Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Aidul fitria P05120221003
2. Larenza puspa kiyanti P05120221027
3. Okta via P05120221035
4. Sultan kodri P05120221043
5. Yanda depriansyah P05120221050
Dosen Pembimbing:
Ns.Hendri Heriyanto,S.Kep.,M.Kep
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................1
Rumusan Masalah...........................................................................3
Tujuan
Tujuan Penulisan 4
Manfaat Penulisan 4
BAB 2 TINJAUAN TEORI
Konsep Asuhan Keperawatan Masyarakat Perkotaan.......................................................5
Definisi
Definisi Pneumothoraks 6
Klasifikasi dan Etiologi......................................................................................................6
Patofisiologi 8
Manifestasi Klinik 9
Pemeriksaan Diagnostik.....................................................................................................10
Penatalaksanaan Medis......................................................................................................11
Pathway 15
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................24
Daftar Pustaka.................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kejadian cidera dada merupakan salah satu trauma yang sering terjadi, jika
dada terjadi seperempat dari jumlah kematian akibat trauma yang terjadi, serta
Kurang dari 10% kasus trauma tumpul toraks dan sekitar 15-30%
kompetensi yang dimiliki oleh dokter umum. Letak trauma pun biasanya pada
pada toraks kanan dapat terjadi hal serupa disertai tamponade jantung (Putra
etc., 2015).
rongga pleura. Pada keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya
terjadi karena ada hubungan antara paru dan rongga pleura atau hubungan
antara rongga dada dan dunia luar. Hubungan ini mungkin melalui luka di
dinding dada yang menembus pleura parietalis atau melalui luka di jalan napas
1
2
yang sampai ke pleura viseralis. Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri dada
tajam yang muncul secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika penderita menarik
napas atau terbatuk, sesak napas, dada terasa sempit, mudah lelah, denyut
yang dikutip oleh (Punarbawa dan Suarjaya, 2016) penanganan awal pada
penderita. Di luar rumah sakit mungkin kita akan menemukan lebih banyak
terjadi bisa secara langsung melukai dinding dada ataupun secara tidak
langsung.
pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita pada pria kejadian kasus
pada penderita di atas 60 tahun karena usia di atas 60 tahun adalah puncak
spontan tipe sekunder, namun sebenarnya penyakit paru bisa terjadi pada
golongan usia manapun, baik muda maupun tua (Lim, 2012 dalam (Santoso,
2015)).
dan dispnea berat dan dapat menyebabkan kematian. Melihat bahaya dan
angka kejadian dari pneumothorax yang cukup besar maka kelompok kami
Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Konsep Medis Pneumotorak?
1.2.2 Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Kritis Pada Pasien Dengan Pneumotorak?
Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui Konsep Medis Pneumothorax
Untuk Mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan Kritis pada Pasien dengan
Pneumothorax
Manfaat Penulisan
kota di dunia terjadi dan daerah kumuh di kota pun berkembang dengan
cepat (Vlahov, et al., 2010 dalam Allender, Rector, & Warner, 2014).
(sedentary life style), kebiasaan dan pola makan yang lebih memilih junk
5
6
keadaan emergency yang dapat terjadi baik di luar rumah sakit ataupun
sendiri diartikan sebagai adanya udara di rongga dada dan secara spesifik
dan traumatik.
Definisi
Pneumothorak merupakan suatu keadaan terdapatnya udara di dalam
Pneumothorak spontan
Pneumotorak spontan adalah istilah yang digunakan untuk
Pneumothorak traumatik
dalam rongga pleura karena luka tembus, luka tusuk, luka tembak atau
tusukan jarum.
tertutup, barotrauma.
perkutaneus,barotrauma
kedalam pleura melalui jarum dengan suatu alat Maxuell Box biasanya
permukaan paru.
Pada tipe ini, pleura dalam keadaan tertutup (tidak ada jejas terbuka pada
dinding dada), sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar. Tekanan
9
pleura tetap negatif. Misal terdapat robekan pada pleura viseralis dan
paru atau jalan nafas atau esofagus, sehingga masuk vakum pleura karena
yang positif dan makin lama makin bertambah besar karena ada fistel di
pleura viseralis yang bersifat ventil. Pada waktu inspirasi udara masuk
Patofisiologi
Saat inspirasi, tekanan intrapleura lebih negatif daripada tekanan
dan udara dari luar yang tekanannya nol (0) akan masuk ke bronchus hingga
intrabronkhial akan lebih meningkat lagi pada waktu batuk, bersin dan
perifer dari bronchus atau alveolus ada bagian yang lemah, bronchus atau
Pada waktu ekspirasi, udara yang masuk ke dalam rongga pleura tidak
mau keluar melalui lubang yang terbuka sebelumnya, bahkan udara ekspirasi
Apabila ada obstruksi di bronchus bagian proximal dari fistel tersebut akan
terjadi karena udara ekspirasi mempunyai tekanan lebih tinggi dari rongga
pleura, terlebih jika klien batuk, tekanan udara di bronchus akan lebih kuat
Manifestasi klinik
berikut:
terjadi.
11
tampak asimetris.
5. Sesak nafas (bernafas terasa berat), sesak sering mendadak dan makin
8. Sianosis.
tensi.
Pemeriksaan diagnostik
1. GDA
12
2. Sinar X dada
yang kolaps akan tampak garis yang merupakan tepi paru. Kadang paru
yang kolaps tidak membentuk garis, tetapi berbentuk lobuler yang sesuai
hanya tampak seperti massa yang berada di daerah hilus. Keadaan ini
menunjukkan kolaps paru yang luas sekali. Besarnya kolaps paru tidak
jantung atau trakhea ke arah paru yang sehat, kemungkinan besar telah
3. Torasentesis
4. HB
Penatalaksanaan medis
1. Tindakan dekompresi
13
bantuan insisi kulit dari seala iga ke-4 pada garis klavikula
Pencabutan drain
2. Tindakan bedah
mengalami robekan atau bila ada fitsel dari paru yang rusak, sehingga
3. Penatalaksanaan tambahan
PATHWAY
Komplikasi PPOK
Trauma tajam atau tumpul
Robekan Pleura
Pneumothorak
Merangsang reseptor
Merangsang
nyeri pada pleura viselaris
reseptor nyeri
dan parietalis
pada perifer
kulit
Nyeri akut
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMOTHORAX
Pengkajian
A. Pengumpulan Data
1. Identifikasi Pasien
klien/asuransi kesehatan.
2. Keluhan Utama
lama semakin berat. Nyeri dada dirasakan pada sisi yang sakit, rasa
4. Riwayat Alergi
maupun obat.
17
7. Pengkajian Psikososial
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaa Umum
a. Kesadaran :
c. B1(Breathing)
18
1) Inspeksi
2) Palpasi
melebar.
3) Perkusi
4) Auskultasi
d. B2 (Blood)
e. B2 (Brain)
f. B4 (Bladder)
g. B5 (Bowel)
h. B6 (Bone)
Diskontinuitas jaringan
Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas d.d gerakan tidak
2. Nyeri Akut b.d dengan agen pencedera fisiologis d.d. pemasangan WSD
(D.0077)
(D.0142)
Intervensi Keperawatan
Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri 1. Pengkajian yang optimal akan
dengan agen selama 3 jam, maka kontrol memberikan perawat data yang
Observasi :
pencedera fisiologis nyeri meningkat, dengan obyektif untuk mencegah
d.d. pemasangan kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi, kemungkinan komplikasi dan
WSD karakteristik, durasi, frekuensi, melakukan intervensi yang tepat.
-Melapor nyeri terkontrol
kualitas dan intensitas nyeri. 2.
meningkat
2. Identifikasi respon nyeri non 3. Untuk mengetahui
- Kemampuan menggunakan verbal perkembangan status kesehatan
teknik non-farmakologis 3. Identifikasi faktor yang pasien dan mencegah komplikasi
meningkat memperberat dan lanjutan
memperingan nyeri 4. Mengalihkan perhatian nyerinya
- Keluhan nyeri menurun
Terapeutik ke hal-hal yang menyenangkan.
- Penggunaan analgesik
5. Lingkungan yang aman akan
menurun 4. Berikan teknik non
memberikan perasaan nyaman
farmakologis untuk
pada pasien dn tidak
24
KESIMPULAN
Putri, 2013).
1. Pneumothoraks Spontan
2. Pneumothoraks Traumatik
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff H, Mukty HA. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga
University Press
Muttaqin, A. (2012). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan
Punarwarba, I. W. A., Suarjaya, P. P., 2016. Identifikasi Awal dan Bantuan Hidup Dasar
Pada Pneumothoraks. Bagian/SMF Ilmu Anastesiologi dan Terapi Intensif,
Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar. Denpasar.