Anda di halaman 1dari 33

VILLAGE PROFILE

PROFIL DESA

Desa COT PAYA


Kec. Baitussalam, Kab. Aceh Besar

JULI, 2006
Local Governance and Infrastructure for Community in Aceh (LOGICA) Project,
Delivered by Hassall & Associates International on behalf of the Australian Government’s
Australia Indonesia Partnership for Reconstruction and Development (AIPRD)
PROFIL DESA COT PAYA
KECAMATAN BAITUSSALAM
KABUPATEN ACEH BESAR
NAD

Disusun oleh :
SAID MUHAMMAD HATTA

COMMUNITY ENGAGEMENT
AIPRD - LOGICA

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gempa dan Tsunami yang melanda aceh dan sekitarnya dengan berkekuatan 8,9 Skala
Richter (SR) yang terjadi pada 26 Desember 2004, telah melumpuhkan berbagai sendi
dan sektor kehidupan masyarakat NAD dan Nias. Tidak sedikit negara dan tokoh-tokoh
pimpinan negara besar dan maju, juga NGO internasional/nasional, menyampaikan bela
sungkawa dan mengunjungi NAD untuk menyaksikan dari dekat dampak dan korban
gempa dan tsunami yang memakan korban jiwa ratusan ribu serta korban materi yang
mencapai puluhan triliun rupiah.

Segera setelah itu, puluhan negara menyampaikan dukungan untuk membantu


pembangunan kembali NAD dengan menyisihkan dana yang berasal dari anggaran
negara masing-masing, perorangan, dan lembaga-lembaga sosial (NGO) serta
kemanusiaan. Dan selama lebih 1 tahun ini, memang diakui, berbagai negara dan
lembaga donor internasional/nasional/lokal dimaksud, telah banyak memberikan
bantuan kepada masyarakat korban bencana, baik berupa bantuan kebutuhan dasar
maupun upaya untuk mengurangi/menghilangkan trauma yang dialami masyarakat
korban. Semua program yang berlangsung di Aceh dan nias pada dasarnya adalah
melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Program rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh ini
dilaksanakan dalam berbagai bentuk, mulai dari pembangunan infra struktur maupun
program pengembangan masyarakat.

Dalam melaksanakan rekonstruksi dan rehabilitasi NAD, Pemerintah Indonesia dan


Australia, membangun suatu kemitraan yang bernama, Australia-Indonesia Partnership
Reconstruktion and Development (AIPRD). Program kemitraan yang dibangun
memfokuskan kegiatan pada tiga aspek utama, yaitu : Kepemerintahan, Kesehatan, dan
Pendidikan. Dan dalam program penguatan Pemerintahan (Governance), di dalamnya
ada program Pemberdayaan masyarakat atau sering disebut Community Engagement.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 3


Pelaksanaan program pengembangan masyarakat, merupakan program percontohan
yang berbasis partisipasi masyarakat lokal. Dalam proses pelaksanaan, pola pendekatan
kepada masyarakat dilandaskan pada prinsip-prinsip partisipatif, transparansi, dan
akuntabilitas (pengembangan clean government dan good governance). Peran
masyarakat lebih dikedepankan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan juga mencoba menciptakan kesamaan persepsi antara unsur


pemerintah desa, masyarakat, dan pelaku ekonomi lokal. Melalui pola seperti ini,
diharapkan antara pihak pemerintah desa, masyarakat, dan pelaku ekonomi, dapat saling
bersinergi dan memiliki visi yang sama dalam proses pembangunan desa secara
terencana dan berkelanjutan.

Profil desa ini merupakan hasil assesment dan analisa fasilitator desa AIPRD CE secara
partisipatif di lapangan selama kurang lebih 4 bulan. Analisa sosial yang dilakukan ini
sering disebut sebagai pemetaan masyarakat (social mapping) Berbagai kegiatan
assesment dan pendampingan masyarakat selama kurang lebih 4 bulan ini juga
dilaporkan dalam profil desa ini. Selanjutnya, diharapkan dari profil desa ini bisa
menjadi acuan sekaligus data awal bagi pelasanaan rekonstruksi dan rehabilitasi
(pembangunan) desa. Lebih kongkretnya bahwa profil desa ini berperan untuk
melakukan tindak lanjut program ke depan.

B. GAMBARAN SITUASI AWAL PEMETAAN SOSIAL

Desa Cot Paya, sebelum Gempa dan Tsunami merupakan salah satu desa yang sangat
dinamis dan kreatif, baik dalam proses-proses pengembangan aspek ekonomi maupun
sosial. Semangat kekeluargaan dan kebersamaan (prinsip gotong royong) masih melekat
kuat dalam diri masyarakat Cot Paya. Hal ini terbukti dalam kerja-kerja sosial, seperti
pembersihan lingkungan desa, menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan
misalnya, motivasi dan inisiatif masyarakat sangat tinggi. Para tokoh masyarakat/adat,
tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan masyarakat pada umumnya bersatu
padu dalam membangun komitmen bersama untuk menciptakan kemajuan
pembangunan desanya. Selain itu, hubungan pemerintah dengan masyarakat terjalin

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 4


baik, sehingga bisa menjadi salah satu kekuatan internal yang ada pada desa Cot Paya,
terutama bermanfaat dalam mengelola pemerintahan dan menggerakkan masyarakat
untuk menjadi lebih baik.

Sedang pada sektor usaha perkonomian masyarakat, desa Cot Paya terdiri atas usaha
warung kopi, usaha peternakan, usaha kue kering/basah, pertukangan, tanaman keras
(kelapa), petani tambak, petani garam, pengusaha batu bata dan lain-lain.

Berbeda dengan kondisi sebelumnya, desa Cot Paya setelah tsunami mengalami
kehancuran fisik dan mental sosial masyarakatnya. Diantara kehancuran fisik adalah
rusaknya rumah masyarakat dan beberapa fasilitas umum (meunasah, TPA, sarana air
bersih, drainase, pelayanan kesehatan, jalan desa, dan lain-lain). Jumlah kerugian
material diperkirakan mencapai miliaran rupiah dalam bentuk emas, ternak, rumah, dan
berbagai materi fisik lainnya. Sungguh, kondisinya menjadi benar-benar
mengaharubirukan. Belum lagi orang-orang yang kehilangan anggota keluarganya,
mereka mengalami kepedihan yang sangat dalam. Kebersamaan dan kenyamanan
berubah menjadi kecurigaan (tidak saling percaya) dan kepedihan. Masyarakat hanya
pasrah kepada pemerintah desa dan ketua barak berkaitan dengan distribusi bantuan dan
rekonstruksi maupun rehabilitasi desa Cot Paya.

Namun setelah kurang lebih 1 tahun tsunami berlalu, masyarakat Cot Paya secara
perlahan mulai bangkit. Hal ini dapat dilihat melalui antara lain;
1. Berfungsinya struktur pemerintahan desa (meskipun belum maksimal).
2. Hidupnya beberapa usaha ekonomi produktif masyarakat melalui usaha warung kopi,
usaha batu bata, usaha pertukangan, usaha kue kering/basah, dan lain-lain.
3. Adanya komitmen masyarakat untuk menghadiri pertemuan di tingkat desa, maupun
pertemuan di tingkat kelompok dalam rangka mendiskusikan bersama jenis-jenis
kegiatan sosial dan ekonomi yang sementara/akan dilakukan ke depan walaupun
belum maksimal.
4. Mulai pulihnya kondisi psikologi masyarakat dari bencana tsunami.
5. Mulai tumbuhnya keinginan dan upaya masyarakat untuk mengembangkan usaha-
usaha ekonomi yang potensial.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 5


Hal demikian tentu saja merupakan gambaran adanya upaya kebangkitan masyarakat
dari kondisi keterpurukan akibat tsunami. Dan tentu harus di suport dalam rangka
normalnya kembali kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Hingga saat ini, setidaknya ada beberapa hal yang sudah berjalan dengan baik, antara
lain; pelayanan pemerintah kepada masyarakat (pelayanan KTP, jadup/ sembako kepada
korban tsunami, pelayanan pendidikan, pelayanan PIN, pembangunan fasilitas
kesehatan seperti gedung POSKESLIT, tenaga medis dan obat-obatan. Termasuk yang
sudah berjalan dengan baik adalah pemberian bantuan emergensi (sandang dan pangan)
kepada masyarakat korban tsunami dan bantuan perumahan (rumah sementara tipe 36)
yang dibangun oleh IOM.

Sedangkan hal-hal yang dalam pengelolaannya masih dalam kategori kurang


baik/kurang maksimal adalah antara lain, belum maksimalnya kinerja tim pemerintah
desa (Kepala Desa merangkap segala jabatan yang ada), institusi LKMD/LMD yang
juga kurang berperan aktif, pelayanan kepala desa kepada masyarakat yang dilakukan di
rumah pribadi Kades, kegiatan kepemudaan yang belum berjalan.

C. TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

C.1. TUJUAN

Tujuan pemetaan sosial adalah untuk mendapatkan gambaran peta masyarakat dan
pemerintah desa dan lingkungannya secara utuh dengan prinsip partisipatif yang
meliputi keadaan sosial, ekonomi, politik, demografi, potensi sumber daya, batas
wilayah, kelembagaan masyarakat, serta dinamika hubungan sosial (hubungan
masyarakat dengan pemerintah) berikut berbagai masalah yang sedang terjadi termasuk
potensi pendukung desa yang akan dikelola. Dengan profil desa ini dapat
mempermudah lembaga/NGO yang ingin melaksanakan kegiatan yang bertujuan
membangun desa tersebut.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 6


C.2. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari adanya pemetaan sosial adalah tersedianya data/gambaran
(profil desa) dan lingkungannya secara utuh dengan prinsip partisipatif yang meliputi
keadaan sosial, ekonomi, politik, demografi, potensi sumber daya, batas wilayah,
kelembagaan masyarakat, serta dinamika hubungan sosial berikut masalah yang sedang
terjadi termasuk potensi pendukung desa yang akan dikelola. Data ini kedepan bisa
dimanfaatkan oleh siapapun dan pihak manapun yang berkepentingan untuk
mensinergikan programnya yang akan dilaksanakan di desa Cot Paya.

D. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN

Lokasi pelaksanaan kegiatan pemetaan sosial program AIPRD ini adalah desa Cot Paya
kecamatan Baitussalam, kabupaten Aceh Besar.

Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan pemetaan sosial dilakukan dari tanggal 19


November 2005 – 28 Februari 2006 dan di Revisi kembali pada bulan Juli 2006.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 7


BAB II
METODOLOGI

A. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam pelaksanaan pemetaan sosial atau sosial mapping, ada beberapa metode/teknik
yang digunakan, hal ini dikarenakan masing-masing mempunyai kekuatan, kelemahan
serta kesesuaian dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Metode/teknik yang digunakan antara lain :


- Pengamatan partisifatif
- Metode Partisipasi dalam Perencanaan Sosial atau sering dikenal dengan metode
Participatory Rural Appraisal (PRA).

Metode atau teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode sebagai
berikut :
a) Wawancara semi struktur
b) Observasi
c) Diskusi kelompok
d) Rangking Langsung
e) Analisa SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman).

Beberapa alat-alat PRA yang digunakan adalah:


a) Mencatat Dokumen atau Data Sekunder

Mengumpulkan dan melihat laporan proyek, data statistik dan informasi lain
tentang wilayah, masyarakat, atau permasalahan. Informasi ini membantu
merumuskan kebutuhan informasi dalam mempertajam tujuan dan maksud PRA.

Data sekunder atau dokumen lebih banyak didapatkan dari kantor desa. Dengan
data yang didapatkan kemudian dikaji dan dianalisis untuk lebih mudah
dipahami sehingga bisa dijadikan sebagai sumber informasi tambahan.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 8


b) Wawancara Semi Struktur Dan Diskusi Kelompok

Wawancara ini tidak memakai kuestioner formal, tetapi menggunakan daftar


checklist untuk topik atau isu penting. Misalnya, kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat barak tentang pemberdayaan ekonomi keluarga.
• Masalah apa yang muncul
• Cara atasi masalah (umum)
• Cara atasi masalah (khusus)

c) Observasi

Pengamatan ini dipakai sebagai alat untuk membuktikan kebenaran informasi


yang diperoleh dari wawancara. Pengamatan ini dilakukan dengan cara
mendatangi langsung objek yang akan diamati untuk menggali banyak informasi
dan memperdalam pemahaman tentang keadaan masyarakat.

d) Rangking Langsung

Dapat dilakukan dalam kegiatan wawancara atau kegiatan tersendiri. Memberi


informasi seperti ranking;
- kecocokan
- kepentingan
- kesukaan dsb.
Analisa hasilnya bisa mengangkat suatu pemahaman tentang sesuatu yang cocok
dan potensial untuk dikembangkan di desa ke depan.

e) Analisa SWOT

Digunakan untuk menganalisa sebuah topik atau sub topik yaitu hal-hal pokok
dari keadaan yang diteliti atau diamati. Topik atau sub topik ini dianalisa dari
empat sisi, yaitu:
• Kekuatan :
Keadaan – keadaan dari setiap topik yang dianggap sebagai hal yang sudah
baik yang menjadi kekuatan.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 9


• Masalah/Kelemahan :
Keadaan dari setiap topik yang dianggap sebagai hal yang belum baik atau
yang menjadi kelemahan.
• Kesempatan/Peluang :
Keadaan yang sudah terjadi atau akan terjadi yang dianggap dapat memberi
peluang bagi perkembangan topik yang bersangkutan kedepan.
• Ancaman
Keadaan yang ada (sudah terjadi atau akan terjadi) yang dianggap dapat
menghambat atau mengancam perkembangan hal/topik .

f) Pola Kegiatan Harian


Digunakan untuk mengetahui kegiatan keseharian masyarakat dari berbagai
komponen yang ada. Hasil informasi ini bermanfaat untuk mengetahui kegiatan
harian mereka, sensitifitas gender dan lain-lain.

g) Diagram Venn
Digunakan untuk memfasilitasi kajian hubungan antara masyarakat dengan
lembaga - lembaga yang ada di lingkungannya. Hasil kajian akan menunjukkan
besarnya manfaat, pengaruh, dan kedekatan hubungan suatu lembaga (NGO /
GO) dengan masyarakat.
Tujuan kajian ini:
• Memfasilitasi masyarakat untuk mendiskusikan tentang keberadaan,
manfaat dan peran berbagai lembaga di desa
• Memfasilitasi masyarakat untuk mengetahui adanya saling hubungan antar
lembaga- lembaga tersebut
• Memfasilitasi masyarakat untuk mengetahui keterlibatan berbagai
kelompok masyarakat dalam kelembagaan tersebut

Pengumpulan data ini bersifat lentur dan terbuka (flesibel) dengan cara mengarahkan
proses analisa kepada topik atau isu yang nyata dan penting (bisa mengangkat isu atau
topik yang tidak terduga sebelumnya). Dalam perspektif ini proses pengumpulan data
merupakan kegiatan yang lebih lentur dan dinamis bersama masyarakat.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 10


BAB III
PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

A. OBSERVASI AWAL

Observasi awal ke desa desa yang akan menjadi calon desa dampingan dilakukan oleh
semua tim fasilitator. 4 desa lanjutan dari kegiatan program Community Enggagment
yang dipilih yaitu desa Cot Paya, Lambada Lhok, Cadek dan Lam Asan. Atas
permintaan aparat desa lain di kecamatan Baitussalam yang kebetulan desa mereka juga
ingin menerima program AIPRD- CE seperti Klieng Muria, Klieng Cot Aron, dan Lam
Ujong.

B. PERTEMUAN DI KANTOR KECAMATAN

Pertemuan di kantor camat Baitussalam direncanakan mengundang keuchik dari 4 desa,


yaitu: desa Cot Paya, Klieng Muria, Klieng Cot Aron, LamUjong, dan Lam Asan. Serta
fasilitator desa dari keempat desa tersebut. Menindak lanjuti hal tersebut, tim fasilitator
mengambil inisiatif untuk meminta kepada pihak kecamatan supaya dibuatkan surat
pengantar tugas tim fasilitator sebagai bentuk legalitas yang akan diberikan pada
masing-masing desa.

C. PERSIAPAN SOSIAL

Melakukan pertemuan dan silaturrahmi dengan perangkat desa, tokoh masyarakat


seperti tengku imum dan ketua pemuda. Melakukan silaturrahmi dengan masyarakat
sekaligus buka puasa bersama.

D. MEMBUKA DAN MENGAKTIFKAN POSKO

Dari hasil pertemuan dengan aparat desa, pemuda fasilitator memperoleh 1 unit rumah
yang dapat dijadikan posko sementara untuk kegiatan program di desa Cot Paya.
Mengaktifkan posko menjadi tempat kegiatan berkumpul fasilitator lain dan tempat
fasilitator melakukan pertemuan dengan masyarakat. Namun kemudian posko
dipindahkan ke desa Lampineung agar mempermudah kegiatan pertemuan antar
fasilitator.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 11


E. PEMETAAN SOSIAL

Pemetaan sosial dilakukan untuk mendapatkan gambaran keadaan desa dan


lingkungannya secara utuh dan partisipatif yang meliputi keadaan sosial, ekonomi,
politik, demografi, potensi sumber daya, batas wilayah, kelembagaan di desa, serta
dinamika hubungan sosial berikut juga persoalan-persoalan yang sedang terjadi.

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Mendapatkan profile desa sebagai alat bantu untuk melihat desa Cot Paya dan
lingkungannya terutama pasca bencana gempa bumi dan tsunami.
2. Meningkatkan peran partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam setiap kegiatan
Program AIPRD melalui penciptaan kader-kader desa yang memiliki komitmen
terhadap program pengembangan masyarakat.
3. Mengidentifikasi persoalan-persoalan yang dialami masyarakat secara
partisipasi.
4. Mendapatkan gambaran potensi-potensi lokal yang mampu menjadi sumber
daya untuk bisa dikembangkan masyarakat.
5. Mendapatkan gambaran informasi mengenai situasi dan kondisi sosial, ekonomi
serta persoalan-persoalan yang melingkupinya.

F. IDENTIFIKASI KADER

Identifikasi kader dilakukan untuk mencari bibit-bibit baru pengembang masyarakat,


yang merupakan upaya tindak lanjut dari program kegiatan pembangunan desa secara
partisipatif jumlah kader yang dapat diidentifikasi + 18 orang yang didominasi oleh
wanita.

G. PELATIHAN KADER

Kegiatan training kader dimaksudkan untuk mempersiapkan calon-calon kader untuk


menjadi kader-kader pengembangan desa secara partisipatif. Para kader diharapkan bisa
menjadi ujung tombak .

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 12


BAB IV
PROFIL DESA

A. GAMBARAN UMUM DESA COT PAYA

1. Keadaan Fisik Desa

Perbandingan keadaan fisik desa sebelum tsunami dan setelah tsunami memang sangat-
sangat jauh berbeda, terutama kondisi infrastrukturnya. Kondisinya hancur total baik
pemukiman penduduk, sarana prasarana umum, sarana prasara dasar, sarana prasarana
sosial, dan sebagainya. Tingkat kerusakan desa secara fisik akibat bencana gempa bumi
dan tsunami mencapai 90 % karena hanya sebagian kecil perumahan penduduk dan juga
beberapa sarana prasarana yang tersisa.

Di bawah ini bisa dilihat tabel perbandingan sarana dan prasarana desa sebelum dan
sesudah tsunami

Tabel 1. Situasi fisik desa


SITUASI MASA LALU SITUASI MASA KINI
• Pemukiman penduduk
Desa Cot paya merupakan desa yang Pemukiman penduduk 90 % hamcur
kecil namun memiliki penduduk yang total, jumlah jiwa saat ini ± 374 jiwa dan
padat, ± 1300 jiwa 198 KK. Terdiri dari 200 KK. Saat ini sebahagian masyarakat
4 Dusun : dsn Tgk. Idrus, Blang Mala, ditempatkan di komplek perumahan IOM
Tgk. Meurah dan sebahagian yang ada di desa Cot Paya.
Lamseunong.
• Sarana dan prasarana umum
Didesa ini terdapat kantor desa, gedung Seluruh sarana hancur total, Kantor Desa
PKK, lapangan Bola kaki. rencana akan di bangun oleh AIPRD-
LOGICA, dan sarana yang lainnya belum
ada pembangunan kembali dari NGOs

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 13


/Lembaga yang melakukan kegiatan di
desa Cot Paya.
• Sarana dan prasarana sosial
Posyandu yang dipusatkan di kantor Seluruh sarana hancur total saat ini
PKK kegiatan posyandu dilaksanakan di
Poskeslit yang baru selesai dikerjakan
oleh NGO Mercy Corp.
• Sarana prasarana dasar
Jalan, jembatan, sumur bor, parit jalan di Jalan, jembatan dan sumur bor sudah
desa Cot Paya masih dapat digunakan 80% dapat berfungsi. Sumur bor sudah ada
sedangkan jalan lorong/gang yang dapat digunakan untuk kebutuhan
hancur/terputus dan tidak dapat digunakan mencuci atau untuk mandi namun tidak
lagi. dapat digunakan untuk minum.

Sumber : Wawancara dengan kepala desa dan Mayarakat

2. Keadaan Sumber Daya Desa

Sumber daya yang dimaksud di sini adalah berupa sumber daya lahan (lahan pertanian
dan lahan perkebunan), sumber daya ekonomi masyarakat , dan sumber daya air (sumur
buatan/cincin).

Tabel 2. Situasi Sumber Daya Desa


SITUASI MASA LALU SITUASI MASA KINI
• Sumber daya lahan
Di desa cot paya memiliki lahan Saat ini lahan tersebut tidak dapat
perkebunan, persawahan dan pabrik dimanfaatkan kembali namun sebahagian
batu bata besar dijadikan untuk lahan perumahan
sementara oleh IOM, dan sarana untuk
pabrik batu bata juga sudah ada yang di
bantu oleh IOM yang dikelola langsung
oleh masyarakat.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 14


• Sumber daya ekonomi masyarakat
Banyak terdapat toko yang menjual Awal tsunami semua sumber ekonomi
kebutuhan masyarakat, bengkel/servis masyarakat hancur total, saat ini sudah ada
kendaraan, warung kopi dan pabrik yang kembali menekuni usaha walaupun
batu bata. belum maksimal dengan memanfaatkan
sisa-sisa tsunami dan modal yang minim.
Sudah ada warung kopi, rumah makan,
bengkel/servis sepeda motor, pabrik batu
bata.

Sumber : Wawancara dengan Masyarakat Desa Cot Paya

3. Keadaan Fasilitas Umum, Fasilitas Dasar Dan Fasilitas Sosial Desa

Tabel 3. Situasi Fasilitas Umum, Dasar dan Fasilitas Sosial Desa


NAMA FASILITAS SITUASI SITUASI KETERANGAN
MASA LALU MASA
(JUMLAH) KINI
Fasilitas Umum
1. meunasah 1 unit 1 unit Saat ini masih
ukuran 10 x 15 m2 menggunakan Balai Desa
2. kantor desa 1 unit 1 unit Saat ini masih
menggunakan rumah
pribadi.
3. kantor pkk 1 unit 1 unit Belum ada yang berencana
untuk perbaikan
4. lapangan bola volly 1 unit 1 unit Sementara difungsikan
untuk lokasi komplek IOM
5. MCK umum 1 unit 1 unit Dibuat baru oleh Mercy
Corps

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 15


Fasilitas Dasar
1. jalan 3000 meter 3000 meter Sebagian sudah di padatkan
oeh PPK

2. jembatan 3 unit 2 unit Rusak berat (belum


direhabilitasi).
3. drainase 5.000 meter 5000 meter Hancur total belum
diperbaiki
4. Sumur Bor 1 unit 1 unit Air sudah dapat
dimanfaatkan untuk
keperluan shalat.
Fasilitas Sosial
1. puskesmas pembantu 1 unit 1 unit Sudah selesai dan sudah
(pustu) berfungsi bantuan dari IOM

2. posyandu 1 unit 1 unit Pusat kegiatannya dikantor


pkk
3. Balai pengajian di Kegiatan dilakukan di
rumah–rumah rumah masyarakat secara
masyarakat bergiliran.
Sumber : Wawancara dengan kepala desa Cot Paya

4. Keadaan Fasilitas Dan Pelayanan Kesehatan Desa

1. Poskeslit : 1 unit
2. Dokter : 1 orang
3. Bidan PNS : 1 orang
4. Bidan PTT : 1 orang
5. Obat-obatan : cukup namun perlu penambahan lagi dan
kwalitas obat perlu ditingkatkan

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 16


6. Posyandu : Sebelum Tsunami pusat pelayanan bertempat di
kantor PKK, namun setelah tsunami sudah tidak aktif lagi.

Askes untuk pengobatan

1. Poskeslit terletak di Cot Paya

2. Bides (Bidan Desa) PTT

3. Bides (Bidan Desa) PNS

4. Bantuan dari Mercy Malaysia


5. Kelembagaan Desa

Tabel 4. Struktur Pemerintahan Desa


JABATAN NAMA
KEPALA DESA Akli Muhammad
SEKRETARIS DESA Hamdani
BANDAHARA DESA Hermanto
TUHA PEUT
IMEUM MEUNASAH Tgk. Ridwan
KA DUS TGK. MEURAH M.Nasyir Basyah
KADUS TGK. IDRUS Nurdin
Tokoh Masyarakat Surya Irawan
Tokoh Masyarakat Yarizal
KETUA PEMUDA Irwansyah
KAUR PEMERINTAHAN Ibnu Hasan
KAUR KESRA M.Wazir
Tokoh Masyarakat Rasyidah
Tokoh Masyarakat Mariatun
Tokoh Masyarakat Zainal
Tokoh Masyarakat Khaidir
Tokoh Masyarakat Nasir Ali

Sumber: Dari acara pertemuan penyusunan aparatur desa

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 17


6. Organisasi Masyarakat

Tabel 5. Organisasi masyarakat


NAMA ORGANISASI SITUASI MASA SITUASI MASA
LALU KINI
• Koperasi Aktif Kurang aktif
• Posyandu Aktif Kuirang aktif
• PKK Aktif Kurang Aktif
• Kelompok Kader Desa Belum Ada Kurang aktif
• LKMD Aktif Kurang aktif
• Karang Taruna (pemuda) Aktif Kurang aktif
Sumber : masyarakat dan tokoh masyarakat

B. INFORMASI DASAR

1. Aspek Demografi
Batas Wilayah desa Cot Paya secara administratif adalah :
• Sebelah Timur berbatasan dengan desa Lambada Lhok
• Sebelah Barat berbatasan dengan desa Kajhu
• Sebelah Utara berbatasan dengan desa Laut Lepas ( Samudra Hindia )
• Sebelah selatan berbatasan desa Lambaro Angan
2. Fasilitas sanitasi

Sebelum tsunami masyarakat desa Cot Paya memiliki fasilitas sanitasi yang sangat
bagus, setiap rumah penduduk memiliki MCK masing-masing. Namun setelah tsunami,
masyarakat memanfaatkan MCK bantuan dari NGO seperti Mercy Corp dan air dari
Cardi. Saat ini masyarakat desa Cot Paya terkonsentrasi di rumah sementara yang
dibangun oleh IOM dan segala kebutuhan masyarakat yang berada di rumah sementara
tersebut seperti air bersih, MCK, kasur dan kebutuhan lainnya ditangani oleh IOM.

3. Sumber Air minum

Sebelum tsunami sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti masak,
minum, mandi dan cuci berasal dari sumur galian sendiri oleh masing-masing rumah.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 18


Sedangkan sumber air bersih lainnya seperti PDAM hanya digunakan untuk air minum
yang beli dari penjual air bersih keliling.

Setelah tsunami semua sumur galian masyarakat rusak total. Sampai saat ini mereka
mendapat bantuan dari Oxfam yang mensuplai air bersih. Mercy Corp juga membangun
sarana air bersih bagi masyarakat yang letaknya berdampingan dengan balai/meunasah.
Sementara air dari sumur galian yang sebagian masih tertinggal setelah tsunami tidak
dapat dipakai lagi, terutama untuk minum dan memasak karena airnya sangat keruh,
kuning dan terasa asin. Hanya sebahagian kecil saja air dari sumur-sumur tersebut bisa
dipakai untuk mandi dan mencuci.

4. Status Pernikahan

Setiap pasangan yang akan menikah harus mengikuti prosedur dari KUA kecamatan.
Mulai dari proses penyelesaian surat-surat, mengikuti pengarahan dari petugas KUA,
dan proses pernikahan ataupun ijab kabul biasanya dilaksanakan di Meunasah Cot Paya
atau tempat lain yang diinginkan oleh pasangan yang bersangkutan. Dimana proses ijab
kabul dilakukan di depan petugas yang ditunjuk oleh KUA kecamatan, yaitu Tgk.
Abdul Latief.

Jadi, setiap akad nikah (pernikahan) tercatat di kantor KUA, tepatnya di Lambaro
Angan.

5. Agama

Penduduk desa Cot Paya 100% beragama Islam. Dalam sebuah kelurga jumlah anggota
sangat bervariasi, mulai dari 3 orang sampai dengan 8 orang.

6. Kesempatan Kerja

Pasca tsunami aktivitas perekonomian masyarakat desa Cot Paya sudah mulai hidup
kembali. Sebagian masyarakat sudah mulai menjalankan usahanya meskipun masih
sederhana dan penuh keterbatasan. Ada yang mulai membuka kedai kelontong, warung
kopi, usaha buat kue, pertukangan, beternak sapi, kambing dan unggas. Serta beberapa
usaha kecil lainnya.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 19


Disamping beberapa aktivitas perekonomian diatas, pada umumnya masyarakat sangat
terbantu dengan kegiatan bersih lingkungan (cash for work). Mereka mendapatkan upah
Rp. 35.000/harinya dan ini menurut masyarakat sangat menolong mereka. Cash for
work dilakukan secara berkelompok, dimana dalam 1 (satu) masing-masing
beranggotakan 10-15 orang. Dengan jumlah kelompok paling sedikit sampai dengan 10
kelompok.

Ketiadaan lapangan pekerjaan menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat desa
Cot Paya. Permasalahan ini muncul pada masyarakat desa usia produktif baik laki-laki
dan perempuan. Ketiadaan atau keterbatasan ini disebabkan: ketiadaan modal usaha
baik berupa uang dan alat kerja karena musnah oleh tsunami, tidak mempunyai keahlian
karena tidak ada pelatihan dan pendidikan rendah, tidak mempuanyai semangat kerja
karena ketergantungan pada bantuan.

Tabel 7. Kegiatan produksi masyarakat hasil rangking langsung:


BATU JUALAN MEMBUAT
PETERNAK
BATA KELONTONG KUE
MODAL USAHA 1 1 1 2
ALAT/SARANA 1 1 1 3
KONSUMEN 5 5 5 5
KETERAMPILAN 5 5 5 5
TEMPAT USAHA 1 3 5 5
RELASI BISNIS 1 2 1 1
Total 14 17 18 21
Sumber : Rangking langsung bersama ibu-ibu dan kader desa Cot Paya
Penilaian atau perangkingan dilakukan antara 1 apabila daya dukung tidak ada, sampai
5 apabila daya dukung besar dan tersedia. Dilihat dari jenis pekerjaan masyarakat yang
mempunyai kemungkinan mendapatkan dukungan sumber-sumber yang ada adalah
pekerjaan candak kulak karena daya dukung untuk konsumen, keterampilan, tempat
usaha masih besar, modal sedkit mereka mempunyai hanya relasi bisnis yang tidak ada.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 20


7. Sumber Utama Penghasilan

Sumber utama penghasilan masyarakat desa Cot paya adalah sebagai pedagang
selebihnya berprofesi sebagai pekerja batu bata, petani, berkebun, berternak dan
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setelah tsunami sumber penghasilan masyarakat lebih
dominan kepada Pegawai Negeri Sipil, berdagang, bengkel dan buruh.

8. Keterampilan Mata Pencaharian

Pada umumnya sebagian besar masyarakat memiliki ketrampilan usaha dan mata
pencaharian yang berbeda-beda. Masyarakat setempat umumnya rata-rata mempunyai
ketrampilan seperti membuat Batu-bata, kue, mencari ikan, berdagang dan lain
sebagainya.

Ada juga yang memiliki keterampilan seperti menjahit, bordir, tukang bangunan, tukang
kayu, tukang perabot (mebel), tukang bengkel / las, membuat kue tradisional (kue
karah) dan kue basah.

9. Kepemilikan Tanah

Status kepemilikan tanah masyarakat desa Cot Paya pada umumnya (60 %) adalah tanah
hak milik dengan asal usul tanah yang berbeda-beda. Kebanyakan tanah hak milik
masyarakat adalah tanah yang berasal dari warisan orang tua, kemudian disusul dengan
tanah diperoleh dari hibah, dan sangat sedikit sekali masyarakat pribumi yang membeli
tanah di desanya sendiri. Namun karena perkembangan, ada juga sebagian kecil (40 %)
orang luar (pendatang) yang membeli tanah di Cot Paya untuk dijadikan rumah tempat
tinggal. Kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pegawai negeri sipil.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 21


Tabel 8. Pemamfaatan lahan (tanah)
Uraian Sebelum Tsunami Sesudah Tsunami
Luas Kondisi Kegunaan Luas Kondisi Rencana
(Ha) utama (Ha) Penggu
naan
1. Lahan Tanam padi
Pertanian Hancur kembali

2. Lahan 18 Ha Bagus Lahan 18 Ha


perkebunan perkebunan Hancur Difungsikan
pohon kelapa kembali

3. Lahan
Perumahan

4. Lahan untuk Hancur Difungsikan


peternakan kembali
Sumber : wawancara dengan kepala desa Cot Paya

10. Rekapitulasi Kebutuhan Rumah Masyarakat Pasca Tsunami

Rumah yang ada di Cot Paya adalah rumah sementara sebanyak 206 unit, dengan
komposisi sebagai berikut:

Tabel 9. Kebutuhan Rumah masyarakat


DUSUN JUMLAH RUMAH NGO YANG REALISASI
MENANGANI
Tgk. Idrus 5 IOM Sudah di tempati
Tgk. meurah 41 IOM Sudah di tempati
Blang Mala 160 IOM Sudah di tempati
Total 206
Sumber : wawancara dengan kepala desa Cot Paya
Note : Hanya ditempati sementara

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 22


Sekarang ini di desa cot paya sudah ada bantuan rumah permanen, bantuan tersebut di
dapatkan dari BRR sebanyak 175 unit, dan pembangunan rumah tersebut sedang
berjalan, di perkirakan bulan september 2006 sudah siap.

11. Kebiasaan pinjam meminjam

Pada umumnya masyarakat desa Cot Paya melakukan kegiatan pinjam meminjam dan
utang piutang dengan sesama masyarakat, baik itu kepada keluarga, tetangga, maupun
orang lain. Sangat sedikit sekali masyarakat yang menggunakan fasilitas simpan pinjam
dan kredit dari Bank, Koperasi maupun lembaga keuangan lainnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam tabel perbandingan berikut ini :

Tabel 10. kebiasan simpan-pinjam masyarakat


SUMBER PINJAMAN ATAU KREDIT PERSENTASE (%)
Bank 10
koperasi 5
Pegadaian 5
Keluarga 50
Tetangga 20
Orang lain 10
Sumber : masyarakat

12. Pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti (teknis dan motivasi)

Tabel 11. pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti masyarakat


Nama pelatiahan Unsur yang mengikuti Wadah/badan yang
pelatihan melaksanakan
1. Pelatihan pengembangan Kader desa AIPRD
desa secara partisipatif
2. Pelatihan pengembangan Masyarakat yang ada di IOM
usaha kecil perumahan IOM
Sumber : wawancara dengan kepala desa Cot Paya dan masyarakat

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 23


13. Hubungan Kelembagaan
Pasca tsunami desa Cot Paya mulai membina dan menjalin hubungan dengan
beberapa lembaga, baik itu LSM/NGO luar maupun lokal, Instansi pemerintah
maupun swasta. Sebenarnya sebelum tsunami pun hubungan seperti ini juga sudah
ada, namun untuk saat ini terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

CAMAT
KADUS
DINSOS

WORD AUSAID
VISION
DINKES

USAID MASYARAKAT
OXFAM
Teungku
imum
Dinas
IOM PMI
P&K

WFP KETUA
PEMUDA

KADES

MERCY CARDI
IRC

ISLAMIC
RELIEF

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 24


Tabel 12. Pihak-pihak (stekholder) dan tingkat kedekatan
Pihak yang berkepentingan Tingkat Kedekatan
Dekat Sedang Jauh
Pemerintah Desa ƒ Pak geuchik X
ƒ Sekdes X
ƒ Kep. Dusun X
ƒ Ket. Pemuda X
Tokoh Masyarakat ƒ Tgk. Imuem X
ƒ Pemuda X
Pemda ƒ Camat X
ƒ Dinas kesehatan X
ƒ Dinas pendidikan X
ƒ Dinas sosial X
Lembaga Donor ƒ IOM X
ƒ Oxfam X
ƒ Islamic relief X
ƒ WFP/World X
Vision X
ƒ Usaid X
ƒ AUSaid X
ƒ PMI X
ƒ Unicef
Sumber : social mapping bersama masyarakat Cot Paya

14. Partisipasi dalam kegiatan sosial

Sebelum Tsunami tatanan kehidupan masyarakat desa Cot Paya sangat kental dengan
sikap solidaritas sesama, dimana kegiatan-kegiatan yang berbau sosial kemasyarakatan
sangat berjalan dan dipelihara. Hal ini terjadi karena adanya ikatan emosional
keagamaan yang sangat kuat antara sesama masyarakat. Dalam agama Islam sikap
sosial seperti itu memang sangat ditekankan sehingga sesama masyarakat bisa saling
berkasih sayang, membantu meringankan beban saudaranya, sebagai bentuk memelihara
hubungan ukhwah Islamiah antar sesama. Atas landasan inilah motivasi masyarakat
untuk saling melakukan interakasi sosial bisa berkembang baik di desa cot Paya.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 25


Namun pasca Tsunami, fenomena di atas kian renggang dan merosot. Masyarakat mulai
mengabaikan nilai-nilai sosial dan semangat kebersamaan, serta gotong royong. Hal ini
terjadi karena masyarakat sudah terpengaruh dengan materi yang diperoleh dari
bantuan-bantuan yang diberikan oleh NGO. Karena sudah terbiasa dengan hal yang
demikian sehingga munculnya asumsi dari sebagian besar masyarakat bahwa selama ini
tidak ada lagi yang namanya jerih payah tanpa bayaran/penghargaan, dalam bentuk
apapun dan bagaimanapun setiap pekerjaan pasti ada imbalan, tidak gratis. Akibat sikap
dan mental masyarakat seperti inilah yang mengakibatkan merosot dan renggangnya
nilai-nilai kebersamaan dan semangat gotong royong dalam masyarakat Cot paya.

15. Penggunaan waktu luang

Disamping disibukkan dengan kegiatan dan rutinitas pokok masing-masing setiap hari,
msyarakat desa Cot Paya juga melakukan kegiatan-kegiatan lainnya disaat ada waktu
luang. Para pemuda dalam memanfaatkan waktu luang biasanya melakukan kegiatan
olah raga, seperti tenis meja, dan duduk di warung kopi. Bagi yang sudah berkeluarga,
ibu-ibu biasanya, membuat kue, dan berbagai kegiatan lainnya. Sedangkan bapak-bapak
cenderung duduk-duduk santai sambil melakukan kegiatan-kegiatan kecil menurut
keinginan masing-masing.

C. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA SWOT (Strenght Wakness


Opportunity and Treathn/ KKPH, Kekuatan, Kelemahan Peluang dan
Hambatan)

Untuk melihat peluang ke depan dan menelaah secara mendalam dilakukan kajian
melalui analisa SWOT. Analisa SWOT ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang
ada di masyarakat. Dengan kata lain bahwa, sebelum dilakukan analisa SWOT,
masyarakat mencoba melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu.

Proses pelaksanaan analisa masalah dilakukan secara partisifatif, dilakukan bersama


kader-kader pembangunan desa yang dibina AIPRD yaitu waktu pelaksanaan pelatihan
kader pembangunan desa.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 26


Adapun Permasalahan yang dirasakan cukup penting untuk segera mendapatkan
penanganan yaitu :

1. Belum adanya Meunasah di Desa


2. Masyarakat membutuhkan Taman Bacaan Untuk Anak-anak ( Buku-buku dan
Tempat kegiatan )
3. Tempat bermain anak-anak ( ayunan, prosotan dan sebagainya)
4. Lapangan Olah Raga
5. Sanitasi yang kurang baik ( Jika hujan air maka air tergenang )
6. Minimnya perlengkapan Rumah Tangga ( Lemari, Ranjang )
7. Belum ada beasiswa bagi anak-anak korban tsunami.
8. Kurangnya bantuan perlengkapan pendidikan ( buku, tas, seragam dan sepatu )
9. Belum tersedianya Kantor desa dan Kantor PKK serta fasilatas untuk
kegiatannya.
10. masyarakat sangat membutuhkan adanya penyemprotan nyamuk.
11. Kebutuhan air bersih yang masih kurang tercukupi.
12. Masyarakat sangat membutuhkan tempat pembuangan sampah keluarga dan
drum tempat penyimpanan air.
13. Paket Lebaran ( Pakaian, sirup, tepung gula dan lain-lain )
14. Perumahan.

Permasalahan di atas menjadi beberapa kelompok permasalahan antara lain :


1. Mata pencaharian / Ekonomi
2. Kesejahteraan Keluarga
3. Kesehatan dan Kebersihan
4. Pendidikan dan Keagamaan

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 27


Identifikasi permasalahan yang ada di desa Cot Paya dapat diketahui dengan
analisis SWOT/KKPH antara lain :

Analisa SWOT Bidang Ekonomi/mata pencaharian

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG HAMBATAN


• Ibu-ibu mempunyai • Tidak mempunyai • Ada NGO yang • Pemasaran
ketrampilan modal bersedia
membuat kue alat- Membantu • Lamanya di proses
alatnya sudah • Kurang ketrampilan NGO
tersedia • Menjahit kami ingin
• Adanya minat usaha • Perahu dan alat-alat terampil • Banyak masuk NGO-
menjahit nelayan NGO ke kampung
• Bapak-bapak Tidak ada • Adanya peluang dari kami tapi bukti belum
mempunyai NGO untuk dana ada kelihatan
ketrampilan • Tidak ada peralatan bergulir dari Kreasi,
membuat batu bata, Amor, BRR, AIRPD, • Tidak bisa membuat
lahan tersedia • Tidak bisa membuat Mercy Coprs, UNDP proposal
• Bapak-bapak proposal dan tidak tau
mempunyai kemana mau diantar
ketrampilan nelayan
• Ada keinginan untuk
usaha lagi
• Ketrampilan tukang
dan perabotan
Sumber : Kader desa Cot Paya dalam pelatihan kader oleh AIPRD

Analisa KKPH bidang Kesejahteraan Keluarga

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG HAMBATAN


Organisasi PKK : • Kantor PKK belum ada • Ada NGO bidang • Kurangnya relasi di
• PKK Aktif partisipasi NGO
• Posyandu Aktif • Tempat belum ada Perempuan : • Tidak tau cara
• Ada Pengurus PKK - IOM membuat proposal
• Partisipasi Pengajian - Mercy Coprs • Belum ditanggapi
( Minggu II hari
Jum’at Bagda Ashar)

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 28


Kesejahteraan Keluarga • Tidak mempunyai • Ada NGO bidang • Tidak ada tanggapan
• Memiliki pakaian lemari partisipasi dari yang menjanjikan
• Memiliki kasur • Tidak memiliki ranjang Perempuan : • Suda dijanjikan tapi
• Memiliki rumah • Tapi tidak permanen - IOM belum ada pembuatan
• Mempunyai lahan • Tidak mempunyai - Mercy Coprs / dipenuhi
bibit, dana Dll • Tidak mempunyai
relasi di bidang
tersebut
Sumber : Kader desa Cot Paya dalam pelatihan kader oleh AIPRD

Analisa KKPH bidang Kesehatan dan Kebersihan

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG HAMBATAN


• Pembuatan saluran • Tidak ada peralatan Adanya NGO yang Tidak pernah
pembuangan air bergotong royong bersedia membantu ditanggapi
Masyarakat bersedia • Tidak bisa membuat
bergotong royong proposal
• Penyemprotan Nyamuk • Tidak punya Ada tim Kesehatan yang Belum dilaksanakan
Keinginan Masyarakat peralatan bisa membantu
untuk memberantas • Tidak punya obat-
Nyamuk obatan
• Drum Air Tidak adanya Ada NGO yang dapat Tidak pernah mau tau
• Kamar mandi tersedia penampungan air di membantu, dengan kebutuhan
kamar mandi menyediakan kami
• Air Bersih Sering tidak mencukupi Ada NGO yang mengisi Pengisisnnya tidak
• Ada tampat pengisian mencukupi
air di beberapa tempat

• Lapangan Olah raga • Tidak tersedianya Ada NGO yang Tapi tidak ada relasi
• Masyarakat ingin peralatan menyediakannya dengan NGO tersebut
berolah raga • Tidak tau cara
• Lapangan ada membuat
proposal
Sumber : Kader desa Cot Paya dalam pelatihan kader oleh AIPRD

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 29


Analisa KKPH bidang Pendidikan dan Keagamaan

KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG HAMBATAN


Taman Bacaan : • Sarana dan prasarana • Dinas P & K Kemungkinan tidak
• Lokasi ada belum ada • Unicef terealisasi karena tidak
• Minat membaca • Buku-buku belum ada • Save The Children ada respon dari pihak-
masyarakat sangat • Tidak bisa membuat • Care International pihak terkait
besar proposal • Plan
• Ada tenaga yang • Sefa
bersedia menjadi • Jica
pengurus
Saran Bermain Anak • Anak-anak Cot Paya • Unicef • Tidak adanya respon
(ayunan, prosotan dll) tidak memiliki tempat • Save The Children dari pihak yang terkait
• Lokasi ada bermain • IOM • Tidak tau NGO mana
• Minat bermail dan • Tidak bisa buat • Plan yang akan membantu
berkumpul anak-anak proposal
sangat besar • Tidak ada sarana
bermail anak-anak
Bea Siswa • Orang tuanya tidak • pemerintah • Tidak ada perhatian
Minat untuk mampu • save The Children Pemerintah terhadap
melanjutkan pendidikan • Tidak ada lagi orang • Unicef anak-anak korban
sangat tinggi tua tsunami
• Tidak bisa membuat • Tidak tau NGO mana
proposal yang bisa membantu
Peralatan Sholat • Tidak tersedia • Departemen Agama • Tidak tau NGO mana
Ada balai untuk sholat peralatan sholat • NGO yang bisa membantu
berjamaah dibalai untuk musafir • Tidak ada respon dari
• Tidak bisa buat pihak terkait
proposal
Sumber : Kader desa Cot Paya dalam pelatihan kader oleh AIPRD

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 30


D. IDENTIFIKASI SUMBER

1. Fisik atau Alam


- Laut
Sumber alam yang banyak dimanfaatkan masyarakat dan kondisinya masih bisa
dimanfaatkan. Letaknya pun sangat strategis kurang lebih 400 meter dari jalan
raya. Pemanfaatan ini terutama untuk kegiatan-kegiatan budidaya tiram,
pertanian garam.

- Lahan Pertanian
Lahan pertanian penduduk masih bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produksi
masyarakat. Lahan yang tersedia kurang lebih 2 ha namun kondisnya sekarang
tidak dimanfaatkan untuk kegiatan produksi masyarakat.

- Peternakan
Kondisi desa Cot Paya bagus untuk pengembangan usaha segala ternak karena
banyak tersedia banyak lahan pengembalaan. Beberapa masyarakat sudah
memulai dengan budidaya unggas (bebek dan ayam), kambing dan kerbau
meskipun masih ada tetapi dalam jumlah yang relative kecil.

2. Sumber Daya Manusia


- Aparatur pemerintahan desa.
Desa Cot Paya memiliki aparat pemerintahan yang sanggup melayani
masyarakat, walaupun masih kekurangan dalam melayani masyarakatnya.
Pembagian kerja antara Geucik, Sekdes dan Kaur yang masih belum maksimal.
Dimana Geucik memiliki kemampuan untuk melobby, memiliki wawasan yang
luas dan mengerti situasi desa. Keputusan yang menyangkut pembangunan-
pembangunan fisik desa Geucik selalu mengajak masyarakat, Segala hasil yang
diperoleh dari pertemuan dengan NGO/Lembaga hendaknya dapat
diinformasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat tetap memperoleh
informasi mengenai pelaksanaan pembangunan di desa mereka.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 31


- Ketenaga kerjaan.
Walaupun desa Cot Paya merupakan desa yang cukup parah terkena dampak
tsunami dimana masyarakatnya banyak yang hilang/meninggal, namun saat ini
masih banyak tenaga kerja terutama laki-laki, terutama yang berprofesi sebagai
tukang/buruh bangunan yang tenaga dapat dimanfaatkan untuk membangun
infrastruktur desa. Usia mereka masih tergolong produktiv. Namun saat ini
mereka tidak memiliki sarana kerja maupun kesempatan kerja. Pembangunan
yang sedang dilaksanakan tidak melibatkan mereka. Saat ini mereka masih
memiliki lahan dan keahlian namun mereka tidak memili sarana untuk memulai
kegiatan usaha. Masyarakat banyak yang dulunya adalah pekerja/buruh yang
bekerja pada pabrik batu bata dan saat ini telah kembali bekerja karena tempat
usaha mereka sebahagian telah beroperasi kembali. Mayoritas masyarakat desa
Cot Paya adalah berwiraswasta yang bekerja mengolah potensi yang ada di desa
mereka .

3. Lembaga Donor

Table : Lembaga-lembaga yang telah melakukan kegiatan di desa Cot Paya


No Nama NGO Jenis Kegiatan
Sudah berjalan Sedang Berjalan Akan
berjalan
1 Mercy Corps ƒ Pembangunan Balai ƒ ƒ
Desa
2 Oxfam ƒ ƒ

3 WFP / World ƒ sembako ƒ ƒ


Vision
4 AUSaid-AIPRD ƒ Pemetaan tanah dan ƒ ƒ Pembangunan
pemberdayaan kantor Desa
masyarakat
5 American red Cross ƒ cash for works ƒ ƒ
6 Usaid ƒ cash for works
ƒ
7 Islamic Relief ƒ Air bersih ƒ
8 IOM ƒ Perumahan sementara ƒ Logistik ƒ Rumah
permanen
9 PPK ƒ ƒ

10 PMI dan Bulan Sabit ƒ Paket bulanan ƒ Paket bulanan


Merah ƒ
Sumber : Hasil Sosialisasi Masyarakat

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 32


BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Program pengembangan masyarakat dirasakan cukup penting dan strategis dalam


rangka mempersiapkan desa untuk berkolaborasi dengan berbagai lembaga donor
yang saat ini banyak menjalankan programnya di NAD, terutama di wilayah
kecamatan Baitussalam.

2. Proses pelaksanaan kegiatan pemetaan sosial berjalan, namun banyaknya halangan


yang ada di dalam masyarakat, sehingga program kegiatan fasilitator dalam rangka
membangun hubungan dengan elemen masyarakat tidak berjalan baik, malah harus
mengurangi intensitas kegiatan program yang mengakibatkan target yang diinginkan
fasilitator tidak maksimal.

B. REKOMENDASI

1. Perlu kerjasama tim fasilitor yang baik sehingga masalah-masalah yang terjadi di
desa Cot Paya dapat diselesaikan, sehingga dalam menjalankan program
pengembangan masyarakat dapat berjalan dengan baik.

2. Perlu dibangunnya komitmen yang tinggi antara tim fasilitator dan tim leader
dengan aparatur desa dalam rangka perumusan dan penyusunan visi misi desa

3. Membantu memberikan informasi kepada kelompok usaha produktif yang sudah ada
baik kolektif maupun individual agar mendapat perhatian dari LSM terutama yang
bergerak dalam pengembangan UKM.

4. perlunya ditingkatkan kerja sama antara masyarakat dan aparatur pemerintahan desa
dalam merumuskan bagaimana membangun desa secara partisipatif sehingga tidak
terjadi perselihan di dalam masyarakat.

Profil desa Cot Paya Kec. Baitussalam-disusun oleh AIPRD-LOGICA 33

Anda mungkin juga menyukai