Kelompok 1
Dengan rasa sukacita, kami selaku penulis memanjatkan puji syukur kepada
Allah SWT yang karna karunia-Nya telah mengizinkan penyelesaian penyusunan
makalah ini yang kami beri judul " Proposal analisis kadar Kalsium (Ca2+) dalam
sampel kulit pisang kepok dengan metode Titrimetri Kompleksometri,Titrimetri
Permanganimetri, dan AAS.
Pada kesempatan ini juga, kami ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
mendalam kepada :
1. Ibu Octavina Sopamena,M.Pd. selaku guru pembimbing pelajaran Analisis Kimia
Terpadu Praktek.
2. Teman teman seperjuangan yang telah membantu terselesaikannya proposal ini.
3. Juga kepada kelompok 1 yang telah bekerja sama menyelesaikan proposal ini
dengan tepat waktu.
Namun demikian, kami menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian
proposal ini masih jauh dari kaya sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik, dan saran yang membangun demi perbaikan
proposal ini sehingga dapat bermanfaat bagi pembuatan proposal selanjutnya
Akhir kata, kami mengharapkan semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya, dan umumnya bagi para pembaca.
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Mengetahui/Menyetujui :
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………… i
Lembar Pengesahan…………………………………………………………… ii
Daftar Isi……………………………………………………………………….. iii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 2
C. Tujuan………………………………………………………………….... 2
D. Manfaat…………………………………………………………………... 2
E. Waktu………………….…………………………………………………. 3
F. Tempat……………….…………………………………………………… 3
Bab II Kajian Metodelogi………………………………………………………… 3
A. Dasar Teori ……………………………………………………………….. 4
1. Taksonomi ………………………………………………………............ 4
2. Morfologi ……………………………………………………………….. 4
3. Manfaat ………………………………………………………………… 4
Bab III Metodelogi Penelitian……………………………………………………. 4
A. Prosedur…………………………………………………………………… 4
1. Analisis Kadar Ca2+ Metode Kompleksometri……………………… 4
a) Pembakuan Larutan Na2EDTA + 0,01 M……………..……….......... 4
b) Larutan Standar CaCO3 0,01 M…………………………………….. 5
c) Pembuatan Larutan Na2EDTA 0,01 M………………………............ 5
d) Penetapan Kadar Ca2+ Metode Titimetri Kompleksometri…………... 5
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak dibutuhkan oleh
manusia. Kalsium bermanfaat untuk membantu proses pembentukan tulang
dan gigi serta diperlukan dalam pembekuan darah, kontraksi otot, transmisi
sinyal pada sel saraf. Kalsium dapat membantu mencegah terjadinya
osteoporosis. Fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot,
deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini
dapat berpindah kedalam darah. Kalsium terdapat dalam tubuh dengan
jumlah yang lebih dari pada unsur mineral lainnya. Diperkirakan 2 % berat
badan orang dewasa atau 1,0 – 1,4 kg terdiri dari kalsium, pada bayi 25- 30
gram. Setelah usia 20 tahun secara normal akan terjadi penempatan sekitar
1200 gram kalsium dalam tubuh. Sebagian kalsium terkonsentrasi dalam
tulang rawan dan gigi, sisanya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan
lunak. (Almatsier 2001)
Maka dari itu kami melakukan analisis terhadap sampel kulit buah pisang
dengan metode titrimetri kompleksometri (SNI 06-6989.13-2004), titrimetri
permanganimetri dan AAS (AOAC Method 967.21).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam analisis ini
adalah sebagai berikut:
1. Berapakah kadar Ca2+ pada sampel kulit pisang kepok dengan analisis
metode titimetri kompleksometri menggunakan standar SNI 06-6989.13-
2004?
2. Berapakah kadar Ca2+ pada sampel kulit pisang kapok dengan analisis
metode titrimetri permanganimetri ?
3. Berapakah kadar Ca2+ pada sampel kulit pisang kepok dengan analisis
metode AAS?
4. Manakah diantara ketiga metode dengan standar yang berbeda yang lebih
akurat hasil analisisnya?
C. Tujuan
Untuk menganalisis kadar Ca2+ dalam sampel kulit pisang kepok dan
menguji keakuratan analisis metode titrimetri Permanganimetri,
Kompleksometri, dan AAS.
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan, baik untuk penulis serta para pembaca.
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi kepada
masyarakat tentang kandungan kalsium yang terdapat pada kulit pisang
kepok (Musa acuminata Colla.) segar dan sehingga dapat dikonsumsi, dapat
mengurangi limbah, dan dapat dijadikan lahan wirausaha.
2
E. Waktu
Hari/Tanggal Keterangan
Kamis, 04 Agustus 2022 Kalibrasi Alat
Kamis, 11 Agustus 2022 Praktikum Analisis Kadar Ca2+
Metode Titrimetri Permanganimetri
Kamis, 18 Agustus 2022
Praktikum Analisis Kadar Ca2+
Metode Titrimetri Kompleksometri
Kamis, 25 Agustus 2022 Praktikum Analisis Kadar Ca2+
Metode AAS
F. Tempat
Laboratorium Instrumen SMKN 13 Bandung
BAB II
KAJIAN METODELOGI
A. Dasar Teori
I. Pisang kepok
a. Taksonomi
Pisang merupakan tanaman asal Asia Tenggara yang kini sudah
tersebar luas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Buah pisang merupakan buah
yang sangat popular di dunia karena rasanya lezat, gizinya tinggi dan harganya
terjangkau (Sunarjono, 2002). Selain karena mudah didapat dan harganya
terjangkau, buah pisang juga dikenal sebagai buah yang lezat dan berkhasiat bagi
kesehatan. Kemudahannya untuk dikonsumsi menjadikan nilai tambah tersendiri
untuk pisang pada pola masyarakat modern saat ini (Pary, dkk., 2016).
Pisang diketahui mengandung gizi tinggi, sumber vitamin, mineral dan juga
karbohidrat. Kandungan nutrisi lainnya seperti serat dan vitamin dalam buah pisang
seperti vitamin A, B dan C, dapat membantu memperlancar sistem metabolisme
tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh dari radikal bebas. Serta menjaga kondisi
tetap kenyang dalam waktu lama (Pary, dkk., 2016).
Buah pisang banyak digunakan sebagai makanan seperti tepung, anggur,
sale, sari buah, pisang goreng, pisang rebus, keripik pisang, kolak pisang, getuk
pisang dan sebagai buah segar. Tentu saja yang diolah hanya bagian dagingnya saja,
sehingga dari hasil produksi atau pengolahan tersebut meninggalkan limbah yaitu
kulit pisang (Satuhu dan Supriyadi, 1999).
Di Indonesia banyak sekali industri baik rumahan maupun pabrik
yang mengolah pisang, limbah utama dari pengolahan pisang adalah kulitnya
(dihasilkan dari hasil pelepasan oleh mesin pada dua lapisan terluar buah pisang saat
diproduksi) kulit pada pisang mencapai 40% dari total berat pisang segar sehingga
akan menghasilkan limbah kulit pisang yang sangat banyak. Limbah yang tidak
dimanfaatkan dan diberdayakan dengan benar akan menjadi sumber pencemar
(Okorie, dkk., 2015).
3
Limbah kulit pisang merupakan limbah organik yang mempunyai kandungan gizi
yang masih dapat dimanfaatkan (Satuhu dan Supriyadi,1999).
Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
b. Morfologi
Batang besar, kekar, tingginya mencapai 3-3,5 m dan warna hijau muda. Daun
berwarna hijau tua, lebar dan kuat sehingga biasa digunakan sebagai bahan
pembungkus nasi. Pisang kepok hampir mirip dengan pisang siem dan pisang batu.
Berat satu tandan buah berkisar 10-50 kg. Tandan buah yang beratnya mencapai 50
kg memiliki batang dan tandan yang sangat besar sehingga dikenal dengan kepok
raksasa (Sunarjono, 2002).
Rusuk buah masih jelas, ada 4-5 garis. Rasa buah matang (warna kulit buah
kekuningan) agak manis. Setiap tandan terdapat 6-12 sisir dan setiap sisir terdapat
uah. Umur panen 4 bulan sejak keluar dari jantung pisang (Sunarjono, 2002).
c. Manfaat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Prosedur
Analisis Kadar Ca2+ metode Kompleksometri
Pembakuan larutan Na2EDTA + 0,01 M
1. Pipet 10 mL larutan standar CaCO3 0,01 M, masukkan ke dalam labu
erlenmeyer250 mL.
2. Tambah 40 mL air suling dan 1 mL larutan penyangga pH 10
+ 0,1.3) Tambahkan seujung spatula 30 mg sampai dengan 50 mg indikator
EBT.
3. Titrasi dengan larutan Na2EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna
darimerah keunguan menjadi biru.
4. Catat volume larutan Na2EDTA yang digunakan.
5. Ulangi titrasi tersebut 3 kali, kemudian volume Na2EDTA yang digunakan
dirata-ratakan.
4
6. Hitung molaritas larutan baku Na2EDTA
Larutan standar kalsium karbonat (CaCO3 0,01 M)
1. Timbang 1,0 g CaCO3, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 mL.
2. Larutkan dengan sedikit asam klorida (HCl) 1 : 1, tambah dengan 200 mL
airsuling.
3. Didihkan beberapa menit, untuk menghilangkan CO2, kemudian dinginkan.
4. Setelah dingin, tambahkan beberapa tetes indikator metil merah.
5. Tambahkan NH4OH 3 N atau HCl 1 : 1 sampai terbentuk warnaorange.
6. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 1000 mL, kemudian
tepatkansampai tanda tera
Larutan baku dinatrium etilendiamin tetra asetat dihidrat (Na2EDTA2H2O = C10H14
N2Na2O8.2H2O) 0,01 M
1. Larutkan 3,723 g Na2EDTA dihidrat dengan air suling di dalam labu ukur 1000
mL,tepatkan sampai tanda tera.
Prosedur Persiapan Sampel Dengan Cara Pengabuan
1. Persiapan sampeldengan memotong masing-masing sampel buah pisang,
kemudian
2. dimasukkan kedalam cawan porselin, dipanaskan dengan manggunakan
Bunsen sampai menjadi arang,
3. setelah menjadi arang kemudian dipijarkan dalam furnace pada suhu 500-550
°Cselama ± 4-5 jam sampai terbentuk abu (Rohman A, 2007).
Prosedur Persiapan Sampel dengan Cara Destruksi
1.Destruksi sampel kulit pisang kepok dengan menggunakan larutan HCl 6N
5
Penetapan Kadar Ca2+ metode Titrimetri Permanganimetri
Timbang teliti 0,2gram sampel kulit pisang kapok hasil destruksi, sampel
di larutkan dalam gelas kimia 400ml dengan penambahan HCl 1:1 15ml,
panaskan /didihkan 1 menit encerkan hingga 200ml , tambahkan methyl merah ,
panaskan hingga hamper mendidih ,tambahkan 50ml (NH4)2C2O4 4% panas ,
tambahkan NH4OH 7 N tetes demi tetes sambal diaduk hingga larutan berwarna
kuning , biarkan 1 jam , saring endapan dengan kertas saring no 40 dan cucil dengan
air dingin hingga bebas C2O4 dan Cl
Kadar Logam(µg/g) = (
konsentrasi µ
g
mL )
x Volume ( mL ) x Fakto Pengenceran
A. List Alat
B.List Bahan