No. Hp. :
085217980963
Alamat email :
dariana_dina@yahoo.com
Pendidikan :
Dokter umum FK Unair
S2 Kedokteran Kerja FK UI
Peserta mampu
melakukan
pengelolaan gizi
pekerja
Peserta mampu :
1. Melakukan identifikasi sasaran 7. Mengidentifikasi masalah gizi
dan daya serap sasaran pekerja
2. Menyusun materi sesuai 8. Memfasilitasi penetapan
sasaran
kebutuhan gizi bagi pekerja
3. Menentukan media dan metode
4. Melakukan pengenalan gizi 9. Memfasilitasi pengkajian
pekerja hambatan pelaksanaan gizi
5. Melakukan penilaian status gizi pekerja
pekerja 10. Melaksanakan gizi pekerja
6. Memantau pelaksanaan gizi di
tempat kerja
PERMASALAHAN GIZI DI INDONESIA
Kurang vitamin
A (KVA) obesitas
Kurang
yodium (GAKI)
Gizi kurang
Gangguan pertumbuhan
Stunting Gangguan produksi kerja
Gangguan pertahanan tubuh
Anemia Gangguan struktur dan fungsi otak
Lamanya proses pemulihan
dari penyakit
Kapasitas Lingkungan
pekerja kerja
Kesehatan
pekerja
Hasil penelitian → terdapat 3 masalah gizi pada
pekerja di Indonesia :
o 24-42% pekerja ♀ & 18-30% pekerja ♂
menderita anemia gizi → kapasitas kerja ↓
o 28.5% pekerja ♀ berstatus gizi kurang
(Mulyani, 2007)
o 36.4% pekerja berstatus gizi lebih (Bardosono
& Amri , 2009)
• Pekerja yang anemia (Scholz dkk, 1997; Untoro dkk,
1998):
o produktivitas kerja 20% lebih rendah dari pada
pekerja sehat
o output kerjanya rata-rata 5% lebih rendah dari
pada pekerja yang tidak anemia
o kapasitas kerja rata-rata/minggu 6.5 jam lebih
rendah
• Pekerja yang sarapan pagi → hasil kerjanya 28%
lebih tinggi dari pada yang tidak sarapan pagi
• Studi efektivitas pelaksanaan progam
penanggulangan anemia gizi bagi pekerja ♀ pada
beberapa perusahaan di NTB : perusahaan yang
tidak menjalankan program gizi → prevalensi
anemia lebih tinggi
• Kekurangan zat gizi mengakibatkan kematian &
kecacatan → kerugian nasional 5% produk
domestik bruto (Bank Dunia)
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi yang
normal menghasilkan produktivitas di atas rata-rata
dibandingkan dengan status gizi yang lainnya, di PT
DPG Mulia Keramik Group 2016
Identifikasi
sasaran dan
kemampuan
daya serap
sasaran
Sasaran program gizi di tempat kerja
1.Pimpinan tempat kerja/perusahaan → komitmen,
dukungan, mendorong partisipasi
2.Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3) → mengenalkan K3,
mengembangkan dan mengevaluasi manajemen
risiko di tempat kerja termasuk masalah gizi
3.Pengelola makanan → memahami gizi kerja,
melakukan edukasi tentang gizi, mengolah
makanan dengan benar
4.Petugas/dokter yang memeriksa kesehatan
pekerja → menilai risiko kesehatan bagi pekerja
Sasaran program gizi di tempat kerja
5. Petugas Dinas Kesehatan → meningkatkan
partisipasi pengusaha atau pemberi kerja dalam
promosi kesehatan, pemberian penghargaan
6. Petugas Dinas ketenagakerjaan → memastikan
apakah pelaksanaan program gizi bagi pekerja
sudah terlaksana sesuai dengan peraturan yang ada
7. Pekerja → Masalah yang sering muncul pada
pekerja kantoran adalah over nutrisi yang
mengakibatkan kegemukan dan obesitas serta
penyakit degeneratif, pada pekerja lapangan
penyakit yang umumnya muncul adalah kurang gizi
(under nutrition) dan penyakit infeksi (Modjo, 2014).
Identifikasi daya serap sasaran
Latar belakang
pendidikan Pengetahuan
Sosial budaya
Penentuan media
dan metode
PENENTUAN MEDIA DAN METODE
• Poster • Penyuluhan
Media
Metode
• Pamflet / • Ceramah tanya
leaflet jawab
• Curah pendapat
• Stiker
• Pemutaran film
• LCD proyektor • Permainan
• Film, dll • Demonstrasi
Pengenalan gizi pekerja
• Gizi untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai
dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya;
atau
Pokok • Ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat
Bahasan 4 pekerja untuk meningkatan taraf kesehatan
pekerja sehingga tercapai tingkat
produktivitas dan efisiensi kerja yang
setinggi-tingginya;
• Kecukupan gizi pegawai/tenaga kerja setiap
hari sangat berperan dalam upaya efisiensi
dan peningkatan produktivitas.
Gizi Kerja : Pemberian Gizi
yang diterapkan kepada
masyarakat pekerja dengan
tujuan meningkatkan derajat
kesehatan, efisiensi dan
produktivitas kerja (Tarwaka,
2004)
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN GIZI
PEKERJA
USIA
Dengan
pertambahan usia,
kebutuhan gizi relatif
↓ per kg BB.
JENIS
KELAMIN
Secara umum
kebutuhan gizi
♂ >> ♀
UKURAN
TUBUH
JENIS
PEKERJAAN
Makin berat
kerjanya,
kebutuhan gizi ↑
KATEGORI PEKERJAAN , FAO/WHO 1985
40% waktu
untuk duduk &
berdiri
60% untuk kerja
KERJA KERJA khusus di bidang
RINGAN SEDANG pekerjaannya
Kebutuhan meningkat
pada :
• Hamil & menyusui
• Kondisi tertentu:
pemulihan kesehatan
& anemia, obesitas
LINGKUNGAN
KERJA
Suhu ekstrim,
tekanan udara,
radiasi, dan bahan
kimia → me↑kan
kebutuhan zat gizi
Kebutuhan energi yg diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan
< 18 tahun
Pokok Bahasan 6
Memantau pelaksanaan gizi
di tempat kerja
Tambahan energi
untuk status gizi baik
dengan aktifitas
ringan-sedang :
• Trimester 1 → +180
kkal/hr
• Trimester 2 & 3 →
+300 kkal/hr
Bagi pekerja hamil konsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) setiap hari
selama kehamilan minimum 90 tab
dan sedini mungkin.
• Suplemen tablet
besi 60 mg 2 kali
seminggu sampai
anemia teratasi.
Kondisi tertentu • Konsumsi
makanan kaya zat
besi
Asupan
Penyakit
gizi
Lingkungan
Pekerja Fisiologis kerja
anemia
Produktifitas menurun
Pencegahan anemia pada
pekerja perempuan • Pemberian
tablet besi
dengan dosis
60 mg per
minggu selama
16 minggu
setiap tahun.
• Selama masa
haid diberikan
60 mg zat
besi tiap hari.
Pekerja dengan gizi kurang
o Cepat lelah → reaksi lamban
o Kurang motivasi → tidak
punya inisiatif
o Mudah sakit → izin tidak
masuk kerja
Produktifitas
menurun
Kelebihan
Kondisi tertentu berat badan
• Perencanaan makan
atau diet rendah kalori
seimbang
• Mengurangi asupan
lemak
• Gizi seimbang
• Perbanyak sayuran
dan buah
• Makanan selingan
buah , susu
• Olahraga teratur4-5x/
minggu selama 20-30
detik
• Pengukuran BB
secara berkala
Hindari konsumsi :
- Kue-kue, cake, tart
yang dibuat dari full
cream (susu penuh),
kuning telur, mentega,
kelapa, dan lemak
jenuh
- Semua daging
berlemak
Batasi konsumsi :
- Daging sapi dan ayam
tidak berlemak, lidah
Hindari
• Gula murni : gula pasir
dan gula jawa
• Makanan dan minuman
yang yang terbuat dari
gula murni
Batasi
• Makanan yang
mengandung karbohidrat
seperti nasi, ubi,
singkong, roti, mie,
kentang, jagung, tepung
Pekerja dengan
Hipertensi
Diet rendah
garam
Pekerja dengan
Asam Urat Tinggi
Yang harus dibatasi
- Daging ayam, ikan (tongkol,
tenggiri, bawal, bandenga),
maksimum 50 gram/hari
- Kacang-kacangan kering
maksimum 25 gram/hari
- Tahu, tempe, oncom
maksimum 50 gram/hari
- Minyak
- Asparagus, kacang polong,
kacang buncis, kembang
kol, bayam, jamur,
maksimum 50 gram/hari
untuk
Upaya mencukupi
Motivasi
untuk Penyuluhan kebutuhan gizi
tentang
upaya penetapan gizi bagi yang sesuai
karyawan dengan jenis
perbaikan
gizi kebutuhan dan keluarga
pekerjaan atau
gizi pekerja kegiatannya
Penyediaan
makanan
bergizi di
tempat kerja
Dalam menentukan kebutuhan gizi pekerja
mencakup gizi makro, gizi mikro dan cairan
PENYEDIAAN MAKANAN BAGI PEKERJA
Meningkatkan • Selft-Help
pengetahuan Education
dan kesadaran Materials
pekerja tentang • Group
pentingnya Presentations
memperhatikan • Experential
asupan gizi Opportunities.
Menekankan pada
perubahan perilaku
Untuk mencegah atau
mengobati masalah
kesehatan → terutama
dengan faktor risiko,
modifikasi diet, olahraga,
mengelola stress, dan
berhenti merokok.
Disain program perubahan perilaku
Weight Control Programs
Diet, aktifitas
fisik
Mencapai
dan
Perubahan
menjaga perilaku
berat badan
seimbang
Dukungan
teman dalam
membangun
kepercayaan
diri
Healthy Foods Programs
Pengelolaan makanan
Pengelola makanan
makanan bahan kesehatan
bergizi makanan pengelola
• Pengolahan makanan
• Penyiapan
• Penyajian
• Penyimpanan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada program gizi
pekerja:
1) Arus kerja: penerimaan-penyimpanan-pemasakan-penghidangan-
pembersihan-dan pembuangan sampah.
2) Cara penyelenggaraan: perusahaan sendiri, kerjasama dengan
perusahaan lain, perusahaan jasa boga dengan system borongan.
3) Sistem pelayanan: kafetaria (porsi diatur), Catu (lauk diporsikan),
Prasmanan (sesuai kebutuhan dan selera), Kotak (kerja lapangan).
4) Susunan menu dan nilai gizi: menu bervariasi, gizi seimbang,
menarik-enak dan sesuai, sesuai kebutuhan, biasa dimakan.
5) Dapur dan ruang makan: letak dapur, fasilitas dan ruang makan
cukup, kondisi.
6) Higiene dan sanitasi (Permenkes No.942/2003): Penjamah
Makanan, Peralatan, Air, Bahan Makanan, Bahan Tambahan, dan
Penyajian.
PERSYARATAN RUANG MAKAN/
KANTIN, DAPUR
• Mudah dijangkau semua pekerja
• Ruangan cukup luas sesuai dengan kapasitas pekerja
yang dilayani
• Sirkulasi udara baik dan penerangan cukup
• Lingkungan sekitarnya bersih dan tidak becek
• Tidak berdekatan dengan pembuangan sampah
• Tidak terkena polusi bahan kimia
• Tersedia fasilitas cuci tangan dengan air mengalir dan
sabun cuci tangan
Penyusunan dan penyampaian
saran/rekomendasi kepada Pemberi Kerja /
Pokok
Pengusaha / Pengurus untuk Program Gizi
Bahasan 11
Pekerja