Sociopreneurship: Pendekatan bisnis yang praktis, inovatif dan berkelanjutan, untuk menciptakan
dampak positif terhadap lingkungan atau masyarakat, khususnya masyarakat yang lebih membutuhkan.
Bisnis dalam sociopreneurship digunakan sebagai cara untuk menghasilkan pendapatan, sehingga
dampak positif yang diciptakan menjadi lebih berkelanjutan.
Sociopreneur: Setiap orang yang melihat permasalahan sosial yang ada dan memiliki keresahan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Entrepreneurship: proses dimana seseorang menciptakan atau menambah nilai suatu produk atau jasa
dan menjualnya untuk menghasilkan keuntungan.
Aspek yang membedakan usaha sosial dengan bisnis komersial atau non profit: misi utama
didirikannya suatu usaha; sumber pendapatan; indikator keberhasilan dan komunitas yang
mendapatkan manfaat utama.
Kanvas bisnis adalah dokumen yang berisi elemen-elemen penting dalam menjalankan sebuah bisnis.
Ada 8 elemen utama dalam kanvas bisnis:
Konsumen dan komunitas: profil orang-orang yang ditargetkan untuk membeli produk/jasa dan
komunitas penerima manfaat langsung dari suatu usaha sosial.
Nilai unik produk: bagaimana produk/jasa menjawab kebutuhan dan menjadi solusi bagi suatu
permasalahan sehingga memberikan nilai tambah untuk konsumen.
Dampak sosial: dampak positif yang ingin dicapai dan diberikan melalui usaha sosial.
Sumber pendapatan: sumber pembiayaan suatu usaha sosial.
Biaya: apa saja pembiayaan yang perlu dikeluarkan untuk menjalankan suatu usaha sosial.
01
Sumber daya: aset penting yang harus atau sudah dimiliki oleh usaha sosial agar setiap elemen
lainnya dapat berjalan dengan baik.
Aktivitas utama: aktivitas penting yang harus dilakukan agar model bisnis usaha sosial dapat berjalan.
Partner: pihak-pihak eksternal yang mungkin/akan membantu kesuksesan usaha sosial.
Pengukuran dampak (impact measurement) adalah proses dimana sociopreneur menentukan secara rinci
bagaimana dampak jangka panjang yang ingin diciptakan akan tercapai melalui aktivitas usaha sosial.
Metode pengukuran mandiri yang paling sering digunakan antara lain:
Social Return of Investment (SROI), yaitu metode dimana usaha sosial dilihat sebagai investasi untuk
menciptakan nilai atas sejumlah uang yang sudah diinvestasikan.
Logic Model, yaitu cara sistematis yang menggambarkan hubungan antara sumber daya, aktivitas dan
hasil yang ingin dicapai, dengan menyusun logika berpikir mulai dari aktivitas yang akan dilakukan
hingga hasil akhir dari kegiatan dan dampak positif yang dihasilkan.
02
Membangun relasi/ kemitraan dalam usaha sosial bukanlah relasi yang singkat, melainkan relasi/kemitraan
yang berlangsung lama dan perlu dilakukan dari waktu ke waktu, karena mengutamakan kualitas, bukan
kuantitas. Tujuan berelasi dalam usaha sosial menjadi hal yang paling krusial dalam menentukan siapa
partner yang relevan untuk usaha sosial. Ada empat kelompok yang umumnya akan berinteraksi secara
intensif dengan usaha sosial, yaitu:
Komunitas (kelompok masyarakat yang ingin dibantu)
Konsumen (target pembeli produk/jasa usaha sosial)
Kompetitor (bisnis/organisasi lain yang menawarkan produk/jasa serupa)
Partner strategis (seperti investor, pemerintah, atau marketplace tempat berjualan)
1. Tech startup
Karakteristik tech startup dibangun untuk berkembang dengan sangat pesat dan mengandalkan
teknologi.
2. Non tech startup
Sebuah bisnis yang tidak mengandalkan teknologi untuk mengembangkan usahanya.
Metrics
Metrics adalah cara untuk mengukur performa dari sebuah startup. Jenis-jenis metrics:
03
Hal yang Perlu Diperhatikan dari Founders
04
Market size
- Market size merupakan perhitungan jumlah customer yang berpotensi membeli produk maupun jasa
- Market size bertujuan untuk mengetahui potensi keuntungan dari penjualan
Tipe-Tipe Funding
1. Bootstrapping
Pendanaan yang mengandalkan kekuatan internal.
2. Angel investors
Pendanaan dari angel investors yang menggunakan dana pribadi.
3. Venture capital
Pendanaan dari venture capital yang berfokus mencari perusahaan untuk diinvestasikan.
4. Crowdfunding
Pendanaan usaha melalui pengumpulan dana dari konsumen.
05
Cara Mendapatkan Koneksi untuk Bertemu Investor
Tahapan Funding
1. Angel round
Pendanaan startup sebelum menjadi entitas bisnis yaitu tahap pengembangan produk
2. Seed
Putaran investasi pertama yang didapatkan dari early stage venture capital maupun angel
investor
3. Series A
Sebuah startup sudah mulai mendapatkan product market fit dan menunggu pengguna baru
yang lebih besar
4. Series B
Sebuah startup sudah masuk dalam kategori growth stage dimana mereka harus melakukan
ekspansi bisnis serta menghadirkan fitur dan produk baru
5. Series C+
Startup berada pada stage dimana perusahaan yang dirintis sudah terbilang “dewasa”
Pitch Deck
Pitch deck merupakan presentasi ide bisnis di depan investor yang bertujuan untuk mendapatkan
pendanaan.
06
3 Hal Penting dalam Pitch Deck
Market Size
Business Model
Cara sebuah bisnis mendapatkan monetisasi dari customer.
Traction
Statistik performa dari sebuah startup termasuk revenue, user growth, customer acquisition cost,
lifetime value of customers.
Founders Background
Hidari mencantumkan informasi yang kurang relevan dan penulisan dengan paragraf panjang.
Competitive Advantage
07
Faktor pembeda dari kompetitor yang memberikan keuntungan pada startup.
Keunikan
Faktor yang membuat bisnis unik dibandingkan kompetitor.
Ticket Size
Jumlah investasi yang dibutuhkan oleh startup.
Poin dalam Ticket Size
- Tuliskan batasan waktu investasi
- Tentukan milestone yang akan dicapai
- Tambahkan use of fund/alokasi investasi
2 Jenis Stage
08
1. Early Stage
Merupakan startup yang masih dalam tahap awal pembentukkan. Faktor yang perlu diperhatikan:
- Product development atau mengembangkan produk
- Building a customer base atau membangun basis konsumen
- Establishing a strong cash flow atau membangun cash flow yang kuat
2. Growth Stage
Merupakan startup yang mulai mengalami pertumbuhan organik terjadi pada masa akhir early
stage. Faktor yang perlu diperhatikan:
- Persentase pertumbuhan bisnis
- Pikirkan inovasi baru
- Cari tau kenapa bisnismu berkembang
09