Buku Saku SPM Dinkes Maros 2022

BUKU SAKU
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG

KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAROS
TAHUN 2022
dr.H.Muhammad Yunus, S.Ked,

M.Kes
KADIS KESEHATAN KAB. MAROS
Dinas Kesehatan Kabupaten Maros

Jl. Boungenville Kompleks Perkantoran Bupati Maros
Propinsi Sulawesi Selatan Kode Pos 90516
Telp/Fax (0411) 8938277
E-mail : kesehatan@maroskab.go.id
Website : www.kesehatan.maroskab.go.id
KATA PENGANTAR
Buku Saku SPM Bidang Kesehatan Dinkes Kab. Maros Tahun 2022
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Kuasa atas tersusunnya Buku Saku Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan (SPM-BK) Dinas Kesehatan Kabupaten Maros
Tahun 2022.
Buku saku ini merupakan pedoman/petunjuk bagi penanggung

jawab/petugas Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan kepada
masyarakat yang berdasarkan dengan standar pelayanan minimal bidang
Kesehatan tahun 2022.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan

terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
buku saku ini. Semoga upaya kita Bersama dalam memberikan pelayanan
Kesehatan masyarakat di Kabupaten Maros mendapatkan Rahmat dan
Ridho-Nya.
Saran dan kritikan yang bersifat membangun, sangat kami harapkan untuk
penyemmpurnaan dimasa mendatang.
Maros, 02 Januari 2022
Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Maros
dr.H.Muhammad Yunus, S.Ked, M.Kes

Pangkat Pembina Tk. I/ IV b
NIP. 19760708 200701 1 011
TIM PENYUSUN
Pembina : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros
Penanggung Jawab : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Maros
Kontributor Data :
1. Sekretariat
2. Bidang Kesehatan Masyarakat
3. Bidang Pencegahan & Pengendalian Penyakit
4. Bidang Pelayanan Kesehatan
5. Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan
6. Puskesmas Mandai
7. Puskesmas Marusu
8. Puskesmas Turikale
9. Puskesmas Bontoa
10. Puskesmas Maros Baru
11. Puskesmas Lau
12. Puskesmas Bantimurung
13. Puskesmas Simbang
14. Puskesmas Tompobulo
15. Puskesmas Tanralili
16. Puskesmas Moncongloe
17. Puskesmas Cenrana
18. Puskesmas Camba
19. Puskesmas Mallawa
Editor : Tim Program dan Evaluasi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Tim Penyusun
Daftar Isi
Dasar Hukum
Definisi Operasional SPM Kab./Kota
Data Sasaran SPM Bidang Kesehatan Kab. Maros
Referensi
PERMENKES PERMENDAGRI
UU No. 23/2014 PP No. 2/2018 No. 4/2019 No. 59/2021
Pemerintahan Standar Teknis Penerapan

Standar Pemenuhan Mutu
Daerah Pelayanan Pelayanan Dasar pada Standar
Standar Pelayanan Pelayanan
Minimal Minimal Bidang Minimal
Kesehatan
PERMENDAGRI No. 59 Tahun 2021
 Penerapan SPM adalah pelaksanaan SPM yang dimulai dari

tahapan penggumpulan data, penghitungan kebutuhan
pemenuhan pelayanan dasar, penyusunan rencana pemenuhan
pelayanan dasar dan pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar.
 Indeks pencapaian SPM, meliputi : capaian mutu pelayanan
dasar
 Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan sumber
pendanaan dalam pemenuhan penganggaran daerah provinsi
dan daerah kabupaten/kota.
Pelayanan kesehatan ibu hamil :
capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan pelayanan Kesehatan
ibu hamil sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
Pelayanan kesehatan ibu bersalin :

pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan pelayanan
Kesehatan ibu bersalin sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir :

paket pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari cakupan jumlah bayi
baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pelayanan kesehatan Balita :
pelayanan kesehatan Balita usia 0-59 bulan dinilai dari cakupan jumlah
Balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan Balita sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar :

pelayanan kesehatan pada anak usia Pendidikan dasar dinilai dari cakupan
pelayanan kesehatan anak setingkat Pendidikan dasar sesuai standar di
Pelayanan kesehatan pada usia produktif :

pelayanan kesehatan pada usia produktif dinilai dari persentase orang usia
15-59 tahun yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut :

pelayanan kesehatan pada warga negara usia 60 tahun atau lebih dinilai
dari cakupan warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu satu tahun.
Pelayanan kesehatan pada penderita Hipertensi :

pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita Hipertensi, dinilai dari
persentase jumlah penderita Hipertensi usia 15 tahun ke atas yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
Pelayanan kesehatan pada penderita Diabetes Mellitus :

pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita Diabetes Mellitus,
dinilai dari persentase jumlah penderita Hipertensi usia 15 tahun ke atas
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya
Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat :

pelayanan kesehatan sesuai standar bagi ODGJ berat, dinilai dari jumlah
ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di
Pelayanan kesehatan orang dengan terduga Tuberculosis (TB) :

pelayanan kesehatan sesuai standar bagi orang terduga TB, dinilai dari
persentase jumlah orang terduga TB yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV :

pelayanan kesehatan sesuai standar bagi orang dengan risiko terinfeksi
HIV dinilai dari persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Dinas Kesehatan Kab. Maros Tahun 2022
1. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

a. Standar jumlah dan kualitas barang/Jasa
No. Barang Jumlah Fungsi
1 Vaksin Tetanus 1 ampul x Pencegahan
Difteri (Td) sejumlah Tetanus pada
sasaran Ibu Ibu dan Tetanus
Hamil/10 pada Bayi saat
(tergantung Persalinan
status Imunsasi
ibu)
2 Tablet tambah 90 tablet x Pencegahan
darah jumlah ibu anemia
hamil defisiensi besi
dan defesiensi
asam folat
3 Alat deteksi resiko ibu hamil
Tes kehamilan mengetahui
Pemeriksaan HB hamil atau tidak
Pemeriksaan sejumlah mengetahui
golongan darah ibu hamil golongan darah
ibu hamil
sebagai
persiapan
mencari
pendonor darah
bila terjadi
komplikasi
Pemeriksaan sejumlah ibu mengetahui
glukoprotein urin hamil x 15% diabetes dan
resiko pre
eklamsi dan
eklamsi
4 Kartu ibu/ sejumlah ibu form rekam
rekam medis hamil medis bagi
ibu ibu
5 Buku KIA sesuai pencatatan
kebutuhan kesehatan ibu
dan anak
sampai umur
6 tahun
media KIE
bagi ibu dan
keluarganya
b. Standar jumlah dan kualitas SDMK

Tenaga Kesehatan, meliputi :
1) Dokter/Dokter Spesialis Kebidanan
2) Bidan
3) Perawat
c. Petunjuk teknis atau cara pemenuhan standar

No Keterangan
.
1 Pernyataan standar Setiap Ibu Hamil
mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar.
Pemerintah Daerah tingkat
Kab./Kota wajib
memberikan pelayanan
kesehatan
Ibu Hamil sesuai standar
kepada semua Ibu Hamil
di wilayah kerja tersebut
dalam kurun waktu
1 tahun.
2 Definisi Pelayanan antenatal yang
operasional sesuai standar, meliputi :
a. Standar kuantitas
b. Standar kualitas
3 Mekanisme Penetapan sasaran ibu
pelayanan hamil di wilayah kerja
Kab./Kota dalam 1 tahun
menggunakan data
proyeksi BPS atau data riil
yang diyakini benar,
dengan
mempertimbangkan
estimasi dari hasil
survei/riset yang terjamin
validitasnya, yang
ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
Standar kuantitas adalah
kunjungan 4 kali selama
periode kehamilan (K4)
dengan ketentuan :
1) Satu kali pada trimester
pertama
2) Satu kali pada trimester
kedua
3) Dua kali pada trimester
ketiga
Standar kualitas yaitu
pelayanan antenatal yang
memenuhi 10T, meliputi :
1) Pengukuran berat badan
2) Pengukuran tekanan
darah
No Keterangan
.
3) Pengukuran LILA
4) Pengukuran fundus uteri
5) Penentuan presentasi
janin dan DJJ
6) Pemberian imunisasi
sesuai dengan status
imunisasi
7) Pemberian tablet tambah
darah minimal 90 tablet
8) Tes Laboratorium
9)Tatalakasana/penanganan
kasus
10) Temu wicara
4 Capaian kinerja Definisi operasional
capaian kinerja :
Capaian kinerja Pemerintah

Daerah Kab./Kota dalam
kesehatan ibu hamil dinilai
dari cakupan pelayanan
kesehatan ibu hamil sesuai
standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu 1 tahun
5. Teknik penghitungan pembiayaan
No Langkah Variabel Komponen Volume
. Kegiatan
1 Pendataan ibu Petugas pendataan ibu jumlah
hamil hamil petugas x
jumlah desa
biaya transport biaya
petugas/ transport x
BBM frekuensi
pendataan
(terintegrasi
dengan PIS
PK)
Formulir pengadaan 1 form x
paket kegiatan
pendataan pendataan x
jumlah
Puskesmas
2 Pemeriksaan Antenatal
Pelayanan Petugas Pelayanan
dalam gedung antenal
Alat kesehatan pengadaan set 1 paket x
pemeriksaan jumlah
kehamilan Puskesmas,
jaringan dan
jejaringnya
. Kegiatan
Pemeriksaan pengadaan set (1 paket x
Laboratorium pemeriksaan jumlah
Laboratorium sasaran) / 100
ibu hamil
Obat pengadaan 90 tablet Fe x
Tablet Fe jumlah
(90 tablet) sasaran ibu
hamil
Vaksin pengadaan jumlah
paket imunisasi petugas x
Td biaya
transport x
jumlah
kunjungan
(rutin dan
sweeping)
Pelayanan luar Petugas pelayanan jumlah
gedung antenatal petugas x
Biaya transport biaya
petugas/BBM transport x
jumlah
kunjungan
(rutin dan
sweeping)
pemeriksaan jumlah
kehamilan Puskesmas,
(antenatal) jaringan dan
jejaringnya
Obat Pengadaan terintegrasi
Tablet Fe (90 dengan paket
tablet) pengadaan
tablet Fe
pelayanan
dalam gedung
. Kegiatan
Pengisian dan Petugas pengisian dan terintegrasi
pemanfaatan pemanfaatan dengan
Buku KIA Buku KIA pelayanan
antenatal
Buku KIA sesuai 1 buku x
kebutuhan jumlah
sasaran ibu
hamil
Pengisian Register ibu pengadaan 1 paket x
kartu Ibu register kohort jumlah Desa
ibu (integrasi
dan kohort
(antenatal, untuk
bersalin dan kebutuhan
nifas) ibu bersalin
dan ibu
nifas)
Kartu ibu pengadaan 1 paket x
kartu ibu jumlah ibu
hamil
Formulir dan pengadaan 1 paket x
ATK formulir kartu jumlah
ibu, form Puskemas
pelaporan dan
ATK
Rujukan Petugas pelayanan jumlah
kegawat petugas x
daruratan biaya
maternal transport x
biaya transport jumlah
petugas/BBM rujukan
2. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

1 Formulir sejumlah instrumen
partograf sasaran ibu pemantauan
bersalin persalinan
2 Kartu ibu terintegrasi form rekam
(rekam medis) dengan ibu medis bagi
hamil ibu
3 Buku KIA terintegrasi 1) pencatatan
dengan ibu kesehatan ibu
hamil dan anak
sampai umur
6 tahun.
2) media KIE
bagi ibu dan
keluarganya

1) Dokter/Dokter Spesialis Kebidanan dan kandungan
2) Bidan
3) Perawat

No Keterangan
.
1 Pernyataan standar Setiap Ibu bersalin
persalinan sesuai standar.
Pemerintah Daerah tingkat
Kab./Kota wajib
kesehatan Ibu bersalin
sesuai standar kepada
semua Ibu bersalin di
wilayah kerja tersebut
dalam kurun waktu 1
tahun.
2 Definisi Pelayanan persalinan yang
operasional sesuai standar, meliputi :
a. Persalinan normal
b. Persalinan komplikasi
3 Mekanisme Penetapan sasaran ibu
pelayanan bersalin di wilayah kerja
Kab./Kota dalam 1 tahun
menggunakan data
dengan
mempertimbangkan
estimasi dari hasil
validitasnya, yang
Daerah.
Standar persalinan normal
adalah acuan persalinan
normal (APN) sesuai
standar.
1) Dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan
2) Tenaga penolong
minimal 2 orang, terdiri
dari : Dokter dan Bidan; 2
orang Bidan; Bidan dan
Perawat
No Keterangan
.
Standar persalinan
komplikasi mengacu pada
Buku Saku pelayanan
kesehatan ibu di fasilitas
pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan
capaian kinerja :

Daerah Kab./Kota dalam
kesehatan ibu bersalin
dinilai dari cakupan
pelayanan kesehatan ibu
bersalin sesuai standar
di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu 1 tahun
. Kegiatan
1 Pendataan ibu Petugas pendataan ibu jumlah
bersalin bersalin petugas x
jumlah desa
biaya transport biaya
petugas/ transport x
BBM frekuensi
pendataan
(terintegrasi
dengan PIS
PK)
Formulir pengadaan 1 form x
paket kegiatan
jumlah
Puskesmas
2 Pemeriksaan Persalinan
sesuai persalinan jumlah
Permenkes fasilitas
yang berlaku pelayanan
mengatur kesehatan
tentang yang mampu
Puskesmas menolong
*Pengadaan persalinan
Alkes tidka pengadaan set 1 paket x
harus setiap resusitasi bayi jumlah
tahun fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang mampu
menolong
persalinan
. Kegiatan
pengadaan set 1 paket x
perawatan jumlah
pasca fasilitas
persalinan pelayanan
kesehatan
yang mampu
menolong
persalinan
Obat pengadaan 1 paket x
paket obat dan jumlah ibu
BHP untuk bersalin
persalinan
Formulir pengadaan 1 formulir x
Partograf formulir jumlah ibu
partograf bersalin
3 Pengisian dan Buku KIA sesuai terintegrasi
pemanfaatan kebutuhan dengan
Buku KIA pengadaan
paket Buku
KIA pada
pelayanan
kesehatan ibu
hamil
4 Pengisian kartu Register pengadaan 1 paket x
ibu dan kohort kohort ibu register kohort jumlah Desa
ibu ibu (terintegrasi
kartu ibu dengan
pengadaan
kohort ibu
hamil)
ATK pengadaan sudah
ATK terintegrasi
dengan
pengadaan
ATK ibu
hamil
. Kegiatan
5 Rujukan Petugas pelayanan jumlah
pertolonga kegawat petugas x
n daruratan biaya
persalinan maternal transport x
(jika biaya transport jumlah
diperlulan) petugas/BBM rujukan
Alat set kegawat 1 paket x
kesehatan daruratan jumlah
maternal fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
mampu
menolong
persalinan
Pendampin Biaya transport jumlah
g Ibu petugas/BBM pedamping
bersalin ibu
bersalin
(maksimal
2 orang) x
biaya
transport
per
rujukan
Rumah biaya paket
Tunggu sewa/operasiona operasiona
l (jika l rumah
diperlukan) tunggu
3. Indikator Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
Lahir

No Barang Jumlah Fungsi
.
1 Vaksin Pencegah Infeksi
Hepatitis BO Hepatitis B
2 Vitamin K1 Pencegahan
Injeksi sejumlah pendarahan
3 Salep / tetes sasaran bayi Pencegahan
mata antibiotik baru lahir infeksi mata
4 Formulir bayi Pencatatan hasil
baru lahir pemeriksaan fisik
bayi baru lahir
5 Formulir sejumlah 3x Pencatatan hasil
MTBM sasaran bayi pemeriksaan bayi
baru lahir baru lahir dengan
pendekatan
MTBM untuk
bayi sehat dan
sakit
6 Buku KIA Terintegrasi Pencatatan
dengan ibu kesehatan ibu dan
hamil anak sampai umur
6 tahun
Media KIE bagi
ibu dan
keluarganya
1) Dokter/Dokter Spesialis Anak
2) Bidan
3) Perawat

No Keterangan
.
1 Pernyataan standar Setiap bayi baru lahir
kesehatan neonatal esensial
sesuai standar. Pemerintah
daerah tingkat
kabupaten/kota wajib
kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar kepada
semua bayi usia 0-28 hari
di wilayah kerjanya dalam
2 Definisi Pelayanan Kesehatan Bayi
operasional baru lahir yang sesuai
standar, meliputi :
a. Standar kuantitas
b. Standar kualitas
3 Mekanisme Penetapan sasaran bayi
pelayanan baru lahir di wilayah
kabupaten/kota dalam satu
tahun menggunakan data
dengan
mempertimbangkan
estimasi dari hasil
validitasi, yang ditetapkan
oleh Kepala Daerah.
Standar kuantitas adalah
kunjungan minimal 3 kali
selama periode neonatal,
dengan ketentuan :
a) Kunjungan Neonatal 1
(KN1) 6 - 48 jam
b) Kunjungan Neonatal 2
(KN2) 3 - 7 hari
c) Kunjungan Neonatal 3
(KN3) 8 - 28 hari.
Standard Kualitas :
a) Pelayanan neonatal
esensial saat lahir (0-6) jam
Perawatan neonatal
esensial saat lahir meliputi:
(1) Pemotongan dan
perawatan tali pusat.
(2) Inisiasi menyusu dini
(IMD)
(3) Injeksi vitamin K1.
(4) Pemberian salep/tetes
mata antibiotic.
(5) Pemberian imunisasi
(injeksi vaksin hepatitis
BO).
b) Pelayanan neonatal
esensial setelah lahir (6 jam
- 28 hari)
Perawatan neonatal
esensial setelah lahir
meliputi :
(1) Konseling perawatan
bayi baru lahir dan ASI
ekslusif.
(2) Memeriksa kesehatan
dengan menggunakan
pendekatan MTBM.
(3) Pemberian vitamin K1
bagi yang lahir tidak
difasilitasi pelayanan
kesehatan atau belum
mendapatkan injeksi
vitamin K1.
(4) Imunisasi Hepatitis B
injeksi untuk bayi usia <24
jam yang lahir tidak
ditolong tenaga kesehatan
(5) Penanganan dan
rujukan kasus neonatal
komplikasi.
capaian kinerja :
Daerah Kabupaten/Kota
dalam memberikan
pelayanan kesehatan bayi
baru lahir dinilai dari
cakupan jumlah bayi baru
lahir usia 0-28 hari yang
kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
. Kegiatan
1 Pendataan bayi Petugas Pendataan bayi Jumlah
baru lahir baru lahir petugas x
Biaya transport jumlah desa
petugas / BBM x biaya
transport x
frekuensi
pendataan
(terintegrasi
dengan PIS
PK)
Formulir Pengadaan 1 form x
paket kegiatan
jumlah
Puskesmas
2 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Pelayanan Formulir bayi Pengadaan 1 paket x
dalam gedung baru lahir formulir bayi jumlah bayi
baru lahir baru lahir
. Kegiatan
Formulir Pengadaan 1 paket x
MTBM formulir jumlah
MTBM neonatal
Alat kesehatan Set pelayanan 1 paket x
bayi baru lahir jumlah
(0-6 jam) puskesmas,
jaringan dan
jejaringnya
Set kegawat 1 paket x
daruratan jumlah
neonatal puskesmas
dan
jejaringnya
Vitamin K1 Pengadaan Vit 1 ampul x
injeksi K1 injeksi jumlah bayi
baru lahir
Salep/Tetes Pengadaan 1 tube x
mata salep/tetes jumlah bayi
antibiotik mata antibiotik baru lahir/5
Pedoman Pengadaan 1 paket x
pelayanan pedoman jumlah
kesehatan pelayanan puskesmas
neonatal kesehatan dan
esensial neonatal jejaringnya
esensial
Pelayanan luar Kesehatan 1 paket x
gedung neonatal biaya jumlah
transport puskesmas
petugas/BBM dan
jejaringnya
Formulir Pengadaan Terintegrasi
MTBM formulir dengan
MTBM pengadaan
formulir
MTBM pada
pelayanan
dalam gedung
. Kegiatan
Alat kesehatan Set pelayanan Terintegrasi
bayi baru lahir dengan
(0-6 jam) pengadaan set
Vitamin K1 Pengadaan Vit pelayanan
injeksi K1 injeksi bayi lahir (0-
Salep/Tetes Pengadaan 6 jam) pada
mata salep/tetes pelayanan
antibiotik mata antibiotik dalam gedung
3 Pengisian dan Buku KIA Pengadaan Terintegrasi
pemnafaatan buku KIA dengan
buku KIA sesuai pengadaan
kebutuhan paket buku
KIA pada
pelayanan
kesehatan ibu
hamil
4 Pencatatan dan Register Pengadaan Terintegrasi
pelaporan Kohort Bayi register kohort dengan
bayi pengadaan
paket buku
KIA pada
pelayanan
kesehatan ibu
hamil
Formulir Pengadaan 1 Paket x
pelaporan SIP formulir SIP jumlah
puskesmas,
terintegrasi
dengan
pengadaan
formulir SIP
pelaporan
lainnya
Formulir dan Pengadaan 1 Paket x
ATK formulir dan jumlah
ATK puskesmas
. Kegiatan
5 Rujukan Petugas Pelayanan Jumlah petugas x
pertolongan kegawatdaruratan biaya transport x
kasus neonatal biaya jumlah rujukan
komplikasi transport
pada bayi petugas/BBM
baru lahir Alat Set kegawat Terintegrasi
(jika kesehatan daruratan dengan paket
diperlukan) neonatal pengadaan set
kegawatdarurata
n neonatal pada
pelayanan
kesehatan bayi
baru lahir dalam
gedung
Pendamping Biaya transport Jumlah
Bayi Baru petugas/BBM pendamping bayi
Lahir baru lahir
(maksimal 2
orang) x biaya
transport
perrujukan
4. Indikator Pelayanan Kesehatan Balita

.
1 Kuesioner pra Pemeriksaan
skrining perkembangan balita
perkembangan
(KPSP) atau
instrumen standar Sesuai
lain yang berlaku Kebutuhan
2 Formulir DDTK Pencatatan hasil
pelayanan
.
3 Buku KIA Sejumlah Media informasi dan
sasaran ibu pencatatan kesehatan
hamil + jumlah ibu dan anak sampai
balita yang dengan umur 6 tahun
tidak
mempunyai
buku KIA
4 Vitamin A Biru
5 Vitamin A Merah
6 Vaksin imunisasi
dasar :
a. HB0
b. BCG
c. Polio
d. IPV
e. DPT-HB-Hib
f. Campak Rubella
7 Vaksin Imunisasi
Lanjutan :
a. DPT-HB-Hib
b. Campak Memberikan
Rubella kekebalan tubuh dari
Sesuai standar penyakit
8 Jarum suntik dan Pemberian imunisasi
BHP pada balita
9 Peralatan Pengobatan bila
anafilaktik terjadi syok
anafilaktik akibat
penyuntikan
b. Standar jumlah dan kualitas SDMK :
1) Tenaga Kesehatan, meliputi Dokter atau
Bidan,atau Perawat dan Gizi.
2) Tenaga non kesehatan terlatih, meliputi Guru
PAUD dan Kader Kesehatan.

No Keterangan
.
1 Pernyataan standar Setiap balita mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Daerah
Tingkat Kabupaten/Kota
wajib memberikan
standar kepada semua
balita di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu
tahun
2 Definisi Pelayanan Kesehatan
operasional Balita berusia 0-59 bulan
yang sesuai standar,
meliputi :
a. Pelayanan kesehatan
Balita sehat.
b. Pelayanan Kesehatan
Balita sakit.
3 Mekanisme Penetapan sasaran balita
pelayanan diwilayah kabupaten/kota
dalam satu tahun
menggunakan data
dengan
mempertimbangkan
estimasi dari hasil
validitasnya, yang
Daerah.
No Keterangan
.
3 Mekanisme Pelayanan kesehatan balita
pelayanan sehat adalah pelayanan
pemantuan pertumbuhan
dan perkembangan
menggunakan buku KIA
dan skrining tumbuh
kembang, meliputi :
a) Pelayanan kesehatan
balita usia 0-11 bulan :
1) Penimbangan
minimal 8 kali
setahun.
2) Pengukuran
panjang/tinggi
badan minimal
2 kali/tahun.
3) Pemantuan
perkembangan
minimal 2 kali/tahun
4) Pemberian kapsul
vitamin A pada usia
6-11 bulan 1 kali
setahun
5) Pemberian
imunisasi dasar
lengkap
b) Pelayanan kesehatan
balita usia 12-23 bulan
,meliputi :
No Keterangan
.
Mekanisme 1) Penimbangan minimal
pelayanan 8 kali setahun (minimal
4 kali dalam kurun waktu
6 bulan).
2) Pengukuran
panjang/tinggi badan
minimal 2 kali/tahun
3) Pemantuan
perkembangan minimal
2 kali/tahun.
4) Pemberian kapsul
vitamin A sebanyak
2 kali setahun.
5) Pemberian Imunisasi
Lanjutan
c) Pelayanan kesehatan
balita usia 24-59 bulan :
1) Penimbangan minimal
8 kali setahun
(minimal 4 kali dalam
kurun waktu 6 bulan).
2) Pengukuran
panjang/tinggi badan
minimal 2 kali/tahun.
3) Pemantuan
perkembangan
minimal 2 kali/tahun.
4) Pemberian kapsul
vitamin A sebanyak
2 kali setahun.
No Keterangan
.
Mekanisme d) Pemantuan
pelayanan perkembangan balita
e) Pemberian kapsul
Vitamin A
f) Pemberian imunisasi
dasar lengkap
g) Pemberian imunisasi
lengkap
h) Pengukuran berat badan
dan panjang/tinggi badan
i) edukasi dan informasi
Catatan :
a) Balita yang belum mencapai usia 1 tahun di akhir tahun
berjalan, tidak di hitung sebagai cakupan. Perhitungan
balita usia 0-11 bulan dilakukan setelah balita berulang
tahun yang pertama (balita genap berusia 1 tahun/12
bulan).
b) Balita yang belum mencapai usia 24 bulan di akhir tahun
berjalan tidak di hitung sebagai cakupan balita usia 24-35
bulan. Perhitungan dilakukan setelah berulang tahun yang
kedua (balita genap berusia 2 tahun/24 bulan).
c) Balita yang belum mencapai usia 36 bulan, di akhir tahun
berjalan tidak di hitung sebagai cakupan balita usia 36-59
bulan. Perhitungan di lakukan setelah berulang tahun yang
ketiga (balita genap berusia 3 tahun/36 bulan).
. Kegiatan
1 Pendataan Petugas Pendataan Jumlah petugas x
balita 0-59 balita biaya biaya transport x
Bulan transport jumlah kunjungan
petugas/BBM pendataan
(terintegrasi
dengan PIS-PK)
Formulir Pengadaan Jumlah paket x
formulir biaya perpaket x
jumlah puskesmas
2 Pelayanan kesehatan balita
Pelayanan Pengadaan set
dalam pemeriksaan
gedung kesehatan 1 paket x jumlah
anak puskesmas,jaringan
Alat Pengadaan set dan jejaringnya
kesehatan imunisasi
Pengadaan 2 Paket x jumlah
SDIDTK KIT puskesmas jaringan
dan jejaringnya
Formulir Pengadaan 1 form x jumlah
DDTK formulir balita
DDTK
Formulir Pengadaan 1 paket x jumlah
Kuisioner Formulir balita
Pra Skrining Kuesioner Pra
Perkemban Skrining
gan Perkembanga
n
Pelayanan Petugas Pelayanan Jumlah Petugas x
luar gedung Kesehatan Transport x Jumlah
Balita Biaya Kunjungan
transport
petugas/BBM
. Kegiatan
Pelayanan Alat kesehatan Pengadaan Kit 1 Paket x Jumlah
luar gedung Posyandu Puskesmas
Pengadaan Kit Terintegrasi
Imunisasi dengan
Pengadaan Set
Imunisasi pada
pelayanan dalam
gedung
Pengadaan Terintegrasi
SDIDTK KIT dengan
Pengadaan
SDIDTK KIT
pada pelayanan
dalam gedung
Formulir Pengadaan
DDTK Formulir
DDTK
Formulir Pengadaan
Kuesioner Pra Formulir Terintegrasi
Skrining Kuesioner Pra dengan
Perkembanga Skrining pengadaan dalam
n Perkembangan gedung
3 Pengisian Buku KIA Pengadaan Terintegrasi
dan Buku KIA dengan
pemanfaata pengadaan paket
n Buku KIA buku KIA pada
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Hamil
4 Pencatatan Balita Data Jumlah Balita
dan Register Pengadaan 1 Paket x Jumlah
pelaporan Kohort bayi, Register Desa
Kohort Balita Kohort Balita
dan Apras
Formulir dan Pengadaan 1 Paket x Jumlah
ATK formulir dan Puskesmas
ATK
. Kegiatan
5 Pelayanan Petugas Melakukan Jumlah Petugas x
Rujukan kesehatan rujukan secara Biaya Transport x
tepat sesuai Jumlah Rujukan
dengan
kebutuhan
atau
permasalahan
kesehatan
balita yang
5. Indikator Pelayanan Kesehatan Usia
Pendidikan Dasar

.
1 Buku Rapor Sesuai jumlah peserta Pencatatan hasil
Kesehatanku didik di sekolah/ pemeriksaan
madrasah kesehatan
Media KIE
2 Buku Sesuai jumlah anak Pencatatan hasil
Pemantauan usia pendidikan dasar pemeriksaan
Kesehatan di luar satuan Kesehatan.
pendidikan dasar
seperti di pondok
pesantren, panti/LKSA
dan lapas/LPKA/
Posyandu remaja Media KIE.
N Barang Jumlah Fungsi

o.
3 Kuesioner Sesuai jumlah anak Pemeriksaan kesehatan
Skrining usia pendidikan usia pendidikan dasar
kesehatan dasar
4 Formulir Sesuai kebutuhan Umpan balik hasil
Rekapitula dengan skrining/penjaringan
si Hasil mempertimbangkan kesehatan ke
Pelayanan jumlah anak usia sekolah/madrasah
kesehatan pendidikan dasar pencatatan dan pelaporan
usia per
sekolah sekolah/madrasah
dan
remaja
di dalam
sekolah
5 Formulir Sesuai kebutuhan Umpan balik hasil
Rekapitula dengan skrining/penjaringan
si Hasil mempertimbangkan kesehatan di pondok
Pelayanan jumlah,pondok Pesantren/Panti/LKSA/
kesehatan pesantren, Lapas/
usia panti/LKSA dan LKPA/Posyandu remaja
sekolah lapas/LPKA/posyan pencatatan dan pelaporan
dan du remaja per
remaja di puskesmas
luar
sekolah

1) Tenaga Kesehatan, meliputi :
a) Dokter/dokter gigi atau
b) Bidan,atau
No. Kegiatan SDM Kesehatan

Skrining Kesehatan
1 Pemeriksaan status gizi Guru
Tenaga pendamping
di Lapas/LPKA
Tenaga pendamping/
pekerja sosial
di Panti/LKSA
Dokter Kecil, kader
kesehatan remaja termasuk
kader posyandu remaja
2 Pemeriksaan tanda-tanda vital Dokter/dokter
gigi/bidan/perawat/perawat
gigi kader posyandu remaja
3 Pemeriksaan kebersihan diri serta Dokter/dokter
kesehatan gigi dan mulut gigi/bidan/perawat/perawat
gigi Guru BK, Guru UKS
Tenaga pendamping
di Lapas/LPKA
Tenaga pendamping/
pekerja sosial
di Panti/LKSA
Dokter Kecil, kader
kesehatan remaja termasuk
kader posyandu remaja
4 Pemeriksaan ketajaman Dokter/dokter
penglihatan dan pendengaran gigi/bidan/perawat/perawat
gigi
5 Penilaian kesehatan reproduksi Dokter/dokter
gigi/bidan/perawat/perawat
gigi Guru BK, Guru UKS
Tenaga pendamping
di Lapas/LPKA
Tenaga pendamping/
pekerja sosial
di Panti/LKSA

No Keterangan
.
1 Pernyataan standar Setiap anak pada usia
pendidikan dasar mendapatkan
standar. Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wajib
melakukan pelayanan kesehatan
sesuai standar pada anak usia
pendidikan dasar di dalam dan
luar satuan pendidikan dasar di
wilayah kerja kabupaten/kota
dalam kurun waktu satu tahun
ajaran.
2 Definisi Pelayanan kesehatan usia
operasional pendidikan dasar sesuai standar
meliputi :
Skrining kesehatan.
Tindak lanjut hasil skrining
kesehatan.
Keterangan: Dilakukan pada
anak kelas 1 sampai dengan
kelas 9 di sekolah minimal satu
kali dalam satu tahun ajaran dan
usia 7 sampai 15 tahun diluar
sekolah.
3 Mekanisme Penetapan sasaran anak
pelayanan setingkat usia pendidikan dasar
(7 sampai dengan 15 tahun) di
wilayah kabupaten/kota dalam
satu tahun menggunakan data
proyeksi BPS atau data riil yang
diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi
dari hasil survei/ riset yang
terjamin validitasnya, yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah.
No Keterangan
.
3 Mekanisme Skrining kesehatan Pelaksanaan
pelayanan skrining kesehatan anak usia
pendidikan dasar dilaksanakan
di satuan pendidikan dasar
(SD/MI dan SMP/MTS) dan
di luar satuan pendidikan dasar
seperti di pondok pesantren,
panti/LKSA, lapas/LPKA dan
lainnya, meliputi :
a) Penilaian status gizi.
b) Penilaian tanda vital.
c) Penilaian kesehatan gigi dan
mulut.
d) Penilaian ketajaman indera.
Tindaklanjut hasil skrining
kesehatan meliputi :
a) Memberikan umpan balik
hasil skrining kesehatan
b) Melakukan rujukan jika
diperlukan
c) Memberikan penyuluhan
kesehatan
4 Capaian Kinerja Definisi operasional capaian
kinerja :
Daerah Kabupaten/Kota dalam
kesehatan pada anak usia
pendidikan dasar dinilai dari
cakupan pelayanan kesehatan
anak setingkat pendidikan dasar
kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun ajaran.

. Kegiatan
1 Koordinasi Petugas Biaya Jumlah petugas
dan puskesmas transport puskesmas x jumlah
Pendataan sekolah/madrasah,po
sasaran ndok pesantren,
panti/LKSA dan
lapas/LPKA/posyandu
remaja
x Biaya transport
2 Pelaksanaan Petugas Biaya Jumlah petugas
Skrining transport puskemas x Biaya
Kesehatan petugas / transportasi
BBM x jumlah
sekolah/madrasah,po
ndok pesantren,
panti/LKSA dan
lapas/LPKA/posyandu
remaja
Alat UKS Kit Jumlah biaya UKS kit
Kesehatan x 2 x Jumlah
puskesmas
No. Langkah Variabel Komponen Volume
Kegiatan
Instrumen Pengadaan Instrumen pencatatan
Pencatatan buku (buku rapor
pencatatan kesehatanku dan
kuesioner skrining) x
jumlah anak usia
pendidikan dasar
(kelas 1 sampai 9)
di sekolah/madrasah
x biaya di
sekolah/madrasah x
biaya pengadaan
instrumen
Instrumen pencatatan
(buku pemantauan
kesehatan dan
kuesioner skrining) x
jumlah anak usia
pendidikan dasardi
pondok pesantren,
panti/LKSA dan
lapas/LPKA/posyan
du remaja x biaya
pengadaan instrument
Formulir Pengadaan Formulir rekapitulasi
Rekapitulasi formulir di sekolah x jumlah
Hasil rekapitulasi satuan pendidikan
skrining di dasar ( sekolah/
kesehatan sekolah/luar madrasah)
(Penjaringan sekolah dan Formulir rekapitulasi
Kesehatan di Puskesmas di luar sekolah x
dan jumlah pondok
Pemeriksaan pesantren,
Berkala) panti/LKSA dan
lapas/LPKA
Kegiatan
Formulir rekapitulasi
di puskesmas x
jumlah puskesmas
3 Pelaksanaan Formulir Pengadaan formulir rujukan x
tindak Rujukan Jumlah kasus yang
lanjut hasil dirujuk
skrining Formulir Pengadaan formulir laporan /
kesehatan laporan / formulir rekapitulasi x jumlah
rekapitulasi laporan / puskesmas
skrining rekapitulasi
kesehatan Kabupaten /
(Penjaringan Kota
kesehatan
dan
pemeriksaan
berkala)
Petugas Biaya umlah petugas
puskesmas transport puskesmas x jumlah
sekolah/madrasah,
pondok pesantren,
panti/LKSA dan
lapas/LPKA X Biaya
transport
6. Indikator Pelayanan Kesehatan Usia Produktif

.
1 Pedoman dan media Minimal Panduan dalam
KIE 2 per melakukan skrining
Puskesmas kesehatan sesuai standar
2 Alat ukur berat Sesuai Melakukan skrining
badan, jumlah kesehatan
Alat ukur tinggi sasaran
badan,
Alat ukur
lingkarperut,
Tensimeter,
Glukometer,
Tes strip gula darah,
Lancet,
Kapas alkohol,
KIT IVA tes
3 Formulir pencatatan Sesuai Pencatatan dan
dan pelaporan kebutuhan pelaporan
Aplikasi Sistem
Informasi Penyakit
Tidak Menular

1) Tenaga Kesehatan, meliputi :
a) Dokter atau
b) Bidan atau
c) Perawat
d) Gizi
e) Tenaga Masyarakat
2) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai
kualifikasi
tertentu, kader kesehatan.

1 Pengukuran TB, BB, Lingkar Perawat/Petugas Pelaksana
perut dan Tekanan Darah Posbindu terlatih
2 Pemeriksaan kadar gula darah Dokter/Perawat/Bidan/
Petugas Pelaksana Posbindu
terlatih
3 Pemeriksaan SADANIS dan Dokter/Bidan terlatih
IVA (bagi sasaran wanita usia
30-50 tahun)
4 Melakukan rujukan jika Nutrisi/Tenaga Gizi/Petugas
diperlukan Pelaksana Posbindu terlatih
5 Memberikan penyuluhan Dokter/Perawat/Bidan/petugas
kesehatan kesehatan terlatih lainnya/
Petugas Pelaksana Posbindu
terlatih

No. Keterangan
1 Pernyataan standar Setiap warga negara usia 15

tahun sampai 59 tahun
kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan
dalam bentuk edukasi dan
skrining kesehatan sesuai standar
kepada warga negara usia 15-59
tahun di wilayah kerjanya dalam
2 Definisi operasional Pelayanan kesehatan usia
produktif sesuai standar meliputi:
Edukasi kesehatan termasuk
keluarga berencana
Skrining faktor risiko penyakit
menular dan penyakit tidak
menular.
No. Keterangan
3 Mekanisme Penetapan sasaran usia produktif

pelayanan (berusia 15-59 tahun) di wilayah
kabupaten/kota dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS
atau data riil yang diyakini benar,
dengan mempertimbangkan
estimasi dari hasil survei/ riset
yang terjamin validitasnya, yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah
Pelayanan edukasi pada usia
produktif adalah Edukasi yang
dilaksanakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan/atau
UKBM
Pelayanan Skrining faktor risiko
pada usia produktif adalah
skrining yang dilakukan minimal
1 kali dalam setahun untuk
penyakit menular dan penyakit
tidak menular meliputi:
a) Pengukuran tinggi badan, berat
badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah
c) Pemeriksaan gula darah
d) Anamnesa perilaku berisiko
kesehatan meliputi:
a) Melakukan rujukan jika
diperlukan.
b) Memberikan penyuluhan
kesehatan.
Keterangan : Wanita usia 30-50
tahun yang sudah menikah atau
mempunyai riwayat berhubungan
seksual berisiko dilakukan
pemeriksaan SADANIS dan cek
IVA.
No Keterangan
.
4 Capaian Kinerja Definisi operasional capaian
kinerja :

kesehatan usia produktif dinilai
dari persentase orang usia 15–
59 tahun yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan
kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.
Rumus Perhitungan Kinerja
Kegiatan
1 Skrining faktor risiko PTM
Usia 15-59 Petugas Pelayanan
tahun skrining
Alat Pengadaan Terintegrasi dengan
Kesehatan Kit skrining paket pengadaan
PTM peralatan Puskesmas
Suspek Semua orang
penderita sesuai sasaran
usia 15-59
tahun

. Kegiatan
Usia 30-50 Petugas Pelayanan
tahun skrining
Alat Pengadaan Terintegrasi dengan
Kesehatan Kit paket pengadaan
Pemeriksaan peralatan Puskesmas
IVA
Suspek Data Jumlah
penderita sasaran usia
(perempuan) 30-50 tahun
2 Konseling Petugas Pelayanan
tentang konseling
faktor Alat Pengadaan 1 paket/kegiatan x
risiko PTM Kesehatan media jumlah Puskesmas
konseling
PTM
Penderita Data jumlah
dengan penderita
faktor risiko dengan faktor
resiko
3 Pelayanan Petugas Pelayanan
rujukan Kesehatan
kasus ke kasus faktor
Fasilitas risiko PTM
Kesehatan Penderita Data jumlah
Tingkat dengan penderita
Pertama faktor resiko factor risiko
PTM PTM
Alat Pengadaan kit
Kesehatan peralatan
PTM Terintegrasi dengan
Laboratorium Pengadaan paket pengadaan
pemeriksaan peralatan Puskesmas
laboratorium

Kegiatan
4 Pencatatan Petugas Pencatatan
dan dan pelaporan
pelaporan Suspek Data jumlah
faktor risiko dengan orang dengan
PTM faktor risiko faktor risiko
Formulir Pengadaan 1 paket x jumlah
dan ATK formular dan Puskesmas
ATK
7. Indikator Pelayanan Kesehatan Usia Lansia

a. Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
1 Strip uji Sesuai jumlah Pemeriksaan kadar gula
pemeriksaan : sasaran warga darah dan kolesterol
- Gula darah negara usia lanjut dalam darah
- Kolesterol (≥ 60 tahun)
2 Instrumen Geriatric Sesuai jumlah Pemeriksaan kesehatan
Depression Scale sasaran warga usia lanjut (≥ 60 tahun)
(GDS), Instrumen negara usia lanjut meliputi pemeriksaan
Abbreviated Mental (≥ 60 tahun) status mental, status
Test (AMT), dan kognitif dan tingkat
Instrumen Activity kemandirian pada usia
Daily Living (ADL) lanjut
dalam paket Pengkajian
Paripurna Pasien
Geriatri (P3G)
3 Buku Kesehatan Lansia Sesuai jumlah Pencatatan hasil
sasaran warga pemeriksaan kesehatan
negara usia lanjut usia lanjut (≥ 60 Tahun)
(≥ 60 tahun) Media KIE
b. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDMK

1. Tenaga kesehatan:
a) Dokter, atau
b) Bidan, atau
c) Perawat
d) Gizi
e) Tenaga kesehatan masyarakat
2. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu, kader Kesehatan

No. Keterangan
1 Pernyataan standar Penetapan sasaran usia lanjut

(berusia 60 tahun atau lebih) di
diyakini benar,dengan
2 Definisi operasional Pelayanan kesehatan usia lanjut
sesuai standar meliputi :
Edukasi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
Skrining faktor risiko penyakit
menular
3 Mekanisme Penetapan sasaran usia lanjut
pelayanan (berusia 60 tahun atau lebih) di
diyakini benar,dengan
Pelayanan edukasi pada usia
lanjut adalah Edukasi yang
dilaksanakan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan/atau
UKBM dan/atau kunjungan
rumah
pada usia lanjut adalah skrining
yang dilakukan minimal 1 kali
dalam setahun untuk penyakit
menular meliputi:
badan dan lingkar perut
d) Pemeriksaan gangguan mental
e) Pemeriksaan gangguan
kognitif
f)Pemeriksaan tingkat
kemandirian usia lanjut
g) Anamnesa perilaku berisiko
dalam setahun untuk penyakit
menular meliputi:
badan dan lingkar perut
d) Pemeriksaan gangguan mental
e) Pemeriksaan gangguan
kognitif
f) Pemeriksaan tingkat
kemandirian usia lanjut
g) Anamnesa perilaku berisiko
kesehatan meliputi:
a) Melakukan rujukan jika
diperlukan
b) Memberikan penyuluhan
kesehatan
4 Capaian kinerja Definisi operasional capaian
kinerja :

memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar pada warga negara
usia 60 tahun atau lebih dinilai
dari cakupan warga negara
berusia 60 tahun atau lebih yang
mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar minimal 1 kali di
wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun
5. Teknik Perhitungan Pembiayaan

Kegiatan
1 Pendataan Petugas Biaya transport Jumlah Petugas x
Sasaran petugas/BBM Biaya Transport x
Lansia untuk Jumlah kegiatan
Pendataan pendataan
sasaran usia
lanjut
Formulir Pengadaan 1 formulir x
Formulir Kegiatan
Pendataan
2 Skrining Alat Pengadaan 3 Paket
Kesehatan Kesehatan Lansia Kit (perpuskesmas,
Lansia jaringannya, serta
jejaring)
Dapat terintegrasi
dengan paket
pengadaan
peralatan
Puskesmas
Strip uji Sesuai jumlah
pemeriksaan sasaran warga
kadar gula negara usia lanjut
darah dan 1 strip uji
kolesterol pemeriksaan gula
darah dan
kolesterol x
jumlah sasaran
usia lanjut
Form Instrumen Sesuai jumlah
Instrumen Geriatric sasaran usia lanjut
pemeriksaan Depression 1 instrumen
Scale (GDS), pemeriksaan x
Instrumen jumlah sasaran
Abbreviated usia lanjut
Mental Test
(AMT), dan
InstrumenActiv
ity Daily Living
(ADL) dalam
paket instrumen
P3G
Petugas Biaya transport Jumlah Petugas x
petugas/BBM Biaya Transport x
ke Posyandu Jumlah kunjungan
lansia/Posbindu
/Pa nti Wredha/
kunjungan
rumah
3 Pencatatan 1) Buku Pengadaan 1 Buku x Jumlah
dan Kesehatan Buku sasaran usia lanjut
Pelaporan Lansia Kesehatan 1 Paket x Jumlah
termasuk 2) Formulir Lansia Posyandu
pemberian pencatatan Pengadaan Lansia/Posbindu
Buku dan formulir dan
Kesehatan pelaporan ATK
Lansia 3) ATK
Pengadaan
formulir dan
ATK
1 Buku x
Jumlah
sasaran usia
lanjut
1 Paket x
Jumlah
Posyandu
Lansia/Posbi
ndu
Pelayanan Petugas Biaya transport Jumlah Petugas x
rujukan petugas/BBM Biaya Transport x
Jumlah ru
8. Indikator Pelayanan Kesehatan Hipertensi

N Barang Jumlah Fungsi
o
1 Pedoman pengendalian Minimal 2 per Panduan dalam
Hipertensi dan media puskesmas melakukan
KIE penatalaksanaan dan
edukasi sesuai standar
2 Tensimeter Sesuai Mengukur tekanan
kebutuhan darah
3 Formulir pencatatan Sesuai Pencatatan dan
dan Pelaporan kebutuhan pelaporan
Aplikasi Sistem
Informasi PTM

1) Dokter, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Tenaga kesehatan masyarakat

No. Keterangan
1 Pernyataan standar Setiap penderita hipertensi

mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar. Pemerintah daerah
kabupaten/kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar
kepada seluruh penderita hipertensi
usia 15 tahun ke atas sebagai upaya
pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
No. Keterangan
2 Definisi operasional Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai
standar meliputi :
Pengukuran tekanan darah
Edukasi
3 Mekanisme Penetapan sasaran penderita hipertensi
pelayanan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS
terbaru yang di tetapkan oleh Menteri
Kesehatan.
2.Pelayanan kesehatan hipertensi
adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan
minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup
dan/atau kepatuhan minum obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan:
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih
dari 140 mmHg ditambahkan
pelayanan terpai farmaokologi
4 Capaian kinerja Definisi operasional capaian kinerja :

Kabupaten/Kota dalam memberikan
bagi penderita hipertensi, dinilai dari
persentase jumlah penderita hipertensi
usia 15 tahun keatas yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.

N Langkah Variabel Komponen Volume
o Kegiatan
1 Melakukan Petugas Pendataan penderita Jumlah Petugas x
pendataan Hipertensi Transport
penderita
Hipertensi
menurut wilayah Jumlah kegiatan
kerja Fasilitas pendataan x Jumlah
Kesehatan Puskesmas
Tingkat Pertama
Biaya transport
petugas/BBM
Penderita Data Jumlah penderita
Hipertensi Hipertensi
Alat Kesehatan Pengadaan Kit Terintegrasi dengan
Posbindu PTM sesuai pengadaan sarana dan
Permenkes yang prasarana skrining PTM
berlaku
Formulir Pengadaan Formulir 1 Paket x Kegiatan
Pendataan x Jumlah
Puskesmas
2 Melakukan Petugas Pengadaan Tensimeter Terintegrasi dengan
penemuan kasus digital pengadaan sarana dan
Hipertensi untuk prasarana skrining PTM
seluruh pasien dan alkes di
usia ≥ 15 tahun Puskesmas/FKTP
di Fasilitas
Kesehatan
Tingkat Pertama
Strip uji pemeriksaan Sesuai jumlah sasaran
kadar gula darah dan warga negara usia lanjut
kolesterol 1 strip uji pemeriksaan
gula darah dan kolesterol
x jumlah sasaran usia
lanjut
Alat Kesehatan Instrumen Geriatric Sesuai jumlah sasaran
Depression Scale usia lanjut
(GDS), Instrumen 1 instrumen pemeriksaan
Abbreviated Mental x jumlah sasaran usia
Test (AMT), dan lanjut
InstrumenActivity
Daily Living (ADL)
dalam paket instrumen
P3G
N Langkah Variabel Komponen Volume
o Kegiatan
Penderita Data Jumlah Penderita Hipertensi
Hipertensi
3 Melakukan Petugas Pelayanan Kesehatan
pelayanan dan KIE pada
kesehatan sesuai penderita Hipertensi
standar, berupa
edukasi untuk
perubahan gaya
Penderita Data Jumlah Penderita
hidup (diet
Hipertensi Hipertensi yang
seimbang,
mendapatkan
istirahat yang
pelayanan kesehatan
cukup, aktifitas
sesuai standard
fisik, dan kelola
Penggandaan
stress) serta
Edukasi bahan/media KIE
kepatuhan Media KIE Pengadaan Obat
minum obat dan/ Hipertensi
atau terapi
farmakologi
4 Melakukan Petugas Pelayanan rujukan
rujukan ke kasus hipertensi sesuai
FKRTL sesuai kriteria rujukan
kriteria Penderita Data Jumlah Penderita
Hipertensi Hipertensi yang
dirujuk
9. Indikator Pelayanan Kesehatan Penderita

Diabetes Melitus

1 • Glukometer Sesuai Kebutuhan Melakukan
• Strip tes Gula Darah Sesuai Sasaran pemeriksaan Gula
• Kapas Alkohol Sesuai Sasaran Darah
• Lancet Sesuai Sasaran
2 Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Pencatatan dan
pelaporan Aplikasi SI pelaporan
PTM
3 Pedoman dan media Minimal 2 Panduan dalam
KIE perpuskesmas melakukan
penatalaksanaan
sesuai standard

Tenaga kesehatan meliputi :
1. Dokter, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat

No. Keterangan
1 Pernyataan standar Setiap penderita diabetes melitus

mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar.Pemerintah
Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban
untuk memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada
seluruh penderita Diabetes Melitus
(DM) usia 15 tahun ke atas sebagai
upaya pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
2 Definisi operasional Pelayanan kesehatan penderita diabetes
melitus sesuai standar meliputi :
Pengukuran gula darah
Edukasi
Terapi farmakologi
No. Keterangan
3 Mekanisme Penetapan sasaran penderita diabetes melitus

Pelayanan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru
yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatanpan
sasaran ibu hamil di wilayah kerja Kab./Kota
dalam 1 tahun menggunakan data proyeksi
BPS atau data riil yang diyakini benar,
dengan mempertimbangkan estimasi dari
hasil survei/riset yang terjamin validitasnya,
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Pelayanan kesehatan diabetes mellitus adalah
pelayanan kesehatan sesuai standar yang
meliputi :
a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal
satu kali sebulan di fasilitas pelayanan
kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau
Nutrisi
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
4 Capaian Definisi operasional capaian kinerja :
Kinerja
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota

dalam memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar bagi penderita DM dinilai dari
persentase penderita DM usia 15 tahun ke
atas yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
Kegiatan
1 Melakukan Petugas Pendataan Terintegrasi
pendataan penderita DM Jumlah
penderita DM Biaya transport Petugas x
menurut wilayah petugas/BBM Transport x
kerja Fasilitas Jumlah
Kesehatan Tingkat kegiatan
Pertama pendataan x
Jumlah
Puskesmas
Penderita Data Jumlah

DM penderita DM
Formulir Pengadaan 1 Paket x
Formulir Kegiatan
Pendataan x
Jumlah
Puskesmas
2 Melakukan Petugas Pelayanan
skrining penderita Skrining
DM untuk seluruh Alat Pengadaan Terintegrasi
pasien di Fasilitas Kesehatan Glucometer dengan
Kesehatan Tingkat pengadaan
Pertama sarana dan
prasarana
skrining PTM
DM Penderita DM
3 Melakukan Petugas Pelayanan
pelayanan Kesehatan dan
kesehatan sesuai KIE pada
standar, berupa penderita DM
edukasi tentang
diet makanan dan
aktivitas fisik,
serta terapi
farmakologi

Kegiatan
DM Penderita DM
Bahan Penggandaan 1 Paket x
edukasi bahan edukasi Jumlah
Puskesmas
Obat Pengadaan Terintegrasi
Obat DM yang dengan paket
tidak termasuk pengadaan obat
dalam Puskesmas,
pengadaan obat sesuai dengan
JKN kebijakan dan
ketentuan yang
berlaku di
daerah
Alat Pengadaan Kit Terintegrasi
Kesehatan Posbindu PTM dengan
pengadaan
sarana dan
prasarana
skrining PTM
4 Melakukan Petugas
rujukan ke FKRTL
untuk pencegahan Penderita Data Jumlah
komplikasi DM Penderita DM
yang dirujuk
5 Penyediaan Pemeriksa Pengadaan Alat 1 Paket x
peralatan an dan Reagen Jumlah kasus
kesehatan DM Kesehatan (Bahan Habis
DM Pakai)
Pemeriksaan
Kesehatan DM
6 Penyediaan obat Obat DM Pengadaan Terintegrasi
DM Obat DM dengan paket
pengadaan obat
Puskesmas

Kegiatan
7 Pencatatan dan Terintegrasi
Pelaporan dengan
pencatatan dan
pelaporan SPM
8 Monitoring dan Terintegrasi
Evaluasi dengan
monitoring dan
evaluasi
layanan dan
mutu SPM
bidang
kesehatan
lainnya
10. Indikator Pelayanan Kesehatan Orang

Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat

1 Buku Pedoman Diagnosis Minimal Pedoman gejala
Penggolongan Gangguan Jiwa 1 per klinis ODGJ
(PPDGJ III) atau buku Pedoman Puskesmas (Psikotik akut dan
Diagnosis Penggolongan Skizofrenia) untuk
Gangguan Jiwa terbaru (bila menentukan
sudah tersedia) diagnosis
2 Kit berisi 2 Alat Fiksasi sesuai Alat fiksasi
kebutuhan sementara yang
digunakan saat
ODGJ dalam
kondisi akut/gaduh
gelisah
sesuai Pencatatan dan
kebutuhan Pelaporan
Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan

Jiwa (ODGJ) Berat dilakukan oleh minimal 1 orang dokter
dan/atau perawat terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan
lainnya. Jenis pelayanan dan sumber daya kesehatan yang
dibutuhkan sebagai berikut :
1 Pemeriksaan kesehatan jiwa Dokter dan/ atau Perawat
a. Pemeriksaan status mental yang terlatih jiwa dan/ atau
b. Wawancara tenaga kesehatan terlatih
2 Edukasi Dokter dan/ atau Perawat
yang terlatih jiwa dan/ atau
tenaga kesehatan terlatih

No. Keterangan
1 Pernyataan standar Setiap orang dengan gangguan jiwa berat

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah daerah
Kabupaten/Kota wajib memberikan
kepada seluruh orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ) berat sebagai upaya
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya
2 Definisi Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat
operasional sesuai standar bagi psikotik akut dan
Skizofrenia meliputi :
Pemeriksaan kesehatan jiwa
Edukasi
No. Keterangan
3 Mekanisme Penetapan sasaran pada ODGJ berat

pelayanan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru
yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi :
a) Pemeriksaan status mental
b) Wawancara
Edukasi kepatuhan minum obat.
Melakukan rujukan jika diperlukan
4 Definisi Capaian kinerja Pemerintah
operasional Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
ODGJ Berat, dinilai dari jumlah ODGJ
berat yang mendapatkan pelayanan sesuai
waktu satu tahun.
Jumlah ODGJ berat di wilayah

kerja Kab/Kota yang
Persentase ODGJ berat
kesehatan jiwa sesuai standar
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan = x 100%
jiwa sesuai standar Jumlah ODGJ berat
berdasarkan proyeksi di
wilayah kerja Kab/Kota dalam
kurun waktu satu tahun

Kegiatan
1 Penderita ODGJ Tenaga Pendataan Jumlah tenaga
berat menurut kesehatan ODGJ berat kesehatan x
data estimasi Biaya transport transport x jumlah
wilayah kerja petugas/BBM kegiatan
Fasilitas pendataan x
Kesehatan Jumlah Fasilitas
Tingkat Pertama Kesehatan Tingkat
(FKTP) Pertama (FKTP)
biaya transport biaya transport x
petugas/BBM frekuensi
pendataan
(terintegrasi
dengan PIS PK)
Materi KIE Penggandaan 1 Paket
materi penggandaan
materi KIE x
jumlah ODGJ
Buku Kerja Penggandaan Buku Kerja x
(ODGJ, buku kerja Jumlah ODGJ
Perawat, Buku Kerja x
Kader) Jumlah Perawat
Buku Kerja x
Jumlah Kader
Paket Penggandaan 1 Paket
Formulir Formulir penggandaan
Pencatatan Formulir x
dan kegiatan
Pelaporan pendataan x
jumlah Fasilitas
Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP)

Kegiatan
2 Melakukan Dokter Buku PPDGJ– 1 Dokter x 1
diagnosis III (ICD-10) PPDGJ-III (ICD-
terduga ODGJ 10) x jumlah
berat dan Fasilitas
melakukan Kesehatan
penatalaksanaan Pelayanan Primer
medis (FKTP)
Data ODGJ berat Jumlah ODGJ
Estimasi berat
Diagnosis
jumlah
ODGJ berat
3 Pelaksanaan Tenaga Biaya transpor Jumlah tenaga
kunjungan kesehatan tenaga kesehatan atau
rumah (KIE (Dokter dan kesehatan atau kader x Standar
Keswa, melatih atau kader/BBM per Biaya Transpor x
perawatan diri, perawat) kunjungan Jumlah Kunjungan
minum obat rumah (unit rumah
sesuai anjuran cost
dokter dan disesuaikan
berkesinambung dengan standar
an, kegiatan biaya yang
rumah tangga berlaku di
dan aktivitas daerah
bekerja setempat)
sederhana)
4 Melakukan Dokter dan Biaya transpor Jumlah tenaga
rujukan ke atau perawat tenaga kesehatan x
FKRTL atau Fasilitas kesehatan/BBM Standar Biaya
Rumah Sakit Kesehatan per Rujukan Transpor x 30%
Jiwa (RSJ) Tingkat (unit cost Jumlah ODGJ x
Pertama disesuaikan Jumlah Fasilitas
(FKTP) dengan standar Kesehatan Tingkat
biaya yang Pertama (FKTP)
berlaku di
daerah
setempat)
Kegiatan
Kit Berisi 2 Alat Fiksasi 2 Alat Fiksasi x
Alat Fiksasi tangan dan kaki Fasilitas
Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP)
Laporan Data Terintegrasi
monitoring dan dengan Laporan
evaluasi SPM di FKTP
11. Indikator Pelayanan Kesehatan Orang

Tubercolusis
1 Media KIE (leaflet, lembar Sesuai Menyampaikan
balik, poster, banner) kebutuhan informasi tentang
TBC
2 Reagen Zn TB Sesuai jumlah Bahan Pemeriksaan
sasaran terduga Terduga TBC
TBC
3 Masker jenis rumah tangga Sesuai Pencegahan
dan Masker N95 kebutuhan penularan TBC
sasaran terduga
TBC
4 Pot dahak, kaca slide, bahan Sesuai Bahan Pemeriksaan
habis pakai (Oil Emersi, kebutuhan Terduga TBC
Ether Alkohol Lampu
spirtus/bunsen, ose/lidi),
rak pengering
5 Catridge Tes cepat Bahan Pemeriksaan
Molekuler Terduga TBC
6 Formulir pencatatan dan Pencatatan dan
pelaporan pelaporan
Sesuai
7 Pedoman/ standar Panduan dalam
kebutuhan
operasional prosedur melakukan
penatalaksanaan
sesuai standar

1. Tenaga kesehatan meliputi :
a) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter
spesialis paru, atau
b) Perawat
c) Analis Teknik Laboratorium Medik (ATLM)
d) Penata Rontgen
2. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai
kualifikasi tertentu; kader Kesehatan

No. Keterangan
1 Pernyataan standar Setiap orang terduga Tuberkulosis (TBC)

standar.Pemerintah Kabupaten/Kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada orang terduga TBC di
wilayah kerja Kabupaten/Kota tersebut
2 Definisi Pelayanan orang terduga TBC sesuai

operasional standar bagi orang terduga TBC
meliputi :
1. Pemeriksaan klinis
2. Pemeriksaan penunjang
3. Edukasi
3 Mekanisme Penetapan sasaran orang terduga TBC
pelayanan menggunakan data orang yang kontak erat
dengan penderita TBC dan di tetapkan
oleh Kepala Daerah.
Pemeriksaan klinis Pelayanan klinis
terduga TBC dilakukan minimal 1 kali
dalam setahun, adalah pemeriksaan gejala
dan tanda
No. Keterangan
3 Mekanisme Penunjang, adalah pemeriksaan dahak

pelayanan dan/atau bakteriologis dan/atau radiologis
Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan

penularan.
Melakukan rujukan jika diperlukan.
4 Capaian kinerja Capaian kinerja Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan sesuai standar bagi orang
dengan terduga TBC dinilai dari
persentase jumlah orang terduga TBC
yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai
waktu satu tahun.
Jumlah orang terduga TBC

yang dilakukan pemeriksaan
Persentase Orang terduga penunjang dalam kurun
TBC mendapatkan waktu satu tahun.
pelayanan TBC sesuai
= x 100%
Jumlah orang terduga TBC yang
dilakukan pemeriksaan
penunjang dalam kurun waktu
satu tahun.

Kegiatan
1 Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan Petugas Transport Jumlah petugas x
klinis di luar jumlah keluarga yang
gedung diskrining/ kontak
investigasi /follow up
x jumlah kunjungan
Pemeriksaan Petugas Jasa Pelayanan 1 Paket

klinis dalam
gedung
2 Pemeriksaan Alat bahan Pot dahak Jumlah pot dahak x
Penunjang perkiraan terduga
TBC (kegiatan
terintegrasi dengan
pengadaan dalam
gedung)
Pendataan Formulir Jumlah lembar
formulir skrining x
perkiraan terduga
TBC
Pemeriksaan Kaca Slide Perkiraan jumlah
terduga TBC X
jumlah pemeriksaan
SP/PS (5 buah) unit
cost x satuan harga
Reagen Perkiraan jumlah
TBC x jumlah
pemeriksaan SP/PS
(1 paket reagen/10) X
satuan harga)
Cartridge Tes Sesuai kebutuhan
cepat molekuler
Bahan Lab. Jumlah bahan Lab
Lainnya (Oase, (paket) x terduga
oil imersi, dll) TBC
Alat Masker rumah Jumlah sasaran
pelindung tangga terduga TBC x
diri jumlah masker
(pemakain 2 bulan=
60) x unit cost
Masker N95 Jumlah sasaran
terduga TBC resistan
Obat x jumlah
kebutuhan masker
(pemakain 2 bulan)
x unit cost
3 Edukasi Petugas Transport Jumlah petugas x
Transport x jumlah
penyuluhan x jumlah
puskesmas (dapat
terintegrasi dengan
program lain
Media KIE Cetak Media 1 Paket x Jumlah
KIE Puskesmas
peserta Konsumsi Snack
(disesuaikan
kebutuhan/kond
isi)
4 Rujukan Alat dan Formulir Sesuai kebutuhan
bahan rujukan
12. Indikator Pelayanan Kesehatan Orang Dengan

Resiko Terinfeksi HIV (Human
Immunodeficiency Virus)
N BARANG JUMLAH FUNGSI
O
1 Media KIE berupa lembar Sesuai kebutuhan Menyampaikan
balik, leaflet, poster, informasi tentang
banner HIV AIDS
2 Tes Cepat HIV (RDT) Sesuai yang Deteksi dini
pertama) kebutuhan (Skrining) HIV
3 Bahan medis habis pakai Sesuai Pengambilan
- Handschoen kebutuhan darah perifer dan
- Alkohol swab atau vena
- Plester
- Lancet/jarum steril
- Jarum+spuit yang
sesuai/vacutainer dan
jarum sesuai
4 Alat tulis Sesuai Pencatatan dan
Rekam medis berisi kebutuhan Pelaporan
nomor rekam medis,
Nomor fasilitas pelayanan
kesehatan pelaksana,
nomor KTP/NIK

1. Tenaga kesehatan meliputi :
a) Dokter/ dokter spesialis penyakit dalam/ dokter spesialis
kulit dan kelamin, atau
b) Perawat
c) Bidan
d) ATLM
2. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi
tertentu :
a) Pendamping
b) Penjangkauan
c. Petunjuk Teknis atau Cara Pemenuhan Standar
No. Keterangan
1 Pernyataan standar
Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV
standar. Pemerintah daerah
Kabupaten/Kota wajib memberikan
kepada setiap orang dengan risiko
terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia, di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun
2 Definisi Pelayanan kesehatan yang diberikan
operasional kepada orang dengan risiko terinfeksi HIV
sesuai standar meliputi :
1) Edukasi perilaku berisiko
2) Skrining
Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV
yaitu :
1) Ibu hamil, yaitu setiap perempuan yang
sedang hamil.
2) Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti
terinfeksi TBC dan sedang mendapat
pelayanan terkait TBC
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS),
yaitu pasien yang terbukti terinfeksi IMS
selain HIV dan sedang mendapat
pelayanan terkait IMS
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang
melakukan hubungan seksual dengan
orang lain sebagai sumber penghidupan
utama maupun tambahan, dengan imbalan
tertentu berupa uang, barang atau jasa
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan
lelaki (LSL), yaitu lelaki yang pernah
berhubungan seks dengan lelaki lainnya,
sekali, sesekali atau secara teratur apapun
orientasi seksnya (heteroseksual,
homoseksual atau biseksual)
No. Keterangan
6) Transgender/Waria, yaitu orang yang

memiliki identitas gender atau ekspresi
gender yang berbeda dengan jenis kelamin
atau seksnya yang ditunjuk saat lahir,
kadang disebut juga transeksual.
7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu

orang yang terbukti memiliki riwayat
menggunakan narkotika dan atau zat
adiktif suntik lainnya.
8) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),
yaitu orang yang dalam pembinaan
pemasyarakatan Kementerian Hukum dan
HAM dan telah mendapatkan vonis tetap.
3 Mekanisme 1) Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh
pelayanan Kepala Daerah berdasarkan orang yang
berisiko terinfeksi HIV (penderita TBC,
IMS, penjaja seks, LSL, transgender,
WBP, dan ibu hamil).
2) Edukasi perilaku berisiko dan
pencegahan penularan
3) Skrining dilakukan dengan
pemeriksaan Tes Cepat HIV minimal 1
kali dalam setahun.
4) Melakukan rujukan jika diperlukan.
4 Capaian kinerja Definisi Operasional Capaian kinerja
Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
memberikan pelayanan sesuai standar
bagi orang dengan risiko terinfeksi HIV
dinilai dari persentase orang dengan risiko
terinfeksi HIV yang mendapatkan
pelayanan HIV sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

Kegiatan
1 Penentuan orang ibu hamil
sasaran yang
berisiko
terinfeksi Populasi kunci
HIV
Jumlah Penderita TBC dan
penderita IMS
Terintegrasi
Akses WBP
2 Pemetaan Petugas Biaya transport Terintegrasi
penemuan petugas (BBM)
kelompok Penemua Pelayanan pasif /aktif
sasaran n sasaran
Data KTP/NIK
individu
sasaran
Formulir Pengadaan kartu Paket pengadaan
penerima pelayanan kartu SPM
dasar SPM Kesehatan
3 Promosi Media Penyiapan 1 paket x jumlah
kesehatan dan KIE penyusunan dan fasyankes
Penyuluhan Pengadaan media
KIE, termasuk
koneksi internet
Petugas Biaya transport Jumlah petugas x
petugas (BBM) dan transpor x jumlah
honor penyuluhan x
jumlah fasyankes

Kegiatan
4 Jejaring Tim / Penyiapan jejaring Terintegrasi
Kerja dan kelompok kerja, jaringan
Kemitraan kerja kerja dan mitra
kerja
Petugas pada Peningkatan Jumlah petugas pd
Jejaring kapasitas petugas jejaring kerja dan
kerja dan pada Jejaring kerja mitra x transpor x
mitra dan mitra jumlah kegiatan
Petugas Biaya transpor Jumlah petugas x
petugas (BBM) transpor x jumlah
kegiatan
Reagen dan Rujukan 1 paket x sasaran
bahan medis bahan/spesimen
habis pakai,
Bahan/Spesi
men
Pelaporan Komunikasi dan Terintegrasi
dan koneksi internet
komunikasi
5 Sosialisasi Petugas Transpor + uang Jumlah petugas x
Pencegahan Program harian (transpor + uang
HIV Dinkes harian) x jumlah
Kesehatan kegiatan
Materi Penyiapan, 1 paket
sosialisasi penyusunan dan
penggandaan
materi sosialisasi
pencegahan
Materi bahan habis pakai 1 paket
pencegahan pencegahan
Narasumber Honor + transpor Jumlah orang x
(honor + transpor)
x jumlah kegiatan

Kegiatan
6 Pemeriksaa Ibu hamil, Data penerima Terintegrasi
n deteksi penderita layanan berupa
dini HIV TBC, Nomor KTP/NIK,
penderita komputer,
IMS, penjaja formulir penerima
seks, LSL, layanan
transgender,
penasun dan
WBP
1) Pelayanan Kunjungan Data jumlah ibu Terintegrasi
dalam ibu hamil, hamil, penderita
gedung penderita TBC, penderita
TBC, IMS, penjaja seks,
penderita LSL, transgender,
IMS, penjaja penasun dan WBP
seks, LSL,
transgender,
penasun dan
WBP di
fasyankes
dilayani
sesuai
tupoksi,
kompetensi,
kewenangan
dan
penugasan.
Petugas Petugas medis, Terintegrasi
paramedis petugas
laboratorium,
petugas
pendukung
Alat Pengadaan paket Jumlah sasaran
kesehatan deteksi dini HIV
(Tes Cepat HI-
(RDT) HIV
Pertama) sesuai
kebutuhan
Kegiatan
2) Pelayanan Lokasi Lokasi sasaran Terintegrasi
luar gedung sasaran populasi kunci dan
populasi lapas/rutan dalam
penjaja seks, wilayah
LSL,
transgender,
penasun dan
WBP
Petugas 1.Petugas medis,
paramedis petugas
laboratorium,
petugas
pendukung
2.Honor, transpor,
paket fullday
Alat Pengadaan paket
Kesehatan deteksi dini HIV
(Tes Cepat HI-
(RDT) HIV
Pertama) sesuai
kebutuhan seperti
di atas
7 Pencatatan Petugas Berbasis NIK Terintegrasi
dan pencatatan –
Pelaporan analisis –
pelaporan
Formulir Pengadaan ATK
pencatatan dan Fotokopi/
dan komputer
pelaporan
deteksi dini
HIV, kartu
penerima
layanan
dasar

Kegiatan
Sistem Paket perangkat
Informasi lunak dan
perangkat keras,
jaringan internet
8 Monitoring Petugas Transpor + uang Terintegrasi
dan Evaluasi Puskesmas harian
ke
desa/lokasi
sasaran,
jejaring
kerja dan
jaringan
kerja. -
Petugas
Dinas
Kesehatan
ke
Puskesmas
Daftar Tilik Penggandaan
Monev HIV Daftar Tilik
& IMS Monev HIV &
IMS
Umpan balik Laporan dalam
hasil monev bentuk elektronik
dan laporan
tertulis
9 Peniaian Tim / Transpor + uang Jumlah orang x
kinerja SPM Petugas harian (transpor + uang
harian) x jumlah
kegiatan
Kompilasi Biaya rapat Terintegrasi
beban
internal dan
beban
eksternal
tingkat
kabupaten/
kota
Kegiatan
Pelaporan Pembuatan
capaian laporan capaian
pelaksanaan
pelayanan
dasar SPM
tiap 3 bulan
Petugas Petugas medis,
paramedis,
petugas
laboratorium,
petugas
pendukung
10 Rujukan jika Ibu hamil Pengadaan 1 paket x sasaran
diperlukan dengan HIV, pemeriksaan lain
penderita yang diperlukan -
TBC dengan Pengadaan buku
HIV, saku bagi odha
penderita
IMS dengan
HIV,
populasi
kunci
(penjaja
seks, LSL,
transgender,
penasun)
dengan HIV,
WBP
dengan HIV
Petugas Refreshing/ 1 paket x jumlah
medis/ sosialisasi/ petugas
paramedis/ orientasi/On the
lainnya Job Training
(OJT) kompetensi,
kewenangan dan
penugasan bila
diperlukan
Penetapan Data Penduduk Sasaran Pelayanan Sesuai Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Maros Tahun 2022
1. Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil

No. Puskesmas Sasaran Target
Ibu hamil
1 Marusu 544 544
2 Mandai 871 871
3 Moncongloe 270 270
4 Tanralili 618 618
5 Tompobulu 278 278
6 Turikale 860 860
7 Lau 376 376
8 Maros Baru 561 561
9 Bontoa 571 571
10 Bantimurung 452 452
11 Simbang 597 597
12 Cenrana 139 139
13 Camba 143 143
14 Mallawa 154 154
TOTAL 6.434 6.434
Sumber : Hasil Pendataan Pelayanan Kesehatan (Data Riil), Bidang Kesmas, 2022.
2. Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Bersalin

No. Puskesmas Sasaran Target
Ibu bersalin
1 Marusu 544 544
2 Mandai 871 871
3 Moncongloe 270 270
4 Tanralili 618 618
5 Tompobulu 278 278
6 Turikale 860 860
7 Lau 376 376
8 Maros Baru 561 561
9 Bontoa 571 571
10 Bantimurung 452 452
11 Simbang 597 597
12 Cenrana 139 139
13 Camba 143 143
14 Mallawa 154 154
TOTAL 6.434 6.434
3. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir
Sasaran Target
Bayi Baru Lahir
No. Puskesmas L P J L P J
1 Marusu 272 272 544 272 272 544
2 Mandai 431 440 871 431 440 871
3 Moncongloe 134 136 270 134 136 270
4 Tanralili 309 309 618 309 309 618
5 Tompobulu 142 136 278 142 136 278
6 Turikale 430 430 860 430 430 860
7 Lau 208 168 376 208 168 376
8 Maros Baru 280 281 561 280 281 561
9 Bontoa 293 278 571 293 278 571
10 Bantimurung 195 257 452 195 257 452
11 Simbang 298 299 597 298 299 597
12 Cenrana 65 74 139 65 74 139
13 Camba 71 72 143 71 72 143
14 Mallawa 78 76 154 78 76 154
TOTAL 3.20 3.228 6.434 3.206 3.22 6.434
6 8
4. Pelayanan Kesehatan Pada Balita

Sasaran Target
Balita
No Puskesmas L P J L P J
.
1 Marusu 1.644 1.431 3.075 1.644 1.431 3.075
2 Mandai 2.285 1.968 4.253 2.285 1.968 4.253
3 Monconglo 1.186 893 2.079 1.186 893 2.079
e
4 Tanralili 1.261 1.338 2.599 1.261 1.338 2.599
5 Tompobulu 822 847 1.669 822 847 1.669
6 Turikale 1.899 1.701 3.600 1.899 1.701 3.600
7 Lau 1.154 1.029 2.183 1.154 1.029 2.183
8 Maros Baru 1.088 1.028 2.116 1.088 1.028 2.116
9 Bontoa 1.048 1.024 2.072 1.048 1.024 2.072
10 Bantimurun 1.197 1.073 2.270 1.197 1.073 2.270
g
11 Simbang 803 704 1.507 803 704 1.507
12 Cenrana 445 373 818. 445 373 818.
13 Camba 394 330 724 394 330 724
14 Mallawa 419 398 817 419 398 817
TOTAL 15.64 14.13 29.78 15.64 14.13 29.78
5 7 2 5 7 2
5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar

Sasaran Target
Jumlah Penduduk Penduduk Pada Usia
No Puskesmas (6-17 Tahun) Pendidikan Dasar
. (Kelas 1-9)
L P J L P J
1 Marusu 2.246 2.110 4.356 2.246 2.110 4.356
2 Mandai 4.291 3.892 8.183 4.291 3.892 8.183
3 Monconglo 1.475 1.422 2.897 1.475 1.422 2.897
e
4 Tanralili 2.145 2.059 4.204 2.145 2.059 4.204
5 Tompobulu 1.514 1.316 2.830 1.514 1.316 2.830
6 Turikale 3.515 3.135 6.650 3.515 3.135 6.650
7 Lau 2.141 2.018 4.159 2.141 2.018 4.159
8 Maros Baru 2.308 2.124 4.432 2.308 2.124 4.432
9 Bontoa 2.347 2.145 4.492 2.347 2.145 4.492
10 Bantimurun 2.684 2.482 5.166 2.684 2.482 5.166
g
11 Simbang 2.892 2.590 5.482 2.892 2.590 5.482
12 Cenrana 1.126 989 2.115 1.126 989 2.115
13 Camba 884 827 1.711 884 827 1.711
14 Mallawa 840 758 1.598 840 758 1.598
TOTAL 30.40 27.86 58.27 30.40 27.86 58.27
8 7 5 8 7 5
6. Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif

Sasaran Target
Jumlah Penduduk Penduduk Pada
No Puskesmas (15-59 Tahun) Usia Produktif
. (15-59 Tahun)
L P J L P J
1 Marusu 8.068 8.154 16.222 8.068 8.154 16.222
2 Mandai 2.216 4.207 6.423 2.216 4.207 6.423
3 Monconglo 1.739 2.950 4.689 1.739 2.950 4.689
e
4 Tanralili 7.471 7.367 14.838 7.471 7.367 14.838
5 Tompobulu 5.215 5.201 10.416 5.215 5.201 10.416
6 Turikale 4.939 4.896 9.835 4.939 4.896 9.835
7 Lau 8.072 8.112 16.184 8.072 8.112 16.184
8 Maros Baru 2.652 3.506 6.158 2.652 3.506 6.158
9 Bontoa 8.755 8.757 17.512 8.755 8.757 17.512
10 Bantimurun 9.596 9.718 19.314 9.596 9.718 19.314
g
11 Simbang 3.630 7.895 11.525 3.630 7.895 11.525
12 Cenrana 4.081 3.912 7.993 4.081 3.912 7.993
13 Camba 3.685 3.909 7.594 3.685 3.909 7.594
14 Mallawa 4.013 4.361 8.374 4.013 4.361 8.374
TOTAL 74.13 82.94 157.07 74.13 82.94 157.07
2 5 7 2 5 7
Sumber : Hasil Pendataan Pelayanan Kesehatan (Data Riil), Bidang P2P, 2022.
8. Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Hipertensi Usia > 15 Tahun
Sasaran Target
Jumlah Penduduk Penderita Hipertensi
No Puskesmas (Usia > 15 Tahun) (usia > 15 Tahun)
. L P J L P J
1 Marusu 8.700 8.970 17.670 8.700 8.970 17.670
2 Mandai 16.130 16.405 32.535 16.130 16.405 32.535
3 Moncongloe 5.571 5.468 11.039 5.571 5.468 11.039
4 Tanralili 10.183 10.449 20.632 10.183 10.449 20.632
5 Tompobulu 6.053 6.100 12.153 6.053 6.100 12.153
6 Turikale 15.999 17.566 33.565 15.999 17.566 33.565
7 Lau 9.217 9.378 18.595 9.217 9.378 18.595
8 Maros Baru 8.478 9.043 17.521 8.478 9.043 17.521
9 Bontoa 9.977 10.190 20.167 9.977 10.190 20.167
10 Bantimurung 6.758 6.359 13.117 6.758 6.359 13.117
11 Simbang 8.983 9.349 18.332 8.983 9.349 18.332
12 Cenrana 4.944 5.448 10.392 4.944 5.448 10.392
13 Camba 5.291 5.777 11.068 5.291 5.777 11.068
14 Mallawa 4.999 5.343 10.342 4.999 5.343 10.342
TOTAL 121.283 125.845 247.128 121.283 125.845 247.128
9. Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Mellitus

Usia > 15 Tahun
Sasaran Target
Jumlah Penduduk Penderita Diabetes Mellitus
No Puskesmas (Usia > 15 Tahun) (Usia > 15 Tahun)
. L P J L P J
1 Marusu 8.700 8.970 17.670 85 215 300
2 Mandai 16.130 16.405 32.535 19 80 99
3 Moncongloe 5.571 5.468 11.039 49 157 206
4 Tanralili 10.183 10.449 20.632 75 122 197
5 Tompobulu 6.053 6.100 12.153 21 62 83
6 Turikale 15.999 17.566 33.565 149 149 298
7 Lau 9.217 9.378 18.595 194 176 370
8 Maros Baru 8.478 9.043 17.521 70 156 226
9 Bontoa 9.977 10.190 20.167 12 106 118
10 Bantimurung 6.758 6.359 13.117 64 113 177
11 Simbang 8.983 9.349 18.332 26 106 132
12 Cenrana 4.944 5.448 10.392 6 35 41
13 Camba 5.291 5.777 11.068 29 112 141
14 Mallawa 4.999 5.343 10.342 6 7 13
TOTAL 121.283 125.845 247.128 805 1.596 2.401
10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
Sasaran Target
Estimasi ODGJ Berat ODGJ Berat
No Puskesmas L P J L P J
.
1 Marusu 43 20 63 43 20 63
2 Mandai 47 32 79 47 32 79
3 Moncongloe 22 21 43 22 21 43
4 Tanralili 25 22 47 25 22 47
5 Tompobulu 17 13 30 17 13 30
6 Turikale 55 51 106 55 51 106
7 Lau 49 27 76 49 27 76
8 Maros Baru 36 21 57 36 21 57
9 Bontoa 43 23 66 43 23 66
10 Bantimurung 69 37 106 69 37 106
11 Simbang 48 14 62 48 14 62
12 Cenrana 20 23 43 20 23 43
13 Camba 21 19 40 21 19 40
14 Mallawa 27 26 53 27 26 53
TOTAL 522 349 871 522 349 871
11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tubercolusis

Sasaran Target
Jumlah Penduduk Jumlah Estimasi Orang Terduga
No Puskesmas Tubercolusis
. L P J L P J
1 Marusu 15.206 15.703 30.909 263 261 524
2 Mandai 23.034 24.018 47.052 388 379 767
3 Moncongloe 9.097 9.410 18.507 136 134 270
4 Tanralili 14.605 15.059 29.664 184 178 362
5 Tompobulu 7.413 7.543 14.956 83 106 189
6 Turikale 21.652 22.536 44.188 506 504 1.010
7 Lau 12.467 13.079 25.546 254 254 508
8 Maros Baru 13.345 13.434 26.779 166 158 324
9 Bontoa 14.225 14.732 28.957 280 282 562
10 Bantimurung 14.948 15.647 30.595 299 300 599
11 Simbang 11.970 12.223 24.013 122 126 248
12 Cenrana 6.523 7.097 13.620 64 66 130
13 Camba 6.196 6.933 13.129 67 63 130
14 Mallawa 5.853 6.294 12.147 46 39 85
TOTAL 176.354 183.708 360.062 2.858 2.850 5.708
Sumber : Data Proyeksi Pusdatin, Kemenkes RI, 2022.
12. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi HIV

Sasaran Target
Jumlah Penduduk Orang
No. Puskesmas L P J Dengan
Resiko
Terinfeksi
HIV
1 Marusu 15.206 15.703 30.909 720
2 Mandai 23.034 24.018 47.052 1.057
3 Moncongloe 9.097 9.410 18.507 353
4 Tanralili 14.605 15.059 29.664 720
5 Tompobulu 7.413 7.543 14.956 329
6 Turikale 21.652 22.536 44.188 1.097
7 Lau 12.467 13.079 25.546 502
8 Maros Baru 13.345 13.434 26.779 652
9 Bontoa 14.225 14.732 28.957 707
10 Bantimurung 14.948 15.647 30.595 598
11 Simbang 11.970 12.223 24.013 671
12 Cenrana 6.523 7.097 13.620 187
13 Camba 6.196 6.933 13.129 186
14 Mallawa 5.853 6.294 12.147 186
15 Lapas Maros 0 0 0 200
TOTAL 176.35 183.708 360.06 8.123
4 2
REFERENSI
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018

tentang Standar Pelayanan Minimal.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun

2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan
Minimal.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun

2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
5. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Maros Tentang Data Penduduk Sasaran
Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan Kabupaten Maros Tahun 2022.

Buku Saku SPM Dinkes Maros 2022

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Saku SPM Dinkes Maros 2022

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BUKU SAKU

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG

dr.H.Muhammad Yunus, S.Ked,

Dinas Kesehatan Kabupaten Maros

Buku saku ini merupakan pedoman/petunjuk bagi penanggung

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan

Maros, 02 Januari 2022

Kepala Dinas Kesehatan

dr.H.Muhammad Yunus, S.Ked, M.Kes

Editor : Tim Program dan Evaluasi

Definisi Operasional SPM Kab./Kota

Data Sasaran SPM Bidang Kesehatan Kab. Maros

Pemerintahan Standar Teknis Penerapan

 Penerapan SPM adalah pelaksanaan SPM yang dimulai dari

Pelayanan kesehatan ibu bersalin :

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir :

Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar :

Pelayanan kesehatan pada usia produktif :

Pelayanan kesehatan pada usia lanjut :

Pelayanan kesehatan pada penderita Hipertensi :

Pelayanan kesehatan pada penderita Diabetes Mellitus :

Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat :

Pelayanan kesehatan orang dengan terduga Tuberculosis (TB) :

Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV :

1. Indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

b. Standar jumlah dan kualitas SDMK

c. Petunjuk teknis atau cara pemenuhan standar

Capaian kinerja Pemerintah

a. Standar jumlah dan kualitas barang/Jasa

b. Standar jumlah dan kualitas SDMK

c. Petunjuk teknis atau cara pemenuhan standar

Capaian kinerja Pemerintah

a. Standar jumlah dan kualitas barang/Jasa

c. Petunjuk teknis atau cara pemenuhan standar

5. Teknik penghitungan pembiayaan

4. Indikator Pelayanan Kesehatan Balita

a. Standar jumlah dan kualitas barang/Jasa

b. Standar jumlah dan kualitas SDMK :

c. Petunjuk teknis atau cara pemenuhan standar

5. Teknik penghitungan pembiayaan

a. Standar jumlah dan kualitas barang/Jasa

N Barang Jumlah Fungsi

b. Standar jumlah dan kualitas SDMK :

No. Kegiatan SDM Kesehatan

c. Petunjuk teknis atau cara pemenuhan standar

5. Teknik penghitungan pembiayaan

a. Standar jumlah dan kualitas barang/Jasa

b. Standar jumlah dan kualitas SDMK :

No. Kegiatan SDM Kesehatan

c. Petunjuk teknis atau cara pemenuhan standar

1 Pernyataan standar Setiap warga negara usia 15

3 Mekanisme Penetapan sasaran usia produktif

Capaian kinerja Pemerintah

5. Teknik penghitungan pembiayaan

No Langkah Variabel Komponen Volume

No. Langkah Variabel Komponen Volume

7. Indikator Pelayanan Kesehatan Usia Lansia

b. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDMK

c. Petunjuk teknis atau cara pemenuhan standar

1 Pernyataan standar Penetapan sasaran usia lanjut

Capaian kinerja Pemerintah

5. Teknik Perhitungan Pembiayaan