Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 3

Materi Samkhya Darsana

Pengertian Samkhya :

Samkhya adalah salah satu sistem filsafat India yang mengakui Veda sebagai otoritas tertinggi. Oleh
sebab itu Samkhya dikelompokkan kedalam Astika (ortodok). Jika dilihat dari bentuk katanya, Samkhya
berasal dari dua urat kata yaitu “Sam” dan “Khya”. Sam diartikan sebagai bersama-sama dan Khya
diartikan sebagai bilangan, jadi secara harfiah Samkhya berarti bilangan bersama-sama. Kata Samkhya
digunakan dalam Sruti dan Smerti, dimana masing-masing digunakan dalam pengertian pengetahuan
dan tindakan, sehingga kata Samkhya ini juga memiliki arti pengetahuan yang benar.

Pendiri Ajaran Samkhya :


Sistem ajaran Samkhya ini dicetuskan oleh Maha Rsi Kapila. Rsi Kapila ini lahir dari ibu yang bernama
Devahuti dan ayahnya adalah Kardama. Dari ibunyalah Rsi Kapila ini mendapatkan ajaran-ajaran filsafat,
dan apa yang menjadi konsep system ini ditulis dalam sebuah buku Samkhya Sutra. Rsi Kapila sering
dipanggil dengan sebutan Rsi Kapila Muni, dikatakan sebagai Putra Brahma dan Avatara Visnu.

Pemahaman Samkhya :
Ajaran Samkhya disebut realistis, dualistis dan pluralitas. Disebut relistis karena mengakui realitas dunia
ini yang bebas dari roh. Disebut dualistis karena prinsip ajarannya ada dua realitas yang berdiri sendiri
saling bertentangan dan dapat dipadukan, yaitu purusa dan prakerti. Dan Samkhya disebut plurslisme
karena mengajarkan bahwa purusa itu beranak sekali.

Dalam Sarva Darsana Samgraha, yaitu suatu system filsafat Hindu mengatakan kata Samkhya (sankhya)
itu artinya adalah jumlah. Dan sistem ini memberikan 25 (Tattvas) prinsip terjadinya alam semesta
setelah dua asas yaitu purusa dan prakerti sehingga berkembanglah sebagai penyusun alam semesta
dan tubuh manusia itu sendiri.

Kadangkala system ajaran Samkhya dikatakan sebagai ajaran yang bersifat atheistic atau Nir Iswara
Sankhya (Samkhya tanpa Tuhan), yaitu suatu ajaran yang tidak mempercayai adanya Tuhan, karena
dalam ajaran Samkhya ini sama sekali tidak menyebut-nyebut nama Tuhan, dengan alasan Tuhan itu
sangat sulit untuk bisa dibuktikan keberadaannya.

Ajaran pokok dari Samkhya adalah adanya dua realitas asasi yaitu Purusa dan Pekerti atau asas kejiwaan
dan asas kebendaan yang merupakan asal mula dari segala sesuatu.

Dalam Samkhya Darsana menggunakan tiga sistem pembuktian yang disebut dengan Tri Pramana, yaitu;

1.pratyaksa Pramana (pengamatan)

2.Anumana Pramana (penyimpulan)

3.Apta wakya ( benar, sesuai dengan Weda dan guru yang mendapatkan Wahyu)

Sedangkan pengamatan ada dua, yaitu Nirwikalpa dan Sawikalpa;

1.Nirwikalpa adalah pengamatan yang tidak menentukan yang ada hanya pengenalan objek sebagai
sesuatu bukan sebagai benda yang jelas identitasnya.

2.Sawikalpa adalah pengamatan yang menentukan ia merupakan hasil analisis sintesis dan interprestasi
alam pikiran.

Samkhya merupakan suatu kelompok filsafat yang tergolong Astika,dalam ajarannya secara metafisis
mengemukakan pokok-pokok ajaran purusa, prakerti,tri guna,penciptaan alam semesta dan atheistik.

Purusa atau Jiwa;

Purusa adalah roh, ia bukan merupakan hasil atau produk. Ia adalah subyek atau saksi yang bersifat :
asanga artinya tak terikat, merupakan kesadaran yang meresapi segala sesuatu dan abadi, tanpa awal
(Anadi) dan tanpa akhir (Ananta) serta nyata (Sat). Purusa tunggal, statis dan tidak berubah. Samkhya
membuat lima argumentasi untuk membuktikan adanya Purusa sebagai berikut :

1) Kumpulan dari segala sesuatu yang ada di dunia ini ada tujuannya yaitu demi sesuatu yang lain diluar
dirinya.

2) Semua obyek yang dikenal memiliki unsur Tri Guna (Sattvam, Rajas, Tamas).

3) Obyek-obyek yang ada di dunia ini termasuk pikiran, panca indra dan intelek adalah sesuatu yang
tidak sadar.

4) Prakrti yang merupakan sesuatu yang dinamis yang dapat menghasilkan sesuatu berupa produk-
produk tetapi produk-produk itu tidak memiliki kecerdasan.

5) Hidup ini mempunyai tujuan, tujuan itu adalah pembebasan (Moksha) dari penderitaan.

Prakerti;
Prakerti dari kata Pra yang artinya sebelum dan Kri yang artinya membuat. Prakrti artinya sebelum
membuat, sebelum penciptaan.Ia juga tanpa awal (Anadi) dan tanpa akhir (Ananta) dan nyata (Sat).
Berbagai aliran filsafat seperti Carvaka, Buddhisme, Jainisme, Nyaya dan Vaisesika berpendapat bahwa
atom tanah, atom air, atom api, dan atom udara adalah penyebab materiil dari dunia ini.

Tri Guna;

Apabila Tri Guna dikaitkan dengan teori Samkhhya, maka Prakrti dikatakan sebagai persatuan atau
terdiri atas tiga Guna (sifat) yang berada dalam keadaan seimbang dan terkendali (Samyavasta). Ketiga
guna tersebut adalah Sattwa Guna, Rajas Guna, dan Tamas Guna.

Penciptaan alam semesta dalam Samkhya;

Proses terjadinya alam semesta ini merupakan Parmana (proses evolusi) yang berkembang menjadi
suatu kenyataan yang ada, suatu perubahan besar dari tidak ada (Asa) menjadi yang ada (Sat), atau
perubahan dari wujud yang satu kedalam wujud yang baru atau dari Abhawa menjadi Bhawa.
Perkembangan Prakrti menjadi alam semesta merupakan perkembangan yang terakhir. Dalam kondisi
ini terjadi berbagai perubahan yang senantiasa terjadi saling bergantian di dalam batas-batas tertentu.
Misalnya sebatang pohon yang tumbuh lalu mati dan dikembalikan kepada anasir unsur-unsur yang
membentuknya (Panca Maha Bhuta).

Sumber ajaran samkhya;


Samkhya menggunakan Veda sebagai dasar pengembangan kebenaran Hindu. Selain Veda, Samkhya
juga menggunakan Chandogya Upanisad, Prashna Upanisad, Katha Upanisad, dan Svetasvatara
Upanisad. Dan yang tidak kalah penting dalam ajaran Samkhya adalah Mahabharata yang termuat dalam
kitab Bhagawadgita.

Ajaran Samkhya secara metafisis mengemukakan pokok-pokok ajaran purusa, prakerti,tri


guna,penciptaan alam semesta dan atheistik.

Dalam konsep samkhya, manusia yang lahir di dunia, terikat oleh penderitaan (dukha) yang berjumlah
tiga, yaitu :

1). Adhyatmika : penderitaan yang disebabkan oleh penyebab psiko-fisika intra organik yang mencakup
semua penderitaan fisik dan mental.

2). Adhidaiwika : penderitaan yang disebabkan oleh penyebab super natural

3). Adhibhautika : penderitaan yang disebabkan penyebab alam ekstra organik seperti manusia atau
binatang.
Tujuan akhir ajaran samkhya;
Tujuan akhir dari Ajaran Samkhya adalah kelepasan. Jalan untuk mencapai kelaepasan adalah melalui
pengetahuan yang benar, latihan kerohanian yang terus menerus, merealisasikan perbedaan purusa dan
prakerti serta cinta kasih terhadap semua makhluk. Dengan demikian samkhya menekankan pada jalan
jnana dalam wujud wiweka dan kebijaksanaan untuk melepaskan purusa dari jebakan prakerti.

Anda mungkin juga menyukai