Anda di halaman 1dari 2

IV.

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

A. PENGERTIAN HUKUM ISLAM


Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang
kini terdapat dalam al-Quran dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya
melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab Hadis.

B. RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM


Dalam masyarakat Indonesia berkembang berbagai macam istilah, dimana istilah
satu dengan lainnya mempunyai persamaan sekaligus juga mempunyai perbedaan.
Istilah-istilah yang dimaksud adalah syariat Islam, fiqh Islam dan hukum Islam.
Di dalam kepustakaan hukum Islam berbahasa Inggris, syariat Islam diterjemahkan
dengan Islamic Law, sedang fiqih Islam diterjemahkan dengan Islamic Jurisprudence. Di
dalam bahasa Indonesia, untuk syariat Islam sering dipergunakan istilah hukum syariat
atau hukum syara, sedang untuk fiqh Islam dipergunakan istilah hukum fiqh atau kadang
kadang hukum Islam.
Dalam praktik, sering kali kedua istilah itu dirangkum dalam kata hukum Islam,
tanpa menjelaskan apa yang dimaksud. Hal ini dapat dipahami karena keduanya sangat
erat hubungannya, dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Syariat merupakan
landasan fiqh, dan fiqh merupakan pemahaman orang yang memenuhi syarat tentang
syariat. Oleh karena itu seseorang yang akan memahami hukum Islam dengan baik dan
benar harus dapat membedakan antara syariat Islam dengan fiqh Islam.
Pada pokoknya perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
1. Syariat terdapat di dalam al-Quran dan kitab-kitab hadist. Kalau kita berbicara
tentang syariat yang dimaksud adalah wahyu Allah dan Sunnah nabi Muhammad
sebagai Rasul-Nya. Fiqh terdapat dalam kitab-kitab fiqh. Kalau kita berbicara
tentang kitab fiqh yang dimaksud adalah pemahaman manusia yang memenuhi
syarat tentang syariat dan hasil pemahaman itu.
2. Syariat bersifat fundmental dan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas, karena ke
dalamnya, oleh banyak ahli, dimasukan juga aqidah dan akhlaq. Fiqih bersifat
instrumental, ruang lingkupnya terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan
manusia, yang biasanya disebut sebagai perbuatan hukum.
3. Syariat adalah ketetapanm Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi;
fiqh adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi dapat berubah dari masa kemasa
4. Syariat hanya satu, sedangkan fiqh lebih dari satu seperti misalnya terlihat pada
aliran-alran hukum yang disebut dengan mazahib atau mazhab-mazhab.
5. Syariat menunjukan kesatuan dalam Islam, sedangkan fiqh menunjukan
keragamannya (H. M. Rasjidi 1958: 403; Asaf A. A. fizee, 1955: 17).
Hukum Islam baik dalam pengertian syariat maupun fiqh dibagi ke dalam dua bagian
besar, yakni bidang ibadah dan bidang muamalah (Mohamad Saud Ali, 1999: 49).
Hukum Islam itu sangat luas, bahkan luasnya hukum Islam tersebut masih dapat
dikembangkan lagi sesuai dengan aspek-aspek yang berkembang di masyarakat yang
belum dirumuskan oleh para fuqoha (para yuris Islam) di masa lampau seperti
hukum bedah mayat, hukum bayi tabung, KB, hukum bunga bank, dan euthanasia.
C. SUMBER HUKUM ISLAM

Allah berfirman dalam QS Annisa/4 ayat 59 yaitu :

              

              



59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.

Menurut ayat diatas, setiap muslim wajib menaati (mengikuti) kemauan atau
kehendak Allah, Kehendak Rasul, dan Ulil Amri, yakni orang yang mempunyai
kekuasaan atau penguasa. Kehendak Allah yang berupa ketaatan tersebut kini tertulis
dalam al-Quran. Kehendak Rasul kini terhimpun dalam kitab-kitab hadis, dan kehendak
penguasa sekarang termaktub dalam kitab-kitab fiqh. Yang dimaksud penguasa dalam
hal ini adalah orang-orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad, karena “kekuasaan”
berupa ilmu pengetahuan untuk mengalirkan (hukum) Islam dari dua sumber utamanya,
yakni al-Quran dan Kitab-kitab hadis yang memuat sunnah Nabi Muhammad.
Yang ditetapkan Allah dalam al Quran tersebut, kemudian dirumuskan dengan jelas
dalam percakapan antara Nabi Muhammad dengan salah seorang sahabatnya yang akan
ditugaskan untuk menjadi gubernur di yaman. Sebelum Muaz bin Jabal berangkat ke
Yaman, nabi Muhammad menguji dengan menanyakan sumber hukum yang akan dia
gunakan untuk menyelesaikan masalah atau sengketa yang dia hadapi di daerah yang
baru itu. Pertanyaan itu dijawab oleh Muaz bin Jabal bahwa dia akan menggunakan al
Quran. Jawaban tersebut kemudian disusul oleh Nabi dengan pertanyaan berikutnya:
“Jika tidak terdapat petunjuk khusus (mengenai suatu masalah) dalam al Quran
bagaimana?” Muaz bin Jabal menjawab “Saya akan mencarinya dalam Sunnah nabi
Muhammad”. Kemudian Nabi bertanya: “Kalau engkau tidak menemukan petunjuk
pemecahannya dalam Sunnah nabi Muhammad bagaimana?” Muaz bin Jabal menjawab:
“Jika demikian saya akan berusaha sendiri mencari sumber pemecahannya dengan
mempergunakan akal saya dan akan mengikuti pendapat saya itu”. Nabi sangat senang
atas jawaban Muaz bi Jabal itu dan berkata: „Aku bersyukur kepada Allah yang telah
menuntun utusan Rasul-Nya” (H.M. Rasyidi, 1980 : 456)
Dari hadis yang dikemukakan, para ulama menyimpulkan bahwa sumber hukum
Islam ada tiga, yakni al-Quran, al-Sunnah, dan akal pikiran orang yang memenuhi syarat
untuk berijtihad. Akal pikiran ini dalam kepustakaan hukum Islam diistilahkan dengan
al-Ra‟yu, yaitu pendapat orang atau orang-orang yang memenuhi syarat untuk
menentukan nilai dan norma pengukur tingkah laku manusia dalam segala hidup dan
kehidupan. Ketiga sumber itu merupakan rangkaian kesatuan dengan urutan sesuai yang
sudah disebutkan. Al Quran dan al Sunnah merupakan sumber utama ajaran Islam,
sedangkan al-ra‟yu merupakan sumber tambahan atau sumber pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai