Gambar 1.1: Grafik Rata-Rata Konsumen Kopi Picnic Perhari Tahun 2022.........12
Gambar 3.1: Flowchart Penelitian..........................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1 Pelayanan 13 64%
2 Fasilitas 8 26%
3 Informasi 3 10%
Total 30 100%
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, dari ketiga faktor yang diamati terdapat dua
faktor yang sebaiknya lebih menjadi perhatian bagi pihak perusahaan untuk dapat
menjaga serta meningkatkan minat beli konsumen, diantaranya yaitu faktor
pelayanan dan fasilitas.
Gambar 1.1 Grafik rata-rata konsumen Kopi Picnic perhari tahun 2021
1 Made Nanda Analisis Kepuasan Customer Satisfaction Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan
Pranata, Amna Konsumen terhadap Index (CSI) perhitungan CSI untuk kualitas produk
Hartiati* , Cokorda Kualitas Produk dan adalah sebesar 82,85% dan kualitas
Anom Bayu Pelayanan di Voltvet Eatery pelayanan adalah sebesar 83,83% yang
Sadyasmara (2019) and Coffee menunjukkan bahwa konsumen sangat puas
dengan produk maupun pelayanan di Voltvet
Eatery and Coffee.
2 Tio Alam Analisis Kepuasan Customer Satisfaction Penelitian menunjukan bahwa tingkat
Firmansyah (2020) Konsumen Terhadap Kedai Index (CSI) kepuasan pelanggan pada kopi djayus berada
Kopi Di Kota Malang pada level puas.
3 Siti Sara,Thomson Analisis Kepuasan Customer Satisfaction Tingkat kepuasan konsumen gerai kopi di
Sebayang dan Konsumen Gerai Kopi Di Index (CSI) Kota Medan dominan berada pada tingkat
Emalisa (2019) Kota Medan Dan Faktor- puas (47,2%).
Faktor Yang
Mempengaruhinya
4 Mulia Siregar Analisis Kepuasan Customer Satisfaction Penelitian menunjukkan bahwa tingkat
(2021) Pelanggan Ompu Gende Index (CSI) & IPA kepuasan konsumen yaitu faktor pribadi =
Coffee Medan 96%, faktor situasi = 90%, kualitas produk =
89%, kualitas pelayanan = 80% dan faktor
harga = 63%. Tingkat kepuasan pelanggan
yang ditinjau dari semua faktor-faktor
kepuasan pelanggan termasuk kedalam
tingkat puas.
13
5 Siti Husna Ainu Penerapan Customer Customer Satisfaction Berdasarkan hasil pengolahan data dan
Syukri (2018) Satisfaction Index (Csi) Dan Index (CSI) dan GAP analisis yang telah dilakukan, dapat
Analisis Gap Pada Kualitas disimpulkan bahwa kepuasan Konsumen PT.
Pelayanan Trans Jogja Tugu Trans Jogja secara keseluruhan masih
rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai
Customer Satisfaction Index (CSI) yang
diperoleh berada diantara 64% - 71%, yaitu
sebesar 68,75420687 %.
6 Ahmad Maulana Analisis tingkat kepuasan Customer Satisfaction Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat
Malik (2020) konsumen terhadap kualitas Index (CSI) kepuasan konsumen Otten Coffee terhadap
minuman kopi arabika di kualitas minuman kopi arabika yang di
Otten Coffee. analisis dengan menggunakan metode CSI
diperoleh nilai 0,7441 atau 74,41%.
Berdasarkan kriteria nilai Customer
Satisfaction Index (CSI) nilai ini berada pada
rentang nilai 0,66-0,80 atau 66-80% yaitu
dalam kategori puas.
7 Nawa Olan Tingkat Kepuasan Customer Satisfaction Tingkat kepuasan konsumen kedai kopi
Widagdo, Candra Konsumen Kedai Kopi Di Index (CSI) dan IPA sebesar (78,14%) yang berarti konsumen
Nuraini, dan M. Kota Tasikmalaya tergolong puas terhadap atribut bauran
Iskandar Mamoen pemasaran yang terdapat di kedai kopi.
(2022)
8 Sabda Dian Nurani Analisis Kepuasan Customer Satisfaction Hasil dari tingkat kepuasan pelanggan
Siahaan, Fauzia Pelanggan Dengan Metode Index (CSI) terhadap kualitas pelayanan BNI Universitas
Agustini (2021) Customer Satisfaction Index Negeri Medan dihitung dengan metode
(CSI) (Studi Kasus Pada Customer Satisfaction Index atau CSI
BNI UNIMED) diperoleh 66% yang mengindikasikan bahwa
14
pelanggan merasa puas terhadap pelayanan
BNI Universitas Negeri Medan.
9 Alex Siswo Dwi Analisis Kepuasan Customer Satisfaction Berdasarkan hasil analisis Customer
Raharjo, Pelanggan Kafe Waroeng Index (CSI) Satisfaction Index menghasilkan nilai 83,4%
Sulistyaningsih Kopi Kayumas yang menunjukan bahwa secara keseluruhan
(2021) pelanggan sangat puas terhadap produk dan
pelayanan yang ada di Kafe Waroeng Kopi
Kayumas.
15
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan sangat penting untuk suatu perusahaan.
Mengingat pelanggan yang puas akan kembali, membeli lagi dalam jumlah
yang lebih besar, mereka menyebarkan pengalaman kepada teman yang
ditemui, dan bersedia membayar lebih untuk berbisnis dengan
pemasok/penyedia produk/jasa yang dipercaya. Upaya mempertahankan
pelanggan dalam jangka pendek dapat meningkatkan revenue dan profit,
sedangkan jangka panjang dapat membangun customer loyalty dan
memperkuat brand. Statistik menunjukkan bahwa biaya untuk
mempertahankan pelanggan lebih murah daripada mencari pelanggan
baru. Upaya untuk mempertahankan kepuasan pelanggan salah satunya
adalah memantau apa yang mereka inginkan dari produk/jasa yang
disajikan (Tukiyat & Nuraini, 2016). Pembeda antara service quality dan
customer satisfaction, service quality merupakan bagian dari proses
kognitif, sedangkan consumer satisfaction merupakan bagian dari proses
afektif (Harun, 2006). Lebih jauh lagi Shemwell, service quality dan
satisfaction mempunyai keterkaitan yang erat(Anam, 2019). Customer
satisfaction dapat diturunkan dari dimensi service quality. Lima dimensi
penilaian kepuasan antara lain :
1. Kehandalan (Reliability)
Kehandalan (Reliability) adalah kemampuan perusahaan untuk
memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa
membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai
dengan waktu yang disepakati. Dimensi ini berkaitan dengan
kemampuan perusahaan memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera, akurat, dan memuaskan.
2. Daya tanggap (rensponsiveness)
Daya tanggap (rensponsiveness) adalah kesediaan dan kemampuan
para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon
permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan
diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. Dimensi ini
meliputi keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap.
3. Jaminan (Assurance)
Jaminan (Assurance) adalah perilaku para karyawan mampu
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan
perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya.
Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sepadan
menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan. Dimensi ini
mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya dan dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau
keragu-raguan.
4. Empati (empathy)
Empati (empathy) adalah kemampuan perusahaan untuk
memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi
kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal
kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
Dimensi ini meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi dengan baik, perhatian pribadi, dan memahami
kebutuhan para pelanggan
5. Bukti Fisik (Tangibles)
Bukti fisik (tangibles) adalah daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan dan material yang digunakan perusahaan, serta
penampilan karyawan. Bukti fisik meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.Karakteristik
Konsumen (Suwarto et al., 2022).
Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai evaluasi purnabeli
dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan
hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan
16
sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak
memenuhi harapan pelanggan (Tjiptono, 2015).
2.2.2 Karakteristik konsumen
Karakteristik konsumen meliputi pengalaman dan pengetahuan
konsumen, kepribadian konsumen, dan karakteristik demografi.
Konsumen yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak
mengenai produk mungkin tidak termotivasi mencari informasi, karena ia
sudah merasa cukup dengan pengetahuannya untuk mengambil keputusan.
Karakteristik demografi meliputi beberapa variabel seperti jenis kelamin,
usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rata-rata per bulan, dan lain-lain.
Pendidikan adalah salah satu karakteristik demografi yang penting,
konsumen yang mempunyai pendidikan akan lebih responsif terhadap
informasi. Pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pemilihan
produk atau merek. Konsumen yang berpendidikan tinggi cenderung
mencari informasi yang banyak sebelum ia memutuskan untuk membeli.
Karakteristik demografi sangat terkait dengan konsep yang tumbuh dari
adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat (Chasa, 2020).
2.2.3 Customer Satisfaction Index (CSI)
Customer Satisfaction Index CSI merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen atau pelanggan
secara menyeluruh dengan melihat tingkat kinerja dan tingkat kepentingan
dari atribut produk atau jasa yang telah diukur. Index kepuasan konsumen
sangat berguna kepentingan internal sebuah perusahaan, dimana CSI dapat
memberikan data yang jelas mengenai tingkat kepuasan pengguna.
Sehingga pada suatu waktu dapat melakukan evaluasi secara berkala untuk
memperbaiki kualitas pelayanan yang masih kurang di mata pelanggan.
CSI sendiri merupakan metode yang tidak hanya mengenai tingkat
kepuasan namun sekaligus memperoleh informasi yang berhubungan
dengan dimensi atau atribut yang perlu diperbaiki, mudah digunakan serta
sederhana. Besarnya nilai CSI maka dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut :
17
a) Menentukan MIS (Mean Importance Score) dan MSS (Mean Satisfaction
Score). MIS merupakan rata-rata skor dari kepentingan suatu atribut.
Sedangkan MSS adalah rata-rata skor untuk tingkat kepuasan yang berasal
dari kinerja jasa yang dirasakan oleh konsumen. MIS dan MSS dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan :
[ ]
n
∑ Yi ...........................................................................................(1)
i =1
MIS=
n
Keterangan :
Yi = Nilai Kepentingan atribut Y ke i
n = Jumlah responden
[ ]
n
∑ Xi ..........................................................................................(2)
i=1
MSS=
n
Keterangan :
Xi = Nilai Kepuasan atribut X ke i
n = Jumlah responden
[ ]
MISi
WF= p
×100 %
.........................................................................(3)
∑ MISi
i=1
Keterangan :
MISi = Nilai rata-rata kepentingan ke i
p
18
c) Menghitung WS (Weight Score), bobot ini merupakan perkalian antara WF
dengan nilai rata-rata tingkat kepuasan.
WSi=WFi × MSS ...................................................................................(4)
Keterangan :
WFi = Faktor Tertimbang ke z
d) Menentukan CSI
[ ]
p
∑ WSi ..........................................................................(5)
i=1
CSI = ×100 %
HS
Keterangan :
p
19
Uji validitas merupakan tingkat keandalan alat ukur yang digunakan.
Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data itu valid. Rumus uji validitas sebagai berikut :
n ( ∑ XY ) −( ∑ X )( ∑ Y )
Hitung =
√[ n (∑ X )−(∑ X )❑ ][n (∑ Y )−n (∑ Y )]
2 2 2 2
................................(6)
Keterangan :
n = Jumlah responden
X = Skor variabel (jawaban responden)
Y = Skor total dari variabel untuk responden ke-n
( )( )
∑ σ .................................................................................(7)
2
k
r= 1−
k −1 σt
2
keterangan :
r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ σ2 = jumlah ragam butir
σ t2 = jumlah ragam total (Yusup, 2018).
Setelah itu dilakukan uji normlaitas data untuk mengukur apakah
data yang terkumpul memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai
dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Untuk mengetahui
distribusi dari setiap variabel maka dilakukan Uji Normalitas dan
Homogenitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test.(Square et al., n.d.)
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
21
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
22
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Alat dan Bahan
Pada penelitian ini menggunakan alat dan bahan yang dapat memudahkan
penelitian berupa:
a. Kuesioner Penelitian
b. Alat Tulis
c. Laptop
d. Microsoft Word
e. Microsoft Excel
f. Kamera atau Handphone
g. Software SPSS 25
h. Diagram Software
Penentuan daerah penelitian menggunakan metode Purposive Sampling.
Metode Purposive Sampling adalah penentuan lokasi dilakukan secara sengaja
dengan mempertimbangkan tujuan dari penelitian. Penelitian ini dilakukan di
kedai Kopi Picnic yang merupakan salah satu kedai kopi outdoor yang populer di
kalangan penikmat kopi khususnya di Kabupaten Tasikmalaya dengan
pertimbangan karena daerah tersebut merupakan daerah yang dekat dengan pusat
keramaian dan aktivitas konsumen.
3.3.2 Metode Pengumpulan Data
Sumber yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan jenis data yang diperoleh dan dikumpulkan
secara langsung melalui observasi maupun wawancara di lapangan. Data primer
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diberikan kepada 100
responden yang merupakan konsumen kedai Kopi Picnic dengan menggunakan
teknik non probability sampling purposive sampling. Purposive Sampling adalah
penentuan lokasi dilakukan secara sengaja dengan mempertimbangkan tujuan dari
penelitian. Kemudian agar dapat memperoleh data kuantitatif dapat dilakukan
pengolahan data secara statistik sederhana akan digunakan skala pengukuran atau
skala likert dalam rentang 1-5 bisa dilihat pada tabel :
23
Tabel 3.1 Skala Likert Tanggapan Responden
Skala Parameter
1 Sangat Tidak Puas
2 Tidak Puas
3 Cukup Puas
4 Puas
5 Sangat Puas
24
130
n=
1+130 x 0,052
n=98.1132
Variabel Atribut
25
Pembayaran di kasir kedai Kopi
Picnic begitu mudah dan cepat.
Kedai Kopi Picnic memberikan
pelayanan yang tidak pernah salah
dalam melayani pesanan yang diminta
oleh pelanggan.
Responsiveness (Daya Tanggap) Karyawan Kopi Picnic cepat
merespon keinginan pelanggan.
Karyawan Kopi Picnic cepat tanggap
terhadap keluhan pelanggan.
Karyawan Kopi Picnic sigap dalam
merapikan kembali meja yang telah
digunakan pelanggan.
Assurance (Jaminan) Karyawan Kopi Picnic melayani
pelanggan dengan sopan dan ramah
Pemberian jaminan penggantian
makanan/minuman apabila yang
diterima kurang sesuai pesanan.
Kedai Kopi Picnic sangat menjamin
keamanan dan kebersihan pada
lingkungan perusahaan.
Empaty (Empati) Karyawan Kedai Kopi Picnic
menerima pelanggan dengan sapa,
senyum dan ramah.
Karyawan memberikan pelayanan
kepada semua pengunjung tanpa
memandang status sosial.
Kedai Kopi Picnic memiliki karyawan
yang dapat memahami setiap
keinginan pelanggan.
26
Kedai Kopi Picnic selalu menjaga
komunikasi dengan baik antar
karyawan dan pengunjung.
27
3.4 Jadwal Penelitian
Berikut adalah rencana jadwal penelitian yang penulis susun untuk
menyelesaikan penelitian ini.
28
DAFTAR PUSTAKA
Amri, H. R., & Subagio, R. T. (2020). Penerapan Metode CSI untuk Pengukuran
Tingkat Kepuasan Layanan Manajemen. Jurnal Sistem Cerdas, 3(3), 241–
252.
ANAM, A. K. (2019). Analisa Tingkat Kepuasan Pelanggan Menggunakan
Metode Service Quality Dan Satisfaction Indeks (Studi Kasus: PT Kharisma
Suma Jaya Sakti Cabang Margorejo Surabaya). Universitas 17 Agustus 1945.
Aulya, D. A., & Djastuti, I. (2013). Analisis Pengaruh Produk, Harga, Dan
Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian “(Studi Pada Coffee Shop
Stove Syndicate Di Semarang). Fakultas Ekonomika Dan Bisnis.
Chasa, S. M. U. (2020). Pengaruh Café Atmosphere Dan Gaya Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Kafe Di Kota Jombang. Stie Pgri
Dewantara.
Harun, H. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Produk Telkom Flexi.
(Studi Kasus PT. Telekomunikasi Indonesia Kota Semarang). Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Ibrahim, A. M. M. (2021). Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap eminensi
minuman kopi arabika di Otten coffee. JIMAWA: Jurnal Ilmiah, 1(2).
Lestari, E. R. (2019). Manajemen Inovasi: Upaya Meraih Keunggulan Kompetitif.
Universitas Brawijaya Press.
Pranata, M. N., Hartiati, A., & Sadyasmara, C. A. B. (2019). Analisis Kepuasan
Konsumen terhadap Kualitas Produk dan Pelayanan di Voltvet Eatery and
Coffee menggunakan Metode Customer Satisfaction Index (CSI). Jurnal
Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri ISSN, 2503, 488X.
Raharjo, A. S. D., & Sulistyaningsih, S. (2021). Analisis Kepuasan Pelanggan
Kafe Waroeng Kopi Kayumas. Agribios, 19(1), 1–5.
Sara, S., & Sebayang, E. (2013). Analisis Kepuasan Konsumen Gerai Kopi di
Kota Medan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Journal of
Agriculture and Agribusiness Socioeconomics, 2(12), 15167.
Siahaan, S. D. N., & Agustini, F. (2021). Analisis Kepuasan Pelanggan Dengan
Metode Customer Satisfaction Index (CSI)(Studi Kasus Pada BNI
UNIMED). Journal of Business and Economics Research (JBE), 2(1), 13–19.
Siregar, M. (2021). Analisis Kepuasan Pelanggan Ompu Gende Coffee Medan.
Jurnal Diversita, 7(1), 114–120.
Square, C., Of, G., & Tes, F. (n.d.). Cara Membaca Angka. 0–4.
Suwarto, S., Rohwiyati, R., & Giyono, G. (2022). Pengaruh Dimensi-Dimensi
Service Quality Terhadap Kepuasan Masyarakat (Studi Pada Pelanggan
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kabupaten Karanganyar). Smooting,
20(1), 1–9.
29
Syukri, S. H. A. (2014). Penerapan Customer Satisfaction Index (CSI) dan analisis
gap pada kualitas pelayanan Trans Jogja.
Tukiyat, T., & Nuraini, A. (2016). Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Jasa
Teknologi Modifikasi Cuaca Pada Unit Pelayanan Teknis Hujan Buatan.
Jurnal Administrasi Dan Manajemen, 6(2).
Widagdo, N. O. (2020). Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Kedai Kopi Di
Kota Tasikmalaya. Universitas Siliwangi.
Wijaya, D. (2022). Pemasaran Jasa Pendidikan. Bumi Aksara.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif.
Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17–23.
https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v7i1.2100
30