Anda di halaman 1dari 10

Tugas Makalah

“PROSES EVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA”

Disusun Oleh :

 Egy Suandy


SMAN 3 KONAWE SELATAN


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PROSES EVALUASI HASIL KEGIATAN
USAHA” . Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Risda Triwulan selaku Guru mata pelajaran
Prakarya dan kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan “PROSES
EVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA”. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.
kami berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai “PROSES EVALUASI HASIL KEGIATAN USAHA”. kami juga menyadari bahwa di
dalam makalah ini terdapat kesalahan yang mungkin tidak kami disadari. Oleh sebab itu, kami
berharap kritik dan saran jika ada yang kurang pada makalah yang telah kami buat, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna, maka dibutuhkan saran yang membangun.

Punggaluku, 28 Juli 2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................3
C. TUJUAN MAKALAH....................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
A. Komponen Evaluasi Hasil Usaha...............................................................................................4
1. Analisa Aspek Pasar...............................................................................................................4
2. Analisa Aspek Teknis..............................................................................................................4
3. Analisis Aspek Finansial.........................................................................................................5
B. Permasalahan Usaha Dan Solusi...............................................................................................6
1. Sistem Permodalan................................................................................................................6
2. Sistem Pengolahan.................................................................................................................6
3. Kondisi Persaingan.................................................................................................................7
C. Pengembangan Usaha...............................................................................................................7
1. Membuat Rencana strategi....................................................................................................7
2. Menghemat Biaya Operasional..............................................................................................7
3. Kenali Pesaing........................................................................................................................7
4. Sistem Permodalan................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Evaluasi kegiatan usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Prinsip dasar utama evaluasi usaha yaitu membandingkan rencana usaha yang sudah
dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang sudah dicapai pada akhir masa produksi.

Kunci sukses sebuah usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi usaha adalah aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan rencana usaha yang telah
dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan yang telah dicapai pada akhir masa produksi.
Evaluasi usaha dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk merencanakan pengenbangan usaha.
Jika hasil usaha menunjukan pertumbuhan yang baik, maka kamu dapat mempertimbangkan
untuk mencapai target dan strategi yang baru. Demikian pula sebaliknya.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa itu proses evaluasi hasil kegiatan ?


2. Bagaimana proses evaluasi hasil kegiatan ?
3. Apa saja komponen evaluasi hasil usaha ?

C. TUJUAN MAKALAH

Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. mengetahui sampai sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan usaha.


2. Menambah pengetahuan dalam proses evaluasi hasil kegiatan.
3. memperkecil resiko kegagalan usaha dan dapat memperbesar peluang keberhasilan usaha.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komponen Evaluasi Hasil Usaha

Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.
Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah
dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.

Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban
membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana
produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga.

Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami
kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak
dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu
ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang
tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa
mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat,
produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha
selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis
yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi
dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap
usaha yang sudah dilaksanakan.

Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus
dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam
usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan
pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur
sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi
ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
1. Analisa Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut.
Tujuan analisis pasar adalah untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan. Adapun kegunaan dari
analisa aspek pasar adalah untuk melakukan peramalan permintaan dan penentuan pasar. 
Pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk.
Kriteria yang diukur dalam penentuan pasar sasaran, yaitu:
 Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat
terhadap suatu penawaran pasar.
 Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan
dan akses penawaran pasar tertentu
 Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia
untuk dimasuki perusahaan kita.

2. Analisa Aspek Teknis

4
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan
kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan
jenis teknologi, antara lain:
 Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan
keinginan pasar atau konsumen. 
 Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala
produk yang ekonomis.
 Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan
pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang
diperlukan untuk penerapannya.
 Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang
diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
 Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak
lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat
disetarakan dengan baik.
3. Analisis Aspek Finansial

Analisis aspek finansial yaitu untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu
perusahaan melalui data-data akuntansinya. Analisis aspek finansial/ keuangan selalu
melibatkan berbagai laporan keuangan diantaranya neraca dan laporan laba/rugi. Neraca
berisikan sktiva meliputi harta lancar, harta tetap, pasiva meliputi utang, dan kewajiban.
Alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja usaha adalah
rasio keuangan. Adapun jenis-jenis rasio keuangan antara lain:
b. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang
dapat digunakan untuk mengukur seberapa llikuidnya suatu perusahaan. Jika
perusahaan mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid,
sedangkan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan
tersebut ilikuid.
Cara mengukur perusahaan itu likuid atau tidak, Anda dapat membandingkan
komponen yang ada pada neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total pasiva lancar
(utang jangka pendek). Pengukuran ini dapat dilakukan untuk beberapa periode
sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Dengan mengetahui rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan, Anda bisa
mendapatkan beberapa manfaat seperti:
 Mengantisipasi dana yang diperlukaan saat ada kebutuhan mendesak.
 Memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan atau Bank) yang ingin
melakukan penarikan dana.
 Poin penentu bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi
atau bisnis lain yang menguntungkan.

Terdapat empat macam rasio likuiditas yaitu sebagai berikut.

1. Current Ratio (Rasio Lancar). Dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana
aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka
pendek atau utang lancarnya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan
utang lancar maka artinya semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam
menutupi kewajiban utang lancarnya. Tingginya Rasio lancar dapat
menunjukkan adanya uang kas berlebih yang bisa berarti dua hal yaitu besarnya
keuntungan yang telah diperoleh atau akibat tidak digunakannya keuangan
perusahaan secara efektif untuk berinvestasi.

5
2. Quick Ratio (Rasio Cepat). Rasio ini akan menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan
aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan persediaan karena persediaan akan
membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan dibanding dengan aset lainnya.
Quick Ratio ini terdiri dari piutang dan surat-surat berharga. Jadi semakin besar
rasio, semakin baik juga posisi keuangan perusahaan. Jika hasilnya mencapai
1:1 atau 100%, maka ini akan berakibat baik jika terjadi likuidasi karena
perusahaan akan mudah untuk membayar kewajibannya.

3. Cash Ratio (Rasio Kas). Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang
kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukan dari
tersedianya dana kas atau setara kas, contohnya rekening giro. Jika hasil rasio
menunjukkan 1:1 atau 100% atau semakin besar perbandingan kas dengan utang
maka akan semakin baik.

4. Cash Turnover Ratio (Rasio Perputaran Kas). Rasio ini akan menunjukkan
nilai relatif antara nilai penjualan bersih terhadap kerja bersih. Modal kerja
bersih merupakan seluruh komponen aktiva lancar dikurangi total utang lancar.
Rasio ini dihitung dengan cara membagi nilai penjualan bersih dengan modal
kerja. Rasio ini menunjukkan seberapa besar penjualan untuk modal kerja yang
dimiliki perusahaan.

c. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas atau sering juga disebut dengan Rasio Leverage (Leverage
Ratio) adalah suatu rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjangnya seperti pembayaran bunga atas hutang,
pembayaran pokok akhir atas hutang dan kewajiban-kewajiban tetap lainnya. Hutang
Jangka Panjang biasanya didefinisikan sebagai kewajiban membayar yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun.

d. Rasio Rentabilitas

Rasio Rentabilitas juga sering dikenal dengan istilah rasio profitabilitas adalah rasio
untuk mengukur tingkat perolehan keuntungan dibandingkan penjualan atau aktiva.
Rasio rentabilitas bisa menilai kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba
yang berkaitan erat dengan kelangsungan perusahaan. Rasio rentabilitas berkaitan
erat dengan kelangsungan hidup perusahaan. Angka rentabilitas berupa angka laba
sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba
penjualan. Kondisi atau tingkat kesehatan perusahaan juga terlihat dari rasio ini
sehingga tujuan laporan keuangan bisa tercapai.

B. Permasalahan Usaha Dan Solusi

Kegiatan usaha tidak lepas dari hambatan dan berbagai permasalahan. Beberapa kendala
dasar yang sering ditemui pada usaha kecil diantaranya :

1. Sistem Permodalan

6
Usaha kecil, umumnya memiliki keterbatasan pendanaan sehingga produktivitasnya
tidak dapat makssimal. Beberapa cara yang bisa ditempuh adalah dengan mencari sumber
pendanaan lain yang berasal dari luar, mengajukan pinjaman, modal dari pihak lain, atau
menawarkan kepada infestor untuk menanamkan usahanya pada kita.

2. Sistem Pengolahan

Sistem penolaan berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia yang ada. Untuk
mengatasi masalah in, dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai pelatihan usaha,
seminar, dan sebagainya.

3. Kondisi Persaingan

Kerasnya pesaingan usaha dan kemampuan bersaing yang masih sangat kecil
menyebabkan pengusaha kecil untuk masuk kepasar yang lebih besar. Untuk mengatasi
masalah ii, dapat dilakukan dengan mengoptimalkan produksi usaha kita, misalnya
dengan menggiatkan penjualan agar produktivitas usaha bisa lebih baik. Sehingga
diharapkan dimasa dating usaha dapat berkembang dan dapat menembus pasar yang lebih
besar.
C. Pengembangan Usaha

Untuk mengembangkan usaha, diperlukan kesabaran serta tenaga dan pikiran.


Selain itu, dibutuhkan strategi yng tepat agar usaha kecil dapat berkembang dengan
baik sesuai yang diinginkan. Berikut ini adalah cara mengembangkan usaha kecil agar
menjadi besar.

1. Membuat Rencana strategi

Tujuan dibuatnya strategi adala untuk memermudah dan membantu pelaku usaha
dalam memperhitungkan anggaran yang akan dikeluarkan.

2. Menghemat Biaya Operasional

Usahakan untuk memulai sebuah bisnis dengan biaya minimum. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi biaya yang ada. Disini diperlukan kreatifitas pelaku usaha untuk
menciptkan ide-ide baru namun tetap hemat biaya pengeluaran.

3. Kenali Pesaing

Mengenali pesaing adalah hal yang sangat penting. Dengan demikian, pelaku
bisnis bisa menciptakan inovasi-inofasi baru untuk mengembangkan usahanya.

4. Sistem Permodalan
Sebelum menjual produk kepasar pelaku usaha harus mengetahui harga pasar
yang berlaku. sehingga ketika sewaktu-waktu harga pasar mengalami penurunan
ataupun kenaikan kita sebagai pelaku pasar tidak salah mengambil keputusan.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis berbagai aspek-aspek usaha dan mengetahui kelebihan dan


kekurangan dari usaha yang sedang kamu jalani, tentunya kamu akan mengetahui sudah
sejauh mana tingkat keberhasilan usaha atau bisnis yang kamu miliki. Jadi, tujuan akhir dari
evaluasi usaha adalah mengetahui tingkat keberhasilan serta mencari solusi terbaik dari
kendala yang dihadapi dalam jangka waktu tertentu. Hasil dari evaluasi ini bisa kamu jadikan
sebagai bahan dalam menyusun strategi untuk menentukan arah bisnismu di kemudian hari.
Misalnya, saat ini kamu memiliki usaha kuliner yang kamu jual secara langsung di kios atau
toko. Setelah menghitung modal yang kamu keluarkan dan target keuntungan yang kamu
harapkan, ternyata dalam jangka waktu tertentu usaha kulinermu belum sesuai harapan.
Maka, kamu bisa mengevaluasi berbagai aspek usaha, misalnya cara pemasaran yang telah
kamu jalankan. Kamu bisa mencoba cara baru dengan memasarkan produk kulinermu secara
online agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen.

B. Saran

Memulai sesuatu yang baru pasti tidak mudah. Oleh karena itu, seorang wirausahawan
harus berani mencoba dan mengambil risiko. Gagal dalam melakukan suatu hal adalah bagian
dari proses untuk menuju kesuksesan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Jika
mencoba wirausaha dalam suatu bidang, lalu gagal, tidak perlu berkecil hati dan putus asa,
cobalah kembali! Tentu sebelum memulai berwirausaha, buatlah evaluasi komponen kegiatan
yang matang.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=PENGERTIAN+ABSTRAK&rlz=1C1CHBF_enID848ID848&oq=PENGERTIAN+ABSTRAK/

https://sman12berau.sch.id/blog/perancangan-dan-produksi-kerajinan-dengan-inspirasi-budaya-non-
benda/

https://www.google.com/search?q=PENGERTIAN+BUDAYA+NON-
BENDA&rlz=1C1CHBF_enID848ID848&oq=PENGERTIAN+BUDAYA+NON-BENDA/

BUKU PAKET PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X REVISI 2016.

Anda mungkin juga menyukai