Institut Pelatihan:
Mencapai Tingkat Berfungsi Yang Lebih
Tinggi
1
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
INSTITUT PELATIHAN:
MENCAPAI TINGKAT BERFUNGSI YANG LEBIH TINGGI
PENGANTAR
1. RANGKAIAN UTAMA KURSUS
4. KAPASITAS KELEMBAGAAN
2
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
3
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
INSTITUT PELATIHAN:
MENCAPAI TINGKAT BERFUNGSI YANG LEBIH TINGGI
4
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
setempat untuk tugas ini. Ketika mereka mengabdi dengan cara ini dan berkembang dalam
pemelajaran kursus mereka sendiri , maka kapasitas mereka untuk membantu orang lain yang
ingin mengabdi menjadi tumbuh.
Jika pendekatan ini diterapkan secara bijaksana, hal ini akan menempatkan sejumlah
orang pada jalur pemelajaran tentang cara memfasilitasi suatu proses yang melaluinya akan
dibangun kapasitas individu yang bersemangat untuk berkontribusi bagi intensifikasi proses
membangun masyarakat. Lebih lanjut, dengan membantu semakin banyak orang untuk
mempelajari kursus-kursus institut, sedini mungkin kita bisa meletakkan dasar tumbuhnya
partisipasi dari teman-teman setempat dalam kegiatan-kegiatan terkait. Tapi kehati-hatian tetap
diperlukan. Hasil yang diinginkan tampaknya tidak akan terjadi jika proses pengembangan tutor
dilakukan dengan cara meminta setiap orang untuk membentuk kelompok belajar saat dia
menyelesaikan satu atau dua buku. Dalam kondisi seperti itu, upaya besar memang dapat
dilakukan dan jumlah besar bisa diperoleh dalam waktu singkat, namun hasil yang diharapkan
untuk memungkinkan semakin banyak orang memajukan proses membangun masyarakat tetap
sulit dipahami.
6
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
7
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
8
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
sebuah populasi, seperti muda-mudi atau kaum wanita. Acara ini paling efektif ketika
musyawarah dari teman-teman diarahkan seputar rangkaian pertanyaan tentang apa yang sedang
mereka pelajari.
1.2 Memastikan Aliran Terus-menerus dari para Peserta melalui Rangkaian Kursus
Kapasitas untuk mempertahankan aliran terus-menerus dari orang-orang melalui kursus
institut berkembang seiring dengan teman-teman dalam sebuah klaster belajar menangani jumlah
yang terus meningkat dalam percakapan-percakapan mengenai ajaran-ajaran Agama ini,
memelihara partisipasi muda-mudi, mengelola aliran yang semakin besar dari orang-orang muda
dari kelompok remaja ke dalam rangkaian utama, dan menggunakan secara komplementer
kelompok-kelompok belajar dan kampanye institut sebagai mode pemberian kursus.
dan mulai membaca Kalimat Tersembunyi, seperti yang disarankan di unit pertama dari Buku 1.
Jangkauan percakapan ini berkembang ketika mereka mulai kunjungan ke rumah teman-teman
dan tetangga mereka untuk berbagi doa. Pengenalan beberapa doa bersama menyediakan ruang
di mana lebih banyak orang, Baha'i atau bukan, berkumpul untuk berdoa dan merenungkan
implikasi dari Tulisan-tulisan Suci pada kehidupan individu dan kolektif mereka. Perkembangan
yang tampaknya sederhana ini menjadi sarana untuk mengundang mereka yang menunjukkan
kesuburan ke pemelajaran kursus institut, yang mengarah pada peningkatan jumlah orang yang
memasuki jalan pengabdian.
Ketika beberapa di antara mereka yang telah menyelesaikan Buku 1 hendak mempelajari
Book 2, tema-tema dan konsep-konsep yang mereka bahas dengan orang lain meluas meliputi,
misalnya, Perjanjian abadi, kesatuan dalam masyarakat, prinsip-prinsip Baha'i yang berkaitan
dengan berbagai ajaran sosial, dan lain-lain yang muncul saat teman-teman belajar menanggapi
kebutuhan dari pendengarnya. Rumah-rumah yang mereka kunjungi berkaitan dengan hal ini
menjadi tempat tambahan untuk percakapan yang mendalam. Ajaran-ajaran Bahá'u'lláh
mengenai pengajaran rohani anak-anak—dan mengenai peranan yang dimainkan oleh individu,
keluarga, dan masyarakat dalam hal ini—mulai dipertimbangkan saat sejumlah orang
mempelajari Buku 3 dan beberapa kelas anak-anak terbentuk. Bahkan sebuah acara sederhana
yang diselenggarakan secara teratur untuk keluarga-keluarga dan para tetangga untuk mencari
tahu apa yang sedang dipelajari oleh anak-anak bisa mengangkat diskusi tentang makna dan
implikasi dari sebuah komunitas yang sedang memelihara anak-anaknya secara rohani.
Ketika sejumlah orang mempelajari Buku 4, percakapan mulai menyentuh lebih dalam
pada Sosok Sang Suci Bahá'u'lláh dan Sang Báb dan pada hubungan antara krisis dan
kemenangan yang tergambar pada kehidupan mereka yang mulia. Pemelajaran Buku 5
mendorong diskusi tentang ajaran-ajaran Baha'i yang berkaitan dengan pemberdayaan rohani
remaja, yang, mengingat adanya kekuatan masyarakat yang menyerang kelompok usia ini,
menggugah kalangan muda-mudi, orang tua, dan pimpinan masyarakat. Pemelajaran Buku 6
menumbuhkan kapasitas untuk terlibat dalam "percakapan di antara dua jiwa" xiii —suatu upaya
penyampaian langsung yang "bisa menjadi katalisator bagi proses transformasi rohani yang
abadi".xiv
Dengan demikian, setiap kursus yang dipelajari membantu dalam memungkinkan
sejumlah teman yang terus bertambah untuk mengekspresikan "pemahaman mereka tentang
konsep-konsep yang dalam dan untuk membahas kenyataan rohani dalam percakapan yang
bermakna". xv Dengan cara ini, sebuah desa atau lingkungan secara bertahap dipenuhi dengan
diskusi yang didasarkan pada ajaran-ajaran Agama ini dan pada pengalaman yang muncul dalam
menerapkan ajaran-ajaran tersebut untuk menciptakan pola baru kehidupan kolektif. Dengan
berbagai kemungkinan percakapan, dan "sewaktu pengalaman meningkat, teman-teman menjadi
semakin mahir dalam melihat kapan ditemukan telinga yang siap mendengar, dalam memutuskan
kapan harus berbagi amanat secara lebih langsung, dalam menyingkirkan rintangan terhadap
pemahaman, dan dalam membantu seorang pencari untuk memeluk Agama".xvi
Pernyataan Balai Keadilan Sedunia berikut ini menjelaskan cara untuk mensistematiskan
lebih lanjut kapasitas untuk mengaktifkan suatu penduduk dalam percakapan mengenai ajaran-
ajaran Agama.
Sewaktu kemajuan berlanjut, kemampuan yang terus meningkat untuk melakukan
percakapan yang bermakna dimanfaatkan dalam rencana-rencana lembaga. Ketika siklus-
10
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
siklus kegiatan muncul secara resmi, kemampuan tersebut dirangsang melalui fase
perluasan yang begitu penting dalam menentukan hasil dari setiap siklus. Tujuan-tujuan
di setiap fase perluasan tentu saja tidak selalu sama, dan hal ini tergantung pada keadaan
di klaster serta pada kondisi masyarakat Bahá’í. Dalam beberapa kasus, tujuan utamanya
adalah meningkatkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan inti; dalam kasus lain, kesiapan
untuk masuk Agama ditemukan. Percakapan tentang Sosok Bahá’u’lláh serta tujuan misi-
Nya terjadi dalam banyak situasi, termasuk pertemuan kecil di rumah dan kunjungan ke
rumah orang-orang.xvii
Selain menggambarkan bagaimana rangkaian kursus tersebut memberikan bentuk
pengembangan percakapan bermakna mengenai ajaran-ajaran Agama ini di suatu penduduk, apa
yang berusaha ditunjukkan oleh uraian di atas adalah bagaimana jangkauan, kedalaman, dan
koherensi percakapan ini, di satu sisi, dan peningkatan jumlah orang yang mempelajari kursus
institut, di sisi lain, saling mendukung satu sama lain.
1.2.3 Aliran dari kelompok-kelompok remaja ke dalam rangkaian utama kursus institut
Jalur lain akan terbuka seiring dengan semakin banyak remaja dalam kelompok-
kelompok remaja mencapai usia 15 tahun dan dibantu untuk mempelajari kursus-kursus institut.
Sebuah klaster dalam tahap awal proses pertumbuhan dapat mengalami masuknya beberapa
muda-mudi semacam itu ke dalam rangkaian dasar kursus. Akan tetapi aliran pertama yang
menonjol dari kelompok-kelompok itu akan terjadi hanya setelah kurang lebih tiga tahun
11
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
pertama dari permulaan program remaja. Bahkan pada waktu itu pun aliran tersebut mungkin
akan sederhana. Hanya ketika terdapat kapasitas dalam suatu klaster untuk mempertahankan
kaum remaja dalam jumlah besar dalam kelompok-kelompok yang stabil, barulah akan terjadi
aliran yang cukup besar.
Agar memastikan kelancaran transisi kaum muda dari kelompok-kelompok itu ke dalam
kursus institut, lembaga-lembaga secara berangsur-angsur harus belajar untuk mengikuti
kemajuan kelompok-kelompok remaja melalui serangkaian buku; untuk membantu mereka,
seiring mereka mendekati akhir program remaja atau usia 15 tahun agar dapat melihat prospek
pembelajaran yang lebih tinggi dan pengabdian yang menunggu mereka; untuk mengatur acara-
acara resmi untuk menyambut mereka sebagai individu-individu atau kelompok untuk memasuki
kursus dasar; dan untuk mempersiapkan tutor-tutor yang bisa bekerja bersama mereka dengan
baik. Dalam kasus-kasus tertentu tutor-tutor itu berkemungkinan pernah menjadi kawan yang
telah mendampingi mereka sebagai animator. Walaupun kaum muda “merupakan lumbung besar
energi dan talenta yang dapat didedikasikan kepada kemajuan peradaban rohani dan materi”xx
dan mereka dapat berbuat banyak untuk mendorong kegiatan-kegiatan di suatu klaster, namun
harapan tentang secepat apa mereka dapat membawa kemajuan tidak boleh berlebihan.
Mendorong mereka untuk tergesa-gesa melewati rangkaian kursus hanya demi tujuan
meningkatkan suatu kegiatan mungkin akan tidak produktif dalam jangka panjang. Lebih baik
bagi mereka untuk maju sepanjang rangkaian kursus dengan kecepatan yang alami.
12
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
terhalangi ketika kursus-kursus itu diberikan tanpa sengaja sebagai target saja atau pendalaman
belaka, ketika kecepatan pembelajaran terlalu lambat atau terlalu cepat, ketika pembahasan
mengenai konsesp-konsep tidak dihubungkan dengan pengalaman atau ketika komponen praktek
kursus itu diabaikan.
Untuk menjamin agar jumlah mereka yang maju sepanjang rangkaian kursus tetap tinggi,
para koordinator institut, sering bersamaan dengan agen-agen lainnya di klaster, bertemu secara
berkala untuk mereview aliran peserta dari satu Buku ke Buku selanjutnya. Untuk menentukan
kapan terjadi keterlambatan yang tidak dikehendaki dalam kemajuan banyak teman dan apa
kemungkinan sebab-sebabnya, mereka mengandalkan informasi yang akurat mengenai
partisipasi peserta dalam kursus- kursus itu. Berdasarkan suatu analisa yang baik institut dapat
memperkenalkan tindakan-tindakan – antara lain diskusi dengan teman-teman, kampanye yang
tepat waktu, dan bantuan dari tutor keliling – dengan tujuan menghapuskan rintangan yang
menghambat jalan bagi partisipasi banyak orang secara terus menerus.
13
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
pembelajaran secara reguler dengan pembelajaran yang intensif dari waktu ke waktu yang
mungkin berlangsung selama akhir pekan atau beberapa hari. Ketika kelompok-kelompok belajar
mempunyai kemajuan dengan irama yang sehat, maka kelompok-kelompok belajar dapat banyak
menghidupkan program-program pertumbuhan.
Untuk mempercepat aliran dari sejumlah besar teman-teman yang mengikuti rangkaian
kursus, kelompok-kelompok belajar biasanya beroperasi bersamaan dengan diadakannya
kampanye institut. Di klaster-klaster yang terdapat kesuburan yang tinggi, bisa saja diadakan
kampanye sebagai cara utama untuk menyelenggarakan kursus institut. Institut kampanye yang
menggabungkan pembelajaran intensif dari dua atau lebih kursus selama waktu yang relatif
pendek, akan diadakan dalam semua tingkat masyarakat – setempat, klaster atau kelompok
klaster, regional atau nasional. Lembaga-lembaga dan teman-teman setempat dimana kampanye
diadakan, sering terlibat dalam perencanaan dan menyediakan sumber daya. Dan kampanye-
kampanye itu sangat efektif apabila dijadwalkan pada masa-masa dimana dapat diikuti oleh
banyak orang dalam setahun. Sebuah tim yang terdiri dari tutor-tutor, yang sebagiannya berasal
dari komunitas atau klaster lain, dapat diberi tugas untuk mengadakan kampanye. Teman-teman
ini perlu menyumbangkan pikiran kreatif untuk menjalankan komponen-komponen praktek dan
mendampingi para peserta untuk memulai atau memperluas tindakan atau pengabdian mereka.
Ketika kampanye diadakan di suatu tempat, bukan saja akan meningkatkan sumber daya manusia
dari komunitas itu dalam jangka waktu pendek, tetapi juga akan meningkatkan kapasitas lokal
untuk menyokong kegiatan institut dan menyemangati pekerjaan penyampaian dan konsolidasi
melalui kegiatan-kegiatan praktek dan pengabdian dari pihak para peserta.
Catatan tentang semua kelompok belajar dan kampanye institut akan menolong para agen
klaster untuk memanfaatkan para peserta untuk tugas-tugas penyampaian, konsolidasi, dan
pembangunan masyarakat. Kadang-kadang agen-agen itu dapat mengumpulkan semua orang
yang belajar kursus-kursus institut dengan tujuan merefleksi bersama mereka tentang apa yang
mereka pelajari dan pengabdian mereka serta untuk memupuk komitmen mereka dan untuk
menolong mereka agar membaur dengan kehidupan masyarakat. Institut pelatihan mempunyai
kewajiban untuk merancang, sesuai dengan keadaan lokal, suatu pendekatan bagi
penyelenggaraan kursus yang secara koheren dapat menggabungkan kelompok-kelompok belajar
dan kampanye institut supaya kapasitas untuk memungkinkan semakin banyak orang maju
sepanjang rangkaian kursus dapat terus berkembang dan menjadi nyata dalam proses
pembangunan masyarakat yang makin bergairah.
14
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
para tutor itu, koordinator semacam itu bisa saja terus menerima manfaat dari dukungan
koleganya yang lebih berpengalaman yang berasal dari klaster yang sudah maju, atau seorang
koordinator regional atau nasional di satu pihak, dan di pihak lain mendapat bantuan dari tutor-
tutor lokal yang berkemampuan dan berkolaborasi dengan mereka. Di suatu klaster yang telah
melewati milestone ketiga, yang jumlah tutornya bahkan bertambah lebih banyak lagi, satu atau
dua koordinator tambahan diangkat dari para kolaborator untuk rangkaian kursus utama. Namun,
di sebuah klaster yang sedang maju, tidak realistis untuk mengharapkan “kapasitas dapat
terwujud hanya dengan mengangkat makin banyak koordinator”xxiii di klaster itu. Memperkuat
dukungan dan bantuan timbal balik diantara para tutor menjamin bahwa setiap orang dari mereka
selalu mendapatkan dukungan yang memadai.
Tanpa memandang jangkuan proses membangun masyarakat di sebuah klaster dan
pengaturan yang terdapat untuk mendukung para tutor, kebanyakan pertimbangan yang
membentuk upaya-upaya para koordinator tidak akan berbeda. Pada umumnya para koordinator
itu menjamin agar jumlah orang-orang yang mengabdi sebagai tutor meningkat dan kapasitas
diantara mereka untuk memberikan kursus-kursus institut secara utuh meningkat. Mereka
memberi perhatian khusus untuk meningkatkan pembelajaran buku 7, menolong para tutor untuk
membentuk kelompok-kelompok belajar dan membantu mereka untuk belajar bagaimana
memfasilitasi secara efektif pembelajaran kursus-kursus itu dan menerapkan komponen-
komponen prakteknya. Tutor-tutor baru khususnya membutuhkan bantuan untuk mengundang
orang untuk belajar kursus-kursus institut dan memberdayakan para peserta untuk menangkap
tujuan dan cara kerja kelompok belajar. Seringkali juga mereka mendapatkan manfaat dari
menerima bantuan untuk menfasilitasi beberapa bagian awal dari kursus apa saja yang mereka
berikan. Melalui bantuan-bantuan semacam itu para tutor akan menyadari bahwa orang-orang
akan gigih dalam pembelajaran mereka jika mereka melihat diri mereka makin tumbuh dalam
pergertian, kapasitas mereka untuk pengabdian ditingkatkan dan mereka terlibat dalam interaksi
yang memperkaya kerohanian. Untuk menolong para tutor agar memajukan kondisi semacam ini
dalam kelompok-kelompok belajar mereka, para koordinator, sebagaimana disampaikan sebelum
ini memupuk kerja sama yang penuh kasih diantara para tutor, bekerja bahu membahu di
lapangan, dan mengumpulkan mereka dalam pertemuan-pertemuan untuk refleksi.
Tergantung pada kondisi di lapangan, koordinator manapun dari ketiga kegiatan
pendidikan yang sangat penting, yaitu rangkaian kursus utama, program remaja dan program
pendidikan rohani anak-anak, mungkin saja dapat diangkat terlebih dahulu. Awalnya dia
mungkin dapat mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya sampai saat koordinator-koordinator lainnya
muncul. Dan ketika semuanya sudah ada pada tempatnya, mereka belajar untuk saling
melengkapi dan secara berkala “memeriksa bersama kekuatan dari proses pendidikan itu secara
keseluruhan”.xxiv Dalam berkolaborasi dengan anggota-anggota panitia klaster dan dengan
anggota-anggota Badan Pembantu serta asisten-asisten mereka, koordinator-koordinator, apakah
satu atau beberapa, akan berkontribusi untuk menilai kemajuan proses pembangunan masyarakat
dan akan menjamin agar kegiatan-kegiatan dalam klaster maju secara koheren. Sebagai contoh,
ketika panitia klaster dalam setiap siklus mempromosikan percakapan yang luas tentang
penyampaian, maka jumlah orang-orang yang mulai mempelajari kursus-kursus institut
diharapkan untuk meningkat. Begitu juga, ketika seorang koordinator untuk rangkaian utama
selalu menginformasikan kepada panitia klaster tentang semua kelompok belajar dan kampanye
institut yang sedang berjalan, maka panitia klaster akan dapat menggunakan para peserta untuk
memajukan pekerjaan penyampaian.
15
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
Di tingkat regional atau nasional, para koordinator untuk rangkaian kursus utama
menjamin agar terdapat suatu pengaturan bagi setiap klaster untuk memberi bantuan kepada para
tutor, dan menjamin agar pengaturan itu bukan hanya efektif tetapi juga dapat disesuaikan dan
menjadi makin luas dalam menanggapi pertumbuhan. Dengan penjelasan ini, mereka menjamin
pengangkatan panitia klaster pada waktunya. Dengan demikian, mereka menjamin agar
koordinator klaster diangkat pada waktu yang cocok. Melalui kerja sama dengan para
koordinator klaster di lapangan dan dengan mengumpulkan mereka dalam pertemuan refleksi,
mereka membantu teman-teman ini untuk terus meningkatkan kapasitas mereka untuk
mendukung para tutor. Menyadari kebutuhan semua koordinator di tingkat klaster untuk
mendapat manfaat dari apa yang telah dipelajari di seluruh wilayah atau negeri, koordinator
regional atau nasional mengatur interaksi para koordinator klaster yang seringkali
mengharuskan kunjungan-kunjungan ke klaster-klaster dimana pengalaman yang releven sedang
diperoleh. Untuk wilayah atau negara yang kecil, satu koordinator mungkin mencukupi. Untuk
yang lebih luas, lambat laun dibutuhkan dua atau lebih koordinator dan masing-masing dapat
diberikan tugas untuk sebagian dari wilayah atau negeri. Sama seperti tingkat klaster,
koordinator regional atau nasional dari rangkaian kursus utama bekerja juga secara erat dengan
koordinator-koordinator program remaja dan program pendidikan rohani anak-anak sambil
berkolaborasi juga dengan Dewan Regional Bahá’í kalau sudah terbentuk, dan dengan anggota
Badan Pembantu. Selain daripada itu mereka memainkan peran yang sangat penting dalam
pertemuan musyawarah dan proses perencanaan tingkat regional atau nasional.
16
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
tahap awal; dan klaster-klaster dimana teman-teman sedang berupaya untuk mencapai jumlah
yang besar dimana sudah terdapat kapasitas dasar sehingga teman-teman dapat membangun
diatasnya.
17
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
kesempatan untuk mempelajari kursus-kursus Institut dan Buku-buku remaja – semuanya ini
telah terbukti sebagai cara efektif yang dapat mendukung mereka. Jika kita ingin kapasitas para
animator meningkat, bukan saja untuk membantu para remaja, tetapi juga untuk berkontribusi
dengan berbagai cara terhadap perbaikan masyarakat mereka, maka mereka harus secara
berangsur dibantu untuk mengerti sepenuhnya proses pembangunan masyarakat yang sedang
berlangsung di tingkat lokal dan konteks dimana program remaja sedang berlangsung.
Membantu semakin banyak pemuda untuk mengabdi sebagai animator akan berkontribusi
pada peningkatkan jumlah kelompok dan juga stabilitas dan pertahanan program remaja. Dengan
adanya lebih banyak animator yang terlatih, maka mereka yang meninggalkan kelompok dapat
dengan gampang digantikan, dan seandainya seorang animator berhalangan untuk memfasilitasi
pembelajaran salah satu Buku tertentu, seorang teman yang berpengalaman dapat melangkah
untuk menggantikannya. Jika para remaja di dalam kelompok-kelompok yang berjalan di suatu
desa atau lingkungan atau pun di dalam sebuah klaster dianggap sebagai anggota dari sebuah
sistem pendidikan, dan animator mereka sebagai kolaborator yang mendukung semuanya, maka
kesempatan-kesempatan untuk berkumpul mempelajari Buku-buku remaja di kamp atau untuk
menerapkan bersama proyek-proyek pengabdian, akan menjadi cirikhas dari program ini di
klaster itu.
Program remaja akan diperkuat apabila mereka yang memonitornya di suatu klaster
mempunyai harapan yang jelas dan realistis terhadap apa yang dapat dicapai selama setahun.
Pada saat ini ada sembilan Buku remaja yang telah tersedia. Walaupun sekarang diantisipasi
bawah para remaja akan mempelajari sekurang-kurangnya tiga Buku dalam tahun pertama
namun mendirikan suatu irama pembelajaran yang menjamin kemajuan semacam itu kadang-
kadang ternyata sulit. Tantangan ini dapat dengan baik diatasi apabila cara yang digunakan untuk
menjalankan program tersebut mempertimbangkan situasi dan kondisi generasi muda di
masyarakat, baik kaum remaja maupun muda mudi, berbagai aktifitas yang menyibukkan mereka
di sekolah dan di rumah, pola hidup masyarakat mereka secara umum, dan masa-masa sepanjang
tahun dimana terdapat aktifitas yang sangat sibuk dan yang santai. Pengertian yang demikian
menentukan bagaimana para remaja di suatu klaster akan maju melalui Buku-buku remaja
selama setahun – sebagai contoh, kapan mereka akan belajar dengan kecepatan yang reguler
dalam kelompok mereka dan kapan mereka semua akan dikumpulkan bersama dalam kamp
untuk belajar dan mengabdi secara intensif.
Namun aspek lain dari kapasitas untuk mendirikan program remaja yang sehat, dan yang
makin meluas di sebuah klaster adalah keterlibatan orangtua dan seluruh masyarakat. Percakapan
yang terjadi ketika terbentuknya suatu kelompok dan yang terus berlanjut sepanjang jalan akan
membantu untuk membentuk kesatuan visi, pikiran dan tindakan. Di acara-acara ketika para
orangtua bertemu dan masyarakat berkumpul untuk merefleksi tentang kemajuan dan upaya-
upaya dari remaja, kedua-duanya akan memperluas percakapan itu dan meresapkan ke dalam
program remaja suatu vitalitas yang sangat dibutuhkan. Sewaktu mereka bermusyawarah, para
orangtua dan para animator bersama-sama menggali konsep-konsep yang mendasari program itu,
usaha-usaha yang memajukan kelompok-kelompok remaja di dalam masyarakat dan dengan
keluarga-keluarga lainnya, cara-cara untuk memperoleh bahan-bahan penting serta cara-cara
untuk mengerahkan sumber daya untuk mengadakan kamp dan usaha-usaha kolektif lainnya.
Bersamaan dengan majunya setiap klaster ke arah milestone kedua dan selanjutnya,
Institut pelatihan dimana-mana akan memfokus pada membangun kapasitas untuk meningkatkan
program remaja ke tingkat dasar ini. Untuk membantu mereka dalam hal ini, Kantor
18
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
Pengembangan Sosio Ekonomi di Pusat Bahá’í Sedunia telah mengumpulkan pengetahuan dan
pemahaman yang sampai sekarang telah tercipta dan memuatnya dalam dokumen berjudul
“Mengembangkan kapasitas untuk melibatkan 50 sampai 100 orang remaja dalam sebuah
program untuk pemberdayaan rohani remaja”. Komentar-komentar diatas adalah ringkasan dari
sebagian isi dokumen tersebut. Diharapkan agar dokumen itu dipelajari oleh semua teman-teman
yang mempromosikan program remaja di tingkat nasional, regional dan klaster.
19
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
Dalam sebuah komunitas di mana program ini telah mencapai tingkat kemajuan yang
begitu tinggi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, terdapat semakin banyak percakapan
yang bermakna tentang kesejahteraan moral dan intelektual kaum muda. Percakapan-percakapan
itu terjadi di rumah maupun pada pertemuan-pertemuan seperti doa bersama, pertemuan
komunitas, dan pertemuan lembaga-lembaga. Percakapan-percakapan itu juga menjadi ciri-ciri
dari fase perluasan siklus kegiatan. Sedikit demi sedikit, semua konsep, tujuan, dan sasaran yang
mendasari program ini akan diekspresikan melalui sarana-sarana komunikasi lain, misalnya
drama, musik, atau film. Di tempat-tempat di mana program berjalan pada tingkat itu, sejumlah
besar animator meneruskan upaya mereka selama bertahun-tahun dan semakin banyak remaja
ikut serta dalam kelompok remaja selama masa program tiga tahun. Dan semakin banyak dari
mereka mulai memasuki rangkaian kursus utama serta melakukan tindakan-tindakan pengabdian.
Sebagaimana telah disebutkan, ada sekitar 70 klaster di seluruh dunia di mana program
remaja sedang mencapai tingkat tersebut dan teman-teman melibatkan lebih dari 300 remaja
dalam kelompok-kelompok. Di beberapa dari klaster-klaster itu jumlah peserta bahkan melebihi
1000. Pencapaian kemajuan seperti yang dilukiskan di atas itu di beberapa ratus klaster lain, di
mana teman-teman sedang belajar memeluk jumlah peserta yang besar, merupakan aspek penting
dalam Rencana yang sedang berjalan sekarang. Peran yang dimainkan oleh situs pembelajaran
(learning sites) sehubungan dengan hal ini sangatlah penting, karena situs-situs itu menjamin
bahwa proses pembelajaran yang terkait dengan setiap tahap berikutnya dari pertumbuhan
program akan disebarkan dan disistematisasi secara efektif di klaster-klaster yang berhubungan
dengan situs-situs pembelajaran itu. Sesuai dengan kapasitas yang ada, klaster-klaster itu bekerja
sama dengan institut-institut pelatihan untuk membawa pekerjaan ini ke klaster-klaster maju
yang lain.
20
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
yang jelas tentang pertumbuhan program di seluruh region atau negeri itu. Seperti halnya pada
tingkat klaster, kerja sama yang erat dengan koordinator-koordinator rangkaian utama dan
program pendidikan anak-anak merupakan aspek penting dari cara operasional di tingkat
regional atau nasional.
Lebih lanjut, agar kapasitas dapat meningkat, institut dan situs pembelajaran (jika situs
pembelajaran sudah ada) membangun suatu hubungan kerja sama yang dinamis. Para
koordinator regional atau nasional dan para nara sumber bekerja bersama di lapangan, dan
melalui ruang-ruang seperti seminar situs pembelajaran dan pertemuan institut, mereka belajar
dari pengalaman satu sama lain. Pengetahuan dan pengalaman yang muncul dari jaringan klaster-
klaster yang berkaitan dengan sebuah situs pembelajaran disampaikan ke institut pelatihan, dan
wawasan-wawasan yang dihasilkan oleh institut pelatihan dalam pekerjaan perluasan jangkauan
program ini diberitahukan pada situs-situs pembelajaran.
21
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
berlangsung, beberapa orang yang tertarik untuk mengajar anak-anak akan dilatih sebagai guru
dan dibantu untuk membentuk dua atau tiga kelas pertama.
Di setiap klaster di mana ada beberapa kelompok pendidikan rohani anak-anak, satu tim
kecil guru-guru sedang belajar bagaimana memberikan, pelajaran demi pelajaran, kelas tingkat
pertama, yang sering dihadiri oleh anak-anak yang umurnya berbeda-beda. Namun, yang sedang
terjadi di sini lebih dari itu. Suatu percakapan tentang “pentingnya pendidikan Bahá’í dan
pentingnya membesarkan anak-anak secara pantas dari segi rohani”xxx sedang dimulai; para
orang tua dan para guru sedang mendirikan hubungan yang berdasarkan kerja sama; dan kelas-
kelas itu sendiri menjadi sarana untuk memberi semangat kepada orang-orang lain di masyarakat
yang berminat terhadap bidang pengabdian ini. Lagi pula, sebuah tim sahabat-sahabat yang
dengan berlalunya waktu barangkali akan melakukan berbagai tugas yang berhubungan dengan
pengembangan kelas-kelas anak-anak, sedang muncul dari antara para guru, para orang tua, dan
orang-orang lain.
Ketika kelompok-kelompok kelas anak-anak bertambah banyak dan mutunya meningkat,
institut memperkuat kapasitasnya untuk melatih semakin banyak guru dan membantu mereka
untuk belajar bagaimana mengajar tingkat demi tingkat kurikulum itu. Sebuah skema dasar
organisasi dibentuk sedikit demi sedikit, dan suatu pola kerja sama antara para guru, orang tua,
dan lembaga-lembaga makin lama makin dibangun.
22
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
teman-teman yang tertarik untuk mengajar anak-anak telah mempelajari kursus pertama dan
ketiga, membentuk kelas-kelas, dan kemudian melanjutkan mempelajari kursus yang kedua serta
kursus-kursus lainnya. Dalam beberapa keadaan, pembentukan kelas-kelas anak-anak
diintegrasikan dalam pembelajaran Buku 3, sehingga pada saat guru-guru menyelesaikan kursus
itu beberapa kelas anak-anak sudah dimulai. Pendekatan apa saja yang dipakai di awal,
tergantung pada pengalaman dan keadaan orang-orang yang terlibat, serta pada dukungan yang
tersedia.
23
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
dalam semua konteks ini memberikan sumbangan yang besar pada proses pembangunan
masyarakat.
24
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
Prestasi-prestasi yang sedang dicapai oleh anak-anak diberitahukan kepada para hadirin, semua
upaya dari anak-anak maupun para guru dihargai, dan ketika anak-anak dan guru-guru maju dari
satu tingkat ke tingkat yang berikutnya prestasi itu diberi pengakuan. Lebih lanjut, ketika anak-
anak maju melewati tingkat-tingkat kelas, mereka yang berumur 12 tahun disambut di program
remaja.
25
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
pertanyaan yang relevan dengan tahap perkembangan kelas anak-anak di klaster mereka. Semua
materi dalam jumlah yang cukup dan dalam bahasa yang tepat disediakan bagi para guru dan
anak-anak dari semua umur. Perhatian yang saksama terhadap aliran pengetahuan dari klaster-
klaster maju, di mana pengalaman yang luas sedang diperoleh, memungkinkan klaster-klaster
lain untuk mendapatkan manfaat dan dapat maju dengan cepat. Dan demikian pula dengan
rangkaian kursus dan program remaja, dengan berlalunya waktu sebuah tim muncul di tingkat
regional atau nasional yang terdiri dari para koordinator dan individu-individu yang
berpengalaman lainnya yang, dengan bekerjasama dengan para anggota Badan Pembantu,
tumbuh kapasitasnya untuk mengikuti perkembangan program.
4. Kapasitas Kelembagaan
Kemajuan setiap dan semua program institut pada akhirnya bergantung pada kekuatan
institut sebagai badan Agama yang beroperasi di tingkat negara atau regional. Pada saat ini ada
lebih dari 300 institut pelatihan di seluruh dunia, yang cakupannya meliputi institut-institut
pelatihan yang ada di negara-negara kecil dengan segelintir klaster dengan program pertumbuhan
hingga institut-institut pelatihan di regional-regional yang luas di mana jumlah klasternya dapat
melebihi 100. Dalam semua kasus dengan sedikit pengecualian, institut-institut ini beroperasi di
bawah subuah dewan direksi. Meskipun secara umum semua dewan memikul tanggung jawab
yang sama, operasi spesifik mereka bervariasi tergantung pada pada cakupan kerja institut.
Namun demikian, adalah penting bahwa anggota-anggota dewan, koordinator nasional atau
regional, anggota Badan Pembantu, dan kader-kader mukmin dengan pengalaman yang relevan
belajar untuk bekerjasama secara mungkas dalam memikul berbagai tanggung jawab institut.
Apa pun cakupan dari kerja institut, dewan dan orang-orang yang dengan siapa dewan
bekerjasama erat di sebuah negara atau regional berupaya untuk meningkatkan sejumlah
kapasitas kelembagaan yang terkait. Mereka berusaha untuk memformulasikan visi yang jelas
tentang kemajuan proses pendidikan; mendukung kapasitas untuk belajar secara sistematis dan
untuk menyebarkan pengetahuan yang diperoleh, dan mendukung evolusi yang sehat dari skema
organisasi institut di tingkat regional dan klaster. Mereka juga bekerja untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang mampu bagi berbagai tujuan institut, mengelola sumber daya
keuangan dan materiil, dan menanggapi masalah-masalah administratif yang penting, terutama
dalam kaitannya dengan staf institut dan statistik. Kompleksitas dari setiap masalah itu secara
alami timbul ketika proses pembangunan komunitas maju di semakin banyak klaster di seluruh
regional.
26
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
klaster terkait dengan tiga tahap pendidikan itu tetapi juga strategi dan pendekatan utama yang
harus dikejar. Institut lalu memformulasikan setiap tahun sebuah rencana dan anggaran,dan
setiap siklus sebuah rencana operasional. Di mana kapasitas untuk perencanaan metodis seperti
itu dikembangkan dengan baik, kerja institut memiliki karakter berupa kejelasan pikiran dan
tindakan sistematis. Garis tindakan institut terdefinisikan dengan jelas, dan musyawarah diantara
teman-teman di garis depan operasinya bersifat praktis dan berpandangan jauh ke depan.
27
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
28
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
Selain itu, suatu institut dapat memperoleh manfaat dari sumbangan-sumbangan yang
berasal dari individu-individu yang memiliki keterampilan khusus yang terlibat dalam pekerjaan
umum Agama membangun masyarakat. Contoh-contoh dari keterampilan-keterampilan semacam
itu termasuk menerjemahkan materi-materi pendidikan, mengelola keuangan, dan
mendokumentasikan pembelajaran. Melalui penilaian yang terus menerus terhadap kebutuhan
institut yang terus berevolusi terhadap sumber daya manusia dan kaji ulang terhadap langkah-
langkah yang ditetapkan untuk meningkatkan kapasitas teman-teman yang mengabdi sebagai staf
atau relawan, orang-orang yang mengatur pekerjaan institut menetapkan cara-cara untuk
memanfaatkan teman-teman yang memiliki kemampuan-kemapuan seperti itu.
29
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
yang mengabdi purna waktu dan menerima remunerasi. Pada tingkat klaster, remunerasi
ditawarkan pada beberapa koordinator pada dasarnya merupakan pengaturan jangka pendek yang
disimpulkan melalui percakapan dengan setiap individu yang diundang untuk mengabdi dalam
cara ini dan memerlukan bantuan seperti itu. Berdasarkan kebutuhan yang ditetapkan, faktor-
faktor yang dapat dimasukkan sebagai pertimbangan antara lain adalah “apakah orang itu
tinggal di desa atau kota, harus pindah tempat tinggal, memiliki keluarga, atau bermaksud untuk
melanjutkan pendidikan”. xxxiv Sementara keputusan yang diambil berbeda dari satu orang ke
orang yang lain, sistem itu mencerminkan konsistensi secara keseluruhan. Pertimbangan
tambahan mungkin diperlukan di tingkat regional atau nasional. Beberapa teman yang mengabdi
purna waktu dan menerima remunerasi mungkin, misalnya, perlu untuk terus menerima bantuan
itu untuk waktu yang berlanjut demi memastikan bahwa proses pembelajaran di seluruh regional
atau negara dapat berlanjut. Dalam semua kasus, dapat diharapkan bahwa apakah di tingkat
klaster, regional, atau nasioanl, kebutuhan beberapa individu mungkin kadang-kadang “melebihi
apa yang dapat secara masuk akal dipenuhi oleh dana-dana Agama”xxxv Cakupan besar
remunerasi yang realistis dapat ditetapkan. Dalam membuat kerangka kerja dalam menawarkan
remunerasi kepada teman-teman, suatu Majelis Rohani Nasional dengan bermusyawarah dengan
para Konselor dan dewan institut dapat menentukan apa yang secara umum merupakan periode
yang masuk akal yang selama itu seorang individu yang mengabdi sebagai koordinator klaster
atau sebagai koordinator regional atau nasional dapat diberi remunerasi.
30
Terjemahan belum dikaji ulang oleh MRN—next to final
kompleksitasnya, permintaan yang meningkat terhadap institut untuk terus mencapai tingkat
berfungsi yang semakin tinggi menuntut dewan juga menjadi semakin mampu untuk
menjalankan tanggung jawabnya.
Referensi
1
Pesan tertanggal 29 Desember 2015 ditulis oleh Balai Keadilan Sedunia kepada Konferensi Dewan Penasihat
Benua.
2
Idem.
3
Idem.
4
Pesan tertanggal 12 Desember 2011 ditulis oleh Balai Keadilan Sedunia kepada semua Majelis Rohani Nasional.
5
Pesan tertanggal 29 Desember 2015.
6
Pesan Ridwan 2010 ditulis oleh Balai Keadilan Sedunia kepada orang-orang Baha’i di seluruh dunia.
7
Idem.
8
Idem.
9
Pesan tertanggal 28 Desember 2010 ditulis oleh Balai Keadilan Sedunia kepada Konferensi Badan Konselor Benua.
10
Pesan Ridwan 2010.
11
Idem.
12
Pesan 29 Desember 2015.
13
Pesan Ridwan 2010.
14
Idem.
15
Pesan 29 Desember 2015.
16
Idem.
17
Idem.
18
Idem.
19
Idem.
20
Pesan tertanggal 27 Desember 2005 dari Balai Keadilan Sedunia ke Konferensi Badan Konselor Benua.
21
Pesan tertanggal 12 Desember 2011
22
Surat tertanggal 24 Desember 1997 yang ditulis atas nama Balai Keadilan Sedunia ke sebuah Majelis Rohani
Nasional (Juga dikutip dalam “Training Institutes”, sebuah dokumen yang disiapkan untuk dan disahkan oleh Balai
Keadilan Sedunia, April 1998).
23
Surat tertanggal 24 Desember 2014 yang ditulis atas nama Balai Keadilan Sedunia ke sebuah Majelis Rohani
Nasional
24
Pesan tertanggal 12 Desember 2011
25
Pesan tertanggal 12 Desember 2005
26
Pesan tertanggal 29 Desember 2015
27
Idem.
28
Idem.
29
Pesan Riḍwán 2010.
30
Pesan Riḍwán 1996 yang ditulis Balai Keadilan Sedunia kepada para penganut Bahá’u’lláh di Asia Barat dan
Tengah.
31
Pesan 29 Desember 2015.
32
idem
33
Pesan 28 Desember 2010.
34
Surat 24 Desember 2014.
35
Idem
36
Pesan 29 Desember 2015.
31