0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Jurnal pertama membahas pengaruh bermain game online terhadap perilaku agresif remaja. Penelitian kualitatif menemukan bahwa game online berpotensi menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi emosi serta tingkah laku remaja di lingkungan sekolah dan keluarga. Jurnal kedua meneliti hubungan antara kontrol diri rendah dengan cyberbullying pada remaja, dengan teori belajar sosial sebagai perantara. Hasil survei menunjukkan cyberbullying dipeng
Jurnal pertama membahas pengaruh bermain game online terhadap perilaku agresif remaja. Penelitian kualitatif menemukan bahwa game online berpotensi menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi emosi serta tingkah laku remaja di lingkungan sekolah dan keluarga. Jurnal kedua meneliti hubungan antara kontrol diri rendah dengan cyberbullying pada remaja, dengan teori belajar sosial sebagai perantara. Hasil survei menunjukkan cyberbullying dipeng
Jurnal pertama membahas pengaruh bermain game online terhadap perilaku agresif remaja. Penelitian kualitatif menemukan bahwa game online berpotensi menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi emosi serta tingkah laku remaja di lingkungan sekolah dan keluarga. Jurnal kedua meneliti hubungan antara kontrol diri rendah dengan cyberbullying pada remaja, dengan teori belajar sosial sebagai perantara. Hasil survei menunjukkan cyberbullying dipeng
1. Judul Online (Studi Kasus di Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Surabaya) 2. Penulis Merry Fitria Apriyanti, Harmanto Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 03 3. Jurnal Nomor 03 Tahun 2015, 994-1008 4. Metode Penelitian Kualitatif; studi kasus, observasi, wawancara Game online sangat berpengaruh pada pikiran manusia, yang dapat menyebabkan kecanduan bermain sehingga akan mengganggu aktivitas sehari- hari, apalagi untuk remaja yang masih harus bersekolah. Game online saat ini pun sarat akan tema kekerasan, yang dikhawatirkan akan mempengaruhi pemainnya untuk mencontoh dan bertindak kasar. Dikarenakan kebiasaan yang berulang-ulang dan pengkondisian tertentu dalam game dianggap dapat menyebabkan perubahan perilaku menjadi agresif, 5. Teori Penelitian berdasarkan teori belajar sosial. Agresi merupakan perilaku yang dipelajari. Menurut Bandura, sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Faktor yang menyebabkan perilaku agresif adalah: a) faktor internal, yaitu frustasi dimana frustasi adalah suatu keadaan ketika masalah hidup atau kesulitan tidak bisa diselesaikan, kebutuhan tidak terpenuhi, dan gagal mencapai tujuan (Kartono, 1985). b) faktor eksternal, yaitu lingkungan disekitar individu. 6. Subjek Penelitian Andre (15 tahun, SMP, bermain game selama 5 tahun); Agung (16 tahun, SMA, bermain game selama 6 tahun); Hendra (15 tahun, SMA, bermain game selama 4 tahun); operator game; orang tua gamers; teman bermain di lingkungan gamers. Ketika subjek gamers sedang bermain game secara berkelompok, emosi mereka akan keluar dan akan memaki-maki lawan bermain dengan kata kasar, dan jika subjek gamers mengalami kekalahan ketika memainkan game online, mereka akan melampiaskan kekesalan dan kemarahan tersebut dengan berteriak dan menyalahkan teman sepermainan yang kurang memiliki strategi bagus atau bahkan melakukan kekerasan fisik, seperti memukul kepala atau tangan. 7. Hasil Penelitian Pelampiasan verbal dan fisik pun terjadi juga pada lingkungan keluarga dan sekolah. Dampak agresif ini menunjukkan bahwa game online mempengaruhi banyak aspek kehidupan dari pelampiasan emosi hingga penyimpangan perilaku remaja. Game online dapat menyebabkan kecanduan karena pemain merasa puas setelah bermain game tersebut, hal ini dapat menyebabkan penghalalan segala cara agar subjek gamers dapat memainkan game online tersebut. Abstrak jurnal ini terangkum dan memuat semua informasi kunci dalam jurnal, teori dalam jurnal juga dijabarkan dengan baik. Namun, cara pengetikkan jurnal dirasa tidak mengikuti cara penulisan tanda 8. Diskusi baca yang benar, pencantuman sumber kalimat didalam jurnal pun dirasa tidak benar, menggunakan sumber yang tidak valid, dan terdapat cukup banyak kesalahan pengetikkan. Internasional
1. Judul Examining the Mediating Effects of Social
Learning on the Low Self-Control- Cyberbullying Relationship in a Youth Sample Carrie K. W. Li, Thomas J. Holt, Adam M. 2. Penulis Bossler, & David C. May 3. Jurnal Deviant Behavior 2016, Vol. 37, No. 2, 126-138 4. Metode Penelitian Kuantitatif; survey 5. Teori Penelitian Cyberbullying adalah penggunaan kekerasan emosional dan mempermalukan dalam ranah sosial kepada orang lain menggunakan e-mail, SMS, media sosial, dan pesan instan melalui ponsel. Terdapat dua teori yang menjelaskan mengenai mengapa remaja melakukan cyberbullying, yaitu teori umum mengenai kriminalitas (Gottfredson dan Hirschi, 1990) dan teori belajar sosial (Akers, 1998). Dalam teori umum mengenai kriminalitas, individu dengan kontrol diri yang rendah cenderung impulsif, berpikiran pendek, dan melakukan perilaku yang beresiko yang membuat mereka tidak dapat menahan diri ketika terdapat kesempatan untuk menganggu atau menyakiti. Dalam teori belajar sosial, perilaku kriminal adalah perilaku yang dipelajari dan muncul karena teman sebaya yang menyimpang, pengertian menganggu yang mendukung, perbedaan yang memperkuat, dan meniru teman sebaya yang nakal. Dua teori tersebut memberi penjelasan substansif yang kuat untuk perilaku mengganggu dan cyberbullying. Sebuah penelitian tentang cybercrime menemukan bahwa variabel pembelajaran sosial memeliki kemungkinan untuk memberi perantara terhadap kontrol diri yang rendah dan cyberbullying. 6. Subjek Penelitian 518 murid SMP dan SMA di Kentucky Cyberbullying berkaitan dengan rendahnya kontrol diri, berteman dengan teman sebaya yang nakal, perilaku yang mendukung kejahatan dunia maya, pengetahuan mengenai kelakuan yang baik dan etis, memukul seseorang, dan mengetik sesuatu yang jahat dan mengganggu di dunia maya. Hal yang menunjukkan keterlibatan seseorang dalam cyberbullying adalah kontrol diri 8.yang rendah dan pengukuran pembelajaran 7. Hasil Penelitian sosial. Menghabiskan waktu di media sosial memiliki hubungan positif dengan perilaku cyberbullying dan tidak ada hubungan signifikan antara cyberbullying dengan ras, jenis kelamin, dan kelas. Pengukuran belajar sosial seseorang tidak dapat seluruhnya menghapus pengaruh rendahnya kontrol diri seseorang yang melakukan cyberbullying. Jurnal memiliki struktur yang lengkap dan rapi, informatif, dan mencantumkan banyak sumber yang valid. Namun, abstrak dirasa terlalu pendek 8. Diskusi dan kurang ringkas, penjelasan mengenai hasil penelitian pun dirasa cukup sulit untuk dimengerti.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita