Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

IN-HOUSE TRAINING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RUMAH SAKIT (SIMRS)

A. PENDAHULUAN
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu
sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan sseluruh alur
proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan.
Peran sistem informasi di dalam kegiatan manajemen rumah sakit sangatlah membantu dan
mempunyai peran yang sangat efektif dalam proses pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dengan
sistem informasi seorang pemimpin rumah sakit dapat mengambil suatu kebijakan secara cepat,
tepat dan akurat berdasarkan informasi yang didapat dari pelayanan kesehatan di rumah sakit
yang dipimpinnya.

B. TUJUAN
Pelatihan tentang konsep, pengembangan, implementasi dan tata kelola Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), yang disesuaikan dengan pendekatan – pendekatan yang
lebih sederhana dan praktis, serta mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan Rumah Sakit untuk
meningkatkan manajemen dan pelayanan yang lebih efektif dan efisien.

C. SASARAN
Memberikan pemahaman yang komprehensif serta membangun paradigma baru tentang
pemanfaatan teknologi informasi khususnya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
kepada SDM rumah sakit.

D. MATERI
1. Pengantar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
2. Perencanaan dan Pengembangan SIMRS
3. Tata Kelola SIMRS
4. Standarisasi Data, Integrasi dan Interoperabilitas System
5. Laboratory Information Management System (LIMS)
6. Picture Archiving and Communication System (PACS)
7. Electronic Medical Record (EMR) + EHR
8. Clinical Decission Support System (CDSS) : E-Presciptions, CPOE
9. Alih Media Digital dan Digitasi Pelayanan di Rumah Sakit
10. Readliness Assessment SIMRS (Asesmen Kesiapan)
11. Sistem Admission, Discharge dan Transfer Rumah Sakit

E. PESERTA
Manajemen/pelaksana (Administrasi & Pelayanan) di Rumah Sakit, Unit IT/Sistem Informasi,
Manajer Pelayanan Kesehatan/Medik, Bagian Pelaporan Data, Ka. Unit Rekam Medis, Petugas di
Unit Pelayanan Kesehatan/Medis meliputi Dokter, Perawat, Bidan, Farmasi, Gizi, dll.

F. TRAINER / INSTRUKTUR DAN METODE PELAKSANAAN


1. Trainer SBM Consultant & Team.
2. Metode Pelaksanaan
Metode Presentasi, Diskusi, Bedah Kasus dan Simulasi. Alat yang digunakan di training ini :
Laptop, Modem/Wifi, dll

G. PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING


1. In house training dilaksanakan selama 2 (dua) hari
2. Dimulai pukul 08.00 – 17.00 WIB.
3. Dilaksanakan di Auditorium RSI Mabarrot MWC NU Bungah Gresik Lantai 2
4. Tanggal Pelaksanaan : 19 – 20 Februari 2019

H. BIAYA IN HOUSE TRAINING


1. Biaya in house training ditanggung oleh RSI Mabarrot MWC NU Bungah.
2. Besarnya biaya Rp. 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah) untuk 35 (Tiga Puluh Lima)
Peserta.
Biaya Penyelenggaraan sudah termasuk :
- Training kit exclusive
- Materi dalam bentuk softcopy dalam flasdisk untuk 35 peserta
- Sertifikat untuk 35 peserta
- Honor Trainer
Biaya tidak termasuk akomodasi & transportasi untuk pemateri.
Biaya tidak termasuk konsumsi peserta, trainer serta team.
I. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Meningkatkan kualitas terbaik bagi pelanggan dan SDM dengan teknologi yang mutakhir agar
operasional rumah sakit dapat dipenuhi dan menjadi tolak ukur suatu kebijakan yaitu dengan
membangun Sistem Manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi ke seluruh aktivitas rumah
sakit.
2. Rincian Kegiatan
a. Direktur menerima usulan program in house training Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS).
b. Panitia pelaksanaan mengajukan permohonan in-house training 1 bulan sebelum
penyelenggaraan.
c. Berkoordinasi dengan team trainer tentang ketentuan pelaksanaan in house training.
d. Berkoordinasi dengan Ka.Bag. Umum dan Kepegawaian tentang pendaftaran, biaya,
akomodasi dan transportasi in house training.
e. Menyusun program pelatihan SIMRS dan mengajukan ke Direktur.
f. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam penentuan peserta in house training.
g. Menyediakan akomodasi dan transportasi untuk team trainer.
h. Mempersiapkan perlengkapan in house training.
i. Membuat laporan pelaksanaan in house training secara tertulis untuk dokumentasi RS.

J. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.

Bungah Gresik, 19 Januari 2019


Mengetahui,
Direktur
RSI Mabarrot MWC NU Bungah

Dr. Izzuddin Syahbana


LAPORAN KEGIATAN PROGRAM KERJA
IN HOUSE TRAINING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
TAHUN 2019

Waktu Pelaksanaan : Tanggal 19 – 20 Februari 2019

Tujuan : Memberikan pemahaman yang komprehensif serta membangun


paradigma baru tentang pemanfaatan teknologi informasi khususnya
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) kepada SDM
rumah sakit.
Diikuti : 35 Peserta
Materi : 1. Pengantar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
2. Perencanaan dan Pengembangan SIMRS
3. Tata Kelola SIMRS
4. Standarisasi Data, Integrasi dan Interoperabilitas System
5. Laboratory Information Management System (LIMS)
6. Picture Archiving and Communication System (PACS)
7. Electronic Medical Record (EMR) + EHR
8. Clinical Decission Support System (CDSS) : E-Presciptions,
CPOE
9. Alih Media Digital dan Digitasi Pelayanan di Rumah Sakit
10. Readliness Assessment SIMRS (Asesmen Kesiapan)
11. Sistem Admission, Discharge dan Transfer Rumah Sakit

Kegiatan : 1. Presentasi
2. Diskusi
3. Bedah Kasus
4. Simulasi
Tindak Lanjut : Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan

Bungah Gresik, 19 Januari 2019


Kepala Unit SIMRS

Lina Zalina, S.Kom.


EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN IN-HOUSE TRAINING
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
RSI MABARROT MWC NU BUNGAH
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Rumah Sakit merupakan sarana kesehatan bagi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, gawat darurat serta tindakan medik yang dilakukan selama 24 jam. Dalam
penyelenggaraan pelayanan, rumah sakit berupaya meningkatkan mutu pelayanan baik kesehatan,
alat serta sarana prasarana umum melalui akreditasi, sertifikasi dan lain – lainnya agar dapat menjadi
rumah sakit yang bermutu, terpercaya sehingga dapat meraih visi, yaitu “terwujudnya rumah sakit
yang islami, berkualitas dan profesional”.
Dalam perkembangannya, rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat kompleks
sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik di segala aspek. Dengan mengikuti standart
akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan sebuah
pelayanan yang baik dengan kelengkapan fasilitas alat kesehatan serta sarana dan prasarana yang
memadai demi keamanan, kenyamanan karyawan, pasien dan masyarakat umum di sekitar
lingkungan RSI Mabarrot MWC NU Bungah.
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh sumber daya manusia, sarana
prasarana, peralatan medis yang berteknologi, dan anggaran rumah sakit yang memadai. Untuk
memperlancar kinerja dan pencapaian target yang telah ditetapkan, maka diperlukan suatu program
kerja tahunan, RSI Mabarrot MWC NU Bungah menyadari betapa pentingnya menyusun program
kerja yang efektif, sistematis, terstruktur dan faktual, sehingga terjadi keseragaman persepsi dan
kesamaan penerjemahan visi, misi dan sasaran RSI Mabarrot MWC NU Bungah.

B. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan visi RSI Mabarrot MWC NU Bungah yaitu “terwujudnya rumah sakit yang islami,
berkualitas dan profesional”, memotivasi seluruh karyawan untuk berbuat yang terbaik sehingga
mendukung kemajuan rumah sakit dalam profesionalitas dan kemampuan untuk bersaing dengan
penyedia jasa yang sejenis.
RSI Mabarrot MWC NU Bungah telah menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2019 salah
satunya adalah Program Diklat.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya SDM rumah sakit yang bermutu dan berkualitas sesuai visi dan misi RSI Ma
2. Tujuan Khusus
a. Adanya pola ketenagaan di Rumah Sakit yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan
D.

Anda mungkin juga menyukai