Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR TANYA JAWAB MATERI KELOMPOK 5

KELOMPOK 1

Dalam etika mengutip, bagaimana cara menentukan sumber yang terpercaya untuk dikutip &
menginterpretasikan sumber rujukan tersebut kedalam informasi yang akan diberikan?

Jawab:

1. Dengan cara cek terlebih dahulu sumber tersebut di berbagai media yang ada guna memastikan
terpercaya nya sumber yang akan digunakan

KELOMPOK 2

Dalam teknik mengutip tidak dianjurkan menggunakan sumber rujukan anonim, mengapa kita harus
demikian?apakah ada beda ketika menggunakan rujukan anonim atau tidak?

Jawab:

2. Karena menggunakan sumber rujukan anonim tidak mencantumkan nama penulisnya sehingga
karya yg kita buat menjadi kurang bisa dipercaya sebagai karya ilmiah yang bagus, apa bila ada nama
penulis maka jelas dan lebih dipercaya penulis mana yg kita jadikan rujukan.

Ya, saat menggunakan rujukan anonim maka bagian nama penulis pada daftar pustaka
menggunakan nama penerbit/kelompok penerbit atau dengan kata anonim

KELOMPOK 3

Berikan contoh sumber-sumber yang valid untuk dijadikan kutipan dalam karya ilmiah.

Jawab:

3. artikel / jurnal ilmiah; buku ilmiah/e-book ilmiah; media massa kredibel seperti kompas.com,
okezone.com, detik.com

Kelompok 4

Mengapa nama penulis harus dibalik dalam penulisan daftar pustaka? (nama belakang diletakkan di
depan)

Jawab:

4. Penulisan nama pengarang yang dibalik karena mengikuti kebiasaan di barat, yang menggunakan
nama belakang (nama marga/keluarga) untuk mengidentifikasi seseorang secara formal. Bahkan
tidak jarang nama depannya diabaikan, atau cuma berupa inisial/singkatan.

KELOMPOK 5

Di dalam teks dijelaskan salah satu teknik mengutip adalah kutipan lebih baik jika dibuat variasi, lalu
bagaimanakah contoh kutipan variasi?

Jawab:

5. 1. Kutipan langsung

Kutipan semacam ini menuliskan kata demi kata dari apa yang dikatakan pembicara. Kutipan ini
dibuka dan ditutup dengan tanda kutip. Deviasi kecil dari kata-kata yang eksak masih diperbolehkan
oleh kebanyakan suarta kabar, selama artinya tidak berubah. Misalnya, seorang anggota dewan
kota, Bambang berkata: “Eee, apa yang ingin saya katakan adalah, anu ahhh, mungkin kita harus
mempertimbangkan, anu, apakah kita punya, itu eee, uang untuk, ahhh, membangun gedung baru.”
Memang ada orang yang memiliki gaya bicara seperti itu. Bila ini ingin dikutip langsung maka
wartawan bisa membersihkannya tanpa mengurangi makna ucapan pejabat tersebut menjadi,
misalnya: “Kita harus mempertimbangkan apakah kita punya uang untuk membangun gedung baru.”

2. Kutipan tidak langsung

Kutipan ini berisi apa yang kurang lebih dikaitkan oleh pembicara dan bagaimana cara
penyampainnya. Disini tanda kutip tidak dipakai. Contohnya: Bambang mengatakan dewan harus
mempertimbangkan apakah tersedia anggaran untuk membangun gedung baru.

3. Kutipan parafrasa (paraphrase)

Kutipan ini berisi apa yang dikatakan oleh pembicara tetapi disajikan dengan kata-kata dari
penulisnya atau dari wartawan. Di sini kata-kata asli dari pejabat tidak dipertahankan. Contoh:
Bambang mengajukan pertanyaan tentang pembiayaan gedung baru.

4. Kutipan fragmentaris

Kutipan semacam ini adalah gabungan dari parafrasa dan kutipan langsung. Kutipan ini sangat baik
dipakai jika pembicara memasukan kata-kata yang sebenarnya disampaikan biasa-biasa saja.
Misalnya: Bejo menentang pembangunan gedung itu sebagai suatu “pemborosan yang melebihi
istana.”

5. Dialog

Teknik dialog ini digunakan jika dua atau lebih pembicaraan dikutip dalam suatu konversasi tanya-
jawab, seperti misalnya di sidang pengadilan. Dialog ini dapat membuat sebuah artikel menjadi enak
dibaca.

Bagian yang terberat dalam menggunakan kutipan ini adalah mengenalnya dalam begitu banyak kata
yang diucapkan dalam suatu konversasi. Orang umumnya tidak berbicara dengan kata-kata ringkas
yang cocok untuk kutipan; mereka lebih banyak bercakap. Anda harus belajar mengenal kutipan
yang menarik seperti juga anda memisahkan emas dari cebakan.

KELOMPOK 7

Apa yang dimaksud "Tidak dianjurkan menggunakan sumber rujukan anonim.Tidak juga
diperkenankan juga mengutip kutipan" didalam etika mengutip dan berikan contohnya?

Jawab:

7. maksudnya kutipan harus berasal dari sumber yang jelas dengan menyebutkan nama orangnya,
serta bisa juga mengutip kutipan yang dikutip orang lain. contoh : Hendry (dalam Budianto, 2005: 17)
menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses untuk melakukan perencanaan dan
pengontrolan sumber daya agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

KELOMPOK 8

Jika tidak mencamtukan nama atau instansi pemilik sumber kutipan apakah masih disebut mengutip
atau sudah termasuk plagiasi?

Jawab:
8. Tentu saja, karena ketika seseorang memindai data dari milik orang lain ke dokumen pribadinya
tanpa menyertakan sumber yang ada seperti kutipan dan daftar pustaka maka itu sudah disebut
plagiarisme.

KELOMPOK 9

Bagaimana jika kita ingin mengutip sebuah kutipan tidak langsung, apakah kita mencantumkan
kedua penulis, penulis yang kita baca, atau penulis pertama dari isi kutipan tersebut ?

Jawab:

9. Menulis menggunakan kalimat yg dipakai penulis sebelumnya tanpa memberi perubahan apapun
dan mencantumkan secara lengkap mengenai keterangan dr sumber kutipan tersebut

KELOMPOK 10

Apa yg membedakan mengutip dan meng copy paste

Jawab:

10. Mengutip dan _copypaste_ memiliki perbedaan yang mendasar. Mengutip adalah tindakan
dimana penulis melakukan pemindaian file, gambar, teks maupun yang lainnya ke dokumen
pribadinya dengan menyusun ulang atau melakukan _editing_ sebagian bahkan keseluruhan dengan
mencantumkan sumber atau yang biasa disebut kutipan dan juga daftar pustaka. _Copypaste_
adalah tindakan yang ilegal. Tindakan ini biasa dilakukan seorang plagiator dengan melakukan
pemindaian file, gambar, teks maupun yang lainnya ke dokumen pribadinya tanpa ada perubahan
apapun. Plagiator ini juga tidak mencantumkan sumber atau daftar pustaka berdasarkan data yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai