Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI

AGENDA I

NS. SITI ARMY LESTARI, S. KEP.


199610052022032001

PUSAT REHABILITASI MEDIK KEMHAN RI


RS DR. SUYOTO
Rangkuman Wawasan Kebangsaan dan
Nilai-Nilai Bela Negara

Wawasan Kebangsaan dibagi dalam 4 (empat) konsensus dasar yaitu


Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Indonesia
sebagai alat pemersatu, identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama. Sejarah
Pergerakan Kebangsaan Indonesia dimulai pada tanggal 20 Mei (Hari Kebangkitan
Nasional) - Boedi Oetomo dibentuk, Oktober 1908, kongres pertama Boedi Oetomo
lalu pada tahun 1908 - Organisasi pelajar Indonesia Indische Vereeniging (IV)
dibentuk. Terjadinya Indonesische Vereeniging pada tahun 1925 mengubah nama,
menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Diperingatinya 28 Oktober 1928 ditetapkan
menjadi Hari Sumpah Pemuda. Dilakukannya Tanggal 17 Agustus ditetapkan
sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan.
Proses deklarasi kemerdekaan Indonesia :
1. Diawali dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu.
2. 14 Agustus 1945 pukul 14.00, Syahrir menyarankan kepada Bung Hatta agar
Soekarno menyatakan deklarasi Kemerdekaan Indonesia,akan tetapi Bung
Karno menolak
3. 15 Agustus 1945, Bung Karno, Bung Hatta dan Mr. Soebarjo menemui
Laksamana Muda Maeda menanyakan berita menyerahnya Jepang
4. 16 Agustus 1945 peristiwa Rengasdengklok
5. Tanggal 17 Agustus 1945 pada pukul 10.00 Teks Proklamasi dibacakan
bersamaan dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih dan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya.
6. 18 Agustus 1945 PPKI menghapus kalimat diskriminatif sehingga menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”

A. Pengertian Wawasan Kebangsaan


Cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran
terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun
1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika
B. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila;
2. UUD 1945;
3. NKRI;
4. Bhinneka Tunggal Ika
C. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
a. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Sang Merah
Putih.
b. Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bahasa resmi
nasional
c. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Garuda
Pancasila
d. Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Indonesia Raya.

Nilai-Nilai Bela Negara

A. Sejarah Bela Negara


Tanggal 18 Desember 1948 pukul 23.30, Belanda melakukan Operasi
pemusnahan TNI yang diberi nama Operasi Kraai. 19 Desember Belanda
menyatakan tidak lagi terikat dengan perjanjian Renville yang kemudian
dikenal dengan Agresi Militer Belanda II. Pemindahan Ibukota Negara ke
Bukit Tinggi setelah Yogya direbut dipimpin oleh Mr. Syafruddin
Prawiranegara. Pada tahun 1949 terjadi perundingan Roem-Royen. Tanggal
19 Desember ditetapkan sebagai Hari Bela Negara oleh Presiden SBY
rangka bela Negara serta dalam upaya lebih mendorong semangat
kebangsaan dalam bela negara dalam rangka mempertahankan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
B. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,
baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara
C. Nilai Dasar Bela Negara
1. Cinta tanah air;
2. sadar berbangsa dan bernegara;
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. Kemampuan awal Bela Negara.
D. Indikator Nilai Dasar Bela Negara
1. Indikator cinta tanah air;
2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara;
3. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa;
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara;
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara
E. Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN
1. Cinta tanah air bagi ASN;
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN;
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN;
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN;
5. Kemampuan awal Bela negara bagi ASN
F. Prinsip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa.
1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika;
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia;
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab;
4. Prinsip Wawasan Nusantara;
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
G. Nasionalisme
1. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa sendiri
secara berlebihan sehingga menggap bangsa lain rendah
kedudukannya.
2. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara
sendiri dan menganggap semua bangsa sama derajatnya
Analisis Isu Kontemporer

Definisi
Isu Kontemporer adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan terjadi dan
masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat
ini.

Isu-isu Strategis Kontemporer


A. Korupsi
1. Sejarah Korupsi Dunia
Mesir, Babilonia, Ibrani, India, Yunani dan Romawi Kuno korupsi adalah
masalah serius
2. Sejarah Korupsi Indonesia
Korupsi di Indonesia dibagi dalam dua fase, yaitu: fase pra kemerdekaan
(zaman kerajaan dan penjajahan) dan fase kemerdekaan (zaman orde lama,
orde baru, dan orde reformasi hingga saat ini)
3. Memahami Korupsi
Secara harfiah korupsi mengandung arti: kebusukan, keburukan,
ketidakjujuran, dapat disuap.
4. Dampak Korupsi
Korupsi berdampak menghancurkan tatanan bidang kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara, mulai dari bidang sosial budaya, ekonomi serta
psikologi masyarakat.
5. Membangun Sikap Antikorupsi
Bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari; Menghindari perilaku yang
merugikan kepentingan orang banyak; Menghindari konflik kepentingan
dalam hubungan kerja ; Melaporkan pada penegak hukum apabila menjadi
korban perbuatan korupsi
B. Narkoba
1. Definisi : Narkotika adalah zat / obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan
2. Tindak Pidana Narkoba :Pada tahun 1995, PBB mengidentifikasi 18
(delapan belas) jenis kejahatan transnasional dimana salah satunya adalah
kejahatan atau tindak pidana narkotika, Membangun Kesadaran Anti
Narkoba - Peningkatan angka coba pakai dipicu dari rendahnya lingkungan
mengantisipasi bahaya dini narkoba melalui peningkatan peran serta
(partisipasi) lingkungan melakukan upaya pemberdayaan secara berdaya
(sukarela dan mandiri)
C. Terorisme dan Radikalisme
Terorisme - Terorisme secara kasar merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk penggunaan kekerasan terhadap penduduk sipil/non kombatan untuk
mencapai tujuan politik, dalam skala lebih kecil dari pada perang
Radikal dan Radikalisme Ancaman terbesar terorisme bukan hanya terletak
pada aspek serangan fisik yang mengerikan, tetapi serangan propaganda yang
secara massif menyasar pola pikir dan pandangan masyarakat justru lebih
berbahaya.
D. Money Laundring
Pencucian uang adalah suatu perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya
untuk menyembunyikan / menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan
dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-
olah berasal dari aktivitas yang sah.
E. Proxy War
Sejarah Proxy War – Masa Kerajaan Sriwijawa; Masa Kerajaan Banten; Gulf
War, Arab-Israer War. Proxy War Modern - Sasaran proxy war adalah
mematikan kesadaran suatu bangsa dengan cara menghilangkan identitas
atau ideologi atau keyakinan suatu bangsa yang pada gilirannya akan
menghilangkan identitas diri
Pengamalan Pancasila sebagai dasar falsafah negara harus benar-benar
direalisasikan, sehingga tertanam nilai-nilai Pancasila dalam rangka mencegah
terjadinya konflik antar suku, agama, dan daerah yang timbul akibat dari proxy
war.
F. Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Dan Hoax).
Sedangkan bentuk Tindak Kejahatan dalam Komunikasi Massa – 1. White
Collar Crime; 2. Crime Without Victim; 3. Organized Crime; 4. Corporate Crime
Teknik Analisis Isu
A. Memahami Isu Kritikal
Isu kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-
masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya
kesadaran publik akan isu tersebut
B. Teknik-Teknik Analisis Isu
1. Teknik Tapisan Isu : menggunakan kemampuan berpikir kiritis yang ditandai
dengan penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
2. Teknik Analisis Isu
a) Mind Mapping
b) Fishbone Diagram
c) Analisis SWOT
3. Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis
Gap Analysis adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial
atau yang diharapkan. Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak
bisa dihindari, menjadi bagian yang selalu menyertai perjalanan peradaban
manusia. Isu strategis kontemporer harus dipahami dan diwaspadai serta
menunjukan sikap perlawanan terhadap isu-isu tersebut. Isu-isu strategis
kontemporer yang dimaksud yaitu: korupsi, narkoba, terorisme dan
radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring), dan proxy war dan
isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan
Hoax.
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
DALAM PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Konsep Kesiapsiagan Bela Negara


kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh
seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi
kerja yang beragam. Sedangkan bela negara adalah adalah kebulatan sikap,
tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan
disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila
dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara
B. Kesiapsiagan Bela Negara Dalam Latsar Cpns
Ruang lingkup Nilai-Nilai Dasar Bela Negara mencakup: 1. Cinta Tanah Air; 2.
Kesadaran Berbangsa dan bernegara; 3. Yakin akan Pancasila sebagai
ideologi negara; 4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan 5. Memiliki
kemampuan awal bela negara. 6. Semangat untuk mewujudkan negara yang
berdaulat, adil dan makmur
C. Manfaat Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan.
3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri.
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
dalam materi Team Building.
6. Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan.
9. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak
disiplin.
10. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesame
Rencana Aksi Bela Negara
Aksi Nasional Bela Negara memiliki elemen-elemen pemaknaan yang
mencakup upaya-upaya bela negara guna menghadapi segala macam Ancaman,
Gangguan, Hambatan, dan Tantangan dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara, yang diselenggarakan secara selaras, mantap, sistematis,
terstruktur, terstandardisasi, dan massif dengan mengikutsertakan peran
masyarakat dan pelaku usaha di segenap aspek kehidupan nasional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan berdasarkan
Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945, serta didasari oleh Semangat
Mewujudkan Negara yang Berdaulat, Adil, dan Makmur sebagai penggenap Nilai-
Nilai Dasar Bela Negara, yang dilandasi oleh keinsyafan akan anugerah
kemerdekaan, dan keharusan bersatu dalam wadah Bangsa dan Negara Indonesia,
serta tekad untuk menentukan nasib nusa, bangsa, dan negaranya sendiri.

Kegiatan Kesiapa Bela Negara


1. Peraturan Baris Berbaris
2. Tata Tempat (Preseance)
3. Tata Upacara
4. Tata Penghormatan
5. Pelaksanaan Kegiatan Apel
6. Etika Keprotokolan

Kewaspadaan Dini
Kemampuan kewaspadaan dini ialah kemampuan yang dikembangkan untuk
mendukung sinergisme penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan
nirmiliter secara optimal, sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi
setiap warga negara dalam menghadapi potensi ancaman. Di sisi lain,
kewaspadaan dini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai dampak ideologi,
politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan,
keutuhan NKRI dan keselamatan bangsa
FUNGSI INTELIJEN
a. Penyelidikan
Terdiri atas serangkaian upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan yang
dilakukan secara terencana dan terarah untuk mencari, menemukan,
mengumpulkan, dan mengolah informasi menjadi Intelijen, serta
menyajikannya sebagai bahan masukan untuk perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan
b. Pengamanan
Terdiri atas serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terarah
untuk mencegah dan/atau melawan upaya, pekerjaan, kegiatan Intelijen,
dan/atau Pihak Lawan yang merugikan kepentingan dan keamanan nasional
c. Penggalangan
Terdiri atas serangkaian upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan yang
dilakukan secara terencana dan terarah untuk mempengaruhi Sasaran agar
menguntungkan kepentingan dan keamanan nasional

Dalam penganalisaan para analisis biasanya berpedoman pada kaidah-kaidah


analisis intelijen (Supono Soegirman, 2014, 92) yaitu :

Early detection (Deteksi Dini).


Pada dasarnya merupakan sebuah fungsi atau juga sebuah upaya untuk
dapat “menemukan” terdapatnya “sesuatu” gejala awal atau indikasi awal, yang
walaupun saat ini masih berskala kecil, tetapi diperkirakan akan dapat berkembang
menjadi sesuatu yang memerlukan perhatian serius.
Early Warning (Peringatan Dini).
Early Warning pada dasarnya adalah sebuah upaya untuk memberikan
gambaran situasi yang bisa menjadi ancaman yang perlu mendapatkan perhatian.
Sebab bila diabaikan akan mengundang berbagai implikasi, dampak, risiko. Atau
bahaya yang dapat muncul di masa yang akan datang, berdasarkan identifikasi
masalah, judgement dan early detection.
DOKUMENTASI
(27 Juli 2022)

Anda mungkin juga menyukai