Anda di halaman 1dari 12

Hubungan PKG dan Tata Cara Penyusunan SKP Guru

Oleh : Dodi Andresia, S.A.P


Analis Kepegawaian Kota Bukittinggi

Dalam Undang Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Penilaian kinerja bertujuan menjamin objektivitas prestasi kerja yang
sudah disepakati, penilaian kinerja dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat
yang dicapai, dan perilaku pegawai, penilaian kinerja dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.

SKP Guru cukup unik dan rumit karena keterkaitannya dengan Penilaian Kinerja Guru (PKG) tetapi apabila kita telah mengusai PKG Guru maka menyusun SKP adalah hal yang
sangat mudah untuk dilakukan. Tata cara penyusunan SKP Guru belum dijelaskan penyusunannya dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013
tentang ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Penjelasan dan contoh yang ada pada Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 pada halaman 16 belum bisa
mewakili dan menjelaskan secara rinci tentang tatacara penyusunan SKP guru, untuk itu penulis merasa terpancing dan tertarik untuk membuat karya tulis ini dari permasalahan
yang ada.

         1. Penilaian Kinerja Guru ( PKG ).

Penilaian kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama Guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.Penilaian kinerja Guru dari sub
unsur pembelajaran atau pembimbingan dan tugas lain yang relevan didasarkan didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.

Penilaian kinerja guru pada pelaksanaan pembelajaran dilakukan di dalam kelas (untuk kegiatan yang dapat diamati) dan di luar kelas (untuk kegiatan yang tidak dapat
diamati di dalam kelas). Kegiatan yang tidak dapat diamati di dalam kelas misalnya: penyusunan silabus, RPP, pengembangan kurikulum, tingkat kehadiran guru di kelas,
praktik pembelajaran di luar kelas/sekolah/madrasah dan sebagainya. Untuk semua kegiatan yang dilakukan guru, baik yang dapat diamati di dalam kelas maupun yang tidak
dapat diamati, penilai kinerja guru wajib melampirkan bukti-bukti fisik berupa dokumen.

         2. Sasaran Kerja Pegawai ( SKP )

Sasaran Kerja Pegawai adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri adalah merupakan Peraturan Pemerintah yang mengatur ketentuan tentang Penilaian Prestasi Kerja.

Angka kredit merupakan merupakan Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan / atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat fungsional
dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan dicapai. Oleh sebab itu pejabat fungsional tertentu harus menetapkan
target angka kredit yang akan dicapai dalam1 (satu) tahun.

         3. Hubungan PKG dan Tata Cara Penyusunan SKP.

Hubungan antara PKG dan SKP Guru mempunyai keterkaitan yang sangat erat yang mana untuk butir kegiatan dari Unsur Utama dalam SKP Guru angka kreditnya terdiri
dari Paket dan Laporan Hasil PKG, oleh karena itu dalam menyusun SKP Guru tidak terlepas dari PKG, dalam menyusun SKP Guru Butir Kegiatan pada Unsur Utama
diuraikan satu persatu.

          Contoh :
Seorang Guru bernama AIDA FITRIYANI, S.Pd,  Pangkat dan Golongan Penata Muda - III/a menyusun SKP awal tahun dengan rincian sebagai berikut

1. Melaksanakan proses pembelajaran dengan kriteria PKG Baik


2. Menjadi wali kelas
3. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
4. Mengikuti Diklat Fungsional lamanya antara 30 s/d 80 jam
5. Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah
6. Sebagai Pengawas Ujian Penilaian dan Evaluasi terhadap Proses dan Hasil Belajar Tingkat Sekolah dan Nasional
7. Menjadi Anggota Organisasi Profesi Sebagai Anggota Aktif

Cara Menyusun SKP tersebut sebagai berikut :

Unsur Utama

1. Melaksanakan proses pembelajaran dengan kriteria PKG Baik dengan Nilai PKG 10.50
2. Menjadi wali kelas dihitung 5% dari PKG Baik 10.50
3. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dihitung 2% dari PKG Baik 10.50

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

1. Mengikuti Diklat Fungsional lamanya antara 30 s/d 80 dengan Nilai 1 Ak


2. Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah dengan Nilai 0.1 Ak

Unsur Penunjang

1. Sebagai Pengawas Ujian Penilaian dan Evaluasi terhadap Proses dan Hasil Belajar Tingkat Sekolah dan Nasional dengan Nilai 0.08 Ak
2. Menjadi Anggota Organisasi Profesi Sebagai Anggota Aktif dengan Nilai 1 Ak

 
      Angka Kredit yang terdapat dalam SKP adalah hasil antara perkalian Target dengan Butir Kegiatan. Butir kegiatan nya dengan PKG baik adalah 10.50 dan target dalam satu
tahun adalah 1 Laporan PKG maka AKnya adalah 1 x 10.50 = 10.50.  Sebagai Pengawas Ujian Penilaian dan Evaluasi terhadap Proses dan Hasil Belajar Tingkat Sekolah dan
Nasional Ak pada butir kegiatan adalah 0.08 dengan target 4 kali dalam setahun maka unutk mencari AKnya adalah 4 x 0.08 = 0.32. hasil dari pencarian AK tersebut
dimasukan kedalam kolom bertuliskan AK dalam format SKP.

Unsur Utama karena Angka Kreditnya terdiri dari paket-paket maka harus diketahui terlebih dahulu berapa target nilai PKG nya dalam satu tahun. Untuk mengetahui
pembagian persen-persen tersebut seorang gur harus mengetahui dan memiliki pedoman penilai PKG Guru. Angka Kredit dari butir kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan dan Unsur Utama sesuai dengan Angka Kredit yang ada pada Permenpan Nomor 16 tahun 2009. Ouput yang tertuang dalam SKP seperti Laporan PKG,
Sertifikat dan SK disesuaikan dengan Bukti Fisik seperti yang tercantum pada Permenpan Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 

INDEX  PANGKAT UNTUK GURU MATA PELAJARAN/KELAS/BK

GOLONGAN
KRITERIA
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d
Amat Baik 13.12 11.87 25.31 24.37 37.18 37.18 36.25 48,44
Baik 10.50 9.50 20.25 19.50 29.75 29.75 29.00 38,75
Cukup 7.87 7.12 15.18 14.62 22.31 22.31 21.75 29,06
Sedang 5.25 4.75 10.12 9.75 14.87 14.87 14.50 19,38
Kurang 2.62 2.37 5.06 4.87 7.43 7.40 7.25 9,69

 TABEL PEMBAGIAN PERSEN DALAM PENGHITUNGAN PKG

2 PEMBELAJARAN/ Proses pembelajaran Melaksanakan pembelajaran Paket Laporan Penilaian Kinerja


Proses pembimbingan Melaksanakan pembimbingan Paket Laporan Penilaian Kinerja
BIMBINGAN Tugas lain yang relevan Menjadi Kepala Sekolah Paket(75%) Laporan Penilaian Kinerja
Menjadi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah per tahun Paket(50%) Laporan Penilaian Kinerja
Menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang
Paket(50%) Laporan Penilaian Kinerja
sejenisnya
Menjadi kepala perpustakaan Paket(50%) Laporan Penilaian Kinerja
Menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau
Paket(50%) Laporan Penilaian Kinerja
yang sejenisnya
Menjadi pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang Paket(5%) Laporan Penilaian Kinerja
menyelenggarakan pendidikan inklusi, pendidikan terpadu
atau yang sejenisnya
Menjadi wali kelas Paket(5%) Laporan Penilaian Kinerja
Menyusun kurikulum pada satuan pendidikannya Paket(2%) Laporan Penilaian Kinerja
Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap  proses
Paket(2%) Laporan Penilaian Kinerja
dan hasil belajar.
Membimbing guru pemula dalam program induksi Paket(2%) Laporan Penilaian Kinerja
Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler Paket(2%) Laporan Penilaian Kinerja
Menjadi pembimbing pada penyusunan publikasi ilmiah
Paket(2%) Laporan Penilaian Kinerja
dan karya inovatif
Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi
Paket(2%) Laporan Penilaian Kinerja
tanggungjawabnya (khusus Guru Kelas)

PENYUSUNAN SKP GURU

FORMULIR SASARAN KERJA


PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI
1 Nama EFRY YENNY, S.Pd 1 Nama AIDA FITRIYANI, S.Pd
2 NIP 19720208 199403 2 001 2 NIP 19800814 200604 2 009
3 Pangkat/Gol.Ruang Pembina - IV/a 3 Pangkat/Gol.Ruang Penata Muda - III/a
4 Jabatan Kepala Sekolah 4 Jabatan Guru Pertama
5 Unit Kerja SDN 04 BUKIT APIT PUHUN 5 Unit Kerja SDN 04 BUKIT APIT PUHUN
TARGET
NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN AK
KUANT/OUTPUT KUAL/MUTU WAKTU BIAYA
  Unsur Utama              
1 Melaksanakan Proses Pembelajaran 10.50 10.50 1 Laporan PKG 100 12 Bln  -
2 Menjadi Wali Kelas 0.53 0.53 1 Laporan PKG 100 12 Bln  -
Membimbing Siswa Dalam Kegiatan
3 0.21 0.21 1 Laporan PKG 100 12 Bln  -
Ekstrakurikuler
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
                 
BERKELANJUTAN
Mengikuti Diklat Fungsional lamanya antara 30
4 1 3 3 Sertifikat 100 12 Bln  -
s/d 80 jam
Surat
keterangan
5 Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah 0.1 0.2 2 dan laporan 100 12 Bln  
per
kegiatan
  UNSUR PENUNJANG                
Sebagai Pengawas Ujian Penilaian dan Evaluasi
6 terhadap Proses dan Hasil Belajar Tingkat Sekolah 0.08 0.32 4 SK 100 12 Bln  -
dan Nasional
Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai
7 1 3 3 SK 100 12 Bln  -
Pengurus Aktif
                     
            Bukittinggi ,  02 Januari 2014
Pejabat Penilai,   Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
   
 
EFRY YENNY, S.Pd AIDA FITRIYANI, S.Pd
19720208 199403 2 001   19800814 200604 2 009
Perangkat Penilaian Prestasi Kerja
Perangkat penilaian prestasi kerja merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh penilai untuk melaksanakan tugas mengukur dan menilai prestasi kerja guru, kepala sekolah, dan guru yang
diberi tugas tambahan. Diharapkan hasil penilaian yang diperoleh obyektif, akurat, tepat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun perangkat penilaian prestasi kerja terdiri dari:

 Formulir Sasaran Kerja Pegawai (SKP)


 Formulir Penilaian Sasaran Kerja Pegawai 
 Surat Keterangan Melaksanakan Tugas Tambahan 
 Rekap Hasil Penilaian Perilaku Kerja Bagi Guru 
 Formulir Buku Catatan Penilaian Perilaku Kerja PNS 
 Format Penilaian Prestasi Kerja 

Sasaran Kerja Pegawai (SKP)


Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan salah satu formulir yang digunakan untuk melakukan penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setiap guru, kepala sekolah, dan guru yang
diberi tugas tambahan diwajibkan menyusun SKP. Penyusunan SKP harus berdasarkan tugas pokok jabatan dengan mempertimbangkan RKT sekolah yang merupakan tindak lanjut dari visi dan
misi sekolah, hasil EDS, tugas pokok yang bersangkutan sebagai guru dan tugas tambahannya sebagai kepala sekolah/madrasah, serta program tahunannya.

Format Sasaran Kerja Pegawai (SKP)


SKP disusun dan ditetapkan pada bulan Januari tahun berjalan oleh pejabat penilai yaitu Kepala Sekolah. SKP memuat kegiatan tugas jabatan, angka kredit dan target yang meliputi kuantitas,
kualitas, waktu, dan/atau biaya, yang harus dicapai dalam satu tahun yang kegiatannya bersifat nyata dan dapat diukur. Penentuan angka kredit dalam SKP menggunakan asumsi untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi secara normatif yang harus dicapai dalam waktu 4 (empat) tahun. Oleh karena itu, target angka kredit dalam satu tahun adalah jumlah angka kredit kumulatif
minimal yang akan dicapai dibagi 4 (empat).
Adapun contoh format SKP dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Berdasarkan format SKP di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Kolom 1 No diisi dengan nomor urut identitas dan nomor kegiatan


 Kolom 2 Kegiatan Tugas Jabatan diisi dengan uraian kegiatan tugas jabatan guru, yaitu: unsur utama, unsur penunjang, serta tugas tambahan.
 Kolom 3 AK ditulis target Angka Kredit (AK) untuk kegiatan setiap tugas jabatan yang akan dicapai.
 Kolom 4 Kuantitas diisi dengan target kuantitas atau output (TO) untuk setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dicapai.
 Kolom 5 Kualitas diisi dengan target kualitas (TK) untuk setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dicapai
 Kolom 6 Waktu diisi target waktu (TW) untuk setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dicapai
 Kolom 7 Biaya diisi target biaya (TB) diisi dengan jumlah biaya yang diperlukan untuk setiap kegiatan, yang diisi oleh kepala sekolah.

Baca juga, Contoh penyusunan SKP guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan.

Unsur-unsur dalam SKP


Adapun unsur-unsur dalam SKP adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Tugas Jabatan
Dalam penyusunan SKP, setiap kegiatan tugas jabatan harus sesuai dengan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, serta
berkaitan dengan visi misi sekolah dan Rencana Kerja Tahunannya (RKT).
Adapun tugas jabatan yang dimaksud dalam Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009 secara umum terdiri dari:

 Unsur utama yaitu sebagai berikut:


o Pendidikan terdiri dari:
 Mengikuti pendidikan dan memperoleh gelar / ijazah / akta
 Mengikuti pelatihan prajabatan
o Pembelajaran / bimbingan dan tugas tertentu, terdiri dari:
 Melaksanakan proses pembelajaran yaitu merencakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran,
melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian
 Melaksanakan proses bimbingan yaitu merencanakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil pembimbingan, menganalisis hasil
pembimbingan, melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan
 Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah / madrasah yaitu:
 Menjadi kepala sekolah / madrasah per tahun
 Menjadi wakil kepala sekolah / madrasah per tahun
 Menjadi ketua program keahlian / program studi atau yang sejenisnya
 Menjadi kepala perpustakaan
 Menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau yang sejenisnya
 Menjadi pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi, pendidikan terpadu atau yang sejenisnya
 Menjadi wali kelas
 Menyusun kurikulum pada satuan pendidikannya
 Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
 Membimbing guru pemula dalam program induksi
 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
 Menjadi pembimbing pada penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif
 Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi tanggungjawabanya (khusus guru kelas)
o Pengembangan Keprofesian berkelanjutan, terdiri dari:
 Melaksanakan pengembangan diri yaitu
 Mengikuti diklat fungsional, 
 Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/ atau keprofesian guru
 Melaksanakan publikasi ilmiah yaitu 
 Presentasi pada forum ilmiah, 
 Melaksanakan publikasi ilmiah hasil penilitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal, 
 Melaksanakan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru
 Melaksanakan karya inovatif yaitu 
 Menemukan teknologi tepat guna, 
 Menemukan / menciptakan karya seni, 
 Membuat / modifikasi alat pelajaran / peraga / praktikum, 
 Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya
 Unsur penunjang tugas guru yaitu sebagai berikut:
o Memperoleh gelar /  ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampu
o Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru yaitu 
 Membimbing siswa dalam praktik kerja nyata / praktik industri / ekstrakurikuler dan yang sejenisnya, 
 Sebagai pengawas ujian penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional, 
 Menjadi anggota organisasi profesi, 
 Menjadi anggota kegiatan kepramukaan, 
 Menjadi tim penilai angka kredit, 
 Menjadi tutor / pelatih / instruktur 
o Perolehan penghargaan / tanda jasa

Angka kredit masing-masing unsur di atas lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran I Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009.

2. Angka Kredit
Angka Kredit yang dimasukkan ke dalam formulir SKP adalah target angka kredit yang akan dicapai untuk setiap uraian tugas jabatan yang meliputi beberapa butir kegiatan dalam 1 (satu) tahun
berjalan.
Angka Kredit kegiatan tugas jabatan yang akan dilaksanakan meliputi angka kredit untuk unsur utama dan angka kredit untuk unsur penunjang, dengan ketentuan sebagai berikut:

 Angka kredit unsur utama:


o Pendidikan meliputi pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijasah; serta Diklat prajabatan dan program induksi (bagi CPNS guru) yang dapat dilihat pada Lampiran I
Permenpan RB No. 16 th. 2009
o Pembelajaran/bimbingan (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran) dan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah / madrasah dengan target hasil Penilaian
Kinerja Guru yaitu "Baik (100%)" atau "Amat Baik (125%)", selanjutnya dikonversi ke Angka Kredit per tahun
o Guru yang mendapatkan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang mengurangi beban mengajar pembagian angka kredit mengikuti ketentuan berikut:
 Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah, pemenuhan paket angka kreditnya dibagi dua dengan bobot sebagai kepala sekolah sebesar 75% dan bobot
sebagai guru sebesar 25%
 Guru dengan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, kepala bengkel, dan/atau ketua program keahlian dalam
pemenuhan paket angka kreditnya dibagi dua dengan bobot sebesar 50% untuk pelaksanaan tugas tambahan dan sebesar 50% tugas sebagai guru
 Guru dengan tugas tambahan sebagai guru pembimbing khusus dalam pemenuhan paket angka kreditnya dibagi dua dengan bobot sebesar 75% untuk pelaksanaan
tugas tambahan dan sebesar 25% tugas sebagai guru
o Bagi guru yang diberi tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah tetapi tidak mengurangi beban mengajar, target angka kreditnya mengikuti ketentuan berikut:
 Guru yang diberi tugas tambahan lain di luar tugas sebagai guru selama satu tahun penuh, misalnya sebagai wali kelas, sebagai pembimbing ekstrakurikuler, dan lain-
lain, target angka kreditnya adalah 5% dari target angka kredit pelaksanaan pembelajaran yang harus dicapai dalam tahun yang berjalan
 Guru yang diberi tugas lain kurang dari satu tahun atau tugas-tugas sementara/temporer, misalnya sebagai pembimbing pesantren kilat, pembimbing penyusunan karya
ilmiah atau karya inovatif, pengawas penilaian dan evaluasi hasil belajar, dan laini-lain, target angka kreditnya adalah 2% dari target angka kredit pelaksanaan
pembelajaran yang harus dicapai dalam tahun yang berjalan
o Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang meliputi: pengembangan diri, publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif. Target angka kredit tahunan untuk kegiatan PKB
yang dituangkan dalam SKP adalah sebesar angka kredit yang dipersyaratkan untuk naik ke pangkat/golongan berikutnya dibagi 4 (empat). Adapun jumlah Angka Kredit untuk
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dapat dilihat pada Lampiran I Permenpan RB No. 16 th. 2009.
 Angka kredit unsur penunjang meliputi kegiatan penunjang yang antara lain pendidikan yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya, memperoleh penghargaan/tanda jasa,
melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru seperti: membimbing siswa dalam praktik kerja nyata/praktik industri/ektrakurikuler dan sejenisnya, mengikuti organisasi profesi /
kepramukaan, menjadi tim penilai angka kredit, dan/atau menjadi tutor/pelatih/instruktur. Target angka kredit tahunan untuk kegiatan dari unsur penunjang maksimal 10% dari angka
kredit yang dipersyaratkan untuk naik pangkat ke jenjang kepangkatan berikutnya. Adapun jumlah Angka Kredit unsur penunjang dapat dilihat pada Lampiran I Permenpan RB No. 16 th.
2009.

3. Target
Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan waktu sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit kerja. Apabila kegiatan tugas
jabatan tersebut dibiayai/dianggarkan, maka target biaya menjadi SKP (kepala sekolah).
Target setiap pelaksanaan tugas jabatan harus diwujudkan secara jelas sebagai ukuran prestasi kerja. Dalam menetapkan target meliputi aspek sebagai berikut.

Kuantitas (Target Output)


Target output ditentukan dari jumlah produk yang akan dihasilkan selama satu periode penilaian sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan yang dapat berupa dokumen, konsep,
naskah, surat keputusan, paket, laporan, dan lain-lain.
Adapun contoh target kuantitas (output) adalah sebagai berikut:

 Kegiatan pelaksanaan pembelajaran, target outputnya adalah satu laporan hasil PK Guru yang dilampiri dengan bukti fisik
 Kegiatan pelaksanaan tugas sebagai kepala sekolah, target outputnya adalah 1 (satu) laporan hasil pelaksanaan kinerja kepala sekolah yang dilampiri dengan bukti fisik
 Melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang dapat berupa diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru, target outputnya berupa laporan hasil kegiatan diklat fungsional dan kegiatan
kolektif guru sesuai dengan jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan

Kualitas (Target Kualitas)


Target Kualitas merupakan mutu produk yang akan dihasilkan selama satu periode penilaian sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan. Target kualitas harus memprediksi mutu hasil
kerja terbaik, dan dicantumkan nilai paling tinggi 100 (seratus).
Khusus untuk target kualitas pelaksanaan pembelajaran adalah target angka kredit dengan sebutan “baik” atau “amat baik” yang harus dicapai dalam satu tahun sesuai dengan golongan yang
bersangkutan. Untuk rencana ketercapaian target angka kredit “baik” atau “amat baik” di dalam
target kualitas dicantumkan angka 100 (seratus).

Waktu (Target Waktu)


Target waktu ditetapkan dengan memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap uraian kegiatan, misalnya 7 (tujuh) hari, 1 (satu) minggu, 1 (satu) bulan, 2 (dua) bulan, 3
(tiga) bulan, dan seterusnya sampai dengan 12 (dua belas) bulan.
Adapun contoh target waktu dalam penyusunan SKP adalah sebagai berikut:

 Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan.


 Kegiatan tugas tambahan sebagai kepala sekolah dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan.
 Kegiatan diklat 60 (enam puluh) JP direncanakan dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari.
 Kegiatan kolektif guru dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan.

Biaya (Target Biaya)


Target biaya ditetapkan dengan memperhitungkan jumlah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu uraian kegiatan tertentu dalam 1 (satu) tahun, misalnya ratusan ribu, jutaan, dan
lain-lain. Target biaya diisi hanya untuk SKP kepala sekolah / madrasah.

Demikian uraian singkat tentang panduan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) jabatan fungsional guru, untuk lebih jelasnya, silakan lihat Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Guru, Kepala
Sekolah, dan Guru yang diberi Tugas Tambahan serta Permenpan RB No. 16 th. 2009.

Anda mungkin juga menyukai