Anda di halaman 1dari 6

SOP PENGOPERASIAN BULLDOZER

Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Keterangan
Tim TRC Kelengkapan Waktu Output

Untuk Tipe Pekerjaan Slot Dozing, dilakukan dengan langkah-langkah:


a. Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan
steering, track shoe di jaga agar tidak terjadi spining, atur
tenaga dan blade control pada saat membawa beban material
Cara ini memungkinkan muatan
b. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi
Melakukan besar dapat didorong di depan
transmisi maju ke gigi transmisi mundur atau sebaliknya,
1. Bulldozer Kondisional pekerjaan Slot blade. Tehnik ini banyak
bulldozer harus benar-benar berhenti dan kemudian pindahkan
Dozing dipakai dalam penimbunan dan
gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikator suhu oli
penggusuran besar-besaran.
transmisi agar tidak overheating
c. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan
gunakan alat kendali kemiringan bulldozer untuk berbelok,
kedalaman parit tidak boleh melebihi tinggi blade

Untuk Tipe Pekerjaan Straight Dozing dilakukan dengan langkah-langkah:


a. Mengisi material semaksimal mungkin, dorong material dengan
selalu menggunakan gigi satu jangan memaksakan pekerjaan
diluar kemampuan bulldozer.
Straight Dozing merupakan
b. Mengatur tenaga bulldozer, atur blade control dan jangan sampai
pekerjaan dengan cara perataan
track shoe slip, perhatikan kebersihan area kerja. Melakukan
atau penghalusan dan blade
2. c. Untuk mendapatkan hasil dorongan yang bagus, pertahankanlah Bulldozer Kondisional pekerjaan Straight
bermuatan penuh jauh lebih
ketinggian blade agar permukaan tetap rata. Dozing
efektif dari pada blade dengan
d. Menggusur lurus (straight dozing): jika blade menggali kedalam
muatan sebagian.
dan bagian belakang traktor sedikit terungkit, naikan blade
sedikit keatas untuk melanjutkan pemotongan rata. jika beban
gusuran menghambat laju traktor, pindahkan gigi transmisi
rendah atau mengangkat blade sedikit
2.4.9. SOP PENGOPERASIAN BULLDOZER
Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Keterangan
Tim TRC Kelengkapan Waktu Output

Untuk Tipe Pekerjaan Dozing Up and Down, dilakukan dengan langkah-


langkah:
a. Jika bekerja didaerah kemiringan usahakan mendorong material
dari area yang lebih tinggi ke area yang lebih rendah.
b. Berhati-hati bila bekerja di lereng agar tidak terbalik, bila tractor
tergelincir kesamping segera putar tractor kearah menurun.
c. Jangan memotong bagian bawah tebing berlabihan karena akan
mempertajam tebing, jaga jarak jangan terlalu dekat dengan
pinggiran jurang atau persis di bawah tebing. Dozing Up and Down merupakan
Melakukan
d. Melakukan pekerjaan dari daerah rendah ke daerah yang lebih pekerjaan dengan menggunakan
3. Bulldozer Kondisional pekerjaan Dozing
tinggi akan memaksa dozer berkerja lebih berat, untuk itu bulldozer untuk menggusur di
Up and Down
operator harus selalu menggunakan gigi transmisi satu dan lereng
perhatikan indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating,
hidarkan slip pada track shoe.
e. Memotong lereng bukit: jika mungkin, mulailah melakukan
potongan menurun berkerjalah dengan posisi traktor agak miring
kesebelah dalam pemotongan. teras yang dibuat harus cukup
lebar.
f. Bila operator akan memotong suatu perbukitan maka lakukan
tehnik mendorong mulai dari depan seperti gambar dibawah.

Untuk tipe pekerjaan Dozing di Disposal, dilakukan dengan langkah-langkah :


a. Usahakan selalu merapikan dan membersihkan lantai disposal.
b. Buatlah tanggul pengaman setinggi setengah ban haul truck yang
melakukan aktivitas di disposal
c. Naikkan lantai disposal setinggi 2% (± 3 meter sebelum tanggul)
Melakukan
d. Posisi operasi bulldozer selalu sebelah kiri dari posisi lokasi
4. Bulldozer Kondisional pekerjaan Dozing di
damping haultruck.
Disposal
e. Menjaga kestabilan landasan disposal maupun pinggiran dumping
agar tidak amblas, slip dan sliding/longsor.
f. Sebelum melakukan pekerjaan pembuangan material, pastikan
disposal bebas dari material lembek, berlumpur, semak belukar,
sehingga mudah merekat dengan material buangan.
2.4.9. SOP PENGOPERASIAN BULLDOZER
Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Keterangan
Tim TRC Kelengkapan Waktu Output
2.4.9. SOP PENGOPERASIAN BULLDOZER
Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Keterangan
Tim TRC Kelengkapan Waktu Output

Melakukan Ripping dengan langkah-langkah sebagai berikut:


a. Memposisikan shank harus berada keluar penuh, untuk
menghujamkan shank ripper kedalam material, miringkan sudut
shank ripper tersebut sehingga ujung tip pada posisi yang tepat
untuk bisa masuk kedalam material dengan mudah, besarnya
sudut disesuaikan dengan jenis material yang harus dibongkar
b. Setelah shank diturunkan, operator harus mengatur kecepatan
putaran engine (rpm) untuk mengantisipasi kekerasan material
yang akan di ripping
c. Sambil bergerak maju, masukkan shank ripper kedalam material.
Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, gerakkan shank
ripper kedepan agar besarnya sudut pada posisi yang paling
efektif. sudut tersebut biasanya terletak diantara posisi tegak
lurus dan maju
d. Mengatur kecepatan putaran engine (rpm) bersamaan dengan Sebisa mungkin perkerjaan
mengatur posisi shank mengarah kedalam material. gerakkan ripping dilakukan kearah
shank ripper kedepan atau posisi ”shank in” bila menghadapi menurun. Jangan berbelok atau
material yang sulit diangkat Melakukan mundur sewaktu shank masih
5. Bulldozer Kondisional
e. Setelah posisi shank diarahkan kedalam, disesuaikan dengan pekerjaan Ripping menghujam di tanah, tenaga
jenis kekerasan material, operator diharuskan tetap mengatur puntir yang timbul dapat merusak
kecepatan putaran engine (rpm) untuk menjaga agar tidak terjadi shank dan tip. keausan tip harus
slip pada track shoe. gerakkan shank ripper kebelakang atau sering di periksa
posisi ”shank out” bila diperlukan jarak yang lebih lebar antara
shank ripper dan track.
f. Pada saat melakukan ripping, operator harus tetap
mempergunakan gigi transmisi satu, dan tidak dibenarkan
mempergunakan gigi transmisi tinggi.
g. Pada saat melakukan ripping, operator dilarang untuk
membelokkan bulldozer.
h. Pada saat melakukan pembongkar (ripping) bisa dilakukan
dengan cara menyilang, hanya dilakukan bila diperlukan
i. Penambahan jarak ripping antara 1,5 m menjadi 2,0 m kearah
kanan sampai mendapatkan kondisi loading point yang tepat pada
m bisa dilakukan pada ripping pertama dan 1,5 m bisa dilakukan
pada ripping silang (second ripping) untuk mendapatkan bongkahan
yang diinginkan (dilihat dari jenis kekerasan material)
2.4.9. SOP PENGOPERASIAN BULLDOZER
Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Keterangan
Tim TRC Kelengkapan Waktu Output
2.4.9. SOP PENGOPERASIAN BULLDOZER
Pelaksana Mutu Baku

No Kegiatan Keterangan
Tim TRC Kelengkapan Waktu Output

Membuat parit dilakukan dengan langkah-langkah :


a. Menggali parit dengan bulldozer miring; miringkan blade dengan
menempatkan ujung blade yang rendah ditengah-tengah parit. bila
kelandaian dan kedalaman blade sudah tercapai kembalikan blade
Melakukan
ke posisi rata.
6. Bulldozer Kondisional pekerjaan membuat
b. Menggali parit dengan bulldozer rata: miringkan blade untuk
parit
menggali parit ”V” dangkal. untuk pembuatan parit besar, gusurlah
pada sudut 90° dari garis tengah parit. setelah mencapai kedalaman
yang diinginkan, lakukan penggusuran sepanjang parit agar dasar
dan sisinya rata.

Side by side (menggusur berdampingan) dilakukan dengan cara:


Melakukan
Menggusur berdampingan; di gunakan bila memindahkan material
7. Bulldozer Kondisional pekerjaan Side by
gembur dalam jumlah besar. kedua traktor harus dalam posisi sejajar dengan
Side
blade masing-masing berdekatan.

Mengatur sudut bulldozer blade dengan langkah-langkah:


a. Lepaskan pin pengunci dari pin penahan, masing-masing sisi tedapat
satu.
b. Cabut pin penahan.
Sudut bulldozer di
8. c. Tarik pin perangkai. Bulldozer Kondisional
atur dengan benar
d. Pasang blade pada sudut yang diinginkan.
f. Pasang pin perangkai pada tempat yang baru.
g. Pasang pin penahan.
h. Pasang pin pengunci.

Anda mungkin juga menyukai