Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD

PUSKESMAS BETUNG
NOMOR : / KPTS / UPTD PKM BTG/
UKP / I / 2017
TENTANG   :  PELAYANAN FARMASI
TANGGAL   : 05 JANUARI 2017

PELAYANAN FARMASI UPTD PUSKESMAS BETUNG

1. Menyediakan obat yang menjamin ketersediaan obat bagi keperluan UPTD Puskesmas
Betung harus mengikuti Standar Prosedur Operasional penyediaan obat.

2. UPTD Puskesmas Betung memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien yang
datang di UPTD Puskesmas Betung.

3. Peresepan, Pemesanan dan pengelolaan obat


TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan bahan Medis Habis
Pakai yang efisien, efisien dan rasional.
b. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan system infomasi manajemen.
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

SASARAN
a. Puskesmas
b. Poskesdes
c. Posyandu
d. Pengobatan Lansia
BENTUK KEGIATAN
a. Peresepan Obat
1) Obat di resepkan sesuai dengan terapi atas diagnosis pasien.
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain yang diberi
kewenangan.
b. Pemesanan Obat
1. Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas.
2. Farmasi atau gudang obat puskesmas.
3. Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan yang dilakukan oleh petugas unit.
4. Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang puskesmas.
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang puskesmas dilakkan oleh petugas farmasi yang meliputi
kegiatan perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, pencatatan, pelaporan dan pengarsipan, pemantauan dan evaluasi.

4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat:


a. Tenaga non teknis kefarmasian yang telah memiliki surat pendelegasian wewenang
sebagai petugas dan penanggungjawab farmasi UPTD Puskesmas Betung.
b. Tenaga non teknis kefarmasian terlatih dibawah pengawasan dan tanggung jawab
langsung tenaga non teknis kfarmasian yang telah memiliki surat pendelegasian
wewenang.

5. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak tersedia tenaga
yang berkompetensi di UPTD Puskesmas Betung dilakukan secara eksternal yang dilakukan
Dinas Kesehatan Oku Timur.

6. Persyaratan petugas yang berhak memberikan resep bagi pelanggan di UPTD Puskesmas
Betung antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di UPTD Puskesmas Betung.
b. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawatan di UPTD Puskesmas
Betung.
c. Perawat umum yang telah memiliki surat pendelegasian wewenang sebagai petgas
kesehatan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Betung.
d. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di UPTD Puskesmas Betung.

7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika


a. Peresepan Narkotika
1) Dokter penulis resep adalah dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter
UPTD Puskesmas Betung
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir.
3) Setiap resep dilengkapi dengan kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan, dosis
pemakaian, cara, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter umum penulis resep.
b. Peresepan Psikotropika
1) Dokter penulis resep adalah dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di
UPTD Puskesmas Betung.
2) Resep psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir.
3) Setiap resep dilengkapi dengan : kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara dan dibubuhi tanda tangan oleh dokter/dokter gigi penulis
resep.

8. Tidak ada ketentuan tentang Rekonsiliasi Obat.

9. Ketentuan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga pasien antara lain :
a. Bahwa obat yang dibawa pasien/keluarga pasien harus diketahui oleh dokter yang
memeriksa pasien.
b. Bahwa obat yang dibawa pasien/keluarga pasien telah mendapat persetujuan dari asisten
apoteker UPTD Puskesmas Betung.
c. Bahwa obat yang dibawa pasien/keluarga tidak mempunyai kontraindikasi dengan
kondisi fisik pasien.
d. Bahwa obat yang dibawa pasien/keluarga pasien tidak mempunyai efek yang
bertentangan dengan obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter
UPTD Puskesmas Betung.
e. Bahwa obat yang dibawa pasien/keluarga pasien tidak mempunyai efek ganda dengan
obat yang dipergunakan dalam pengobatan pelanggan.
f. Bahwa obat yang dibawa pasien/keluarga pasien tidak menimbulkan interaksi obat dan
dampak negatif terhadap pengobatan pasien.

10. Persyaratan Penyimpanan Obat


a. Petugas obat menerima obat dari Gufa denga memeriksa keadaan obat yang di terima
antara lain : kesesuaian jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat.
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabetis untuk setiap bentuk
sediaan.
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam lemari khusus.
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sediaan padat.
f. Petugas obat menyimpan vaksin dan suppositoria dalam lemari pendingin dan melakukan
control suhu setiap hari.
g. Petugas obat mencatat semua obat kedalam buku penerimaan obat Puskesmas dan
kedalam kartu stok obat gudang Puskesmas.
h. Petugas obat mencatat semua obat yang diterima da mencatat pengeluaran obat ke dalam
buku pengeluaran obat Puskesmas dan kartu stok obat. Gudang obat membuat laporan
pemakaian dan akhir persediaan obat didalam LPLPO setiap bulannya.
i. Petugas obat melaporkan LPLPO kepada Kepala Puskesmas dan ke Instalasi Farmasi
Dinas Kesehatan Oku Timur.

11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa.


a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluarsa dan
keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat kedalam gudang penyimpanan obat UPTD Puskesmas
Betung.
c. Petugas obat menyimpan obat kedalam rak penyimpanan dan menyusun sesuai jenis obat
dan memakai system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat kedalam kartu stok obat sebagai kartu kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang dengan mengikuti system FIFO
dan memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan kontrol rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal kadaluarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluarsa dan menyimpan ditempat yang terpisah
dari obat yang lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat yang telah kadaluarsa kepada kepala puskesmas.
j. Petugas obat mengambil obat yang telah kadaluarsa dengan membuat berita acara serah
terima kepada Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Oku Timur.

12. Pencatatan, pemantauan dan pelaporan efek samping obat dan kejadian tidak diinginkan
a. Petugas menyampaikan formulir monitoring efek samping obat (MESO) kepada petugas
pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek
samping obat yang dipergunakan dalam terapi terhadap pelanggan.
c. Petugas kesehatan mencatat efek samping obat kedalam formulir MESO.
d. Petugas kesehatan menyerahkan MESO kepada petugas obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat yang
diterima dari petugas kesehatan.
f. Petugas obat membuat laporan monitoring efek samping obat UPTD Puskesmas Betung.
g. Kepala puskesmas memeriksa dan menandatangani laporan monitoring efek samping
obat.
h. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar laporan monitoring efek samping
obat.
i. Petugas obat mengirim laporan monitoring efek samping obat ke Dinas Kesehatan Oku
Timur.
j. Petugas obat mendokumentasikan arsip laporan monitoring efek samping obat

Ditetapkan di : Betung
pada tanggal : 05 Januari 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS BETUNG
KEC. SEMENDAWAI BARAT,

MEGAWATI

Anda mungkin juga menyukai