PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................10
PENUTUP........................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah kebijakan yang diambil oleh pemerintah pada awalnya tidak serta
merta langsung diagendakan menjadi sebuah kebijakan publik. Ada tahapan-
tahapan dari sebuah masalah atau isu yang ada di masyarkat. Apakah
permasalahan itu menyebar luas, bahkan sampai membuat gaduh atau tidak,
sehingga pemerintah perlu mengambil tindakan berupa kebijakan agar tidak terjadi
kekacauan di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
Kebijakan adalah prinsip atau cara bertindak yang dipilih untuk mengarahkan
keputusan. Kebijakan senantiasa berorientasi kepada masalah (problem-oriented)
dan tindakan (action-oriented), sehingga dapat dinyatakan bahwa kebijakan adalah
suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara
bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan
(Suharto, 2006). Sedangkan defenisi dari kebijakan publik menurut Nugroho
(Nugroho, 2003) adalah suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang
harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan
diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggarannya yang dilakukan dan sanksi
dijatuhkan oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi. Ada 2 macam
jenis kebijakan berdasarkan tempat berlakunya kebijakan, yaitu kebijakan publik
yang dibuat oleh pemerintah dan kebijakan publik yang dibuat oleh organisasi
masyarakat.
Kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah merupakan keputusan politik
yang dikembangkan oleh badan dan pejabat pemerintah. Kebijakan tersebut
dirumuskan oleh otoritas dalam sistem politik yaitu para senior, kepala tertinggi,
eksekutif, legislatif, hakim, administrator, penasehat raja, dan sebagainya
(Agustinus, 2006).
Seorang analis kebijakan Parker (1975) menyatakan bahwa kebijakan publik
adalah suatu tujuan tertentu yang dilaksanakan pemerintah pada suatu waktu
tertentu dalam kaitannya dengan suatu obyek atau sebagai respon terhadap suatu
keadaan yang krisis (Wahab, 2008). Sehingga kebijakan publik dapat disusun
berdasarkan adanya isu publik yang menjadi masalah bagi banyak orang, sehingga
kebijakan publik diharapkan dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Islam menjadi kompas bagi kehidupan umat manusia dalam menjalankan
kehidupan di segala aspek, seperti agama, ekonomi, sosial budaya, politik,
pendidikan, kesehatan dan lainnya. Kelengkapan ajarannya telah mendorong
manusia bergerak menuju pertumbuhan dan kebangunan intelektual dan kultural.
Sumber ajarannya berasal dari Alqur’an dan Hadist.
Alqur’an pada hakikatnya adalah sebuah kebijakan, yakni kebijakan Allah
yang diturunkan melalui Rasulullah, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasalam.
Karena Alqur’an berisi pedoman (al-huda) yang memberikan petunjuk, tuntunan,
panduan, dan arahan bagi seluruh kaum mukminin untuk menuju ke jalan yang
benar, jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah ditunjuk Allah untuk menuju surga.
Kebijakan publik dalam Islam adalah kebijakan umum yang melahirkan
kemaslahatan atau kesejahteraan rakyat. Untuk mencapai tujuan tersebut para
ilmuwan dan cendekiawan Muslim klasik seperti Imam Al-Ghazali, Imam Asy-
Syatibi, menekankan pada pentingnya terpenuhinya pilar maqashid shari’ah dalam
seluruh kebijakan umum yang dilahirkan oleh para pemimpin (ulil amri) atau
pemerintah Islam.
QS. An-Nahl ayat 125 bisa menjadi dasar melaksanakan tahap-tahap
kebijakan publik. Allah berfirman, yang artinya “ Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk ”.
Firman Allah ini memerintahkan kepada kita agar melakukan dialog dengan
suatu kebijaksanaan (policy) dan penyampaian lisan yang benar sehingga
berlangsung sebaik mungkin.
Konsep Kebijakan dalam Islam juga dapat dilihat dalam QS. Huud/11:6 yang
berbunyi: “Kesejahteraan tidak hanya diperuntukkan bagi umat manusia saja,
namun juga mahluk ciptaan Sang Khaliq lainnya “.
Dimana konsep tersebut tidak memiliki orientasi kesejahteraan dalam ukuran
duniawi semata, seperti kepentingan ekonomi, pendidikan atau pelayan publik.
Namun perumusan Kebijakan tersebut nantinya akan menjamin keseimbangan
antara manusia dengan alam, antara manusia kepentingan ekonomi dan spiritual.
Yang kemudian apabila Konsep Kebijakan tersebut di jalankan, maka akan
menjadikan kesejahteraan bagi umat manusia.
B. Prinsip kebijakan publik islam
Enam Prinsip Utama dalam memperbaiki kinerja Kebijakan Publik dalam perspektif
Islam :
4. Keadilan (Al- ‘Adalah) : kebijakan apapun yang dibuat harus berorientasi pada
keadilan (tepat sasaran) berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan
serta keseimbangan.
1. Penyusunan agenda, yakni suatu proses agar suatu masalah bisa mendapat
perhatian dari pemerintah.
5. Evaluasi kebijakan, yakni proses memonitor dan memilih kerja atau hasil
kebijakan, apakah sesuai kebijakan dengan fakta yang ada atau malah perlu
adanya pembenahan atau pergantian kebijakan karena tidak lagi relevan dengan
fakta yang ada.
D. Tujuan kebijakan publik
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Karena itu, kritik dan saran yang membangun saat
kami butuhkan. Semoga dari kritik dan saran pembaca kami bisa menjadi lebih baik
dalam penulisan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Albab, ulul. 2007. Kebijakan public : teori, konsep dan kajian akademik. ITS Press,
Surabaya
Anderson and James E. 2000. Public policy making. Houghton Mifflin, Boston.
Parker, R. S. 1975. Policy and administration. John willey and sons Australia plty. LTD,
Sydney.