Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN MANAJEMEN FASILITAS DAN

KESELAMATAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas ridha-
Nya maka Panduan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan RSUD Dr H Ibnu Sutowo
dapat diselesaikan.

Panduan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan ini disusun sebagai panduan


dalam pengelolaan fasilitas dan lingkungan di rumah sakit. Diharapkan dengan adanya
Panduan ini dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan fasilitas di rumah sakit.

Tim penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang


telah memberikan bantuan kepada tim penyusun sehingga Panduan Manajemen
Fasilitas Dan Keselamatan ini dapat diselesaikan dengan lancar. Kami menyadari
masih banyak yang perlu disempurnakan. Oleh sebab itu berbagai kritik dan saran
untuk sempurnanya panduan ini sangat kami harapkan.

Demikian Panduan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan ini kami susun,


dengan harapan dapat dipergunakan sebagai acuan di RSUD dr. H. Ibnu Sutowo
Baturaja.

Baturaja, Desember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI ………………………………………………….. 3

I. DEFINISI ………………………………….……………….. 4
II. RUANG LINGKUP …………………………….……………………. 4
III TATA LAKSANA …………………………………………………. 4
IV DOKUMENTASI …………………………………………………. 9

3
I. DEFINISI
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) adalah suatu kegiatan
perencanaan, pendidikan, dan pemantauan terhadap keselamatan dan
keamanan lingkungan fisik rumah sakit, pengelolaan bahan berbahaya,
manajemen kedaruratan dan kesiapan menghadapi bencana, sistem
pengamanan kebakaran, pemeliharaan peralatan medis, monitoring sistem
utiliti/sistem pendukung ( listrik, limbah, ventilasi, kunci), serta pendidikan dan
pelatihan bagi seluruh staf tentang peran mereka dalam menyediakan
fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif. Bertujuan menyediakan
fasilitas yang aman, berfungsi dan supportif bagi pasien, keluarga, staf dan
pengunjung.

II. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) terdiri


dari Instalasi Penyediaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), instalasi kesehatan
lingkungan, serta seluruh instalasi di RSUD. DR.H.Ibnu Sutowo Baturaja.

III. TATA LAKSANA

A. KEPEMIMIPINAN DAN PERENCANAAN


1. Rumah Sakit menyusun SK dan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lainnya yang berlaku terhadap fasilitas rumah sakit.
2. Rumah Sakit membuat rencana tertulis (mencakup keselamatan dan
keamanan, bahan berbahaya, manajemen emergensi, pengamanan
dan kebakaran, peralatan medis, dan sistem utilitas) yang terkini dan
dilaksanakan sepenuhnya serta dievaluasi secara periodik
3. Rumah sakit membuat surat tugas kepada seorang staf atau lebih
untuk melaksanakan Program pengawasan dan pengarahan
berdasarkan kompetensi, pengalaman atau pelatihan dengan
indikator:
a. Terdapat program untuk memonitor semua aspek dari program
manajemen risiko fasilitas/ lingkungan
b. Data monitoring tersebut digunakan untuk
mengembangkan/meningkatkan program.

B. KESELAMATAN

4
1. Rumah sakit membuat program dan melaksanakan program
keselamatan fasilitas fisik termasuk memonitor area yang
diidentifikasi sebagai berisiko.
a. Rumah sakit mempunyai dokumentasi hasil pemeriksaan fasilitas
fisik yang terkini dan akurat
b. Rumah sakit mempunya rencana mengurangi resiko yang nyata
berdasarkan pemeriksaan tersebut
c. Rumah sakit memperihatkan kemajuan dalam melaksanakan
rencananya

2. Area yang berisiko dimonitor dan dijaga agar pasien,keluarga,staf dan


pengunjung terjaga keselamatan
a. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran yang memenuhi
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain.
3. Bila ada pihak independen dalam pelaksanaannya maka dilakukan
survey untuk memastikan keselamatan pasien
4. Rumah sakit memiliki data/dokumen yang nyata atas kondisi fisik
bangunan rumah sakit saat ini
5. Rumah sakit mendokumentasikan rencana tindak lanjut dari hasil
kondisi saat ini
6. Rumah sakit mendokumentasikan kegiatan tindaklanjut tersebut untuk
mengetahui kemajuannya

C. KEAMANAN RUMAH SAKIT


1. Rumah sakit membuat program dan melaksanakan program
keamanan fasilitas fisik termasuk memonitor dan mengamankan area
yang diidentifikasi sebagai berisiko.
a. Rumah sakit mempunyai dokumentasi hasil pemeriksaan fasilitas
fisik yang terkini dan akurat
b. Rumah sakit mempunya rencana mengurangi resiko yang nyata
berdasarkan pemeriksaan tersebut
c. Rumah sakit memperihatkan kemajuan dalam melaksanakan
rencananya
2. Area yang berisiko dimonitor dan dijaga agar pasien,keluarga,staf dan
pengunjung terjaga keamanannya
a. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran yang memenuhi
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain.

5
b. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran untuk
meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan, atau
komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat beroperasi
secara aman dan efektif
3. Pelaksanaan program dilakukan secara efektif dan efesien untuk
mencegah cidera dan mempertahankan kondisi aman bagi
pasien ,keluarga, staff dan pengunjung
4. Rumah sakit memiliki data/dokumen yang nyata atas kondisi fisik
bangunan rumah sakit saat ini
5. Rumah sakit mendokumentasikan rencana tindak lanjut dari hasil
kondisi saat ini

D. PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


1. Rumah sakit mengidentifikasi dan mempunyai daftar terbaru limbah
berbahaya
2. Membuat rencana kegiatan penanganan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya serta tatacara pembuangannya
3. Menyusun rencana sistem pelaporanan dan investigasi dari
tumpahan, paparan (exposure)dan insiden lainnya
4. Menyusun dan menetapkan rencana untuk penanganan limbah yang
benar di dalam rumah sakit dan pembuangan limbah berbahaya
secara aman dan sesuai ketentuan hukum
5. Menyusun dan menetapkan rencana untuk alat dan perlindungan yang
benar dalam penggunaan , ada tumpahan dan paparan
6. Menyusun dan menetapkan rencana untuk mendokumentasikan
persyaratan (izin, lisensi,ketentuan persyaratan lainnya)
7. Menyusun dan menetapkan rencana pemasangan label pada bahan
dan limbah berbahaya.

E. PROTEKSI KEBAKARAN
1. Rumah sakit merencanakan program untuk memastikan seluruh
penghuni rumah sakit aman dari kebakaran dan asap. Melakukan
monitoring terhadap
a. Pengurangan risiko kebakaran
b. Assesmen risiko kebakaran saat ada pembangunan di atau
berdekatan dengan fasiitas
c. Deteksi dini kebakaran dan asap
d. Meredakan kebakaran dan pengendalian asap

6
e. Evakuasi bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran

2. Melaksanakan Program secara terus-menerus dan komprehensif


a. Rumah sakit membuat sistem deteksi kebakaran dan pemadaman
b. Rumah sakit melatih staf untuk berpartisipasi daam perencanaan
pengamanan kebakaran
c. Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya setahun sekali
dalam rencana pengamanan dan asap
d. Staf dapat memperagakan cara membawa pasien ke tempat aman
e. Rumah sakit memeriksa, menguji coba, dan memelihara peralatan.
3. Rumah sakit memastikan badan independen mematuhi rencana
pengamanan kebakaran
4. Rumah sakit membuat kebijakan untuk pelarangan merokok berlaku
bagi pasien, keluarga, pengunjung, dan staf.

F. PERALATAN MEDIS
1. Rumah sakit membuat rencana pengelolaan peralatan medis
a. Rumah sakit mengumpulkan hasil monitoring dan
didokumentasikan untuk program manajemen peralatan medis
b. Hasil monitoring digunakan untuk keperluan perencanaan dan
perbaikan
2. Rumah sakit membuat daftar inventaris alat medis
3. Rumah sakit melakukan insfeksi secara teratur
4. Rumah sakit melakukan uji coba peralatan medis sesuai rekomendasi
pabrik
5. Rumah sakit membuat program pemeliharaan preventif
6. Rumah sakit menunjuk tenaga yang kompeten untuk memberikan
pelayanan ini

G. SISTEM UTILITAS (SISTEM PENDUKUNG)


1. Rumah sakit memastikan kebutuhan air minum selalu tersedia.
a. Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko
paling tinggi bila terjadi air minum terkontaminasi atau terganggu
b. Rumah sakit mengurangi risiko bila hal itu terjadi
c. Rumah sakit merencanakan sumber air minum alternatif dalam
keadaan darurat
2. Rumah sakit memastikan kebutuhan listrik selalu tersedia.

7
a. Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko
paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik
b. Rumah sakit mengurangi risiko bila hal itu terjadi
c. Rumah sakit merencanakan sumber listrik alternatif dalam keadaan
darurat
3. Rumah sakit mendokumentasikan hasil identifikasi sistem listrik, gas
medis, limbah, ventilasi dan kunci
4. Rumah sakit mendokumentasikan perencanaan pemeliharaan sistem
listrik, gas medis, limbah dan kunci secara periodic
5. Utiliti tersebut dimonitor dan didokumentasikan hasilnya sebagai
tindaklanjut dan peningkatan

H. PENANGANAN KEDARURATAN DAN BENCANA


1. Rumah sakit mengidentifikasi bencana internal dan eksternal yang
besar, seperti keadaan darurat di masyarakat, wabah dan bencana
alam atau bencana lainnya serta kejadian wabah besar yang
menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.
a. Seluruh rencana diujicoba secara tahunan atau sekurang-
kurangnya elemen kritis:
1) Strategi komunikasi pada kejadian
2) Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk
sumber daya aternatif
3) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk
alternatif tempat pelayanan.
4) Identifikasi dan penugasan peran dan tanggungjawab staff pada
waktu kejadian
5) Proses untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dengan
tanggung jawab rumah sakit dalam hal penugasan staf untuk
pelayanan pasien.
b. Dilakukan tanya jawab pada setiap akhir uji coba
c. Rumah sakit memastikan badan independen yang ada dalam
fasilitas pelayanan mematuhi rencana kesiapan menghadapi
bencana.
2. Rumah sakit merencanakan untuk menanggapi kemungkinan
terjadinya bencana.

I. KONTRUKSI DAN RENOVASI

8
a. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran untuk kegiatan PCRA
yang memenuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain.
b. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan
atau mengganti sistem, bangunan, atau komponen yang diperlukan
agar fasilitas tetap dapat beroperasi secara aman dan efektif
J. PELATIHAN
1. Rumah sakit merencanakan pelatihan bagi staf yang sudah ditunjuk
dalam hal mengoperasikan peralatan medis dan sistem utiliti,
menghadapi bencana, kebakaran, penanganan limbah, gas medis,
emergensi air dan listrik.
2. Rumah sakit melakukan self assesmen terhadap peran emergensi
utiliti dengan menanyakan, memperagakan, dan hasilnya
didokumentasikan untuk peningkatan.

IV. DOKUMENTASI
A. KEPEMIMIPINAN DAN PERENCANAAN
1. Kebijakan tentang fasilitas rumah Sakit
2. Program perencanaan keselamatan dan keamanan,bahan
berbahaya, pengamanan kebakaran, peralatan medis, sistem utilitas
dan penanganan bencana dilaksanakan sepenuhnya serta dievaluasi
secara periodik
3. Daftar Perizinan yang masih berlaku

B. KESELAMATAN RUMAH SAKIT


a. Program keselamatan yang diidentifikasi sebagai berisiko
b. Rekapitulasi hasil pemeriksaan fasilitas fisik yang terkini dan akurat
c. Program rencana mengurangi resiko yang nyata berdasarkan
pemeriksaan tersebut
d. Dokumentasi pelaksanaan mengurangi resiko
e. SPO Survey untuk keselamatan pasien bila pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan oleh pihak independen
f. Rekapitulasi kondisi fisik bangunan rumah sakit saat

C. KEAMANAN RUMAH SAKIT


a. Program keamanan fasilitas fisik yang diidentifikasi sebagai berisiko
b. Dokumentasi hasil pemeriksaan fasilitas fisik yang terkini dan akurat

9
c. Program rencana mengurangi resiko yang nyata berdasarkan
pemeriksaan tersebut
d. Program memonitor keamanan
e. RAB untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan, atau
komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap dapat beroperasi
secara aman dan efektif
f. Dokumen pelaksanaan untuk mencegah cidera dan mempertahankan
kondisi aman bagi pasien ,keluarga, staff dan pengunjung

D. PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


a. Daftar identifikasi limbah berbahaya dan beracun
b. Dokumentasi penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya serta tatacara pembuangannya
c. Laporan hasil investigasi dari tumpahan, paparan (exposure)dan
insiden lainnya
d. SPO penanganan limbah yang benar di dalam rumah sakit dan
pembuangan limbah berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan
hukum
e. SPO alat dan perlindungan yang benar dalam penggunaan , ada
tumpahan dan paparan
f. Dokumen persyaratan (izin, lisensi,ketentuan persyaratan lainnya )
g. Dokumentasi Pelaksanaan pemasangan label pada bahan dan
limbah berbahaya.

E. PENGAMANAN KEBAKARAN
1. Program keamanan dari kebakaran meliputi: Program pengurangan
risiko kebakaran, Program assesmen risiko kebakaran saat ada
pembangunan di atau berdekatan dengan fasiitas, Program deteksi
dini kebakaran dan asap, Program meredakan kebakaran dan
pengendalian asap, Program evakuasi bila terjadi kedaruratan akibat
kebakaran.
2. Dokumen hasil dari program keamanan dari kebakaran
3. SPO sistem deteksi kebakaran dan pemadaman
4. Pelatihan staf dalam menanggulangi bencana kebakaran
5. Pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan alat
6. MoU dengan pihak independen tentang penanganan rencana
pengamanan kebakaran

10
7. Kebijakan untuk pelarangan merokok berlaku bagi pasien, keluarga,
pengunjung, dan staf.

F. PERALATAN MEDIS
1. SPO Pemeliharaan peralatan medis
2. Dokumentasi hasil monitoring terhadap peralatan medis meliputi:
daftar inventaris alat medis, insfeksi secara teratur, uji coba peralatan
medis sesuai rekomendasi pabrik.
3. Daftar inventarisasi peralatan medik

G. SISTEM UTILITY (SISTEM PENDUKUNG)


a. Laporan penyediaan air yang meliputi:identifikasi area dan pelayanan
yang berisiko paling tinggi bila terjadi air minum terkontaminasi atau
terganggu, mengurangi risiko bila hal itu terjadi, merencanakan
sumber air minum alternatif dalam keadaan darurat
b. Laporan penyediaan listrik yang meliputi: identifikasi area dan
pelayanan yang berisiko paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik,
mengurangi risiko bila hal itu terjadi, merencanakan sumber listrik
alternatif dalam keadaan darurat
c. Dokumentasi hasil identifikasi sistem listrik, gas medis, limbah,
ventilasi dan kunci
d. Dokumentasi perencanaan pemeliharaan sistem listrik, gas medis,
limbah dan kunci secara periodik

H. PENANGANAN KEDARURATAN DAN BENCANA


1. Dokumen hasil identifikasi bencana internal dan eksternal yang
besar, seperti keadaan darurat di masyarakat, wabah dan bencana
alam (gempa Bumi dan Banjir) atau bencana lainnya serta kejadian
wabah besar yang menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.
2. Program ujicoba menghadapi bencana : Strategi komunikasi pada
kejadian,Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk
sumber daya aternatif, Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu
kejadian, termasuk alternatif tempat pelayanan, Identifikasi dan
penugasan peran dan tanggungjawab staff pada waktu kejadian,
Proses untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dengan

11
tanggung jawab rumah sakit dalam hal penugasan staf untuk
pelayanan pasien.
3. Dokumen hasil evaluasi uji coba bencana

I. KONTRUKSI DAN RENOVASI


a. Tersedia anggaran dalam RBA Rumah Sakit untuk kegiatan PCRA
b. Laporan kegiatan PCRA

J. PELATIHAN
1. Program pelatihan bagi staf yang sudah ditunjuk dalam hal
mengoperasikan peralatan medis dan sistem utiliti , menghadapi
bencana, kebakaran,penanganan limbah, gas medis,emergensi air
dan listrik.
2. Dokumen self assesmen terhadap peran emergensi utiliti dengan
menanyakan, memperagakan, hasil didokumentasikan untuk
peningkatan.

12

Anda mungkin juga menyukai