Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS UAS

HUKUM DAN UU KEBUMIAN

OLEH :

SITI ARSY NUR SYIRAT

R1C119017

KENDARI

2022
1. Jelaskan permasalahan geologi yang berkaitan dengan hukum
2. Bagaimana metode analisis hukum dan permasalahan geologi
3. Jelaskan pengertian industri minyak dan gas
4. Jelaskan industri struktural (geologi teknik dan hidrogeologi)
5. Jelaskan pengertian permasalahan non industri

Jawab :
1. Permasalahn geologi yamg berkaitan dengan hukum yaitu Undang-Undang No. 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 5 ayat (2) adalah landasan hukum bagi
penataan lingkungan fisik (geologi). Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa penataan
ruang berdasarkan fungsi utama kawasan yang terdiri atas kawasan lindung dan
kawasan budidaya. Pengertian kedua kawasan tersebut kemudian dijelaskan dalam
Pasal 1 no. 21 dan 22, yakni kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan
fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya
alam dan sumber daya buatan. Sedangkan kawasan budi daya adalah wilayah yang
ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudi dayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional dijelaskan bahwa kawasan lindung geologi merupakan bagian dari
kawasan lindung nasional. Pada pasal 53 dijelaskan kawasan rawan bencana
merupakan bagian dari kawasan lindung geologi.

2. Metode analisis hukum dan permasalahn geologi

 Dimensi Pancasila Analisis pada Dimensi Pancasila merupakan analisis yang


bertujuan melakukan penilaian sejauh mana suatu peraturan perundang-
undangan menginternalisasikan nilai- nilai yang terkandung dalam sila-sila
dalam Pancasila. Internalisasi nilai-nilai dari sila-sila dalam Pancaila dalam
masing-masing norma yang terkandung dalam suatu peraturan perundang-
undangan adalah landasan bagi pelaksanaan analisis dan evaluasi hukum
terhadap suatu peraturan perundang-undangan. Nilai-nilai Pancasila ini
terjabarkan dalam asas-asas umum materi muatan peraturan perundang-
undangan.
 Dimensi Ketepatan Jenis Peraturan Perundang-Undangan Peraturan
perundang-undangan harus benar-benar memperhatikan materi muatan yang
tepat sesuai dengan jenis dan hierarki peraturan perundangundangan.
Penilaian terhadap dimensi ini dilakukan untuk memastikan bahwa peraturan
perundang-undangan dimaksud sudah sesuai dengan hierarki peraturan
perundang-undangan.
 Dimensi Potensi Disharmoni Pengaturan Penilaian ini dilakukan dengan
pendekatan normatif, terutama untuk mengetahui adanya disharmoni
pengaturan mengenai: 1) kewenangan, 2) hak dan kewajiban, 3) perlindungan,
dan 4) penegakan hukum.
 Dimensi Kejelasan Rumusan Setiap peraturan perundang-undangan harus
disuusn sesuai dengan teknik penyusunan peraturan perundang-undangan,
dengan memperhatikan sistematika, pilihan kata atau istilah, teknik penulisan,
dengan menggunakan bahasa peraturan perundang-undangan yang lugas dan
pasti, hemat kata, objektif dan menekan rasa subjektif, membakukan makna
kata, ungkapan atau istilah yang digunakan secara konsisten, memberikan
definisi atau batasan artian secara cermat. Sehingga tidak menimbulkan
berbagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya.
 Dimensi Kesesuian Norma dengan Asas Materi Muatan Peraturan perundang-
undangan juga harus memenuhi asas-asas hukum yang khusus, sesuai dengan
bidang hukum peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
(sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) UU Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan).
 Dimensi Efektivitas Pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan Setiap
pembentukan peraturan perundang-undangan harus mempunyai kejelasan
tujuan yang hendak dicapai serta berdayaguna dan berhasilguna.

3. Industri Minyak dan Gas Bumi merupakan sektor penting di dalam pembangunan
nasional baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri di
dalam negeri maupun sebagai penghasil devisa negara sehingga pengelolaannya perlu
dilakukan seoptimal mungkin. Dalam upaya menciptakan kegiatan usaha minyak dan
gas bumi yang mandiri, andal, transparan, berdaya saing, efisien, dan berwawasan
pelestarian fungsi lingkungan serta mendorong perkembangan potensi dan peranan
nasional sehingga mampu mendukung kesinambungan pembangunan nasional guna
mewujudkan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, telah ditetapkan
Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

4. Industri stuktural dalam hal ini geologi teknik merupakan suatu industri yang
berhubungan dengan gejala-gejala geologi dari aspek kekuatan dan kelemahan
geologi, dimana diterapkan dalam pembangunan infrastuktur seperti tahap
menentukan lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan pembangunan dan
pemeliharaan hasil kerja keteknikan.

Sementara itu industri hidrogeologi merupakan industri yang terfokus pada


pengolahab fluida dalam hal ini air berupa penyebaran dan pergerakan air
tanah dalam tanah dan batuan di kerak Bumi (umumnya dalam akuifer).

5. Permasalahn non industri adalah

Anda mungkin juga menyukai