Anda di halaman 1dari 24

IDEOLOGI DAN STRATEGI HMI DALAM MENGHADAPI DINAMIKA

SOSIAL UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI

MAKALAH LATIHAN KADER 2 (INTERMEDIATE TRAINING)

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

CABANG BONE

DISUSUN OLEH

AL IMRAN SAPUTRA

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

CABANG BONE 2022 – 2023

0
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT dengan berkat nikmat-Nya sempurnalahsegala


kebaikan dan tidaklah kita mendapat petunjuk agama sekiranya Allah SWTtidak
memberi petunjuk kepada kita dan segala pujian yang banyak mengandung berkah
kepada-Nya.

Pujian yang memenuhi langit, memenuhi bumi, danmemenuhi alam


semesta serta memenuhi segala sesuatu yang dikehendaki olehRabb kita.Semoga
shalawat dan salam tercurahkan kepada orang yang diutus Allah SWT sebagai
rahmat bagi alam semesta, pembimbing umat manusia, yaitu junjungan dan
pemimpin kita Rasulullah Muhammad Saw. beserta keluarga dansahabat-
sahabatnya, serta semua yang menyeru dengan seruannya dan orang-orang yang
mengikuti sunnahnya sampai hari kiamat.

Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya


dapatmenyusun makalah yang berjudul “Ideologi Dan strategi HMI dalam
menghadapi dinamika Sosial Untuk mewujudkan Masyarakat Madani” Makalah
yang disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Intermediate Training (LK
II) yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Raha.

Terima kasih kepada HMI Cabang Bone dan Komisariat UNIM Bone yang
telah memberikan bentuk dorongan dan motivasi yang sangat bermanfaat. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunannya, tidaklahmudah dan masih terdapat
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik, semoga makalah ini
bermanfaat dalam menambah wawasan dan membuka cakrawala pengetahuan
demi menjalankan mandat mulia dari AllahSWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.

Watampone, 12 Juli 2022


Penulis

Al Imran Saputra

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

BAB I
PENDAHULUAN 2
A. Latar Belakang 2
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN 5
A. Ideologi 5
B. Strategi 6
C. Dinamika social 7
D. Masyarakat Madani 12
E. Strategi HMI dalam Membangun Masyarakat Madani 17

BAB III
PENUTUP 19
A. Kesimpulan 19
B. Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hingga era Reformasi ini, masyarakat Indonesia telah mengalami


pengalaman pahit dalam kehidupan bernegara maupun kehidupan bermasyarakat.
Orde Lama dengan ketidakstabilan politik menyebabkan munculnya
pemberontakan-pemberontakan. Begitupun dengan Orde Baru yang atas nama
kestabilan politik menjalankan cara otoriter dan menghasilkan banyak tragedi
kemanusiaan dibaliknya. Dengan kejenuhan itu, masyarakat mencoba menggali
konsep seperti apa yang dapat diterapkan, sehingga kemudian muncullah konsep
masyarakat madani.

Peran seorang intelektual atau yang juga dikenal dengan sebutan kelas
menengah sangat penting dalam membangun masyarakat madani.Orang-orang
yang berpendidikan senantiasa menjadi ruh atau bapak dalam membangun
masyarakat.Sejak awal abad ke-20, kaum intelektual yang juga dikenal dengan
istilah golongan priyayi di Indonesia bergerak membangun sebuah narasi
pergerakan nasional menuntut kemerdekaan.Sampai akhirnya di tahun 1945
Indonesia mendapatkan kemerdekaan atas jasa perjuangan para kaum
intelektual.Bahkan di lingkup dunia, sebuah revolusi dimanapun selalu berawal
dari gagasan kaum intelektual.

Tentunya membangun masyarakat madani bukan suatu perkara mudah,


perlu sebuah kematangan berpikir.Selain itu, perlu sebuah persiapan dan
perencanaan yang terstruktur, mulai dari landasan fundamental, rancangan
gagasan, pola gerakan, sampai kepada aksi dan implementasi. Sama halnya
dengan Himpunan Mahasiswa Islam yang memiliki tujuan mulia yaitu
“Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan
bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil, makmur yang diridhoi Allah
SWT”. Konsekuensi logis dari tujuannya adalah HMI bertanggungjawab untuk
membangun masyarakat madani.

3
Dalam upaya membangun masyarakat madani, HMI merancang sebuah
persiapan dengan apa yang dinamakan Ideopolitorstratak (ideologi, politik,
strategi, dan taktik).Perencanaan yang terstruktur dan sistematis dirumuskan mulai
dari ideologi sebagai landasan fundamental, politik sebagai siasat, sampai kepada
strategi dan taktik sebagai ujung tombak.Tentunya ini sangat berkaitan dengan
semangat yang dibawa oleh HMI itu sendiri, yaitu iman, ilmu, dan amal.

Senadadengan pesan dari guru bangsa Haji Oemar Said Tjokroaminoto,


bahwa pemuda Islam harus semurni-murninya tauhid, setinggi-tingginya ilmu
pengetahuan, dan sepintar-pintarnya siasat.Iman dan tauhid menjadi landasan
dasar atau ideologi, kemudian politik sebagai amal atau siasat yang dipersiapkan,
dan strategi serta taktik menjadi ilmu yang dipakai dalam menjalankan langkah
politik.

Tentunya berbicara strategi bukanlah sebuah hal yang tabu dalam HMI..
Menurut Anggaran Dasarnya, HMI merupakan organisasi mahasiswa yang
bersifat perkaderan dan perjuangan. Maka, strategi merupakan salah satu hal yang
penting dalam upaya membangun masyarakat masyarakat madani.

Maka tentunya, Himpunan Mahasiswa Islam dalam gerak langkahnya akan


senantiasa bertujuan untuk membangun masyarakat madani. Hal ini menjadi
konsekuensi logis, karena sejatinya HMI adalah perkumpulan orang terdidik dan
kaum intelektual.Seperti halnya Edward W. Said dalam bukunya “Peran
Intelektual”, bahwa tempat seorang intelektual adalah masyarakat.Dengan
Ideopolitorstratak, HMI bertanggungjawab dalam membangun masyarakat
madani.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana idiologi dan strategi HMI dalam menghadapi dinamika sosial ?
2. Bagaimana konsep HMI tentang masyarakat Madani ?
3. Bagaimana strategi HMI dalam mewujudkan masyarakat Madani ?

4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui idiologi dan strategi HMI dalam menanggapi dinamika
sosial
2. Untuk mengetahui konsep masyarakat Madani
3. Untuk mengetahui strategi HMI dalam mewujudkan masyarakat Madani

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ideologi

Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk yang senantiasa berkembang


dan dinamis.Dalam perkembangan kehidupan manusia, senantiasa terjadi
perubahan-perubahan yang menandakan adanya pergerakan dalam sejarah hidup
manusia.Seperti apa yang diteliti oleh Hegel tentang hakikat manusia.Seiring
berkembang dan berubahnya kehidupan manusia, maka berkembang dan berubah
pula hal-hal yang menyertainya, seperti pemikiran, ide, sampai kepada fenomena
sosial.

Pemikiran dan ide menentukan perkembangan kehidupan manusia.


Pemikiran manusia pun berbeda-beda dipengaruhi oleh fenomena apa yang
ditangkap. Muncullah istilah ideologi sebagai landasan filosofis yang
mempengaruhi epistemologi dalam tidakan setiap manusia.Ideologi lahir sebagai
pedoman normatif yang diyakini dan menjadi dasar kepercayaan.

Istilah ideologi ditemukan oleh filsuf Prancis yaitu Destutt de Tracy (1754-
1836)1.Abad ke-19 adalah zaman ideologi, dimana dalam salah satu dari beberapa
pengertiannya ideologi berarti spekulasi ideal atau abstrak dan teorisasi visioner.
Atau dalam pengertian yang lain istilah ideologi mengacu pada sistem ide-ide
tentang fenomena, terutama fenomena kehidupan sosial, cara berpikir khas suatu
kelas atau individu2. Ideologi juga diartikan sebagai sekumpulan ide, gagasan, dan
keyakinan yang menjadi pedoman dan dipakai sebagai nilai dasar atau
fundamental.

Ideologi berkaitan dengan pemikiran tentang fenomena sosial.Tentang


bagaimana membangun masyarakat atau bagaimana masyarakat hidup.Lebih jauh
lagi ideologi juga berkaitan dengan bagaimana cara mensejahterakan masyarakat.
Sebagian besar hal-hal yang menyangkut tentang kesejahteraan hanya diartikan

6
sebatas urusan teknis administratif belaka.Kebijakan yang menyangkut
kesejahteraan masyarakat seringkali berlangsung dalam suatu kekosongan
teoritis3.Padahal, dalam perencanaan yang bersangkutan dengan kesejahteraan dan
pembangunan masyarakat, ideologi penting sebagai landasan dasar, landasan
filosofis, dan landasan teoritis yang mempengaruhi epistemologi.

B. Strategi

Seperti yang telah dijelaskan dalam pendahuluan, amal tanpa ilmu tidak
berarti apa-apa, begitupun dengan tindakan tanpa strategi bagaikan tindakan tanpa
target yang jelas.4Begitupun dengan organisasi seperti HMI, tertib administrasi
merupakan hal penting.Strategic bukan hanya berbicara persoalan eksternal, tetapi
diawali dengan tata internal.

Berbagai pengertian dapat kita temukan dalam mendifinisikan strategi dan


taktik.Jika mengambil istilah peperangan, strategi adalah memanfaatkan
pertempuran untuk mengakhiri peperangan.Sedangkan taktik adalah penggunaan
kekuatan untuk memenangkan suatu pertempuran.Begitupun menurut Mao Tse
Tung strategi adalah menguasai suatu peperangan secara keseluruhan, sedangkan
taktik adalah melakukan kampanye (yang merupakan bagian dari peperangan).

Dalam teori manajemen pemasaran Professor Peter Drucker mendifinisikan


bahwa strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar ( doing the right things ),
dan taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar ( doing the thing right ).
Kemudian dalam pandangan HMI seperti yang diungkapkan oleh Dahlan
Ranuwiharjo selaku pendidik politik di HMI, strategi adalah bagaimana
menggunakan peristiwa-peristiwa politik dalam jangka waktu tertentu untuk
mencapai rencana perjuangan, sedangkan taktik adalah bagaimana menentukan
sikap atau menggunakan kekuatan dalam menghadapi peristiwa politik tertentu
pada saat tertentu.

7
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai sebuah organisasi yang
menghimpun para kaum intelektual, dalam melaksanakan perjuangannya
membangun masyarakat madani harus mempersiapkan rencana yang matang
mulai dari internal hingga eksternal.Gerak perjuangan mencakup iman yang
teguh, ideologi yang jelas, ilmu yang cukup, tata organisasi yang rapi dan
sistematis, strategi dan taktik yang tepat, serta kemampuan teknis dan teknologi
yang memadai.

C. Dinamika sosial

1. Kark Marx

Pengertian dinamika sosial menurut Karl Marx dapat dipandang sebagai


revolusi yang terjadi pada masyarakat demi memperoleh hak-hak mereka
yang dirampas oleh kaum borjuis. Dampak terjadinya perubahan sosial
menciptakan tatanan kehidupan yang sosialis tanpa sekat pemisah dengan
yang lain. Perubahan sosial menurut Karl Marx menekankan pada
perubahan dari feodal ke kapitalis yang pada akhirnya nanti akan mengarah
pada sosialisme.

2. Kingsley Davis

Berbeda dengan pendapat Kingsley Davis yang mendefinisikan dinamka


sosial sebagai bentuk perubahan yang dapat ditandai adanya perubahan di
apisan struktur dan fungsi masyarakat.

3. Munandar Soelaiman

Pengertian perubahan sosial menurut Munandar Soelaiman merupakan


timbulnya dorongan perubahan sosial yang justru diawali dari organisasi
sosial sebagai bentuk kontinuitas dan disorganisasi sosial yang
mengakumulasi atas kekacauan dan kontrol sosial yang tidak efektif.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan dinamika sosial


adalah Segala bentuk perubahan yang terjadi dalam komponen masyarakat yang

8
terjadi atas kurun waktu tertentu. Dinamika yang ada di sosial mendorong adanya
interaksi antara komponen masyarakat yang kemudian akan menciptakan
perubahan baik secara progresif ataupun retrogresif.

Kita tahu bahwa Indonesia salah satu negara multi etnis yang memiliki
keberagaman luar biasa di banyak hal. Mulai dari keberagaman beragaman,
keberagaman bahasa, keberagaman budaya dan masih banyak perbedaan yang kita
miliki. Uniknya, Indonesia memiliki persatuan dan kesatuan yang luar biasa.

Nah, jika sampai terjadi perubahan sosial secara mendasar dan terjadi
perubahan yang fundamental (misal Indonesia di jajah) sehingga mengalami
tekanan dan ketidakadilan. Maka masyarakat Indonesia meski berbeda-beda dapat
bersatu melawan dan menghadapi perubahan sosial tersebut demi mendapatkan
hak-hak mereka.

Dinamika kelompok sosial berkaitan dengan penelaahan tentang faktor


terjadinya hubungan kelompok sosial atas dasar perilaku atau tindakan dalam
kelompok sosial. Hal tersebut bisa terjadi melalui berbagai bentuk interaksi yang
dinamis dengan adanya situasi sosial yang mendukung. Kajian tentang dinamika
kelompok sosial ini berhubungan erat dengan pembentukan struktur sosial dalam
kelompok, norma sosial, perasaan saling memiliki, dan internalisasi dari setiap
perwujudan norma yang ada dalam lingkungan sosial bermasyarakat tersebut.

Jadi, dinamika sosial adalah serangkaian bentuk problematika kehidupan


yang dialami oleh individu maupun kelompok yang melakukan bentuk mobilisasi
sosial dengan cepat sehingga mengubah keteraturan sosial yang sudah berlaku di
masyarakat.Jenis dianamika sosial di masyarakat

Dalam praktiknya di lingkungan masyarakat, dinamika sosial muncul dalam dua


jenis seperti berikut ini:

a. Dinamika Kecil adalah dinamika yang terjadi karena adanya perubahan


baik kecil yang ada di masyarakat dan berpengaruh pada suatu kelompok
sosial

9
b. Dinamika Besar adalah dinamika yang terjadi dalam kelompok sosial
karena adanya perubahan progres (maju) ataupun perubahan regres
(mundur) akibat proses mobilitas sosial yang terjadi
D. Aspek Dinamika Sosial

Ada beberapa aspek yang menjadi latar belakang adanya dinamika sosial
dalam masyarakat yang sangat berpengaruh besar pada pola interaksi sosial dan
keteraturan sosial. Berikut ini aspek-aspek yang ada dalam dinamika sosial:

1. Adaptasi

Adaptasi dalam dinamika sosial sangat dibutuhkan untuk menyesuaikan


masyarakat dengan perkembangan zaman yang tidak terbatas. Adaptasi adalah
bentuk kemampuan masyarakat atau seseorang dan kelompok dalam melakukan
penyesuaian dirinya dengan lingkungan sosial tertentu.

2. Pencapaian Tujuan

Dinamika sosial yang berusaha untuk mencapai tujuan tertentu akan


mengalami perubahan dan perkembangan dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Upaya pencapaian tujuan tersebut dilakukan atas dasar sukarela antar anggota
masyarakat dan dilakukan dengan adanya kesepakatan-kesepakatan tertentu.

3. Integrasi

Integrasi dalam dinamika sosial adalah upaya untuk tetap bersatu dalam
kelompok untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tertentu. Aspek ini penting
untuk dilakukan sebagai bentuk kesimbangan dan keteraman di dalam kehidupan
seseorang.

4. Pola Pemeliharaan dan Perluasan

Masyarakat perlu melakukan perubahan dan membuat pola-pola


pemeliharaan agar tidak terjadi disintegrasi dalam lingkungan sosial tertentu.
Masyarakat ini juga akan melakukan perluasan, misalnya dengan menerima

10
anggota baru dan memperkenalkan serta mempengaruhi anggota tersebut
dengan unsur budaya yang dimiliki masyarakat setempat.

5. Komunikasi

Komunikasi adalah dasar semua interaksi manusia dan berfungsi untuk


semua masyarakat. Setiap masyarakat harus menerima dan menggunakan
informasi tersebut untuk berkomunikasi. Komunikasi masyarakat inilah yang
nantinya akan menjadi perpindahan ide atau gagasan karena adanya kebutuhan
timbal balik antara satu dengan lainnya

6. Konflik Antar Kelompok

Konflik adalah suatu bentuk perbuatan yang dapat memecah belah


masyarakat yang memiliki beragam pemikiran yang berbeda-beda, terutama
dalam menentukan keputusan bersama. Jika terjadi konflik dalam suatu daerah
biasanya ada kepentingan dibaliknya, baik kepentingan personal maupun
kepentingan umum.

Itulah sebabnya tidak jarang jika dalam suatu wilayah ada perbedaan
persepsi maupun bentuk lainnya yang menyebabkan terjadinya perpecahan antar
individu, kelompok, bahkan dalam artian luas Antara suku, Antara Negara dan
sebagainya. Ada beberapa penyebab terjadinya konflik, seperti salah satu
contohnya adanya persaingan karena jabatan dalam suatu kelompok tertentu. .

7. Pemecahan masalah

Dalam praktiknya saat kita menjalani hidup memang selalu berliku,


terkadang bisa merasa nyaman, namun ada kalanya juga merasa tidak nyaman.
Termasuk saat kita hidup dalam suatu daerah yang bisa jadi memiliki persamaan
dan perbedaan dalam menyamakan persepsi maupun tujuan bersama. Dinamika
seperti ini sebenarnya sudah lumrah terjadi dalam sebuah lingkungan masyarakat
tertentu. Saat mendapatkan suatu masalah atau konflik maka membutuhkan solusi
untuk menyelesaikannya. Pemecahan masalah inilah yang merupakan proses

11
menemukan jawaban yang ingin dihasilkan tersebut, seperti beberapa langkah
dalam memecahkan masalah berikut ini:

a. Mendefinisikan masalah Yang Terjadi


b. Menemukan diagnosis besarnya masalah dan penyebabnya
c. Merumuskan strategi alternatif atau merencanakan strategi pemecahan
tertentu
d. Menentukan dan melaksanakan strategi yang dirasa paling dikehendaki

Mengevaluasi keberhasilan strategi yang telah digunakan

Prinsip Dinamika Sosial

Berikut ini beberapa prinsip dinamika sosial yang perlu diketahui:

1. Adanya Partisipasi atau keterlibatan aktif yang meliputi keterlibatan


mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi
tertentu.
2. Saling menghormati pada tiap-tiap anggota masyarakat dengan memiliki
rasa saling menghargai atas pendapat, masukan, dan saran dari yang
lainnya.
3. Percaya Dan Mempercayai dalam membangun hubungan sosial untuk
membentuk jaringan sosial (networks) yang akhirnya di mapankan berupa
pranata (institution) yang saling percaya dengan sifat kejujuran (honesty )
kewajaran (fairness), sikap egaliter (egalitarianism), toleransi (tolerance)
dan kemurahan hati (generosity).
4. Adanya Rasa Keterbukaan untuk mengungkapkan informasi diri kepada
orang lain yang bertujuan untuk mencapai hubungan yang akrab dalam
lingkungan tertentu.

Tidak Mengancam dengan memberi kesempatan semua anggota mayarakat


untuk mengemukakan isi hati dan buah pikirannya tanpa rasa takut dan terancam.

Dirga.

12
A. Masyarakat Madani

Masyarakat madani mengacu pada istilah civil society yang awalnya dipakai
oleh seorang orator Yunani Kuno yaitu Cicero (106-43 SM), secara harfiah civil
society berasal dari istilah latin yaitu civilis societas5. Menurutnya civil society
merupakan sebuah masyarakat politik (political society) yang memiliki kode
hukum sebagai pengaturan hidup.Adanya hukum yang mengatur kehidupan
masyarakat sebagai pedoman dalam aktivitas kehidupan menandai eksistensi atau
keberadaan suatu masyarakat tersendiri.Mereka hidup di kota-kota yang memiliki
kode hukum sebagai tanda masyarakat yang beradab.Hal ini berkaitan dengan
konsep tentang bangsa. Konsep yang dikemukakan oleh Cicero ini berbicara
tentang individu dan masyarakat secara keseluruhan yang mempunyai sistem
norma yang berlaku sehingga disebut masyarakat beradab.

Kemudian di zaman modern istilah civil society dihidupkan kembali oleh


John Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778) yang mengungkapkan
pemikirannya tentang masyarakat dan politik.Mereka mengartikan civil society
atau masyarakat sipil ini sebagai masyarakat politik atau political society.Namun,
yang diungkapkan ini berbeda dengan yang sebelumnya diawali oleh Cicero.

Konsep Locke dan Rousseau memberikan ciri bahwa kehidupan civil society
terdapat tata kehidupan politik yang berkaitan dengan hukum atau dapat disebut
pemerintahan, dan ada suatu kehidupan sosial ekonomi yang hidup dalam
masyarakat.Maka konsep Locke dan Rousseau memberikan arti bahwa tidak ada
perbedaan antara civil society dengan Negara, karena Negara merupakan bagian
dari civil society.

Berbeda dengan Locke dan Rousseau, Hegel (1770-1831) seorang pemikir


Jerman memberikan pandangan lain tentang civil society. Baginya, civil society
dan Negara merupakan dua hal yang berbeda, dua-duanya merupakan bagian dari
tatanan politik (political order). Hegel mengungkapkan, yang dimaksud dengan
civil society merupakan perkumpulan merdeka antara seorang yang membentuk

13
apa yang disebut burgerlische Gesellschaft atau masyarakat borjuis (bourgeois
society). Sedangkan Negara disini diartikan sebagai masyarakat politik atau
political society.Sehingga konsep Hegel ini memperlihatkan bahwa civil society
berhadapan dengan Negara.

Bagi Hegel, civil society ini juga menimbulkan sisi negatif karena memiliki
potensi konflik antara kepentingan-kepentingan yang berbeda dan berbenturan.
Walaupun pada dasarnya dalam masyarakat yang merdeka civil society
menciptakan suatu ruang partisipasi masyarakat dalam perkumpulan-perkumpulan
sukarela yang lahir dari kebiasaan masyarakat, media massa, perkumpulan
profesi, atau yang lainnya yang di Indonesia dapat diartikan sebagai ormas atau
organisasi kemasyarakatan.

Dapat dibuktikan dalam realitasnya civil society ini memiliki potensi konflik
atau bahkan menjadi sumber konflik dalam masyarakat.Tidak jarang kita melihat
hal itu terjadi di Indonesia, karena menurut Hegel diantara ruang partisipasi
masyarakat yang terwujud dalam perkumpulan-perkumpulan memiliki
kepentingan masing-masing yang saling berbenturan.Sehingga Hegel
mengidealiskan institusi Negara, dimana Negara merupakan institusi atau lembaga
yang dapat memelihara kepentingan umat manusia secara universal.

Namun Marx tidak secara otomatis mengidealiskan Negara, karena civil


society disini diartikan sebagai masyarakat borjuis. Kemudian bagi Marx, Negara
pun merupakan alat atau badan pelaksana dari kepentingan golongan borjuis.
Ketika golongan borjuis yang individual ini melancarkan kepentingannya dan
Negara bersikap patuh, makaakan lahir golongan yang terpinggirkan. Disini
Negara tidak lagi menjadi badan yang melindungi dan memelihara kepentingan
universal, tetapi hanya melayani kepentingan golongan.Sehingga, bagi Marx
Negara harus dihapuskan atau digantikan dengan pemerintahan proletariat dan
menciptakan masyarakat tanpa kelas.

Dalam perdebatan yang panjang tentang konsep civil society ini, muncul
Gramsci yang merupakan seorang komunis Eropa berkebangsaan Itali

14
mengungkapkan pemikirannya tentang konsep civil society.Baginya, civil society
bukan semata-mata mewadahi kepentingan individu seperti menurut Hegel, tetapi
civil society merupakan masyarakat yang didalamnya terdapat organisasi yang
berorientasi melayani kepentingan orang banyak.

Menurut Gramsci, civil society inilah yang membangun kesadaran


masyarakat untuk membentengi diri dari kepentingan individu yang dampaknya
merugikan manusia lain. Maka, ketika Negara hanya melayani bahkan melindungi
kepentingan golongan borjuis yang menindas masyarakat rentan atau
terpinggirkan, disana organisasi dalam civil society berada.

Masyarakat madani yang konsep dan pengertiannya mengacu kepada civil


society muncul dalam diskursus akademis pada tahun 1990an. Istilah masyarakat
madani pertama kali dikenalkan dalam ceramah Wakil Perdana Menteri Malaysia
tahun 1993-1998, Anwar Ibrahim dalam Festival Istiqlal tahun 1995. Dalam
ceramahnya, agama merupakan sumber, peradaban adalah prosesnya, dan
masyarakat kota adalah hasilnya.

Dalam pengertiannya, masyarakat madani adalah masyarakat yang mengacu


pada nilai-nilai kebijakan umum.Dasar utama masyarakat madani adalah
persatuan dan integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman hidup,
menghindari diri dari konflik dan permusuhan yang menyebabkan perpecahan
serta hidup dalam suatu persaudaraan6.Masyarakat madani seperti ini
dipertahankan dengan hidupnya ruang partisipasi aktif masyarakat yang terwujud
dalam pembentukan perkumpulan atau organisasi yang melayani kepentingan
orang banyak seperti dalam konsep Gramsci.

Istilah masyarakat madani yang muncul ini berkaitan erat dengan apa yang
kita kenal dengan gerakan prodemokrasi. Mereka bergerak atas nama demokrasi
dan bertujuan membentuk masyarakat yang demokratis sebagai perwujudan
masyarakat madani. Tren ini membuat gerakan prodemokrasi identik dengan

15
gerakan oposisi terhadap pemerintah7.Terlebih konsep ini mirip dengan konsep
Gramsci dengan tujuan masyarakat tanpa kelasnya, sehingga civil society
merupakan masyarakat yang menentang Negara.

Akibatnya sama dengan masyarakat madani yang diisi dengan gerakan


prodemokrasi yang identik dengan gerakan oposisi. Sedangkan gerakan lainnya
yang sebenarnya prodemokrasi tetapi tidak oposisi tidak disebut sebagai gerakan
prodemokrasi.Maka dalam hal ini peran Negara dalam membangun masyarakat
madani adalah penting.Bagaimana organisasi kemasyarakatan yang merupakan
gerakan prodemokrasi ini bergerak dalam dua hal, bekerjasama serta mengontrol
pemerintah.

Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Taufik Abdullah dalam
pengantarnya di buku Masyarakat Madani Karya Dawam Rahardjo. Bahwa apa
yang dikenal di Indonesia dengan organisasi kemasyarakatan (ormas), Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), Non-Government Organization (NGO), lembaga
penelitian, serta badan-badan filantropi memiliki tiga corak dalam aktivitasnya.
Memajukan kesejahteraan, developmental atau pembangunan, dan advocacy atau
pembelaan.

Jadi memang konsep masyarakat madani di Indonesia yang dikemukakan


oleh para intelektual dan cendekiawan kita ini tidak selalu identik dengan oposisi
pemerintah.Justru mereka sepakat bahwa dukungan Negara terhadap organisasi
kemasyarakatan dan teman-temannya merupakan hal yang penting.Maka,
masyarakat madani di Indonesia memiliki konsep yang berbeda walaupun
dasarnya tetap mengacu kepada istilah civil society.Konsepnya adalah masyarakat
madani berbeda dengan Negara atau pemerintahan, ia masyarakat berperadaban
yang diisi dengan ruang partisipasi masyarakat yang terwujud dalam organisasi
yang bercorak kesejahteraan, pembangunan, dan pembelaan.

16
Konsep masyarakat madani dalam Islam dikenal dengan istilah khaira
ummah yaitu umat terbaik.Berdasar pada Negara-kota Madinah dengan tiga
cirinya.Pertama, pengakuan bahwa mereka merupakan suatu kesatuan sosial yang
disebut ummah.Kedua, mereka tunduk pada nilai-nilai luhur atau kebajikan yang
disebut khair.Ketiga, menegakkan yang baik (ma’ruf) dan mencegah yang buruk
(munkar).

Era Reformasi pergerakan menuju masyarakat madani semakin terbuka


lebar. Disamping karena Orde Baru yang berhasil runtuh sehingga semakin besar
usaha membentuk masyarakat yang demokratis, pengalaman bernegara dan
bermasyarakat di Orde Lama dan Orde Baru juga mendesak masyarakat Indonesia
untuk mencari konsep lain 8. Mucullah masyarakat madani sebagai konsekuensi
logis dari pengalaman pahit Orde Lama yang tidak stabil dan Orde Baru yang
otoriter. Semangat Reformasi merupakan semangat menuju masyarakat yang
disebut dengan stabilitas dinamis oleh Prof. Azyumardi Azra.

B. Strategi HMI dalam Membangun Masyarakat Madani

Sudah mejadi keharusan bagi HMI sebagai organisasi mahasiswa tertua di


Indonesia untuk membangun masyarakat madani.Tidak dapat mengelak hal ini
bahkan menjadi tanggung jawab moral bagi HMI.Organisasi yang didirikan pada
tanggal 5 Februari 1947 yang bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1366 H
memberikan warna baru dalam wacana pemikiran dan pergerakan mahasiswa.

Ideologi dan strategi menjadi suatu bahan diskursus bagi para kader HMI
dalam membangun dan mewujudkan masyarakat madani.Ideologi menjadi
pedoman normatif HMI sebelum melangkah kedalam urusan strategi, dan
taktik.Tentunya tauhid menjadi landasan filosofis dan berpengaruh terhadap
epistemologi dalam gerak selanjutnya.Bagi HMI jelas, pedoman dasar gerak
langkah HMI termaktub dalam dokumen Nilai Dasar Perjuangan (NDP).

17
Wacana keIslaman dan KeIndonesiaan mencerminkan kekuatan ideologi
dan perjuangan HMI.Di masa silam ketika Indonesia harus berhadapan dengan
ideologi komunis yang berwujud PKI beserta onderbouwnya9, HMI tetap tegak
berdiri menjadi benteng yang mempertahankan keutuhan Indonesia.Bahkan HMI
harus berhadapan dengan ancaman pembubaran.Tidak tergoyahkan dan tidak
mundur sedikitpun HMI melawan komunisme hingga muncul slogan “Langkahi
mayatku sebelum ganyang HMI”.

Dengan pedomannya, HMI bergerak membela kemanusiaan.Atas dasar


kemanusiaan HMI melawan gerakan komunis dan kapitalis yang menindas.HMI
bergerak atas dasar kemanusiaan dan melawan segala tindak penindasan terhadap
kemanusiaan.Sehingga sesuai dengan sifat asli atau fitrah manusia, ia akan
cenderung pada kebenaran. Hati nuraninya merupakan pemancar bagi
keinginannya untuk melakukan kebenaran.

Dalam konsep masyarakat madani, HMI sebenarnya merupakan bagian dari


upaya mewujudkannya.Dengan pengalamannya, HMI dibentuk dengan daya
intelektualitas yang tinggi.HMI menjadi organisasi yang memiliki budaya literasi
yang tradisi intelektual yang kuat.Tak jarang memang HMI disebut sebagai
platform gerakan inetelektual.Namun, pengalaman dan perjalanan panjang
tersebut bukan tanpa permasalahan dalam struktural maupun fungsional.

Beberapa fase HMI mengalami kemandulan melahirkan kader yang


melaksanakan kerja-kerja intelektual.Spirit intelektualitas tergerus oleh nafsu
kekuasaan dan kepentingan pribadi.Sebuah realitas yang perlu direnungkan
kembali oleh para kader HMI.Padahal konsep dan rumusan organisasi dalam HMI
cukup matang mulai dari hal mendasar hingga teknis.Tidak ada pilihan selain
kembali kepada spirit konsep dan rumusannya.

Inilah sebenarnya hal penting yang menjadi gerak langkah HMI dalam
mewujudkan masyarakat madani.HMI mencetak kader yang melakukan kerja-
kerja intelektual seperti dalam segala konsep dan rumusannya.Sebagai gerakan

18
inetelektual, HMI menjadi gerakan yang mampu mengontrol pemerintah serta
bergerak langsung terjun bersama masyarakat akar rumput.Artinya HMI dapat
bergerak secara vertikal dan horizontal.Gerakan vertikal dilakukan dengan berdiri
sebagai pengontrol pemerintah, dan gerakan horizontal dilakukan dengan
memaksimalkan lembaga pengembangan profesi.

Maka, rumusan ideopolitorstratak HMI menjadi rumusan yang penting


dalam membangun dan mewujudkan masyarakat madani.Tauhid dalam Nilai
Dasar Perjuangan HMI melahirkan wacana KeIslaman dan KeIndonesiaan,
sehingga HMI bergerak atas dasar kemanusiaan.Kemudian dalam gerak
langkahnya HMI bergerak secara vertikal dan horizontal.

19
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Himpunan Mahasiswa Islam merupakan organisasi yang menghimpun kaum


intelektual.Sudah menjadi konsekuensi logis untuk organisasi setua dan sebesar
HMI untuk menjalankan kerja-kerja intelektualnya.Dalam implementasinya, HMI
memiliki rumusan penting yang bernama ideopolitorstratak.Rumusan yang
matang mencakup hal mendasar sebagai keyakinan dan kepercayaan hingga
strategi dan taktik sebagai teknis pelaksanaaan.

Dapat dlihat dengan jelas rumusan ideopolitorstratak HMI.Mulai dari tauhid


dalam Nilai Dasar Perjuangan sebagai ideologi, sehingga melahirkan wacana
keIslaman dan keIndonesiaan.Kemudian politik HMI bergerak atas dasar
kemanusiaan, dan diaktualisasikan dalam dua ranah gerakan yaitu gerakan
vertikal dan gerakan horizontal.

Rumusan tersebut sebagai pedoman kader HMI dalam membangun dan


mewujudkan masyarakat madani.Masyarakat berperadaban yang digerakkan oleh
organisasi berorientasi memajukan kesejahteraan, development atau pembangun,
dan advocacy atau pembelaan sebagai wujud dari ruang partisipasi aktif
masyarakat.

B. SARAN
1. Semakin banyak diskursus mengenai masyarakat madani dan peran HMI
dalam mewujudkannya.
2. Semakin banyak hasil kajian atau artikel yang dapat dijadikan landasan
literatur dalam mempelajari implementasi ideologi dan strategi HMI dalam
menghadapi dinamika social untuk mewujudkan masyarakat madani.

20
DAFTAR PUSTAKA

Aiken, Henry D. 2002. Abad Ideologi. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Alfian, M. Alfan. 2013. HMI 1963-1966 Menegakkan Pancasila di Tengah


Prahara. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Azra, Azyumardi. 1999. Menuju Masyarakat Madani Gagasan, Fakta, dan


Tantangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Culla, Adi Suryadi. 1999. Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori, dan


Relevansinya dengan Cita-Cita Reformasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Dirga. Pengertian Dinamika Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi. Diakses pada 27
November 2021 https://id.scribd.com/document/325024808/Pengertian-
Dinamika-Sosial-Menurut-Para-Ahli-Sosiologi

George, Vic dan Paul Wilding. 1992. Ideologi dan Kesejahteraan Rakyat. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti.

Nugroho, Yohanes Kristianto. 2012. Dinamika Kehidupan Sosial Masyarakat


Temanggung Pasca Kerusuhan. UNY.

Rahardjo, M. Dawam. 1999. Masyarakat Madani: Agama, Kelas Menengah, dan


Perubahan Sosial. Jakarta: LP3ES.

Soehino. 2001. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty.

Tanja, Victor. 1982. Himpunan Mahasiswa Islam Sejarah dan Kedudukannya di


Tengah Gerakan-Gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia. Jakarta:
Penerbit Sinar Harapan.

21
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA

A. BIODDATA PRBADI
1. Nama : Al Imran Saputra
2. Ttempat tangga lahir : Kawerang, 21 maret 2001
3. Alamat : Desa Kawerang
4. Asal cabang : Cabang Bone
5. Asal Badko : Badko Sulsebar
6. Asal Komisariat : Kom. UNIM Bone
7. No Hp : 0813 4362 5180
8. Email : imranputra2001@gmail.com
9. Mesdai social : IG: @imranputra
10. Perguruan tinggi : UNIM Bone
11. Fakulas/jurusan : Keguruan dan ilmu pendidikan/Bhs.
Indonesia
12. Angkatan kuliah : 2020
13. Motto hidup : Bersama Kita Bisa

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tingkatan Tempat Tahun
SD Inp 6/80 kawerang Desa Kawerang 2013
MTS Pompes AL- Junaidiyah Kel. Biru 2016
SMK Dirgantara Arasoe Desa Arasoe 2019
UNIM BONE Jl. Abu Dg Pasolong 2020

C. JENJANG TRAINING
Tingkatan Cabang Tahun
LK 1 Cabang Bone 2019

22
D. PENGALAMAN ORGANISASI

INTERNAL HMI
Tingakatan Jabatan Periode
Komisariat UNIM Bone Sekretaris Umum 2022 – 2023
EKSTERNAL HMI
Tingkatan Jabatan Periode
HIMABINA Anggota Bidang Seni 2021 - 2022

DGFHGHJHJF MOTIVASI MENGIKUTI INTERMEDITE TRAINING ( LK2 )


Sadar akan tugas dan tanggung jawab yang saya emban sebagai kader HMI untuk
memberikan dedikasi kepada HMI Baik kepada kader maupun dedikasi kepada
HMI secara kelembagaan.

Demikian informasi ini saya sampaikan dengann sebenar-benarnya tanpa


ada paksaan dari pihak manapunn dan bersedia menaati seluruh aturan yang
ditetapkan.

Watampone, 12 juli 2022

Hormat Saya.
Foto 3x4

( Al Imaran Saputra )

23

Anda mungkin juga menyukai