Proposal Penelitian
Oleh
Ravika
NIM: PO7120115046
A. Pengertian
Memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dimulai hari 1
B. Tujuan
C. Peralatan
3. Bengkok 1 buah
D. Prosedur pelaksanan
1. Tahap prainteraksi
b. Mencuci tanggan
2. Tahap orentasi
dilakukan
3. Tahap kerja
c. Apabila tali pusat masih basah bersikan dari arah ujung kepangkal
d. Apabila tali pusat telah kering, bersihkan dari arah pangkal keujung
4. Tahap terminasi
d. Mencuci tangan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Batasan Masalah ........................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
D. Tujuan Studi Kasus ....................................................................... 5
E. Manfaat Studi Kasus ..................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tentang Bayi Baru Lahir .................................................. 8
1. Pengertian Bayi Baru Lahir ....................................................... 8
2. Kriteria Bayi Baru Lahir............................................................ 8
3. Kebutuhan Bayi Baru Lahir ....................................................... 9
4. Fisiologi Bayi Baru Lahir .......................................................... 11
B. Konsep Keperawatan Bayi Baru Lahir .......................................... 11
1. Asuhan Esensial Neonatus ........................................................ 12
2. Pencegahhan Kehilangan Panas................................................. 14
3. Upaya Untuk Mencegah Kehilangan Panas ............................... 15
C. Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir .......................................... 20
1. Pengkajian ................................................................................ 20
2. Pemeriksaan Fisik ..................................................................... 21
3. Data Laboraturium .................................................................... 21
4. Komplikasi................................................................................ 22
5. Penatalaksanaan ........................................................................ 22
6. Diagnosa Keperawatan .............................................................. 23
7. Kolaborasi Pemberian Laboratorium ........................................ 25
D. Konsep Keperawatan Tali Pusat.................................................... 27
1. Struktur Tali Pusat .................................................................... 28
2. Perawatan Tali Pusat Steril ........................................................ 29
3. Merawat Tali Pusat ................................................................... 30
4. Standar Prosedur Operasional .................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 37
C. Subyek Studi Kasus ...................................................................... 37
D. Fokus Studi................................................................................... 38
E. Definisi Operasional ...................................................................... 38
F. Pengumpulan Data ........................................................................ 39
G. Analisa Data ................................................................................. 39
H. Etika Penelitian ............................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
v
Lampiran 1
Nama : Ravika
Kami mohon kesediaan anda untuk mengisi Inform Consent dan menjawab
Palu, 2019
PENELITI
Ravika
PO 7120115046
Lampiran 2
Nama :
Umur :
Alamat :
Nama : RAVIKA
NIM : PO 7120115046
Bersama ini peneliti mohon kesediaan saudari untuk menandatangani lembar persetujuan dan
saudari berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian,
sehingga tidak akan mempengaruhi/menghambat karier atau hambatan lain yang berkaitan
Demikian pernyataan ini saya tanda tangani tanpa adanya suatu paksaan dari peneliti ataupun
pihak lain.
Palu, 2019
Responden
(..........................................)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan)
yang berat. Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada
tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan
pemantauan ketat untuk menentukan bagaimana membuat suatu transisi yang baik
(Murdiana, 2017)
yang diakibatkan oleh tetanus neonatorun berdasarkan data WHO tahun 2015
untuk negara bagian Asia Tenggara sebanyak 581 bayi, menemukan angka
infeksi tali pusat. Di Asia Tenggara Angka kematian bayi karena infeksi tali
Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencapai 32/1000 KH. Salah satu penyebab
1
2
kematian tinggi pada bayi adalah sepsis. Rata-rata insiden sepsis neonatorum di
Bayi baru lahir disebut dengan neonatus, merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma melahirkan serta harus dapat
yang disebabkan clostridium tetani. Spora kuman tersebut masuk tubuh bayi
melalui tali pusat, baik pada saat pemotongan, maupun saat perawatannya
sebelum lepas. Masa inkubasi 3-28 hari, tetapi jika kurang dari 7 hari penyakit ini
Perawatan tali pusat adalah pada bayi baru lahir ialah menjaga agar tali
pusat tetap kering dan bersih. Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali
pusat dalam minggu pertama secara bermakna mengurangi insiden infeksi pada
neonatus.
Perawatan tali pusat yang salah tidak menggunakan bahan stril untuk
menutup tali pusat sehingga ini rentang menjadi infeksi, karean tali pusat dapat
dapat dihindari dengan perawatan tali pusat yang baik, dan pengetahun yang
memadai tentang cara perawatan tali pusat. perawatan tali pusat adalah
fisik ibu dan bayi, dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaab bersih dan
3
terhindar dari infeksi tali pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan
menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan lepas pada hari ke-5 dan hari
ke-7 tampa da komplikasi. Sedangakan dampak negative dari perawatan tali pusat
yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum.
Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus
pada bayi baru lahir disebabkan karena masuknyan spora kuman tetanus kedalam
tubuh melalui tali pusat baik melalui alat, pemakaian obat obatan, bubuk atau
(Sarwono,2012).
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu
Cara perawatan tali pusat yaitu dengan membiarkan tali pusat terbuka dan
membersihkan luka hanya dengan air bersih. Negara-negara yang beriklim tropis
perlu mewaspadai penggunaan alkohol yang dahulu popular yang terbukti efektif
bahan tersebut dapat meningkatkan infeksi, kecuali bila obat tersebut dapat dijaga
berasal dari 2 sumber utama, ibu dan lingkungan, termasuk didalamnya tempat
4
persalalinan, tempat perawatan dan rumah. Infeksi yang terjadi pada hari pertama
berasal dari ibu. Infeksi yang terjadi setelah itu lebih sering berasal dari
lingkungan. Hasil pengobatan akan menjadi jauh lebih baik apabila tanda infeksi
dapat dikenal secara dini dan segera dilakukakan pengobatan yang tetap dan
sesuai.
tali pusat paska bayi baru lahir harus diperhatikan kebersihanya, karena
pemotongan tali pusat dengan alat yang sudah DTT. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayi, merawat tali pusat sesuai dengan standar. (Sarwono,
2012)
mengering, tidak ditutup, hanya dibersihkan setiap hari dengan air bersih,
merupakan cara paling efektif dan murah untuk perawatan tali pusat.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurukan angka kesakitan
pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat
bayi, dalam melaksanankan upaya tersebut diperlukan sumber daya manusia yang
5
sejak bayi karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
menentukan kualitas otak pada masa dewasa. Supaya terciptanya bayi yang sehat
maka dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dilakukan dengan benar-
B. Batasan Masalah
Pada studi kasus ini “Penerapan Tindakan Perawatan Tali Pusat Pada
Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Diruangan Peristi RSU Anutapura Palu”
C. Rumusan Masalah
Tindakan Perawatan Tali Pusat Pada Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir
1. Tujuan Umum
tali pusat pada asuhan keperawatan bayi baru lahir diruangan peristi rsu
anutapura palu.
6
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan bagi semua perawat dan tenaga
3. Bagi Peneliti
tindakan perawatan tali pusat pada asuhan keperawatan pasien Bayi Baru
Lahir
selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir adalah janin melalui proses persalinan dan telah mampu
Bayi baru adalah bayi yang baru lahir atau keluar dari rahim seorang
ibu melalui jalan lahir (liang vagina) atau melalui tidakan medis dalam waktu 0
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau letat sungsang
Bayi baru lahir dikatakan normal jika termasuk dalam kriteria sebagai berikut :
8
9
f. Kulit kemerah merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk
i. Genetalia: testis sudah turun (pada bayi laki laki) dan labia mayora telah
denyut jantung pada saat lahir dan selama 24 jam pertama adalah
Pada akhir minggu pertama setelah lahir, denyut jantung secara bertahap
atas ini.
10
diperhatikan, dicatat dan dilaporkan dengan segera. Bila ini ada, dokter
c. Volume darah totalpada bayi aterem pada saat lahir dari sekitar 80ml/kg.
jika tali pusat diklem dengan segera setelah lahir, sampai rata-rata sekitar
d. Kehilanga sejumlah kecil darah pada bayi baru lahir akan merupakan
hemorhagi untuk menjamin pengekleman yang aman dan iligasi tali pusat,
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
faktoor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan proses fital neonatus yaitu
Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatik dn cepat
Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang
diberikan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi
baru lahir akan menunjukan usaha pernapasan spontan deengan sedikit bantuan
atau gangguan. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang
diberikan pada bayi baru lahir dimulai sejak proses persalinan bayi (dalam 1
jam kehidupan ) dikenal sebagai asuhan esensial neonatal. (Sudarti & Afroh,
2012).
12
Asi diberika sejak awal dimulai dalam 30menit stelah bayi lahir. Asi
bulan.
e. Pencegahan infeksi
didesinfeksi tingkat tinggi atau steril, pakaian, handuk, dan seluit serta
f. Pemberian imunisasi
Aspek penting dari asuhan segerah stelah bayi baru lahir adalah:
2. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak kulit bayi dengan
kulit ibu.
3. Ganti handuk / kain yang basa dan bungkus bayi dengan selimut
meni
5. Bila telapak tanggan bayi terasa dingin, periksa suhu aksilah bayi.
lahir
11. Dorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap
menyusu.
14
Kehilangan panas pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui beberapa
mekanisme berikut.
1. Evaporasi
2. Konduksi
3. Konveksi
4. Radiasi
handuk atau kan telah dipakai kemudian selimuti bayi selimut atau
3) Memandikan bayi
baik dengan suhu kamar 750F-800F derajat untuk bayi yang sedang
perlu diperhatikan
(2) Popok
(3) Handuk
(4) Sabun
membungkuk).
(2) Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika 200C-250C jika tidak
(3) Jika tali pusat atau bekas suanat belum sembuh bayi tidak
(4) Lapisan tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau
perlak.
17
popok, dan pakaian bersih, salep atau krim jika perluh dan
handuk.
lutut.
yang memungkinkan.
arah ibu.
dari guting
kering.
1. Pengkajian
a. Identitas bayi :
b. Riwayat kehamilan :
c. Faktor sosial :
d. Nilai apgar : lima unsur yang dinilai : frekuensi denyut jantung, usaha
5. Rooming in
21
2. Pemeriksaan Fisik
secara sistematis dari : kepala, mata, hidung, muka, mulut, telinga, leher,
a. Anteropometri
c. Keadaan umum.
1. Suhu
2. Pernapasaa
3. Denytu nad
4. Warna kulit
3. Data Laboratorium
4. Komplikasi
c. Aspiksia
d. Infeksi
e. Hipoglikemia
f. Hiperbilirubinemi
5. Penatalaksanaan
setempat.
g. Bonding attachment (kontak kulit dini) dan segera diletakan pada ibunya.
i. Member identitas bayi : pengecapan telapak kaki babyi dan ibu jari ibu,
6. Diagnosa keperawatan :
Rencana tindakan :
Rencana tindakan :
1. Bebaskan jalan nafas : hisap lendir disekitar mulut dan hidung sesuai
kondisi bayi
4. Observasi pernapasaan
24
c. Resiko hipertermi
Hasil yang diharapkan : hipotermi tidak terjadi (suhu bayi dalam batas
Rencana tindakan :
2. Bungkus bayi dengan selimut yang hangat (hati- hati dengan ruagan
ber AC)
4. Metode kangguru
memungkinkan )
antara lain :
2. Intervensi keperawatan
a. Bilirubin direk dan indirek, golongan darah ABO dan rhesus faktor, hb, ht,
Diagnosa keperawatan :
Intervensi keperawatan :
antiseptic
Intervensi keperawatan :
permeriksaan laboratorium
dengan ketebalan sekitar 1-2 cm. tali pusat dianggap brukuruan pendek, jika
Merawat tali pusat pada bayi yang belum lepas tali pusatnya atau baru
Ujung tali pusat akan mengering dan putus pada 7-10 hari setelah bayi
lahir bisa juga 15-28 hari atau lebih, , tali pusat dibersikan dimulai di sekitar
hubungan antara tali pusat dan kuit untuk meningkatkan proses pengeringan
dan penyembuhan pada saat memandikan bayi baru lahir tidak dianjurkan
bayi untuk dicelupkan dalam bak mandi sampai tali pusat putus dan
Pada saat tali pusat diklem atau diikat. Tali pusat merupakan luka yang
terbuka. Oleh karena itu merupakan tempat yang mudah terjadnya infeksi
pada bayi baru lahir. Tali pusat akan mengerut, kering dan terlepas(puput)
antara hari ke-6 dan ke-10 stelah bayi lahir.keterlambatan dala pelepasaan
atau puputnya tali pusat dapat disebabkan oleh infeksi tingkat rendah. Area
infeksi yang disebut omfalitis. Tanda-tanda awal adalah tali pusat basah,
a) Cairan ketuban
Cairan ketuban atau dikenal dengan sebutan amnion menutupi tali pusat.
b) Pembuluh darah
Peredaran darah jenin dalam rahim tentu berbeda dengan peredaran darah
pada bayi, anak, apalagi dewasa. Selama dalam rahim, paru-paru janin
plasenta ke janin melalui tali pusat. Jumlah darah yang mengalir memlalui
Oleh karena itu, tapi seluruh aktivitas yang ada di plasenta yang
29
sederhana, yang terpenting adalah tali pusat selalu dalam keadaan bersih dan
Tanda dan gejala terjadinya infeksi pada tali pusat yaitu sebagai berikut.
a) Bayi terlihat gelisah dan rewel. Hal ini sesudah anda memastikan bahwa
kegelisan bayi tidak disebabkan oleh hal ini misalnya karena pipis, pup,
b) Terlihat adanya tanda kemerahan disekitar pangkal tali pusat dan perut
bayi.
d) Suhu tubuh bayi meningkat tubuh merasa hangat atau panas. Untuk lebih
bayi. Jika suhu tubuh melebihi 380c maka bayi sudah terkena demam.
f) Jika tidak teratasi dengan baik sebaiknya segerah bawah bayi ke tenaga
kesehatan terdekat.
klem pada sekitar 3 cm dari dinding perut(pangkal pusat ) bayi. Dari titik
jepitan, tekan tali pusat kearah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat tali
pertama. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut,satu tanggan menjadi
landasan tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali
pusat diantara 2 klem dengan menggunakan gunting DTT. (Johariyah & Ema,
2012).
a) Tujuan perawatan
b) Prosedur
Persiapaan Alat :
c) Persiapaan klien:
(d) Bersihkan tali pusat dengan alcohol swabkasa alcohol mulai dari
diameter 2cm.
(e) Perhatikan keadaan tali pusat dan kulit sekitarnya dari kemerahan,
(f) Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringan
betul-betul.
(h) Tali pusat selanjutnya dibungkus dengan kasa kering steril dan
kering.
(j) Jika tali pusat sudah lepas, bersihan pusar dengan alcohol swab
kotoran.
(b) Tali pusat harus selalu dijaga keadaannya kering dan bersih.
(f) Jangan membungkus putung tali pusat atau perut bayi atau
bayi :
(3) Jelaskan pada ibu bawah harus mencari bantuan jika pusat
lepas.
bayi:
berbau
kesehatan.
a. Pengertian
Memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dimulai hari 1 kelahiran
b. Tujuan
c. Peralatan
3. Bengkok 1 buah
d. Prosedur pelaksanan
1. Tahap prainteraksi
b. Mencuci tanggan
2. Tahap orentasi
dilakukan
3. Tahap kerja
c. Apabila tali pusat masih basah bersikan dari arah ujung kepangkal
d. Apabila tali pusat telah kering, bersihkan dari arah pangkal keujung
4. Tahap terminasi
d. Mencuci tangan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus deskriptif yang dipilih untuk studi
kasus yang akan dilaksanakan. Penelitian studi kasus ini adalah mengeksplorasi
suatu masalah keperawatan, penelitian studi kasus ini dibatasi oleh waktu dan
tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas, atau individu.
asuhan keperawatan pada pasien Bayi Baru Lahir yang akan diobservasi selama 3
Penelitian studi kasus ini dilakukan di rumah sakit Anutapura Palu, waktu
penelitian ini dilakukan sejak pasien masuk rumah sakit sampai pulang/ dirawat
minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari pasien pulang maka akan dilakukan
Subyek penelitian ini pada pasien Bayi Baru Lahir dan dilakukan
37
38
D. Fokus Studi
Fokus studi pada penelitian ini adalah tindakan perawatan tali pusat pada
E. Definisi Operasional
1. Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan adalah yang dimaksud dan dipahami dalam penelitian ini
2. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu dengan
cm.(Sarwono,2005).
3. Perawatan tali pusat adalah pada bayi baru lahir ialah menjaga agar tali pusat
tetap kering dan bersih. Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali
pada neonatus.
39
F. Pengumpulan Data
perawat.
system tubuh.
G. Analisa Data
analisis adalah :
1. Pengumpulan data
transkip.
40
Data yang sudah dibuat bentuk transkip dibuat bentuk koding oleh peneliti
3. Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk table, gambar, bagan disertai narasi
4. Kesimpulan
evaluasi.
5. Etika Penelitian
a. Informed concent
b. Anominity
Yaitu jika nama responden tidak ingin dicantumkan pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
c. Confidentiality
a. Pengertian
Memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dimulai hari 1
b. Tujuan
c. Peralatan
2. Air hanggat
3. Waslap
4. Handuk kecil
5. Bengkok 1 buah
d. Prosedur pelaksanan
1. Tahap prainteraksi
b. Mencuci tanggan
2. Tahap orentasi
dilakukan
3. Tahap kerja
b. Cuci tanggan
dilap dengan waslap tali pusat akn leps sendiri dalam jangka waktu
7 hingga 14 hari
4. Tahap terminasi
d. Mencuci tangan
Eka, Puspita Sari & Rimandini Dwi Kurnia. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
(Post Natal Care). Jakarta : CV Trans Media
Muryani, Anik. 2012. Asuhan Bayi Baru Lahir Nornal (Asuhan Neonatal).
Yogyakarta : Nuha Medika
Murdiana, Eka. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny
’’S’’ Dengan Hipotermia Sedang Di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh
Yusuf Gowa. ( http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/7709/1/EKA%20MURDIANA.pdf. Diakses 3 Juli 2018)
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban Tali Pusat Dan Plasenta Bayi. Jakarta : Dunia Sehat
Rosyana, Debby. (2017). Metode Perawatan Tali Pusat Terbuka Pada Bayi Di Ruang
Bayi Rsud. Ulin Banjarmasin. (
http://ojs.dinamikakesehatan.stikessarimulia.ac.id/index.php/dksm/article/downl
oad/225/169, diakses 4 Juli 2018)
Sarwono, 2012. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi Pertama. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sudarti, Afroh. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Balita. Nuha Medika :
Yogyakarta
Marmi, Rahardjo, Kukuh. 2016. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Pra Sekolah.
Pustaka Pelajar : Yokyakarta.
Johariyah, Ema 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Trans Info Media.