Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan 1-2

Indikator : 3.5.1 Mengidentifikasi faktor dinamika dan proyeksi kependudukan


3.5.2 Menganalisis fertilitas penduduk

A. FERTILITAS
Pernahkah ananda membayangkan kehidupannya di masa mendatang? akan
datang.masanya kamu tidak lagi berseragam putih abu-abu ini, atau tidak lagi terdaftar disalah
satu perguruan tinggi. Bukan buku lagi yang akan kamu genggam di tangan mu.
Bayangkanlah setelah menikah nanti akan ada bayi kecil lucu disetiap hari mu. Mungkin kamu
atau istrimu akan melahirkan anak-anak mu.
Fertilitas dapat diartikan
sebagai hasil reproduksi nyata
dari seorang wanita atau
sekelompok wanita. Dengan
kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi
yang lahir hidup. Jumlah Gambar Fertilitas
Sumber://www.wattpad.com/446537-
kelahiran adalah tingkat fertilifertelitaas
kelahiran penduduk tiap satuan
waktu (Tahun) dari 1000
penduduk
Konsep-konsep dalam fertilitas:
1. Lahir hidup: suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya
didalam kandungan dimana bayi menunjukan tanda-tanda kehidupan.
2. Lahir mati: kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28
minggu, tanpa menunjukan tanda-tanda kehidupan.
3. Abortus : kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28
minggu. Abortus ada yang disengaja ada yang tidak.
Ada dua macan abortus :
a. Disengaja (Induced)
• Berdasarkan alasan medis, misalnya : mempunyai penyakit jantung yang hebat
sehingga membahayakan jiwa si ibu
• Tidak berdasarkan alasan medis
b. Tidak disengaja (Spontaneous)
4. Masa reproduksi (childbearing age) : masa dimana wanita mampu melahirkan,
yang di sebut juga usia subur (15-49 tahun)
1. Faktor-Faktor Fertilitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas antara lain:
1) Menurut Kingsley Davis dan Judith Blake
Tiga tahap penting proses produksi adalah :
a. Tahap hubungan kelamin (Intercourse)
b. Tahap konsepsi (conceptian)
c. Tahap kehamilan (Gestation)
Faktor sosial, ekonomi dan budaya yang mempengaruhi fertilitas akan melalui faktor-
faktor yang langsung ada kaitanya dengan ketiga tahap reproduksi diatas, faktor-faktor
yang langsung mempunyai kaiatan dengan ketiga tahap tersebut “Variabel Antara”.
Variabel antara terdiri atas :
a. Hubungan kelamin (Intercourse) :
1) Umur memulai hubungan kelamin
2) Selibat permanen : proposisi wanita yang tak pernah mengadakan hubungan
kelamin
3) Lamanya berstatus kawin
4) Abstinensi sukarela
5) Abstinensi terpaksa (misal : sakit, berpisah sementara)
6) Frekuensi senggama
b. Variabel konsepsi (conceptian)
1) Frekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja
2) Pemakaian kontrasepsi
3) Frekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang disengaja (Sterilisasi)
c. Variabel kehamilan (Gestation)
1) Mortalitas janin karena hal-hal yang tidak di sengaja
2) Mortalitas janin karena hal-hal yang di sengaja.
2) Menurut Ronald Freedman
Intermediate variabel sagat erat hubungannya dengan norma-norma sosial masyarakat. Jadi
pada akhirnya perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh norma yang ada.

GambarFaktor yang mempengaruhi fertilitas menurut Ronald Freedman


Sumber: http://www.slideshare.net

3) Menurut H. Leibenstein
Nilai anak dilihat dari dua segi, yaitu kegunaannya (Untility) dan biaya (cost).
Kegunaannya adalah memberikan kepuasan, memberikan balas jasa ekonomi, atau
membantu dalam kegiatan berproduksi serta merupakan sumber yang dapat menghidupi
orang tua dimasa depan. Sedangkan pengeluaran untuk membesarkan anak adalah biaya
dari mempunyai anak tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada dasarkan untuk memiliki anak memerlukan biaya
hidup untuk anak diantaranya kebutuhan sekolah, kebutuhan makan dan harapan terhadap
anak sebagai peran pembantu ekonomi keluarga Sehingga orang tua akan
mempertimbangkan untuk memiliki anak. (fertilitas menurun)
4) Menurut Gary Becker
Ia menganggap anak sebagai barang konsumsi tahan lama, orang tua dapat memilih
antara kualitas dan kuantitas anak. Kualitas diartikan (biaya) rata-rata untuk anak oleh
suatu keluarga yang di dasarka atas dua asumsi :
1) Selera orang tua tidak berubah
2) Harga anak dan barang-barang konsumsi lainnya tidak dipengaruhi oleh keputusan
rumah tangga untuk berkonsumsi
Adapun faktor pronatalitas dan anti natalitas dikelompokkan sebagai berikut
a. Faktor-faktor pronatalitas
1. Kawin usia muda
Sesorang yang kawin pada usia muda memiliki masa melahirkan lebih lama atrinya
kesempatan mempunyai anak akan lebih banyak.
2. Program Jampersal (Jaminan Persalinan)
Program pemerintah memfasilitasi ibu melahirkan dengan gratis biaya melahirkan
3. Anggapan banyak anak banyak rezeki
Pada kehidupan masyarakat agraris kuno, semboyan banyak anak banyak rezeki
memang beralasan. Mayarakat agraris kuno bekerja dengan lebih banyak mengandalkan
tenaga manusia dan hewan.
1. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
2. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki (Batak) dan
perempuan penerus kekeluargaan (Minang)
b. Faktor-faktor Antinatalitas
1. Penundaan umur menikah
Di Indonesia, penundaan usia menikah bagi perempuan minimal berusia 20 tahun, dan
memperpanjang usia study
2. Program KB
Pemerintah membatasi kelahiran dengan memasyarakatkan program keluarga
berencana dengan menyediakan segala peralatan pencegah kehamilan dengan
pelaksanaan program Jargon KB (dua anak cukup). KB diakomodasi sebagai salah satu
upaya mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas merujuk pada Undang-Undang
Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga. KB dimaknai sebagai upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, serta mengatur kehamilan.
3. Pembatasan tunjangan anak
Bagi pegawai negeri dan beberapa kantor diberlakukan pembatas tunjangan terhadap
anak. Pembatas tunjangan ini akan mendorong para pegawai tersebut untuk memiliki
anak sejumlah yang mendapatkan tunjangan.(regulasi berkaitan tunjangan 2 anak
pegawai)
4. Anak merupakan beban ekonomi
Pada kehidupan masyarakat perkotaan/ modren muncul anggapan sebagai orang tua
bahwa anak merupakan beban bagi orang tua. Orang tua harus menyiapkan fasilitas-
fasilitas kesehatan, sosial, dan pendidikan anak-anak (biaya)
(Wardiyatmoko : 2013)
2. Ukuran-Ukuran Fertilitas
Jumlah anak yang dilahirkan oleh seseorang itu tidak sama. Jumlah tersebut
kemudian yang disebut angka kelahiran. Banyak faktor yang menentukan jumlah
kelahiran. Angka kelahiran ini juga merupakan salah satu yang akan mempengaruhi
dinamika penduduk disuatu Negara
Tabel Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin
di Kota Provinsi Sumatera Barat 2012
No Kota Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kota Padang 8,059 8,746 16,805
2 Kota Pariaman 830 794 1624
3 Kota Padang
Panjang 497 444 941
4 Kota Bukittinggi 1,067 1,253 2,32
5 Kota Payakumbuh 1,178 1,094 2,272
6 Kota Solok 608 590 1198
7 Kota Sawahlunto 529 484 1013
Jumlah 2474,304 2323,093 4797,397
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Menurut Lembaga Demografi FEUI (2007) ada beberapa cara untuk menghitung
angka fertilitas diantaranya :
1. Angka Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate )
Angka kelahiran kasar ialah jumlah semua kelahiran hidup yang dicatat selama satu
tahun per 1000 penduduk pertengahan tahun yang sama.

x 1000

B= jumlah kelahiran selama satu tahun


P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut

Tingkat kelahiran kasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu


a. Tinggi = > 30 per 1000 jiwa
b. Sedang = 20-30 per 1000 jiwa
c. Rendah = <20 per 1000 jiwa

Tabel Jumlah Lahir Hidup, Jumlah Penduduk Provinsi sumatera barat Tahun 2014
No Kota di Sumatera Barat Lahir hidup Jumlah penduduk CBR

1 Padang 15.274 876883 17,42


2 Solok 1.198 62483 52,15
3 Pariaman 1.624 83151 51,20
4 Padang Panjang 941 49451 52,55
5 Sawah Lunto 1.013 59821 59.05
6 Bukit Tinggi 2.321 117097 50,45
7 Payakumbuh 2.272 122896 54,09
Sumber: Bps.go.id
Contoh soal:
1. Diketahui :
Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Padang = 876883 jiwa dan bayi yang
lahir hidup = 15274 jiwa.Maka hitunglah angka kelahiran kota Padang
Angka Kelahiran Kasar
𝐿
CBR = 𝑃 𝑥 1000
15274
CBR = 876883 𝑥 1000 = 17,42

Dari hasil perhitungan angka kelahiran kasar terlihat bahwa pada tahun 2014
terdapat 17 kelahiran setiap 1000 penduduk kota padang.
2. Diketahui bahwa jumlah penduduk di kota Padang pada tahun 2012 adalah
846.731 Jumlah kelahirannya adalah 20.525 jiwa. Hitunglah angka kelahiran
kasarnya!
𝐵
Jawab: 𝐶𝐵𝑅 = 𝑃 × 𝑘
20.525
= 846.731 × 1000
= 24 bayi tiap 1000 wanita
Jadi CBR kota Padang adalah 24 bayi tiap 1000 wanita

2. Angka kelahiran umum (GFR)


Angka kelahiran umum ialah jumlah kelahiran hidup yang dicatat selama satu tahun
per 1000 penduduk wanita usia subur pada pertengahan tahun yang sama.

Keterangan :
B = banyaknya kelahiran selama satu tahun
P(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur
15 – 49 Tahun
k = konstanta (1000)

Sumber : Lembaga Demografi (2007)


TabelAngka Kelahiran Dan Jumlah Penduduk Kota-Kota Di Sumatera Barat
Tahun 2010-2014
Jumlah Penduduk GFR
Bayi yang Lahir Wanita (15-49)
No Kota
2010 2014 2010 2014 2014 2010 2014
1 Kota Padang 15.274 15.725 257849 257849 876883 833.562 61
2 Kota Pariaman 1.198 1.498 17504 21320 62483 59 396 70
3 Kota Padang Panjang 1.624 1.054 21320 13139 83151 56 866 80,22
4 Kota Bukit Tinggi 941 2.497 13139 34576 49451 47 008 72,22
5 Kota Payakumbuh 1.013 2.667 15329 32127 59821 111 312 83,01
6 Kota Solok 2.321 1.337 34576 17504 117097 116 825 76,38
7 Kota Sawahlunto 2.272 1.173 32127 15329 122896 79 043 76,52

Sumber : bps.go.id (Sensus Nasional Penduduk 2010 dan 2014)

Dari data di atas terdapat GFR tertinggi adalah kota Payakumbuh den 83dan yang terendah
adalah kota Padang 61
Contoh :
1) Kota Padang banyaknya wanita berumur 15 - 49 tahun pada tahun 2014 ada 257.849
orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 15.725 anak. Berapakah angka kelahiran
umumnya?
𝐵
GFR = 𝑋1000
𝑃(15 − 49)
15.725
= 𝑋1000
257849
=61
Jadi angka kelahiran umum 61, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 - 49 tahun dalam
satu tahun terdapat jumlah kelahiran 61 bayi.
2) Dari data hasil sensus 2010 dapat Jumlah lahir hidup dikota padang = 15274 jiwa
1. jumlah penduduk = 876883 jiwa
2. Jumlah penduduk perempuan usia 15-45 = 257849 jiwa

jumlah kelahiran hidup


GFR = x1000
jumlah wanita usia subur pertengahan tahun

15274
GFR = 257849 𝑥 1000 = 59,24
Dari hasil perhitungan tersebut diatas dapat diketahui bahwa terdapat 59 kelahiran setiap
1000 jiwa penduduk perempuan usia subur di kota padang
Kebaikannya:
Ukuran ini lebih cepat dari pada CBR karena hanya memasukkan wanita yang berumur15-
49 tahun sebagai penduduk yang “exposed to risk”
Kelemahannya :
Ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan dari kelompok umur, sehingga wanita
yang berumur 40 tahun dianggap mempunyai resiko melahirkan yang sama besarnya
dengan wanita yang berumur 25 tahun.

3) Age Specific Fertiliy Rate (ASFR) atau Tingkat Kelahiran Kelas Umur (TLKU)
ASFR adalah jumlah kelahiran hidup yang dicatat selama satu tahun per 1000
penduduk wanita pada golongan umur tertentu dan selama usia reproduktif pada pertengahan
tahun yang sama.

x 1000
Li = Jumlah kelahiran bayi dari wanita umur i
Wi = jumlah penduduk wanita usia
Contoh :
TabelPerhitungan ASFR Kota Padang Tahun 2014
Bayi
Umur Penduduk ASFR
Lahir
Perempuan Perempuan (4=3/2x1.000)
Hidup
1 2 3 4
15-19 39.008 2.543 65
20-24 54.779 5.432 99
25-29 37.969 7.654 202
30-34 32.870 6.754 205
35-39 30.939 5.421 175
40-44 28.532 1.232 43
45-49 25.135 875 35
Sumber:Diolah BPS 2014(Bappenas)
1) Dari data penduduk Kota Padang tahun 2014. Hitunglah angka ASFR kelompok usia
20-24 tahun!
𝐵𝑥
Jawab: ASFR = 𝑥𝐾
𝑃𝑥
5.432
ASFR = 54.779 𝑥 1.000 = 99,16 = 99
Jadi ASfR pada wilayah tersebut adalah 99 bayi dari setiap 1000 wanita kelompok
usia 20-24 tahun.
Kebaikan :
a. Ukuran lebih cermat dari GFR karena sudah membagi penduduk yang Exposed to
Risk ke dalam berbagai kelompok umur. Dalam hal ini adalah pengelompokkan
penduduk perempuan dengan interval lima tahunan selama usia reproduktif.
b. Dengan ASFR dimungkinkan pembuatan analisis perbedaan fertilitas (current
fertility) menurut berbagai karakteristik umur wanita
Kelemahan :
a. Ukuran ini memerlukan data yang terperinci yaiu banyaknya kalahiran untuk tiap
kelompok umur, sementara data tersebut belum tentu ada di tiap Negara/daerah
b. Tidak menunjukkan ukuran rata-rata fertilitas bagi wanita umur 15-49 tahun

4) Total Fertility Rate (TFR)


Angka fertilitas total merupakan jumlah angka fertilitas menurut golongan umur yang
dicatat selama satu tahun. Angka ini menyatakan jumlah anak yang dilahirkan 1000 wanita
selama masa reproduksi. Bila konstanta ( k ) sama dengan satu, maka angka ini akan
menunjukkan rata- rata jumlah anak yang dilahirkan oleh tiap wanita golongan umur tertentu
selama masa reproduksi

Rumus:

45− 49
TFR = 5  ASFRi
x =15−19

Keterangan :
bi : banyaknya kelahiran dalam kelompok umur i selama 1tahun
pif :banyaknya wanita kelompok umur i pada petengahan tahun
k : bilangan konstanta (1000)

Contoh Soal :
1) Dari tabel perhitungan ASFR Kota Padang 2014. Hitunglah angka kelahiran total
penduduk Kota Padang!
Jawab :

TFR = 5 (65+99+202+205+175+43+35)
= 5 x 824
= 4.120
Jadi, TFR = 4.120/1.000 = 4,12 perempuan usia 15-49 tahun

TabelNilai AFR dan ASFR Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2010


Perkawinan
Setiap manusia diciptakan
berpasang-pasangan. Pada saat memasuki
usia dewasa orang akan berfikir untuk
membina keluarga nya sendiri. Dimulai
dari menemukan pasangan yang pas lalu
menikah. Perkawinan adalah merupakan
suatu perubahan status perkawinan lain
menjadi status kawin. Status perkawinan
menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa
dibagi menjadi 5 kategori yaitu belum
kawin (Singel), kawin cerai, janda, dan
berpisah. Di indonesia status berpisah
Gambar Perkawinan tidak ada. Perkawinan bukan merupakan
Sumber://www.wattpad.com/446537-
fertilifertelitaas komponen yang langsung mempengaruhi
pertambahan penduduk akan tetapi
mempunyai pengaruh cukup besar
terhadap fertilitas yang merupaka salah
satu unsur pertumbuhan penduduk.

a. Angka perkawinan kasar


Menunjukkan persentase penduduk yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk
keseluruhan pada pertengahan tahun untuk satu tahun tertentu.
Cara menghitung angka perkawinan kasar

m
M = x1000
P

dimana
M :angka perkawinan kasar
m : jumlah perkawinan dalam satu tahun
P : jumlah penduduk dalam pertengahan tahun

b. Angka perkawinan umum


Menunjukkan proporsi penduduk yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15
tahun keatas pada pertengahan tahun untuk satu tahun tertentu
Cara menghitung angka perkawinan umum

m
Mu = x1000
p15

dimana
Mu : angka perkawinan umum
m : jumlah perkawinan dalam 1 tahun
P15 : jumlah penduduk pertengahan tahun pada usia 15+

b. Angka perkawinan spesifik


Menunjukkan angka perkawinan penduduk menurut kelomok umur dan jenis kelamin.

i
I = x1000
s

dimana:
I : angka perkawinan umum
i : jumlah penduduk pada kelomok umur
s : jenis kelamin

Anda mungkin juga menyukai