Anda di halaman 1dari 8

Banyak sekali keluhan penyakit THT yang ditemui dalam kehidupan kita sehari-hari, diantaranya

gejalanya nyeri telinga, gangguan pendengaran, demam, keluar cairan dari telinga, keluhan pilek,
hidung buntu, mimisen, sakit tenggorokan, susah menelan dan lainnya. Untuk menentukan diagnosis,
biasanya dokter THT harus melakukan pemeriksaan fisik pada telinga, hidung, dan tenggorokan.

Telinga hidung tenggorokan (THT) memiliki fungsi penting, seperti mendengar, bernapas, mencium
aroma, berbicara, serta menelan makanan dan minuman. Saat ada gangguan yang berkaitan dengan
ketiga bagian tersebut, dianjurkan untuk menemui dokter spesialis THT.

Penyakit THT dan gejalanya tergantung dari lokasi dan penyebab sakitnya. Jenis penyakit THT pun
bermacam-macam. Ketika ada gangguan yang berkaitan dengan ketiga bagian tersebut, maka
dianjurkan untuk menemui dokter spesialis THT

Gangguan yang terjadi pada salah satu organ THT dapat mempengaruhi organ THT yang lain, karena
ketiga organ ini saling berhubungan. Oleh karena itu, penting untuk mengenal penyakit THT dan gejal

Apa yang dimaksud dengan THT?


Otolaringologi adalah cabang ilmu kedokteran yang khusus meneliti diagnosis dan
pengobatan penyakit seputar telinga, hidung, dan tenggorokan serta kepala dan leher.
Di Indonesia, cabang kedokteran ini populer dengan nama ilmu telinga hidung
tenggorokan bedah kepala leher atau THT-KL.

 Audiometri. Pemeriksaan audiometri dilakukan untuk menilai kemampuan pendengaran.


Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi tuli.

 Esophagoscopy. Pada prosedur ini, dokter memasukkan selang fleksibel dengan ujung


berkamera ke dalam mulut, lalu diarahkan ke kerongkongan untuk menilai gangguan
pada tenggorokan, misalnya kondisi sulit menelan.

 Operasi sinus dengan endoskopi. Pada prosedur ini, dokter memasukkan selang


teropong kecil ke dalam saluran hidung untuk mendiagnosis dan mengobati sinus.

 Tonsilektomi. Tonsilektomi dilakukan untuk memotong dan mengeluarkan amandel dari


dalam tenggorokan. Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien anak-anak.
 Septoplasty. Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki posisi septum hidung dan
membuka sumbatan yang menghambat saluran pernapasan.

 Trakeostomi. Tujuan utama prosedur trakeostomi adalah memperlancar saluran


pernapasan yang tersumbat, dengan pemasangan jalan napas bantuan pada trakea.

 Timpanomastoidektomi. Operasi ini bertujuan untuk merekonstruksi dan


menghilangkan inklusi epitel (kolesteatoma) yang berada di bagian telinga tengah.
Dokter membuang jaringan abnormal atau yang rusak karena infeksi pada area tulang
mastoid di belakang telinga. Lalu, dokter THT juga memperbaiki gendang telinga, serta
tulang-tulang pendengaran.

 Operasi tumor di leher. Dokter spesialis THT bertugas melakukan operasi untuk


menghilangkan benjolan atau tumor yang berada di area leher dan kepala.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menemui Dokter THT?


Saat merasakan gangguan pada area telinga, hidung, dan tenggorokan, biasanya kamu hanya
menemui dokter umum. Nah, di dokter umum kamu dapat dirujuk untuk menemui dokter THT.
Walau sebenarnya tidak semua kasus langsung dirujuk ke dokter THT. Beberapa kondisi yang
dapat menyebabkan seseorang dirujuk ke dokter THT oleh dokter umum, antara lain: 

 Hidung tersumbat parah.


 Penciuman terganggu.
 Telinga berdengung.
 Pendengaran terganggu.
 Kesulitan menelan.
 Tidur mendengkur.

Sementara itu, saat sesi konsultasi, spesialis THT akan melakukan beberapa hal, yaitu:

 Meninjau data kesehatan pasien dan bertanya mengenai alasan yang melatarbelakangi
pasien dirujuk ke dokter THT.
 Memeriksa penyebab munculnya gejala dan gangguan melalui pemeriksaan fisik dan tes
lainnya seperti nasofaringoskopi. Biasanya, hasil tes akan selesai dan diumumkan dalam
satu hari. Pada kondisi tertentu, seperti biopsi, hasil tes akan keluar dalam hitungan
minggu.
 Rekomendasi perawatan seperti konsumsi obat, memperbaiki gaya hidup seperti berhenti
merokok atau meminum alkohol.
Perlu diketahui bahwa gangguan pada telinga, hidung, dan tenggorokan merupakan kondisi yang
rumit. Oleh karena itu, dokter spesialis THT biasanya merujuk pasien pada dokter spesialis lain,
seperti dokter spesialis neurologi, spesialis alergi, ahli onkologi atau audiolog (jika pasien
mengalami gangguan pendengaran). Semua dokter ini diharapkan dapat bekerja sama dalam
menangani kondisi pasi

10 Penyakit THT dan Gejalanya, Kenali Penyebab


untuk Pencegahan

Perbesar

Sakit Tenggorokan.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit THT dan gejalanya perlu diketahui dan tidak boleh dianggap sepele.
THT merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang merupakan singkatan dari Telinga, Hidung, dan
Tenggorokan.

Penyakit THT dan gejalanya tergantung dari lokasi dan penyebab sakitnya. Jenis penyakit THT pun
bermacam-macam. Ketika ada gangguan yang berkaitan dengan ketiga bagian tersebut, maka
dianjurkan untuk menemui dokter spesialis THT.
Dokter spesialis THT merupakan dokter yang khusus menangani masalah kesehatan telinga, hidung,
dan tenggorokan. Biasanya organ-organ ini mengalami masalah kesehatan berupa infeksi, alergi, atau
tumor.

Gangguan yang terjadi pada salah satu organ THT dapat mempengaruhi organ THT yang lain, karena
ketiga organ ini saling berhubungan. Oleh karena itu, penting untuk mengenal penyakit THT dan
gejalanya.

Berikut beberapa penyakit THT dan gejalanya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai
sumber, Senin (24/2/2020).

by Taboola

Sponsored Links

Coba Game Multipemain di FBFacebook®

SK-II SK-II Pitera Aura Kit AseanRp 1.250.000 - "iStyle.id #ReinventYourStyle"

2 dari 5 halaman

Penyakit THT dan Gejalanya: Gangguan Telinga

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Infeksi Telinga
Infeksi telinga terjadi akibat kuman masuk dan menginfeksi telinga. Penyakit THT ini bisa terjadi di
telinga luar, telinga tengah, maupun telinga bagian dalam. Penyait THT dan gejalanya berupa nyeri
telinga, gangguan pendengaran, demam, atau keluar cairan dari telinga.

Untuk menentukan diagnosis, biasanya dokter THT melakukan pemeriksaan fisik pada telinga,
hidung, dan tenggorokan. Ketika menilai kondisi telinga, dokter akan memnggunakan alat yang
disebut otoskop.

Umumnya infeksi telinga ringan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika tidak kunjung
membaik biasanya dokter akan meresepkan antibiotik atau melakukan irigasi telinga dan pengeluaran
cairan dalam telinga yang meradang.

Gangguan Keseimbangan

Penyebab gangguan sistem keseimbangan salah satunya adalah labyrinthitis, akibat infeksi atau
peradangan pada telinga bagian dalam. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami pusing.

Gangguan keseimbangan juga bisa disebebkan oleh Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
atau penyakit Meniere yang disertai gangguan pendengaran, telinga berdenging, dan telinga terasa
penuh.

Untuk menentukan penyebab gangguan keseimbangan, biasanya dokter THT akan melakukan
pemeriksaan fisik, tes pendengaran, dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah. Kalau penyebab
gangguan keseimbangan sudah diketahui, dokter THT akan memberikan pengobatan sesuai
penyebabnya.

Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran bisa terjadi karena kelainan konduktif (melibatkan telinga bagian luar atau
tengah), sensorineural (melibatkan telinga bagian dalam), atau kombinasi keduanya.

Penyebab gangguan pendengaran biasanya faktor usia, paparan terhadap suara keras dalam jangka
panjang, tumbuh tumor yang menghalangi fungsi pendengaran, atau kotoran telinga yang
menumpuk. Cara mengatasi gangguan pendengaran ini disesuaikan dengan penyebabnya.

Biasanya dokter THT akan membersihkan kotoran telinga, menyarankan memasang alat bantu
dengar, atau operasi.

Advertisement
3 dari 5 halaman
Penyakit THT dan Gejalanya: Gangguan Hidung

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Gangguan Penciuman

Penyakit THT berikutnya adalah gangguan pada indra penciuman. Gangguan penciuman
mengakibatkan seseorang kehilangan kemampuan dalam mencium aroma. Ada banyak kondisi yang
menyebabkan seseorang menderita gangguan penciuman seperti cedera kepala, polip hidung,
kerusakan saraf penciuman, flu, dan efek samping pengobatan.

Sinusitis

Sinusitis meupakan penyakit THT dan gejalanya berupa pembengkakan di sekitar mata, nyeri pada
bagian wajah, ingus berwarna kuning kehijauan, dan menurunnya fungsi indra penciuman.

Penyakit sinusitis terjadi ketika jaringan rongga sinus mengalami peradangan atau bengkak. Kondisi
ini biasanya disebabkan oleh flu, rhinitis alergi, polip hidung, dan kelainan bentuk sekat hidung.

Kondisi sinusitis ringan biasa ditangani dengan pemberian obat dekongestan, merupakan cairan
khusus untuk mencuci hidung dan antibiotik. Selain itu, udara lembap dan hangat juga bisa
mendukung penyembuhan sinusitis.

Alergi

Alergi pada indera penciuman terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan
terhadap sesuatu yang dianggap asing seperti debu, tungau, jamur, bulu binatang, makanan tertentu,
sengatan serangga, atau obat-obatan.

Penyakit THT dan gejalanya berupa bersin-bersin, hidung tersumbat, gatal dan berair. Alergi dapat
diatasi dengan memberikan obat-obatan antialergi, imunoterapi, dan menghindari zat yang
menyebabkan alergi sebagai pencegahan.
4 dari 5 halaman

Penyakit THT dan Gejalanya: Gangguan Tenggorokan

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Radang Amandel

Radang amandel terjadi ketika amandel (benjolan jaringan di kedua bagian sisi belakang
tenggorokan) mengalami pembengkakan akibat infeksi virus atau bakteri. Penyakit THT dan
gejalanya berupa nyeri tenggorokan, amandel membengkak dan memerah, kesulitan atau nyeri
menelan, terdapat lapisan berwarna putih atau kekuningan pada amandel, bengkak di leher, demam,
dan bau mulut.

Cara mengatasi radang amandel tergantung dari penyebabnya. Apabila disebabkan oleh virus, dokter
THT biasanya akan menganjurkan perawatan secara mandiri di rumah. Sedangkan penyebab oleh
bakteri biasanya akan diberikan antibiotik.

Cara lain mungkin akan dilakukan operasi jika amandel sering kambuh, pengobatan menggunakan
antibiotik tidak berhasil, atau jika radang amandel menyebabkan sulit menelan dan bernapas.

Laringitis

Laringitis merupakan pembengkakan pada dinding organ laring di tenggorokan. Penyakit THT dan
gejalanya berupa suara serak dan rasa sakit atau tidak nyaman pada bagian depan leher.

Dokter THT biasanya merekomendasikan terapi suara guna mengurangi cedera laring atau antibiotik
jika diperlukan. Agar kondisi tidak semakin parah, batasi berbicara, hindari paparan asap rokok,
debu, minuman beralkohol, dan kafein.

Advertisement
5 dari 5 halaman
Penyakit THT dan Gejalanya: Gangguan Tenggorokan
Lainnya
Kanker Nasofaring

Kanker nasofaring merupakan kanker yang terbentuk dari jaringan di dinding belakang hidung atau
tenggorokan. Ada beberapa faktor risiko terkena kanker nasofaring adalah riwayat keluarga dengan
kanker nasofaring, infeksi virus Epstein-Barr, merokok, dan konsumsi alkohol berlebih.

Penyakit THT dan gejalanya mirip dengan gejala penyakit pada hidung dan tenggorokan lain seperti
sakit tenggorokan, benjolan di leher atau tenggorokan, sulit menelan, atau bernapas, dan sering
mimisan.

Difteri

Penyakit difteri disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit THT dan gejalanya ini berupa sakit
tenggorokan, bengkak leher, demam, dan lemas. Untuk mendiagnosis, dokter THT akan mengamati
tanda dan gejala, serta melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes darah. Untuk mengob

Anda mungkin juga menyukai