Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN. D DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


”GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN &
PENGLIHATAN” DIRUANG TENANG PRIA RSJ SAMBANG LIHUM

Tanggal 17 Oktober – 05 November 2022

Oleh:

Kelompok D
Muhammad Dandi, S.Kep (2230913310024)
Nurul Inayah, S.Kep (2230913320018)
Nor Assyifa Badaliyah, S.Kep (2230913320004)
Zakianor Isnarawati, S.Kep (2230913320009)
Mira Damayanti, S.Kep (2230913320028)

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022

1
2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruangan : Ruang Tenang Pria


Tanggal Dirawat : 18 Oktober 2022
Tanggal Pengkajian : 19 Oktober 2022

A. IDENTITAS KLIEN
1. Inisial : Tn, D L/P
2. Umur : 33 Th
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Tidak bekerja
5. Status perkawinan : Cerai hidup
6. No.RMK : 00-71-xx
7. Informan : Pasien dan Rekam Medik

B. ALASAN MASUK
Pasien pernah masuk RSJ pada tanggal 09 Desember 2020. Kemudian ± 6 bulan pasien
putus obat, dan ± 1 bulan hilang dari rumah, dan kemudian hari Jum’at, tanggal 14
oktober 2022 pasien ditemukan dan langsung dibawa ke RSJ Sambang Lihum dan ± 11
hari yang lalu pasien diserempet sepeda motor hingga bibir dan kedua lutut luka. Pasien
mengatakan kabur dari rumah karena mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk
keluyuran dan melihat begrbagai macam makhluk raksasa yang seperti menglilinginya,
makhluk-makhluk raksasa tersebut berupa seperti hewan-hewan, spidermen, betmen dan
hero-hero kartun lainnya.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi

C. KELUHAN/KEADAAN PASIEN SAAT INI


Keadaan pasien baik, perasaan pasien saat ini baik, pasien mengatakan kadang takut
untuk melihat hantu-hantu raksasa-raksasa dan hewan-hewan raksasa lainnya. pasien
mengatakan bahwa klien takut mendengar hal-hal yang aneh lagi ketika sedang sendirian
dan melamun. pasien mengatakan kadang melihat bayangan-bayangan hitam dan kadang
mendengar suara-suara bisikan yang terdengar tidak jelas dan agak memudar. Pasien
mengatakan saat ini masih ketakutan dan histeris ketika halusinasi muncul lagi.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sendosi: Halusinasi
18
D. FAKTOR PRESIPITASI
Dari data Rekam Medik pasien tertulis bahwa pasien putus obat sejak ± 6 bulan yang lalu
dan sekitar 1 bulan pasien menghilang dari rumah dikarenakan adanya bisikan-bisikan
yang menyuruh pasien untuk keluyuran dan pasien sering berbicara sendiri dan melihat
hewan-hewan raksasa.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran dan
Penglihatan

E. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Trauma (tidak pernah) Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan
Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal
Penjelasan:
Pada pengobatan sebelumnya klien kurang berhasil dikarenakan klien sempat putus
obat selama ± 6 bulan terakhir, dan 1 bulan terakhir klien menghilang dari rumah
kemudian ditemukan pada tanggal 14 oktober 2022.
Masalah keperawatan: Perilaku cenderung beriko

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


√ Ya Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Pengobatan
Nenek pasien Merasa seperti ahli agama Tidak berhasil

19
Penjelasan:
Dari catatan rekam medik tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah mengalami
gangguan jiwa, tetapi pasien menceritakan bahwa neneknya mengalami gangguan jiwa
seperti stress dan merasa dirinya orang yang ahli agama dan sering berbicara sendirian.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses pikir: halusinasi

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien bercerai dengan istrinya dan belum mempunyai anak, klien hanya menceritakan
bagian itu saja dan tidak menceritakan secara detail

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital :
TD : 90/60 mmHg N : 53 x/menit
RR : 22 x/menit T: 35,7 оC
2. TB : 170 cm BB : 56 kg

3. Keluhan fisik : Ya Tidak


Penjelasan:
Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik, hanya saja klien terlihat selalu
berbaring ditempat tidur dan suka tidur.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

G. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

33

20
Keterangan :

= laki-laki

= perempuan

= bercerai

= klien

= tinggal dalam satu rumah

Penjelasan: Keluarga klien masih lengkap, orangtua ayah dan ibu beserta kakak laki-laki
klien, klien menikah duluan mendahului kakaknya tetapi klien bercerai diwaktu muda dan
belum mempunyai anak dengan mantan istrinya tersebut.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri
a Gambaran diri
Pasien menyukai semua bagian tubuhnya
b Identitas
Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang laki-laki
c Peran
Peran pasien dikeluarga adalah sebagai anak yang hanya bisa membantu dengan
tenaga karena tidak bekerja
d Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera pulih dan tidak ingin melihat hal-hal yang tidak nyata
lagi dan segera pulang menemui orangtuanya.
e Harga diri
Pasien hanya berfokus pada dirinya sendiri dan ingin berusaha membuat orangtua
pasien senang dan tidak memberatkan orangtuanya lagi.

21
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3. Hubungan Sosial
a Orang yang berarti :
Orangtua
b Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Ngumpul bersama teman-teman club bola dikampung
c Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain :
Tidak ada hambatan, pasien mampu berkomunikasi dengan orang lain dan suka
berinteraksi dengan masyarakat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

4. Spiritual
a Nilai dan keyakinan :
Pasien mengikuti agama ibunya yaitu kristen walaupun ibu pasien sudah mualaf
mdengikuti ayahnya, dan pasien mengatakan bahwa pasien merasa murtad dengan
agama islam karena mengkuti agama kristen
b Kegiatan ibadah :
Dulu sebelum sakit klien sering ke gereja tetapi ketika diruangan klien tidak
melaksanakan ibadah

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

H. STATUS MENTAL
1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti


tidak sesuai biasanya

√ Rapi √ Sesuai

Penjelasan: penampilan klien sudah terlihat rapi dan sudah sesuai, pemakaian masker
juga bagus dan ketika keluar ruangan klien selalu memakai maskernya, hanya saja rambut
klien sering acak-acakan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

22
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulaiPembicaraan
Loghorea Echolalia Koheren

√ Koheren

Penjelasan: ketika perawat berbicara dengan klien, cara bicara klien cukup jelas, tetapi
intonasinya masih kurang keras dan kadang perawat harus mendekat sedikit untuk bisa
mendengar apa yang dikatakan klien atau menyuruh klien untuk meninggikan suaranya
sedikit agar terdengar.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

TIK Grimasen Tremor Kompulsif

√ Tenang
Penjelasan:
Klien terlihat tenang, selalu terlihat berbaring ditempat tidur atau bahkan hanya tidur saja
diatas kasurnya.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Alam perasaaan

√ Sedih Ketakutan Putus asa

Khawatir Gembira berlebihan Adekuat

Penjelasan: Keadaan klien cukup terlihat tenang, selalu berbaring dan tidur diatas kasur, saat
ditanya tentang perasaan klien hanya memikirkan untuk segera sembuh dan cepat pulang.

23
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
√ Sesuai
Penjelasan : Perasaan klien saat ditanya klien merasa tenang, dan sedikit sedih karena
keadaannya saat ini, klien sadar bahwa sedang sakit jiwa dan berharap bisa kembali
kerumah menemui keluarganya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

√ Kontak mata (-) Defensif Curiga


√ Kooperatif Kontak mata (+)

Penjelasan : ketika sedang berbicara dengan klien, waktu pertama kali BHSP, klien tidak
menatap mata perawat tetapi klien cukup kooperatif dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan oleh perawat, sampai beberapa hari berkenalan klien hanya
melakukan kontak mata sesaat saja tetapi klien mengenali perawat dan bahkan menyebut
nama perawat.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

7. Persepsi

Pendengaran √ Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu
Penjelasan : Klien sering berbicara sendiri, klien juga mengatakan sering melihat laba-
laba raksasa, ular raksasa atau hewan-hewan raksasa lainnya, pasien juga melihat bahwa
disekelilingnya ada spidermen, batman atau hero-hero lainnya. Pasien juga sering
mendengar bisikan-bisikan yang tidak nyata seperti seseorang yang menyuruhnya untuk
keluyuran. Klien melihat atau mendengar hal tersebut diwaktu yang tidak menentu, pada

24
malam atau siang hari dan ketika mendengar suara mesin yang nyaring klien sering
merasakan ada hewan-hewan besar dan kecil berada disekelilingnya, klien merasa sangat
takut dan histeris ketika halusinasi itu muncul.
Masalah Keperawatan :
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking


pengulangan pembicaraan/persevarasi Neologisme

Penjelasan : terkadang pada saat klien menceritakan apa yang ia rasakan, klien
menceritakan dengan berbelit-belit bahkan sampai panjang lebar tetapi sampai pada tujuan
dari pertanyaan yang ditanyakan oleh perawat.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria


depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
√ tidak ada
Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir


Penjelasan : klien tidak mengalami waham dan isi pikir yang tertera diatas
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran


bingung sedasi stupor √ Compos Mentis
Disorientasi
25
waktu tempat orang √ Orientasi
Penjelasan : tingkat kesadaran klien compos mentis, klien secara penuh sadar dan dapat
berinteraksi dengan oranglain

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

√ Tidak ada gangguan memori


Penjelasan :
Saat ditanya tentang ingatan dimasalalu klien mampu mengingat dan menjelaskan
kejadiannya bahkan juga mampu mengingat kejadian yang baru terjadi, jadi pasien tidak
ada gangguan daya ingat jangka pendek atau jangka panjang.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi √ Mampu Berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana √ Mampu berhitung sederhana


Penjelasan : ketika perawat menanyakan tentang cara berhitung klien dapat menjawab
dengan benar, klien mampu menyebutkan angka dari angka 1 sampai dengan angka 10
dan klien mampu berhitung seperti pengurangan dan penambahan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

26
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
√ Tidak ada gangguan Penilaian

Penjelasan : klien mampu menilai benda dengan baik, misalnya baju perawat, klien
menyebutkan bahwa bajunya bagus dan cerah ketika dilihat.
Masalah Keperawatan : tidak ada masaalah keperawatan

14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita


Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
√ Tidak ada gangguan daya tilik

Penjelasan : klien menjelaskan tentang penyakit gangguan jiwanya dikarenakan


kebanyakan pikiran, stress bahkan beban kerja yang dia alami, sesuai yang diceritakan
klien itulah alasan klien mengalami gangguan jiwanya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

I. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total √ Mandiri
Penjelasan :
Klien selalu makan dengan mandiri menggunakan tangan dan selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan

2. BAB/BAB
Bantuan minimal Bantual total √ Mandiri
Penjelasan : klien melakukan kegiatan BAB/BAK secara mandiri

3. Mandi


27
Bantuan minimal Bantuan total Mandiri
Penjelasan : ketika ditanya klien sudah mandi atau belum klien menjawab sudah mandi
dan dihari berikutnya klie meminta handuk dan sabun untuk mandi dan melakukan mandi
secara mandiri

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantual total √ Mandiri
Penjelasan : klien berpakaian dengan sendiri dan merapikan pakaian sendiri

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 12.00 s/d 14.00 ( + 2 jam)


Tidur malam lama : 21.00 s/d 05.00 ( + 9 jam)
Kegiatan sebelum/sesudah tidur (tidak ada kegiatan khusus sebelum tidur)
Penjelasan : klien terlihat selalu tidur dan waktu tidur klien sebenarnya tidak menentu
apalagi pada siang hari, ketika malam klien tidur di jam 09 malam sampai jam 05.00, klien
mengatakan tidak ada masalah mengenai tidur.

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantual total
Penjelasan : ketika pemberian obat klien meminumnya sendiri dengan pengawasan dan
sedikit bantuan agar klien termotivasi.

7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak


Penjelasan : klien mampu merawat diri sendiri secara mandiri seperti mandi dan sikat gigi
sendiri dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan bahkan ketika sesudah dan
sebelum BAB/BAK

28
8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak

Mencuci pakaian Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak


Penjelasan : klien mengatakan ketika dirumah klien selalu mengerjakan pekerjaan rumah
sendiri dan suka membantu orangtuanya untuk bersih-bersih

9. Kegiatan di luar rumah


Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
Penjelasan : klien menjelaskan selalu melakukan kegiatan secara mandiri dan kadang
membantu orangtua agar orangtua tidak terbebani dengan keadaan diri klien yang sedang
sakit
Masalah Keperawatan : tidak ada masaalah keperawatan

J. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih

√ Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

√ Olahraga mencederai diri


29
bersosialisasi dengan kelompok Lainnya (memendam masalah sendirian)
Penjelasan : klien mampu mengikuti intruksi dari perawat untuk melakukan teknik
relaksasi dan distraksi untuk mengatasi masalah ketika terjadi misalnya ketika emosi sedang
tidak stabil. Klien mengatakan kadang suka memendam masalahnya sendiri.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

K. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik

Masalah dengan pendidikan, spesifik

Masalah dengan pekerjaan, spesifik

Masalah dengan perumahan, spesifik

Masalah ekonomi, spesifik

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik

Masalah lainnya, spesifik

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

L. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping √ obat-obatan untuk penyakit jiwa


30
Lainnya : tidak ada
Penjelasan: Pasien mengetahui tentang apa itu penyakit jiwa, apa yang dimaksud dengan
halusinasi dan mampu mengatasi dengan cara melakukan menghardik secara mandiri. Pasien
putus minum obat selama ±6 bulan dan mengalami kekambuhan kembali. Ketika pasien
mencoba bertanya tentang obat yang pasien minum untuk apa pasien menjawab tidak tau obat
tersebut untuk apa, maka perawat menjelaskan bahwa ibat tersebut untuk mengurangi
halusinasi pada pasien dan pasien pun mengetahui dan memahami maksud pemberian obat
yang selama ini pasien minum.
Masalah Keperawatan : Sindrom Putus Zat-akut b.d individu dengan riwayat gejala
putus zat (00258)

M. ASPEK PENUNJANG
1. Diagnosa Medik : F.20.0
Skizofrenia paranoid (F.20.0) adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan
gangguan proses piker, cendrung mendengar suara suara bisikan dalam pikiran dan
melihat sesuatu yng tidak nyata.
Hasil Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,3 13,0 – 16,0 g/dl
Eritrosit 4,4 4,5 – 5,5 juta/µl
Leukosit 10.800 5,0 – 10,0 ribu/µl
Hematokrit 36 45 – 55 vol%
Trombosit 267.000 150 – 400 ribu/µl
HITUNG JENIS
Gran% - 50.0-70.0 ribu/µl
Limfosit% - 25.0-40.0 ribu/µl
MID% - 4.0-11.0 ribu/µl
NILAI INDEX ERITROSIT
MCH 27-34 pg
MCV 80-95 fL
MCHC 30-35 pg

31
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu 89 < 200 mg/dl
(GDS)
SGOT/AST 10-40 U/L
SGPT/ALT 15-40 U/L
KIMIA GINJAL
Ureum 10-50 mg/dl
Creatinin 0.7-1.4 mg/dl
LAIN-LAIN
HBsAg
Terapi Medik :
Kontra
Nama Obat Dosis Indikasi Efek Samping
Indikasi
Olanzapine 10 gr Mengatasi hipotensi Pusing, mual,
skizoferenia konstipasi

N. ANALISIS DATA
Data Masalah Keperawatan
DS: Gangguan persepsi sensori :
- klien mengatakan kadang takut untuk melihat Halusinasi pendengaran &
hantu-hantu raksasa-raksasa dan hewan-hewan penglihatan
raksasa lainnya
- Klien mengatakan bahwa klien takut
mendengar hal-hal yang aneh lagi ketika
sedang sendirian dan melamun
- Klien mengatakan kadang melihat bayangan-
bayangan hitam dan kadang mendengar suara-
suara bisikan yang terdengar tidak jelas dan
agak memudar
DO:
- Klien tampak berbicara sendiri
- Klien tampak melamun
- Klien sempat putus obat selama 6 bulan
DS: Ansietas b.d Gangguan Mental
- klien mengatakan kadang takut untuk melihat (00071)
hantu-hantu raksasa-raksasa dan hewan-hewan
raksasa lainnya

32
- Klien mengatakan saat ini masih ketakutan dan
histeris ketika halusinasi muncul lagi.
- Klien merasa cemas ketika melihat bayangan-
bayangan dan suara suara
DO:
- Saat klien bercerita afek perasaan klien sesuai
dengan yang diceritakan yaitu takut
- Tidak ada kontak mata dengan perawat
DS: Sindrom Putus Zat-akut b.d
- Klien mengatakan pernah putus minum obat individu dengan riwayat gejala
karena tidak suka dan bosan karena minum putus zat (00258)
obat setiap hari
DO:
- Pasien putus obat sejak ± 6 buln yang lalu dan
sekitar 1 bulan pasien menghilang dari rumah
dikarenakan adanya bisikan-bisikan yang
menyuruh pasienn untuk keluyuran dan pasien
sering melihat hewan-hewan raksasa.

O. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan

P. POHON MASALAH

Ansietas EFFECT

CP
Halusinasi Persepsi sensori
Pendengaran &
penglihatan

CAUSA
Sindrom putus zat

33
SISTEM KATEGORI PASIEN JIWA

Identitas Pengamat Identitas Pasien


Nama : Mira Damayanti Nama : Tn. D
Umur : 25 tahun No.RMK : 00-71-xx
Pendidikan : S1 Keperawatan Dx Medis : F.20.0
Pendidikan : S1 Keperawatan Ruang : Tenang pria
Screening awal: apakah Pasien mempunyai keinginan/ide bunuh diri/ide pulang paksa dari
Pasien (Ya/Tidak). (Jika jawaban Ya, berarti Pasien langsung masuk kategori IV/krisis)

Variabel Skor Skor Skor Skor


Menciderai diri/orang Risiko besar
Tidak ada (0) Risiko kecil (16) Aktual (50)
lain (34)
Tidak ada
Ada respon + Ada respon +
Ada respon, respon/pasien tidak
Komunikasi sesuai, lancar sesuai, tidak
tidak sesuai (26) mampu menjawab/
(0) lancar (14)
tidak sadar (40)
Bersedia Tidak bersedia
melakukan Bersedia Bersedia melakukan
interaksi/ melakukan melakukan interaksi/
Interaksi sosial terlibat interaksi dengan interaksi mematung/ diam/
dengan lebih satu orang dengan hanya menyindir tanpa
kelompok (5) satu orang (10) aktivitas/ aktivitas
besar (0) tidak bertujuan (15)
Mandiri perlu Dengan bantuan
Makan Mandiri (0) Menolak (10)
pengawasan (3) (7)
Mandiri perlu Dengan bantuan
ADL Mandi Mandiri (0) Menolak (10)
pengawasan (3) (7)
Mandiri perlu Dengan bantuan
Berpakaian Mandiri (0) Menolak (10)
pengawasan (3) (7)
Tidak bisa tidur
Bisa tidur tapi
nyenyak dan Gangguan tidur
Tidur Tenang (0) kadang perlu
kadang perlu kronis (10)
intervensi (3)
intervensi (7)
Bersedia
Partisipasi
Aktif dengan
Pengobatan oral/ dengan
berpartisipasi intervensi lebih Menolak (10)
injeksi intervensi satu-
(0) dari satu tenaga
satu (3)
kesehatan (7)
Mengikuti Aktivitas
Tidak dapat
Mengikuti/ dengan terjadwal
Makan mengikuti aktivitas
Mandiri (0) pengawasan dengan bantuan
terjadwal (10)
Aktivitas minimal (3) (7)
terjadwal Mengikuti Aktivitas
Mengikuti/ dengan terjadwal Tidak dapat
Mandi
Mandiri (0) pengawasan dengan bantuan mengikuti aktivitas
minimal (3) (7) terjadwal (10)

34
Mengikuti Aktivitas
Tidak dapat
Mengikuti/ dengan terjadwal
Berpakaian mengikuti aktivitas
Mandiri (0) pengawasan dengan bantuan
terjadwal (10)
minimal (3) (7)

Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa pasien:


a Kategori I : skor 0-30 : Health Promotion
b Kategori II : skor 31-59 : Maintenance
c Kategori III : skor 60-119 : Akut
d Kategori IV : skor 120-200 : Krisis

Q. TAHAP PENANGANAN KLIEN


1. Skor Kategori Klien :3
2. Tahap Penanganan Fase : Kategori I (Health Promotion)
3. Tujuan Pengobatan : Dapat mengontrol halusinasi
4. Pengkajian Keperawatan : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
dan penglihatan
5. Intervensi Keperawatan : Strategi Pelaksanaan 1-5 halusinasi
6. Hasil yang Diharapkan : Pasien mampu mengatasi jika halusinasi (melihat
sesuatu yang tidan nyata dan mendengar bisikan)
muncul

Gambut, 19 Oktober 2022


Pelaksana Pengkajian

Kelompok D

35
Rencana Tindakan Keperawatan Halusinasi

Nama Klien : Tn. D Dx Medis : F.20.0


No.RMK : 00-71-xx Ruangan : Tenang Pria

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional


Diagnosis Setelah dilakukan 2x pertemuan diharapkan klien dapat : SP 1 Agar klien dapat
Gangguan persepsi 1. Klien mampu menjawab salam perawat, berjabat 1. Membina hubungan saling percaya mengusir
sensori: Halusinasi tangan, mempertahankan kontak mata (BHSP) 2. Bina hubungan saling percaya halusinasinya
Pendengaran dan 2. Klien mampu menjelaskan atau menyebutkan 3. Identifikasi halusinasi: dengan
Penglihatan halusinasi berupa isi, waktu, frekuensi, situasi mendiskusikan isi, frekuensi, waktu
Klien mampu : pencetus dan perasaan terjadi, situasi pencetus, perasaan dan
1. Mengenali 3. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol halusinasi respon
halusinasi yang dengan menghardik ketika mendengar bisikan, 4. Jelaskan cara mengontrol halusinasi:
dialaminya minum obat, bercakap-cakap dan melakukan hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan
2. Mengontrol kegiatan kegiatan.
halusinasinya 4. Klien dapat melakukan latihan menghardik ketika 5. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
3. Mengikuti program mendengar bisikan menghardik
pengobatan 6. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
5. Klien memasukann jadwal ke dalam jadwal harian latihan menghardik.

Setelah dilakukan 2x pertemuan, diharapkan klien SP 2 Membuat klien


mampu : 1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri mampu
1. Klien menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan pujian menghilangkan
2. Klien menyebutkan manfaat dari program 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan halusinasi dan
pengobatan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, mengetahui
3. Klien menjelaskan pentingnya pemberian obat dosis, frekuensi, kontinuitas minum tentang obat-obat
4. Klien menjelaskan jika tidak meminum obat obat) jiwa yang
3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat dikonsumsinya
pada gangguan jiwa
4. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum
sesuai program
5. Jelaskan akibat putus obat
6. Jelaskan cara berobat
7. Masukan pada jadwal kegiatan kegiatan
untuk latihan menghardik dan beri
pujian.
Setelah dilakukan 1x pertemuan, diharapkan klien SP 3 Klien dapat
mampu : 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik mengacuhkan
1. Klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah dan obat. Beri pujian. halusinasi
dilakukan 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
2. Klien mampu memperagakan cara bercakap-cakap bercakap-cakap ketika halusinasi muncul
dengan orang lain 3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
3. Klien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, dan
latihan menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap bercakap-cakap.

Setelah dilakukan 1x pertemuan, klien dapat : SP 4 Melatih klien


a. Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, untuk
menghardik, penggunaan obat dan bercakap-cakap penggunaan obat dan bercakap-cakap. menyibukkan
b. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu Beri pujian diri agar tidak
memperagakannya 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan fokus dengan
c. Klien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk melakukan kegiatan harian (mulai 2 halusinasi yang
latihan menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap kegiatan) muncul
dan kegiatan harian 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan harian
Setelah dilakukan 2x pertemuan, klien dapat: SP 5 Membantu klien
1. Klien mampu melatih kegiatan harian menghardik, 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, mengingat
minum obat, bercakap-cakap, dan melakukan minum obat, bercakap-cakap, dan kembali cara-
kegiatan harian. melakukan kegiatan harian. Beri pujian cara mengontrol
2. Menilai kemampuan yang mandiri 2. Latih kegiatan harian halusinasi
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
4. Nilai apakah halusinasi terkontrol
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. D Dx Medis : F.20.0
No.RMK : 00-71-xx Ruangan : Tenang pria
Hari/Tgl Diagnosis Implementasi Evaluasi (SOAP) TTD
/waktu keperawatan

Hari Pertama
Selasa, 18 Gangguan Sp 1 S:
Oktober persepsi sensori: 1. Melakukan BHSP  Klien mengatakan bersedia berkenalan dengan
2022 halusinasi (bina hubungan saling perawat
Pukul: pendengaran percaya), seperti  Klien mengatakan bahwa namanya adalah Tn D,
09.45 dan penglihatan memberi salam, suka dipanggil D, umur 33 tahun
memperkenalkan diri  Klien mengatakan kadang takut untuk melihat
nama lengkap, nama Kelompok D
hantu-hantu, atau raksasa dan hewan-hewan
panggilan asal institusi
raksasa lagi seperti yang klien lihat
menyampaikan tujuan
sebelumnya.
dan panggil klien
dengan panggilan  Pasien juga mengatakan bahwa pasien takut
kesukaan dan melihat dan mendengar hal-hal yang aneh lagi
mempertahankan sikap ketika sedang sendirian dan melamun.
jujur, empati dan  Klien mengatakan ada mendengar suara
menerima, sampaikan bisikan, tetapi tidak menceritakan secara detail
kontrak waktu tentang bisikannya.
2. Identifikasi
halusinasi: dengan O :
mendiskusikan isi,  Klien menjawab salam perawat
frekuensi, waktu  Klien menyebutkan nama perawat
terjadi, situasi  Klien berjabat tangan, menjawab pertanyaan
pencetus, perasaan perawat dengan tanggap
dan respon  Klien mampu mengikuti intruksi cara menghardik
3. Jelaskan cara “pergi-pergi kamu tidak nyata!”.
A:
mengontrol
 Klien tidak menatap mata perawat tetapi terbuka
halusinasi: hardik,
dan menceritakan semua isi pikirannya.
obat, bercakap-
 Klien nampak gelisah
cakap, melakukan
 Klien terlihat melamun menyendiri
kegiatan.
 Halusinasi : SP 1 belum teratasi
4. Latih cara
mengontrol P:
halusinasi dengan  Pertahankan BHSP
menghardik  Kontrak waktu dengan klien untuk pertemuan
selanjutnya
 Mengkaji isi halusinasi, waktu, situasi dan
perasaan ketika tejadi halusinasi
 Intervensi SP 1: Halusinasi dilanjutkan

Hari Kedua

Rabu, 19 Gangguan Sp 1 S:
Oktober persepsi sensori: 1. Melakukan BHSP  Klien mengatakan bersedia berkenalan dengan
perawat
2022 halusinasi (bina hubungan saling  Klien mengatakan bahwa namanya adalah Tn D,
pendengaran percaya), seperti suka dipanggil D, umur 33 tahun
dan penglihatan memberi salam,  Klien mengatakan kadang takut untuk melihat
memperkenalkan diri
hantu-hantu, atau raksasa dan hewan-hewan
nama lengkap, nama
raksasa lagi seperti yang klien lihat
panggilan asal institusi
sebelumnya.
menyampaikan tujuan
dan panggil klien  Pasien juga mengatakan bahwa pasien takut
dengan panggilan melihat dan mendengar hal-hal yang aneh lagi Kelompok D
kesukaan dan ketika sedang sendirian dan melamun.
mempertahankan sikap  Klien mengatakan ada mendengar suara
jujur, empati dan bisikan, tetapi tidak menceritakan secara detail
menerima, sampaikan tentang bisikannya.
kontrak waktu O:
2. Identifikasi  Klien menjawab salam perawat dan memanggil
halusinasi: dengan nama perawat
mendiskusikan isi,  Klien berjabat tangan, menjawab pertanyaan
frekuensi, waktu perawat dengan tanggap
terjadi, situasi  Kontak mata kadang-kadang
pencetus, perasaan  Klien menjawab semua pertanyaan perawat
dan respon  Klien sudah bisa menghilangkan halusinasi dengan
3. Jelaskan cara menghardik “pergi-pergi kamu tidak nyata!”
mengontrol A:
halusinasi: hardik,  Halusinasi : SP 1 belum teratasi
obat, bercakap- P :
cakap, melakukan
kegiatan.  Pertahankan BHSP
4. Latih cara  Kontrak waktu dengan klien untuk pertemuan
mengontrol selanjutnya
halusinasi dengan  Mengkaji isi halusinasi, waktu, situasi dan
menghardik perasaan ketika tejadi halusinasi
 Latih kembali cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik
 Lanjutkan intervensi SP 1

Hari Ketiga
Kamis, 20 Gangguan Sp 1 S:
Oktober persepsi sensori: 1. Melakukan BHSP (bina  Klien mengatakan bersedia berkenalan dengan
2022 halusinasi hubungan saling perawat
pendengaran percaya), seperti  Klien mengatakan bahwa namanya adalah Tn D,
dan penglihatan memberi salam, suka dipanggil D, umur 33 tahun
memperkenalkan diri  Klien mengatakan sudah tidak terlalu jelas
nama lengkap, nama mendengar bisikan, suaranya sudah mulai Kelompok D
panggilan asal institusi memudar tetapi kadang masih melihat bayangan-
menyampaikan tujuan bayangan raksasa.
dan panggil klien  Klien mengatakan takut ketika melihat bayangan
dengan panggilan
 Klien mengatakan bayangan itu muncul ketika
kesukaan dan
malam sepi dan ketika mendengar suara mesin
mempertahankan sikap
 Klien mengingat cara menghardik halusinasinya
jujur, empati dan
dengan kata-kata “ Pergi-pergi, kamu tidak
menerima, sampaikan
nyata!”.
kontrak waktu
2. Mengidentifikasi O:
halusinasi : dengan  Klien menjawab salam perawat
mendiskusikan isi,  Kontak kontak mata kadang-kadang.
frekuensi, waktu terjadi  Klien tampak tidak lesu
situasi pencetus,  Klien mampu mempraktikan cara menghardik
perasaan dan respon “pergi! Pergi! Suara palsu. Kamu tidak nyata!”
3. Menjelaskan cara A:
mengontrol halusinasi :  Halusinasi SP 1 Belum teratasi
hardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan P:
kegiatan.  Pertahankan BHSP
4. Melatih cara  Kontrak waktu dengan klien untuk pertemuan
mengontrol halusinasi selanjutnya
dengan menghardik  Latih kembali cara menghardik
5. Memasukan pada  Jelaskan mengontrol halusinasi dengan minum
jadwal kegiatan untuk obat dan bercakap-cakap
latihan menghardik  Intervensi SP 1 dilanjutkan

Hari Keempat
Jum’at, 21 Gangguan Sp 1 S:
Oktober persepsi sensori: 1. Melakukan BHSP - Klien mengatakan melihat bayangan raksasa,
2022 halusinasi (bina hubungan hewan-hewan besar dan kecil
pendengaran saling percaya), - Klien mengatakan masih mendengar suara-suara
seperti memberi bisikan namun agak memudar
dan penglihatan
salam, - Klien mengatakan takut dan cemas ketika melihat
memperkenalkan diri bayangan
nama lengkap, nama
Kelompok D
panggilan asal O:
institusi - Klien terlihat tenang
menyampaikan - Klien tampak melamun
tujuan dan panggil - Tidak ada kontak mata
klien dengan - Klien tampak kooperatif
panggilan kesukaan - Klien mampu mengingat cara menghardik
dan mempertahankan A:
sikap jujur, empati - Intervensi SP 1 dihentikan
dan menerima,
P:
sampaikan kontrak
- Atur jadwal untuk pertemuan selanjutnya
waktu
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan 6 benar
2. Mengidentifikasi
obat
halusinasi : dengan
- Memahami pemberian obat
mendiskusikan isi,
- Menjelaskan akibat putus obat
frekuensi, waktu
- Lanjutkan ke Intervensi SP 2
terjadi situasi
pencetus, perasaan
dan respon
3. Menjelaskan cara
mengontrol
halusinasi : hardik,
obat, bercakap-
cakap, melakukan
kegiatan.
4. Melatih cara
mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
5. Memasukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik

Hari Kelima
Sabtu, 22 Gangguan SP 2 S:
oktober persepsi sensori: 1. Evaluasi kegiatan  Klien mengatakan melihat bayangan-bayangan
2022 halusinasi hitam
menghardik. Beri pujian
pendengaran  Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan
2. Latih cara mengontrol tidak jelas dan sedikit mulai memudar seperti
dan penglihatan
halusinasi dengan obat agak menjauh Kelompok D
(jelaskan 6 benar obat,  Klien sudah mampu mengontrol halusinasi
dengan menghardik
jenis, guna, dosis,
 Klien menyebutkan 6 benar obat “Benar pasien,
frekuensi, kontinuitas benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian,
minum obat) benar cara pemberian obat dan benar kedaluarsa
obat”
3. Jelaskan pentingnya
 Klien menyebutkan nama obat “Olanzapine”
penggunaan obat pada
O:
gangguan jiwa  Klien terlihat tenang
4. Jelaskan akibat jika obat  Klien terlihat menyimak penjelasan perawat
tidak diminum sesuai  Tidak ada kontak mata
 Klien tampak kooperatif
program
 Klien mampu mengingat cara menghardik dan
5. Jelaskan akibat putus mampu menyebutkan nama obat
obat
A:
6. Jelaskan cara berobat  Intervensi SP 2 Dilanjutkan
7. Masukan pada jadwal
kegiatan kegiatan untuk P:
latihan menghardik dan  Klien memahami 6 benar obat
beri pujian.  Klien mengerti akibat putus obat
 Klien mengerti tentang pentingnya minum obat
 Atur kembali kontrak waktu untuk jadwal
pertemuan selanjutnya
Hari Keenam
Jum’at, 28 Gangguan SP 2 S:
Oktober persepsi sensori: 1. Evaluasi kegiatan - Klien mengatakan melihat bayangan-bayangan
2022 halusinasi hitam
menghardik. Beri pujian
pendengaran - Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan
2. Latih cara mengontrol tidak jelas dan sedikit mulai memudar seperti
dan penglihatan
halusinasi dengan obat agak menjauh
- Klien mampu menyebutkan kembali 6 benar obat
(jelaskan 6 benar obat,
“Benar pasien, benar obat, benar dosis, benar
jenis, guna, dosis, waktu pemberian, benar cara pemberian obat dan
frekuensi, kontinuitas benar kedaluarsa obat”
minum obat) - Klien menyebutkan nama obat “Olanzapine”

3. Jelaskan pentingnya
O:
penggunaan obat pada  Klien terlihat tenang
gangguan jiwa  Tidak ada kontak mata
4. Jelaskan akibat jika obat  Klien tampak kooperatif
 Klien mampu mengingat nama obatnya
tidak diminum sesuai
 Klien mampu menyebutkan 6 benar obat
program  Klien mampu menjelaskan kembali akibat putus
5. Jelaskan akibat putus obat
obat  Score AHRS sebelum dilakukan intervensi
melatih cara mengontrol halusinasi dengan
6. Jelaskan cara berobat
berdzikir
7. Masukan pada jadwal - Frekuensi (3)
kegiatan kegiatan untuk - Durasi (3)
latihan menghardik dan - Lokasi (3)
beri pujian. - Kekuatan Suara (4)
- Keyakinan Asal suara (3)
- Jumlah isi suara negatif (3)
- Intensitas suara negatif (2)
- Jumlah suara yang menekan/menyusahkan
(3)
- Intensitas suara yang menekan/menyusahkan
(3)
- Gangguan akibat suara (3)
- Kontrol terhadap suara (2)
A:
- Intervensi SP 2 dilanjutkan

P:
- Atur kembali kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya
- Masukkan kegiatan lain untuk mengontrol
halusinasi
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara
berdzikir sesuai artikel dengan Auditory
Hallucinations Rating Scale (AHRS) sebelum dan
sesudah intervensi
Hari Ketujuh
Sabtu, 29 Gangguan SP 2 S:
oktober persepsi sensori: 1. Evaluasi kegiatan  Klien mengeluhkan ingin pulang
2022 halusinasi  Klien mengatakan masih halusinasi mendengar
menghardik. Beri pujian
pendengaran suara-suara musik padahal tidak ada yang
2. Latih cara mengontrol memutar musik
dan penglihatan
halusinasi dengan obat  Klien mengatakan dulu pernah kecanduan musik Kelompok D
(jelaskan 6 benar obat, (memakai headset)
 Klien mengatakan suara yang didengar suara
jenis, guna, dosis,
musik pop, barat dll
frekuensi, kontinuitas  Klien mengatakan suaranya muncul ketika ingin
minum obat) tidur dimalam hari dan ketika sepi
3. Jelaskan pentingnya O:
 Klien tampak tenang
penggunaan obat pada
 Klien mengingat nama perawat
gangguan jiwa  Klien kooperatif
4. Jelaskan akibat jika obat  Klien mampu mengikuti intruksi untuk
tidak diminum sesuai mengontrol halusinasi dengan cara berdzikir
 Score AHRS hari pertama intervensi
program - Frekuensi (3)
5. Jelaskan akibat putus - Durasi (2)
- Lokasi (2)
obat
- Kekuatan Suara (3)
6. Jelaskan cara berobat - Keyakinan Asal suara (2)
7. Masukan pada jadwal - Jumlah isi suara negatif (2)
kegiatan kegiatan untuk - Intensitas suara negatif (1)
latihan menghardik dan - Jumlah suara yang menekan/menyusahkan
beri pujian. (2)
- Intensitas suara yang menekan/menyusahkan
(2)
- Gangguan akibat suara (2)
- Kontrol terhadap suara (1)
A:
- Intervensi SP 2 dilanjutkan
P:
- Klien mampu menyebutkn cara menghardik dan
menghafal nama obat.
- Klien mampu mengingat 6 benar obat
- Latih kembali cara mengontrol halusinasi dengan
cara berdzikir
Hari Kedelapan
Senin, 31 Gangguan SP 2 S:
Oktober persepsi sensori: 1. Pertahankan BHSP  pasien mengeluhkan ingin pulang
2022 halusinasi 2. Evaluasi kegiatan  pasien mengatakan melihat bayangan hitam yang
pertama yang telah seperti ingin mengejar pasien
pendengaran dilatih dan berikan  pasien mengatakan bayangannya muncul ketika
dan penglihatan pujian ingin tidur dimalam hari dan ketika sepi
3. Bantu pasien memilih  pasien mengatakan mengingat cara mengontrol Kelompok D
kegiatan kedua yang halusinasi dengan cara menghardik, minum obat
akan dilatih dan berdzikir seperti yang diajarkan oleh perawat
4. Latih kegiatan kedua  pasien mengatakan halusinasinya tidak muncul
(alat dan cara pada hari jum’at dan minggu karena hari itu
melakukannya) adalah hari ibadah
5. Masukan pada jadwal  klien mengatakan sekarang merasa lebih tenang
kegiatan untuk latihan : ketika berdzikir
dua kegiatan masing- O:
masing dua kali per hari.  pasien tampak tenang
 pasien mengingat nama perawat
 pasien kooperatif
 tidak ada kontak mata
 klien menyebutkan cara mengontrol halusinasi
dengan berdzikir
 Score AHRS intervensi hari kedua
- Frekuensi (2)
- Durasi (2)
- Lokasi (2)
- Kekuatan Suara (2)
- Keyakinan Asal suara (1)
- Jumlah isi suara negatif (0)
- Intensitas suara negatif (0)
- Jumlah suara yang menekan/menyusahkan
(2)
- Intensitas suara yang menekan/menyusahkan
(2)
- Gangguan akibat suara (1)
- Kontrol terhadap suara (0)
A:
 Intervensi SP 2 tecapai, dilanjukan intervensi ke
SP 3
P:
 Atur kembali kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya
 Latih cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
 Evaluasi kembalu cara menghardik dan minum
obat
 Evaluasi cara mengontrol halusinasi dengan
berdzikir sesuai AHRS

Hari Kesembilan
Selasa, 01 Gangguan SP 3 S:
November persepsi sensori: 1. Evaluasi kegiatan  Pasien mengatakan sudah tidak ada mendengar
2022 halusinasi
latihan menghardik dan suara-suara dan melihat bayangan lagi dari tadi
pendengaran
dan penglihatan obat. Beri pujian. malam sampai sekarang
2. Latih cara mengontrol  Pasien mengatakan perasaan hari ini tenang
halusinasi dengan Kelompok D
 Pasien mengingat cara mengontrol halusinasi
bercakap-cakap ketika dengan cara menghardik
halusinasi muncul  Pasien hapal nama obat (Olanzapine)
3. Masukan pada jadwal  Pasien mengatakan sering berbincang-bincang
kegiatan untuk latihan dengan pasien lain
menghardik, minum  Pasien mengatakan sekarang selalu menggunakan
obat, dan bercakap- cara mengontrol halusinasi dengan cara berdzikir
cakap. sesuai dengan yang diajarkan perawat
O:
 Pasien menyebutkan nama perawat
 Pasien berjabat tangan dengan perawat
 Pasien kooperatif
 Klien terlihat bercakap-cakap dengan pasien lain
 Kontak mata kadang-kadang
 Pasien tampak tenang
 Score AHRS sesudah intervensi cara mengontrol
halusinasi dengan berdzikir
- Frekuensi (1)
- Durasi (0)
- Lokasi (1)
- Kekuatan Suara (0)
- Keyakinan Asal suara (1)
- Jumlah isi suara negatif (0)
- Intensitas suara negatif (0)
- Jumlah suara yang menekan/menyusahkan
(1)
- Intensitas suara yang menekan/menyusahkan
(1)
- Gangguan akibat suara (0)
- Kontrol terhadap suara (0)
A:
- Intervensi SP 3 dilanjutkan
P:
- Lanjutkan mengajari pasien cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap
- Observasi cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap

JADWAL KEGIATAN HARIAN

NAMA PASIEN : Tn. D


UMUR : 33 TAHUN
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Halusinasi Pendengaran dan pennglihatan
JAM (WITA) KEGIATAN Selasa, 18 Rabu, 19 Kamis, 20 Jum’at, 21 Sabtu, 22
Oktober 2022 Oktober 2022 Oktober 2022 Oktober 2022 Oktober 2022

05.30 Sholat TD TD TD M M
06.00 Mandi M M M M M
07.00 Makan Pagi M M M M M
08.00 Minum Obat M M M M M
08.00 Latihan bercakap-cakap T T T T T
09.00 Latihan menghardik M M M M M
10.00 Melakukan aktivitas harian M M M M M
11.30 Makan siang M M M M M
12.00 Tidur siang M M M M M
12.30 Sholat TD TD TD TD TD
13.00 Minum obat - - - - -
13.30 Latihan menghardik TD TD TD TD TD
14.30 Sholat TD TD TD TD TD
15.30 Melakukan aktivitas harian TD TD TD TD TD

Anda mungkin juga menyukai