Askep Jiwa Halusinasi
Askep Jiwa Halusinasi
OLEH :
I PUTU SANDI ARTHA YASA
NIM: 209012564
2. Factor Fredisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya
Dari tahun 2017 , pasien sudah bulak balik masuk RSJ terkahir pasien di rawat
di rsj pada tanggal 13 desember 2020
2. Pengobatan sebelumnya? Kurang Berhasil
Pengobatan Klien kurang berhasil. Ipar Klien mengatakan saat di rumah
sebelum mrs yang ke 5 kalinya Klien masih terlihat ngumik-ngumik dan
mondar mandir tapi Klien masih bisa beraktivitas di rumah. Ipar Klien
mengakatan Klien putus minum obat ± 1 bulan yang lalu yang lalu. Klien tidak
mengetahui obat apa yang pernah ia konsumsi(data dari rekam medik).
3. Penolakan dari lingkungan? Tidak
Pasien mengatakan tidak ada penolakan dari lingkungan sekitar
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?Tidak
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa atau keadaan seperti yang di deritanya
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien mengatakan tidak pernah mengalami pengalaman yang buruk, seperti
penganiayaan, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, atau yang
lainnya.
3. Factor Presifitasi
Keluarga mengatakan sekitar tahun 2017± 5 tahun yang lalu Klien mengalami
sakit kepala, bicara sendiri, tertawa dan menangis sendiri. Menurut keluarga,
Klien tidak mengalami masalah dengan keluarga atau teman-temannya tetapi
rumah Klien hanya diam dan tidak mau menjawab jika ditanya oleh keluarga.
Keluarga tidak mengetahui penyebab dari Klien diam jika ditanya. Segala
Klien mulai mendengar suara-suara aneh yang ingin meminta nasi padanya.
medis )
4. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda vital
- Tensi : 110/80mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 18x/menit
- Suhu : 36◦C
2) Ukuran
- BB : 65 kg
- TB : 175 cm
3) Keluhan fisik
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada keluhan pada fidiknya
4) Keluhan fisik Head to toe
a) Kepala
Inspeksi : kulit kepala tampak cukup bersih, tidak ada lesi, rambut
berwarna hitam
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b) Mata
Inspeksi : mata simetris, konjungtiva merah muda, pupil isokor,
sclera berwarna putih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c) Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, keadaan kurang bersih, tampak sedikit
serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d) Hidung
Inspeksi : tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada secret, keadaan
bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
e) Mulut
Inspeksi` : mukosa bibir lembab, gigi dan mulut tampak bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f) Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
g) Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada jejas
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara perkusi sonor diseluruh lapang dada
Auskultasi : suara vesikuler
h) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada distensi
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan asites
Perkusi : suara perkusi tympani
i) Kulit
Inspeksi : kulit berwarna sawo matang, tidak ada lesi, kulit tampak
bercak-bercak putih.
Palpasi : turgor kulit elastic, akral hangat, kulit atau badan teraba
hangat, CRT < 2 detik
j) Genetalia
Inspeksi : Klien berjenis kelamin laki-laki, genetali tidak dikaji
Palpasi : tidak dikaji
k) Ekstremitas
Atas
Inspeksi : tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Bawah
Inspeksi : tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot 5555 5555
5555 5555
5. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
Gambar 3
Genogram Pada Keluarga Klien. “Tn S”
b. Konsep diri
1) Citra diri
Saat pengkajian pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
dari mulai ujung kepala sampai kaki baik sebelum mrs di rsj maupun
sekarang setelah mrs.
2) Identitas diri
Pasien bernama Tn S tinggal bersama orang tuannya. Pasien mengatakan
saat ini belum menikah. Klien juga dapat menyebutkan dia anak ke 4 dari
6 bersaudara dan Klien mengatakan saat ini sebagai Klien di RSJ Bangli.
3) Peran diri
Saat pengkajian Klien mengatakan sebelum sakit Klien sebagai seorang
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang. Klien tidak mempunyai cita-cita,
5) Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan kondisinya saat ini, terutama
pada dokter, perawat karena takut diejek sebagai orang gila, atau tidak
mempunyai istri.
c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan dirinya adalah ayahnya.
Saat diruangan Klien hanya menyendiri, bengong dan diam. Klien jarang
mandir dan berbicara sendiri tetapi jika ada kegiatan rehabilitasi Klien
tampak mau bicara apabila ditanya. Klien mengatakan dirumah Klien ikut
d. Spiritual
1) Nilai dan kenyakinan
Klien mengatakan dirinya beragama hindu dan meyakini tentang
dialami sekarang.
2) Kegiatan ibadah
Klien beragama hindu, dirumah Klien sembahyang hanya pada hari tertentu
di RSJ Bangli.
6. Status Mental
a. Penampilan
Klien berpenampilan cukup rapi dengan memakai baju warna hijau seragam
RSJ Provinsi Bali dan celana pendek warna hijau. rambut rapi, kuku pada
jari kaki dan tangan tampak bersih. Klien mengatakan mengganti bajunya 2
hari sekali.
b. Pembicaraan
Saat pengkajian Klien tidak mampu memulai pembicaraan hanya menjawab
sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Pembicaraan Klien inkoheren
dimana pembicaraan berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat yang
lain yang tidak ada kaitannya dengan pembicaraan. Kontak mata Klien
kurang.Klien tampak menunduk
c. Aktifitas motorik
Saat pengkajian tangan Klien tampak tremor. Klien menyilangkan kakinya
d. Alam perasaan
Saat pengkajian Klien mengatakan sangat khawatir bila halusinasinya
muncul karena Klien merasa terus diikuti oleh suara yang selalu ingin
meminta makanan padanya.
e. Afek dan emosi
Afek Klien tumpul, Klien hanya mau bereaksi atau memberi respon jika
diberikan stimulus yang kuat
f. Interaksi selama wawancara
Saat pengkajian kontak mata Klien kurang tetapi Klien cukup kooperatif.
g. Persepsi
Halusinasi pendengaran
mendengar suara-suara aneh, Klien mengatakan suara itu suara seorang laki-
laki yang tidak dia kenali. Suara itu selalu ingin meminta makanan padanya.
Hal-hal tersebut sering dialami pada sore hari setelah makan dan bengong
sendiri selama kurang lebih 20 detik. Suara itu muncul jika Klien sendirian
h. Arus pikir
Saat pengkajian tidak terjadi blocking, pembicaraan Klien saat wawancara
sesuai dengan pertanyaan dan jawaban sesuai arah pembicaraan. Saat ditanya
i. Isi piker
Pada saat pengkajian Klien tidak mempunyai pikiran-pikiran diluar
j. Bentuk piker
Bentuk pikir Klien adalah non realistic yaitu cara berpikir tidak sesuai
dengan kenyataan.
k. Tingkat kesadaran
Saat pengkajian Klien tidak tampak kebingungan.
Klien dapat menjawab dengan benar waktu saat pengkajian yaitu pagi
3) Saat ini Klien mampu menjawab apa yang telah dilakukan dari subuh
ketika Klien disuruh memilih cuci tangan dulu sebelum makan atau tidak
cuci tangan. Klien mampu memilih cuci tangan dulu sebelum makan.
Karena bila makan terlebih dahulu sebelum cuci tangan akan membuat
sakit.
telah disediakan dari RSJ, Klien makan dengan rapi tidak ada nasi yang
sesudah makan. Klien biasanya minum air putih yang telah disediakan di
RSJ sehabis makan dan jika Klien merasa haus.Klien mengatakan mau
mencuci piring dan gelasnya sendiri setelah selesai makan dan minum.
dengan air.
c. Mandi
Klien mengatakan biasa mandi 2 kali sehari pagi dan sore. Klien
mengaatakan menggosok gigi 1 kali sehari pada pagi hari setelah mandi.
tampak rapi.
d. Berpakaian/berhias
oleh ruangan.
e. Istirahat tidur
Pada saat pengkajian Klien mengatakan biasa tidur malam pukul 19.00 wita
dan bangun pagi pukul 06.00 wita, Klien juga mengatakan jarang tidur
siang.
f. Penggunaan obat
Klien mengatakan mau minum obat yang diberikan oleh petugas dan
minum secara teratur 2x sehari. Klien mengatakan minum obat sendiri dan
minum 3 jenis obat yaitu warna 2 putih, dan biru. Setelah minum obat Klien
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan kalau mau cepat sembuh harus rajin minum obat dan
h. Aktifitas di rumah
Klien mengatakan di rumah biasanya tidur dan kadang membantu ayahnya
rehabilitasi.
9. Mekanisme Koping
Klien menggunakan mekanisme koping yang maladaptif dalam menghadapi
diam tidak mau bercerita dan menghindar dari masalah. Klien tampak sulit
mengungkapkan perasaannya.Pada saat di ruangan lebih sering menyendiri dan
sendiri.
sini karena berobat. Klien mengatakan mendapat obat yang diminum setiap pagi
Stelosi 2 × 5 mg
Clorilex 2×50 mg
13. Analisa data
No Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan
1 2 3 4
1 a. Klien mengatakan sering a. Klien sering mondar-mandir di Gangguan Persepsi
mendengar suara-suara kamar Sensori : Halusinasi
aneh, Klien mengatakan b. Klien kadang terlihat mengumik pendengaran
suara itu suara seorang c. Klien tampak sering menyendiri
laki-laki yang tidak dia d. Tangan Klien tampak tremor.
kenali.
b. Klien mengatakan suara
itu ingin meminta nasi.
“Tut idih nasi!”
c. Hal-hal tersebut sering
dialami pada sore hari
setelah makan dan
bengong sendiri selama
kurang lebih 20 detik.
d. kelien mengatakan Suara
itu muncul jika Klien
sendirian
e. Klien mengatakan ia
merasa khawatir karena
suara itu selalu
mengikutinya, Klien
sering mondar-mandir di
kamar
2 a. Klien mengatakan tidak a. Kontak mata kurang saat dikaji Risiko perilaku
mengetahui siapa yang Klien sering melihat kearah lain, kekerasan
membisikinya. Suara itu tidak fokus pada orang yang
muncul jika Klien sendiri diajak berbicara
dan respon Klien sering
b. Klien tampak tegang ketika
kebingungan dan tampak
ditanya mengenai halusinasinya
menggerakkan bibir
tanpa suara.
b. Keluarga
POHON MASALAH
Risiko Tinggi
Perilaku Kekerasan
(akibat)
Penatalaksanaan Gangguan Persepsi
Regiment Terapeutik Sensori:Halusinasi
Tidak Efektif di Rumah (Masalah Utama)
(penyebab)
((penyebab)
Isolasi Sosial
(Penyebab)
Mekanisme koping
individu inefektif
Keterangan :
2. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko perilaku kekerasan.
c. Isolasi sosial..
pohon masalah dan keluhan utama yang ditemukan saat pengkajian yaitu sebagai
berikut :
TUK 2 Setelah di berikan asuhan 1. Adakan kontak sering dan Dengan mengenal
Klien dapat mengenali keperawatan selama 15 menit singkat secara bertahap halusinasi akan
2. Observasi tingkah laku klien
halusinasinya dengan 1 kali pertemuan Klien terkait dengan halusinasi membantu mengurangi
mampu mengenali 3. Tanyakan apa yang dan menghilangkan
didengar dari halusinasinya
halusinasinya dengan kriteria 4. Tanyakan kapan halusinasi
hasil : halusinasinya datang
5. Tanyakan isi halus inasinya
1. Klien dapat menyebutkan
6. Bantu klien mengenal
waktu, timbulnya halusinasi
halusinasinya .
2. Dapat mengungkapkan
Jika menemukan klien
perasaanya saat muncul
sedang halusinasi,
halusinasi
tanyakan apakah ada
suara yang didengar
Jika klien menjawab
ada,lanjutkan apa yang
dikatakan
Katakan bahwa perawat
tidak
mendengarkannya(denga
n nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
Katakan bahwa klien lain
juga ada yang seperti
klien
Katakan bahwa perawat
akan membantu klien.
7. Diskusikan dengan klien.
Situasi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
Waktu,frekuensi
terjadinya halusinasi
(pagi,siang,sore,dan
malam atau jika
sendiri,jengkel atau
sedih)
8. Diskusikan dengan klien apa
yang dirasakan jika terjadi
halusinasi (marah, takut,
sedih, senang) beri
kesempatan
mengungkapkan perasaan
Sabtu Gangguan Persepsi SP Pasien S: “Saya sering mendengar suara-suara aneh yang ingin
29Mei Sensori: Halusinasi SP 1 meminta nasi pada saya,tapi saya tidak melihat
2021, Pukul Pendengaran 1. Mengidentifikasi pada klien jenis, wujudnya.Saya juga membakar kelambu di rumah dan
10.30 Wita isi, frekuensi dan waktu dan sering jalan-jalan mondar-mandir Suara itu datang pada saat
situasi yang dapat menimbulnya saya bengong sendiri.Biasanya saya mendengar suara itu
halusinasi. pada siang hari setelah makan dan malam hari mau
2. Mengidentifikasi respon klien tidur.Saya merasa kesal karena saya terus diikuti oleh suara
terhadap halusinasi klien. yang terus ingin minta nasi itu.”
3. Mengajarkan cara menghardik “Pergi-pergi,saya tidak mau dengar kamu,kamu suara
halusinasi. palsu.”
Menganjurkan klien memasukan “Senang pak,12.00 aja ya pak,di ruang ini aja.”
cara menghardik ke dalam kegiatan O: Klien mampu menyebutkan apa yang dia alami
harian. Klien mampu menyebutkan waktu,isi,frekuensi timbulnya
halusinasi
Klien tampak kooperatif,kontak mata kurang.
Klien dapat melakukan cara mengontrol halusinasi dengan
cara Menghardik.
Klien dapat memasukkan latihan menghardik ke dalam
jadwal hariannya yaitu pada pukul 12.00 wita dan 15.00 wita.
A: SP 1 P tercapai,
P: Perawat:
Lanjutkan SP2P Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
Pendengaran
Pada pertemuan ke 3 pada hari minggu 30 mei 2021 jam
,11.00 wita di ruang perawatan Pasien
Klien:
Memotivasi klien mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dan melatih sesuai jadwal.
minggu, 30 Gangguan Persepsi SP 2 S: “Selamat siang pak,”Saya bangun jam 6 pagi,mandi dan
Mei 2021 Sensori: Halusinasi 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan merapikan tempat tidur,latihan menghardik
Pukul 11.00 Pendengaran harian klien. “Pergi-pergi,saya tidak mau dengar kamu,kamu suara
Wita 2. Melatih klien mengendalikan palsu.”
halusinasi dengan cara bercakap- “pak perawat ajak saya ngobrol supaya halusinasi saya
cakap dengan orang lain. hilang.”
3. Menganjurkan klien memasukan “Masukkan jam 16.00 aja pak.”
kedalam jadwal kegiatan klien. O: Klien mampu menyebutkan kegiatan hariannya.
Kontak mata ada
Klien kooperatif
Klien dapat melakukan cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
Klien dapat melakukan cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
Klien dapat memasukkan latihan menghardik ke dalam
jadwal hariannya yaitu pada pukul 15.00 wita
A: SP2P tercapai.
P:
Perawat:
Lanjutkan SP3P Halusinasi Pendengaran pada
pertemuan ke 4 padaHari senin,31Mei 2021
pukul 09.00 wita di ruang rekreasi pasien
Klien:
Memotivasi klien mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
Sesuai dengan jadwal harian
senin,31 Gangguan Persepsi SP 3 S: “Selamat pagi pak,.”Saya sudah latihan menghardik jam 3
Mei 2021 Sensori: Halusinasi 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan sore kemarin pak ,. Kalau sekarang saya latihan bercakap-
Pukul 09.00 Pendengaran harian klien. cakap.Masukkan jam 10.00 pagi aja ya pak.”
Wita 2. Melatih klien mengendalikan O: Klien mampu menyebutkan kegiatan hariannya yaitu
halusinasi dengan cara melakukan mencuci tempat makan.
kegiatan. Klien memasukkan kegiatan mencuci tempat makan ke
3. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal harian klien pada pukul 10.00 pagi
kedalam jadwal kegiatan harian. Kontak mata ada
A: SP3P tercapai.
P:
Perawat:
Lanjutkan SP4P Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Pendengaran
Pada pertemuan ke 5 pada hari senin 1 juni 2010,pukul
09.00 di
Ruang perawatan/rekreasi pasien
Klien:
Memotivasi klien mengontrol halusinasi dengan cara
melakukan
Kegiatan sesuai dengan jadwal harian.