PEMBAHASAN
Dalam klaster embrio, pemerintah dan perantara dapat berarti pening dalam peningkatan
kerjasama dan berperan sebagai broker informasi. Sedangkan pada klaster dewasa dan klaster
menurun, peningkatan keterbukaan dan inovasi juga diperlukan untuk mencegah bahaya lock-in
wilayah. Selain membantu menjaga daya saing klaster tradisional, peningkatan keterbukaan dan
inovasi dapat menjadi titik awal kemajuan pengembangan industri baru. Proses memulai dan
menjaga keberlangsungan klaster mempunyai karakter perekonomian yang berbeda. Memulai
sebuah klaster harus meliputi: (1) membangun dasar industri atau teknologi dan (2) menemukan
potensi kewirausahaan untuk dikembangkan. Kekuatan yang mendasari lahirya sebuah klaster
berbeda dengan kekuatan yang dibutuhkan untuk mengasuransikan keberlanjutan perkembangan
klaster. Beberapa bentuk intervensi diperlukan di setiap tahapan siklus, namun intensitas dan
cara penyampaiannya yang perlu penyesuaian.
Setiap pelaku pengembangan klaster perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya
sifat, tingkatan pengembangan, dan konteks pengaturan klaster. Hal ini dicapai melalui diagnosa
yang baik melalui kerjasama dengan perusahaan dan institusi klaster. Selain itu, karakteristik
lokasi dimana klaster itu berada juga perlu diperhatikan. Dalam merumuskan strategi dan
tindakan pengembangan klaster, pelaku juga harus kreatif dan berhati-hati dalam
mentransplantasikan pengalaman dari klaster lainnya tanpa melihat kondisi klasternya sendiri.
Pengembangan klaster dapat difasilitasi melalui strategi yang terintegrasi antar pelaku
yang terlibat dalam klaster. Strategi klaster harus dibedakan antara yang spesifik klaster dengan
yang tidak. Sebagai contoh, pengembangan infrastruktur jarang menjadi strategi pengembangan
klaster yang spesifik. Sebaliknya, intervensi yang mendukung akses finansial dapat sangat
spesifik diarahkan pada beberapa kaster tertentu.
Cakupan intervensi sangat luas, dan tidak setiap intervensi dapat sesuai untuk setiap
klaster. Strategi dan intervensi harus dinamis dan terfokus, disesuaikan dengan perkembangan
klaster. Sementara itu, pengelola klaster juga harus berhati-hati dalam melakukan intervensi yang
terlalu besar, karena seharusnya pasar yang lebih berperan. Oleh karena itu, intervensi yang
dilakukan harus dirancang untuk memperkuat pasar.
2.2.8 Pola Klaster Industri
Penumbuh kembangan klaster, sebagaimana dirumuskan oleh Michael Porter (1998).
mengandung empat faktor penentu atau dikenal dengan nama diamond model yang mengarah
kepada daya saing industri, yaitu: (1) faktor input (faktor /input condition), (2) kondisi
permintaan (demand condition). (3) industri pendukung dan terkait (related and supporting
industries), serta (4) strategi perusahaan dan pesaing (context for firm and strategy). Berikut
adalah penjelasan tentang diamond model dari Porter.
1) Faktor Input
Faktor input dalam analisis Porter adalah variabel-variabel yang sudah ada dan dimiliki
oleh suatu cluster industri seperti sumber daya manusia (human resource), modal (capital
resource), infrastruktur fisik (physical infrastructure), infrastruktur informasi
(information infrastructure). Infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi (scientific and
technological infrastructure), infrastruktur administrasi (administrative infrastructure),
serta daya alam Semakin tinggi kualitas faktor input ini, maka semakin besar peluang
industri untuk meningkatkan daya saing dan produktivtas
2) Kondisi Permintaan
Kondisi permintaan menurut diamond model dikaitan dengan sophisticated and
demanding local customer. Semakin maju suatu masyarakat dan semakin demanding
pelanggan dalam negeri, maka industri akan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas
produk atau melakukan innovasi guna memenuhi keinginan pelanggan lokal yang tinggi.
Namun dengan adanya globalisasi kondisi permintaan tidak hanya berasal dari lokal
tetapi juga bersumber dari luar negeri.
3) Industri Pendukung dan Terkait
Adanya industri pendukung dan terkait akan meningkatkan efisiensi dan sinergi dalam
Clusters. Sinergi dan efisiensi dapat tercipta terutama dalam transaction cost, sharing
teknologi, informasi mupun skill tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh industri atau
perusahaan lainnya. Manfaat lain dari industri pendukung dan terkait adalah akan
terciptanya daya saing dan produktivitas yang meningkat.
4) Strategi Perusahaan dan pesaing
Strategi perusahaan dan pesaing dalam diamond model juga penting karena kondisi ini
akan memotivasi perusahaan atau industri untuk selalu meningkatkan kualitas produk
yang dihasilkan dan selalu mencari inovasi baru. Dengan adanya persaingan yang sehat,
perusahaan akan selalu mencari strategi baru yang cocok dan berupaya untuk selalu
meningkatkan efisiensi