Anda di halaman 1dari 4

Sesi tanya jawab

Kelompok 1

1. Nama : Aulia Anggi Rhistiana


NIM : P27229022022141
Pertanyaan : Apa yang melatarbelakangi Bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa
Indonesia dan bagaimana proses perkembangan Bahasa Melayu
diangkat ke Bahasa Indonesia?
Jawaban : a. Latar Belakang : Bahasa Melayu dimulai dari adanya bukti-bukti
pada jaman kerajaan Sriwijaya dengan adanaya prasasti-prasasti tua
yang terdapat tulisan Bahasa Melayu kuno dan juga tulisan-tulisan ini
terdapat di jaman kerajaan pulau Jawa. Ketika bangsa Eropa pertama
kali datang ke Indonesia, bahasa Melayu sudah mempunyai kedudukan
yang luar biasa di tengah-tengah bahasa-bahasa daerah di Nusantara
ini. Pigafetta yang mengikuti perjalanan Magelhaen mengelilingi
dunia, ketika kapal nya berlabuh di Tidore pada tahun 1521 menuliskan kata-
kata Melayu. Itu merupakan bukti yang jelas bahwa bahasa Melayu
yang berasal dari bagian barat Indonesia pada zaman itu pun sudah
menyebar sampai ke bagian Indonesia yang berada jauh di sebelah
timur.
b. Proses perkembangan : Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi
Bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab
Logat Melayu. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan
penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de
Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun
1917 ia diubah menjadi Balai Poestaka. Balai itu menerbitkan buku-
buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku
penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak
sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat
luas. Pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia resmi menjadi
bahasa persatuan atau bahasa nasional.
2. Nama : Ruliff Pulung Pararta
NIM : P27229022168
Pertanyaan : Mengapa Muhammad Yamin hanya mempertimbangkan Bahasa
Melayu dan Bahasa Jawa saja yang akan dijadikan bahasa negara?
Mengapa bahasa daerah lain tidak dianggap?
Jawaban : Kedua bahasa tersebut dipilih Muhammad Yamin untuk
dipertimbangkan menjadi bahasa negara karena Bahasa Melayu
banyak dipakai oleh pedagang- pedagang di Indonesia pada saat itu,
serta Bahasa Melayu sendiri merupakan salah satu bahasa yang mudah
dipelajar, dan Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang dipakai
oleh mayoritas penduduk Indonesia saat itu, serta banyaknya orang
Jawa tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Alasan itulah yang
menjadi salah satu faktor yang mendukung dipertimbangkan nya
Bahasa Melayu dan Bahasa Jawa menjadi bahasa negara.

3. Nama : Malika Nisa Rachman


NIM : P27229022157
Pertanyaan : Apa saja kendala perkembangan Bahasa Indonesia dari awal hingga
kini?
Jawaban : Kendala perkembangan Bahasa Indonesia adanya bahasa gaul (bahasa
tidak baku) yang lebih mudah digunakan sehingga membuat bangsa
Indonesia melupakan kaidah bahasa yang sesungguhnya. Munculnya
bahasa-bahasa baru di era globalisasi sekarang sehingga membuat jati
diri kita sebagai Bangsa Indonesia berkurang, padahal dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar akan membuat
dunia tahu bahwa kita menjunjung tinggi negara ini.

4. Nama : Dwi Septiani Anastasya Nugrahani


NIM : P27229022147
Pertanyaan : Apa saja perbedaan ejaan Van Ophuijsen dan ejaan Soemandi?
Jawaban : Perbedaan kedua ejaan tersebut sebagai berikut.
1. Ejaan Van Ophusyen:
a. Menggunakan oe utk bunyi u
b. Menggunakan tanda (') sebagai bunyi utk menandai bunyi k
pada akhir kata
c. Menggunakan ï (trema) utk kata yg berakhirkan huruf a
mendapat akhiran I
d. Huruf e yg pelafalannya keras diberi tanda (') di atasnya
e. Menggunakan 2 utk kata ulang

f. Kata majemuk ditulis dgn tiga cara:


Dirangkai, misal: apabila
Diberi tanda hubung, misal: roemah-sakit
Dipisah, misal: anak negeri
2. Ejaan Soewandi:
a. Huruf 'oe' diganti menjadi 'u'
b. Tanda trema dihilangkan
c. Koma ain dan hamzah dihilangkan dan diganti huruf 'k' pada
akhir kata
d. Huruf e keras (é) dan e lemah (e) ditulis tdk menggunakan
tanda
e. Kata ulang dpt ditulis dgn 2 cara:
Tanda hubung, misal: berlari-larian
Menggunakan 2, misal: berpanas2-an

5. Nama : Rahmad Wira Wibowo


NIM : P27229022165
Pertanyaan : Mengapa Bahasa Negara diberi nama Bahasa Indonesia?
Jawaban : Penggantian nama dari Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia
mengikut usulan dari Muhammad Tabrani pada Kongres Pemuda I
yang beranggapan bahwa jika tumpah darah dan bangsa tersebut
dinamakan Indonesia, maka bahasanya pun harus disebut Bahasa
Indonesia. Kata Bahasa Indonesia muncul dalam tulisan Tabrani
sebelum sumpah pemuda diselenggarakan. Kata Bahasa Indonesia
pertama kali muncul dalam harian Hindia Baroe pada 10 Januari 1926
yang membahas tentang pentingnya nama Bahasa Indonesia dalam
konteks perjuangan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai