeprazole 40 mg/ 12 jam/ IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
3. Gangguan integritas kulit dan 15 Juni 2022 1. Menganjurkan mengkonsumsi makan tinggi kalori dan protein Pukul 20.30
jaringan 15.30 Hasil : Pasien dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi makanan yang S:
tinggi protein seperti putih telur dan gula untuk mempercepat proses 1. Pasien masih mengeluh nyeri
penyembuhan.
2. Mengkolaborasikan pemberian antibiotic O:
Hasil : Pemberian medikasi Ceftriaxone 1 g / 12 jam / IV 1. Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau
lapisan kulit karena post operasi rekonstruksi
ekstermitas dextra
2. Pasien tampak menahan nyeri.

A : Masalah gangguan integritas kulit / jaringan


belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi 1 dan 7


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
4. Gangguan mobilitas fisik 15 Juni 2022 Pukul 20.40
15.40 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya S:
Hasil : Pasien mengeluh sulit menggerakan ekstermitas bagian kanan, 1. Pasien mengatakan sudah dapat menggerakan
Pasien mengeluh nyeri saat bergerak, sedikit demi sedikit bagian ekstermitas
2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan sebelah kanan
Hasil : Kekuatan otot tampak menurun, Rentan gerak (ROM) menurun, O:
Gerakan tampak terbatas, dan Fisik tampak lemas. 1. Rentan gerak (ROM) mulai meningkat,
3. Memfaslitasi melakukan pergerakan
Hasil : Pasien melakukan pergerakan ROM secara perlahan
A : Masalah gangguan mobilitas fisik sudah teratasi
4. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Hasil : Keluarga terlibat dalam meningkatkan pergerakan pasien P : Pertahankan intervensi
5. Menganjurkan melakukan mobilisasi dini
Hasil : Pasien dapat melakukan pergerakan ROM secara perlahan secara
mandiri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut 15 Juni 2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pukul 20.00
15.00 kualitas, intensitas nyeri. S:
P = Pasien mengatakan yang memperberat nyeri
Hasil : Pasien mengatakan nyeri dibagian tangan sebelah pada saat menggerakan tangan sebelah kanan dan
kanan, Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti pasien mengatakan yang memperingan nyeri ketika
melakukan tarik nafas dalam dan saat dalam
tersayat-sayat, Pasien mengataka nyeri bersifat hilang kondisi diam.
timbul, nyeri dirasakan ± 15 Menit dan pasien tampak Q= Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti
meringis serta gelisah tersayat-sayat
2. Mengidentifikasi skala nyeri R = Pasien mengatakatan nyeri dibagian tangan
sebelah kanan
Hasil : Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien
S = Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien
menunjuk angka skala 4 (nyeri sedang) menunjuk angka skala 3 (nyeri ringan)
3. Mengidentifikasi yang memperberat dan memperingan T = Pasien mengataka nyeri bersifat hilang timbul,
nyeri nyeri dirasakan ± 15 Menit
Hasil : Pasien mengatakan yang memperberat nyeri pada O:
saat menggerakan tangan sebelah kanan dan pasien 4. Kesadaran : Composmentis
5. Tanda-tanda vital ;
mengatakan yang memperingan nyeri ketika melakukan
Tekanan darah :120/70 mmHg,
tarik nafas dalam dan saat dalam kondisi diam.
Frekuensi nadi : 80 x/ menit,
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
6. Pasien tampak meringis,
rasa nyeri
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
Hasil : Pasien mendengarkan musik yang disukainya untuk P : Lanjutkan intervensi 1-6
mengurangi rasa nyeri
5. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Hasil : Pasien mengatakan memahami
6. Mengkolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : Pemberian medikasi Ketorolac 3 % / 12 jam/ iv
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
2. Gangguan integritas kulit dan 15 Juni 2022 1. Menganjurkan mengkonsumsi makan tinggi kalori dan protein Pukul 20.30
jaringan 21.10 Hasil : Pasien dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi makanan yang S:
tinggi protein seperti putih telur dan gula untuk mempercepat proses 1. Pasien masih mengeluh nyeri
penyembuhan.
2. Mengkolaborasikan pemberian antibiotic O:
Hasil : Pemberian medikasi Ceftriaxone 1 g / 12 jam / IV 1. Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau
lapisan kulit karena post operasi rekonstruksi
ekstermitas dextra
A : Masalah gangguan integritas kulit / jaringan
belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi 1 dan 7


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut 16 Juni 2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Pukul 11.00
09.00 kualitas, intensitas nyeri. S:
1. Masalah PQRST sudah teratasi
Hasil : Pasien mengatakan nyeri dibagian tangan sebelah O:
kanan, Pasieng mengatakan nyeri dirasakan seperti 1. Kesadaran : Composmentis
tersayat-sayat, Pasien mengataka nyeri bersifat hilang 2. Tanda-tanda vital ;
timbul, nyeri dirasakan ± 5 Menit dan pasien tampak Tekanan darah :120/70 mmHg,
meringis serta gelisah Frekuensi nadi : 82 x/ menit,
2. Mengidentifikasi skala nyeri Hasil pemeriksaan penunjang radiologi
Hasil : Pasien mengatakan nilai skor dari 1-10 pasien tanggal 15 Juni 2022 didapatkan
menunjuk angka skala 2 (nyeri ringan) Tidak tampak lagi dislokasi wrist joint dextra
3. Mengidentifikasi yang memperberat dan memperingan Dua buah wire memfiksasi distal os radius
nyeri ulna dextra.
Hasil : Pasien mengatakan yang memperberat nyeri pada Tidak tampak garis fraktur
A : Masalah nyeri akut suda teratasi
saat menggerakan tangan sebelah kanan dan pasien
P : Pertahankan intervensi
mengatakan yang memperingan nyeri ketika melakukan
tarik nafas dalam dan saat dalam kondisi diam.
4. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Hasil : Pasien mendengarkan musik yang disukainya untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Hasil : Pasien mengatakan memahami
6. Mengkolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : Pemberian medikasi Ketorolac 3 % / 12 jam/ iv
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial pasien : Nn. S.G Ruangan : Bedah 2 E
No. RM : 23-08-35
DIAGNOSA
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
2. Gangguan integritas kulit dan 16 Juni 2022 1. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan Pukul 11.10
jaringan 09.10 Hasil : melepaskan dengan cairan NaCL untuk membasahi perban dan S :-
plester agar gampang untuk dilepaskan O:
2. Memonitoring karakteristik luka 1. Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau
Hasil : Pasien terdapat kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit karena lapisan kulit karena post operasi rekonstruksi
post operasi rekonstruksi ekstermitas dextra dengan luas luka bagian
ekstermitas dextra dengan luas luka bagian atas
atas : 5 cm, luas luka bagian bawah : 6 cm dan kedalaman : 0.5 cm
: 5 cm, luas luka bagian bawah : 6 cm dan
3. Membersihkan dengan NaCL atau pemberian nontoksik
Hasil : Membersihkan dengan kassa steril yang dibasahi dengan cairan kedalaman : 0.4 cm,
NaCL. 2. Hasil pemeriksaan penunjang radiologi tanggal
4. Memasang balutan sesuai jenis luka 15 Juni 2022 didapatkan
Hasil : Dibalut dengan kassa steril yang kering dan di plester dengan Tidak tampak lagi dislokasi wrist joint dextra
rapat Dua buah wire memfiksasi distal os radius ulna
5. Mempertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
dextra.
Hasil : Saat melakukan perawatan luka menggunakan teknik steril
Tidak tampak garis fraktur
6. Menganjurkan mengkonsumsi makan tinggi kalori dan protein
Hasil : Pasien dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi makanan yang
tinggi protein seperti putih telur dan gula untuk mempercepat proses A : Masalah gangguan integritas kulit / jaringan
penyembuhan. sudah teratasi
7. Mengkolaborasikan pemberian antibiotic
Hasil : Pemberian medikasi Ceftriaxone 1 g / 12 jam / IV P : Pertahankan Intervensi
NRM : 23-08-35
Nama : Nn. S.G
DAFTAR PEMBERIAN TERAPI CAIRAN/ INFUS Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir :14 Juni 2022

RuangRawat/Unit Kerja : Bedah Tanggal : 18-21 Mei 2022

PROGRAM DOKTER Jenis


Waktu Nama Perawat
Cairan Lama Terapi
(Mohon ditulis tanggal dan jam pemberian Tgl/ Obat Yang Volume Tetesan
Cairan/ Infus Ket
program infus / terapi cairan, serta nama jelas Jam Jalur Ditambahkan (ml) (Menit/ Jam) Yang Verifika
dan tanda tangan dokter yang memberikan
Diberikan Mulai Selesai
program terapi) Selang Pasang tor

14 Juni RL/IV - 500 Ml 20 Tpm 8 Jam 22:00 06:00


2022
22:00
15 Juni RL/ IV - 500 Ml 20 Tpm 8 Jam 06:00 14:00
2022
16 Juni RL/IV - 500 Ml 20 Tpm 8 Jam 06:00 14:00
2022
NRM : 23-08-35
Nama : Nn. S.G
DAFTAR INTSTRUKSI MEDIS FARMAKOLOGIS Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir :14 Juni 2022

RuangRawat/Unit Kerja : Bedah


Riwayat Alergi
: Tidak Ada Ya

Alergi Terhadap Obat :
Dihentikan
No Tgl/ Dosis Frekuensi Cara
Nama
(Tgl/Jam)
Tgl
Jam Pemberian 14 Juni 2022 15 Juni 2022 16 Juni 2022
Obat

1. Ceftriaxone 1gr 2x1 IV 16 Juni 2022 Jam 18: 06: 18: 06:
00 00 00 00
tanda √ √ √ √
Initial
2. ketorolac 3% 2x1 IV 16 Juni 2022 Jam 18: 06: 18: 06:
00 00 00 00
tanda √ √ √ √
Initial
3. Omeprazole 40 mg 2x1 IV 16 Juni 2022 Jam 18: 06: 18: 06:
00 00 00 00
tanda √ √ √ √
Initial
BAB IV
ANALISIS KASUS

4.1 Pembahasan Kasus Kelolaan dikaitan dengan jurnal

1. Sesuai dengan jurnal oleh wahyu setiyawan tentang pasien Fraktur Distal Radioulnar
joint dislokasi wrist dextra. Tahun 2018 dimana,
- Distal Radioulnar joint dislokasi wirst dextra, biasanya disebabkan oleh penderita jatuh
karena terpeleset, kemudian menahan badan dengan posisi tangan terbuka dan pronasi.
Gaya akan diteruskan ke daerah metafisis radius distal, yang akan menyebabkan patah
radius sepertiga distal, dimana garis patah berjarak 2 cm dari permukaan persendian
pergelangan tangan. Dampak terhadap psikologis seperti pasien akan merasakan cemas yang
diakibatkan oleh rasa nyeri dari fraktur, perubahan gaya hidup, kehilangan peran baik dalam
keluarga maupun dalam masyarakat, takutnya terjadi kecacatan pada dirinya dan pandangan
terhadap dirinya yang salah (gangguan citra diri).
- Berdasarkan data dan keluhan pasien masuk rumah sakit RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei
Saboe, Kota Gorontalo pasien pada tanggal 14 juli 2022 pukul 15.00 WITA, di ruangan
bedah G2 atas pasien mengeluh nyeri pasien mengatakan factor memperberat nyeri ketika
sedang bergerak, adan yang memperingan nyeri dengan melakukan tarik nafas dalam,
pasien mengatakan nyeri seperti tersayat-sayat, pasien mengatakan nyeri dirasakan
dibagian ekstremitas atas pst operasi sebelah kanan, paasien mengtakan skala nyeri berat,
pasien mengatakan nyeri bersifat hilang timbul selama > 20 menit, pasien mengeluh mual,
merasa ingin muntah, pasien mengatakan kurang nafsu makan pasien mengatakan sulit
menggerakan ektremitas.
- Sesuai dengan jurnal oleh Gemynal Kurna Antoni tentang "asuhan keperawatan pada
pasien “Fraktur Distal Radioulnar joint dislokasi wirst dextra” Tahun 2019 dimana,

Asuhan keperawatan merupakan suatu tindakan atau proses dalam praktik


keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien untuk memenuhi kebutuhan
pasien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya dan asuhan
keperawatan dilaksanakan berdasarakan kaidah-kaidah ilmu keperawatan (Brunner dan
Suddarth, 2016). Fraktur memerlukan pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif.
Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terutama ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pasien yang terganggu dan mencegah atau mengurangi
komplikasi. Masalah keperawatan yg biasa terjadi pada pasien fraktur femur yaitu: Nyeri
Akut, gangguan mobilitas fisik, , kerusakan integritas kulit dan mual muntah (nausea).
Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien fraktur yaitu
mengajarkan teknik relakasasi seperti teknik nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri,
mengatur posisi, manajemen energi seperti mengajarkan ROM, kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya dalam pemberian obat untuk menurunkan perasaan ingin muntah
seperti omefrazole dan memberikan motivasi kepada klien untuk kesembuhannya
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian pada Nn.S.G dengan diagnose medis DRUJ Dislocation
Wrist Dextra Ruang Bedah Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian pada Nn. S.G didapatkan hasil data pasien mengalami penyakit
DRUJ Dislocation Wrist Dextra. Pasien mengalami tingkat kesadaran compos
mentis. Pasien mengeluh nyeri luka operasi . nyeri dirasakan saat bergerak, nyeri
dirasakan seperti tersayat-sayat, nyeri di bagian tangan sebelah kanan dengan skala
nyeri 8 (1-10), nyeri bersifat hilang timbul, nyeri dirasakan ± 15 – 20 menit.
2. Diagnosa keperawatan yang didapatkan pada NN. S.G adalah nyeri akut b.d agen
pencedera fisik prosedur operasi d.d pasien mengeluh nyeri luka post Operasi
Rekonstruksi di bagian ekstermitas dextra, Nausea b.d efek agen farmakologi d.d
mengeluh mual dan ingin muntah, gangguan integritas kulit/jaringan b.d faktor
mekanis (Post Op Rekontruksi DRUJ ) d.d kerusakan jaringan, Gangguan mobilitas
fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang d.d kekuatan otot menurun.
3. Rencana keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan adalah : Manajemen
nyeri, Pengawasan mual, Perawatan Luka, Latihan Kekuatan.
4. Implementasi keperawatan dilakukan selama 4 hari implementasi sesuai dengan
rencana keperawatan.
5. Evaluasi masalah keperawatan kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit karena Post
Operasi Rekonstruksi Ekstermitas Dextra dengan luas luka bagian atas: 5cm, luas
luka bagian bawah: 6cm dan kedalaman: 0,4 cm telah teratasi dan pasien pulang
rawat jalan.
Saran
1. Instansi Rumah Sakit
Melalui pimpinan rumah sakit agar sering dilaksanakan pelatihan secara berkala
penyegaran asuhan keperawatan pada pasien dengan DRUJ Dislocation Wirt Dextra,
kepada pegawai khususnya perawat agar lebih meningkatan kualitas pemberian
asuhan keperawatan pada pasien.
2. Instansi Pendidikan
Dapat dikembangkan sebagai pengetahuan tentang perkembangan ilmu keperawatan,
terutama pengkajian tentang penyakit DRUJ Dislocation Wirt Dextra.
DAFTAR PUSTAKA

Daniela Meyer, Andreas Schweizer, and Ladislav Nagy,Anatomic Reconstruction of


Distal Radioulnar Ligaments With Tendon Graft for Treating Distal
Radioulnar Joint Instability: Surgical Technique and Outcome. Tech Hand
Surg
PPNI 5. ECG : Jakarta. 2017. Satndar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Edisi 1 Cetakan lll. Jakarta : Tim Pokja SDKI DPPPPNI
PPNI 2018. Satndar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 1 Cetakan ll.
Jakarta : Tim Pokja SDKI DPPPPNI
PPNI 2019. Satndar Intervensi Kepe Jakarta : Tim Pokja SDKI DPPPPN
Dewi, Devista Kusuma.2014. Pengaruh Edukasi Suportif Terstruktur Terhadap
Mobilisasi Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Pasien Fraktur
Brunner dan Suddarth, 2016. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha
Medika.

Anda mungkin juga menyukai