Farmakologi I
E. Gonadotropin
Gonadotropin adalah hormon glikoprotein yang
mengatur fungsi kelenjar kelamin/gonad wanita
dan pria.
F. Prolaktin (laktotropin, LTH=Luteotropic
hormone)
Prolaktin adalah hormon peptida yang
bekerja menstimulasi produksi air susu
dalam kelenjar buah dada.
2.2 Hipofisis posterior
Pada hipofisis posterior dibentuk hormon oksitosin
dan vasopresin
A.Oksitosin
Oksitosin mrpk senyawa yg menyebabkan
kontraksi uterus dengan stimulasi secara langsung
thd otot uterus. Pada dosis fisiologis oksitosin
menimbulkan kontraksi uterus secara ritmis
Digunakan untuk :
membantu memulai proses malhirkan pada pecah
ketuban sebelum waktunya, keluar plasenta
sebelum waktunya, preeklampsia, eklampsia;
selama proses melahirkan pada kelemahan
kontraksi;
untuk kontraksi uterus setelah operasi Caesar;
periode setelah melahirkan untuk mengeluarkan plasenta,
mengurangi hilangnya darah dan untuk profilaksis dan
mengatasi toni uterus
Dosis : 0,25-10 SI i.m atau infus tetes secara i.v
Efek samping : takhikardia, keluhan seperti angina
pektoris
B. Tireostatika
Tirostatika bekerja menghambat pembentukan dan pembebasan
hormon tiroid sehingga dpt digunakan untuk mengatasi
hiperfungsi kelenjar tiroid
Menurut mekanisme kerjanya tireostatika dibagi menjadi :
Ion iodida dan ion kalium iodida (menghambat pembebasan
hormon tiroid)
Ion perklorat (mencegah pengambilan iuodida ke dalam kelenjar
tiroid)
Tiourasil dan turunan merkaptoimidazol (mencegah perubahan
iodida menjadi iod shg mencegah pembentukan iod mjd prazat
hormon tiroid). Contoh : PTU (propiltiourasil), metiltiourasil,
tiamazol, karbamazol
Radioiod (131 I) (merusak jaringan kelenjar tiroid melalui
penyinaran beta dan gamma)
5. Timus
Timus mrpk organ pipih, panjang, terletak dalam
mdiatinum diatas kantung jantung, di belakang
tulang dada, di depan vena kava. Berat organ ini pd
bayi adalah 12 g, pada usia 2-3 thn kira-kira 35 g.
Berta kelenjar tetap sampai pubertas kemudian
terjadi involusi menyeluruh menjadi suatu badan
lemak
Timus menghasilkan hormon peptida yaitu timosin,
timopoietin, timulin, dan timostimulin yang sangat
berguna dalam pertahanan tubuh terutama
pematangan sel limfosit T
Indikasi : penyakit autoimun terutama disebbakan
berkurangnya jumlah limfosit T atau terbatasnya
kemampuan fungsi limfosit-T
4. Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid mrpk kelenjar sebsar biji
kedelai yg terletak di sisi belakang kelenjar
tiroid dgn bobot kira-kira 150 mg
Parathormon adalah hormon polipeptida yg
dihasilkan kelenjar paratiroid. Parathormon
bekerja pada pengaturan kesetimbangan kalsim
dan fosfat shg kadar kalsiumplasma tetap 2,5
mmol/L dan kadar fosfat 1 mmol/L
Pengatur sekresi parathormon adalah kadar ion
kalsium plasma
Arti terapeutik parathormon kecil. Sebagai
polipeptida, jika digunakan parathormon harus
diberikan scr parenteral dgn dosis 20-40 unit
USP setiap 12 jam
Kerja parathormon :
Pada ginjal : menghambat reabsorpsi fosfat pd
tubulus proksimal dan meningkatkan pengambilan
kembali kalsium dan magnesium pd tubulus distal,
menstimulasi hidroksilasi 25-hidroksikolekalsiferol
menjadi 1,25 dihidroksi-kolekalsiferol yg mprk bentuk
aktif vit D3
Pada tulang : menstimulasi aktivitas osteoklas dan
pembentukan osteoklas serta osteoblast yg baru
Pada usus : meningkatkan absorpsi ion kalsium dan
ion fosfat terutama secara tak langsung mll
peningkatan pembentukan 1,25-dihidroksi-
kolekalsiferol
Secara keseluruhan parathormon bekerja
meningkatkan kadar ion kalsium plasma dan
menurunkan kadar ion fosfat plasma
6. Pankreas
Pankreas mgd pulau Langerhans yg menghasilkan insulin
(sel beta), dan glukagon (sel alfa). Insulin da glukagon
terlibat dalam pengaturan kadar gula darah
Insulin mrpk hormon penting untuk kehidupan. Hormon ii
mempengaruhi baik metabolisme karbohidrat maupun
metabolsime protein dan lemak
Kerja insulin :
Menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel
sebagian besar jaringan
Menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif
Menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan juga
dalam otot dan mencegah penguraian glikogen
Menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari
glukosa.
7. Kelenjar adrenal
Hormon korteks adrenal memungkinkan
organisme bereaksi thd stress dalam dan
luar dan menjaga homeostasis
(keseimbangan biologi yg tetap) dgn
mempengaruhi metabolsime karbohidrat,
lemak dan protein serta keseimbangan
elektrolit dan air.
Kerusakan korteks adrenal yg tidak ditangani
menyebabkan kematian dalam waktu singkat
8. Kelenjar gonad
Ovarium adalah organ tempat pembentukan
dan pematangan sel telur (ovum) dari folikel,
serta tempat pembentukan hormon kelamin
wanita. Dalam sel epitel folikel (sel teka interna)
dibentuk estrogen, dan dalam corpus luteum
(badan kekuningan) dibentuk progesteron
Testis merupakan tempat pembentukan sperma
dan hormon kelamin pria (androgen). Hormon
kelamin pria fisiologis yg dibentuk dalam sel
interstisial Leydig adalah testosteron. Dalam
organ efektor (misal prostat dan vesika
seminalis) hormon diubah menjadi bentuk
aktifnya yaitu 5α-dihidrotestosteron.
8.1 Ovarium
Pada hari ke-3 s.d 14 dari siklus
menstruasi, satu folikel mengalami
pematangan dibawah pengaruh FSH dan
LH. Sel epitel folikel dirangsang utk
membentuk dan membebaskan estrogen
Pada hari ke-13 s.d 16, folikel yg matang
pecah dan tjd ovulasi. Telur/ovum bergerak
menyusuri tuba Falopi hingga mencapai
uterus. Folikel yg pecah diubah mjd corpus
luteum yg memproduksi progesteron
A. Estrogen
Hormon estrogen terpenting yg diproduksi sel epitel folikel
adalah estradiol. Disamping itu dibentuk pula estron.
Estrogen fisiologis hanya berkhasiat scr parenteral shg
dikembangkan turunan estradiol yang bekerja lama dan
berkhasiat scr oral. Contoh etinil estradiol, metil eter
estradiol (mestranol), dll.
Kerja estrogen :
Meningkatkan pertumbuha organ kelamin wanita dan
menentukan ciri kelamin sekunder
Pada pubertas berfungsi dalam penutupan lempeng
epifisis dlm tulang shg tjd penghentian pertumbuhan
Mempengaruhi pembentukan mukosa uterus dan
pembentukan kelenjar endometrium dlm fase proliferasi
Mmlk kerja anabolik ringan dan memperbesar
penyimpanan lemak di bawah kulit
Menurunkan produksi sebum oleh kelenjar sebaseum
B. Gestagen/progesteron
Kerja progesteron :
Menstimulasi pertumbuhan otot uterus dan alveoli
dalam kelenjar mamae
Pada mukosa uterus menyebabkan perubahan fase
proliferasi ke fase sekresi
Menurunkan pembentukan lendir/mukus srviks
uterus dan meningkatkan viskositas mukus servik
Menghambat pembebasan LH dari hipofisis
sehingga menghambat ovulasi
Indikasi/penggunaan :
Untuk prevensi abortus karena kekurangan
progesteron
Dalam pil kontrasepsi (bersama estrogen), juga
sebagai zat tunggal dalam pil mini, implantasi dan
suntikan untuk menekan ovulasi dan menstruasi
C. Testosteron
Efek androgen (testosteron) diantaranya :
Merangsang perkembangan ciri kelamin sekunder (kerja
androgen)
Meningkatkan libido
Menentukan cara tingkah laku psikis pria
Menghambat produksi sperma akibat penurunan
pembebasan gonadotropin
Meningkatkan pembentukan protein (kerja anabolik)
Menstimulasi penghentian pertumbuhan tulang dalam
pubertas
Pada wanita pengobatan yang lama dengan testosteron
menyebabkan maskulinisasi
1. DM
2. Tiroid
TERIMA
Prodi Farmasi KASIH
UNIVERSITAS
FORT DE KOCK
Bukittinggi