Anda di halaman 1dari 59

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS

KONSUMEN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)


INTAN MULIA DESA KENDAL SERUT PANGKAH

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DIAN ULFIATI FAOZI


NPM 1314500020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2018

i
ii
DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................................i
PERSETUJUAN........................................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................6
C. Pembatasan Masalah...........................................................................7
D. Perumusan Masalah............................................................................7
E. Tujuan Penelitian................................................................................8
F. Manfaat Penelitian..........................................................................8
1. Manfaat Teoritis.........................................................................8
2. Manfaat Praktis...........................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERIKIR, DAN HIPOTESIS.......10
A. Landasan Teori...................................................................................10
1. Pemasaran...................................................................................10
2. Manajemen Pemasaran................................................................11
3. Diferensiasi Produk.....................................................................12
4. Loyalitas Konsumen....................................................................16
5. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)...........................................21
B. Penelitian Terdahulu...........................................................................24
C. Kerangka Berpikir..............................................................................25
D. Hipotesis.............................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................28
A. Pendekatan, Jenis, dan Desain Penelitian...........................................28
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian...................................................28
2. Desain Penelitian..........................................................................29

iii
B. Variabel Penelitian.............................................................................30
C. Populasi dan Sampel...........................................................................31
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................33
E. Instrumen Penelitian...........................................................................35
F. Teknik Analisa Data........................................................................40
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................43
LAMPIRAN...............................................................................................................45

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah data pembelian konsumen tahun 2017.......................................5


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................24
Tabel 3.1 Kisi-kisi angket penelitian.....................................................................35
Tabel 3.2 Penskoran angket...................................................................................36

v
DAFTAR GAMBAR

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir................................................................................26


Bagan 3.1 Desain Penelitian..................................................................................29

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pembelian Tahun 2017............................................................45


Lampiran 2 Surat Observasi Awal.......................................................................51
Lampiran 3 Persetujuan Judul Skripsi.................................................................52

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perekonomian di era globalisasi saat ini sangat pesat.

Hal ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan guna

menguasai pangsa pasar. Untuk menguasai pangsa pasar itu sendiri, suatu

perusahaan harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.

Perusahaan harus senantiasa mampu menciptakan strategi pemasaran yang

tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang optimal dan menguasai

pangsa pasar atau mempertahankan keunggulan bersaing mereka. Menurut

Michael Porter (1985:191) ada tiga pilihan strategi generik untuk mencapai

kinerja diatas rata-rata dalam suatu industri: keunggulan biaya, diferensiasi,

dan fokus. Salah satu strategi yang diterapkan Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) Intan Mulia untuk keunggulan bersaing dan menguasai pangsa pasar

sekaligus untuk mempertahankannya adalah strategi diferensiasi produk.

Diferensiasi produk dapat didefinisikan sebagai proses penambahan

serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai, guna membedakan tawaran

perusahaan itu dari tawaran pesaing (Kotler, 2005:350).

Diferensiasi merupakan strategi yang membuat produk berbeda

dengan kompetitor bahkan melebihinya, sehingga hasilnya dapat dinilai oleh

konsumen dan nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi pilihan dan

kepuasan konsumen yang paling istimewa. Diferensiasi merupakan salah satu

1
2

jenis keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan untuk

memenangkan pasar sasarannya. Apabila produk tersebut memiliki keunikan

dan nilai tinggi bagi konsumen, maka konsumen mempunyai alasan untuk

menentukan pilihan dalam memilih suatu produk. Menurut Kotler (2009:8)

Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan, kualitas

kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya,

dan rancangan.

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan salah satu program

pemerintah yang dapat memberikan manfaat untuk menciptakan lapangan

pekerjaan yang layak dan mengurangi tingkat pengangguran. Di Desa Kendal

Serut Pangkah terdapat 4 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) salah satunya

yaitu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia yang bergerak dibidang

cathering snack. Diantara subsektor industri kreatif, bisnis kuliner merupakan

fenomena yang mudah ditemukan di kota atau bahkan di sebuah desa. Jumlah

penduduk yang terus bertambah banyak dan gaya hidup masyarakat yang

terus berkembang merupakan salah satu alasan bisnis kuliner tidak pernah

redup dan semakin berkembang. Berdasarkan perkembangan jumlah

penduduk yang terus bertambah banyak sehingga semakin banyak kebutuhan

pangan yang harus disediakan.

Manusia tidak pernah terlepas akan kuliner. Dengan demikian

manusia akan terus menerus membutuhkan makan untuk dapat memenuhi

akan kehidupannya tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut

perusahaan haruslah mempunyai keunggulan bersaing dan diferensiasi dalam


3

memberikan suatu layanan yang terbaik kepada konsumen. Keunggulan

bersaing pada dasarnya berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh

sebuah perusahaan untuk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam

menciptakannya. Pada dasarnya ada tiga strategi bersaing yang baik yaitu

keunggulan biaya, diferensiasi, dan focus. Dalam hal ini pencapaian

keunggulan bersaing yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Intan Mulia untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan lainnya adalah

dengan melakukan diferensiasi produk. Diferensiasi produk dilakukan dengan

tujuan untuk dapat bersaing melawan para pesaing dan untuk mencapai

keunggulan yang kompetitif sehingga perusahaan dalam hal ini Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia dapat menambah dan meningkatkan

kualitas produk yang dihasilkan. Dimana keunggulan tersebut dapat

memenuhi kebutuhan konsumen sehingga konsumen tersebut diharapkan

mendapatkan suatu kepuasan akan produk yang perusahaan tawarkan.

Persaingan kuliner pada zaman sekarang mendorong perusahaan

industri kreatif untuk menciptakan ide-ide yang kreatif dan inovatif dalam

membuat rancangan baru untuk mempertahankan dan mendapatkan

pelanggan baru. Dengan kondisi persaingan yang semakin ketat antar

perusahaan sejenis, setiap perusahaan harus mampu berlomba untuk

mempertahankan konsumen agar tidak beralih ke perusahaan pesaing.

Dengan mempertahankan konsumen, perusahaan berharap dapat

menstabilkan bahkan bisa meningkatkan penjualan disaat masa penjualan


4

menurun, sehingga perusahaan memerlukan loyalitas konsumen pada strategi

pemasarannya.

Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan

sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi

timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk

menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap

konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada

perilaku pembeliannya. Loyalitas konsumen merupakan hal yang terpenting

dalam kegiatan suatu usaha. Dengan adanya tingkat loyalitas konsumen yang

tinggi, maka konsumen akan melakukan pembelian secara terus-menerus dan

membawa dampak yang menguntungkan bagi perusahaan.

Pada umumnya, semakin lama seorang konsumen bertahan pada

suatu perusahaan, semakin berharga pula konsumen tersebut. Para konsumen

lama melakukan lebih banyak pembelian dan biasanya membawa masuk

konsumen baru. Lebih dari itu, konsumen lama sudah paham dengan kualitas

produk perusahaan yang berujung pada tingkat kepuasan konsumen dan

rekomendasi dari mulut ke mulut. Strategi untuk melakukan diferensiasi ini

dilandasi pemikiran, agar perusahaan tetap memberikan kepuasan kepada

konsumen sehingga berlanjut kepada terciptanya loyalitas konsumen kepada

perusahaan. Dengan demikian konsumen tidak akan lari ke produk pesaing

yang lain, karena konsumen merasa puas terhadap kesesuaian spresifikasi

kegunaan dari produk. Pada gilirannya konsumen akan tetap setia terhadap

produk tersebut.
5

Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat loyalitas konsumen

maka dapat dilihat pada data pembelian konsumen selama tahun 2017 dari

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia, seperti pada tabel berikut :

Tabel 1.1
Jumlah data pembelian konsumen tahun 2017

Bulan Jumlah Pembeli Selisih


Januari 8 0
Februari 13 5
Maret 10 -3
April 12 2
Mei 12 0
Juni 13 1
Juli 11 -2
Agustus 14 3
September 13 -1
Oktober 10 -3
November 8 -2
Desember 7 -1
Sumber : Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia tahun 2017

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah konsumen

yang melakukan pembelian pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan

Mulia mengalami fluktuatif, utamanya pembelian pada bulan Maret, Juli,

September, Oktober, November, dan Desember cenderung mengalami

penurunan.

Terdapat berbagai macam faktor yang menyebabkan penurunan

suatu produk apakah itu dikarenakan design, packaging, ataupun hal-hal lain

yang berpengaruh terhadap kinerja produk di pasaran. Salah satu yang

menyebabkan penurunan adalah pengaruh diferensiasi produk. Perusahaan

yang memiliki produk yang bermacam-macam akan membuat konsumen


6

tidak jenuh dan memiliki alternatif dalam menggunakan suatu produk dan hal

tersebut perlu dilakukan oleh perusahaan agar produknya di pasaran dapat

bertahan dan bersaing dengan produk sejenis.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan penelitian ini

dengan judul “Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia Desa Kendal Serut Pangkah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Persaingan usaha yang semakin pesat sehingga perlu dilakukannya

strategi pemasaran yang tepat

2. Jumlah pembelian mengalami penurunan

3. Kesetiaan pelanggan yang tidak stabil dan tidak memenuhi harapan

4. Masih adanya ketidakpuasan pelanggan yang ditandai dengan adanya

penurunan jumlah pembelian


7

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempersempit ruang lingkup penelitian serta penelitian ini

tidak terlalu luas, maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan sebagai

berikut :

1. Strategi pemasaran yang akan diteliti yaitu strategi diferensiasi. Strategi

diferensiasi yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah diferensiasi

produk yang meliputi bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian, daya tahan,

keandalan, kemudahan diperbaiki, gaya, dan rancangan.

2. Loyalitas konsumen dalam penelitian ini adalah perilaku manusia untuk

mengambil keputusan untuk melakukan pembelian secara kontinyu

terhadap suatu barang atau jasa perusahaan yang dipilih.

3. Peneltian hanya terbatas pada konsumen yang membeli produk Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia pada tahun 2017.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan

permasalahan penelitian yaitu adakah pengaruh diferensiasi produk terhadap

loyalitas konsumen pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia

Desa Kendal Serut Pangkah?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui adakah pengaruh diferensiasi produk terhadap loyalitas


8

konsumen pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia Desa Kendal

Serut Pangkah.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan dan referensi

pengetahuan mengenai ilmu pemasaran dalam kajian tentang

diferensiasi produk yang memiliki relevansinya terhadap loyalitas

konsumen

b. Bagi Pembaca

Bagi pembaca diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk

memperdalam dan mengaplikasikan teori pemasaran yang sudah

diperoleh, terutama mengenai diferensiasi produk dalam loyalitas

konsumen.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia sebagai bahan

pertimbangan dalam mengembangkan usahanya dalam meningkatkan

loyalitas konsumen melalui diferensiasi produk.


9

b. Bagi Konsumen

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

konsumen agar lebih teliti dalam memilih produk snack yang unik dan

berbeda dari produk perusahaan lainnya.


BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Pemasaran

Menurut Marketing Association of Australia and New Zealand

sebagaimana dikutip oleh Buchari Alma (2016:3) pemasaran adalah

aktivitas yang memfasilitasi dan memperlancar suatu hubungan pertukaran

yang saling memuaskan melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan

penentuan harga dari barang, jasa, dan ide. Sedangkan Menurut Hermawan

Kertajaya (dalam Buchari Alma, 2016:3) pemasaran adalah sebuah disiplin

bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan

perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdernya.

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu definisi pemasaran

terpendek adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. Dari sudut

pandang manajerial, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa

untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan

organisasi. Sedangkan Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan

pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

10
11

dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler dan Keller, 2007:6).

Dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses yang

membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan

produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang

menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai

konsumen. Pemasaran merupakan suatu kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para perusahaan baik itu perusahaan barang atau pun

perusahaan jasa dalam rangka mengembangkan usahanya, untuk

memperoleh laba, serta untuk mempertahankan kelangsungan hidup

usahanya tersebut.

2. Manajemen Pemasaran

Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan manajemen pemasaran

sebagai berikut: “Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih

pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan

dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan

yang unggul”. Menurut definisi di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen

pemasaran merupakan suatu proses yang dimulai dari proses perencanaan,

pengarahan, dan pengendalian produk atau jasa, penetapan harga, distribusi,

dan promosinya dengan tujuan membantu organisasi dalam mencapai

sasarannya. (Kotler dan Keller, 2007:6).


12

Menurut William J. Shultz (dalam Buchari Alma, 2016:130)

Manajemen Pemasaran ialah merencanakan, pengarahan dan pengawasan

seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.

Sedangkan menurut Ben M. Enis (dalam Buchari Alma, 2016:130)

Manajemen Pemasaran ialah proses untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau oleh

perusahaan. Logika dari definisi diatas ialah apabila seeseorang atau

perusahaan ingin memperbaiki pemasarannya, maka ia harus melakukan

kegiatan pemasaran itu sebaik mungkin.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinir, serta mengawasi atau

mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi atau perusahaan

agar tercapai tujuan secara efesien dan efektif.

3. Diferensiasi Produk

Kotler (2005:350), diferensiasi adalah proses menambahkan

serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai guna membedakan

tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing.

Dari definisi di atas, paling tidak ada tiga kata kunci yang perlu

digaris bawahi dalam memahami diferensiasi, yaitu:

a. Perusahaan perlu menetapkan sekumpulan perbedaan;

b. Perbedaan yang ditetapkan harus mempunyai nilai penting bagi

konsumen;
13

c. Perbedaan tersebut harus mampu membedakan dengan produk pesaing

yang sejenis.

Menurut Tjiptono (2012:198) dalam strategi diferensiasi, perusahaan

berusaha membedakan diri dengan cara menawarkan atribut atau manfaat

tertentu yang unik atau dengan jalan melayani jenis konsumen tertentu.

a. Benefit/Attribute Positioning adalah strategi pemasaran yag

menonjolkan atribut unik, pengemasan produk secara unik, atau

manfaat yang unik. Sebagai contoh, Close-Up sukses merebut pangsa

pasar yang cukup besar melalui penekanan pada manfaat berupa ‘nafas

yang segar’.

b. Customer-Oriented Positioning (Niching) adalah strategi pemasaran

yang berusaha untuk memisahkan diri dari para pesaing besar dengan

jalan melayani satu atau sejumlah kecil segmen pasar khusus. Tak

jarang dijumpai adanya produk atau merek khusus ditujukan untuk

melayani situasi pemakaian tertentu atau karakteristik pembeli khusus.

Menurut Michael (1985:13) Dalam strategi diferensiasi, perusahaan

berusaha untuk menjadi unik dalam industrinya dalam sejumlah dimensi

tertentu yang secara umum dihargai pembeli. Perusahaan memilih satu atau

beberapa atribut yang oleh banyak pembeli dalam industri ini dipandang

penting, dan menempatkan dirinya secara unik untuk memenuhi kebutuhan

ini. Perusahaan melakukan diferensiasi terhadap para pesaingnya bilamana

dia berhasil menampilkan keunikan yang dinilai penting oleh pembeli,

selain dari sekedar penawaran harga rendah. Daya tahan diferensiasi


14

ditentukan oleh dua hal: langgengnya nilai yang terlihat pembeli dan

tiadanya peniruan dari pesaing. Selalu ada risiko bahwa kebutuhan atau

pesepsi pembeli akan berubah sehingga menghilangkan nilai pada bentuk

tertentu diferensiasi. Pesaing juga bisa meniru strategi perusahaan

bengsangkutan atau mencari strategi baru yang lebih maju daripada strategi

yang telah dipilih perusahaan itu.

Menurut Kotler (2009:8) indikator dalam Diferensiasi Produk antara

lain :

a. Bentuk (Form)

Produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk atau ukuran, model

atau struktur fisik produk.

b. Fitur (Feature)

Produk yang ditawarkan mempunyai fitur atau keistimewaan yang

berbeda-beda dan melengkapi fungsi dasar produk. Upaya untuk

menjadi yang pertama dalam mengenalkan fitur baru yang dianggap

berharga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing.

c. Kualitas Kinerja (Performance Quality)

Kinerja produk dapat diartikan sebagai level karakteristik dasar produk.

Semakin bermutu produk maka semakin tinggi level karakteristiknya.

Kinerja produk yang lebih unggul memberikan dampak pembelian

ulang yang lebih banyak, kesetiaan pelanggan, dan kesan yang positif

dari pelanggan.

d. Kesesuaian (Conformance Quality)


15

Pembeli mengharapkan produk memiliki mutu kesesuaian dengan

standart atau spesifikasi yang tinggi. Mutu kesesuaian adalah tingkat

kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap

spesifikasi sasaran yang dijanjikan.

e. Daya Tahan (Durability)

Pembeli mengharapkan beberapa produk mempunyai daya tahan yang

normal dan atau berat. Produk yang mempunyai keunggulan pada daya

tahan akan lebih menarik perhatian pelanggan untuk membayar lebih

pada produk yang diharapkannya.

f. Keandalan (Reability)

Pembeli juga akan membayar lebih untuk mendapatkan produk yang

mempunyai keandalan. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa

produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu

tertentu.

g. Mudah Diperbaiki (Repairability)

Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki, yaitu ukuran

kemudahan untuk memperbaiki produk ketika rusak atau gagal.

Pelanggan tertarik pada jenis produk yang mudah diperbaiki juga

karena alasan efisiensi waktu dan biaya apabila bisa diperbaiki sendiri.

h. Gaya (Style)

Menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh

produk bagi pembeli. Gaya memberikan pengaruh pada pelanggan


16

dengan menampilkan keunikan dan performance pada produk untuk

menarik minat beli pelanggan.

i. Rancangan (Design)

Rancangan menjadi salah satu potensi cara yang paling ampuh untuk

mendiferensiasikan dan memposisikan produk dan jasa perusahaan.

Rancangan juga merupakan faktor yang akan sering menjadi

keunggulan perusahaan, yaitu sebagai totalitas fitur yang

mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu yang disyaratkan

oleh pelanggan. Parameter rancangan adalah semua mutu bentuk, fitur,

kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan diperbaiki, dan

gaya.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat simpulkan bahwa

diferensiasi produk merupakan suatu usaha perusahaan dalam strategi

pemasaran untuk membuat pembedaan produk dengan perusahaan pesaing

sehingga produk tersebut produk tersebut memiliki ciri khas tersendiri.

diferensiasi produk dapat dibedakan menjadi bentuk, fitur, kinerja,

kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan diperbaiki, gaya, dan

rancangan.

4. Loyalitas Konsumen

Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah,

perusahaan tidak dapat mempertahankan sikap menarik konsumen atau

memperluas pasar baru. Faktor kunci keberhasilan untuk bertahan hidup di

pasar bergantung pada mempertahankan hubungan jangka panjang dengan


17

pemilik kepentingan pemasok dan pembeli. Tantangan yang semua pemasar

sedang hadapi saat ini adalah menemukan cara meningkatkan loyalitas

konsumen dan retensi.

Loyalitas konsumen memiliki peran penting dalam sebuah

perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja

keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini

menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan

mempertahankan mereka. Usaha untuk memperoleh konsumen yang loyal

tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan, mulai dari

mencari konsumen potensial dampai memperoleh partners. Setiap

perusahaan sangat mengharapkan memiliki konsumen yang loyal terhadap

produk atau jasa yang ditawarkan.

Menurut Griffin (dalam Hurriyati, 2015:129) “Loyalty is defined as

non random purchase expressed over time by some decision making unit”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas lebih

mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk

melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang/jasa suatu

perusahaan yang dipilih.

Selanjutnya Griffin (dalam Hurriyati, 2013:129) mengemukakan

keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki

konsumen yang loyal antara lain:

a. Dapat mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik

pelanggan yang baru lebih mahal)


18

b. Dapat mengurangi biaya transaksi

c. Dapat mengurangi biaya turn over konsumen (karena penggantian

konsumen yang lebih sedikit)

d. Dapat meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar pangsa

pasar perusahaan.

e. Mendorong world of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa

pelanggan yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas

f. Dapat mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya penggantian, dll)

Konsumen yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal

ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana

diungkapkan Griffin (dalam Hurriyati, 2013:130), konsumen yang loyal

memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular repeat purchase)

b. Membeli diluar lini produk/jasa (Purchases across product and service

lines)

c. Merekomendasikan produk lain (Refers other)

d. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

(Demonstrates an immunity to the full of the competition).

Untuk membangun loyalitas konsumen diperlukan beberapa usaha

oleh perusahaan. Beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk

membangun loyalitas konsumen adalah (Kotler dan Keller, 2009:196) :


19

a. Mengurangi peralihan pelanggan

Ada lima langkah utama yang dapat ditempuh perusahaan untuk

mengurangi pengalihan, yaitu:

1) Perusahaan harus mengukur dan menentukan tingkat retensi

2) Perusahaan harus membedakan penyebab erosi pelanggan dan

mengidentifikasi mereka yang dapat dikelola dengan baik

3) Perusahaan perlu mengistimasi berapa banyak laba yang hilang

ketika kehilangan pelanggan

4) Perusahaan perlu menggambarkan berapa banyak biaya untuk

mengurangi angka pengalihan

5) Mendengarkan pelanggan

b. Membentuk ikatan pelanggan yang kuat

1) Menambah manfaat keuangan

2) Menambah ikatan structural

Sementara itu, Griffin (dalam Hurriyati, 2013:140) membagi tahapan

loyalitas konsumen sebagai berikut:

a. Suspects

Meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang/jasa

perusahaan tetapi belum tahu apapun mengenai perusahaan dan

barang/jasa yang ditawarkan

b. Prospects

Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan produk atau jasa

tertentu dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Oara prospect


20

ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian, mereka telah

mengetahui keberadaan perusahaan dan barang/jasa yang ditawarkan,

karena seseorang telah merekomendasikan barang/jasa tersebut

padanya.

c. Disqualified Prospects

Yaitu prospect yang telah mengetahui keberadaan barang/jasa tertentu,

tetapi tidak mempunyai kebutuhan akan barang/jasa tersebut atau tidak

mempunyai kemampuan untuk membeli barang/jasa tersebut.

d. First time customers

Yaitu pelanggan yang membeli untuk pertama kalinya. Mereka masih

menjadi pelanggan yang baru.

e. Repeat customers

Yaitu pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk

sebanyak dua kali atau lebih. Mereka adalah yang melakukan

pembelian atas produk yang sama sebanyak dua kali, atau membeli dua

macam produk yang berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda pula.

f. Clients

Clients membeli semua barang/jasa yang ditawarkan dan mereka

butuhkan. Mereka membeli secara teratur, hubungan dengan jenis

pelanggan ini sudah kuat dan berlangsung lama, yang membuat mereka

tidak terpengaruh oleh produk pesaing.


21

g. Advocates

Seperti halnya clients, advocates membeli barang/jasa yang diatwarkan

dan yang mereka butuhkan, serta melakukan pembelian secara teratur.

Selain itu, mereka mendorong teman-teman mereka agar membeli

barang/jasa perusahaan atau merekomendasikan perusahaan tersebut

pada orang lain, dengan begitu secara tidak langsung mereka telah

melakukan pemasaran untuk perusahaan dan membawa konsumen

untuk perusahaan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas konsumen

adalah perilaku manusia untuk mengambil keputusan untuk melakukan

pembelian secara kontinyu terhadap suatu barang atau jasa perusahaan yang

dipilih. Loyalitas konsumen sangat penting artinya bagi perusahaan yang

menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya.

Konsumen yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk dan

pelayanan tertentu, sehingga mempunyai antusiasme untuk

memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya pada

tahap berikutnya konsumen yang loyal tersebut akan memperluas

“kesetiaan” mereka pada produk-produk lain buatan produsen yang sama.

Dan pada akhirnya mereka adalah konsumen yang setia pada produsen atau

perusahaan tertentu untuk selamanya.

5. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Menurut Guntur (2009:171) Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

adalah kelompok warga atau keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh
22

warga atau keluarga binaan sosial yang telah dibina melalui proses kegiatan

PROKESOS untuk melaksanakan kegiatan kesejahteraan sosial dan usaha

ekonomi dalam semangat kebersamaan sebagai sarana untuk meningkatkan

taraf kesejahteraan sosialnya. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

merupakan metode pendekatan yang terintegrasi dan keseluruhan proses

PROKESOS (Program Kesejahteraan Sosial). Sesuai dengan UU RI Nomor

13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin bahwa penanganan fakir

miskin adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang

dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat dalam

bentuk kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan, pendampingan,

serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2011 tentang Pelayanan

Kesejahteraan Penanganan Fakir Miskin bahwa salah satu usaha untuk

menanggulangi fakir miskin adalah dengan memberikan pelayanan

kesejahteraan sosial bagi fakir miskin. Peraturan Menteri Sosial Republik

Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Bantuan Pengembangan Sarana

Usaha Melalui Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha

Bersama bahwa program keluarga harapan Kelompok Usaha Bersama yang

selanjutnya disebut KUBE adalah kelompok keluarga miskin yang dibentuk,

tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan usaha

ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan keluarga. KUBE di

bidang jasa yang selanjutnya disebut KUBE Jasa adalah KUBE yang

melaksanakan usaha ekonomi produktif di bidang jasa untuk mendirikan


23

dan mengelola Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha

Bersama Program Keluarga Harapan.

Tujuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) diarahkan kepada upaya

mempercepat penghapusan kemiskinan, melalui:

a. peningkatan kemampuan berusaha para anggota KUBE secara bersama

dalam kelompok

b. peningkatan pendapatan

c. pengembangan usaha

d. peningkatan kepedulian dan kesetiakawanan sosial diantara para

anggota KUBE dan dengan masyarakat sekitar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kelompok Usaha

Bersama atau disingkat KUBE adalah salah satu program strategis yang

dibina melalui proses kegiatan PROKESOS untuk upaya penanggulangan

kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat miskin. Program ini bertujuan

untuk mengurangi angka kemiskinan dengan pendekatan spesifik melalui

tahapan membangun kesadaran berkelompok untuk kemandirian masyarakat

miskin, kebersamaan dan kesetiakawanan sosial, ekonomi produktif dengan

mengembangkan usaha yang mampu memberi nilai tambah ekonomis dan

kemandirian melalui infrastruktur ekonomi-sosial yang berkelanjutan.

Pendekatan pola kelompok KUBE dimana justru mendorong bagaimana

masyarakat miskin mampu berdaya secara mandiri dan bersama-sama

dengan masyarakat miskin lainnya.


24

B. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang memiliki

relevansi dalam penelitian ini seperti terlihat pada tabel 2.1 :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Peneliti
Judul Penelitian dan
No. Variabel Hasil
Terdahulu Tahun
Penelitian

1. Pengaruh Diferensiasi Taufan 1. Diferensiasi Diferensiasi Produk


Produk dan Inovasi Yunanda Produk dan Inovasi Produk
Produk Terhadap (2013) 2. Inovasi berpengaruh
Produk
Loyalitas Konsumen terhadap loyalitas
3. Loyalitas
di Kudus Konsumen konsumen pada
konveksi CV.
Labonita Makmur
Raharjo Kudus,
dimana semakin
tinggi diferensiasi
produk dan inovasi
produk maka dapat
meningkatkan
loyalitas konsumen
pada suatu
perusahaan

2. Pengaruh Diferensiasi Rina 1. Diferensiasi Penelitian ini telah


Produk Kripik Tempe Rifqie Produk menunjukan bahwa
Terhadap Loyalitas Mariana 2. Loyalitas terdapat pengaruh
Konsumen
Konsumen di Kota (2009) tidak langsung dari
Malang diferensiasi kripik
tempe terhadap
loyalitas konsumen
melalui kepuasan
konsumen
3. Analisis strategi Chaula 1. Diferensiasi Ada pengaruh
membangun loyalitas Anwar Produk
25

konsumen melalui (2007) 2. Loyalitas secara simultan


diferensiasi produk Konsumen penerapan strategi
diferensiasi produk
terhadap loyalitas
konsumen pada
pengguna sepeda
montor “Honda” di
Kabupaten Sleman
4. Pengaruh Kualitas dan Tania 1. Kualitas Penelitian ini telah
Diferensiasi Produk Hanyani Produk menunjukan bahwa
Terhadap Loyalitas dan Adil 2. Diferensiasi Kualitas dan
Pelanggan (Studi Fadillah Produk Diferensiasi Produk
Kasus Produk J.Co (2013) 3. Loyalitas memberikan
Donuts & Coffee pada Pelanggan pengaruh positif dan
masyarakat Kota signifikan terhadap
Bogor) Loyalitas Pelanggan.

C. Kerangka Berpikir

Diferensiasi merupakan strategi yang membuat produk berbeda dengan

kompetitor bahkan melebihinya, sehingga hasilnya dapat dinilai oleh konsumen

dan nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi pilihan dan kepuasan konsumen

yang paling istimewa. Diferensiasi merupakan salah satu jenis keunggulan bersaing

yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenangkan pasar sasarannya. A pabila

produk tersebut memiliki keunikan dan nilai tinggi bagi konsumen, maka

konsumen mempunyai alasan untuk menentukan pilihan dalam memilih suatu

produk. Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan,

kualitas kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki,

gaya, dan rancangan.

Strategi untuk melakukan diferensiasi ini dilandasi pemikiran, agar

perusahaan tetap memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga berlanjut


26

kepada terciptanya loyalitas konsumen kepada perusahaan. Dengan demikian

konsumen tidak akan lari ke produk pesaing yang lain, karena konsumen

merasa puas terhadap kesesuaian spresifikasi kegunaan dari produk. Pada

gilirannya konsumen akan tetap loyal terhadap produk tersebut. Konsumen

yang loyal memiliki karakteristik yaitu melakukan pembelian secara teratur,

membeli diluar lini produk/jasa, merekomendasikan produk lain, menunjukkan

kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis membuat alur pikir

penelitian yang tertuang dalam gambar-gambar yang menghubungkan antara

teori-teori diferensiasi produk dan loyalitas konsumen.

Diferensiasi Produk Loyalitas Konsumen


(X) (Y)

Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
27

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013) Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah

pernyataan atau jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian

sampai terbukti kenyataannya.

Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ha : Ada pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia.

Ho : Tidak ada pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen

pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Jenis, dan Desain Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional asosiatif. Menurut

Sugiyono (2015:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dimana

penelitian ini mencoba untuk mengadakan penelitian ilmiah yang

sistematis, menggambarkan fakta-fakta dari hasil penelitian dalam bentuk

data berupa angka hasil perhitungan atau pengukuran.

Sedangkan menurut Arikunto (2013:4) penelitian korelasional

assosiatif merupakan penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengetahui

tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan

perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah

ada. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang

28
29

dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu

gejala.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Sukardi, 2008:183). Desain

penelitian dalam penelitian ini, digambarkan sebagai berikut:

Masalah Landasan Hipotesis Pengumpulan


Teori Data

Kesimpulan Pengujian Analisis Data


Hipotesis

Gambar 3.1
Desain Penelitian

Berdasarkan bagan diatas, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini

diawali dari menemukan masalah-masalah yang ada pada diferensiasi

produk terhadap loyalitas pelanggan pada Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) Intan Mulia Desa Kendal Serut Pangkah. Setelah menemukan

permasalahan kemudian disusun landasan teori, dari landasan teori yang

telah diperoleh dapat dirumuskan jawaban sementara/hipotesis. Tahap

selanjutnya yaitu mengumpulkan data melalui instrumen angket untuk

disebarkan kepada responden. Data yang sudah diperoleh kemudian

diolah, dan dianalisis melalui pengujian hipotesis sehingga menunjukkan


30

apakah hipotesis diterima atau ditolak kemudian terakhir dapat

menghasilkan kesimpulan.

B. Variabel Penelitian

Sugiyono (2015:60) berpendapat bahwa variabel penelitian adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut Arikunto (2013:161) variabel adalah objek penelitian,

atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Jenis variabel ada dua

yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel

merupakan faktor yang sangat penting dalam penelitian, karena variabel akan

menentukan teknik analisis data yang akan digunakan. Dalam penelitian ini

variabel-variabelnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

Sugiyono (2015:61) mengemukakan bahwa, “Variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat”. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini

adalah diferensiasi produk (X), yang merupakan strategi yang membuat

produk berbeda dengan kompetitor bahkan melebihinya, sehingga hasilnya

dapat dinilai oleh konsumen dan nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi

pilihan dan kepuasan konsumen yang paling istimewa. Menurut Kotler

(2009:8) indikator-indikator dari diferensiasi produk adalah : Bentuk

(Form), Keistimewaan/fungsi (Feature), Kualitas kinerja (Performance

Quality), Kualitas kesesuaian (Conformance Quality), Daya Tahan


31

(Durability), Keandalan (Reliability), Mudah diperbaiki (Repairability),

Gaya (style), Rancangan (Design).

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:61).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan (Y).

Indikator dari loyalitas konsumen menurut Kotler & Keller (2006:23)

adalah : Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian produk),

retention (ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai

perusahaan), referalls (mereferensikan secara total esistensi perusahaan).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2015:117). Menurut Arikunto (2013:173) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang

ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah obyek atau subyek yang memiliki sifat yang sama yang

ciri-cirinya hendak diselidiki atau hendak diduga. Yang menjadi populasi


32

dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) Intan Mulia per tahun 2017 yaitu sebanyak 131 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:118). Menurut Arikunto

(2013:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Teknik pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

random sampling. Karena jumlah populasi yang akan diteliti sudah

diketahui secara pasti yaitu sebanyak 131 orang, maka penelitian ini

menggunakan rumus Slovin (dalam Taufan Yunanda, 2013) yaitu:

n=

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang ditolerir, dalam penelitian ini sebanyak 10%

Perhitungannya adalah

n=

n=
33

n=

n=

n= = 56,70

Dengan menggunakan rumus diatas dapat diketahui jumlah sampel

yang diperlukan untuk dijadikan responden adalah 56,70. Oleh karena itu

peneliti membulatkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 57 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menjadi salah satu bagian yang teramat

penting dalam sebuah penelitian, karena didalamnya terdapat rencana dan

metode yang akan digunakan dalam penyusunan data. Teknik pengumpulan

data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan langsung. Di dalam artian

penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman

gambar, rekaman suara (Arikunto, 2013:200). Tujuan dari observasi yaitu

untuk mengukur dan mengamati variabel yang diteliti. Teknik

pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada


34

objek yang diteliti sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai

rumusan masalah yang disusun. Penelitian dengan observasi berarti turun

langsung ke Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia untuk

melihat secara langsung proses strategi pemasaran yang digunakan

perusahaan.

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015:199). Menurut Arikunto

(2013:194) metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Penelitian ini

menggunakan angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawaban

sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ada. Penggunaan

angket diharapkan akan memudahkan bagi responden dalam memberikan

jawaban karena alternativ jawaban telah tersedia, sehingga untuk

menjawabnya hanya perlu waktu singkat tentang pengaruh diferensiasi

produk terhadap loyalitas konsumen.

Pengukuran jawaban dari kuesioner yang dilakukan menggunakan

pengukuran skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosil (Sugiyono, 2015:134). Kuesioner yang digunakan dalam


35

penelitian ini menggunakan 5 point skala dengan skor yang dapat

diberikan sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) :5

b. Setuju (S) :4

c. Ragu-ragu (RR) :3

d. Tidak Setuju (TS) :2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) :1

Menurut Sugiyono pertanyaan tidak terlalu panjang, sehingga akan

membuat jenuh responden dalam mengisinya. Kuesioner akan dibagikan

kepada para konsumen Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia

Desa Kendal Serut Pangkah.

3. Dokumentasi

Sugiyono (2015:329) berpendapat dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang. Di dalam melaksanakan

metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan

harian, dan sebagainya (Arikunto, 2013:201) Dalam penelitian ini metode

dokumentasi digunakan untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk

terhadap loyalitas konsumen adalah dengan foto, data pelanggan serta

data-data lain yang mendukung penelitian.

E. Instrumen Penelitian
36

Arikunto (2013:203) berpendapat bahwa instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner.

Angket atau kuesioner dalam penelitian ini berisikian tentang

pertanyaan yang berkaitan dengan ingatan, perhatian dan kreativitas. Jika

jawaban yang diberikan semakin mendekat dengan jawaban yang telah

diharapkan, maka semakin tinggi skor nilai yang didapat, untuk menguji

apakah instrumen yang digunaan sudah valid serta reliabel atau belum, maka

perlu dilakukan pengujian terhadap instrument menggunakan validitas dan

reliabilitas. Adapun Kisi-kisi angket dalam penelitian ini pada tabel berikut:

Tabel 3.1
Kisi-kisi angket penelitian

Variabel Indikator No. Item


Diferensiasi Produk Bentuk 1, 2, 3
Fitur 4, 5
(X)
Kualitas Kinerja 6, 7, 8
Kesesuaian 9, 10
Daya Tahan 11
Keandalan 12, 13
Mudah Diperbaiki 14
Gaya 15
Rancangan 16, 17
Loyalitas Konsumen Melakukan pembelian secara teratur 1, 2, 3, 4
Membeli diluar lini produk/jasa 5, 6
(Y)
Merekomendasikan produk lain 7, 8
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik 9, 10
37

produk sejenis dari pesaing

Jawaban untuk setiap item instrumen diukur menggunakan skala

Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Sugiyono (2015:132).

Pemberian skor atas pilihan jawaban untuk angket tertutup dalam

penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2
Penskoran Angket

Jawaban Skor Simbol


Sangat Setuju 5 SS
Setuju 4 SS
Ragu-Ragu 3 RR
Tidak Setuju 2 TS
Sangat Tidak Setuju 1 STS

Data yang relevan dan akurat dapat diukur menggunakan suatu alat

pengukuran yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan yaitu alat ukur

yang valid dan reliabel untuk menguji apakah instrumen yang digunakan sudah

valid serta reliabel atau belum, maka perlu dilakukan pengujian terhadap

instrumen.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2013:211). Dalam


38

penelitian ini, peneliti memutuskan menggunakan rumus korelasi product

moment dari Pearson untuk melakukan uji validitas dan dibantu

menggunakan Microsoft Excel, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan : Arikunto (2013:213)

= Koefisien korelasi antara X dan Y

N = Jumlah subyek

∑X = Jumlah skor

∑Y = Jumlah skor total

∑XY = Jumlah perkalian antar skor item dengan skor total

∑ = Jumlah skor item kuadrat

∑ = Jumlah skor total kuadrat

Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga r product

moment pada tabel, dengan  jika maka item soal tersebut

dikatakan valid jika :

a. Dikatakan valid jika lebih besar dari pada taraf

signifikansi 5%

b. Dikatakan tidak valid jika lebih kecil dari pada taraf

signifikansi 5%
39

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen berhubungan dengan ketepatan hasil pengukuran.

Uji reliabilitas diperlukan untuk mengetahui keajegan alat pengumpul data.

Arikunto (2013:221) berpendapat bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu

instrumen cukup dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen dikatakan reliabilitas jika instrumen tersebut

cukup baik, sehungga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Untuk

mengetahui dan memperoleh indeks reliabilitas peneliti memutuskan

menggunakan rumus Alfa Cronbach dengan alasan jenis data yang digunakan

adalah interval dengan rumus :

Keterangan : Sugiyono (2015:365)

= Reliabilitas instrumen

= Jumlah item dalam soal

= Mean kuadrat kesalahan

= Varians total

Rumus untuk varians total dan varians item dari Sugiyono (2015:365) :
40

Keterangan :

JKi = Jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = Jumlah kuadrat subjek

n = Jumlah responden

F. Teknik Analisa Data

Menurut Sugiyono (2015:207) analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan

dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

jenis responden, mentabulasi data berdasaran variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis yang digunakan untuk

mendeskripsikan data yang terkumpul adalah teknik analisis regresi linier

sederhana.

Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal

satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Adapun rumus yang peneliti

gunakan dalam pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut :

Y = a + b (x)

Keterangan :

Y : variabel terikat

X : variabel bebas
41

 : konstanta

b : koefisien regresi Y atas X

Sugiyono (2015:262)

Untuk menentukan nilai a dan b dari analisis linier sederhana dapat di cari

dengan menggunakan rumus:

 =

b=

Keterangan : Sugiyono (2015:262)

Y : Subjek dalam variabel terikat yang di prekdiksikan

X : Subjek dalam variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu

 : Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b : Koefisien yang menunjukkan berapa kali besarnya pengaruh X terhadap

Y.

Sedangkan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yang

berbunyi “adakah pengaruh yang signifikan antara variabel diferensiasi produk

(X) terhadap loyalitas pelanggan (Y), maka perlu diadakan pengujian. Adapun

prosedur pengujian sebagai berikut:


42

Ha : apabila Diferensiasi produk memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) Intan Mulia Desa Kendal Serut Pangkah.

Ho : apabila Diferensiasi produk tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) Intan Mulia Desa Kendal Serut Pangkah.

Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan rumus uji t. Uji ini dilakukan

untuk membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan rumus:

t=r

Keterangan : Sugiyono (2015:230)

t = jumlah total

n = jumlah responden

= jumlah korelasi
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2016. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :


Alfabeta

Anwar, Chaula. 2007. Analisis Strategi Membangun Loyalitas Konsumen Melalui


Diferesiasi Produk. Vol. 8 No. 2, Desember 2007. Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : PT Rineka Cipta.

Damiati, dkk. 2017. Perilaku Konsumen. Depok : PT RajaGrafindo Persada

Guntur, Effendi. 2009. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Jakarta : CV Sagung Seto

Hanyani, Tania dan Fadillah. 2013. Pengaruh Kualitas dan Diferensiasi Produk
Terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan.
Vol. 1 No. 3 Desember 2013.

Hurriyati, Ratih. 2015. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung :


Alfabeta

Kotler, Philip. 2005a. Manajemen Pemasaran (Ed, Kesebelas). Jakarta: PT.


Indeks Kelompok Gramedia

Kotler, Philip dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran (Ed, Ketiga Belas Jilid
1). Indonesia : PT Gelora Aksara Pratama

______________________. 2009. Manajemen Pemasaran (Ed, Ketiga Belas Jilid


2). Indonesia : PT Gelora Aksara Pratama

Mariana, Rina. 2009. Pengaruh differensiasi produk kripik tempe terhadap


loyalitas konsumen. Media Pendidikan, Gizi, dan Kuliner. Vol.1 no.1
Oktober 2009.

Nursanti, Tinjung. 2016. Pengaruh Diferensaisi Produk, Penetapan Harga Kursus


dan Bauran Promosi Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Willy Soemantri
Music School Melati Mas.

Porter, Michael. 1985. Keunggulan Bersaing. Indonesia : PR Gelora Aksara


Pratama

43
44

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 25


Tahun 2016 Tentang Bantuan Pengembangan Sarana Usaha Melalui
Elektronik Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2011 tentang


Pelayanan Kesejahteraan Penanganan Fakir Miskin

Republik Indonesia. UU RI Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir


Miskin bahwa penanganan fakir miskin

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Triyandi, Dian. 2014. Pengaruh Strategi Difeensiasi Terhadap Loyalitas


Pelanggan Jasa Bisnis Tranportasi (Kasus pada PT. Eka Sari Lorena
Perwakilan Pekanbaru). JOM FISIP Vol. 1 No. 2.

Yunanda, Taufan. 2013. “Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Inovasi Produk


Terhadap Loyalitas Konsumen”. Skripsi Universitas Negeri Semarang
45

Lampiran 1
Data Pembelian Tahun 2017
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan Mulia

No. Tanggal Nama Alamat Jumlah Pesanan No. HP


1 03-Jan-17 Muhayatun Kendalserut 85 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 82123342271
2 05-Jan-17 Suteni Kendalserut 50 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 85340451192
3 15-Jan-17 Mahmudah Kendalserut 65 dus lemper, sosis solo, putri ayu, sus kering 85340451192
4 15-Jan-17 Rachimah Procot 50 dus brownis, kacang, lemper, tahu bakso 85340451192
5 19-Jan-17 Widiyati Grobog Kulon 70 dus agar-agar, tahu bakso, ketan srundeng, sus 82157999978
6 21-Jan-17 Umi Maryam Procot 75 dus bika ambon, tahu isi, onde-onde, agar-agar  
7 25-Jan-17 Koidah Kendal Serut 100 dus bolu gulung, tahu bakso, kue bugis, sus kering  
8 28-Jan-17 Eti Lutfiah Kendal Serut 40 dus klemet, arem-arem, tahu bakso, kacang 82362903493
9 02-Feb-17 Sri Hartati Grobog Kulon 45 dus klepon, agar-agar, sosis solo, lemper ayam 81391600030
10 05-Feb-17 Sumiati Slawi 50 dus kroket kentang, agar-agar, sus, lemper 81355897543
11 05-Feb-17 Muhayatun Pangkah 30 dus putri ayu, tahu bakso, lemper, kacang 81255770309
12 08-Feb-17 Tamaroh Procot 50 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper 81361780348
13 10-Feb-17 Rita Listianti Kendal Serut 60 dus agar-agar, bolen, bugis, martabak, kacang  
14 13-Feb-17 Rohyanah Kagok 80 dus dadar gulung, tahu bakso, kacang, lemper 81357915191
15 14-Feb-17 Sri Astuti Procot 35 dus lapis, klepon, tahu bakso, risoles 85355981525
16 18-Feb-17 Sumidah Grobog Wetan 60 dus risoles, putri ayu, sus, bugis  
17 21-Feb-17 Waridah Dukuh Sembung 50 dus pastel, arem-arem, martabak telor, onde-onde 82164556111
46

18 21-Feb-17 Sri Muji Hartati Kendal Serut 50 dus lapis, klemet, sosis solo, pastel 85835488696
19 24-Feb-17 Ropinah Procot 30 dus agar-agar, dadar gulung, pastel, tahu bakso 87749737405
20 26-Feb-17 Kesih Grobog Kulon 50 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 85246888281
21 26-Feb-17 Rokhanah Grobog Wetan 60 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 85387614111
22 02-Mar-17 Nur Maeliyah Pangkah 80 dus lemper, sosis solo, putri ayu, sus kering 85396977992
23 04-Mar-17 Anis Yuana Procot 120 dus bolu kukus, klemet, sosis solo, sus kering 81396029393
24 08-Mar-17 Surtinah Kendal Serut 80 dus nagasari, risoles, agar-agar, sus kering 82114614500
25 15-Mar-17 Nida Ushamalah Procot 50 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper 81217551041
26 19-Mar-17 Mahmudah Procot 80 dus agar-agar, bolen, bugis, martabak, kacang 81242067577
27 20-Mar-17 Sri Ambarwati Grobog Wetan 100 dus dadar gulung, tahu bakso, kacang, lemper 82337968600
28 24-Mar-17 Istik Yulianti Dukuh Sembung 75 dus lapis, klepon, tahu bakso, risoles 82225647164
29 24-Mar-17 Salamah Kendal Serut 50 dus risoles, putri ayu, sus, bugis 85248897860
30 26-Mar-17 Ningsih Procot 70 dus pastel, arem-arem, martabak telor, onde-onde 85277103395
31 27-Mar-17 Diah Permatasari Grobog Kulon 75 dus lapis, klemet, sosis solo, pastel 81275080909
32 01-Apr-17 Rokilah Kendalserut 100 dus agar-agar, dadar gulung, pastel, tahu bakso 81278037353
33 04-Apr-17 Wahyu Retnojati Kendalserut 40 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 85334567777
34 04-Apr-17 Nur Azizah Procot 45 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 81350733132
35 10-Apr-17 Istiadah Grobog Kulon 50 dus lemper, sosis solo, putri ayu, sus kering 81370889779
36 11-Apr-17 Sri Astuti Kendal Serut 30 dus agar-agar, tahu bakso, ketan srundeng, sus 82327876777
37 16-Apr-17 Zulianti Procot 50 dus bika ambon, tahu isi, onde-onde, agar-agar 85299949929
38 16-Apr-17 Kasaroh Grobog Kulon 100 dus bolu gulung, tahu bakso, kue bugis, sus kering 81333237777
39 17-Apr-17 Nur Jami'ah Kendalserut 80 dus klemet, arem-arem, tahu bakso, kacang 81354548500
40 19-Apr-17 Nikmatul Leli Kendalserut 40 dus klepon, agar-agar, sosis solo, lemper ayam 82237521520
41 22-Apr-17 Nur Umiyati Kendalserut 65 dus kroket kentang, agar-agar, sus, lemper 85723156390
47

42 24-Apr-17 Nuryanti Kendalserut 50 dus putri ayu, tahu bakso, lemper, kacang 82393239836
43 24-Apr-17 Indah Sulastri Kendalserut 40 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper 81288374281
44 03-Mei-17 Waenah Procot 45 dus nagasari, bolu kukus, agar-agar, kacang 82115606227
45 05-Mei-17 Korisah Grobog Kulon 50 dus bolu gulung, tahu isi, lemper, kacang 81241730628
46 07-Mei-17 Rohayati Procot 30 dus agar-agar, klepon, nagasari, martabak 81217551041
47 05-Mei-17 Nurjamiah Pangkah 50 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 81242067577
48 11-Mei-17 Yulipah Kendal Serut 60 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 82337968600
49 15-Mei-17 Nursadah Grobog Kulon 80 dus lemper, sosis solo, putri ayu, sus kering 82225647164
50 15-Mei-17 Zulrotul Anisa Grobog Wetan 50 dus bolu kukus, klemet, sosis solo, sus kering 85248897860
51 19-Mei-17 Toipah Kagok 30 dus pastel, lapis, tahu bakso, kacang 85277103395
52 20-Mei-17 Eliyanti Procot 50 dus kroket kentang, tahu bakso, onde-onde, sus kering 81275080909
53 20-Mei-17 Tuti Cipto Kendal Serut 60 dus lapis, martabak, arem-arem, sus kering 81278037353
54 23-Mei-17 Titin Budi Procot 80 dus bugis, agar-agar, bolu kukus, kacang  
55 28-Mei-17 Iis Widiati Procot 120 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 81350733132
56 02-Jun-17 Mutmainah Slawi 65 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 81370889779
57 05-Jun-17 Titin awaliyah Kendal Serut 100 dus tahu bakso, putri ayu, lemper, klemet 82327876777
58 05-Jun-17 Ika Natalia Procot 50 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper  
59 08-Jun-17 Herlina Grobog Kulon 65 dus agar-agar, bolen, bugis, martabak, kacang 81333237777
60 10-Jun-17 Ida Sulastri Grobog Wetan 125 dus dadar gulung, tahu bakso, kacang, lemper 81354548500
61 11-Jun-17 Latifah Kendal Serut 50 dus tahu bakso, putri ayu, lemper, klemet 82237521520
61 13-Jun-17 Kartika Kagok 150 dus klemet, sosis solo, lemper, putri ayu  
63 14-Jun-17 Eti Muamalah Grobog Wetan 150 dus agar-agar, tahu bakso, ketan srundeng, sus 82393239836
64 16-Jun-17 Muniroh Pangkah 60 dus bika ambon, tahu isi, onde-onde, agar-agar 81288374281
65 16-Jun-17 Amin Astuti Procot 100 dus bolu gulung, tahu bakso, kue bugis, sus kering 82115606227
48

66 18-Jun-17 Bu Maning Kendal Serut 120 dus klemet, arem-arem, tahu bakso, kacang  
67 18-Jun-17 Cici Mul Procot 80 dus klepon, agar-agar, sosis solo, lemper ayam 82114614500
68 18-Jun-17 Indayan Slawi 50 dus kroket kentang, agar-agar, sus, lemper 81217551041
69 01-Jul-17 Hening Fauziah Dukuh Sembung 80 dus putri ayu, tahu bakso, lemper, kacang 81242067577
70 01-Jul-17 Rokilah So Procot 100 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper 82337968600
71 03-Jul-17 Retno Eko Procot 75 dus bolu gulung, agar-agar, lemper, sus kering 82225647164
72 06-Jul-17 Tutik Huntowati Slawi 50 dus tahu bakso, arem-arem, klemet, kacang  
73 06-Jul-17 Mutomimah Dukuh Sembung 70 dus tahu bakso, putri ayu, lemper, klemet 85277103395
74 07-Jul-17 Khotisah Kendal Serut 75 dus bolen, lemper, martabak, agar-agar 81275080909
75 10-Jul-17 Waeri Procot 100 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 81278037353
76 11-Jul-17 Malikhatun Grobog Kulon 40 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 85334567777
77 16-Jul-17 Nurhidayah Kendalserut 45 dus lemper, sosis solo, putri ayu, sus kering  
78 20-Jul-17 Yuni Bambang Kendalserut 50 dus agar-agar, tahu bakso, ketan srundeng, sus 81370889779
79 22-Jul-17 Rokilah Takril Procot 65 dus bika ambon, tahu isi, onde-onde, agar-agar 82327876777
80 01-Agt-17 Umi Hikmah Grobog Kulon 100 dus bolu gulung, tahu bakso, kue bugis, sus kering 85299949929
81 02-Agt-17 Eti Mulyaning Kendal Serut 50 dus klemet, arem-arem, tahu bakso, kacang 81333237777
82 06-Agt-17 Nok Procot 65 dus klepon, agar-agar, sosis solo, lemper ayam  
83 10-Agt-17 Umi Rokhyati Grobog Kulon 125 dus kroket kentang, agar-agar, sus, lemper 83897607297
84 11-Agt-17 Khotisah Procot 50 dus putri ayu, tahu bakso, lemper, kacang 82123342271
85 12-Agt-17 Kusniati Grobog Kulon 150 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper 81273777555
86 14-Agt-17 Muniroh Kendalserut 150 dus lapis, klepon, tahu bakso, risoles 82187468648
87 14-Agt-17 Siti Maryam Kendalserut 60 dus risoles, putri ayu, sus, bugis 82340852691
88 17-Agt-17 Mahmudah Kendalserut 50 dus pastel, arem-arem, martabak telor, onde-onde 85296567777
89 17-Agt-17 Sri Rejeki Kendalserut 70 dus lapis, klemet, sosis solo, pastel 81232091969
49

90 18-Agt-17 Anisa Yulianti Kendalserut 75 dus agar-agar, dadar gulung, pastel, tahu bakso 81342612292
91 19-Agt-17 Herowati Procot 100 dus pastel, lapis, tahu bakso, kacang 85247135030
92 19-Agt-17 Indah Apriliani Grobog Kulon 40 dus kroket kentang, tahu bakso, onde-onde, sus kering 81344896822
93 20-Agt-17 Dwi Astuti Procot 120 dus lapis, martabak, arem-arem, sus kering  
94 01-Sep-17 Rokhmah Kendal Serut 65 dus bugis, agar-agar, bolu kukus, kacang 81354548500
95 01-Sep-17 Nunung Rahmawati Kendal Serut 100 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 82237521520
96 03-Sep-17 Tika Yulianti Grobog Kulon 50 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 85723156390
97 06-Sep-17 Sri Nenti Grobog Wetan 65 dus lemper, sosis solo, putri ayu, sus kering 82393239836
98 06-Sep-17 Tursinah Pangkah 150 dus brownis, kacang, lemper, tahu bakso 81288374281
99 07-Sep-17 Wulansari Slawi 30 dus agar-agar, tahu bakso, ketan srundeng, sus 82115606227
100 10-Sep-17 Endang Tuti Kagok 50 dus tahu bakso, arem-arem, klemet, kacang  
101 11-Sep-17 Tiara Agitha Procot 60 dus tahu bakso, putri ayu, lemper, klemet 82114614500
102 16-Sep-17 Hening Fauziah Procot 80 dus putri ayu, tahu bakso, lemper, kacang 81217551041
103 20-Sep-17 Titin Budi Grobog Kulon 120 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper  
104 22-Sep-17 Rokilah Procot 65 dus nagasari, bolu kukus, agar-agar, kacang 82337968600
105 22-Sep-17 Wahyu Retnojati Grobog Kulon 100 dus bolu gulung, tahu isi, lemper, kacang 85340451192
106 28-Sep-17 Nur Azizah Kendalserut 50 dus agar-agar, klepon, nagasari, martabak 82157999978
107 02-Okt-17 Istiadah Kendalserut 65 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper 81248261777
108 05-Okt-17 Sri Astuti Kendalserut 50 dus agar-agar, bolen, bugis, martabak, kacang 81377004887
109 05-Okt-17 Zulianti Kendalserut 50 dus dadar gulung, tahu bakso, kacang, lemper  
110 08-Okt-17 Waenah Kendalserut 30 dus lapis, klepon, tahu bakso, risoles 81391600030
111 10-Okt-17 Koidah Procot 50 dus risoles, putri ayu, sus, bugis 81355897543
112 11-Okt-17 Mahmudah Grobog Kulon 60 dus pastel, arem-arem, martabak telor, onde-onde 81255770309
113 13-Okt-17 Umi Rokhyati Pangkah 65 dus lapis, klemet, sosis solo, pastel 81361780348
50

114 14-Okt-17 Retno Eko Slawi 125 dus agar-agar, dadar gulung, pastel, tahu bakso  
115 16-Okt-17 Eti Lutfiah Kagok 50 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 81357915191
116 23-Okt-17 Tiara Agitha Procot 150 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 85355981525
117 05-Nov-17 Kasaroh Procot 150 dus lemper, sosis solo, putri ayu, sus kering  
118 08-Nov-17 Tamaroh Slawi 60 dus agar-agar, tahu bakso, ketan srundeng, sus 82164556111
119 14-Nov-17 Nur Umiyati Dukuh Sembung 50 dus bika ambon, tahu isi, onde-onde, agar-agar 85835488696
120 16-Nov-17 Titin Budi Kendal Serut 70 dus bolu gulung, tahu bakso, kue bugis, sus kering 87749737405
121 20-Nov-17 Cici Mul Procot 75 dus klemet, arem-arem, tahu bakso, kacang 83897607297
122 22-Nov-17 Indayan Grobog Kulon 100 dus klepon, agar-agar, sosis solo, lemper ayam 82123342271
123 22-Nov-17 Hening Fauziah Kendalserut 40 dus kroket kentang, agar-agar, sus, lemper 81273777555
124 29-Nov-17 Ropinah Kendalserut 120 dus putri ayu, tahu bakso, lemper, kacang 82187468648
125 03-Des-17 Kesih Procot 65 dus tahu bakso, brownis, agar-agar, lemper 82340852691
126 05-Des-17 Rokhanah Grobog Kulon 100 dus sosis solo, bika ambon, kue bugis, kacang 85296567777
127 15-Des-17 Nur Maeliyah Kendal Serut 50 dus tahu bakso, klemet, sosis solo, lemper ayam  
128 15-Des-17 Anis Yuana Procot 65 dus putri ayu, arem-arem, martabak, agar-agar 81342612292
129 19-Des-17 Umi Maryam Procot 150 dus lemper, martabak telor, kacang, sus 85247135030
130 21-Des-17 Ika Natalia Slawi 30 dus arem-arem, martabak telor, kacang, brownis 81344896822
131 25-Des-17 Istiadah Kendal Serut 60 dus lemper, sosis solo, putri ayu, sus kering  
Tegal, 2017
Ketua KUBE Intan Mulia

Sri Ati Rahayu


51

Lampiran 2
52

Lampiran 3

Anda mungkin juga menyukai