Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PAMOTAN
Jl. Ahmad Yani No.68 Pamotan Tlp: (0341) 8591117
Email: puskesmas.pamotan@yahoo.co.id
MALANG- 65181

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PAMOTAN


NOMOR : 440/01/KEP/35.07.103.120/2016

TENTANG
TATA NASKAH PUSKESMAS PAMOTAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS PAMOTAN

Menimbang : a. bahwa dalam proses penyusunan dokumen akreditasi


diperlukan acuan tata naskah sehingga format yang
dihasilkan seragam ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada
huruf a perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas
Pamotan Tentang Tata Naskah Dokumen Puskesmas
Pamotan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun


2009 Tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2014
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 80 Tahun 2012 Tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah;
7. Peraturan Bupati Malang Nomor 36 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Malang.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PAMOTAN


TENTANG TATA NASKAH PUSKESMAS PAMOTAN

Kesatu : Penulisan KOP Surat dan Surat Keputusan sesuai dengan


tata naskah sebagaimana terlampir dalam Lampiran I (satu).

Kedua : Penulisan Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai


dengan tata naskah sebagaimana terlampir dalam Lampiran
II (dua).

Ketiga : Penulisan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) sesuai dengan


tata naskah sebagaimana terlampir dalam Lampiran III
(tiga).

Keempat : Penulisan diktum kesatu dan kedua mengacu pada SK


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Nomor :
440/148/KEP/35.07.103/2016 tentang Pedoman Tata
Naskah Dalam Penyusunan Dokumen Akreditasi
Puskesmas

Kelima : Penulisan diktum ketiga mengacu pada Buku Panduan


Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas di Jawa Timur
Tahun 2016

Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


Ditetapkan
ketentuan apabila dikemudian di : Pamotan
hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan atau Pada tanggal
perubahan : 13 Oktobermestinya.
sebagaimana 2016

KEPALA PUSKESMAS PAMOTAN

Nurully Andriardi Lestarini


LAMPIRAN I (satu) : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS PAMOTAN
NOMOR : 440/01/SK/35.07.103.120/2016
TENTANG : TATA NASKAH PUSKESMAS
PAMOTAN

A. TATA NASKAH KEBIJAKAN


Kebijakan Keputusan ditulis dengan huruf Arial spasi 1,5. Margin kertas adalah
kertas Folio 70 gram, dengan ukuran Custom Size

Tata naskah KOP Surat :


Penulisan KOP Surat mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 36 tahun 2011
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Malang dengan beberapa penyesuaian.
1. Perbandingan huruf pada sampul naskah dinas antara tulisan nama
Pemerintah Kabupaten Malang dan nama SKPD 3:4.
a) Tulisan nama Pemerintah Kabupaten Malang dan Dinas Kesehatan
dengan huruf Arial 14 pt, keseluruhan huruf kapital, dan huruf tebal.
b) Tulisan nama UPTD dengan huruf Arial 18 pt, keseluruhan huruf kapital,
dan huruf tebal.
c) Tulisan alamat dan email ditulis dengan huruf Arial 12 pt, diawali dengan
huruf kapital.
d) Tulisan kode pos ditulis dengan huruf Arial 12 pt, keseluruhan huruf kapital
dan tebal.

2. Bentuk penulisan KOP Surat Puskesmas Pamotan sebagai berikut :

Lambang PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


Daerah
DINAS KESEHATAN
UPTD ........................................................
Jl. ….............. No. …....Telp: ..............Faks................
Email: …................website: ...................
Kode Pos .....................

3. Bentuk penulisan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pamotan sebagai


berikut :
KOP Surat
Puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG Pamotan
DINAS KESEHATAN sesuai dengan
Tata Naskah
UPTD PUSKESMAS PAMOTAN Dinas Di
Jl. Ahmad Yani No. 68 Pamotan Telp: (0341) 8591117 Lingkungan
Pemerintah
Email: puskesmas.pamotan@yahoo.co.id Kabupaten
MALANG- 65181 Malang

3 spasi
Nomor Judul
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PAMOTAN (kepala)
kebijakan
sesuai dengan NOMOR : 440/XX/KEP/35.07.103.120/2016 Font:
sistem Arial 12 pt
2 spasi Spasi 1,5
penomoran
Surat TENTANG Keseluruhan
Keputusan di huruf kapital
............................................................... dengan huruf
Puskesmas
Pamotan 1 spasi tebal dan rata
tengah
KEPALA UPTD PUSKESMAS PAMOTAN (center)

2 spasi

Menimbang : a. bahwa dalam ....................................................................


............................................................. ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada
huruf a perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas
Pamotan Tentang .............................................
2 spasi
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 Tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2014
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;

Konsideran
Font: Arial 12 pt
Spasi 1,5
Rata Kanan-Kiri (Justify).
Menimbang :
 Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik koma ( ; )
dan diletakkan di bagian kiri
 Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil abjad a, b, dst.
 Dimulai dengan kata “bahwa dengan” huruf kecil.
Mengingat
 Diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang
 Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hierarki tata perundangan
diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dst.
Diktum “Memutuskan”
Font:
Arial 12 pt
Spasi 1,5
Keseluruhan huruf kapital.
Rata tengah (center).
Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf capital dan
diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1 spasi
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAMOTAN
TENTANG ..............................................
1 spasi
Batang tubuh diktum

Kesatu : ……………………………..dalam Lampiran merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

Kedua : 1 spasi
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.
dst

Diktum Menetapkan 2 spasi


Font:
Arial 12 pt Ditetapkan di : Pamotan
Spasi 1,5 Pada tanggal : XX Bulan 20XX
Dicantumkan setelah kata “memutuskan” 2 spasi
disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat. KEPALA UPTD PUSKESMAS
Isi diktum “menetapkan” ditulis dengan PAMOTAN
huruf kapital secara keseluruhan dan
diakhiri dengan tandan baca titik ( . ) ; 4 spasi
Batang Tubuh Diktum
Font:
Arial 12 pt Nama Kepala Puskesmas
Penandatanganan
Spasi 1,5
Font:
Huruf awal kata menetapkan ditulis
Arial 12 pt
dengan huruf capital, dan diakhiri dengan
Spasi 1,5
tanda baca titik ( . ) ;
Diletakkan di bagian kanan.
Tulisan “ditetapkan” dan tanggal ditulis dengan diawali huruf
kapital.
Lampiran Penandatangan ditulis dengan keseluruhan huruf kapital.
Font:
Arial 12 pt Nama Kepala Puskesmas
Spasi 1,5 Ditulis tanpa gelar dan NIP.
Keseluruhan huruf kapital. Font:
Diletakkan di bagian kanan. Arial 12 pt
Judul, nomor, dan perihal Spasi 1,5
lampiran harus sesuai Setiap kata diawali dengan huruf kapital.
dengan judul (kepala).
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
PAMOTAN
NOMOR : 440/XX/SK/35.07.103.124/2015
TENTANG : ..............................................

2 spasi
Judul

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Donec elit magna, pretium ac risus id, luctus
placerat turpis. Donec vitae ornare dolor, eu semper eros. Curabitur finibus volutpat tempus. Donec
in mi sem. Proin pellentesque ultricies nibh, id commodo nulla tempus a. Proin dapibus porttitor
convallis. Maecenas fringilla sodales ex sit amet pulvinar. Nulla facilisi. Nam pulvinar et nunc quis
gravida. Sed vitae libero ut diam luctus fringilla.

dst

Isi Lampiran
Font:
Arial 12 pt
Spasi 1,5
Format isi disesuaikan dengan kebutuhan.

Penandatanganan
Font: KEPALA PUSKESMAS PAMOTAN
Arial 12 pt
Penandatangan ditulis dengan 4 spasi
keseluruhan huruf kapital.
Diletakkan di bagian kanan.
Nama ditulis tanpa gelar dan
NIP, serta setiap kata diawali Nama Kepala Puskesmas
dengan huruf kapital.
B. TATA NASKAH SOP
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
(dua) PAMOTAN
NOMOR : 440/57/SK/35.07.103.124/2016
TENTANG : TATA NASKAH PUSKESMAS
PAMOTAN

LOGO
KOP SOP JUDUL A
Jenis Font:
C
KABUPATEN No. Dokumen :
Times New No. Revisi : LOGO
Roman SOP : BAKTI HUSADA
Tanggal Terbit
Spasi 1,5
Halaman
Bold (huruf tebal) :
D
NAMA Tanda Tangan Kepala FKTP
E
Nama Kepala FKTP

B
FKTP NIP.
Ukuran Font :
A dan C = 14 pt
1. Pengertian
B, D, E = 11 pt
2. Tujuan
3. A, B, dan C ditulis
Kebijakan
dengan huruf
4. Prosedur
kapital secara
5. Diagram keseluruhan.
Alir
6. Referensi dan E ditulis
D
dengan diawali
7. Dokumen
huruf kapital.
Terkait
8. Unit Terkait
Badan SOP
Jenis Font:
Times New
1. Rekaman Historis Perubahan
Roman 12 pt
Tgl.Mulai Spasi 1,5
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan Ditulis dengan
diawali huruf
kapital.

SOP ditulis dengan huruf Arial spasi 1,5. Untuk judul SOP ditulis dengan huruf
Arial 14 pt, keseluruhan huruf kapital, dan tebal. Sedangkan isinya ditulis dengan
huruf Arial 12 pt dan diawali dengan huruf kapital. Margin kertas adalah kertas
Folio 70 gram, rata atas-bawah dan kanan 2,5 cm, rata kiri 3 cm.

A. PETUJUK PENGISIAN SOP


1) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten Malang dan logo Bakti
Husada.
2) Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP, No. Dokumen,
No. Revisi, Halaman, SOP, Tanggal Terbit, ditetapkan Kepala Puskesmas) diisi
sebagai berikut :
a) Heading dicetak pada setiap halaman. Untuk halaman pertama heading
lengkap dengan logo Pemerintah Daerah dan logo Bakti Husada. Untuk
halaman kedua dan seterusnya heading tidak perlu diberi logo.
b) Kotak Nama FKTP diberi nama Puskesmas.
c) Judul SOP : diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) No. Dokumen: diisi dengan nomor urut SOP 440/[XX]/SOP-[MM]
/35.07.103.124/[YYYY], penomoran SOP dibuat oleh sekretariat umum
akreditasi puskesmas
XX : nomor urut dokumen
MM : jenis upaya pelayanan ;
- ADMEN : administrasi dan manajemen puskesmas
- UKM : upaya kesehatan masyarakat
- UKP : upaya kesehatan perseorangan
YYYY : tahun terbit dokumen

e) No. Revisi : diisi dengan status revisi, diisi menggunakan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02, dan seterusnya.
f) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misalnya ; halaman pertama : 1/5, halaman kedua :
2/5, dan seterusnya).
g) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan
Puskesmas, misalnya : SOP.
h) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
i) Ditetapkan Kepala Pusksmas: diberi tanda tangan Kepala Puskesmas dan
nama jelasnya.

3) Isi SOP
Isi SOP adalah sebagai berikut:
a) Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan
multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :
“Sebagai acuan……”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No ........... tentang Pelayanan
Imunisasi.
d) Referensi : berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka.
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan
antara lain: bagan alir, dokumen terkait.
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart) :
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro
dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-kegiatan
secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya
mengenal satu simbol.
Bentuk balok :

(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian kegiatan-
kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai
berikut:

o Awal kegiatan :

o Akhir kegiatan :

o Keputusan : Ya
?

Tidak
o Penghubung :

o Dokumen : , Arsip :

h) Dokumen Terkait : berisi nama-nama dokumen yang ada kaitannya


dengan SOP tersebut.
i) Rekaman historis perubahan : berisi riwayat jika dilakukan revisi SOP.
LAMPIRAN III (tiga) : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
PAMOTAN
NOMOR : 440/57/SK/35.07.103.124/2016
TENTANG : TATA NASKAH PUSKESMAS
PAMOTAN

TATA NASKAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


Penyusunan kerangka acuan upaya/kegiatan dengan mencakup tujuan umum
dan khusus yang merupakan tujuan program. Tujuan Umum: adalah tujuan
secara garis besar, sedangkan tujuan khusus merupakan rincian kegiatan-
kegiatan yang akan dicapai dari organisasi. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan:
langkah- langkah kegiatan dilaksanakan sehingga tercapainya tujuan program.
Karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan. Cara
melaksanakan kegiatan, metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian
kegiatan.
Kerangka acuan upaya/kegiatan ditulis dengan huruf Aral spasi 1,5. Untuk judul
KAK ditulis dengan huruf Arial 14 pt, keseluruhan huruf kapital, dan tebal.
Sedangkan isinya ditulis dengan huruf Arial 12 pt dan diawali dengan huruf
kapital. Margin kertas adalah kertas A4 70 gram, rata atas-bawah dan kanan 2,5
cm, rata kiri 3 cm.
Sistematika atau format kerangka acuan upaya Kegiatan sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Latar belakang
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
e. Cara melaksanakan kegiatan
f. Sasaran
g. Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan
h. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
i. Penutup
Sistematika/format tersebut diatas adalah minimal Puskesmas dapat menambah
sesuai kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi. Contoh penambahan :
ditambah point untuk rencana pembiayaan/anggaran.
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/kegiatan.

b. Latar Belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.

c. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


Tujuan ini adalah merupakan tujuan upaya/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci.

d. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainyaa tujuan upaya/kegiatan tersebut. Oleh
karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.

e. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain

f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan .
Sasaran upaya/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok
ukur yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan
strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus
ditanamkan kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi
untuk mengukur pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/kegiatan) harus
ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut
dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak. Umpamanya kita bisa menetapkan
sebagai suatu sasaran “Pengurangan kematian misalnya akibat TB akan
dapat dicapai pada suatu tingkat tertentu” tetapi meniadakan kematian
merupakan hal yang tidak dapat dipastikan kelayakannya.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap
pelayanan OAT sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada upaya/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran di Puskesmas.
Seni di dalam penentuan sasaran adalah menimbulkan tantangan yang
dapat dicapai. Sasaran yang terbaik adalah sasaran yang dapat
mendorong peningkatan kapasitas Puskesmas, namun dalam batas-batas
kelayakan. Sasaran yang baik tidak hanya akan meningkatkan
upaya/kegiatan dan jasa pelayanan yang dihasilkan, namun juga
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri pada para
pelaksananya. Sebaliknya penerapan target kinerja yang tidak mungkin
dicapai akan melemahkan motivasi, membunuh inisiatif dan mengahmbat
daya inovasi para karyawan.
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu melaksanakan
langkah-langkah pelaksanaan upaya/kegiatan. Lama waktu tergantung
rencana upaya/ kegiatan tersebut dilaksanakan. Untuk program tahunan,
maka jadwal yang dibuat adalah jadwal untuk 1 tahun, sedangkan untuk
upaya/kegiatan 5 tahun maka jadwal yang harus dibuat adalah Jadwal 5 tahun.
Skedul (jadwal) dapat dibuat time table sebagai berikut :

h. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu
(kapan) laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut
harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Upaya/kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang ditulis didalam kerangka acuan, bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.

i. Penutup

KEPALA PUSKESMAS PAMOTAN

Nurully Andriardi Lestarini

Anda mungkin juga menyukai