Anda di halaman 1dari 24

Materi pelajaran kelas l

Pembelajaran Mengenai Sikap Jujur

Penilaian Harian Belajar Online


Nama Sekolah : SDN 050729 Tanjung Pura
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : I (satu)
Hari / Tanggal : Senin , 3 Mei 2021
KD : Sikap Jujur

Materi Pembelajaran
Pengertian Jujur

Secara umum, jujur merupakan sebuah sifat yang membutuhkan kesesuaian sikap
antara perkataan yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Artinya, seseorang dapat dikatakan jujur jika ia mengucapkan sesuatu yang sesuai
dengan sebenarnya, disertai tindakan yang seharusnya.

Menurut ahli Mohammad Mustari, pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya
maupun pihak lain.

Seseorang yang menanamkan sifat jujur akan mendapatkan manfaat baik dalam
hidupnya. Antara lain perasaan tenang, terbiasa bertanggungjawab, dijauhkan dari
perilaku melanggar norma, dan dapat dipercaya orang lain.

Beberapa contoh sifat jujur dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai
dari ranah keluarga sampai lingkungan masyarakat luas. Contoh dalam keluarga
adalah memberitahukan hasil ujian sekolah kepada orangtua dengan sebenarnya
meski mendapat nilai buruk, mengembalikan uang belanja yang diberikan oleh
orangtua, dan berterus terang saat melakukan kesalahan.

Di lingkungan sekolah, sifat jujur juga dapat ditemukan saat mengerjakan tugas
atau ujian tanpa mencontek, mengembalikan buku perpustakaan tepat waktu, dan
berkata jujur terhadap teman maupun guru.

Sementara dalam lingkungan bermasyarakat, contoh sifat jujur bisa dalam bentuk
mematuhi rambu lalu lintas di jalan, tidak menyuap petugas kepolisian saat
sedang ditilang karena kelalaian diri sendiri, memberikan informasi yang
sebenarnya saat ada yang bertanya alamat di jalan.
Jenis-Jenis Perilaku Jujur
Berdasarkan sumber tempatnya, jujur dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis. Adapun
jenis sikap jujur adalah sebagai berikut:

1. Jujur dalam niat, maksudnya yaitu tindakan yang dilandasi oleh


keselarasan antara sikap dan keinginan hati. Dalam penerapannya
seseorang yang jujur akan bertindak berdasarkan hal-hal yang baik dan
ikhlas dengan berbuat demikian atau tidak secara munafik.
2. Jujur dalam ucapan, maksudnya adalah tindakan pemberitahuan atau
penyampaian informasi sesuai dengan kenyataan yang terjadi tanpa adanya
penambahan atau pengurangan kebenaran.
3. Jujur dalam perbuatan, maksudnya yakni perbuatan yang dilakukan sesuai
dengan apa yang seharusnya dilakukan dan tidak melakukan penipuan
terhadap orang lain.

Keuntungan Bersikap Jujur


Pada dasarnya berperilaku jujur adalah sesuatu yang sangat baik bagi semua
pihak. Mengacu pada pengertian jujur diatas, beberapa manfaat dari bersikap jujur
yaitu sebagai berikut:

1. Dengan bersikap jujur, seseorang akan memiliki perasaan yang lebih


tenang dan bahagia dalam menjalani hidupnya.
2. Orang jujur dianggap memiliki integritas dan orang lain dapat dipercaya
secara umum lebih sukses dalam hidup.
3. Dengan berperilaku jujur, seseorang telah memberikan kebaikan untuk diri
sendiri dan juga orang lain.
4. Terbiasa bersikap jujur akan membentuk pribadi yang lebih bertanggung
jawab, dapat diandalkan, dan dapat dipercaya untuk hal-hal besar.
5. Dengan kejujuran, seseorang akan mendapatkan empati dan simpati dari
pihak lain.

Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas I (satu) 2021


( peroses kegiatan belajar sesuai dengan protocol kesehatan)

Materi pelajaran kelas ll


Pembelajaran Mengenai Kisah Teladan
Nabi Ishaq

Penilaian Harian Belajar Online

Nama Sekolah : SDN 050729 Tanjung Pura


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : II (dua)
Hari / Tanggal : Selasa, 4 Mei 2021
KD : Kisah Teladan Nabi Ishaq

Materi pembelajaran :
Nabi Ishaq merupakan putra kandung Nabi Ibrahim As. Secara lengkap, nasabnya
adalah Ishaq bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Saruj bin Ra'u bin Falij bin Abir
bin Syalih bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh As. Nabi Ishaq adalah putra kedua
Nabi Ibrahim dengan istri Siti Sarah. Artinya, dirinya ialah adik Nabi Ismail.
Beserta ibunda tersebut, Nabi Ishaq tinggal di daerah Hebron dan berdiam
bersama suku Kana'an. Keberadaan Nabi Ishaq ditengah-tengah suku tersebut
sudah menjadi kehendak Allah SWT. Pasalnya, suku Kana'an adalah sebuah suku
yang tidak mengenal tentang tauhid dan kelak

Nabi Ishaq diperintahkan untuk menjalani dakwah kepada kaum tersebut. Cerita
Nabi Ishaq Saat Dilahirkan Dalam surah As-Saffat ayat 112 hingga 113, Allah
SWT berfirman:

َ ۗ ‫صلِ ِح ْين ََو ٰب َر ْكنَا َعلَ ْي ِه َوع َٰلٓى اِس ْٰح‬


‫ق َو ِم ْن ُذ ِّريَّتِ ِه َما ُمحْ ِس ٌن َّوظَالِ ٌم لِّنَ ْف ِس ٖه ُمبِي ٌْن‬ ّ ٰ ‫ق نَبِيًّا ِّمنَ ال‬
َ ‫ ࣖ َوبَ َّشرْ ٰنهُ بِاِس ْٰح‬-
Artinya: "Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi
yang termasuk orang-orang yang saleh. Dan Kami limpahkan keberkahan
kepadanya dan kepada Ishak. Dan di antara keturunan keduanya ada yang berbuat
baik dan ada (pula) yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri

Keteladanan Nabi Ishaq as antara lain adalah:

 Pribadi yang sangat ramah terhadap siapapun utamanya kaumnya.


 Nabi Ishaq dikenal sebagai sosok yang penyayang kepada keluarga, istri
dan anak-anaknya.
 Ketika terjadi perselisihan di dalam keluarganya maka Nabi Ishaq akan
menyelesaikannya dengan jalan yang damai, bijaksana juga santun.
 Teladan lain nabi Ishaq adalah senantiasa mementingkan keselamatan dari
pengikut/umatnya serta keluarganya.
Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas II (dua) 2021

(kegiatan belajar sesuai dengan protocol kesehatan)


Materi Pelajaran kelas lll
Pembelajaran Mengenai Kisah Teladan
Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s

Penilaian Harian Belajar Online

NamaSekolah : SDN 050729 Tanjung Pura


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : III (tiga)
Hari / Tanggal : Rabu, 5 Mei 2021
KD : Kisah Teladan Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail
a.s

Materi pembelajaran :
Nabi Ibrahim As
hidup pada zaman Raja Namrud. Seorang raja yang dikenal angkuh dan egois.

Bahkan, salah satu peraturan yang sangat kontroversial ketika itu adalah jika ada
bagi laki-laki yang lahir, maka ia wajib dibunuh. Oleh karenanya, sang ibu
membawa Ibrahim kecil ke dalam hutan agar tidak ketahuan sang raja. Setelah
menginjak dewasa dan hidup di tengah-tengah masyarakat, Nabi Ibrahim As
dikarunia anak. Salah satunya adalah Ismail yang dikenal sebagai anak soleh,
tampan, serta baik hati. Suatu ketika, Nabi Ibrahim As menyampaikan sebuah
risalah kepada anaknya yang masih berusia 7 tahun tersebut. Al-Quran surah As-
Saffat Ayat 102 menyebutkan bahwa :

َ‫س ْع َى قَا َل ٰيَبُنَ َّى ِإنِّ ٓى َأ َر ٰى فِى ٱ ْل َمنَ ِام َأنِّ ٓى َأ ْذبَح ك‬
َّ ‫فَلَ َّما بَلَ َغ َم َعهُ ٱل‬
َّ ٰ ‫ستَ ِج ُدنِ ٓى ِإن شَٓا َء ٱهَّلل ُ ِمنَ ٱل‬
َ‫صبِ ِرين‬ َ ۖ ‫ت ٱ ْف َع ْل َما تُْؤ َم ُر‬ ِ َ‫فَٱنظُ ْر َما َذا تَ َر ٰى ۚ قَا َل ٰيََٓأب‬

Artinya: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!"

Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya


Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar,". Berdasarkan
ayat di atas, tatkala ayahnya menyampaikan perintah Allah SWT agar dirinya
disembelih, Ismail bukannya menolak. Namun, dirinya justru mempersilakan
Nabi Ibrahim untuk menjalankannya. Maka, peristiwa tersebut bisa menjadi bukti
bahwa Nabi Ibrahim As berhasil mendidik buah hatinya menjadi anak yang soleh.

Ismail dapat menjadi teladan agar seorang anak selalu patuh pada orang tua
dengan selalu menjalankan perintah-Nya. Seperti diketahui, kala Nabi Ibrahim As
benar-benar menyembelih Ismail, maka seketika pula Allah SWT menggantinya
menjadi seekor domba hingga sampai zaman sekarang diperingati sebagai hari
raya kurban.

Nabi Ibrahim bertujuan agar anaknya bertauhid dan saleh. Sebagai seorang
pendidik, beberapa sifat yang dimiliki Nabi Ibrahim adalah shiddiq, waffa, halim,
munib, muhsin, ummah, qanitanlillah, hanif dan Khalil. Sedangkan Ismail selaku
yang dididik juga mempunyai sifat halim, taat, sabar, dan penyayang. Di dalam
Al-Quran sendiri nama Ibrahim disebut sebanyak 69 kali melalui 24 surah. Selain
itu, juga menjadi nama salah satu surah, yakni surah Ibrahim yang menjadi surah
ke-14 sesuai dengan urutannya. Yang cukup menarik, Nabi Ibrahim bahkan
mampu menghasilkan sejumlah keturunan yang akhirnya menjadi seorang nabi
pula. Disebutkan bahwa 19 dari 25 nabi merupakan keturunan Nabi Ibrahim As.
Artinya, tidak salah jika ia disebut sebagai Abulanbiya, bapak dari pada nabi. Doa
Nabi Ibrahim kepada Anaknya Dalam upanya mendidik anak agar menjadi soleh,
Nabi Ibrahim As selalu melakukan ritual doa. Seperti dikutip dari laman NU
Online melalui artikel dengan judul "Belajar dari Doa-doa Nabi Ibrahim" yang
ditulis Yazid Muttaqin, beberapa doa yang dipanjatkan sang nabi adalah sebagai
berikut:

َ‫َربِّ هَبْ لِي ِمنَ الصَّالِ ِحين‬

Rabbi hab lii minash shaalihiin Artinya:"Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang
saleh," (Surah As-Shaffat ayat 100)

. ‫َوِإ ْذ قَا َل ِإب َْرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ هَ َذا ْالبَلَ َد آ ِمنًا َواجْ نُ ْبنِي َوبَنِ َّي َأ ْن‬

‫نَ ْعبُ َد اَأْلصْ نَا َم‬

Wa idz qoola Ibraahiimu Rabbij 'al haazal balada aaminanw wajnubnii wa


baniyya an na'budal asnaam Artinya: "Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim berdoa
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini aman dan jauhkanlah aku dan anak-anakku
dari menyembah berhala," (surah Ibrahim ayat 35)

. َ‫ي َولِ ْل ُم… ْؤ ِمنِين‬ َّ ‫َربِّ اجْ َع ْلنِي ُمقِي َم ال‬


َّ ‫ َربَّنَا ا ْغفِ……رْ لِي َولِ َوالِ … َد‬,‫صاَل ِة َو ِم ْن ُذ ِّريَّتِي َربَّنَا َوتَقَبَّلْ ُدعَا ِء‬
ُ‫يَوْ َم يَقُو ُم ْال ِح َساب‬

Rabbij 'alnii muqiimas Salaati wa min zurriyyatii Rabbanaa wa taqabbal du'aaa'


Rabbanagh fir lii wa liwaalidaiya wa lilmu'miniina Yawma yaquumul hisaab
Artinya,"Ya Tuhanku, jadikanlah aku sebagai orang yang mendirikan shalat dan
juga keturunanku. Ya Tuhanku, terimalah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku,
kedua orang tuaku dan orang-orang mukmin di hari perhitungan," (surah Ibrahim
ayat 40-41)

. ‫ت َم ْن آ َمنَ ِم ْنهُ ْم بِاهَّلل ِ َو ْاليَ……وْ ِم‬


ِ ‫َوِإ ْذ قَا َل ِإ ْب َرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ هَ َذا بَلَدًا آ ِمنًا َوارْ ُز ْق َأ ْهلَهُ ِمنَ الثَّ َم َرا‬
‫اآْل ِخ ِر‬
Wa idz qoola Ibraahiimu Rabbij 'al haazaa baladan aaminanw warzuq ahlahuu
minas samaraati man aamana minhum billaahi wal yawmil aakhiri qoola wa man
kafara faumatti'uhuu qaliilan summa adtarruhuuu ilaa 'azaabin Naari wa
bi'salmasiir

Artinya, " Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim berdoa ‘Ya Tuhanku, jadikanlah
negeri ini negeri yang aman dan berilah penduduknya rezeki dari buah-buahan,
yakni orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir di antara mereka,"
(surah Al-Baqarah ayat 126).
Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas III (tiga) 2021

(mengerjakan latihan yang diberikan guru)


Materi Pelajaran kelas lV
Pembelajaran Mengenai Kisah Nabi Musa a.s
dan Nabi Harun a.s

Penilaian Harian Belajar Online

Nama Sekolah : SDN 050729 Tanjung Pura


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : IV (empat)
Hari / Tanggal : Kamis, 6 Mei 2021
KD : Kisah Nabi Musa a.s dan Nabi Harun a.s

Materi pelajaran :
Kisah Nabi Musa
Nabi Musa lahir di zaman kekuasaan Firaun, di mana saat itu Firaun
memerintahkan setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh karena pengaruh
mimpinya. Firaun dikenal sebagai penguasa yang kejam dan ditakuti. Bahkan, dia
mengaku sebagai tuhan yang paling tinggi dan tak ada satu pun yang berani
membantah.

Ibu Nabi Musa, Yukabad lantas merahasiakan kehamilannya dari prajurit


kerajaan. Setelah melahirkan, Yukabad juga menyembunyikan Musa kecil di
tempat-tempat yang tidak diketahui.

Hingga suatu hari, Allah memerintahkan Yukabad untuk memasukkan Musa ke


dalam peti dan menghanyutkannya ke sungai Nil. Allah SWT berjanji bakal
mengembalikan Musa dan mengangkatnya menjadi seorang Rasul.

Merantau ke Negeri Madyan


Nabi Musa AS tumbuh sebagai sosok yang cerdas dan akal yang sempurna. Dia
merantau meninggalkan Mesir menuju Madyan. Di sana, dia bertemu dengan
Nabi Syu'aib AS dan menikah dengan salah satu anaknya, dengan perjanjian
bahwa Nabi Musa harus menggembalakan ternak mereka selama delapan tahun
atau disempurnakan hingga 10 tahun.

Mendapat Wahyu
Setelah 10 tahun di negeri Madyan, Nabi Musa AS berserta istrinya meminta izin
kepada Nabi Syu'aib AS untuk kembali ke Mesir.

Dalam perjalanan menuju Mesir, Musa melihat sinar yang menyala di Bukit Sinai.
Di tempat itulah Nabi Musa AS pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT.
Dalam firman-Nya yang berbunyi:

‫وس… ٰ…ى ِإنِّي َأنَ……ا‬


َ ‫الش … َج َر ِة َأ ْن يَ……ا ُم‬ َ َ‫ي ِم ْن َشا ِطِئ ْال َوا ِد اَأْل ْي َم ِن فِي ْالبُ ْق َع ِة ْال ُمب‬
َّ َ‫ار َك ِة ِمن‬ َ ‫فَلَ َّما َأتَاهَا نُو ِد‬
َ‫هَّللا ُ َربُّ ْال َعالَ ِمين‬

Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir
lembah yang sebelah kanan(Nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang
pohon kayu, yaitu: "Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Allah, Tuhan semesta
alam!" (QS Al Qasas ayat: 30)
Misi Mendakwahi Raja Firaun
Dalam tafsir fi Zilal Al-Qur'an, Sayyid Quthb memaparkan ilustrasi kedatangan
Nabi Musa AS ditemani oleh saudaranya Nabi Harun AS ke Raja Firaun. Nabi
Musa datang kepada Firaun, dengan mukjizat sebagai bukti kenabian, tetapi
Firaun tidak menerima ajakan Nabi Musa AS bahkan menuduh mereka adalah
tukang sihir.

Akibatnya, Nabi Musa AS harus berhadapan dengan para tukang sihir Firaun.
Mereka melemparkan tongkat yang berubah menjadi ular. Nabi Musa lalu
melemparkan tongkat yang dimilikinya. Tongkat itu berubah menjadi ular besar
yang memakan ular-ular milik para tukang sihir tersebut.

Melihat hal itu, para tukang sihir mengakui kebenaran Nabi Musa AS dan
beriman kepada Allah SWT. Meski begitu, Firaun tetap saja tidak percaya dan
semakin marah kepada Nabi Musa AS. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam
Surat Al-A'raf ayat 123-124, yang berbunyi:

ۚ ‫قَا َل فِ ۡرع َۡونُ ٰا َم ۡنتُمۡ بِ ٖه قَ ۡب َل اَ ۡن ٰا َذنَ لَـ ُكمۡۚ اِ َّن ٰه َذا لَ َم ۡك ٌر َّم َك ۡرتُ ُم ۡوهُ فِى ۡال َم ِد ۡينَ ِة لِتُ ۡخ ِر ُج… ۡ…وا… ِم ۡنهَ… ۤ…ا اَ ۡهلَهَ……ا‬
َ‫ف ت َۡعلَ ُم ۡون‬…َ ‫فَ َس ۡو‬

Artinya:
"Mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?
Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan di kota
ini, untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu ini). (QS Al-A'raf ayat: 123)
Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas IV (empat) 2021

(Documen daring murid dri rumah)


Materi Pelajaran kelas V
Pembelajaran Mengenai Solat Terawih dan
Tadarus Al-quran

Penilaian Harian Belajar Online

Nama Sekolah : SDN 050729 Tanjung Pura


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas : V (lima)
Hari / Tanggal : Jumat, 7 Mei 2021
KD : Solat Terawih dan Tadarus Al-quran

Materi pelajaran :
Pengertian Solat Terawih
Bulan Ramadan merupakan bulan dalam kalender Islam yang selalu ditunggu-
tunggu oleh umat muslim. Bukan tanpa alasan, di bulan suci ini seluruh umat
muslim mendapatkan pintu maaf sebesar-besarnya oleh Allah sekaligus mendapat
banyak kesempatan untuk melipatgandakan pahala. Tidak heran, jika umat
muslim selalu berlomba untuk mengerjakan amal kebaikan di bulan Ramadan ini.
Salah satu amalan sunnah namun mempunyai pahala yang berlipat ganda adalah
salat tarawih.

Salat tarawih artinya salat malam yang hanya dikerjakan pada bulan Ramadan


saja. Biasanya salat tarawih ini dilakukan setelah salat isya dan diakhiri dengan
salat witir. Meskipun merupakan amalan sunnah, namun bagi umat muslim yang
rajin mengerjakan salat tarawih akan mendapatkan limpahan pahala dan rahmat
kebaikan dari Allah SWT.
Dengan begitu, penting untuk memahami dengan lebih jelas apa yang dimaksud
salat tarawih, bagaimana hukum pelaksanaannya, hingga sejarah salat tarawih
hingga menjadi kebiasaan yang dilakukan hingga kini. Dengan mengetahui
beberapa hal ini, tentu dapat membantu meningkatkan niat dan kekhusyukan
dalam melaksanakan ibadah salat tarawih di bulan Ramadan.
salat tarawih artinya adalah amalan salat malam yang hanya dikerjakan selama
bulan Ramadan. Salat tarawih ini termasuk amalan yang dilakukan untuk
menghidupkan malam Ramadan atau disebut dengan Qiyamu Ramadan. Karena
termasuk amalan sunnah, tentu salat tarawih dilakukan berdasarkan kaidah salat
sunnah.
Salat tarawih ini bisa dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama di masjid.
Biasanya ibadah salat tarawih yang digelar secara berjamaah diselingi dengan
khutbah atau ceramah. Setelah itu, ibadah salat tarawih selalu diakhiri dengan
salat witir sebagai penutup.

Selain dilakukan secara berjamaah, umat muslim juga diperkenankan


melaksanakan salat tarawih secara mendiri di rumah. Sebab tidak ada kewajiban
salat tarawih yang harus dilakukan berjamaah di masjid.

Keutamaan Tadarus Alquran


1. Pahala yang Berlipat Ganda
Pada bulan puasa, semua amal ibadah yang kita lakukan akan berlipat ganda
pahalanya, termasuk tadarus Alquran.
Seperti yang diriwayatkan oleh Iman At-Tarmidji dalam hadis Rasulullah SAW,
dengan membaca satu huruf Alquran, maka Allah SWT akan melipatgandakan
pahala kita dengan 10 kebajikan.
Tentu, dengan tadarus Alquran secara rutin selama bulan Ramadan, kita akan
mendapatkan banyak pahala.

2. Menjalin Silaturahmi
Manfaat lainnya yang bisa kita rasakan adalah menjalin silaturahmi yang mungkin
terputus karena kesibukan masing-masing.
Tadarus Alquran pada bulan puasa bisa dilakukan bersama-sama di masjid atau
musala. Hal ini dapat mempererat hubungan silaturahmi dengan sesama muslim
lainnya.

3. Menghindari Gibah
Dengan datang ke masjid atau musola untuk tadarus alquran, kita juga bisa
terhindar dari perbuatan dosa seperti gibah.
Seringkali kita melakukan gibah bersama teman di waktu luang. Nah, dengan
meniatkan diri untuk tadarus Alquran di masjid atau musala, kita bisa
menghindari gibah dan perbuatan merugikan lainnya.

4. Mendapatkan Ilmu Pengetahuan


Manfaat tadarus Alquran lainnya adalah mendapatkan ilmu pengetahuan lebih
banyak tentang Alquran.
Kita juga bisa belajar untuk membaca Alquran dan memahami artinya lebih baik
dari sebelumnya. Dengan tadarus Alquran, kita bisa belajar dan memahami lebih
baik lagi tentang isi Alquran.
Dari Utsman bin Affan, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya orang paling
utama di antara kalian adalah yang belajar Alquran dan mengjarkannga.” (HR.
Bukhari)

5. Penolong di Hari Akhir

Alquran dapat menjadi penolong di hari akhir nanti. Rasulullah bersabda “Bacalah
Alquran oleh kamu sekalian, karena bacaan Alquran yang sering dibaca ketika
hidup di dunia ini, akan menjadi penolongnya nanti di hari Kiamat nanti.” (HR.
Muslim)

Oleh karena itu, dengan tadarus Alquran di bulan Ramadan, kita bisa mendapat
jaminan penolong di hari akhir kelak.

6. Mendapatkan Ketenangan
Membaca Alquran dapat menjadi penenang bagi pembaca dan pendengarnya.
Menenangkan hati dan pikiran, serta cinta kepada Allah SWT, Rasulullah, dan
para malaikat menjadi lebih kuat.
7. Menghindari dari Berbagai Penyakit

Manfaat membaca Alquran secara rutin ialah Allah SWT akan melindungi kita
dari berbagi macam penyakit.

Dokumentasi Proses Pembelajaran Kelas V (lima) 2021


(mengerjakan latihan yang diberikan guru)

Anda mungkin juga menyukai