Anda di halaman 1dari 110

LEMBAR PENGESAHAN

Jurusan : Tanaman Pangan Hortikultura


Program Studi : Teknologi Industri Hortikultura
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis / TIH 39321
Semester/SKS : V (Lima) / 4 (2-2)
Jenis Bahan Ajar : Pratik
Penyusun : Viona Nainggolan, S.P.,M.Si
Tahun : 2022

Kupang, 25 Juli 2022


Mengetahui, Penyusun,
Ketua Program Studi TIH

Ir. Eko H.A. Juwaningsih, M.Si Viona Nainggolan, S.P.,M.Si


NIP. 196608281997022001 NIP. 199312042022032014

Menyetujui,
Ketua Jurusan Tanaman Pangan Hortikultura

Jemrifs H. H Sonbai, SP.,M.Sc


NIP. 197706182005011002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Penuntun Praktikum Mata Kuliah
Komunikasi Bisnis. Modul penuntun praktikum ini digunakan untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap praktikum mata kuliah Komunikasi Bisnis yang
terdiri dari materi dan prosedur praktikum. Modul Penuntun praktikum ini disusun
berkat dukungan dan motivasi dari berbagai pihak yaitu Ketua Jurusan Tanaman
Pangan Hortikultura Jemris H. H. Sonbai, SP., M.Sc, Ketua Prodi Teknologi
Industri Hortikultura Ir. Eko H.A. Juwaningsih, M.Si, Dosen Pengampuh
Matakuliah Komunikasi Bisnis yaitu Micha S. Ratu Rihi, SP., M.Si yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan masukan dalam penulisan modul penuntun
praktikum ini.

Penulis menyadari dalam menyusun modul penuntun praktikum ini, tidak


sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dorongan dan
semangat dari seluruh tim dosen pengampuh matakuliah Komunikasi Bisnis,
penulis mampu menyelesaikan modul penuntun praktikum ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun modul penuntun praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada modul penuntun


praktikum ini. oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan pembuatan modul penuntun praktikum revisi yang akan datang dan
demi kesempurnaan modul penuntun praktikum ini. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih, dan semoga modul penuntun praktikum ini dapat bermanfaat.

Kupang, Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Pertemuan 1 Memahami Dasar Komunikasi Bisnis........................................... 1
Pertemuan 2 Komunikasi Antar Pribadi ............................................................. 9
Pertemuan 3 Komunikasi Lintas Budaya ......................................................... 16
Pertemuan 4 Komunikasi Organisasi .............................................................. 22
Pertemuan 5 Komunikasi Dalam Manajemen Organisasi ............................... 29
Pertemuan 6 Desain Pesan Komunikasi Bisnis............................................... 36
Pertemuan 7 Presentasi Bisnis ....................................................................... 42
Pertemuan 8 Hambatan (Noise) dalam Komunikasi Bisnis ............................. 46
Pertemuan 9 Bad News .................................................................................. 52
Pertemuan 10 Negosiasi ................................................................................. 60
Pertemuan 11 Public Speaking ....................................................................... 65
Pertemuan 12 Strategi Komunikasi Bisnis Berbasis Media Sosial .................. 77
Pertemuan 13 Komunikasi Pemasaran Agribisnis........................................... 82
Pertemuan 14 Laporan Penjualan ................................................................... 86
Pertemuan 15 Komunikasi dalam Pekerjaan..................................................... 9
PERTEMUAN 1
DASAR KOMUNIKASI BISNIS

A. Pokok Bahasan Pratikum : Memahami Komunikasi Bisnis

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi
Komunikasi Bisnis. Diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat mengenal
(cognetive), memahami (affective), dan mampu mengimplementasikan
(psychomotor) berupa jenis-jenis komunikasi bisnis.

C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi


Komunikasi Bisnis, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian komunikasi bisnis.
2. Membedakan komunikasi verbal dengan komunikasi nonverbal.
3. Menjelaskan proses terjadinya komunikasi.
4. Mengidentifikasi sebab-sebab munculnya kesalahapahaman dalam
komunikasi.
5. Menjelaskan cara memperbaiki komunikasi.
6. Menjelaskan cara meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
7. Membuat video ilustrasi jenis-jenis komunikasi

D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Buku


Laptop, Smartphone, Tripod
Aplikasi Edit Video
Media Sosial
Jaringan Internet

E. Prosedur :

Dosen: Memandu mahasiswa membentuk kelompok, yang diasumsikan


sebagai perusahaan, memberi pengarahan tentang penentuan nama kelompok

1
(perusahaan), berikut komoditinya dan memberi pengarahan membuat video
ilustrasi jenis-jenis komunikasi didalam lingkup perusahaan, serta diberi
pengarahan editing video dengan aplikasi editing video dan di upload di media
sosial.

Mahasiswa:
1. Membentuk kelompok, membuat nama kelompok
2. Membuat video ilutrasi mengenai berbagai jenis komunikasi dan
hambatan dalam komunikasi serta penyelesaian hambatan dalam
berkomunikasi di dalam perusahaan.

3. Mempresentasikan di dalam kelas.

F. Materi :
A. Pengertian Komunikasi Bisnis

1. Secara Klasik

Menurut Himstreet dan Baty dalam Bussiness Communicatios: Principles


and Methods, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar
individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol,
sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut Bowee,
komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Secara
sederhana dapat dikemukakan bahwa komunikasi bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis yang menyangkut berbagai macam bentuk
komunikasi baik verbal maupun nonverbal untu mencapai tujuan tertentu.
2. Secara Moderat
Pengertian komunikasi paling tidak melibatan dua orang atau lebih, dan
proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara
komunikasi yang lazim diguakan melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal
nonverbal.
Dalam dunia praktis, dikenal juga komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) dan komunikasi lintas budaya (intercultural/cross-cultural
communication), selain komunikasi bisnis (business communication). Pengertian

2
komunikasi menurut beberapa ahli di antaranya seagai berkut:
a. Menurut Purwanto (2006:4), Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis, termasuk berbagai bentuk komunikasi, baik
komunikasi verbal atau komunikasi non-verbal untuk mencapai tujuan
tertentu. Pada dasarnya bisnis komunikasi dibagi menjadi dua hal: verbal
dan non-verbal.
b. Menurut Katz (1994:4), Komunikasi bisnis didefinisikan sebagai pertukaran
ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian
tujuan komersial. Komunikasi bisnis dapat didefinisikan sebagai komunikasi
yang terjadi dalam dunia bisnis dalam rangka mencapai tujuan bisnis.
c. Menurut Rosenbaltt (1982:7), Komunikasi bisnis menurut pernyataan ia
menyatakan dalam komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan,
pendapat, informasi, instruksi dan sejenisnya, disajikan dalam pribadi atau
nonpersonal melalui simbol-simbol atau tanda untuk mencapai tujuan
perusahaan.
d. Menurut Persing (1981:108), Komunikasi bisnis menurut Persing
didefinisikan sebagai proses penyampaian arti dari simbol atau kode yang
mencakup semua elemen yang ada hubungannya dengan proses
penyampaian dan penerimaan pesan, baik secara lisan maupun dalam
bentuk non-verbal yang dilakukan dalam organisasi yang membayar orang
bersama-sama untuk menghasilkan dan barang atau jasa pasar untuk
keuntungan.

B. Bentuk Dasar Komunikasi

Pada dasarnya terdapat 2 bentuk dasar komunikasi dalam dunia bisnis,


yaitu komunikasi verbal dan nonverbal.
1. Komunikasi Verbal

Komunikais verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk


menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik tertulis (written)
maupun lisan (oral). Komunikasi verbal ini memiliki struktur teratur dan

3
terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan
bisnis dapat tercapai dengan baik. Dalam dunia bisnis, beberapa contoh
komunikasi verbal yakni: penyampaian pesan melalui surat, memo,
teknologi komunikasi modern, rapat pimpinan, briefing kepada karyawan,
wawancara kerja, dan presentasi. Komunikasi bisnis yang efektif sangat
bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun
menerima pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan
bisnis, seseorang dapat menggunakan tulisan maupun lisan, sedangkan
untuk menerima pesan-pesan bisnis, seseorang dapat menggunkan
pendengaran dan bacaan.

a. Berbicara dan Menulis


Komunikasi lisan relatif lebih mudah, praktis (efisien), dan cepat dalam
menyampaikan pesan-pesan bisnis. Pada umumnya bagi para pelaku
bisnis, penyampaian pesan bisnis secara tertulis relatif jarang dilakukan.
Pesan sangat penting dan kompleks lebih tepat dilaksanakan secar
tertulis dengan bentuk surat, memo, dan laporan, yang masing-masing
dijelaskan lebih rinci.

a. Mendengar dan Membaca


Komunikasi fektif adalah komunikasi yang berlangsung dua arah.
Untuk melakukan hal tersebut diperlukan keterampilan mendengar
(listening) dan membaca (reading) yang baik. Meskipun mendengar dan
membaca adalah hal yang berbeda, keduanya memerlukan pendekatan
yang serupa. Langkah pertama adalah mencatat informasi, hal ini berguna
untuk menangkap inti pembicaraan atau bacaan. Selanjutnya yaitu
menafsirkan dan menilai informasi. Langkah ini merupakan bagian
terpenting dalam proses mendengar. Selanjutnya dilakukan penyaringan
suatu informasi yang bertujun untuk memutuskan mana informasi yang
penting dan yang tidak penting.

4
2. Komunikasi Nonverbal

Berdasarkan teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,


mereka telah menggunakan komunikasi nonverbal dalam gerakan-gerakan
tubuh, bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Contoh sederhana komunikasi nonverbal : sikap seseorang yang
secara spontan mengerutkan dahi, raut muka yang berubah, atau mata berkedip-
kedip tanpa disengaja dan tak pernah direncanakan sebelumnya. Contoh
lainnya, disaat Anda memperoleh kabar bahwa anak kesayangan anda satu-
satunya mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama dalam lomba tingkat
nasional atau internasional! Bagaimana reaksi anda pada saat itu? Senang
bercampur haru, Atau melihat ekspresi wajah rekan Anda yang menghadapi
masalah, kesusahan maupun mereka yang senang atau gembira.
Komunikasi nonverbal bersifat lebih spontan dibandingkan komunikasi verbal
dala hal penyampaian suatu pesan. Pada umumnya sebelum menyampaikan
sesuatu, seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang ingin
dikatakan. Ekspresi seseorang baik senang dan sedih, merupakan bagian dari
komunikasi nonverbal. Menurut Thill dan Bovee dalam Excellence in Business
Communications, komunikasi nonverbal mempunyai 6 tujuan yaitu:

1. Memberikan informasi
2. Mengatur alur percakapan
3. Mengekspresikan emosi
4. Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan
pesan-pesan verbal
5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
6. Mempermudah tugas-tugas khusus
Dalam dunia bisnis komunikasi nonverbal dapat membantu
menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinanseseorang. Dengan
kata lain seorang manajer (pemimpin) dalam suatu organisasi bisnis juga
harus dapat menjadi seorang komunikator yang baik.

5
C. Proses Komunikasi
Menurut Biwee dan Thill dalam buku Business Communication Today,
6e, proses komunikasi terdiri atas 6 tahap yaitu:

1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan

Gambar 1. Tahapan Komunikasi

2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan


Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim pesan
harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin
disampaikan), maksud (tujuan), audiens, gaya personl dan latar belakang
budaya.
3. Pengirim menyampaikan pesan
Setelah mengubah ide-ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah
memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang
ada kepada si penerima pesan.
4. Penerima menerima pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila
pengirim (komunikator) mengirimkan suatu pesan dan penerima
(komunikan) menerima pesan tersebut.

6
5. Penerima menafsirkan pesan
Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana
ia dapat menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim
harus mudah dimengerti dan tersimpan di dalam benak pikiran si penerima
pesan.

6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada


pengirim Umpah balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu
mata rantai komunikasi. Umpan balik tersebut merupakan tanggapan
penerima pesan yang memunginkan pengirim untuk memulai efektivitas
suatu pesan.

D. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi

Faktor-faktor penghambat komunikasi dapat dikelompokkan ke dalam


empat masalah utama yang mencakup masalah dalam pengembangan
pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan, dan penafsiran pesan.

a. Masalah dalam Mengembangkan pesan


Saat merumuskan pesan dapat timbul masalah-masalah yang
disebabkan oleh munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang
terbiasa dengan situasi yang ada atau dengan orang yang akan
menerima, adanya pertentangan emosi, atau adanya kesulitan dalam
mengekspresikan ide atau gagasan.
b. Masalah dalam Menyampaikan Pesan
Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor
fisik, misalnya sambungan kabel yang jelek, akustik yang lemah, dan
tindakan yang tak terbaca.
c. Masalah dalam Menerima Pesan
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain
adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak
nyaman, lampu kurang terang, dan kondisi lain yang dapat
mengganggu konsentrasi penerima.

7
Referensi
1. Curtis, Dan B., James J. Floyd and Jerry L. Winsor. 1996. Business and
Professional Communication. (Terjemahan). Jakarta: PT. Rosda
Jayaputra.
2. Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
3. Katz, Bernard. 1994. Turning Practical Communication into Business
Power. (Terjemahan). Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
4. Kreitner, Robert, dkk. 2005. Perilaku Organisasi (Organization Behaviour),
Salemba Empat: Jakarta.
5. Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Bisnis: Bumi Aksara.
6. Rakhmat, Jalaluddin. 1993. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
7. Richard. 2003. Manajemen, Erlangga: Jakarta.
8. Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Erlangga: Jakarta.
9. Veithzal. 2004 Kiat Memimpin dalam Abad ke-21.Radja Grafindo: Jakarta.
10. Robbins, Stephen. 2002. Perilaku Organisasi. Printice Hall: Jakarta.

8
PERTEMUAN 2

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

A. Pokok Bahasan Pratikum : Memahami Komunikasi Antarpribadi

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi
Komunikasi Bisnis. Diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat mengenal
(cognetive), memahami (affective), dan mampu mengimplementasikan
(psychomotor) komunikasi antarpribadi.

C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi


Komunikasi Bisnis, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi komunikasi
antarpribadi, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian komunikasi antarpribadi.
2. Memahami tujuan komunikasi antarpribadi.
3. Membedakan aneka gaya kepemimpinan.
4. Menjelaskan teori kebutuhan manusia.
5. Menjelaskan bagaimana cara mendengarkan sebagai keahlian
berkomunikasi antarpribadi.
6. Membuat video ilustrasi komunikasi antarpribadi

D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Buku


Laptop, Smartphone, Tripod
Aplikasi Edit Video
Media Sosial
Jaringan Internet

E. Prosedur :

Dosen: Memberi pengarahan membuat video ilustrasi komunikasi antarpribadi

9
didalam lingkup perusahaan, serta diberi pengarahan editing video dengan
aplikasi editing video dan di upload di media sosial.

Mahasiswa:
1. Kelompok yang dibentuk pada pratikum pertama.
2. Membuat video ilutrasi mengenai komunikasi antarpribadi di dalam
perusahaan.
3. Mempresentasikan di dalam kelas.

F. Materi
Setiap individu dalam suatu organisasi (bisnis maupun non bisnis) dalam
kehidupan sehari-harinya tidak dapat dilepaskan dengan dunia komunikasi.
Salah satu jenis komunikasi adalah komunikasi antarpribadi. Apa yang dimaksud
dengan pengertian komunikasi antarpribadi?
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang dilakukan seseorang
dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non
bisnis) dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang
mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, paling tidak ada 4 hal tertentu yang perlu
diperhatikan dalam mencermati definisi Komunikasi antarpribadi yakni:
1. Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau
bertatap muka.
3. Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku), kadang-
kadang menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan atau bahasa
campuran.
4. Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal atau pribadi bila
komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat, dan untuk pelaksanaan tugas
pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.
Di dalam suatu masyarakat, komunikasi antar pribadi merupakan bentuk
komunikasi antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat untuk
mencapai tujuan tertentu yang bersifat pribadi. Cara yang paling baik dalam

10
menerangkan komunikasi antar pribadi sesuai dengan paradima yang
dikemukakan oleh Harlord Lasswell yang dikenal dengan model komunikasinya
berupa ungkapan verbal adalah dengan menjawab pertanyaan who, says, what,
in wich channel, to whom, with what effect (Effendy, 1993 : 10).
Adapun formula dari Harold Lasswell tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:

1. Who (komunikator atau sumber), merupakan pihak yang menyampaikan


pesan-pesan yaitu pemerintah, khususnya dalam mengatur regulasi
pemberitaan.
2. Says what adalah pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang,
dalam hal ini adalah mengenai kasus mutilasi dan pembunuhan berantai
Ryan.
3. In wich channel adalah saran atau saluran yang mendukung pesan yang
disampikan seperti media massa yakni: media cetak, media elektronik dan
media nirmassa.
4. To Whom adalah pihak yang meneriam pesan,
5. With what effect adalah suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh dari
pesan yakni, opini publik tentang kasus mutilasi dan pembunuhan berantai
Ryan.

Tujuan Komunikasi Antarpribadi

Ada beberapa tujuan komunikasi antarpribadi antara lain sebagai berikut:


1. Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain , tentu saja seseorang memiliki
berbagai macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk
menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat
mengetahui informasi tersebut.

2. Berbagi pengalaman
Dengan komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk
berbagi pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun

11
yang tidak menyenangkan

3. Menumbuhkan simpati

4. Melakukan kerja sama


Tujuan komunikasi antarprbadi yang lainnya adalah untuk melakukan
krjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan
tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah
pihak.
5. Menceritakan kekecawaan atau kekesalan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk
menceritakan rasa kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan
pengungkapan rasa hati itu, sedikit banyak akan mengurangi beban pikiran.
Kadang disebut dengan plong ketika telah bercerita apa yang selama ini
dipendam
6. Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain
untuk melakukan sesuatu yag baik dan positif. Motivasi adalah dorongan
kuar dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya,
seseorang cenderung untuk melakukan sesuatu karena dimotivasi orang
lain dengan cara-cara seperti pemberian insentif yang bersifat financial
maupun non financial, memberikan pengakuan atas kinerjanya ataupun
memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Gaya Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan yang telah dipilih dalam suatu situasi dan kondisi
tertentu dimungkinkan tepat diterapkan pada saat itu, tetapi jika situasi dan
kondisi telah berubah, gaya kepemimpinan yang diterapkan juga dapat berubah.
Gaya kepemimpinan seperti ini adalah gaya kepemimpinan situasional
(situasional leadership). Ada tiga kemampuan/keterampilan penting yang perlu
diperhatikan dalam menerapkan kepemimpinan situasional antara lain:

a. Keterampilan Analitis (Analytical Skills)


Merupakan keterampilan yang harus dimilliki oleh seorang manajer dalam

12
melakukan evaluasi atau penilaian kinerja bawahan (karyawan) dalam
melaksanakan pekerjaan mereka.
b. Keterampilan Fleksibilitas (Flexibility Skills)
Merupakan keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer dalam
menerapkan gaya kepemimpinan dalam situasi dan kondisi yang tepat dan juga
berdasarkan hasil analisis yang tepat.
c. Keterampilan Komunikasi (Communication Skills)
Merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer untuk
menyampaikan ide atau gagasannya kepada bawahan, termasuk bagaimana ia
harus menjelaskan perubahan gaya kepemimpinannya kepada bawahan.

Kepemimpinan Inti

Menurut Hellriegel dan Slocum,seorang manajer yang dinamis harus


memiliki lima kemampuan yang dikenal sebagai keahlian kepemimpinan inti
(core leadership skills). Lima keahlian kepemimpinan inti tersebut yaitu:
1. Pemberdayaan (Empowerment)
2. Intuisi (Intuition)
3. Pemahaman Diri (Self-understanding)
4. Visi (Vision)
5. Nilai Kesesuaian (Value Congruence).

Mendengarkan sebagai Keahlian Antarpribadi

Dalam komunikasi mendengar dan menyimak percakapan orang lain


merupakan bagian penting dalam memahami pesan yang disampaikan orang
lain.mendengar bukan pekerjaan gampang, untuk menjadi pendengar yang baik
perlu latihan.Bagan mendengar dengan aktif.

Gambar 2. Mendengarkan dengan aktif

13
Mendengar dengan aktif melalui pikiran, emosi dan bahasa tubuh.

1. Dengan pikiran dapat memilih kata-kata yang dapat disampaikan


sehingga dapat dipahami.

2. Dengan emosi dapat diungkapkan perasaan (suka,duka,yakin atau ragu-


ragu) dalam berhubungan dengan orang lain.

3. Dengan bahasa tubuh dapat lebih meyakinkan apa yang telah


disampaikan dengan kata-kata dan perasaanya, sehingga diungkapkan
dalam bentuk tindakan tertentu yang dapat dipahami orang lain

Menurut Lehman, Himstreet, dan Baty, kebanyakan para manajer dalam setiap
harinya menghabiskan waktu kerjanya untuk mendengarkan (listening) dan
berbicara (speaking) dengan para supervisor, karyawan, pelanggan, dan
berbagai asosiasi bisnis. Kebiasaan sebagai pendengar yang efektif akan
menghasilkan beberapa hal positif:

1. Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat
memuaskan kebutuhan dasar manusia untuk didengarkan.

2. Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkat ketika pesan yang diterima


tersebut dapat dimengerti dengan baik.

3. Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan (karyawan) akan


berdampak positif pada prestasi kerjanya.

4. Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman


dalam penyampaian suatu pesan.

5. Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang
sekedar gosip.

6. Pendengar yang baik memiliki kecenderungan membuka ide-ide baru dari


pihak lain, sehingga hal ini mendorong berkembangnya kreativitas.

7. Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang
baik dan peningkatan kepuasan kerja.

8. Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi, kapan

14
mereka mendengar, dan kapan mereka berpartisipasi didalamnya yang
tumbuh dari komunikasi yang baik.

Refrensi
1. Effendy, Onong Uchyana. 1993. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi.
PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung
2. Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. PT. Citra Aditya Bhakti,
Bandung
3. Purba, Amir dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pustaka Bangsa
Press. Medan
4. Purwanto, Djoko, Komunikasi Bisnis, Penerbit Erlangga : Jakarta,
2006

15
PERTEMUAN 3

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

A. Pokok Bahasan Pratikum : Memahami Komunikasi Lintas budaya

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi
Komunikasi Bisnis. Diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat mengenal
(cognetive), memahami (affective), dan mampu mengimplementasikan
(psychomotor) komunikasi lintas budaya.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi komunikasi


antar prabadi, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:

1. Memahami pengertian komunikasi bisnis lintas budaya.


2. Menjelaskan pentingnya komunikasi lintas budaya.
3. Menjelaskan perbedaan budaya.
4. Mengidentifikasi persiapan melakukan bisnis luar negeri.
5. Mengindentifikasi kendala bahasa.
6. Menjelaskan bagaiman mengembangkan keterampilan komunikasi
lintas budaya.
D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Buku
Laptop, Smartphone, Tripod
Aplikasi Edit Video
Media Sosial
Jaringan Internet

E. Prosedur :

Dosen: Memberi pengarahan membuat video ilustrasi komunikasi lintas budaya


didalam lingkup perusahaan, serta diberi pengarahan editing video dengan
aplikasi editing video dan di upload di media sosial.

16
Mahasiswa:
4. Kelompok yang dibentuk pada pratikum pertama.
5. Membuat video ilutrasi mengenai komunikasi lintas budaya di dalam
perusahaan.
6. Mempresentasikan di dalam kelas.

F. Materi

Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya


Komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis baik komunikasi verbal maupun non verbal dengan memperhatikan faktor-
faktor budaya disuatu daerah, wilayah atau Negara. Perbedaan-perbedaan
ekspektasi budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal, setidaknya akan
menimbulkan komunikasi yang tidak lancar, timbul perasaan tidak nyaman atau
timbul kesalahpahaman. Akibat dari kesalahpahaman-kesalahpahaman itu
banyak kita temui dalam berbagai kejadian yang mengandung etnosentrisme
dewasa ini dalam wujud konflik-konflik yang berujung pada kerusuhan atau
pertentangan antar etnis.
Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalah pahaman-
kesalah pahaman akibat perbedaan budaya adalah dengan mengerti atau
paling tidak mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain, mengetahui
prinsip- prinsip komunikasi lintas budaya dan mempraktekkannya dalam
berkomunikasi dengan orang lain.Dalam dunia bisnis, komunikasi lintas budaya
menjadi elemen yang sangat penting khususnya komunikasi lintas budaya
sangat bayak digunakan dalam berbagai aspek seperti melakukan kesepakatan
bisnis dengan rekan bisnis yang berbeda budaya. Maka dari itu perlu
mempelajari komunikasi lintas budaya agar menghindari kesalah pahaman
dengan orang laindalam berkomunikasi karena antar satu budaya dengan
budaya lain itu berbeda (Humas Ikom, 2013).
Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan-


perusahaan besarmencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya,

17
perusahaan- perusahaan besar yangberoperasi di Indonesia di bidang
manufaktur, ekplorasi, maupun jasa menggunakan beberapakonsultan asing
untuk membantu mengembangkan perusahaan mereka.Dengan melihat
perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas
budayamenjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di
antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara
dua orang atau lebih dalammelakukan komunikasi lintas budaya, baik melalu
tulisan maupun lisan.Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan
ekonomi di berbagai kawasandunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis
lintas budaya semakin penting.

Mengenal Perbedaan Budaya


Perbedaan budaya dapat dilihat dari nilai sosial, peran dan status,
kebiasaan pengambilankeputusan, sikap terhadap waktu, penggunaan
ruang/jarak, konteks budaya, bahasa tubuh,hukum, perilaku etis, dan perbedaan
budaya perusahaan.
a. Nilai-Nilai Sosial
Di daerah pedesaan masih terdapat nilai-nilai kebersamaan yang tinggi
meski dalamhal ekonomi mereka tertinggal, namun di perkotaan nilai gotong
royong sudah mulaimemudar seiring dengan tingginya sikap individualistis.
b. Peran dan Status
Budaya menuntun peran yang akan dimainkan seseorang, termasuk
siapaberkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan, dan
dengan carabagaimana mereka berkomunikasi.
c. Pengambilan Keputusan
Dinegara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, biasanya
pengambilan keputusan dilakukan dengan cepat, lain halnya di negara
amerika latin dan jepang, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajer puncak umumnya dilakukan dengan lambat dan bertele-tele.
d. Konsep Waktu
Sebagian besar eksekutif dan penduduk negara maju menyadari bahwa

18
waktu sangatlah berharga. Lain halnya dengan para eksekutif dari Amerika
Latin dan Asiayang umum nya melihat waktu lebih fleksibel.
e. Konsep Jarak Komunikasi
Sebagaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikasi juga berbeda untuk
budaya yang berbeda.
f. Konteks Budaya
Cara orang menyampaikan pesannya kepada orang lain sangat ditentukan
konteks budaya. Di dalam konteks budaya tinggi seperti Korea atau Taiwan,
orang kurang tergantung pada bahasa verbal, kebanyakan dari mereka
tergantung pada bahasanonverbal, lain halnya dengan Amerika Serikat dan
Jerman, mereka sangat tergantungpada komunikasi verbal dan cenderung
langsung pada persoalan atau disampaikansecara lebih eksplisit tanpa basa
basi.
g. Bahasa Tubuh
Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalahpahaman
berkomunikasi lintas budaya.
h. Perilaku Sosial
Apa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan
di negaralain.
i. Perilaku Etis
Perilaku yang etis dan tidak etis antar negara pun bisa berbeda.
j. Perbedaan Budaya Perusahaan
Budaya organisasi adalah cara perusahaan dalam melaksanakan sesuatu.
Dengan katalain, budaya organisasi mempengaruhi cara orang bereaksi
dengan orang lain.
Komunikasi dengan Orang Berbudaya Asing
1. Belajar Tentang Budaya
Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan orang yang
memiliki budaya berbeda,seseorang akan dapat berkomunikasi lebih efektif bila
sudah mempelajari budayanya.Disamping itu, ketika tinggal di negara lain
alangkah baiknya orang tersebut juga sedikitbanyak mengenal bahasa dan

19
budaya maupun adat istiadat yang berlaku di negara tersebut.
2. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya
Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seseorang tentang budaya
tertentu merupakansuatu cara yang baik untuk menemukan bagaimana
mengirim dan menerima pesan-pesanlintas budaya secara efektif. Namun ada
dua hal penting yang perlu diingat, yaitu pertama,jangan terlalu yakin bahwa
seseorang akan dapat memahami budaya orang lain secara utuhatau sempurna.
Kedua, jangan mudah terbawa kepada pola generalisasi terhadap perilaku
seseorang dari budaya yang berbeda.
Berikut ini adalah beberapa petunjuk atau tips yang diperlukan seseorang ketika
berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.
• Asumsikan berbeda hingga suatu persamaan telah terbukti. Jangan
berasumsi bahwa orang lain memiliki pandangan sama sampai benar-
benar menjadi kenyataan.
• Berani mengambil tanggung jawab saat berkomunikasi. Jangan
berasumsi bahwa ini adalah pekerjaan orang lain untuk berkomunikasi
dengan orang lain.
• Tidak memberi pendapat. Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan
terimalah perbedaan dengan tanpa memberikan pendapat atau penilaian
tentang mereka.
• Tunjukkan suatu penghargaan. Belajar bagaimana suatu penghargaan itu
dikomunikasikan melalui suatu gerak isyarat, kontak mata, dan sejenisnya
dalam berbagai budaya yang berbeda.
• Empati. Sebelum menyampaikan suatu pesan, cobalah untuk
membayangkan perasaan orang lain bagaimana dan mengapa
berkomunikasi.
• Menahan sikap ambiguitas/mendua. Belajar untuk mengendalikan
kekecewaan pada situasi yang membingungkan.
• Jangan melihat sesuatu yang superfisial. Jangan diganggu dengan
sesuatu seperti pakaian, penampilan, atau ketidaknyamanan lingkungan.
• Sabar dan tekun. Ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain

20
yang memiliki budaya berbeda, jangan mudah menyerah.
• Mengenal bias budaya Anda sendiri. Belajar untuk mengidentifikasi ketika
asumsi Anda berbeda dengan orang lain.
• Fleksibel/luwes. Siap mengubah kebiasaan atau sikap Anda ketika
berkomunikasi dengan orang yang memiliki budaya berbeda.
• Tekankan hal-hal yang biasa. Carilah kesamaan untuk menjalin suatu
kerja sama.
• Mengirim pesan yang jelas. Membuat sinyal verbal dan nonverbal yang
jelas dan konsisten.
• Tingkatkan kepekaan budaya Anda. Belajar tentang berbagai kebiasaan
dan praktik, sehingga seseorang perlu waspada terhadap potensi
munculnya salah komunikasi.
• Bersifat individual. Berkomunikasi dengan setiap orang sebagai individu
bukanlah mewakili kelompok lain.
• Belajar secara langsung. Investigasi setiap budaya, sehingga Anda tahu
kapan mengirim suatu pesan dengan cara langsung atau tidak langsung.
• Memperlakukan tafsiran Anda sebagai hipotesis kerja. Saat Anda
memahami budaya asing, berhati-hatilah terhadap umpan balik yang
dilakukan si penerima pesan.

Referensi
Purwanto, Djoko, 2011. Komunikiasi Bisnis, Jakarta: Erlangga

21
PERTEMUAN 4
KOMUNIKASI ORGANISASI
A. Pokok Bahasan Pratikum : Memahami Komunikasi Organisasi.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi
Komunikasi Bisnis. Diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat mengenal
(cognetive), memahami (affective), dan mampu mengimplementasikan
(psychomotor) komunikasi organisasi.

C. Output Pratikum
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi
komunikasi organisasi, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan bagaimana hubungan komunikasi dalam suatu organisasi.


2. Membedakan berbagai pola komunikasi yang ada dalam suatu organisasi.
3. Mengetahui bagaimana mengelola komunikasi.
4. Mengetahui bagaimana dapat meningkatkan keterampilan komunikasi.

D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Buku


Laptop, Smartphone, Tripod
Aplikasi Edit Video
Media Sosial
Jaringan Internet

E. Prosedur :
Dosen:

1. Memberi pengarahan kepada mahasiswa membentuk struktur organisasi


perusahaan pada kelompok yang sudah ditentukan

2. Memberi pengarahan membuat video ilustrasi komunikasi organisasi lingkup


perusahaan, serta diberi pengarahan editing video dengan aplikasi editing
video dan di upload di media sosial.

22
Mahasiswa:
1. Kelompok yang dibentuk pada pratikum pertama.
2. Membuat video ilutrasi mengenai komunikasi lintas budaya di dalam
perusahaan.
3. Mempresentasikan di dalam kelas.

F. Materi
Hubungan Komunikasi

Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja


sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Komunikasi adalah perekat
yang memungkinkan kelompok masyarakat tersebut secara bersama-
sama melakukan fungsinya dengan baik. Sedangkan definisi komunikasi
organisasi menurut beberapa ahli adalah :
1. Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang mapan dari
mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui
jenjang kepangkatan dan pembagian tugas. (Everet M. Rogers)
2. Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen
mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui
pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. (Robert
Bonnington)
3. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi didalam kelompok fomal maupun informal dari
suatu organisasi. (Wiryanto, 2005).

Gambar 3. Kegiatan Pertukaran Informasi

23
Peran Manajerial

Peran manajerial menurut Henry Mintzberg dijelaskan sebagai berikut:


1. Peran Interpersonal
Peran hubungan personal dapat terdiri dari:
a) Figur kepala (figur head) adalah manajer mewakili organisasi
untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi.
b) Pemimpin (leader) adalah manajer mengkoordinasi,
mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-
bawahannya.
c) Penghubung (liaison) adalah manajer menghubungkan
personal-personal di semua tingkatan manajemen.

2. Peran Informational

Peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk
menerima informasi yg paling mutakhir dan sebagai penyebar (disseminator)
informasi keseluruh personal di organisasi. Peran informasi lainnya adalah
manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang informasi yg dimilikinya.

3. Peran Decisional
Peran yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai
orang yg menangani gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber-
sumber dayaorganisasi, dan sebagai negosiator jika terjadi konflik di dalam
organisasi.

24
Gambar 4. Peranan Manajerial

Kegiatan Pertukaran Informasi

Pencapaian tujuan suatu organisasi memerlukan proses komunikasi.


Proses komunikasi memungkinkan anggota organisasi bertukar informasidengan
menggunakan suatu bahsa atau symbol symbol yang biasa digunakan. Secara
umum komunikasi mempunyai 2 fungsi penting dalam organisasi :
1) Komunikasi memungkinkan orang orang untuk saling bertukar informasi
2) Komunikasi membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam
organisasi yang terpisah dengan organisasi lainnya.

Pada umumnya organisasi sangat bergantung pada komunikasi untuk


mencapai tujuannya.Kegiatan-kegiatan organisasi yang berkaitan dengan
pertukaran informasi:
a. Menetapkan tujuan
b. Membuat dan melaksanakan tujuan
c. Mengukur prestasi kerja
d. Merekrut dan mengembangkan staf
e. Pelayanan pelanggan
f. Negoisasi dengan pemasok
g. Memproduksi produk

25
h. Berinteraksi dengan peraturan yang ada
Pola komunikasi
Secara umum pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran
komunikasi formal (formal communication channel) , dan saluran komunikasi non
formal (informal communications channel)

Saluran komunikasi formal

Komunikasi dari atas kebawah


Jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer ) ke bawah (karyawan)
merupakanpenyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah,instruksi ,
maupun prosedur untuk dijalankan sebaik baiknya , untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki. Menurut Katz dan Khan,komunikasi kebawah mempunyai lima
tujuan pokok yaitu :
✓ Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu
✓ Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
✓ Memberikan informasi tentang prosedurdan praktik organisasional
✓ Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan
✓ Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu
organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai

Salah satu kelemahan saluran komunikasi ini adalah memungkinkan terjadinya


penyaringan ataupun sensor informasi penting yang ditujukan ke para
bawahannya.
a) Komunikasi dari bawa keatas
Ide atau gagasan penyampaian pesan dalam komunikasi dari bawhan keatas
berasal dari bawahan , bawahan terlibat secara langsung dalam proses
pengambilan keputusan.
b) Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara bagian bagian
yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi.Tujuan
komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi
dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki

26
kedudukan sejajar.
c) Komunikasi diagonal

Komunikasi diagonal melibatkankomunikasi antara dua tingkat organisasi


yang berbeda. Keuntungan komunikasi diagonal:

• Penyebaran informasi bias lebih cepat dibandingkan bentuk


komunikasi tradisional

• Memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen,ikut


membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi.
Kelemahan komunikasi diagonal adalah komunikasi diagonal dapat
mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal.
d) Keterbatasan komunikasi formal
Komunikasi formal cenderung birokratis dan ketat sehingga proses
pengambilan keputusan menjadi lamban.

Struktur organisasi yang mendatar (flat) dengan tingkatan organisasi yang


lebih sedikit , dan lebih banyak rentang kendalinya (span of control) akan dapat
membantu mengurangi terjadinya distorsi.
Penanganan Krisis Komunikasi
Dalam situasi krisi komunikasi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara
lain:
• Siapkan tim yang terampil/cekatan dalam penanganan kritis
• Usahakan agar manajemen puncak segera bertindak pada saat krisis
terjadi
• Ciptakan sebuah pusat informasi sebagai representasi perusahaan yang
dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi.
• Ceritakan suatu kejadian secara menyeluruh ,terbuka dan jujur.jika ada
yang salah segera mohon maaf
• Tunjukan keseriusan perusahaan,bukan saja dalam pernyataan tetapi
juga dalam tindakan nyata.

27
Meningkatkan Ketrampilan Komunikasi
Beberapa ketrampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi bisnis
adalah:
• Membaca
• Mendengarkan
• Membuat percakapannya menarik
• Melakukan wawancara
• Berdiskusi dengan kelompok-kelompok kecil dan presentasi
• Menulis surat,memo dan laporan.

Referensi
Mulyana, Deddy (Ed.). 2010. Komunikasi Organisasi :Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Rosda.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.
Sendjaja. 1994. Teori-Teori Komunikasi . Universitas Terbuka KPPN Rantau.

28
PERTEMUAN 5

KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN ORGANISASI

A. Pokok Bahasan Pratikum : Memahami Komunikasi Dalaman Manajemen


Organisasi.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum Mahasiswa diharapkan mampu memahami
dan menjelaskan pengertian dan fungsi-fungsi manajemen organisasi,
komunikasi organisasi, fungsi komunikasi dalam manajemen, arah komunikasi
dalam organisasi, bentuk-bentuk komunikasi bisnis, level-level komunikasi dalam
komunikasi bisnis.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan bagian materi komunikasi manajemen organisasi,


diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:

1. Menjelaskan bagaimana komunikasi dalam manajemen organisasi didalam


suatu perusahaan.
2. Pembuatan Surat

D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Buku


Laptop
Jaringan Internet

E. Prosedur :
Dosen:
Memberikan pengarahan tentang pentingnya pencatatan surat masuk dan surat
keluar dalam organisasi, menentukan tujuan surat yang akan dibuat oleh
masing- masing perusahaan kepada perusahaan lainnya. Misalnya surat
penawaran, surat permintaan, surat permohonan kerjasama, serta membuat
proposal permohonan bantuan ke instansi pemerinah.

29
Mahasiswa:
Membuat pesan rutin dalam organisasi:
1. Membuat surat keluar untuk masing-masing perusahaan di kelas dengan
tujuan yang berbeda;
2. Melakukan penomoran surat keluar, melakukan pencatatan surat masuk
dan surat keluar.
3. Membuat proposal bantuan ke instansi pemerintah

F. Materi
Pengertian Organisasi
Organisasi dipahami sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok
manusia, yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu, sehingga setiap
anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing.
Fungsi-fungsi Manajemen
Agar sebuah organisasi berjalan dengan baik diperlukan alat untuk
mengintegrasikan dan mengordinasikan para pelaku bisnis dalam menjalankan
fungsi- fungsi manajemen (planning, organizing, actuating, and controlling).
Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen tersebut dilakukan melalui aktivitas
komunikasi untuk mendapatkan informasi, memengaruhi, dan mengontrol.
a. Planing (a rational approach to the future): bergantung pada kesediaan dan
kualitas informasi, serta seberapa tepat kemampuan manajer
menginterpretasi dan menerjemahkan informasi ke dalam tindakan.
b. Organizing (organizational design): perancangan kerangka kerja bagi
pelaksanaan seluruh aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Actuating (staffing, directing, coordinating): mengajak seluruh anggpta
organisasi agar mau mencapai tujuan organisasi.
d. Controlling: seberapa jauh pencapaian tujuan organisasi dan perumusan
tindakan korektif.

Komunikasi Organisasional

Komunikasi Organisasi adalah penyampaian informasi dan pengetahuan


diantara anggota-anggota organisasi dengan maksud untuk mencapai efisensi

30
dan efektivitas organisasi (Gibson dan Hodgetts, 1991).
Fungsi Komunikasi dalam Manajemen
Komunikasi mempunyai fungsi yang sangat penting di dalam
manajemen. Keberadaannya bahkan merupakan sesuatu yang vital.
Beberapa fungsi komunikasi dalam manajemen adalah sebagai berikut:
1. Fungsi informatif
2. Fungsi persuasive
3. Fungsi regulative
4. Fungsi control
5. Fungsi integratif
Arah Komunikasi dalam Organisasi
Berdasarkan arahnya, komunikasi organisasi dapat dibagi atas
komunikasi dari atas ke bawah (downward communication), komunikasi dari
bawah ke atas (upward communication), komunikasi horizontal (horizontal
communication), dan komunikasi diagonal (diagonal communication).
Komunikasi organisasi juga dapat berlangsung secara formal dan informal.
Komunikasi formal dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan.
Komunikasi tertulis misalnya berbentuk legal dokument ans articles,
company prifile, laporan prifile, proposal, surat keputusan, surat-surat
instruksi, surat edaran, memo, dan berbagai catatan kegiatan. Dalam
komunikasi organisasional korespondensi (surat menyurat) bisnis termasuk
salah satu komunikasi yang pentinng. Korespondensi bisnis bisa
berlangsung secara internal maupun eksternal.
Menurut Kats dan Kahn, komunikasi dari atas ke bawah (downward
communication) bertujuan untuk:
1. Memberi pengarahan atau instruksi kerja,
2. Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan,
3. Memberi informasi tentang prosedur kerja dan praktik organisasional,
4. Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada karyawan,
5. Menyajikan informasi tentang aspek ideologi yang dapat membantu
karyawan,

31
6. Menanamkan pengertian tentang tujuan organisasi.
Komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) dilakukan untuk:

1. Melengkapi informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk


mengambil keputusan,
2. Membantu menngurangi tekanan dan frustasi karyawan akibat suasana
kerja,
3. Meningkatkan kesadaran partisipasi karyawan dalam organisasi,
4. Melaporkan prestasi/kinerja karyawan kepada manajemen.
Komunikasi horizontal (horizontal communication) dilakukan untuk:

1. Koordinasi antar bagian


2. Menyelesaikan masalah pada bagian/divisi tertentu,
3. Menyelesaikan konflik,
4. Berbagi informasi.
Sedangkan komunikasi diagonal (diagonal communication) perlu dilakukan
untuk tujuan:

1. Efisiensi komunikasi
2. Memungkinkan individu dari berbagai bagian ikut membantu
menyelesaikan maslah dalam organisasi.

Bentuk-bentuk Komunikasi Bisnis


Berdasarkan bentuknya, komunikasi bisnis dapat ditemukan dalam bentuk
komunikasi verbal dan non verbal, dan terdiri dari komunikasi lisan (oral
communication), komunikasi tertulis (wriiten communication).
1. Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Komunikasi lisan digunakan apabila pesan tidak kompleks, tidak diperlukan
dokumentasi permanen dan dibutuhkan umpan balik langsung. Bentuk-bentuk
komunikasi lisan yang sering dijumpai dalam komunikasi bisnis antara lain adalah
interview, appraisal, staff meeting, conference, orientation, counseling, sales
meeting, sales presentations, report meeting, sound tapes, training sessions, dan
union negotiation. Apabila tidak dikelola dengan baik, komunikasi lisan akan

32
berakibat buruk sebagai wujud dari kelemahannya, antara lain adalah:
a. Tidak adanya kesadaran bahwa pembicaraan sebagai alat untuk mencapai
tujuan bisnis,
b. Berbicara secara spontan.
c. Tidak memikirkan tujuan sebelum dilakukan pembicaraan, dalam
merumuskan pesan yang akan disampaikan dan khalayak yang menjadi
sasarannya,
d. Tidak merancang dan menyampaikan pesan secara logis,
e. Demi keuntungan sesaat kita cenderung memanipulasi pembicaraan,
f. Munculnya sikap melecehkan orang lain dan tidak terfokus kepada upaya
menumbuhkan “good will”.
2. Komunikasi Tertulis (Written Communication)
Komunikasi tertulis digunakan apabila pesan relatif kompleks dan jumlah
khalayak cukup besar. Bentuk komunikasi tertulis antara lain: Announcements,
reports, letters, posters, manual, magazines, a newspaper, speechwriting,
advertisements, memos, bulletins. Komunikasi tertulis juga sering digunakan
untuk memberi instruksi atau menyampaikan standard operating procedur (SOP)
yang pada umumnya relatif terperinci dan rumit.
3. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan proses penyampaian pesan dengan tidak
menggunakan kata-kata atau “komunikasi tanpa kata”. Bentuk komunikasi
nonverbal yang utama adalah bahasa tubuh, berfungsi untuk mengekspresikan
suasana hati dan sikap terhadap objek tertentu, terkadang terjadi secara spontan
tanpa kta sadari. Pemaknaan bahasa tubuh dipengaruhi oleh faktor budaya.
Bahasa nonverbal lainnya adalah proxemics atau bahasa ruang, yaitu jarak yang
anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat
atau lokasi posisi anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh
atau seberapa dekat tingkat keakraban anda dengan orang lain, menunjukkan
seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian anda terhadap
orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol status.

33
4. Komunikasi visual (Still Picture)
Bentuk komunikasi visual dapat kita temukan antara lain dalam illustrasioans,
color, photography, symbols, packaging dan trademark. Komunikasi visual
merupakan bagian penyampaian pesan dengan menggunakan simbol-simbol
visual. Komunikasi visual dilakukan untuk: memfokuskan perhatian komunikasi,
menarik perhatian, memudahkan pemahaman, membantu melihat keterkaitan
antara waktu dengan kegiatan, memudahkan memberikan interpretasi pada
data.
5. Komunikasi Audiovisual
Audio visual memiliki keunggulan dalam menggambarkan relitas atau
peristiwa secara relistis bahkan juga didramatisasikan. Komunikasi audiovisual
untuk kepentingan komunikasi bisnis yang paling populer adalah film,
telekonferensi. Akan tetapi bentuk komunikasi audiovisual yang paling banyak
digunakan sekarang adalah iklan. Beberapa bentuk audio-visual yaitu films, slide
presentation, dan videotape.
Level-level Komunikasi dalam Komunikasi Bisnis
1. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang
berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap
dan jelas. Beberapa hal yang harus diingat dalam komunikasi pribadi
yaitu: kita mengomunikasikan apa dan siapa diri kita, bahasa dapat
digunakan untuk menyembunyikan atau menyatakan sesuatu,
kebanyakan komunikasi antarpribadi terpusat pada kepentingan diri kita
agar orang lain bertindak seperti yang kita inginkan, pemaknaan ada pada
orang lain.
2. Komunikasi kelompok Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara
seorang dengan orang-orang lain dalam kelompok, berhadapan satu
sama lain sehingga memungkinkan terdapatnya kesempatan bai setiap
orang dalam kelompokm untuk memberikan tanggapan secara verbal.
3. Komunikasi massa Komunikasi massa adalah pesan yang disampaikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang

34
Refrensi:
1. Curtis, Dan B; Floyd, James J; Winsor, Jerry L,1999, Komunikasi
Bisnis dan Profesional, Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung
2. Herimanto, Bambang ; Indrojono, 2005, Komunikasi Bisnis,
Penerbit Amara Books, Yogyakarta N awangsari, Sri. 1997.
Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma.
3. Purwanto, Djoko. 2003, Komunikasi Bisnis, Penerbit Erlangga ,
Jakarta.
4. Purwanto, Djoko. 2008. Korespodensi Bisnis Modern . Jakarta:
Erlangga.
5. Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis (4th ed.). Jakarta:
Erlangga.
6. Guffey,Mary Ellen; Rhodes, Kathleen; Rogin, Patricia,2006,
Komunikasi Bisnis : Proses dan produk buku 1 dan 2, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.

35
PERTEMUAN 6
DESAIN PESAN KOMUNIKASI BISNIS

A. Pokok Bahasan Pratikum : Desain Pesan Komunikasi Bisnis

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum Mahasiswa diharapkan mampu memahami
prinsip-prinsip komunikasi bisnis, pembuatan pesan bisnis, dan aspek-aspek
pesan bisnis.

C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi desain


komunikasi bisnis, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:

1. Membuat iklam media cetak

2. Membuat iklan di media sosial.

D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Kertas


Laptop
Aplikasi Canva, dll
Aplikasi editing video
Media Sosial
Jaringan Internet

E. Prosedur :

Dosen :

1. Mengarahkan mahasiswa untuk mempromosikan hasil tanaman


pangan/tanaman hortikultura pada pratikum mata kuliah lain atau pada
jurusan/prodi lain dengan media cetak atau media media sosial.

2. Memberi pengarahan membuat iklan media cetak, dan iklan video di media

36
sosial dengan aplikasi editing video dan di upload di media sosial.

Mahasiswa:
1. Kelompok yang dibentuk pada pratikum pertama.
2. Mencari tau produk politeknik pertanian negeri kupang dari semua jurusan
yang dapat di iklankan.
3. Mendesain pesan komunikasi bisnis dengan membuat iklan media cetak,
dan iklan video di media sosial.
4. Mempresentasikan di dalam kelas.

F. Materi :

Prinsip-prinsisp Komunikasi Bisnis


Salah satu karakter yang melekat dalam komunikasi bisnis adalh sifatnya
yang cenderung persuasif. Sifat persuasif ini merupakan ciri dominan pada
semua bentuk komunikasi bisnis. Oleh sebab itu, komunikator harus benar-benar
merancang pesanpesan yang akan disampaikan secara seksama menjadi pesan
yang persuasif. Keberhasilan penyampaian pesan ditentukan oleh strategi
pesan. Strategi pesan adalah proses perencanaan yang dimulai dengan
menganalisis sumber, tujuan komunikasi, khalayak sasaran, dan media yang
akan digunakan. Menurut Murphy dan Hildebrant (1991), kegiatan komunikasi
bisnis perlu berpegang pada prinsip-prinsip komunikasi bisnis yang terdiri atas
tujuh C, yaitu:
1. Completeness, memberikan informasi selengkap mungkin kepada pihak
yang membutuhkan. Informasi yang lengkap akan memberikan kepastian
dan kepercayaan.
2. Conciseness, berarti bahwa semua bentuk komunikasi disusun secara
jelas, singkat, dan padat.
3. Concreteness, pesan disampaikan secara spesifik dan tidak bersifat
abstrak.
4. Consideration, mempertimbangkan situasi penerimaannya.
5. Clarity, pesan disusun dengan menggunakan kata-kata maupun simbol-

37
simbol yang mudah dipahami.
6. Courtesy, memperhatikan tata krama dan sopan santun sebagai
penghargaan kepada komunikan.
7. Correctness, pesan harus dibuat secara baik dari sisi tata bahasa maupun
kemampuan berbahasa dari komunikan. Penuliasn Pesan Persuasif
Tahapan-tahapan dalam penyusunan pesan persuasif adalah sebagai
berikut:
1. Penentuan topik serta tujuan.
Memilih topik merupakan bagian dari proses kreatif, yang melibatkan
pencarian dan pengumpulan data primer, data sekunder dan bahan
rujukan yang dianggap perlu untuk penyusunan materi persuasif.
2. Tahap inkubasi. Tahap inkubasi adalah tahap ketika alam bawah sadar
kita tanpa kita sadari memikirkan penyusunan pesan.
3. Tahap iluminasi. Tahap iluminasi adalah mulai munculnya ide-ide yang
berkaitan dengan topik serta titik singgung pesan pesan yang satu
dengan yang lainnya sudah mulai tergambar.
4. Tahap verifikasi. Tahap verifikasi adalah pengecekan secara cermat
dan teliti materi-materi pesan persuasi. Bagian yang sangat penting
dalam menentukan apakah seseorang akan tertarik atau tidak pada
pesan yang akan kita sampaikan adalah bagian pembukaan pesan
persuasif. Bebrapa cara yang dapat dilakukan untuk membuka sebuah
pesan persuasif adalah sebagai berikut:

• Langsung menyebut pokok persoalan,

• Menghubungkan dengan kejadian mutakhir,

• Menghubungkan dengan kejadian yang menjadi pusat perhatian,

• Melukiskan latar belakang masalah,

• Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati,

• Menghubungkan dengan tempat komunikator menyampaikan


pesan

• Menghubungkan dengan suasana emosi khalayak,

38
• Menghubungkan dengan kepentingan vital khalayak,
• Memberikan pujian kepada khalayak atas prestainya,
• Membuka dengan pernyataan yang mengejutkan,
• Mengajukan pernyataan provokatif,
• Mengutip kata-kata tokoh ternama,
• Mencertikan pengalaman pribadi,
• Menisahkan cerita faktual atau fiktif,
• Mengutip teori atau prinsip yang diakui kebenarannya.
•Membuat humor.
Sama halnya dengan membuka pesan, menutup pesan juga perlu
dilakukan dengan cara yang menarik agar audiens tetap mau bekerjasama
bahkan loyal pada kita. Untuk menutup pesan persuasif dapat dilakukan dengan
memilih salah satu variasi di bawah ini:
• Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pesan,
• Menyatakan kembali gagasan utama dalam kalimat yang berbeda,
• Mendorong khalayak untuk bertindak,
• Mengutip sajak, ayak suci, peribahasa, dan ucapan para ahli,
• Menceritakan ilustrasi tema pembicaraan,
• Memuji dan menghagai khalayak,
• Menerangkan maksud sebenarnya
• Mengakhiri dengan klimaks.
Aspek-Aspek Pesan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun sebuah pesan
persuasif, diantaranya adalah komposisi pesan, organisasi pesan, urutan
pesan, daya tarik pesan, gaya pesan, pilihan kata, dan struktur pesan.
1.Komposisi Pesan
Aspek komposisi pesan antar lain adalah kesatuan, pertautan, tititk berat,
komprefensif, dan, relevasi. Kesatuan artinya pesan yang akan kita
sampaikan mempunyai ide pokok dan gagasan tunggal. Pertautan artinya
kepandaian menggabungkan antara subtopik dengan pokok bahasan
pesan lainnya, atau antara bahasan satu dengan bahasan yang lainnya,

39
sehingga ketika harus berkomunikasi arus informasinya berjalan lancar.
Titik berat artinya memberikan penakan pada isi pesan yang penting.
komprehensif artinya pesan hanya menyentuh sub-subtopik penting saja
yang berhubungan dengan tema sentral. Dan, relevansi artinya
kemampuan menggunkan contoh, analogi, hipotesis, data statistik,
pendapat para ahli, dan kutipan relevan dengan tema sentral.
2.Organisasi pesan
Organisasi pesan merupakan pembagian pesan yang disusun secara
anatomis, yakni pengantar, pernyataan, argumen, dan kesimpulan. Cara
pengorganisasian pesan dapat dilakukan dengan cara deduktif, induktif,
kronologis, urutan logis, dan topikal.
a. Deduktif, artinya pesan dimulai dengan menyebutkan gagsan pokok
diikuti dengan penjelasan melalui keterangan penunjang dan bukti-bukti
empiris.
b. Induktif, artinya pengorganisasian pesan yang dimulai dengan
mengungkapkan realitas yang dilanjtkan dengan hal-hal bersifat umum.
c. Kronologis, artinya pengorganisasian pesan yang disusun berdasarkan
urutan waktu kejadian.
d. Urutan logis, artinya pengorganisasian pesan berdasarkan sebab
akibat dari satu peristiwa.
e. Topikal artinya pengorganisasian pesan disusun berdasarkan urutan
topik dari topik yang menyenangkan hingga yang kurang
menyenangkan, dari yang penting sampai yang kurang penting, dari
yang disepakati sampai yang kurang disepakati.
3. Urutan pesan
Urutan pesan yakni pesan yang disesaikan dengan cara berfikir manusia
terutama disesaukan dengan proses peneriman pesan. Proses tersebut
meliputi perhatian, pengertian, dan penerimaan. Terdapat lima hal yang
perlu diperhatikan dalam menyusun urutan pesan (Monroe): ANSVA-
terutama dalam periklanan yaitu: Attensi (perhatian), Need (kebutuhan),
Satisfaction (pemuasan), Visualization (pengggambaran), dan Action

40
(anjuran tindakan). Selain formula ANSVA, ada formula lain yang cukup
populer dalam urutan pesan yakni formula AIDA, yaitu: Attention
(perhatian), Interest (minat), Desire ( keinginan), dan Action (tindakan).
4. Daya tarik pesan (message appeal)
Aspek-aspek yang harus diperhatikan antara lain: menimbulkan rasa takut,
ganjaran, motivasional, emosional, rasional, dan pembuktian.
5. Gaya pesan
Beberapa gaya yang berkaitan dengan kemampuan menyampaikan pesan
antara lain:
• Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan hendaknya enak
didengarkan atau dibaca dan mudah dimengerti.
• Kata perbendaharaan kata, sehingga dapat menghindari pengulangan kata
yang sama.
• Mampu mengungkapkan hal-hal secara konkret.
• Bisa diuji secara empiris.
• Memiliki minat insani (human interest).
6. Pilihan kata
Faktor lain yang memengaruhi efektifitas pesan adalah kemampuan memilih
dan menggunakan kata-kata dengan baik. Pilihan kata harus jelas, tepat, dan
menarik.
7. Struktur pesan
Struktur pesan terdiri dari satu pandangan dan dua pandangan.
a. Satu pandangan, artinya pesan yang disampaikan hanya dari satu aspek
pandangan, struktur pesan ini hanya efektif bagi khalayak sasaran yang pro
kepada kita atau sasaran khalayak yang tingkat pendidikannya relatif rendah.
b. Dua pandangan, artinya pesan disampaikan dari dua sisi atau lebih. Hal ini
akan efektif bagi khalayak yang kontra atau tingkat pendidikannya tinggi

Referensi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Rosda.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.
Sendjaja. 1994. Teori-Teori Komunikasi . Universitas Terbuka KPPN Rantau.

41
PERTEMUAN 7
PRESENTASI BISNIS
A. Pokok Bahasan Pratikum : Presentasi Bisnis

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya
presentasi bisnis, karakteristik presentasi bisnis, dan merencanakan presentasi
bisnis.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi


Komunikasi Bisnis, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat
mempresentasi pesan bisnis.
D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Kertas
Infocus
Laptop, Smartphone
Tripod
Jaringan Internet

E. Prosedur :
Dosen:
Mengarahkan mahasiswa dalam diskusi kelompok dan presentasi hasil
desain pesan yang telah dibuat mahasiswa pada pratikum sebelumnya.
Mahasiswa:
Mempresentasikan desain iklan yang dibuat pada pertemuan 6, dilanjutkan
dengan diskusi.

F. Materi :
Pentingnya Presentasi Lisan
Terdapat keuntungan-keuntungan nyata untuk menyampaikan sendiri
gagasan dibandingkan menempatkan gagasan tersebut dalam suatu
memorandung, laporan tertulis, atau surat. Presentasi lisan menawarkan
bebarapa kelbihan yang lebih baim dibandingkan presentasi tertulis, yaitu

42
efisiensi, efektivitas, dan pengarauh.
1. Efisiensi. Dalam jangka panjang, presentasi dapat menghemat waktu.
Melalui presentasi lisan, anda dapat menerima tanggapan dengan cepat
karena komunikasi dilakukan secara langsung.
2. Efektivitas. Komunikasi tatap muka memungkinkan anda mengamati
umpan balik verbal dan non verbal. Sebagai seorang penyaji, anda dapat
memahami arti naiknya alis mata penyimak (pendengar) ketika Anda
memberikan angka harga yang mahal dan dianggap meragukan auditor.
Andapun dapat melihat anggukan dan senyuman mereka bila maksud
anda sangat mengesankan.
3. Pengaruh.
Media lisan menawarkan pengungkitan peluang pada saat anda mencoba
mempengaruhi khalayak. Sebagai contoh, sebagian besar orang sulit
mengatakan “tidak” secara pribadi dibandingkan melalui surat atau
memorandum. Presentasi lisan mungkin lebih berhasil dibandingkan cara
lain. Antusiasme, penampilan, isyarat vokal, dan faktor-faktor lain dapat
meningkatkan kelebihan media lisan terhadap dampak yang lebih besar.
Karakteristik Presentasi Bisnis
Unsur dasar dalam suatu presentasi adalah presentasi diri, analisis
masalah, pernyataan rekomendasi (proposal) yang jelas, jawaban yang
memuaskan (mengatasi rintangan yang diketahui), dan rangkaian tindakan yang
diusulkan. Pengetahuan, latihan, dan keahlian dalam semua bidnag itu sangat
penting untuk keberhasilan. Presentasi biasanya terjadi dalam situasi dimana
hasil keputusan akan memiliki dampak keuangan yang besar. Hubungan antara
pembicara dan khalayak dalam suatu presentasi adalah perihal profesionalisme
dengan klian atau calon clien. Presentasi sering diulas sebelumnya oleh atasan.
Adanya khalayak sangat diharapkan. Presentasi semakin banyak
memanfaatkan rekaman video. Sebagi contoh, orang-orang yang memasarkan
time-share atau kepemilikan kekayaan interval sering menggunakan rekaman
video untuk “memperhalus” daya tahan penjualan para penyimak sebelum
melakukan presentasi wisata dan penjualan. Merencanakan presentasi bisnis

43
Ada beberapa hal dalam merencanakan presentasi bisnis adalah sebagai
berikut:
1. Kajilah tujuan anda Pengkajian tujuan adalah menentukan apa yang anda
inginkan dari para penyimak dengan cepat. Dengan kata lain, tanggapan
apa yang diinginkan khalayak. Sebagai contoh, anda memerlukan dana
sebesar 100.000. dolar dari direksi perusahaan anda untuk suatu
penelitian dan proyek pembangunan. Tujuan harus ditulis dalam kalimat
yang sederhana, jelas, dan singkat.
2. Menganalisis khalayak Analisis khalayak mungkin ditingkatkan melalui
penggunaan sumber-sumber internal. Misalnya, jika seseorang dalam
organisasi anda sebelumnya mengadakan presentasi terhadap suatu
agen, orang tersebut mungkin memperoleh pengalamanpengalaman
yang sangat berharga.
3. Mengembangkan gagasan utama Gagasan utama yang baik harus
ringkas dan langsung. Gagasan ini merupakan menyingkatan dari
keseluruhan presentasi menjadi satu kalimat deklaratif. Pernyataan
gagasan utama harus sesaui dengan pernyataan tujuan dengan cara
bertindak sebagai sarana untuk mencapai presentasi.
4. Mengembangkan pokok-pokok utama Setiap pokok utama harus
mendukung, menggambarkan, atau memperjelas gagasan pokok dari
suatu pesan. Pokok-pokok utama dapat menaati rangkaian perintah yang
bersifat kronologis, topikal, iklimatis, spasial, kausal, pemecahan masalah,
atau memotivasi.
5. Mengkonsultasikan sumber-sumber informasi yang tersedia tujuannya
adalah untuk menambah pengetahuan dasar anda. Buatlah daftar
mengenai pokok-pokok saat anda tidak membutuhkan informasi
tambahan. Kemudian buatlah daftar pokok-pokok yang akan
membutuhkan penelitian.
6. Mencatat data Ketika mengumpulkan data, anda perlu mecatat data itu
dalam bentuk yang akurat dan sistematis sehingga anda dapat kembali
pada sumber-sumber untuk pembuktian atau referensi mendatang.

44
7. Membuat sketsa presentasi Buatlah sketsa (garis besar/outline) dari
semua materi dalam bentuk yang menurut anda paling berguna untuk
menyusun kata-kata dan menyampaikan presentasi.
8. Storyboard: alternatif pembuatan sketsa Mempersiapkan storyboard
(papan cerita) dalam merencanakan presentasi bisa terbukti berguna.
Storyboard menggabungkan bantuan narasi dan visual dalam satu lembar
tunggal. Storyboard mudah dipersiapkan dengan menggunakan lembarn-
lembaran kertas yang dibagi dua secara horisontal.
9. Menggunakan catatan. Anda sebaiknya melakukan percobaan untuk
mengetahui hal terbaik bagi anda, namun cobalah untuk membatasi
penggunaan catatan. Jangan berusaha menyembunyikan penggunaan
catatan dari khalayak. Catatan lebih efektif bila digunakan secara terbuka
dan hanya pada saat diperlukan.
10. Latihan merupakan langkah selanjutnya dalam proses perencanaan.
Anda tidak bisa berlatih terlalu sering, tetapi hindarilah membuat
presentasi menjadi basi dan sekedar dihafal. Anda sebaiknya mengulas
materi, baik secara lisan maupun dalam hati. Merekam pesan (ke dalam
rekaman atau video) untuk analisis ulasan, merupakan hal yang berguna
untuk dilakukan.
11. Mengumpulkan umpan balik gladi resik Setelah berlatih presentasi secara
cermat, sekarang anda siap mengundang sekompok teman untuk
mengnadakan “gladi resik”. Kerjasama dan bimbingan yang diberikan
orang-orang ini dapat menjadi hal kritis bagi keberhasilan anda sebagai
penyaji.

Referensi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Rosda.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.
Sendjaja. 1994. Teori-Teori Komunikasi . Universitas Terbuka KPPN
Rantau.

45
PERTEMUAN 8
HAMBATAN PRESENTASI BISNIS

A. Pokok Bahasan Pratikum : Presentasi Bisnis Hambatan (noise) dalam


Komunikasi Bisnis

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
pengaruh noise dalam komunikasi.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan dari materi presentasi bisnis, diharapkan para peserta


atau mahasiswa dapat mengevauasi dari presentasi.
D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Kertas
Laptop
Infocus
Jaringan Internet

E. Prosedur :
Dosen: Memutar video presentasi minggu ke 7
Mahasiswa: Mengidentifikasi hambatan (noise) saat presentasi minggu ke 7.
Apa yang harus dievaluasi dari presentasi tersebut?

F. Materi :
Hambatan Komunikasi
Ada banyak hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif.
Pembahasan hambatan disini dibedakan menjadi dua, yaitu sifat hambatan dan
faktor-faktor penghambatanya itu sendiri.
1. Sifat Hambatan
Hambatan yang bersifat obyektif
Merupakan hambatan terhadap komunikasi yang disebabkan oleh
keadaan yang tidak menguntungkan. Gangguan ini dapat berupa
gangguan fisik seperti gangguan pengeras suara yang digunakan
komunikator, gangguan cuaca pada saat komunikator menggunakan

46
media radio, dan gangguan suara bising kendaraan atau mesin
merupakan contoh-contoh merupakan gangguan yang bersifat obyektif.
Hambatan yang bersifat subyektif
Hambatan yang bersifat subyektif merupakan hambatan yang sengaja
dibuat seseorang agar komunikasi tidak berjalan dengan lancar. Pada
umumnya hambatan yang sifatnya subyektif ini disebabkan karena orang
tersebut tidak setuju atau bahkan menentang dengan apa yang akan
dikomunikasikan. Gejala mencomooh dan mengelakkan komunikasi untuk
kemudian mendiskriditkan atau menyesatkan pesan komunikasi tersebut
evasi komunikasi (cooper & johada dalam effendy: 46). Untuk lebih lanjut
mereka menyebutkan bahwa evaluasi komunikasi ini jenisnya ada tiga (3)
yaitu:
1. Menyesatkan pengertian pesan yang diterima sengaja disesatkan sesuai
dengan keinginan sendiri. Misalnya, pada saat kepala bagian meminta
bawahannya untuk melaporkan suatu proyek, maka pesan itu disesatkan
dengan menganggap kepala bagian tersebut hanya meminta pengakuan
dari bawahannya.
2. Mencacatkan pesan komunikasi Pesan yang diterima sengaja
dicacatkan, sehingga tidak seperti pesan yang disampaikan. Misalnya Any
mengatakan kepada Budhi bahwa Caterina dipanggil pimpinan
perusahaan. Karena Budhi tidak suka dengan Caterina, maka pesan
dicacatkan dengan mengatakan bahwa Caterina mendapat sangsi dari
pimpinan.
3. Mengubah kerangka referansi Pengubahan kerangka referensi pada
umumnya disebabkan karena orang yang menerima informasi mempunyai
kerangka referensi yang berbeda dengan pengirim referensi.
Faktor-faktor penghambat
a. Gangguan (Noise)
Gangguan komunikasi merupakan segala sesuatu yang sangat
mengebabkan proses komunikasi tidak lancar atau tergangggu.

• Gangguan Fisik Yang dimaksud dengan gangguan fisik adalah gangguan

47
yang disebabkan oleh faktor saluran komunikasi yang bersifat fisik.
Contoh gangguan fisik dalam komunikasi verbal adalah gangguan suara
ganda atau gaung pada pengeras suara, bunyi kendaraan, suara gaduh,
dan lain-lain.

• Gangguan semantik
Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata
sebenarnya dan perubahan pengertian kaya. Suatu kata mempunyai
pengertian denotatif dan konotatif.
Denotatif adalah pengertian suatu kata yang terdapat dalam kamus dan
secara umum diterima oleh orang-orang yang mempunyai bahasa dan
kebudayaan yang sama.
Konotatif adalah pengertian yang bersifat emosional dan evaluatif yang
disebabkan latar belakang dan pengalaman seseorang. Gangguan semantik
adalah gangguan yang berkenaan dengan penggunaan kata atau bahasa
yang tidak tepat sehingga pengertiannya menjadi tidak seperti yang
dimaksud oleh komunikator.
b. Kepentingan (Interest) Kepentingan akan membuat seseorang selektif
dalam mengartikan dan menanggapi suatu pesan. Lebih dari itu,
kepentingan akan menentukan daya tangkap, perasaan, pikiran, dan
tingkah laku seseorang. Orang cenderung memperhatikan pesan yang
ada hubungannya dengan kepentingan dirinya.
c. Motivasi Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu
sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Demikian pula dalam
komunikasi, motivasi orang tersebut akan menentukan intensitas
tanggapan seseorang terhadap pesan yang dikomunikasikan. Namun
keinginan seseorang akan berbeda dengan orang lain, bahkan pada diri
seseorang kebutuhan dan keinginan dapat berbeda pula. Oleh karena
ituintensitas tanggapan seseorang dapat berbeda dengan orang lain, dan
dapat berbeda dari waktu ke waktu.
d. Prasangka Prasangka seseorang terhadap sesuatu masalah atau
terhadap seseorang pada umumnya ditentukan oleh term of reference

48
(kerangka pikir) orang tersebut. Prasangka ini menjadi salah satu
hambatan dalam komunikasi, karena meskipun belum ada
dikomunikasikan, orang tersebut sudah bersikap curiga, tidak percaya,
dan menentang terhadap apa yang akan dikomunikasikan. Mengapa
demikian? Karena adanya prasangka ini membuat seseorang metarik
kesimpulan berdasarkan emosi dan bersifat subyektif, sehingga orang
menjadi tidak rasional lagi.
Ada 10 Pengaruh Noise Dalam Komunikasi Antara Lain Sebagai Berikut :
1. Man-Made Noise
Secara sederhana diartikan sebagai noise yang dihasilkan manusia.
Sumber utama dari noise ini adalah mekanisme spark-producing, seperti
komutator dalam motor elektrik, sistem pembakaran kendaraan bermotor,
alternator, dan aktivitas peralihan alat oleh manusia (switching
equipment).
2. Ekstraterrestrial noise
Noise ini terdiri dari sinyal elektris yang dihasilkan dari luar atmosfer bumi.
Terkadang disebut juga deep-space noise. Noise ekstraterrestrial bisa
disebabkan oleh Milky Way, galaksi yang lain, dan matahari. Noise ini
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu solar dan cosmic noise:
• Solar noise
Solar noise dihasilkan langsung dari panas matahari. Ada dua bagian
solar noise, yaitu saat kondisi dimana intensitas radiasi konstan dan tinggi,
gangguan muncul karena aktivitas sun-spot dan solar flare-ups. Besar
gangguan yang jarang terjadi ini (bersifat sporadis) bergantung pada
aktivitas sun spot mengikuti pola perputaran yang berulang setiap 11
tahun.
• Cosmic noise
Cosmic noise didistribusikan secara kontinu di sepanjang galaksi.
Intensitas noise cenderung kecil karena sumber noise galaksi terletak
lebih jauh dari matahari. Cosmic noise sering juga disebut black-body
noise dan didistribusikan secara merata di seluruh angkasa.

49
3. Atmospheric noise
Gangguan elektris yang terjadi secara alami, disebabkan oleh hal – hal
yang berkaitan dengan atmosfer bumi. Noise atmosfer biasanya disebut
juga static electricity. Noise jenis ini bersumber dari kondisi elektris yang
bersifat alami, seperti kilat dan halilintar. Static electricity berbentuk impuls
yang menyebar ke dalam energi sepanjang lebar frekuensi.
4. Thermal Noise
Thermal noise ini terdapat di semua media transmisi dan pada semua
peralatan komunikasi. Disebabkan oleh panas elektron dalam konduktor
(agitasi termal elektron), sehingga tidak dapat dihapus / dilenyapkan
sebagamana penerapan komunikasi dalam jaringan . Thermal noise
memiliki distribusi energi yang uniform pada spektrum frekuensi dan
memiliki distribusi level yang normal (Gaussian). Thermal noise
merupakan faktor penentu batas bawah sensitivitas sistem penerima.
Thermal noise tidak terlalu berpengaruh untuk transmiasi voice, tetapi
akan sangat berpengaruh pada komunikasi data. Dalam komunikasi data
impuls noise dapat membuat cacat sinyal yang diterima,sehingga data
atau informasi yang dibawa dapat berubah artinya.
5. Intermodulasi noise
Apabila sinyal-sinyal dengan frequency berbeda bersamaan memakai
medium transmisi yang sama, sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada
suatu frekuensi yang merupakan penjumlahan atau pengalian dari dua
frekuensi asalnya.
6. Crosstalk Ditimbulkan oleh kopel elektrik antara kabel yang diletakkan
berdekatan, misalnya antara twisted pair / kabel coaxial yang membawa
multiple sinyal,yang penghubung antar sinyal yang tidak diinginkan
sebagaimana peranan komunikasi dalam media sosial .
7. Impuls Noise. Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise
dengan durasi pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi, dihasilkan
oleh kilat, dan kesalahan dan cacat dalam sistim komunikasi atau
merupakan gangguan kecil untuk data analog karena gangguan

50
elektromagnetik dan menjadi sumber utama dalam komunikasi data
digital,sehingga impulse noise sangat mengganggu transmisi data.
8. Atenuasi
Sedangkan ATENUASI adalah pelemahan sinyal yang terjadi saat terjadi
pengiriman data. Untuk mengatasi atenuasi tersebut, digunakanlah
perangkat penguat sinyal, seperti Hub, Switch, Repeater.
9. Noise Eksternal. Dihasilkan oleh sumber di luar sistem komunikasi. Ada
dua macam noise eksternal yaitu noise buatan manusia (man-made
noise) dan noise alami (ekstra terrestrial), Noise yang paling besar
pengaruhnya dalam sistem komunikasi adalah thermal noise seperti
dalam media komunikasi moderen . Thermal noise adalah noise yang
dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan (elektron) secara random
dalam media konduktif dan terdapat pada semua media transmisi dan
peralatan komunikasi. Oleh sebab itu thermal noise selalu menyertai
sinyal informasi. Noise ini mempunyai distribusi energi yang seragam
pada seluruh spektrum frekuensi.
10. Noise internal adalah noise yang dibangkitkan oleh komponen-komponen
dalam sistem komunikasi. Noise atau gangguan ini disebabkan oleh hal
hal yang terdapat di dalam komponen komunikasi. Sehingga tentunya
kemudian berpengaruh langsung terhadap komunikasi secara langsung.
Jika tidak diatasi maka tentu akan dapat menimbulkan ketidakefektipan
dalam komuniksai.

Referensi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Rosda.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.
Sendjaja. 1994. Teori-Teori Komunikasi . Universitas Terbuka KPPN Rantau.

51
PERTEMUAN 9
BAD NEWS

A. Pokok Bahasan Pratikum : Penulisan Bad News

B. Tujuan Pembelajaran
Pada praktikum kesembilan, mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan Strategi Pengorganisasian Pesan-Pesan Bad-News;
Mengkomunikasikan Informasi dan Jawaban Negatif; Penyampaian Bad-News
ke Pelanggan; dan Bad News tentang Orang dengan tingkat kebenaran 90%.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan dari materi Komunikasi Bisnis, diharapkan para peserta


atau mahasiswa dapat membuat penulisan Bad News.
D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis, Kertas
Laptop
Jaringan Internet

E. Prosedur :
Dosen:
1. Memberikan pengarahan membuat bad news
2. Memandu penyusunan bad news.
Mahasiswa: Membuat pesan bad news, sesuai kelompok perusahaan yang
dibentuk pada pratikum sebelumnya

F. Materi :
Praktikum sebelumnya telah membahas berbagai hal yang berkaitan dengan
penulisan pesan-pesan bisnis yang bersifat positif, baik itu permintaan pesan-
pesan rutin, good news, maupun goodwill. Oleh karena itu, dalam praktikum ini
akan dibahas berbagai hal yang berkaitan dengan penulisan bad-news atau
berita/pesan yang kurang menyenangkan yang mencakup; bagaimana
pendekatan organisasional untuk pesan-pesan bad news, pesan-pesan bad
news yang berkaitan dengan suatu pesanan (orders), dan bagaimana

52
memberikan jawaban terhadap pesan-pesan yang bersifat negatif.
1. Strategi Pengorganisasian Pesan-Pesan Bad News
Ketika memberikan tanggapan atas keluhan pelanggan,
mengkomunikasikan permasalahan tentang pesanan, atau memberitahukan
perubahan kebijakan perusahaan yang dapat mempengaruhi citra organisasi
bisnis secara negatif, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu 1) penyampaian
bad news; 2) penerimaan pesan tersebut; dan 3) menjaga goodwill sebaik
mungkin dengan audiens. Di samping itu, perlu dijaga citra organisasi atau
perusahaan sebaik mungkin.
a. Menciptakan Audience-Centered Tone
Nada atau intonasi anda dalam menyampaikan bad-news mampu
memberikan kontribusi yang cukup penting bagi efektivitas penyampaian
pesan-pesan bisnis. Hal tersebut mempunyai tiga tujuan spesifik:
- Membantu audiens anda mengerti bahwa bad-news mampu
menggambarkan suatu keputusan yang tegas
- Membantu audiens anda mengerti bahwa keputusan anda adil.
- Membantu audiens agar tetap memberikan goodwill bagi perusahaan.
Dalam penyampaian pesan-pesan bad-news perlu diperhatikan bahwa anda
perlu menekankan apa tujuan audiens anda, carilah dan temukan apa yang
terbaik bagi audiens, dan gunakan pernyataan yang positif dan bukan negatif.
b. Memilih Pendekatan Organisasional
Sebagaimana telah dijelaskan pada pada bab-bab sebelumnya, ada dua
pendekatan organisasional yang dapat diterapkan dalam menyampaikan
pesan-pesan yang kurang menyenangkan bagi audiens bagi audiens (bad-
news), yaitu pendekatan tak langsung (indirect approach) dan pendekatan
langsung (direct approach). Kedua pendekatan organisasional tersebut
dijelaskan secara lebih rinci berikut ini.
c. Pendekatan Tak Langsung
Pendekatan tak langsung (indirect approach) merupakan pendekatan yang
paling familier atau lazim digunakan untuk penulisan pesan-pesan yang
mempunyai dampak kurang menyenangkan kepada audiens (bad-news).

53
Barangkali anda sering menggunakan pendekatan ini untuk menghindari
kekecewaan orang lain. Dalam pendekatan tak langsung terdapat 4 bagian
penting, yaitu (1) pembuka, (2) alasan pendukung untuk keputusan-
keputusan negatif, (3) penyampaian bad-news, dan (4) penutup yang positif
dan bersahabat.
1) Pembuka
Bagian awal dalam menguraikan pendekatan tak langsung adalah
menempatkan audiens pada situasi yang netral melalui pernyataan tanpa
beban bagi audiens anda. Pernyataan netral yang mengantarkan
pernyataan bad-news sering buf er. Dalam menulis paragraf pembuka,
ada beberapa hal yang perlu dihindari,antara lain  Mengatakan “Tidak”
 Penggunaan frase yang tidak relevan  Permohonan maaf.  Penulisan
buf er yang terlalu panjang.
2) Alasan
Setelah membuat pernyataan yang bersifat netral, tahap berikutnya
adalah memberikan alasan mengapa suatu keputusan tersebut harus
diambil/terjadi, sebelum menyatakan apa keputusan yang sebenarnya.
Jika anda dapat menyajikan alasan yang efektif, hal tersebut akan dapat
membantu audiens menyadari bahwa keputusan anda.
Dalam hal ini, seorang komunikator yang baik harus dapat memusatkan
perhatian terhadap apa manfaat yang dapat diambil oleh audiens anda. Sebagai
contoh, takala anda ingin menolak pengajuan kredit seorang nasabah, anda
dapat memberikan penjelasan kepada mereka bahwa apabila pengajuan
tersebut dipenuhi akan berakibat beban yang akan ditanggungnya menjadi
semakin berat di kemudian hari.
3) Bad-News Setelah anda memberikan alasan “mengapa” suatu keputusan
harus diambil, pada tahapan ini, anda dapat secara langsung
mengemukankan apa keputusan yang diambi seperti keputusan menolak
lamaran kerja, menolak permintaan kredit, pemutusan hubungan kerja
(PHK), mengumumkan kegagalan ujian (tidak lulus), dan sebagaimya.
4) Penutup

54
Setelah anda menyampaikan pesan-pesan yang kurang menyenangkan,
tahap berikutnya adalah memberikan kata penutup yang bersifat positif,
hangat, bersahabat, dan lebih menyenangkan. Di samping itu, anda dapat
mengusulkan suatu cara pemecahan masalah yang dihadapi oleh audiens
anda. Dan yang lebih penting lagi adalah berikan kesan yang baik.
2. Mengkomunikasikan Informasi dan Jawaban Negatif
Dalam dunia bisnis, seringkali memberikan jawaban langsung sebagai
bentuk penolakan, atau ketidaksetujuan terhadap sesuatu, menjadi hambatan
dalam berkomunikasi. Dalam situasi seperti yang seperti itu, keterampilan
komunikasi seorang komunikator diuji kemampuannya untuk mengatakan
“tidak” dengan tetap menjaga hubungan yang baik dengan berbagai pihak di
kemudian.
a. Bad-news tentang produk Ketika anda ingin menyampaikan bad-news
tentang produk, pertanyaannya adalah pendekatan mana yang akan dipilih:
pendekatan langsung atau pendekatan tak langsung. Seorang manajer
harus mampu menimbang-nimbang kelebihan dan kelemahan masing-
masing pendekatan tersebut. Kesalahan dalam memilih suatu pendekatan
akan berakibat kurang menguntungkan bagi perusahaan. Bad-news yang
berkaitan dengan produk antara lain kenaikan harga produk penarikan
kembali produk, kadaluwarsa produk, produk rusak atau cacat. Bagi
pelanggan, bad-news tentang produk tentunya memberikan dampak negatif
bagi mereka. Oleh karena itu, penyampaian bad-news tentang produk perlu
mempertimbangkan dampak negatif yang ditimbulkannya. Pada
penyampaian bad-news tentang produk bagi para pelanggan (misalnya
kenaikan harga produk atau penarikan produk), lebih baik digunakan
pendekatan tak langsung yang diawali dengan pernyataan yang bersifat
netral, didukung dengan alasan yang logis, baru disampaikan pesan bad-
news serta diakhiri dengan pernyataan yang positif dan bersahabat Lain
halnya, jika anda ingin menyampaikan bad-news tentang produk seperti
kenaikan harga produk yang ditujukan untuk keperluan internal
perusahaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan langsung

55
direct approach dalam hal ini,dampak yang ditimbulkan atas kenaikan harga
produk untuk kalangan interen perusahaan akan berbeda jika hal itu
disampaikan kepada pelanggan.
b. Penolakan Kerja Sama Apabila seseorang meminta informasi atau
partisipasi dalam suatu kegiatan tertentu menggunakan pendekatan itu,
sementara anda tidak dapat memenuhi permintaannya, anda dapat
menggunakan pendekatan langsung atau tidak langsung . Dalam dunia
bisnis, menjalin kerja sama dengan pelaku bisnis lain merupakan hal yang
yang seharusnya dilakukan untuk lebih memperkuat jaringan pemasaran
suatu perusahaan. Namun, dalam praktikanya bisa saja terjadi suatu
penolakan kerja sama bilamana bentuk kerja samanya merugikan di pihak
lain. Sebagai contoh, seorang yang mempromosikan suatu perusahan
diminta kesediaannya untuk ikut berpartisipasi sebagai tim riset pemasaran
suatu produk tertentu dari perusahaan lain. Namun, perusahaan
mempunyai suatu kebijakan tertentu untuk melarang pegawainya ikut serta
dalam tim riset pemasaran.
c. Penolakan undangan Bila harus mengatakan “tidak” atas suatu undangan
teman bisnis, anda dapat menggunakan pendekatan organisasional
pendekatan langsung dan pendekatan tak langsung. Penggunaan kedua
pendekatan organisasional tersebut sangat bergantung pada seberapa
dekat hubungan anda dengan pihak lain Sebagai contoh, sebuah Lembaga
Asosiasi Pemasaran ingin menggunakan gedung pertemuan di perusahaan
anda, sementara itu pada saat yang sama di perusahaan anda juga akan
diadakan pertemuan rutin internal untuk mengevaluasi kinerja bagian
pemasaran di gedung yang sama. apabila anda sudah sangat kenal atau
sebagai teman baik dengan pimpinan

3. Penyampaian Bad News ke Pelanggan


Ketika anda ingin menyampaikan pesan bad-news kepada pelanggan atau
calon pelanggan anda, perlu diperhatikan bagaimana menjaga pembaca anda
tetap merasa baik dan dapat meneruskan hubungan bisnis di kemudian hari.

56
Oleh karena itu, ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian.
1) Tetap bekerja sebaik mungkin menuju kepada berwujudnya suatu
penjualan ulang (resale).
2) Tetap menjaga instruksi atau informasi tambahan sejelas mungkin
3) Tetap optimis, percaya diri sehingga pembaca anda tidak kehilangan
minat. Memperkuat kepercayaan pelanggan dengan memberikan
pelayanan dan produk yang baik merupakan salah satu cara yang efektif
menumbuhkan penjualan ulang bagi para pelanggan. Jangan sampai
pelanggan kecewa hanya karena pemilihan pendekatan yang salah. Hal
itu menjadi tolok ukur dari pelanggan terutama para pengambil kebijakan.
a. Bad-news tentang pesanan
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan menyanpaikan pesan –
pesan bad-news tentang pesanan (orders). Dalam kaitanyan dengan
penulisan bad-news kepada pelanggan (customers) paling tidak ada jenis
bad-news yang bisa disampaikan kepada pelanggan anda, yaitu:
- Anda hanya dapat memenuhi sebagian produk yang dipesan, atau
- Anda sama sekali tidak dapat memenuhi semua produk pesanan
tersebut.
Bila anda hanya dapat memenuhi sebagian pesanan produk pelanggan,
anda dapat mengunakan pendekatan organisasional tak langsung, yang isi
paragraph pembukanya adalah good news bahwa sebagian produk pesanannya
dapat dipenuhi. Selanjutnya diikuti dengan tindakan untuk mengingatkan
penjualan ulang produk, berikutnya diakhiri dengan penutup yang mampu
mendorong ke arah pemenuhan semua transaksi tersebut. Apabila sama sekali
tidak dapat memenuhi pesanan produk pelanggan, anda masih dapat
menggunakan pendekatan organisasional tak langsung, namun paragraph
pembuka atau buffernya akan mengonfirmasi suatu penjualan ,dan menjelaskan
alasan anda mengapa tidak dapat memenuhi atau mengirimkan produk pesanan
anda.
b. Penolakan Surat Pengaduan dan Keluhan
Dalam melakukan penolakan atau surat pengaduan (claim letters) yang

57
diajukan oleh pelanggan, sebaiknya anda perlu menghindari penggunaan
bahasa yang mempunyai dampak negatif bagi mereka sebagai gantinya,
tunjukkan bahwa anda memahanmi dan telah memperhatikan keluhan tersebut.
Kemudian, jika pengaduan tersebut tidak beralasan jelaskan secara rasional
mengapa anda menolak. Secara umum, untuk menjawab penolakan surat
pengaduaan anda dapat menggunakan pendekatan organiasional pendekatan
langsung, yang menyatakan penolakan tersebut pada bagian pertengahan surat.
Sebagai contoh, seorang pelanggan ingin mengembalikan produk yang telah
dibeli kepada perusahan anda. Dalam kaitan ini, pada bagian awal anda dapat
menyatakan sesuatu yang bersifat netral. Selanjutnya pada bagian berikutnya
perlu dijelaskan alasan terhadap suatu keputusan dan diikuti dengan pernyataan
penolakan secara eksplisit. Pada bagian akhir surat perlu kata penutup yang
bersahabat dan menawarkan suatu informasi yang diminati oleh pelanggan,
seperti penawaran produk baru.
c. Mengganti Produk
Seorang pelanggan dapat saja meminta atau rumusan suatu produk yang baru
saja habis terjual atau produk yang sudah tidak diproduksi lagi. Apabila merasa
yakin bahwa pelanggan dapat menyetujui produk pengganti, anda dapat
mengirim produk pengganti tersebut kepada pelanggan . Jika ragu-ragu,anda
dapat mengirimkan surat kepada pelanggan disertai cara pemesanannya.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam kaitannya dengan penggantian suatu
produk adalah menggunakan pendekatan organisasional tak langsung Anda
dapat membayangkan suatu tantangn yang menarik, manakala produk pengganti
lebih mahal daripada produk aslinya.
d. Tidak Memenuhi Pesanan
Kadangkala anda tidak dapat memenuhi pesanan baik sebagian maupun dengan
produk pengganti. Pendekatan yang dapat diterapkan adalah indirect approach
salah satu cara untuk menjaga kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan
anda adalah membantu pelanggan dengan memberikan informasi dimana suatu
produk dapat diperoleh

58
4. Bad News tentang Orang
Para manajer sering kali dihadapkan pada suatu keputusan yang tidak
menguntungkan bila harus menyampaikan bad-news kepada para karyawannya.
Surat bagi calon manajer mungkin dapat ditulis dengan pendekatan langsung. Di
lain pihak surat – surat untuk pelamar pekerjaan sering kali ditulis dengan
pendekatan organisasional pendekatan tak langsung karna pembaca akan
dipengaruhi secara emosional
a. Penolakan menulis surat rekomendasi
Pada prinsipnya penulisan surat penolakan atau surat rekomendasi dapat
dilakukan dengan pendekatan organisasional pendekatan langsung dan tak
langsung. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan penolakan surat
rekomendasi adalah kemukakan apa alasan atas penolakan tersebut, dan
nyatakan secara ringkas serta jelas
b. Penolakan lamaran pekerjaan. Dalam dunia bisnis pengisian lowongan kerja
merupakan hal yang biasa. Pada umumnya, jumlah pencari kerja lebih banyak
dari pada jumlah lowongan kerja yang tersedia. Untuk dapat mengisi lowongan
kerja, para pencari kerja harus menulis surat lamaran kerja (job application
letters) untuk memberikan jawaban surat lamaran kerja yang memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. Namun untuk menolak surat lamaran kerja
yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dapat digunakan
pendekatan organisasional tak langsung.
c. Surat penolakan kredit
Surat penolakan kredit oleh suatu organisasi dapat disebabkan oleh berbagai
alasan, baik yang berkaitan dengan persyaratan administrasi yang tidak lengkap.
Tujuan kredit yang tidak sesuai dengan kebijakan organisasi, maupun
karakteristik atau kondisi peminjam yang kurang baik.

Referensi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Rosda.
Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis (Edisi 3). Jakarta: Erlangga.
Sendjaja. 1994. Teori-Teori Komunikasi . Universitas Terbuka KPPN Rantau.

59
PERTEMUAN 10
NEGOISASI

A. Pokok Bahasan Pratikum : Lobi dan Negoisasi

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum Mahasiswa diharapkan mampu memahami
pengertian lobi, dan jenis-jenis lobi, tahapan lobi, teknik lobi, penegrtian
negosiasi, fungsi negosiasi, strategi negosiasi dan taktik dalam negosiasi.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan dari materi Komunikasi Bisnis, diharapkan para peserta


atau mahasiswa dapat melakukan negoisasi dalam melakukan suatu bisnis.
Mahasiswa diharapkan dapat membuat video lustrasi suatu perusahaan dalam
bernegoisasi.
D. Alat/Bahan/Sarana : Tripod, Smartphone
Aplikasi edit video
Laptop
Jaringan Internet

E. Prosedur :
Dosen: Memandu jalannya praktek lobi atau negosiasi (praktek bisa juga
dilakukan di luar kelas atau ke pasar tradisional sebagai tugas lapangan
dengan calon khalayak yang sebenarnya, kemudian direkam dalam bentuk
video sebelum pertemuan ke 10 dan diputar di kelas.
Mahasiswa:
• Mendatangi pasar tradisonal, dan mencermati produk-produk yang
dapat di negoisasi dalam peluang bisnis.
• Melakukan lobi atau negosiasi penawaran produk terhadap khalayak
untuk dijual kepada konsumen

60
F. Materi :
Pengertian dan Jenis-jenis Lobi Lobi adalah pendekatan yang sering
digunakan dalam mencapai kesepakatan tertentu (transaksi). Sebagai aktivitas
komunikasi, lobi justru sering memengaruhi orang lain demi mengambil
keputusan yang diinginkan. Melakukan lobi adalah melancarkan persuasi yakni
memengaruhi orang lain tanpa harus merasa dipengaruhi oleh orang lain. Para
pelobi tidak memaksakan secara langsung kekuasaan yang ada pada dirinya
terhadap orang yang dilobinya, sehingga para pelobi tidak menyatakan apa yang
harus dilakukan orang lain melainkan hanya memersuasikan orang lain untuk
melakukan apa yang dikehendakinya.
Jenis-jenis lobi adalah: Lobi Tradisional, Lobi Akar Rumput (Grassroots
Lobbying), dan Lobi Political Committee Action.
Tahapan Lobi
Pemberian informasi dan pengaruh itu dilakukan melalui tahapan-tahapan yang
menurut Rhenald Kasali (1994) dalam Subarna (1999) dengan mengutip Fraser
P. Seitel adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data dan fakta, b. Interpretasi
terhadap langkah-langkah pemerintah, keputusan yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Teknik Lobi
Pembahasan yang bersifat teknis mengenai lobi diawali dengan dimensi-dimensi
hubungan manusia (human relation), yang dikutip oleh Lesly (1991) dalam
Subarna 1999 dari Managing Human Climate adalah sebagai berikut:
• Menganalisis iklim. Hal ini dilakukan ke arah mana bergerak opini yang sudah
terbentuk.
• Menentukan siapa lawan yang kita hadapi dan siapa yang mungkin
mendukung kita.
• Mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan iklim opini mengenai
suatu pokok masalah, kemudian fokuskan perhatian kepada kelompok kecil
yang mewaspadai dan peduli terhadap pokok masalah tertentu.
• Membentuk koalisi dengan berbagai kelompok yang setuju atau yang akan
menyetujui adanya perubahan guna mendukung kita.

61
• Menetapkan tujuan, sehingga tujuan anda sesuai dengan pola-pola yang
mungkin muncul pada saat upaya yang anda lakukan memberikan hasil.
• Menganalisis segmen-segmen khalayak.
• Memperhitungkan media dan saluran komunikasi lain yang ada.
• Menganalisis penyebab kasus yang muncul, kemudian rumuskan sehingga
setiap orang mampu memahami dengan cepat dan jelas kasus tersebut.
• Mengembangkan kasus anda,
• Jaga fleksibilitas.
Pengertian Negosiasi
Negosiasi adalah pembicaraan antara dua pihak atau lebih, baik secara
individual maupun kelompok mendiskusikan usulan-usulan spesifik guna
mencapai kesepakatan yang dapat diterima masing-masing pihak. Dengan kata
lain, negosiasi adalah kegiatan yang dilakuakn untuk mencapai suatu keadaan
yang dapat diterima kedua belah pihak. Dalam sebuah negosiasi beberapa
kemungkinan dapat terjadi, yakni:
a. Kedua belah pihak menerima keadaan status quo,
b. Pihak yang kuat dapat memaksakan kehendaknya,
c. Kedua belah pihak mencapai persetujuan melalui negosiasi.
Fungsi Negosiasi
Fungsi negosiasi adalah menyelesaikan konflik-konflik kepentingan dan
permasalahan melalui tindakan komunikasi. Agar fungsi ini dapat berjalan
dengan baik, maka para pihak harus memiliki keterampilan berkomunikasi:
berbicara, mendengarkan, dan menyatakan gagasan secara jernih dan tepat.
Adapun persiapan yang dibutuhkan untuk melakukan negosiasi adalah:
1. Menetapkan bahwa keputusan yang diambil sejalan dengan kepentingan
ekonomi organisasi lembaga bisnis,
2. Mengeliminasi atau meminimalkan risiko pengambilan keputusan yang
terburu-buru yang diambil berdasarkan kesepakatan.
3. Memastikan pihak-pihak yang terlibat memperoleh informasi mengenai
perkembangan penting dan mendapatkan dukungan dari mereka atas posisi
organisasi atau lembaga bisnis.

62
Untuk menangani negosiasi secara sistematis, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah sebagi berikut:
• Ketahuilah apa yang anda inginkan,
• Perhitungkan kebutuhan orang lain,
• Carilah penyelesaian yang dapat diterima kedua belah pihak,
• Ketahuilah kelemahan dan kekuatan anda,
• Tolak tekanan yang menjebak anda
Ada 5 langkah yang ditempuh untuk menjalankan negosiasi menang-menang,
yaitu sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kebutuhan kedua belah pihak,
2) Urun rembug menyusun kemungkinan penyelesaian,
3) Evaluasi alternatif penyelesaian,
4) Implementasi penyelesaian,
5) Tindak lanjut penyelesaian.
Strategi Negosiasi
Strategi yang dapat dilakukan dalam melakukan negosiasi adalah sebagai
berikut:
1) Wi-win. Strategi ini dipilih bila pihak-pihak yang berselisih menginginkan
penyelesaian masalah yang diambil pada akhirnya menguntungkan kedua
belah pihak. Strategi ini juga dikenal dengan sebagai integrative
negotiation.
2) Win-lose. Strategi ini dipilih karena pihak-pihak yag berselihin ingin
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah
yang diambil. Dengan strategi ini pihak-pihak yang berselisih saling
berkompetisi untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan.
3) Lose-lose. Strategi ini biasanya dipilih sebagi dampak kegagalan dari
pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak
yang berselisih, pada akhirnya tidak mendapatkan sama sekalia hasil yang
diharapkan.
4) Lose-win. Strategi ini dipih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk
mendapatkan manfaat dengan kekalahan mereka.

63
5) Lose-lose. Strategi ini biasanya dipilih sebagai dampak kegagalan dari
pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak
yang berselisih, pada akhirnya tidak mendapatkan sama sekali hasil yang
diharapkan.
Taktik dalam Negosiasi
Dalam melakukan negosiasi, terdapat beberapa taktik yag bisa dilakukan,
diantarnya adalah sebgai berikut;
1) Membuat agenda Taktik ini harus digunakan karena dapat memberi waktu
kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara
berurutan dan mendorong mereka untuk mencapai kesepakatan atas
keseluruhan paket perundingan.
2) Bluffing Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang
bertujuan untuk mengelabui lawan berundinganya dengan cara memuat
distorsi kenyataan yang ada dan membangun suatu gambaran yang tidak
benar.
3) Membuat tenggat waktu (deadline) Taknik ini digunakan bila salah satu
pihak yang berunding ingin mempercepat penyelesaian proses
perundingan dengan cara memberikan tenggat waktu dengan lawannnya
untuk segera mengambil keputusan.
4) Good Guy Bad Guy Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh
” jahat” dan “baik” pada salah satu pihak yang berundingPendapat-
pendapat yang dikemukakannya untuk menetralisir pendapat tokoh
“jahat”, sehingga dapat diterima oleh lawan berundingnya.
5) The Art of Concession Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta
konsesi dari lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan
berunding yang akan dipenuhi.
6) Intimidasi Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman
kepada lawan berunding agar menerima penawaran yang ada, dan
menekankan konsekuensi yang akan diterima bila tawarannya ternyata
ditolak.

64
PERTEMUAN 11
PUBLIC SPEAKING

A. Pokok Bahasan Pratikum :

Mempelajari teori dan praktek public speaking secara luas tidak hanya di
lingkup internal, melainkan lingkup yang lebih luas lagi, dengan menggunakan
kecanggihan teknologi dan media social didalam rangka membangun
kepercayaan diri para mahasiswa.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami

• Perkembangan teori public speaking

• Mengidentifikasi relevansi dan manfaat public speaking bagi pengguna

• Memahami hubungan public speaking dan audience

C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan dari materi Komunikasi Bisnis, diharapkan para


mahasiswa memiliki kemampuan public speaking yang baik, dan mahasiswa
membuat video penjualan produk.

D. Alat/Bahan/Sarana : Kamera, Smartphone


Tripod, Laptop, infocus
Produk Hasil dari Politani Kupang
Jaringan Internet
Media Sosial

E. Prosedur :
Dosen:
• Mengarahkan mahasiswa menyiapkan produk yang dihasilkan politani
kupang
• Mengarahkan mahasiswa membuat video perkenalan produk Politani

65
Kupang dengan menerapkan tahapan public speaking yang baik.
Mahasiswa:
• Secara individu menyiapkan produk untuk diperkenalkan dan yang ingin
dipasarkan
• Mahasiswa membuat video perkenalan produk dari Politani Kupang
• Mempersentasikan di kelas

F. Materi :
Kegunaan menguasai public speaking
Public speaking adalah kemampuan berbicara di depan banyak orang,
menyampaikan pesan yang dapat dimengerti dan dipercaya oleh publik
pendengarnya. PS dapat memiliki peran luar biasa dalam kehidupan kita, antara
lain (Hamilton, 2003: 3).
1. Mengembangkan diri pribadi
Bila kita dapat melakukan PS kita tidak perlu ketakutan setiap kali
menghadapi kemungkinan diminta berbicara di depan orang banyak, baik di
dunia kerja ataupun di lingkungan keluarga. Kita juga dapat menyampaikan ide
kita kepada orang lain secara lebih efektif hingga memberi kepuasan bahwa ide
kita diterima atau diterapkan. Saat ini banyak perusahaan yang meminta pelamar
kerja untuk membuat proposal program kerja yang akan dilakukan lalu
mempresentasikannya. Ide yang telah dituangkan dalam sebuah proposal akan
terdengar menarik atau tidak tergantung dari bagaimana pembicara
mempresentasikannya. Dapat dipastikan pelamar yang dapat
mempresentasikan idenya dengan baik yang akan diterima bekerja. Semakin
banyak kita berlatih maka semakin baik kita mempresentasikan ide di depan
orang lain. Kita pun akan semakin percaya diri karena ide kita lebih sering
didengar dan diterima orang.
2. Mempengaruhi dunia sekitar kita
Perubahan yang terjadi di masyarakat sering kali berawal dari ide satu
orang yang ditularkan kepada orang-orang lain. Bila kita memiliki keterampilan
PS maka kita akan lebih mudah dapat mempengaruhi orang-orang lain supaya
menerima dan melaksanakan ide kita, yang menghasilkan perubahan kelompok

66
tersebut. Dalam skala kecil perubahan tersebut dapat berupa ide menggalang
warga lingkungan untuk melakukan kegiatan kebersihan bersama. Dalam skala
lebih besar, perubahan dapat terjadi pada komunitas yang lebih besar.
3. Meningkatkan karier Kemampuan mempengaruhi orang lain, termasuk
atasan, dapat membuat kerja kita berlangsung lebih baik. Bahkan bila rekan kerja
dan atasan melihat kita terampil berbicara di orang-orang lain, mereka akan
melihat kita sebagai orang yang memiliki kredibilitas tinggi hingga kesempatan
promosi lebih.

Teori dasar untuk memulai dan mengakhiri public speaking adalah melalui
tahapan sebagai berikut :
1. Start
Ini merupakan kemampuan membuka, mengebrak, memecah suasana
untuk memulai berbicara. Arti harafiahnya adalah bagaimana kita menyulut api
agar para pendengar terfokus perhatiannya dengan pembicaraan kita. Bisa
melalui gebrakan salam Merdeka ! sambil mengacungkan dan mengepal tangan.
Bisa melalui pembukaan dengan cerita lucu, dll. Hal pokok yang ditekankan disini
adalah mengambil perhatian pendengar.
2. Build a bridge
Sebelum masuk pada materi pokok kita perlu mengantarkan dengan
perumpamaan, cerita aktual dimasyarakat yang sedang hangat, menarik
perhatian lebih jauh untuk sebagai bahan perantara masuk pada materi pokok
yang akan kita bicarakan. Arti harafiahnya adalah bagaimana kita membuat
jembatan pembicaraan dari pembukaan dengan gebrakan menuju kepada materi
pokok yang akan disampaikan.
3. For instance
Materi pokok diuraikan dan dibahas pada bagian ini. Penyampaian materi
juga akan lebih bagus apabila disampaikan dengan contoh-contoh nyata,
makanya bagian ini disebut dengan for instance artinya contoh – contoh konkrit.
Kemampuan menguasai materi, luasnya pengetahuan, kemampuan empati akan
menentukan pada bagian ini.

67
4. So What
Untuk mengakhiri pembicaraan biasanya ditutup- dengan langkah langkah
tindak lanjut, bisa berupa pesan, harapan, point-point yang penting dan
kesimpulan. Jadi pembicaraan diakhiri dengan sempurna. Ada pembukaan dan
ada penutupan.

Seni Berbicara
Ucapan mencerminkan keadaan seseorang apa adanya. Kita dapat
langsung mengetahui apakah seseorang itu logis atau tidak hanya dengan
berbincang sebentar dengannya. Oleh karena itu, berbicara yang menunjukkan
pola pikir logis harus dilatih. Orang yang logis dalam hal apapun akan selalu logis.
Kita tidak akan menemukan ketidaklogisan dalam pemikirannya ataupun kalimat
dan ucapannya dalam mengungkapkan pemikirannya tersebut. Sebaliknya, kita
tidak akan dapat menemukan bagian yang lagis dari orang yang tidak logis dalam
hal apapun.
Melatih Logika Berbicara
1. Berikan Alasan yang Tepat untuk Argument Anda
Kita selalu diajarkan untuk mengutarakan alasan di balik pendapat kita
saat menulis esai. Begitupula dengan ucapan. Dalam percakapan sehari-hari,
kita mungkin sering melupakannya. Hal ini karena kita terbiasa menerapkan pola
pikir dalam kegiatan sehari-hari. Perbedaan antara pendapat yang berasalan dan
yang tidak beralasan bagaikan bumi dan langit.
2. Hindari Lompatan Logika
Dalam pepatah Jepang ada ungkapan “Jika angin berhembus, maka toko
bak akan laris” Saat angin berembus, banyak debu beterbangan sehingga
orang orang akan pergi ke pemandian umum, tetapi karena kolam pemandian
umum sedikit, maka pemesanan atas bak mandi akan menjadi banyak. Meskipun
terdengar masuk akal, tetapi kita tahu bahwa hubungan antara angin bertiup dan
toko bak laris ini sangatlah jauh

68
3. Konsisten dalam Bersikap
Saat kondisi argument kita lemah, kita akan jatuh kedalam kontradiksi dan
posisi yang membingungkan, sebab kita akan mengeluarkan argument baru
yang berbeda dengan apa yang sebelumnya kita ungkapkan. Oleh karena itu,
kita harus memiliki sikap konsisten dengan pendapat kita dari awal hingga akhir.
4. Gunakan Kata-Kata Sederhana
Ada orang yang suka menggunakan bahasa Inggris, karakter Mandarin,
atau istilah-istilah tinggi yang hanya diketahui dirinya sendiri seolah-olah ia yang
paling tahu segalanya. Alih-alih membantu dalam menyampaikan pendapatnya,
hal ini justru akan membuatnya menerima penolakan dari lawan bicara. Ingatlah
bahwa ucapanyang sulit dimengerti adalah penghalang komuikasi.
5. Tetap Tenang
Kita dapat menemukan orang-orang yang sentimental saat bicara dalam
acara debat di televisi. Mereka seringkali melontarkan perkataan-perkataan yang
tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Contohnya mencari kesalahan
untuk menyerang secara personal. Hal ini muncul karena situasinya
menjengkelkan. Ingatlah, kekesalan merupakan hal yang dilarang karena akan
menciptakan pembicaraan yang tidak logis dan bersikap tenang sangat
dibutuhkan dalam situasi seperti ini.

Tantangan didalam Public Speaking


Mengatasi rasa takut : keberanian berbicara adalah modal awal
pembicara. Dengan berani tampil di depan umum, mudah bagi kita untuk
berbicara dan mengeluarkan ide serta pendapat
Membuat audience antusias dan tertarik dengan topic yang dibahas :
beberapa pembicara hanya mampu membuat audience bertahan 15 menit,
setelah itu satu persatu tumbang dan berkelana ke alam mimpi. Berarti ada yang
salah dengan si pembicara, apakah topic tdk dapat disampaikan dengan baik,
nada suara yang monoton, mimic wajah yang datar atau gesture yang datar.
Membuat audience mengingat apa yang disampaikan : tantangan berikutnya
adalah bias membuat audience mengingat poin-poin yang disampaikan.

69
Membuat audience melakukan apa yang disampaikan : ini level tertinggi dari
keempat level tantangan itu. Audience tidak hanya mengerti dan memahami
pesan yg disampaikan, tetapi juga secara sadar memutuskan melakukan apa
yang kita sampaikan

Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran


Kenali latar belakang komunikan, baik budayanya, sukunya,
pendidikannya, pekerjaannya, hobinya, status sosialnya, kepentingannya
maupun hal-hal yang nampaknya tidak ada artinya. Hilangkan / dekatkan
kesenjangan-kesenjangan dengan cara mengubah diri, ikuti "arus" namun tidak
sampai "hanyut" dan akhirnya perlahan-lahan mempengaruhi "arus". Ciptakan
suasana yang menunjang, tergantung pada komunikan yang kita hadapi, pada
umumnya mereka senang dengan keramahan / keakraban dan keterbukaan
yang tidak sampai tahap mencampuri urusan orang lain. Tentukan maksud dan
tujuan pembicaraan kita; sekedar pengisi waktu / obrolan ringan, diskusi,
brainstorming, informasi, negosiasi, atau mempengaruhi orang lain. Arahkan
materi pembicaraan dan gunakan strategi sesuaidengan tujuan pembicaraan
yang telah ditetapkan. Gunakan kata-kata yang tidak menimbulkan pengertian
ganda agar tidak membingungkan. Gunakan logika berpikir. Cobalah untuk kritis,
kreatif, kembangkan pola pikir yang logis, dan sistematis. Biasakan bertanya
mengapa, bagaimana, seandainya, Evaluasi terus secara sadar.
a. Persiapan Public Speaking
Lakukan persiapan yang baik, Penyampaian dan Penguasaan Materi
Serta Teknis menutup Public Speaking Persiapan yang baik membuat kita bisa
menyampaikan presentasi lebih baik. Jangan pernah hanya memiliki bahan apa
adanya dan berbicara tanpa menguasai apa yang disampaikan. Kita dapat
menggunakan formula 5W+1H dalam persiapan:
a. Who is my public?
Siapa dan berapa orang publik yang akan berbicara dengan saya atau yang
akan hadir? Pemahaman akan publik akan mempermudah kita dalam
menyiapkan materi. Memahami publik akan menentukan gaya bahasa yang kita

70
gunakan, cara menyampaikan pesan yang kita lakukan, contoh-contoh yang kita
berikan, bahkan cara berbusana kita saat public speaking.
b. What is my topic about?
Apa yang akan saya sampaikan? Tidak hanya mempelajari isi presentasi
yang kita berikan, pelajari juga hal-hal yang berhubungan dengan materi untuk
menambah wawasan. Pengetahuan akan banyak hal tentang topik membuat kita
menjadi lebih percaya diri, membuat kita lebih yakin saat memberikan contoh
atau menjawab pertanyaan publik. Kita bahkan dapat mengulang pesan dengan
kalimat yang berbeda bila kita melihat tatapan bertanya atau kebingungan di
wajah publik saat kita menyampaikan presentasi kita.
c. Why should I talk about it?
Mengetahui alasan mengapa topik harus disampaikan/dibicarakan.
Jangan berhenti di satu kali pertanyaan „mengapa, usahakan gali lebih dalam
alasan mengapa kita berbicara agar menemukan inti permasalahannya. Dengan
demikian kita dapat lebih menjiwai apa yang hendak kita sampaikan.
Kekhawatiran akan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan publik juga
akan berkurang karena kita telah memikirkan kemungkinan munculnya
pertanyaan tersebut.
d. When?
Kapan saya bicara dan berapa banyak waktu yang saya miliki? Dengan
mengetahui kapan kita bicara, kita dapat menyiapkan segala sesuatu sebelum
waktunya. Selain itu, Anda punya waktu untuk latihan. Mengetahui jumlah waktu
yang diberikan untuk berbicara juga penting agar kita dapat menyampaikan
pesan secara efektif dalam batas waktu yang diberikan. Bila kita memiliki materi
yang membutuhkan waktu 20 menit untuk presentasi padahal kita hanya memiliki
5 menit, kita berisiko akan tidak dapat memberikan pesan secara utuh dan
memberikan kesimpulan yang mengesankan publik.
e. Where?
Di mana saya bicara? Bicara di lingkungan tempat kita sudah biasa berada
tentunya lebih nyaman dibandingkan dengan bicara di tempat yang baru pertama
kali kita kunjungi. Ketahui di mana dan bagaimana suasana serta pengaturan

71
ruang tempat kita bicara. Dengan mengetahui tempat terlebih dahulu, setidaknya
membuat kita menjadi lebih tenang. Bila kita diminta berbicara di tempat yang
belum kita ketahui letaknya, sebaiknya cari tahu cara menuju tempat tersebut
hingga kita bisa sampai ke lokasi public speaking tepat pada waktunya.
f. Terakhir, How?
Bagaimana membuat presentasi/pidato saya menarik? Dengan
mempertimbangkan hal-hal di atas, kita dapat melakukan riset dan
mengumpulkan informasi yang dapat mendukung presentasi dan pengetahuan
kita tentang materi. Setelah itu, kita dapat mengatur susunan penyampaian yang
menarik dan mudah dimengerti publik. Gunakan alat bantu visual yang diperlukan
guna mendukung presentasi secara keseluruhan dan berikan contoh contoh
dan ilustrasi yang menarik membuat presentasi kita lebih mudah dimengerti.
Misalnya saja, kita dapat memasukkan cuplikan film atau foto yang dapat
memperkuat narasi kita akan sebuah hal. Kita juga dapat memasukkan gambar
atau tabel untuk memperkuat statistik yang kita sampaikan.

Teknik Penyampaian Materi:


Berikut tiga macam teknik penyampaian materi;
a. Induksi > Deduksi. Fakta, data, ke teori.
b. Kronologis > Urutan kejadian atau materi (pengertian, masalah, solusi)
c. Flash Back > Kejadian masa lalu (sejarah), lalu dikaitkan ke masalah masa
kini.
Saat Penyampaian Materi :
a. Kontak Mata (Eye Contact). Tatap hadirin, bukan tatap tembok atau dinding!
b. Gesture. Bahasa isyarat.
c. Body Language. Gunakan bahasa tubuh yang pas dan proporsional.
d. Posisi Tangan: Awal, di samping, lalu “mainkan” dalam gesture/bahasa tubuh!
e. Selipkan humor. Jangan terlalu serius, jangan pula "over" bak stand up
comedian!
f. Teknik Vokal (Lihat lagi subjudul di atas:” Teknik Vokal untuk Public
Speaking”).

72
Teknik Menutup Public Speaking
a. Gak ada lagi yang mau diomongin atau waktu habis? Segera berhenti.
Jangan lamalama!
b. Beri sinyal! e.q. Kesimpulannya adalah....; Yang terakhir....; Sebagai
penutup....; Akan saya akhiri pidato ini dengan mengatakan....;
c. Menyimpulkan materi pembicaraan.
d. Mengulang kembali poin utama. e. Mengajak hadirin berbuat sesuatu (appeal
or call for action).
e. Mengakhiri dengan klimaks, nada tinggi!
f. Menyampaikan pepatah, sajak, atau kutipan h. Ucapkan terima kasih, mohon
maaf, dan salam...!

Meningkatkan Keterampilan Public Speaking


Selain beberapa teknik dalam publik speaking, Anda juga perlu
memperhatikan beberapa prinsip untuk meningkatkan keterampilan dalam public
speaking, dan berikut ini adalah tips public speaking beberapa di antaranya:
• Yang pertama adalah mengurangi suara jeda, dalam artian Anda perlu
mengurangi suara jeda seperti hmm…., dan yang lainnya. Beberapa
suara jeda tersebut sebaiknya digantikan dengan jeda hening, karena
akan lebih baik seperti itu. Selain itu berbicara dengan lebih perlahan
nantinya juga dapat membuat cara penyampaian suatu informasi akan
lebih rileks dan mudah diterima oleh audience.
• Kemudian yang kedua adalah perhatikan juga intonasi suara, di dalam
publik speaking, intonasi suara memang memegang peranan sangat
penting untuk dapat mengetahui seberapa pentingnya intensitas dari
materi yang akan dibawakan. Selain itu intonasi suara yang datar
nantinya akan membuat audience menjadi lebih jenuh karena materi yang
sampaikan dirasa tidak penting, sehingga Anda harus pintarpintar dalam
hal intonasi suara.

73
• Lalu Anda juga perlu untuk mempertahankan kontak mata, pada saat
berbicara di depan umum, kontak mata menjadi suatu cara untuk bisa
meningkatkan kedekatan di antara pembicara dan juga audience. Anda
juga bisa merasakan pada saat masih duduk di bangku sekolah.
Begitupun juga di dalam publik speaking karena kontak mata memang
dapat menciptakan sebuah intimacy. Oleh karena itu pastikan jika semua
audience mendapatkan kontak mata dari Anda dengan konsisten.
• Anda juga perlu untuk menggunakan ekspresi dan juga bahasa tubuh,
presentasi yang sangat membosankan adalah suatu presentasi yang
pembicaranya hanya berdiri tegak dan monoton. Anda bisa mencoba
untuk menggerakkan badan untuk bisa menguatkan apa yang sedang
Anda

Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Public Speaking


Suara dan cara berbicara
Cara berbicara yang harus diperhatikan oleh seorang public speaker
• Speed, standar kecepatan suara harus menyesuaikannya dengan situasi
dan kondisi.
• Volume, dalam memandu sebuah acara, suara yang dihasilkan harus
bulat.
• Tone, tinggi rendah suara, agar audience tidak merasa bosan selama
acara berlangsung.
• Timbre, suara yang ekspresif akan sangat mudah mempengaruhi
pendengar.
• Power, kekuatan suara yang dihasilkan harus tepat sesuai dengan
pemkaian kata.
• Nafas, berbicara dengan nafas perut, karena suara yang dihasilkan lebih
dalam, power lebih kuat, dan lebih terasa nikmat untuk didengar.

74
Teknik berbicara Cara berbicara
Seorang public speaker dapat menunjukkan profesionalitas dirinya. Oleh
karena itu harus benar-benar memperhatikan teknik berbicaranya menyangkut
intonasi dan penekanan pada setiap kata yang diucapkan. Gaya bicara yang
datar dan tidak memiliki emosi akan membuat acara menjadi menjemukan. Yang
harus diperhatikan untuk menghasilkan cara berbicara yang lebih professional
dalam membawakan acara antara lain:

• Intonasi : Sebaiknya suara tidak datar, tetapi mengandung irama atau


berirama.

• Artikulasi : Setiap kata yang diucapkan haruslah jelas benar, sehingga


mudah dimengerti dan dipahami.

• Phrasing : Dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar dapat


dimengerti.

• Stressing : Memberikan energy dalam suara, agar tidak menimbulkan


kesan loyo.

• Infleksi : Lagu kalimat, perubahan nada suara, hindari pengucapan yang


sama bagian setiap kata (redundancy). Inflesi naik menunjukan adanya
lanjutan kalimat atau menurun untuk menunjukkan akhir kalimat.
a) Menciptakan suasana dengan suara
Setiap acara memiliki karakteristiknya sendiri. Suasana saat sedang
membawakan acara pernikahan tentu berbeda dengan saat upacara
kematian.
b) Penampilan
Penampilan seorang public speaker juga harus mengikuti situasi dan
acara yang sedang dibawakannya. Selain harus pandai-pandai
membawakan diri agar tidak menjadi bahan lelucon dalam suatu acara.
Juga harus bisa membedakan antara tampil saat acara resmi dan acara
santai biasa.

75
c) Bahasa tubuh
Bahasa tubuh mampu mengungkapkan citra diri seseorang. Oleh karena
itu harus mampu bersikap baik saat tampil. Ia harus bisa meminimalisir
gerak tubuh yang tidak perlu atau bahkan mengganggu audien. Berjalan :
Tubuh tegap, bahu relaks, dan langkah mantap Eye contact : selalu
bertatap mata dengan audience. Jika sedang grogi usahakan pandangan
di atas kepala audience.

Meningkatkan rasa percaya diri, dapat dilakukan dengan:

• Evaluasi diri - Memperluas wawasan agar tidak canggung dan khawatir


bertemu dan berbicara dengan siapa pun. - Memperbaiki penampilan.

• Mengatasi grogi - Persiapan yang baik - Datang sebelum waktunya -


Adaptasi dengan kondisi dan situasi

• Penguasaan suasana
Opening touch: harus bisa mencairkan suasana untuk memikat dan
mengarahkan perhatian audien pada acara yang akan dilakukan. Pada
saat audience belum siap untuk memulai acara, bisa mencairkan suasana
dengan opening touch yang berbentuk lelucon, pertanyaan, atau
pertanyaan controversial.
Emotional content : Seorang public speaker harus juga mampu
menciptakan situasi yang akrab dan nyaman bagi semua audiennya.
Untuk menciptakan suasana kebersamaan dan dialogis dengan
mengusahakan agar pembicaraan memiliki emosi yaitu melalui
penegasan kata dan pemilihan kata yang tepat.

Referensi
Dunar, Hilbram. 2017. My Public Speaking. Jakarta: Gramedia. Lucas,
Stephen (2017), The Art of Public Speaking 13th Edition, McGraw Hill
Zarefsky, David (2005). Public Speaking Strategies for success, Pearson
USA

76
PERTEMUAN 12
STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS BERBASIS MEDIA SOSIAL

A. Pokok Bahasan Pratikum : Mempelajari praktek strategi bisnis secara luas


tidak hanya di lingkup internal, melainkan lingkup yang lebih luas lagi,
dengan menggunakan kecanggihan teknologi dan media social.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu menjelaskan strategi
komunikasi bisnis berbasis media sosial.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat menjual


hasil produk kampus Politani Kupang dengan memanfaatkan media sosial yang
mahasiswa miliki.
D. Alat/Bahan/Sarana : Smartphone
Aplikasi edit video, aplikasi edit foto
Laptop, media sosial
Jaringan Internet

E. Prosedur :
Dosen:
Memberikan pengarahan terkait pengertian media sosial, jenis-jenis media
sosial berdasarkan karakteristik, fitur yang dipilih sebagai saluran komunikasi
bisnis.
Mahasiswa:
Menentukan satu media sosial yang akan digunakan sebagai media
komunikasi bisnis perusahaan, mengidentifikasi:
• Alasan penggunaan medsos tersebut (mengapa menggunakan FB, IG,
Whatsapp atau yang lainnya)
• Menganalisis khalayak akun medsos yang dipilih
• Membuat pesan untuk dipublikasikan (diposting) di akun medsos yang sudah
dipilih.
• Mengamati respon khalayak setelah memposting produk yang dipasarkan

F. Materi :

Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah media online (daring) yang dimanfaatkan sebagai


sarana pergaulan sosial secara online di internet. Di media sosial, para
penggunanya dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking,
dan berbagai kegiatan lainnya. Media sosial mengunakan teknologi berbasis
website atau aplikasi yang dapat mengubah suatu komunikasi kedalam bentuk
dialog interaktif. Beberapa contoh media sosial yang banyak digunakan adalah
YouTube, Facebook, Blog, Twitter, dan lain-lain.

Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti media sosial, maka kita dapat merujuk pada
pendapat para ahli. Berikut ini adalah pengertian media sosial menurut para ahli:

1) Philip Kotlerdan Kevin Keller Menurut Philip dan Kevin Keller pengertian
media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagai informasi
teks, gambar, video, dan audio dengan satu sama lain dan dengan
perusahaan dan sebaliknya.

2) Marjorie Clayman Menurut Marjorie Clayman pengertian media sosial


adalah alat pemasaran baru yang memungkinkan untuk mengetahui
pelanggan dan calon pelanggan dengan cara yang sebelum nya tidak
mungkin.

3) Chris Brogan Menurut Chris Brogan pengertian media sosial adalah


seperangkat alat komunikasi dan kolaborasi baru yang memungkin kan
terjadinya berbagai jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia bagi
orang awam.

4) Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlien Menurut Andreas M. Kaplan


dan Michael Haenlien pengertian media sosial adalah kelompok aplikasi
berbasis Internet yang dibangun dengan dasar-dasarideologis Web 2.0

78
(yang merupakan platform darievolusi media sosial) yang memungkinkan
terjadinya penciptaan dan pertukaran dari User Generated Content.

Karakteristik Media Sosial

Kita dapat mengenali sebuah media sosial melalui ciri-ciri yang


dimilikinya. Berikut ini adalah beberapa karakteristik media sosial tersebut:

1) Partisipasi Pengguna Semua media sosial mendorong penggunanya untuk


berpartisipasi dan memberikan umpan balik terhadap suatu pesan atau
konten di media sosial. Pesan yang dikirimkan dapat diterima atau dibaca
oleh banyak orang.

2) Adanya Keterbukaan Sebagian besar media sosial memberikan


kesempatan bagi penggunanya untuk memberikan komentar, melakukan
voting, berbagi, dan lain-lain. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan
bebas tanpa harus melalui Gatekeeper.

3) Adanya Perbincangan Kebanyakan media sosial memungkinkan adanya


interaksi terhadap suatu konten, baik itu dalam bentuk reaksi ataupun
perbincangan antar penggunanya. Dan penerima pesan bebas
menentukan kapan melakukan interaksi terhadap pesan tersebut.

4) Keterhubungan Melalui media sosial, para penggunanya dapat terhubung


dengan pengguna lainnya melalui fasilitas tautan (links) dan sumber
informasi lainnya. Proses pengiriman pesan ke media sosial yang lebih
cepat dibandingkan dengan media lainnya membuat banyak informasi
terhubung dalam satu media sosial.

Strategi Komunikasi Dalam Bisnis

Komunikasi bisnis sangatlah penting dilakukan terkait dengan


kelangsungan bisnis yang harus Anda jalani. Walaupun kenyataannya tidak
semua orang terampil dalam berkomunikasi, namun sebagai makhluk sosial,
komunikasi ini penting dibangun untuk berinteraksi dan menyamakan persepsi.
Berdasarkan penyampaiannya, komunikasi bisnis dibedakan menjadi 2 yaitu

79
komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Komunikasi lisan merupakan metode
komunikasi yang dilakukan secara langsung tanpa adanya batas dan jarak atau
dilakukan secara bertatap muka. Sedangkan, komunikasi tertulis dilakukan
dengan metode tulisan seperti surat, naskah, blangko, dan iklan yang tujuannya
adalah menyampaikan pesan atau informasi.
Dalam komunikasi bisnis, komunikasi tertulis ini sering digunakan ketika
mereka mengadakan perjanjian, mengirim surat permintaan barang, dan
berpromosi. Dalam melakukan promosi bisnis, ada beberapa strategi
komunikasi yang harus Anda ketahui. Di bawah ini adalah beberapa strategi
komunikasi bisnis secara tertulis yang dapat Anda lakukan untuk
memperkenalkan bisnis ke target yang dituju.
• Ciptakan Branding yang Berbicara Branding merupakan aktivitas
komunikasi bisnis dan identitas dari bisnis yang Anda jalankan.
Didalamnya mencakup pemilihan tagline, logo, nama bisnis, serta
identitas yang menunjukkan keunikan bisnis. Ciptakan branding yang
mudah diingat, memberikan citra bisnis yang positif, serta memiliki
keunikan.
• Cantumkan Kontak yang Mudah Dihubungi Menyediakan saluran kontak
baik melalui telepon, email, alamat lengkap, nomor telepon seluler atau
nomor kontak langsung ke layanan pelanggan yang mudah dihubungi
atau diakses oleh konsumen adalah sebuah bentuk komunikasi bisnis
untuk berpromosi yang tujuannya memudahkan konsumen untuk
menemukan dan melakukan pemesanan produk.
• Lakukan Promosi Melalui Email Marketing Email marketing ini dapat
digunakan untuk keperluan kegiatan pemasaran atau promosi yang
mendukung bisnis agar tetap dekat dengan klien, konsumen, atau pihak
lainnya secara pribadi. Anda dapat mengirimkan informasi adanya
produk baru, pameran, atau saat mengadakan program diskon melalui
email marketing ini. Yang harus diingat dalam penggunaan email
marketing ini ialah tidak boleh digunakan untuk mengirimkan informasi
bersifat spam agar tidak mengganggu klien Anda.

80
• Buat Website Membuat website juga salah satu strategi komunikasi
bisnis tertulis yang dapat digunakan untuk berpromosi. Melalui website,
konsumen bisa mendapatkan alamat produsen, review produk informasi,
dan edukasi sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk. Dalam
sebuah website, bentuk komunikasi bisnis tertulis bisa melalui cara
mencantumkan sejarah bisnis, jenis dan spesifikasi produk, visi misi
organisasi, mencantumkan kontak lengkap yang akan membantu
konsumen untuk lebih mengenal dan mudah menghubungi bisnis Anda.

Referensi
Ardianto, Elvinaro, Lukiati K, Siti K. 2014. Komunikasi Massa Suatu Pengantar
Edisi Revisi. Bnadung: Simbiosa Rekatama Media
Curtis, D.B, Floyd, JJ, dan Winsor, J.L. 2002. Komunikasi Bisnis dan Profesional.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Haryani, Sri. 2001. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN.
Kusuma, Yatri I. 2012. Komunikasi Bisnis. Bogor: Penerbit IPB Press.
Lubis, D.P, Saleh A, Mugniesyah, S.S. 2010. Dasar-Dasar Komunikasi. Bogor:
Sains KPM IPB PRESS

81
PERTEMUAN 13
KOMUNIKASI PEMASARAN AGRIBISNIS

A. Pokok Bahasan Pratikum : Mempelajari praktek pemasaran agribinis


secara luas tidak hanya di lingkup internal, melainkan lingkup yang lebih
luas lagi dengan proses penjualan secara langsung kepada konsumen.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti praktikum Mahasiswa diharapkan mampu memahami
komunikasi pemasaran, pengembangan komunikasi pemasaran secara
efektif, penjualan tatap muka, dan langkah-langkah dalam proses penjualan
tatap muka. Serta mampu mempraktekkan langkah-langkah dalam
penjualan tatap muka.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat menjual


hasil produk kampus Politani Kupang atau produk UMKM dengan menjual
langsung kepada konsumen/pembeli
D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis,
Smartphone
Produk yang akan dijual

E. Prosedur :
Dosen:
Dosen membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
mahasiswa di kelas.
Mahasiswa:
1. Mahasiswa berdiskusikan dengan kelompok dan membuat konsep penjualan
tatap muka berdasarkan langkah-langkah dalam proses penjualan tatap muka
dan rangkaian perencanaan penjualan.
2. Role play sesuai dengan konsep penjulan tatap muka yang sudah dibuat
bersama kelompok. Berjualan di daerah kampus ataupun diluar kampus, dan
menawarkan produk yang dijual kepada calon pembeli.

82
F. Materi
Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada
kepada publik, terutama konsumen sasaran, mengenai keberadaan suatu produk
di pasar. (Kotler, 2000). Konsep yang sering digunakan untuk menyampaikan
pesan dikenal dengan bauran promosi (promotional mix). Terdapat lima jenis
teknik yang dimaksud dengan bauran promosi, yaitu:
1) Iklan (advertising),
2) Penjualan tatap muka (personal selling),
3) Promosi penjualan (sales promotion),
4) Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity), dan
5) Pemasaran langsung (direct selling).
Mengembangkan Komunikasi pemasaran
Secara Efektif Ada delapan langkah dalam mengembangkan program
komunikasi pemasaran secara efektif, masing-masing adalah sebagai
berikut:
1) Mengidentifikasi audiens yang dituju
2) Menentukan tujuan komunikasi tersebut
3) Merancang pesan
4) Memilih saluran komunikasi
5) Menentukan total anggaran promosi
6) Membuat keputusan atas bauran promosi (Market Mix).
7) Mengukur hasil promosi tersebut
8) Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran
terintegrasi
Penjualan Tatap Muka
Penjualan tatap muka adalah salah satu alat promosi yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan konsumen potensial secara langsung. Karena
berhadapan langsung dengan konsumen potensial, penjual tatap muka
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan alat promosi lainnya. Peran yang
bisa dimainkan oleh penjual tatap muka dalam strategi pemasaran perusahaan

83
adalah sebagai berikut:
a) Menyampaikan pesan yang kompleks kepada konsumen potensial mengenai
kebijakan dan produk perusahaan
b) Mengadaptasi penawaran dan atau daya tarik promosional produk untuk
kebutuhan yang unik dan konsumen yang spesifik.
c) Membujuk konsumen bahwa produk atau jasa perusahaan lebih baik atau
setidak-tidaknya mempunyai sisi-sisi positif yang lebih dibandingakan
dengan produk pesaing.

Langkah-langkah dalam Proses Penjualan Tatap Muka


Penjualan tatap muka merupakan proses penjualan yang harus
direncanakan secara matang. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan penjualan tatap muka meliputi siapa saja yang akan dikunjungi,
wilayah mana, dan waktunya kapan. Penjualan tatap muka memerlukan
perencanaan yang matang dan proses yang bertahap. Berikut adalah tahap-
tahap proses penjualan tatap muka menurut Churchill, Ford, dan Walker (1990):
1) Prospecting for customers
2) Opening the Relationship
3) Qualifying the prospect
4) Presenting the sales massage
5) Closing the sale
6) Servicing the account T
Tercapainya tujuan yang diinginkan atau yang telah direncanakan disebut
dengan efektivitas. Dalam hal efektivitas tenaga penjualan berarti tercapainya
tujuan yang telah ditentukan berkaitan dengan kinerja tenaga penjualan yang
ditunjukkan oleh tingkat penjualan tertentu. Artinya, jika tugas yang diberikan
kepada tenaga penjualan adalah agar menghasilkan tingkat penjualan tertentu
(target penjualan), maka seorang tenaga penjualan disebut efektif jika berhasil
memenuhi atau bahkan melebihi target penjualan.
Ada tiga hal penting yang menentukan efektifitas tenaga penjualan, yaitu
perencanaan aktivitas tenaga penjualan, implementasi, dan pengendalian

84
aktivitas tenaga penjualan. Pada tahap perencanaan, perusahaan perlu
mengikuti rangkaian perencanaan sebagai berikut.

Rangkaian Perencanaan Penjualan


Tipe Jualan Ilutrasi
Orientasi Permintaan informasi • Menjelaskan seluruh atribut barang
dan jasa
• Menjawab setiap pertanyaan
• Menjelaskan perbedaan barang
atau jasa dari pesaing
Persuasi • Memaksimumkan jumlah pembelian
relatif terhadap presentasi yang
dibuat
• Menjadikan konsumen yang tidak
berminat membeli menjadi membeli
Mengingatkan • Menentramkan konsumen yang
tidak puas
• Meyakinkan pengiriman, instalasi
dan lain-lain
• Tindak lanjut setelah barang dan
jasa dibeli
• Meyakinkan kembali konsumen
ketika membeli ulang
Orientasi image industri dan • Meyakinkan konsumen bahwa
perusahaan seluruh personal penjualan terlihat
baik
• Mengikuti praktik penjualan yang
beretika
• Dihargai oleh konsumen, tenaga
kerja dan publik yang lainnya

85
PERTEMUAN 14
LAPORAN PENJUALAN

A. Pokok Bahasan Pratikum : Mempelajari praktek pembuatan laporan


penjualan dari semua kegiatan pratikum yang sudah dilaksanakan pada
pertemuan sebelumnya.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi pada pertemuan ini, Mahasiswa mampu:
1. Mahasiswa mampu memahami karakeristik laporan singkat
2. Mahasiswa mampu membuat perencanaan dalam pembuatan laporan
penjualan
3. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis laporan penjualan.
4. Mahasiswa mampu mengkoreksi kesalahan ketika membuat laporan
penjualan.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat


membuat laporan singkat.
D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis dan Laptop

E. Prosedur :
Dosen:
• Memberikan pengarahan tentang laporan singkat.
• Memandu penyusunan laporan singkat
Mahasiswa: Menyusun laporan singkat hasil penjualan pada pratikum
sebelumnya.

F. Materi :
Pengertian Penjualan Menurut Ahli :
Menurut Moekijat, definisi penjualan merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mencari pembeli, mempengaruhi serta memberikan petunjuk
agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang

86
ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan
untuk kedua belah pihak.

Tujuan Penjualan
Mendapatkan Volume
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Jumlah hasil jual beli
perusahaan tentunya diharapkan bisa bertambah setiap bulan atau tahunnya
untuk membantu meningkatkan performa usaha.
Mendapatkan Laba
Tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau keuntungan dari produk yang
dijual. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan atau usaha Anda akan
mendapatkan laba yang besar dan mendapatkan pelanggan tetap (loyal
customers).
Menunjang Pertumbuhan Usaha
Jika perusahaan mencapai target yang ditetapkan, tentunya usaha Anda akan
cepat berkembang.Hal ini juga dibantu dengan peningkatan kinerja dari
perusahaan sebagai distributor dalam menjamin kualitas barang yang dijual.

Bentuk-Bentuk Penjualan
Tunai
Tunai maksudnya bersifat cash and carry, di mana umumnya terjadi kontan serta
pembayaran dari pembeli selama sebulan dianggap kontan.
Kredit
Maksudnya adalah non cash dengan tenggang waktu tertentu yang rata-rata di
atas sebulan.
Tender
Tender dilaksanakan lewat prosedur tender untuk memenuhi permintaan pembeli
yang membuka tender.
Grosir
Grosir maksudnya adalah tidak langsung kepada pembeli melalui pedagang
perantara yang menjadi perantara pabrik atau importir dengan pedagang eceran.

87
Ekspor
Ekspor dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar negeri mengimpor barang yang
menggunakan fasilitas letter of credit.
Konsinyasi
Konsinyasi merupakan barang titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.
Jika barang tersebut tidak terjual, barang akan dikembalikan kepada penjual.

Laporan Penjualan
Laporan penjualan merupakan kumpulan informasi penjualan yang
disajikan sebagai bahan pencatatan dan analisa penjualan. Selain tiu, laporan ini
berperan penting dalam pengambilan keputusan dalam bentuk pemasaran,
harga, dan metode penjualan. Laporan penjualan memiliki fungsi penting dan
harus benar-benar akurat tanpa kesalahan.Seberapa penting kegiatan
penjualan? Anda dapat menilainya berdasarkan apa saja kegiatan penjualan
yang dilakukan oleh isnis Anda. Berikut kegiatan penjualan yang perlu Anda
ketahui:

1. Analisa Penjualan
2. Penentuan Harga
3. Pemasaran Produk
4. Penawaran Harga
5. Pemesanan
6. Pencatatan Customer
7. Pengiriman Barang
8. Retur
9. Penagihan Pembayaran
10. Penerimaan pembayaran
11. Membuat laporan penjualan
Daftar di atas terjadi seperti siklus yang berputar. Setelah membuat laporan
penjualan, kemudian kembali lagi kepada proses analisa penjualan dan begitu
seterusnya.

88
Jenis-jenis Laporan Penjualan
Adapun cara membuat laporan penjualan dengan cepat dan benar bisa
menggunakan software akuntansi. Dalam software akuntansi umumnya sudah
disediakan beberapa jenis laporan penjualan, antara lain:

1. Laporan dan Jurnal Penjualan: Berisikan informasi mengenai berbagai


perincian dari seluruh transaksi penjualan.
2. Laporan Penjualan Rangkuman: Berisikan informasi mengenai
rangkuman penjualan dari seluruh pelanggan.
3. Laporan Penjualan Rincian: Berisikan informasi terkait perincian
penjualan dari seluruh pelanggan.
4. Laporan Penjualan Sederhana: Berisikan informasi mengenai rangkuman
dan penyederhanaan penjualan dari seluruh transaksi pelanggan.
5. Gambaran Grafik dari Laba Rugi Tahunan atau Bulanan dengan Detail:
Berisi detail informasi terkait rincian dar grafik laba rugi bulanan atau
tahunan atau dalam 12 bulan.
6. Laporan Laba Rugi Anggaran: Berisikan informasi laba rugi dan
perbandingan antara anggaran biaya dengan implementasi riilnya.
7. Laporan Laba Rugi Tahunan: Berisikan informasi laba rugi dan
perbandingan antara bulan sebelumnya dengan bulan yang sedang
berjalan.

89
Contoh Format Laporan Penjualan Usaha

Referensi
Ardianto, Elvinaro, Lukiati K, Siti K. 2014. Komunikasi Massa Suatu Pengantar
Edisi Revisi. Bnadung: Simbiosa Rekatama Media
Kusuma, Yatri I. 2012. Komunikasi Bisnis. Bogor: Penerbit IPB Press.
Lubis, D.P, Saleh A, Mugniesyah, S.S. 2010. Dasar-Dasar Komunikasi. Bogor:
Sains KPM IPB PRESS.

90
PERTEMUAN 15
KOMUNIKASI TENTANG PEKERJAAN

A. Pokok Bahasan Pratikum : Mempelajari praktek pembuatan laporan


penjualan dari semua kegiatan pratikum yang sudah dilaksanakan pada
pertemuan sebelumnya.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi pada pertemuan ini, Mahasiswa mampu:
1) Mahasiswa mampu menyusun surat lamaran kerja yang baik.
2) Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan dalam wawancara kerja.
3) Mahasiswa mampu menyusun resume yang baik.
C. Output Pratikum

Setelah perkuliahan diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat


membuat surat lamaran pekerjaan, resume (curriculum vitae), dan mengetahui
tehnik saat diwawancara pekerjaan.

D. Alat/Bahan/Sarana : Alat Tulis dan Laptop


Smartphone
Website Template Resume

E. Prosedur :
Dosen:
• Memberikan pengarahan tentang surat lamaran.
• Memandu Menyusun surat lamaran
• Mengarahkan membuat Resume (Curiculum Vitae)
• Mengarahkan tehnik wawancara
Mahasiswa: Membuat surat lamaran dan resume diri (Curiculum Vitae)

F. Materi :
1. Penulisan Surat Lamaran Kerja
Surat lamaran pekerjaan ialah surat yang dipakai oleh orang guna melamar

91
sebuahpekerjaan pada perusahaan yang sedang membutuhkan staf pekerja
dalam suatu bidang tertentu. Umumnya terjadi saat sedang melamar sebuah
pekerjaan, orang itu harus membuat surat lamaran yang dilengkapi dengan
Curicullum Vitae (CV). Surat lamaran pekerjaan ini berisi penjelasan tentang
kemampuan/ kapasitas yang dipunyai oleh pelamar yang sesuai dengan
lowongan posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
a. Pendekatan AIDA
Menulis surat permohonan pekerjaan perlu menggunakan pendekatan
Perhatian, Minat, Keinginan, dan Tindakan-AIDA untuk membangkitkan atau
menarik perhatian pembaca“.
Perhatian, Mempunyai arti pelamar harus bisa meyakinkan kepada pihak
perusahaan yang menerima lowongan pekerjaan.Bahwa pelamar mempunyai
sesuatu yang baik dan bermanfaat atau dapat memunculkanketertarikandari
pembaca. Dalam attention, pelamar kerja bisa menyampaikan tentang
bagaimana caranyapelamar menperoleh informasi lowongan pekerjaan dan
memberikan alasan dengan posisi yang dilamar itu.
Interest, dalam hal ini, pelamar penting memberikan penjelasan serta
menegaskan tentang relevansi kualifikasi yang dibutuhkan itu dengan
kompetensi yang ia punyai. Sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya.
Desire, dalam hal ini, pelamar juga mampu meyakinkan bagi pembaca
denganberbagai bukti penunjang yang sesuai posisi yang diinginkan.
Action, artinya, pelamar kerja bisa memberi sebuah saran
terhadappembacaguna mengambil sebuah tindakan tertentu berkenaa dengan
keinginannya saat menuliskan surat itu. Tindakan tertentu yang bisa dilakukan
para pembaca ialah memberikan kesempatan guna melaksanakan wawanara
kerja.

b. Pengorganisasian Pada Surat lamaran Kerja


Umumnya, pengorganisasian pada penulisan surat lamaran kerja
mempunyai3komponen penting, diantaranya adalah:

92
Paragraph Pembuka
Dalam Permohonan pekerjaan yang baik, yang menarik perhatian
pembaca, harus merangkumi yang berikut:
1) Rangkuman
Yaitu Pemohon pekerjaan perlu menyatakan kelayakan yang mereka miliki, yang
paling relevan dengan kedudukan yang diinginkan dan menjelaskan bahawa
kelayakan ini akan memberi manfaat / memberikan manfaat bagi syarikat atau
institusi yang dipohon.
2) Nama
Pelamar kerja bisa menyertakan nama yang sudah dikenal pembaca yang telah
menyarankan untuk melamar posisi pekerjaan di perusahaan itu.
3) Sumber Publikasi
Menyebutkan dan menjelaskan sumber informasi lowongan pekerjaan di
perusahaan itu, sehingga pelamar melamar pekerjaan tersebut. Mengenai
sebagai sumber informasi secara umum dapat diperoleh dari surat kabar,
majalah/tabloid, internet. Dan dalam surat lamaran seorang pelamar harus
menjelaskan dengan singkat dan padat yaitu pelamar memenuhi semua
persyaratan yang diinginkan oleh perusahaan.
4) Pertanyaan
Gunakakanlah kalimat tanya sebagai awalan paragraf guna menarik perhatian
bagi pembaca yaitu untuk kebutuhan dan juga tujuan dariorganisasi serta juga
memiliki keinginan dalam membantu menyelesaikan masalah itu.
5) Cuplikan Berita
Pelamar kerja bisa mencuplik berita di surat kabar atau yang lain, dengan
menyampaikan suatu perusahaan yang sedang berencana membuka kantor
baru, memasarkan produk baru, atau membutuhkan tenaga operasional lainnya.

Paragraf Pertengahan
Di dalam hal ini, pelamar kerja penting mendiskusikan kualifikasi dan
kompetensi yang dipunyai dari kacamata pembaca yang meligkupi;

93
1) Pendidikan
a) Memperlihatkan pelamar memiliki latar belakang dalam dunia pekerjaan
itu yang luas dan mendalam dalam bidang tertentu.
b) Memperlihatkanjenjang pendidikannya sangat relevan dengan posisi
yang dibutuhkan.
c) Menjelaskan juga alasan pelamar menambahkan tentang studi pilihan
penting di luar dari bidang studi pokok.
2) Pengalaman Pekerjaan
Dalam hal ini, pelamar kerja juga perlu menyampaikan secara jelas tentang
berbagai kegiatan yang mampu dilakukan dengan baik. Berdasarkan hal itu
pelamar akan mampu menunjukkan kepada pembaca yaitu:
a) Pelamar kerja mempunyai modal pengalaman yang bisa mampu
mempermudah menyelesaikan tugas baru nantinya.
b) Pelamar kerja bisa meyakinkan akan bisa dengan mudah beradaptasi
dan berusaha melakukan kerja sama dengan lingkungan di peruahaan.
c) Pelamar kerja mampu memikul sebuah pekerjaan yang diberikan dengan
penuh tanggungjawab.
d) Pelamar kerja iaalah seorang yang pekerja keras.
3) Sikap, Minat, Aktivitas, dan Kualitas
Pelamar kerja bisa menambahkan berbagai informasi tambahan yang dapat
mendukung pekerjaan yang dilamar.
Paragraf Penutup
Pelamar harus menyatakan keinginannya/harapannya dengan jelas untuk
diberikan kesempatan melaksanakan wawancara yang disesuaikan dengan
waktu yang ditentukan oleh perusahaan. Guna memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk menghubungi pelamar. Sehingga pelamar harus
menyampaikan alamat lengkap, juga no kontak HP, alamat email yang
bersangkutan. Jika suatu waktu dibutuhkan bisa dengan cepat disampaikan
dengan menghubungi kita menggunakan bebagai kontak yang kita berikan.

94
Tips bagi Pelamar Kerja
Penting yang Anda Perhatikan
1. Pelamar kerja harus memiliki kualifikasi, kompetensi ataupun pengalaman
kerja gunamendapatkan posisi pekerjaan yang diinginkan.
2. Membangkitkan minat kepada kualifikasiyang dipunyai.
3. Menunjukkan berbagai hal yang baik/positif.
4. Mengusahakan surat lamaran pekerjaan dikemas dengan baik, rapi,
kebersiahannya terjaga dan juga menarik bagi pembaca.
5. Tuliskan surat dari kaca mata pembaca, tidak dari kaca mata penulis/pelamar
pekerjaan.
6. Tekankanlah berbagai hal yang memberikan pembeda dengan pelamar yang
lainnya.
Penting yang Harus Anda Hindari
1. Janganlah melamar posisi pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensi
pelamar.
2. Menghindari mengirim surat lamaran yang berupa foto copy.
3. Hindari untuk menyampaikan bahwa anda menerima semua jenis pekerjaan.
4. Jangan menyampaikan kata-kata dengan berlebihan.
5. Menghindari permintaan belas kasihan dari perusahaan.
6. Menghindari mempermasalahkan dalam sistem gaji dan besaran gaji,
terkecuali saat pewawancara menanyakan masalah tersebut kepada kita
sebagai yang diwawancarai dalam wawancara kerja.
7. Hindari dalam memberikan komentar langsung tentang seputar karakter
pribadi.

95
Berikut Contoh Surat Lamaran Kerja

2. Penulisan Resume
Dalam buku Komunikasi Perniagaan (Purwanto, 2011: 254-262), istilah
riwayat hidup atau resume adalah sesuatu yang baru bagi banyak orang yang
telah memasuki dunia pekerjaan, karena resume adalah salah satu syarat
terpenting ketika memasuki dunia pekerjaan.

96
a. Persiapan Menulis Resume
Dalam dunia pekerjaan dan perniagaan, istilah resume sering disebut
sebagai Curriculum Vitae (CV) atau Curriculum Vitae. Sesuai dengan pendapat
KC Bay, bahawa resume adalah persembahan penjualan formal yang sangat
penting bagi diri anda. Ini mengingatkan kita bahawa riwayat hidup merangkumi
semua fakta yang sesuai dengan latar belakang, kelayakan, dan pengalaman
kerja dan lain-lain yang dibuat dalam format yang teratur, mudah difahami dan
menarik perhatian pembaca. Umumnya, resume ialah sebuah daftar dokumen
yang berisikan kualifikasi dan jenjang karir Anda yang disusun dengan rapi,
teratur, dan juga menarik bagi pembaca. Dalam mempersiapkan resume, ada
tiga hal yang perlu dilakukan yaitu:
1) Mencari Informasi Penting
Dalam hal ini adalah informasi yang sangat penting dan relevan dengan posisi
pekerjaan yang Anda harapkan. Yaitu dengan melakukan beberapa cara:
a) Analisis Diri
• Apakah saya memiliki aspirasi yang tinggi?
• Apakah saya dapat melakukan komunikasi yang baik?
• Apakah saya seseorang selalu bergantungdengan orang lain?
• Apakah saya termasuk seseorang yang energik?
• Apakah saya termasuk seseorang yang memiliki percaya diri?
• Apakah saya memiliki kecerdasan kuantitatif yang baik?
• Apakah saya memiliki kecerdasan verbal yang baik?
• Apakah saya memiliki kecerdasan dalam pemecahan masalah yang baik?
• Berapa besar indeks prestasi yangdimiliki secara keseluruhan?
• Menjelaskan mata kuliah yang penting dan baik bagi saya?
• Menjelaskan mata kuliah yang tidak bisa untuk mengikutinya?
• Apa minat organisasi yang anda ikuti?
b) Analisis Karir
Coba Anda menghasilkan sebanyak-banyaknya pertanyaan yang
berhubungan pilihan dengan karir anda.M

97
• Menganalisis kecerdasan antara kecerdasan kualitatif, kecerdasan verbal,
dan kecerdasan mekanik, mana dari kecerdasan itu yang paling berguna
bagi pilihan karir anda?
• Apakah ada dampak yang membahayakan bagi kesehatan anda?
• Apakah tingkatan prestasi akademik akan menjadi salah satu syarat pada
saat bagi jenjang karir?
• Apakah terdapat imbalan diluar bentuk finansial?
• Apakah kemampuan teknologi dapat mempengaruhi pekejaan?
• Apakah di hari depan pilihan bidang yang inginkan memilii tingkat
persaingan yang ketat?
c) Analisis Pekerjaan
Permulaan masuk dunia kerja perusahaan sudah menyiapkan program
pelatihan bagi para pekerja baru. Oleh sebabnya, sebelum membuat daftar
riwayat hidup, perlu untuk menjawab pertanyaan berikut:
• Apa dan bagaimana tugas maupun tanggungjawab perusahaan
tersebut?
• Apakah karakteristik pribadi saya relevanguna tugas serta
tanggungjawab pekerjaan tersebut?
• Apakah jenjang dan latar belakang dari pendidikan saya relevan
sebagai persyaratan guna mengisi posisi pekerjaan yang diinginkan
tersebut?
• Apakah pengalaman yang saya miliki relevan dengan tugas maupun
tanggungjawab pekerjaan tersebut?
2. Perencanaan Resume
Saat merencanakan resumeatau daftar riwayat hidup, ada 3 hal yang
penting dilakukan, diantaranya adalah:
a) Tujuan Karier
Kamu harus memilih posisi atau kedudukan yang sesuai dengan keinginan
kamu dan kemampuan kamu, misalnya menjadi seorang marketer, bagian
HRD, akuntan, atau profesi-profesi lainnya yang sesuai dengan
kemampuan dan minat kamu

98
b) Informasi Pribadi
Data pribadi yang dimasukkan pada resume meliputi nama lengkap dan
gelar kamu, kota lahir kamu, alamat tempat tinggal, dan jenis kelamin.
Kamu pun bisa saja menabahkan sejumlah informasi pendukung terkait
dengan posisi pekerjaan yang direquest, seperti status pernikahan,
kepemilikan kenderaan yang dimiliki secara pribadi, berat/bobot badan,
posture badan, dan kemampuan berkomunikasi dengan Bahasa asing baik
aktif maupun pasif, mahir menggunakan komputer, mahir dalam
berkomunikasi secara lisan dan penulisan, dan seumpamanya.
c) Referensi
Rujukan adalah orang tertentu yang akan memberi anda surat
rekomendasi, yang artinya mereka mengetahui anda dengan baik dari
berbagai sisi personality anda. Banyak orang yang memberikan
rekomendasi di mana tentunya akan menambahkan kredibiltas anda di
mata perusahaan yang melakukan rekrutmen. Oleh itu, orang yang
memberikan rekomendasi diminta untuk memasukkan nama penuh,
alamat lengkap, nomor telpon seluler, elektronik mail dan faksimile mereka.
Adapun orang yang memberikan rujukan/rekomendasi untuk anda adalah
orang yang mengenal anda dengan baik pada institusi sebelumnya anda
bernaung, seperti dosen yang mengetahui potensipotensi anda secara
akademik maupun non akademik.
Rencana Pengorganisasian
Berdasarkan rencana pengorganisasiannya, daftar riwayat hidup atau
resume bisa digolongkan menjadi 3 jenis resume, yaitu: resume kronologis
yang dalam pengorganisasiannya berdasarkan pada kronologisnya, yaitu
pendidikan atau pengalaman menjadi judul isinya, dan yang didahulukan
tergantung yang memberikan kesan positif bagi pencari kerja. Resume
fungsional ialah yang disusun atas dasar berbagai fungsi dalam organisasi
yang bisa dilaksanakan dengan baik. Resume kombinasi ialah
perpaduan antara resume kronologis dengan resume fungsional. Untuk
membuat resume yang baik, penting mempertimbangkan empat hal,

99
diantaranya: sederhana, kerapian, akuran, kejujuran. Resume dapat
disampaikan dengan berbagai cara, seperti ketiga organisasi resume di atas.
Masalah dalam Menyusun Resume
Berbagai masalah yang timbul berkenaan dengan penyusunan daftar
riwayat hidup atau resume diantaranya:
1. Resume disusun terlalu panjang yang menyebabkan ada kemungkinan
memasukan data yang tidak relevan.
2. Resume disusun terlalu pendek/singkat, oleh karena itu kurang
memberikan data cukup untuk pembaca guna melakukan pengkajian lebih
lanjut.
3. Kurang baiknya format dalam penulisan daftar riwayat hidup atau resume,
seperti tidak konsisten dan redaksi penulisan dalam hal ini kurangnya
perhatiannya tentang tanda baca.
4. Terlalu banyak menggunakan kalimat yang kompleks tidak
sederhana/simple.
5. Terjadi banyak kesalahan tulis dan kekeliruan dalam pembuatan kalimat.
6. Pelamar tidak menyampaikan dengan tegas tentang posisi pekerjaan
yang diinginkan dalam resume.
7. Pelamar over confidence yang menyebabkan keraguan bagi pembaca
terhadap resume yang sudah disusun.
8. Banyak pelamar yang menyampaikan/menulis data dalam resume dengan
tidak jujur atau tidak sesuai dengan kenyataan.

100
Contoh Format Penulisan Curiculum Vitae dengan design modern

101
3. Wawancara Kerja

Menyiapkan wawancara adalah suatu hal yang penting dalam hal


mendapatkan pekerjaan selain berlatih menyusun resume dan juga menyusun
lamaran pekerjaan. Sehingga kita harus dengan baik mempersiapkan diri untuk
keberhasilan yang baik atau kesan baik saat melakukan wawancara. Kesan baik
itu ditandai dengan teryakinkannya pewawancara dengan kemampuan yang ada
miliki.
a. Arti Penting Wawancara Kerja
Beberapa perkara mengenai aspek khas kepribadian anda yang anda paparkan
baik secara lisan atau bukan secara lisan, sehingga proses memasuki ruangan
wawancara juga akan mendapat perhatian positif dari pewawancara. Beberapa
aspek kepribadian yang mendapat penilaian, antara lain: akan dinilai antara lain:
Penampilan Anda secara fisik Gerak gerik dan sopan santun Tone voice
Kepercaya diri Inisiatif Daya tangkap dan kerja sama Ekspresi wajah
Kebijaksanaan Kemampuan dalam berkomunikasi Sikap kepada pekerjaan Rasa
selera humor yang baik Saat berlangsungnya proses wawancara, usahakan
dalam menyampaikan informasi secara baik dan jelas (tidak berputar-putar).
Jawablah keseluruhan pertanyaan diinginkan dengan baik dan menghindari
dalam memberikan informasi dan jawaban yang tidak sesuai dengan yang
diinginkan pewawancara.
b. Persiapan dalam Wawancara Kerja
Pada tabel 1 terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan pada waktu
akan menghadapi proses wawancara.

102
Table 1. Hal-hal penting dalam proses wawancara kerja
Lakukan Hindari
• Berdoa dengan baik sesuai dengan • Datang terlalu lewat
agama kita masing-masing • Nampak kesal kerana menunggu lama
• Datanglah lebih awal sesuai waktu yang • Muncul tanpa persiapan atau
dijadwalkan (misal 45 menit dari improvisasi
sebelum wawancara dimulai) • Terlalu berlebihan
• Bersikap yakin dan optimis • Membawa belanja atau beg lain di bilik
• Bersikap tenang temu ramah
• Menyiapkan semua sertifikat yang • Jemput rakan atau keluarga
miliki, ijasah diploma atau sarjana, dan • Duduk sebelum dijemput
jugaberbagai surat penghargaan yang • Meletakkan beg di meja temu duga
dipunyai kerja
• Tersenyum secara wajar • Membongkok ke bawah, menundukkan
kepala
• Berpakaian yang rapi dan sopan
• Menyokong dagu
• Mengetuk pintu saat memasuki ruang
• Lipat lengan ke dada
wawancara, kecuali ada seseorang
yang mengantar • Makan makanan atau gula-gula dan
juga merokok
• Minta izin atau tunggu sampai
• Buka perbualan wawancara
dipersilahkan duduk
• Memotong lawan semasa bercakap
• Ingat nama pewawancara dengan baik
• Terlalu melebihkan tentang kemapuan
dan benar
dirinya
• Tatap pewawancara pada saat • Membual
berlangsungnya wawancara
• Mengkritik diri sendiri
• Tunjukkanlah kemampuan namun • Mengkritik atau mengaibkan majikan
jangan berlebihan semasa atau bekas
• Perhatikan dengan baik setiap • Memberi maklumat yang tidak sesuai
pertanyaan pewawancara • Sampaikan tanggapan bahawa kita
• Berbicara dan berkomunikasi dengan benar-benar memerlukan pekerjaan
pewawancara dengan baik (baik • Tanya sahaja tanpa sebarang desakan
kejelasan ataupun ketegasan) • Mudah tersinggung di sat beramah
• Mengatur intonasi nada suara anda tamah
• Menunjukkan keseriusan dan minat • Menunjukkan kesan tidak sabar
terhadap perusahaan yang sedang
melakukan seleksi
• Bersikap jujur dan langsung.
(Sumber: Purwanto, 2011: 269)
c. Cara Mengenal Tantang Pekerjaan dan Perusahaan

Sebuah wawancara berwujud komunikasi dengan dua arah, merupakan


waktu yang tepat untuk bertanya secara langsung dengan pewawancara tentang
pekerjaan dan juga perusahaan. Pertanyaanpertanyaan yang bisa disampaikan
diantaranya:

103
• Apa tanggung jawab dan tugas pekerjaan yang di lamar?
• Bagaimana kebijakan promisi dalam perusahaan?
• Bagaimana kesempatan dalammengkembangkan diridi perusahaan?
• Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru?
• Produk apa yang menjadi unggulan perusahaan?
• Siapakahdan darimana perusahan yang menjadi pesaing utama?
• Bagaimana pangsa pasar untuk prosuk dari perusahaan?
Jika saat anda diberi kesempatan bertanya tentang beberapa hal yang
berhubungan tentang perusahaan dan pekerjaan akan tetapi tidak digunakan,
maka pewawancara bisa menilai Anda diragukan keseriusannya di mata
pewawancara.

Pertanyaan Penting Saat Wawancara

Di bawah ini merupakan contoh-contoh pertanyaan yang


munculsaatberlangsungnya wawancara:

Pekerjaan yang dilamar

• Apa alasan anda ingin mengisi posisi sebuah pekerjaan di perusahaan?


• Apa latar belakang dan pengalaman kerja anda yang sesuai dengan pekerjaan
yang anda lamar sekarang?
• Bagaimana alasan anda untuk mengisi posisi dalam pekerjaan yang
disinginkan tersebut?
• Posisi anda sekarang masih aktif bekerja di sebuah perusahaan, mengapa
ingin beralih ke sebuah pekerjaan baru?
• Apa yang sudah kamu ketahui dan pahami tentang perusahaan?

Pendidikan dan Pelatihan

• Saat kuliah mata kuliah apa yang kita tidak sukai dan yang paling anda sukai
dan berikan alasananya?
• Hal-hal apa saja dari mata kuliah yang paling kamu sukai saat anda
menempuh pendidikan di perguruan tinggi?

104
• Apakah jenjang pendidikan dan pelatihan yang telahkamu peroleh mampu
membantu dalam perkembangan karier kedepannya?
• Bagaimanakah Anda memandang tentang pendidikan saat di perguruan
tinggi?
• Apakah Anda mempunyai rencana untuk menempuh studi lanjut?

Latar Belakang Keluarga

• Apakah pekerjaan dari orang tua saudara/anda?


• Apakah jenjang pendidikan terakhir dari orang tua saudara/Anda?
• Bagaimanakah pandangan orang tua tentang pilihan karir saudara/Anda?

Kepribadian

• Bagaimanakah untuk anda menjelaskan tentang diri saudara/anda?


• Apa saja kemampuan yang anda miliki baik kekuatan atau kelemahan yang
ada dalam diri anda yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri Anda sendiri?
• Bagaimanakah saudara menilai tentang diri orang lain?

Penilaian Pribadi Anda

• Apakah kendala dan hambatan saat pengembangan karir?


• Kondisi apa saja yang paling membuat anda kecewa terhadapmorang lain?
• Bagaimanakah cara anda menyikapi kekecewaan itu?
• Pengalaman kerja apa yang membuat anda merasapaling puas dan bangga?
• Pengalaman kerja apa yang membuat anda merasa paling tidak
menyenangkan atau paling mengecewakan anda.

Tujuan Karier

• Apakah tujuan jangka panjang untuk karir saudara/Anda?


• Bagaimanakah cara anda untuk menggapai/mencapai tujuan itu?
• Posisi apa yang anda inginkan untk jangka panjang dalam perkembangan
karir anda mendatang?

105
• Alasan apa yang membuat saudara/anda merasa lebih sesuai dengan posisi
itu?

Hobi dan Lain-Lain

• Kegiatan apa yang dilakukan anda pada saat libur kerja?


• Kegiatan apa yang dilakukan anda pada saat waktu senggang?
• Apa hobi Anda?
• Apakah Anda mengikuti kegiatan sosial di masyarakat?

Surat Penerimaan Pegawai dan Surat Penerimaan Kerja


Bagaimana pengorganisasian surat penerimaan pegawai yang baik?
Penerimaan seseorang untuk bekerja di syarikat tentunya merupakan berita baik.
Surat Penolakan Kerja
Saat kita berencana menolak sebuah pekerjaan, sebetulnya tidak ada kewajiban
membuat surat. Dikarenakan penolakan itu bisa di sampaikan dengan cara lisan.
Akan tetapi baiknya penyampaian penolakan kerja itu disampaikan dengan cara
tertulis.

Referensi
Ardianto, Elvinaro, Lukiati K, Siti K. 2014. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi
Revisi. Bnadung: Simbiosa Rekatama Media
Kusuma, Yatri I. 2012. Komunikasi Bisnis. Bogor: Penerbit IPB Press.
Lubis, D.P, Saleh A, Mugniesyah, S.S. 2010. Dasar-Dasar Komunikasi. Bogor: Sains
KPM IPB PRESS.

106

Anda mungkin juga menyukai