Materi Pembelajaran
Pengertian Jujur
Secara umum, jujur merupakan sebuah sifat yang membutuhkan kesesuaian sikap
antara perkataan yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Artinya, seseorang dapat dikatakan jujur jika ia mengucapkan sesuatu yang sesuai
dengan sebenarnya, disertai tindakan yang seharusnya.
Menurut ahli Mohammad Mustari, pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya
maupun pihak lain.
Seseorang yang menanamkan sifat jujur akan mendapatkan manfaat baik dalam
hidupnya. Antara lain perasaan tenang, terbiasa bertanggungjawab, dijauhkan dari
perilaku melanggar norma, dan dapat dipercaya orang lain.
Beberapa contoh sifat jujur dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai
dari ranah keluarga sampai lingkungan masyarakat luas. Contoh dalam keluarga
adalah memberitahukan hasil ujian sekolah kepada orangtua dengan sebenarnya
meski mendapat nilai buruk, mengembalikan uang belanja yang diberikan oleh
orangtua, dan berterus terang saat melakukan kesalahan.
Di lingkungan sekolah, sifat jujur juga dapat ditemukan saat mengerjakan tugas
atau ujian tanpa mencontek, mengembalikan buku perpustakaan tepat waktu, dan
berkata jujur terhadap teman maupun guru.
Sementara dalam lingkungan bermasyarakat, contoh sifat jujur bisa dalam bentuk
mematuhi rambu lalu lintas di jalan, tidak menyuap petugas kepolisian saat
sedang ditilang karena kelalaian diri sendiri, memberikan informasi yang
sebenarnya saat ada yang bertanya alamat di jalan.
Jenis-Jenis Perilaku Jujur
Berdasarkan sumber tempatnya, jujur dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis. Adapun
jenis sikap jujur adalah sebagai berikut:
Materi pembelajaran :
Nabi Ishaq merupakan putra kandung Nabi Ibrahim As. Secara lengkap, nasabnya
adalah Ishaq bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Saruj bin Ra'u bin Falij bin Abir
bin Syalih bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh As. Nabi Ishaq adalah putra kedua
Nabi Ibrahim dengan istri Siti Sarah. Artinya, dirinya ialah adik Nabi Ismail.
Beserta ibunda tersebut, Nabi Ishaq tinggal di daerah Hebron dan berdiam
bersama suku Kana'an. Keberadaan Nabi Ishaq ditengah-tengah suku tersebut
sudah menjadi kehendak Allah SWT. Pasalnya, suku Kana'an adalah sebuah suku
yang tidak mengenal tentang tauhid dan kelak
Nabi Ishaq diperintahkan untuk menjalani dakwah kepada kaum tersebut. Cerita
Nabi Ishaq Saat Dilahirkan Dalam surah As-Saffat ayat 112 hingga 113, Allah
SWT berfirman:
Materi pembelajaran :
Nabi Ibrahim As
hidup pada zaman Raja Namrud. Seorang raja yang dikenal angkuh dan egois.
Bahkan, salah satu peraturan yang sangat kontroversial ketika itu adalah jika ada
bagi laki-laki yang lahir, maka ia wajib dibunuh. Oleh karenanya, sang ibu
membawa Ibrahim kecil ke dalam hutan agar tidak ketahuan sang raja. Setelah
menginjak dewasa dan hidup di tengah-tengah masyarakat, Nabi Ibrahim As
dikarunia anak. Salah satunya adalah Ismail yang dikenal sebagai anak soleh,
tampan, serta baik hati. Suatu ketika, Nabi Ibrahim As menyampaikan sebuah
risalah kepada anaknya yang masih berusia 7 tahun tersebut. Al-Quran surah As-
Saffat Ayat 102 menyebutkan bahwa :
َس ْع َى قَا َل ٰيَبُنَ َّى ِإنِّ ٓى َأ َر ٰى فِى ٱ ْل َمنَ ِام َأنِّ ٓى َأ ْذبَح ك
َّ فَلَ َّما بَلَ َغ َم َعهُ ٱل
َّ ٰ ستَ ِج ُدنِ ٓى ِإن شَٓا َء ٱهَّلل ُ ِمنَ ٱل
َصبِ ِرين َ ۖ ت ٱ ْف َع ْل َما تُْؤ َم ُر ِ َفَٱنظُ ْر َما َذا تَ َر ٰى ۚ قَا َل ٰيََٓأب
Artinya: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"
Ismail dapat menjadi teladan agar seorang anak selalu patuh pada orang tua
dengan selalu menjalankan perintah-Nya. Seperti diketahui, kala Nabi Ibrahim As
benar-benar menyembelih Ismail, maka seketika pula Allah SWT menggantinya
menjadi seekor domba hingga sampai zaman sekarang diperingati sebagai hari
raya kurban.
Nabi Ibrahim bertujuan agar anaknya bertauhid dan saleh. Sebagai seorang
pendidik, beberapa sifat yang dimiliki Nabi Ibrahim adalah shiddiq, waffa, halim,
munib, muhsin, ummah, qanitanlillah, hanif dan Khalil. Sedangkan Ismail selaku
yang dididik juga mempunyai sifat halim, taat, sabar, dan penyayang. Di dalam
Al-Quran sendiri nama Ibrahim disebut sebanyak 69 kali melalui 24 surah. Selain
itu, juga menjadi nama salah satu surah, yakni surah Ibrahim yang menjadi surah
ke-14 sesuai dengan urutannya. Yang cukup menarik, Nabi Ibrahim bahkan
mampu menghasilkan sejumlah keturunan yang akhirnya menjadi seorang nabi
pula. Disebutkan bahwa 19 dari 25 nabi merupakan keturunan Nabi Ibrahim As.
Artinya, tidak salah jika ia disebut sebagai Abulanbiya, bapak dari pada nabi. Doa
Nabi Ibrahim kepada Anaknya Dalam upanya mendidik anak agar menjadi soleh,
Nabi Ibrahim As selalu melakukan ritual doa. Seperti dikutip dari laman NU
Online melalui artikel dengan judul "Belajar dari Doa-doa Nabi Ibrahim" yang
ditulis Yazid Muttaqin, beberapa doa yang dipanjatkan sang nabi adalah sebagai
berikut:
Rabbi hab lii minash shaalihiin Artinya:"Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang
saleh," (Surah As-Shaffat ayat 100)
. َوِإ ْذ قَا َل ِإب َْرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ هَ َذا ْالبَلَ َد آ ِمنًا َواجْ نُ ْبنِي َوبَنِ َّي َأ ْن
Artinya, " Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim berdoa ‘Ya Tuhanku, jadikanlah
negeri ini negeri yang aman dan berilah penduduknya rezeki dari buah-buahan,
yakni orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir di antara mereka,"
(surah Al-Baqarah ayat 126).
Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas III (tiga) 2021
Materi pelajaran :
Kisah Nabi Musa
Nabi Musa lahir di zaman kekuasaan Firaun, di mana saat itu Firaun
memerintahkan setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh karena pengaruh
mimpinya. Firaun dikenal sebagai penguasa yang kejam dan ditakuti. Bahkan, dia
mengaku sebagai tuhan yang paling tinggi dan tak ada satu pun yang berani
membantah.
Mendapat Wahyu
Setelah 10 tahun di negeri Madyan, Nabi Musa AS berserta istrinya meminta izin
kepada Nabi Syu'aib AS untuk kembali ke Mesir.
Dalam perjalanan menuju Mesir, Musa melihat sinar yang menyala di Bukit Sinai.
Di tempat itulah Nabi Musa AS pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT.
Dalam firman-Nya yang berbunyi:
Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir
lembah yang sebelah kanan(Nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang
pohon kayu, yaitu: "Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Allah, Tuhan semesta
alam!" (QS Al Qasas ayat: 30)
Misi Mendakwahi Raja Firaun
Dalam tafsir fi Zilal Al-Qur'an, Sayyid Quthb memaparkan ilustrasi kedatangan
Nabi Musa AS ditemani oleh saudaranya Nabi Harun AS ke Raja Firaun. Nabi
Musa datang kepada Firaun, dengan mukjizat sebagai bukti kenabian, tetapi
Firaun tidak menerima ajakan Nabi Musa AS bahkan menuduh mereka adalah
tukang sihir.
Akibatnya, Nabi Musa AS harus berhadapan dengan para tukang sihir Firaun.
Mereka melemparkan tongkat yang berubah menjadi ular. Nabi Musa lalu
melemparkan tongkat yang dimilikinya. Tongkat itu berubah menjadi ular besar
yang memakan ular-ular milik para tukang sihir tersebut.
Melihat hal itu, para tukang sihir mengakui kebenaran Nabi Musa AS dan
beriman kepada Allah SWT. Meski begitu, Firaun tetap saja tidak percaya dan
semakin marah kepada Nabi Musa AS. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam
Surat Al-A'raf ayat 123-124, yang berbunyi:
ۚ قَا َل فِ ۡرع َۡونُ ٰا َم ۡنتُمۡ بِ ٖه قَ ۡب َل اَ ۡن ٰا َذنَ لَـ ُكمۡۚ اِ َّن ٰه َذا لَ َم ۡك ٌر َّم َك ۡرتُ ُم ۡوهُ فِى ۡال َم ِد ۡينَ ِة لِتُ ۡخ ِر ُج… ۡ…وا… ِم ۡنهَ… ۤ…ا اَ ۡهلَهَ……ا
َف ت َۡعلَ ُم ۡون…َ فَ َس ۡو
Artinya:
"Mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?
Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan di kota
ini, untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu ini). (QS Al-A'raf ayat: 123)
Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas IV (empat) 2021
Materi pelajaran :
Pengertian Solat Terawih
Bulan Ramadan merupakan bulan dalam kalender Islam yang selalu ditunggu-
tunggu oleh umat muslim. Bukan tanpa alasan, di bulan suci ini seluruh umat
muslim mendapatkan pintu maaf sebesar-besarnya oleh Allah sekaligus mendapat
banyak kesempatan untuk melipatgandakan pahala. Tidak heran, jika umat
muslim selalu berlomba untuk mengerjakan amal kebaikan di bulan Ramadan ini.
Salah satu amalan sunnah namun mempunyai pahala yang berlipat ganda adalah
salat tarawih.
2. Menjalin Silaturahmi
Manfaat lainnya yang bisa kita rasakan adalah menjalin silaturahmi yang mungkin
terputus karena kesibukan masing-masing.
Tadarus Alquran pada bulan puasa bisa dilakukan bersama-sama di masjid atau
musala. Hal ini dapat mempererat hubungan silaturahmi dengan sesama muslim
lainnya.
3. Menghindari Gibah
Dengan datang ke masjid atau musola untuk tadarus alquran, kita juga bisa
terhindar dari perbuatan dosa seperti gibah.
Seringkali kita melakukan gibah bersama teman di waktu luang. Nah, dengan
meniatkan diri untuk tadarus Alquran di masjid atau musala, kita bisa
menghindari gibah dan perbuatan merugikan lainnya.
Alquran dapat menjadi penolong di hari akhir nanti. Rasulullah bersabda “Bacalah
Alquran oleh kamu sekalian, karena bacaan Alquran yang sering dibaca ketika
hidup di dunia ini, akan menjadi penolongnya nanti di hari Kiamat nanti.” (HR.
Muslim)
Oleh karena itu, dengan tadarus Alquran di bulan Ramadan, kita bisa mendapat
jaminan penolong di hari akhir kelak.
6. Mendapatkan Ketenangan
Membaca Alquran dapat menjadi penenang bagi pembaca dan pendengarnya.
Menenangkan hati dan pikiran, serta cinta kepada Allah SWT, Rasulullah, dan
para malaikat menjadi lebih kuat.
7. Menghindari dari Berbagai Penyakit
Manfaat membaca Alquran secara rutin ialah Allah SWT akan melindungi kita
dari berbagi macam penyakit.