CABANG BONE
DISUSUN OLEH
AL IMRAN SAPUTRA
0
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada HMI Cabang Bone dan Komisariat UNIM Bone yang
telah memberikan bentuk dorongan dan motivasi yang sangat bermanfaat. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunannya, tidaklahmudah dan masih terdapat
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik, semoga makalah ini
bermanfaat dalam menambah wawasan dan membuka cakrawala pengetahuan
demi menjalankan mandat mulia dari AllahSWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Al Imran Saputra
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I
PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang 2
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN 5
A. Ideologi 5
B. Strategi 6
C. Dinamika social 7
D. Masyarakat Madani 12
E. Strategi HMI dalam Membangun Masyarakat Madani 17
BAB III
PENUTUP 19
A. Kesimpulan 19
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peran seorang intelektual atau yang juga dikenal dengan sebutan kelas
menengah sangat penting dalam membangun masyarakat madani.Orang-orang
yang berpendidikan senantiasa menjadi ruh atau bapak dalam membangun
masyarakat.Sejak awal abad ke-20, kaum intelektual yang juga dikenal dengan
istilah golongan priyayi di Indonesia bergerak membangun sebuah narasi
pergerakan nasional menuntut kemerdekaan.Sampai akhirnya di tahun 1945
Indonesia mendapatkan kemerdekaan atas jasa perjuangan para kaum
intelektual.Bahkan di lingkup dunia, sebuah revolusi dimanapun selalu berawal
dari gagasan kaum intelektual.
3
Dalam upaya membangun masyarakat madani, HMI merancang sebuah
persiapan dengan apa yang dinamakan Ideopolitorstratak (ideologi, politik,
strategi, dan taktik).Perencanaan yang terstruktur dan sistematis dirumuskan mulai
dari ideologi sebagai landasan fundamental, politik sebagai siasat, sampai kepada
strategi dan taktik sebagai ujung tombak.Tentunya ini sangat berkaitan dengan
semangat yang dibawa oleh HMI itu sendiri, yaitu iman, ilmu, dan amal.
Tentunya berbicara strategi bukanlah sebuah hal yang tabu dalam HMI..
Menurut Anggaran Dasarnya, HMI merupakan organisasi mahasiswa yang
bersifat perkaderan dan perjuangan. Maka, strategi merupakan salah satu hal yang
penting dalam upaya membangun masyarakat masyarakat madani.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana idiologi dan strategi HMI dalam menghadapi dinamika sosial ?
2. Bagaimana konsep HMI tentang masyarakat Madani ?
3. Bagaimana strategi HMI dalam mewujudkan masyarakat Madani ?
4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui idiologi dan strategi HMI dalam menanggapi dinamika
sosial
2. Untuk mengetahui konsep masyarakat Madani
3. Untuk mengetahui strategi HMI dalam mewujudkan masyarakat Madani
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ideologi
Istilah ideologi ditemukan oleh filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy (1754-
1836)1.Abad ke-19 adalah zaman ideologi, dimana dalam salah satu dari beberapa
pengertiannya ideologi berarti spekulasi ideal atau abstrak dan teorisasi visioner.
Atau dalam pengertian yang lain istilah ideologi mengacu pada sistem ide-ide
tentang fenomena, terutama fenomena kehidupan sosial, cara berpikir khas suatu
kelas atau individu2. Ideologi juga diartikan sebagai sekumpulan ide, gagasan, dan
keyakinan yang menjadi pedoman dan dipakai sebagai nilai dasar atau
fundamental.
6
sebatas urusan teknis administratif belaka.Kebijakan yang menyangkut
kesejahteraan masyarakat seringkali berlangsung dalam suatu kekosongan
teoritis3.Padahal, dalam perencanaan yang bersangkutan dengan kesejahteraan dan
pembangunan masyarakat, ideologi penting sebagai landasan dasar, landasan
filosofis, dan landasan teoritis yang mempengaruhi epistemologi.
B. Strategi
Seperti yang telah dijelaskan dalam pendahuluan, amal tanpa ilmu tidak
berarti apa-apa, begitupun dengan tindakan tanpa strategi bagaikan tindakan tanpa
target yang jelas.4Begitupun dengan organisasi seperti HMI, tertib administrasi
merupakan hal penting.Strategic bukan hanya berbicara persoalan eksternal, tetapi
diawali dengan tata internal.
7
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai sebuah organisasi yang
menghimpun para kaum intelektual, dalam melaksanakan perjuangannya
membangun masyarakat madani harus mempersiapkan rencana yang matang
mulai dari internal hingga eksternal.Gerak perjuangan mencakup iman yang
teguh, ideologi yang jelas, ilmu yang cukup, tata organisasi yang rapi dan
sistematis, strategi dan taktik yang tepat, serta kemampuan teknis dan teknologi
yang memadai.
C. Dinamika sosial
1. Kark Marx
2. Kingsley Davis
3. Munandar Soelaiman
8
terjadi atas kurun waktu tertentu. Dinamika yang ada di sosial mendorong adanya
interaksi antara komponen masyarakat yang kemudian akan menciptakan
perubahan baik secara progresif ataupun retrogresif.
Kita tahu bahwa Indonesia salah satu negara multi etnis yang memiliki
keberagaman luar biasa di banyak hal. Mulai dari keberagaman beragaman,
keberagaman bahasa, keberagaman budaya dan masih banyak perbedaan yang kita
miliki. Uniknya, Indonesia memiliki persatuan dan kesatuan yang luar biasa.
Nah, jika sampai terjadi perubahan sosial secara mendasar dan terjadi
perubahan yang fundamental (misal Indonesia di jajah) sehingga mengalami
tekanan dan ketidakadilan. Maka masyarakat Indonesia meski berbeda-beda dapat
bersatu melawan dan menghadapi perubahan sosial tersebut demi mendapatkan
hak-hak mereka.
9
b. Dinamika Besar adalah dinamika yang terjadi dalam kelompok sosial
karena adanya perubahan progres (maju) ataupun perubahan regres
(mundur) akibat proses mobilitas sosial yang terjadi
D. Aspek Dinamika Sosial
Ada beberapa aspek yang menjadi latar belakang adanya dinamika sosial
dalam masyarakat yang sangat berpengaruh besar pada pola interaksi sosial dan
keteraturan sosial. Berikut ini aspek-aspek yang ada dalam dinamika sosial:
1. Adaptasi
2. Pencapaian Tujuan
3. Integrasi
Integrasi dalam dinamika sosial adalah upaya untuk tetap bersatu dalam
kelompok untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tertentu. Aspek ini penting
untuk dilakukan sebagai bentuk kesimbangan dan keteraman di dalam kehidupan
seseorang.
10
anggota baru dan memperkenalkan serta mempengaruhi anggota tersebut
dengan unsur budaya yang dimiliki masyarakat setempat.
5. Komunikasi
Itulah sebabnya tidak jarang jika dalam suatu wilayah ada perbedaan
persepsi maupun bentuk lainnya yang menyebabkan terjadinya perpecahan antar
individu, kelompok, bahkan dalam artian luas Antara suku, Antara Negara dan
sebagainya. Ada beberapa penyebab terjadinya konflik, seperti salah satu
contohnya adanya persaingan karena jabatan dalam suatu kelompok tertentu. .
7. Pemecahan masalah
11
menemukan jawaban yang ingin dihasilkan tersebut, seperti beberapa langkah
dalam memecahkan masalah berikut ini:
Dirga.
12
A. Masyarakat Madani
Masyarakat madani mengacu pada istilah civil society yang awalnya dipakai
oleh seorang orator Yunani Kuno yaitu Cicero (106-43 SM), secara harfiah civil
society berasal dari istilah latin yaitu civilis societas5. Menurutnya civil society
merupakan sebuah masyarakat politik (political society) yang memiliki kode
hukum sebagai pengaturan hidup.Adanya hukum yang mengatur kehidupan
masyarakat sebagai pedoman dalam aktivitas kehidupan menandai eksistensi atau
keberadaan suatu masyarakat tersendiri.Mereka hidup di kota-kota yang memiliki
kode hukum sebagai tanda masyarakat yang beradab.Hal ini berkaitan dengan
konsep tentang bangsa. Konsep yang dikemukakan oleh Cicero ini berbicara
tentang individu dan masyarakat secara keseluruhan yang mempunyai sistem
norma yang berlaku sehingga disebut masyarakat beradab.
Konsep Locke dan Rousseau memberikan ciri bahwa kehidupan civil society
terdapat tata kehidupan politik yang berkaitan dengan hukum atau dapat disebut
pemerintahan, dan ada suatu kehidupan sosial ekonomi yang hidup dalam
masyarakat.Maka konsep Locke dan Rousseau memberikan arti bahwa tidak ada
perbedaan antara civil society dengan Negara, karena Negara merupakan bagian
dari civil society.
13
apa yang disebut burgerlische Gesellschaft atau masyarakat borjuis (bourgeois
society). Sedangkan Negara disini diartikan sebagai masyarakat politik atau
political society.Sehingga konsep Hegel ini memperlihatkan bahwa civil society
berhadapan dengan Negara.
Bagi Hegel, civil society ini juga menimbulkan sisi negatif karena memiliki
potensi konflik antara kepentingan-kepentingan yang berbeda dan berbenturan.
Walaupun pada dasarnya dalam masyarakat yang merdeka civil society
menciptakan suatu ruang partisipasi masyarakat dalam perkumpulan-perkumpulan
sukarela yang lahir dari kebiasaan masyarakat, media massa, perkumpulan
profesi, atau yang lainnya yang di Indonesia dapat diartikan sebagai ormas atau
organisasi kemasyarakatan.
Dapat dibuktikan dalam realitasnya civil society ini memiliki potensi konflik
atau bahkan menjadi sumber konflik dalam masyarakat.Tidak jarang kita melihat
hal itu terjadi di Indonesia, karena menurut Hegel diantara ruang partisipasi
masyarakat yang terwujud dalam perkumpulan-perkumpulan memiliki
kepentingan masing-masing yang saling berbenturan.Sehingga Hegel
mengidealiskan institusi Negara, dimana Negara merupakan institusi atau lembaga
yang dapat memelihara kepentingan umat manusia secara universal.
Dalam perdebatan yang panjang tentang konsep civil society ini, muncul
Gramsci yang merupakan seorang komunis Eropa berkebangsaan Itali
14
mengungkapkan pemikirannya tentang konsep civil society.Baginya, civil society
bukan semata-mata mewadahi kepentingan individu seperti menurut Hegel, tetapi
civil society merupakan masyarakat yang didalamnya terdapat organisasi yang
berorientasi melayani kepentingan orang banyak.
Istilah masyarakat madani yang muncul ini berkaitan erat dengan apa yang
kita kenal dengan gerakan prodemokrasi. Mereka bergerak atas nama demokrasi
dan bertujuan membentuk masyarakat yang demokratis sebagai perwujudan
masyarakat madani. Tren ini membuat gerakan prodemokrasi identik dengan
15
gerakan oposisi terhadap pemerintah7.Terlebih konsep ini mirip dengan konsep
Gramsci dengan tujuan masyarakat tanpa kelasnya, sehingga civil society
merupakan masyarakat yang menentang Negara.
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Taufik Abdullah dalam
pengantarnya di buku Masyarakat Madani Karya Dawam Rahardjo. Bahwa apa
yang dikenal di Indonesia dengan organisasi kemasyarakatan (ormas), Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), Non-Government Organization (NGO), lembaga
penelitian, serta badan-badan filantropi memiliki tiga corak dalam aktivitasnya.
Memajukan kesejahteraan, developmental atau pembangunan, dan advocacy atau
pembelaan.
16
Konsep masyarakat madani dalam Islam dikenal dengan istilah khaira
ummah yaitu umat terbaik.Berdasar pada Negara-kota Madinah dengan tiga
cirinya.Pertama, pengakuan bahwa mereka merupakan suatu kesatuan sosial yang
disebut ummah.Kedua, mereka tunduk pada nilai-nilai luhur atau kebajikan yang
disebut khair.Ketiga, menegakkan yang baik (ma’ruf) dan mencegah yang buruk
(munkar).
Ideologi dan strategi menjadi suatu bahan diskursus bagi para kader HMI
dalam membangun dan mewujudkan masyarakat madani.Ideologi menjadi
pedoman normatif HMI sebelum melangkah kedalam urusan strategi, dan
taktik.Tentunya tauhid menjadi landasan filosofis dan berpengaruh terhadap
epistemologi dalam gerak selanjutnya.Bagi HMI jelas, pedoman dasar gerak
langkah HMI termaktub dalam dokumen Nilai Dasar Perjuangan (NDP).
17
Wacana keIslaman dan KeIndonesiaan mencerminkan kekuatan ideologi
dan perjuangan HMI.Di masa silam ketika Indonesia harus berhadapan dengan
ideologi komunis yang berwujud PKI beserta onderbouwnya9, HMI tetap tegak
berdiri menjadi benteng yang mempertahankan keutuhan Indonesia.Bahkan HMI
harus berhadapan dengan ancaman pembubaran.Tidak tergoyahkan dan tidak
mundur sedikitpun HMI melawan komunisme hingga muncul slogan “Langkahi
mayatku sebelum ganyang HMI”.
Inilah sebenarnya hal penting yang menjadi gerak langkah HMI dalam
mewujudkan masyarakat madani.HMI mencetak kader yang melakukan kerja-
kerja intelektual seperti dalam segala konsep dan rumusannya.Sebagai gerakan
18
inetelektual, HMI menjadi gerakan yang mampu mengontrol pemerintah serta
bergerak langsung terjun bersama masyarakat akar rumput.Artinya HMI dapat
bergerak secara vertikal dan horizontal.Gerakan vertikal dilakukan dengan berdiri
sebagai pengontrol pemerintah, dan gerakan horizontal dilakukan dengan
memaksimalkan lembaga pengembangan profesi.
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Semakin banyak diskursus mengenai masyarakat madani dan peran HMI
dalam mewujudkannya.
2. Semakin banyak hasil kajian atau artikel yang dapat dijadikan landasan
literatur dalam mempelajari implementasi ideologi dan strategi HMI dalam
menghadapi dinamika social untuk mewujudkan masyarakat madani.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dirga. Pengertian Dinamika Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi. Diakses pada 27
November 2021 https://id.scribd.com/document/325024808/Pengertian-
Dinamika-Sosial-Menurut-Para-Ahli-Sosiologi
George, Vic dan Paul Wilding. 1992. Ideologi dan Kesejahteraan Rakyat. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti.
21
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA
A. BIODDATA PRBADI
1. Nama : Al Imran Saputra
2. Ttempat tangga lahir : Kawerang, 21 maret 2001
3. Alamat : Desa Kawerang
4. Asal cabang : Cabang Bone
5. Asal Badko : Badko Sulsebar
6. Asal Komisariat : Kom. UNIM Bone
7. No Hp : 0813 4362 5180
8. Email : imranputra2001@gmail.com
9. Mesdai social : IG: @imranputra
10. Perguruan tinggi : UNIM Bone
11. Fakulas/jurusan : Keguruan dan ilmu pendidikan/Bhs.
Indonesia
12. Angkatan kuliah : 2020
13. Motto hidup : Bersama Kita Bisa
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tingkatan Tempat Tahun
SD Inp 6/80 kawerang Desa Kawerang 2013
MTS Pompes AL- Junaidiyah Kel. Biru 2016
SMK Dirgantara Arasoe Desa Arasoe 2019
UNIM BONE Jl. Abu Dg Pasolong 2020
C. JENJANG TRAINING
Tingkatan Cabang Tahun
LK 1 Cabang Bone 2019
22
D. PENGALAMAN ORGANISASI
INTERNAL HMI
Tingakatan Jabatan Periode
Komisariat UNIM Bone Sekretaris Umum 2022 – 2023
EKSTERNAL HMI
Tingkatan Jabatan Periode
HIMABINA Anggota Bidang Seni 2021 - 2022
Hormat Saya.
Foto 3x4
( Al Imaran Saputra )
23