Anda di halaman 1dari 30

EVALUASI PEMBELAJARAN KLINIK

Bagaimana mengevaluasi pembelajaran klinik?


Menggunakan metode apa?
Cara terbaik apakah yang dapat digunakan?
ACTION TEACHING AND LEARNING CYCLE
Plan
(prepare)

reflection Teach

Assessment
evaluation
ASSESSMENT DAN EVALUASI
rmative: ongoing, pembelajaran Summative: final , mengukur kualitas

ocess-oriented: how learning is going Product-oriented: what’s been learned

flective: goals yg ditetapkan internal Prescriptive: standar oleh eksternal

agnostic: identify areas of improvement Judgmental: arrive at an overall grade/score

exible: adjust as problems are clarified Fixed: to reward success, punish failure

bsolute: berjuang utk hasil ideal Comparative: membagi, baik ke buruk

operative: learn from each other Competitive: beat each other out
MENGAPA PERLU ASSESSMENT?
Untuk mengevaluasi keefektifitasan pembelajaran individu dalam:

memastikan tercapainya learning objectives; mengidentifikasi adanya gap pada


pengetahuan, skill atau attitude; mengarahkan alokasi sumberdaya, energi dan fokus
pada proses pembelajaran
PIRAMIDA MILLER
Tingkat 1. Mengetahui konsep dasar dan prinsip-prinsip sebuah keterampilan klinis;
Tingkat 2. Mengetahui teori dan bagaimana teknik keterampilan ini dilakukan;
Tingkat 3. Mampu menunjukkan bagaimana prosedur tindakan klinis itu dilakukan;
Tingkat 4. Mampu melaksanakan tindakan mandiri.
Validity

Reliability

DEAL? Educational impact

Feasibility

Acceptability
VALIDITAS
harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur
Tidak ada 1 instrument yang paling baik, kita butuh gabungan nya untuk mencapai
kompetensi
Kita butuh metode terstandar maupun yang tidak terstandar (butuh keduanya)
Untuk metode yang standar, quality control sangat penting
Untuk metode yang tidak terstandar, the users (standarisasi penguji) sangat penting.
RELIABILITY
Konsistensi
Reabilitas dapat dicapai dengan menggunakan sample yang besar
Tidak ada satu metode yg lebih baik dari metode lainnya
Objectivity is NOT equal to reliability
LEARNING IMPACT
Should be NO assessment without (meaningful) feedback
Narrative feedback has a lot more impact on complex skills than scores
Provision of feedback is not enough (feedback is a dialogue with follow-up)
Longitudinal assessment is needed.
Validity

Reliability

DEAL? Educational impact

Feasibility

Acceptability
ASSESSMENT KLINIK
Logbook
Portfolio
Clinical records
Diaries
Observation
MINI-CEX (MINI CLINICAL EVALUATION)

penguji menyaksikan dan menilai mahasiswa yang mempraktekkan pemeriksaan


ke pasien

Penilaian menggunakan checklist yang terstrukttur, biasanya 1 halaman

Berlangsung 10-15 menit

Feedback selama 10 menit, apakah sudah cukup baik dan apakah ada yg perlu
diperbaiki

Dilaksanakan di akhir stase

Butuh persetujuan pasien


MODEL BST
Interaksi dengan
Pasien/Klinik
empersiapkan • Diskusi
esertadidik • PemberianUmpan
• Tujuan 1: observasi dan
enetapkan tujuan Balik
empersiapkan umpan balik • Rangkuman
asien • Tujuan 2:
demonstrasi
Sebelum • Pertanyaan SetelahInterak
Interaksi/Praklinik Pascaklinik

Janicik &Fletcher, 2003


MINI CEX
Interaksi dengan Pasien
empersiapkan • Debrief dan feed back
eserta uji • Teori dan Saran
• Asuhan komprehensif
enetapkan tujuan
ian • Observasi dan Feed back
empersiapkan
asien-informed consent
Pra Pasca
Pra
MINI-CEX

Focused history
Physical examination

Counselling
 advise patient regarding management options
 provide appropriate education
 make recommendations that address patient’s concerns

Clinical reasoning skills


 diagnostic and therapeutic skills
GUIDELINES FOR MARKING
ASSESSMENT PROCESS

Avoid interrupting the student during the patient encounter


 no questions, comments or suggestions
 if you want to follow-up findings with patients, do this after the student is finish

Conduct immediate feedback (10 minutes)


Complete rating form
Discuss rating or comments with student
MINI-CEX: FEEDBACK
Immediate
Specific
Limited to key issues
Honest
Fair
Descriptive, not judgmental, e.g.
“you did not examine X”
NOT “you were way off base”
MINI-CEX: FEEDBACK
Two-way process (inter-active)
Start by asking the student some questions
 how they felt they did with the patient
 what findings they found
 what they think is the most likely diagnosis
 why they ordered a particular investigation or suggested a particular treatmen

Answers can stimulate specific feedback and also guide ratings of


performance
FEEDBACK CHALLENGE
Easy when the student does well
More difficult when the performance is poor
 do not hesitate to point out area of weakness
 multiple assessments with multiple examiners (reliability)
 sampling performance across the spectrum of clinical situations (validity)
DOPS (DIRECT OBSERVATION PROCEDURAL SKILLS)
Dirancang untuk menilai keterampilan prosedural
Berlangsung sekitar 15 menit
Feedback sekitar 5 menit (20-30%)
KARAKTERISTIK DOPS
1. Informed consent
2. Demonstrasi persiapan sebelum prosedur
3. Kemampuan teknis
4. Komunikasi
5. Profesionalisme
CASE BASED DISCUSSION (CBD)
Merupakan penilaian kemampuan penalaran klinis (clinical reasoning) peserta didik
Bertujuan menilai pemahaman terkait alasan sebuah keputusan klinik
Mahasiswa mempresentasikan kasus yang dikelolanya dan didiskusikan bersama
pembimbing
Penilai memilih 1-2 kasus yang dikelola peserta didik
Pelaksanaan 20-30 menit (5 menit feedback)
PENGERTIAN OSCE
Objektif: berdasarkan fakta, namun subjektivitas penguji kemungkinan dapat
terlibat
Terstruktur: ujian dilakukan dengan bahan dan metode yang sama yang
berdasarkan pada tujuan pengukuran kemampuan mahasiswa yang akan
dievaluasi
Clinical Examination: ujian keterampilan klinis yang mengandung unsur
judgement
STATION OSCE
Mewakil
BLUE
PRINT

4/7/2022 AIPKIND PUSAT 29


STANDAR SETTING

Data:
Penentuan BGM atau Actual mark
Batas lulus BRM dan global
performance

4/7/2022 AIPKIND PUSAT 30

Anda mungkin juga menyukai