Anda di halaman 1dari 19

Laporan Hasil Membaca Buku

Tugas 1 Pancasila dan Kewarganegaraan

A. Identitas Buku
1. Judul buku : Memimpin Pemimpin.Indonesia
2. Penulis : Pemimpin.id
3. Penerbit : One Peach Media
4. Tahun terbit : 2021
5. Jenis buku : Buku nonfiksi (Buku ajar)
6. Tebal buku : 274 halaman

B. Ringkasan Isi Buku


Halaman /
No. Informasi Penting Pertanyaan / Tanggapan
Bab
1. xii Kepemimpinan perlu dirayakan karena Mengapa kepemimpinan perlu
kepemimpinan itulah yang membawa kita dirayakan?
pada kemerdekaan. Kemerdekaan juga
bukan sesuatu yang tunggal dan hanya
dimiliki oleh tokoh-tokoh tertentu. Akan
selalu ada orang-orang berpengaruh yang
terlibat di belakangnya, karena
kepemimpinan terbentuk berkat adanya
gotong royong untuk merespons kegelisahan
terhadap apa yang sedang terjadi.
Dibentuknya Pemimpin.id, terinspirasi dari Hal apa yang menginspirasi
Rumah Peneleh milik HOS Tjokroaminoto. dibentuknya Pemimpin.id?
Rumah tersebut tak hanya dijadikan sebagai
tempat calon pemimpin bangsa untuk
tinggal, tetapi juga dijadikan sebagai tempat
2. xiv yang didedikasikan untuk menggelar diskusi
dan menggodok ide-ide demi perubahan
menuju peradaban yang lebih baik. Di
rumah ini juga, lahir tokoh-tokoh pergerakan
nasional seperti Ir. Soekarno, Muso,
Kartosoewirjo, Semaoen, dan Alimin.
Kita bisa terus melanjutkan semangat juang Bagaimana kita bisa terus
persatuan, meski kini Indonesia dihadang melanjutkan semangat juang
rintangan-rintangan besar dengan sama- persatuan, meski kini Indonesia
sama menyadari bahwa perubahan dan dihadang rintangan-rintangan
perjuangan mulai dari diri sendiri. besar?
Pemimpin.id hadir untuk menjadi penguat
3. xvi-xvii
generasi muda melalui berbagai program
dan pelatihan yang menitikberatkan pada
kesadaran bahwa kita semua harus memulai
dari diri sendiri untuk bisa mendorong
perubahan meluas ke banyak orang di
sekitar kita.
4. xix Leadership adalah soal kemampuan untuk Apa itu Leadership?
menggerakan diri sendiri dan lingkungan di
sekitar kita menjadi lebih baik. Leadership
itu menggerakkan dan hanya bisa diasah
dengan praktik. Leadership tidak menjadi
eksklusif hanya untuk para pemegang titel
dan jabatan.
Diskusi-diskusi di Rumah Peneleh bisa Mengapa diskusi-diskusi di
mengalir karena kebebasan menjadi Rumah Peneleh itu bisa
5. xxvi dasarnya dan ilmu menjadi tiangnya. mengalir?
Kemauan untuk belajar dan berbagi menjadi
semangat utamanya.
Dari keberhasilan Rumah Tjokroaminoto, Kegiatan apa saja yang menjadi
kita belajar bahwa ada beberapa kegiatan aktivitas utama di Rumah
yang menjadi aktivitas utamanya meliputi Tjokroaminoto?
6. xxvi membaca, menulis, diskusi/adu ideologi,
belajar pidato dan orasi, mentoring, dan
menjadi rumah terbuka tempat singgah para
tokoh.
“Leaders should be born out of the -
7. 2 understanding of the needs of those who
would be affected by it.” – Marian Anderson
Menjadi vulnerable atau merasa tidak tahu Apa langkah awal untuk menjadi
apa-apa adalah langkah awal menjadi pemimpin?
pemimpin. Merendahkan hati adalah awal
8. 4
bertumbuh. Dengan prinsip ini, kita bisa
belajar dari siapa pun, di mana pun, dan
tentang apa pun.
9. 5 Ada 5 hal yang harus kita biasakan untuk Hal-hal apa saja yang harus kita
menjadi seorang pemimpin, yaitu : biasakan untuk menjadi seorang
 Meluangkan waktu 4 jam setiap hari pemimpin?
untuk belajar.
 Meluangkan waktu setiap hari untuk
refleksi diri.
 Meluangkan waktu untuk bersyukur.
 Meluangkan waktu untuk
merangkum dan mengambil intisari
yang kita alami.
 Meluangkan waktu untuk berbagi
apa yang sudah kita pelajari dan
berdiskusi.
Aristoteles pernah berkata, “We are what we
repeatedly do. Excellence is not an act, but a
habit.”
Ada empat aspek penting yang mesti kita Aspek-aspek penting apa saja
kuasai agar dapat memimpin diri sendiri yang mesti kita kuasai agar
10. 8 dengan baik, yaitu self awareness, self dapat memimpin diri sendiri
management, other awareness, dan other dengan baik?
management.
Dalam meningkatkan kemampuan Karakter seperti apa yang harus
memimpin diri sendiri, setidaknya kita harus kita miliki dalam meningkatkan
memiliki karakter pembelajar yang selalu kemampuan memimpin diri
11. 8
antusias dengan hal baru dan memiliki sendiri?
tujuan hidup agar bisa menjalankannya
dengan terarah.
Seorang pemimpin harus memiliki mindset Mengapa seorang pemimpin
yang sehat karena sadar atau tidak, seluruh harus memiliki mindset yang
perilaku yang kita munculkan merupakan sehat?
12. 11 hasil dari mindset yang kita punya. Sebab,
pikiran seorang pemimpin bukan hanya akan
berdampak pada nasibnya, melainkan juga
nasib orang-orang yang ia pimpin.
13. 12 “Perhatikanlah pikiranmu, maka jadilah ia -
kata. Perhatikanlah kata-katamu, maka
jadilah ia tindakan. Perhatikanlah
tindakanmu, maka jadilah ia kebiasaan.
Perhatikanlah kebiasaanmu, maka jadilah ia
karakter. Perhatikanlah karaktermu, maka
jadilah ia nasibmu.” – Frank Outlaw
Salah satu mindset sehat yang harus kita Apa salah satu mindset sehat
miliki untuk menjadi seorang pemimpin yang harus kita miliki untuk
yang baik adalah bahwa pemimpin itu bukan menjadi seorang pemimpin yang
tentang jabatan ataupun tentang titel yang baik?
14. 15
kita dapatkan, melainkan fitrah manusia.
Maka, mindset sehat inilah yang harus selalu
kita pegang bahwa kita semua adalah
pemimpin dan terlahir sebagai pemimpin.
Gravity problems adalah masalah yang Apa itu gravity problems?
berawal dari hal-hal yang tidak bisa diubah
oleh diri kita. Layaknya sebuah gravitasi di
bumi, kita tak punya kuasa untuk bisa
15. 17
mengapung di udara seperti saat di luar
angkasa karena adanya gravitasi. Gravity
problems adalah masalah yang bukan
masalah.
2 hal yang dapat kita lakukan ketika sedang Apa yang bisa kita lakukan
menghadapi gravity problems, yaitu : ketika menghadapi gravity
16. 19-21  Melihat sebuah masalah secara problems?
objektif.
 Penerimaan dan merelakan.
Selain faktor kepekaan terhadap diri sendiri, Selain faktor kepekaan terhadap
menjadi pemimpin dapat dibentuk melalui diri sendiri, adakah faktor lain
17. 23
dua faktor lain, yaitu lingkungan dan yang dapat membentuk kita
kesempatan/momentum. menjadi seorang pemimpin?
18. 25 Kepemimpinan itu sebenarnya dilahirkan. Pemimpin dilahirkan atau
Setiap orang memiliki kemampuan diciptakan?
kepemimpinan yang sama, tetapi yang
membedakan adalah apakah kita
menyadarinya? Apakah kita mau mengasah
dan melatih kemampuan tersebut? Atau,
justru cenderung takut dan lebih memilih
berada di zona nyaman kita untuk menjadi
seorang pengikut? Kita sendiri yang
menentukan.
Andersen dalam artikelnya menyampaikan Hal apa saja yang dapat
tiga hal yang dapat dilakukan untuk dilakukan untuk mengenal diri
mengenal diri sendiri lebih dalam, yaitu : sendiri lebih dalam?
19. 26-27  Melakukan refleksi diri dengan adil.
 Meminta feedback kepada
lingkungan.
 Mendengarkan.
Menurut Erika Andersen, seorang Atribut apa saja yang dimiliki
international speaker dan penulis asal para pembelajar yang sukses?
Amerika, ada empat atribut yang dimiliki
para pembelajar yang sukses, yaitu :
20. 29-34
 Aspiration.
 Self awareness.
 Curiosity.
 Vulnerability.
“Saya tidak pernah mengkhawatirkan anak- -
anak yang takut kegelapan. Yang saya takuti
21. 30
adalah orang-orang tua yang takut akan
cahaya.” - Plato
“Kebijaksanaan adalah mengetahui bahwa -
22. 31
kita tidak mengetahui apa-apa.” - Socrates
“He who cannot be a good follower, cannot -
23. 36
be a good leader.” - Aristotle
Memimpin adalah melayani. Bukan perkara Apa arti penting dalam
posisi saja, tetapi juga merupakan langkah memimpin yang sesungguhnya?
aksi konkret yang dapat membawa solusi
24. 43
dan banyak pencapaian. Posisi hanyalah
status saja. Yang penting adalah bagaimana
semua pihak bisa sama-sama menang.
25. 43 “If you wanna go fast, go alone. If you -
wanna go strong, go together.”
Kita harus siap untuk dipimpin. Sebab, -
pemimpin yang baik adalah dia yang tahu
26. 46
kapan saatnya memimpin dan kapan saatnya
dipimpin.
Menjadi pemimpin yang baik bukanlah -
sesuatu yang instan, dibutuhkan proses
pembentukan dan perbaikan diri dari waktu
ke waktu. Percayalah, kegagalan memimpin
yang kita alami hari ini bukan berarti kita
telah gagal menjadi seorang pemimpin.
Cobalah terus membuka beragam pintu
27. 51
kesempatan untuk mengasah diri dan
biarkan pintu yang telah kita buka tersebut
membawa kita ke pintu kesempatan
berikutnya. Dengan begitu, kita akan kaya
dengan beragam pengalaman dan pada
akhirnya bertumbuh sebagai seorang
pemimpin yang efektif.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan Metode apa yang dapat
untuk dapat mengenal kepribadian, salah digunakan untuk dapat mengenal
satunya adalah DISC. DISC adalah sebuah kepribadian?
model yang dikemukakan oleh seorang
28. 55-56 psikolog fisiologis asal Amerika Serikat
bernama Dr. William Moulton Marston pada
1928. Tes DISC pada umumnya
menghasilkan dua gaya, yakni adapted style
dan natural style.
29. 59 Teori DISC mengelompokkan manusia -
menjadi 4 tipe perilaku, yakni dominance,
influence, steadiness, dan compliance. Pada
dasarnya, setiap orang memiliki keempat
komponen perilaku tersebut. Hanya saja,
komposisi antar satu dengan lainnya
berbeda.
Perlu dipahami bahwa di dalam DISC, -
semua tipe kepribadian memiliki nilai yang
30. 62
sama. Tidak ada yang lebih baik maupun
lebih buruk.
Saya menyadari bahwa seorang conductor, -
layaknya pemimpin, harus selalu selangkah
31. 68
lebih awal daripada anggotanya dan berani
mengambil keputusan.
Sama halnya dengan organisasi. -
Memaksakan anggota untuk mencapai
sebuah target, tanpa mendengarkan keluhan
32. 70
serta input maupun menyadari hambatan
serta menyelesaikan masalah adalah awal
dari kemunduran.
Menjadi pemimpin tidak pernah ada -
ujungnya sampai kita meninggalkan dunia
yang fana ini. Hal itu yang membuat saya
memandang bahwa menjadi pemimpin
adalah sebuah proses yang tidak
berkesudahan. Di balik sebuah aksi, ada
sesuatu yang nyatanya tidak kalah penting
dan sangat fundamental, yaitu refleksi.
33. 77
Menjalani proses membuat manusia
memiliki banyak pengalaman dan kumpulan
pembelajaran, termasuk belajar dari
kesalahan. Untuk itulah, aksi yang terus
dilakukan harus juga direfleksikan. Hingga
akhirnya, aksi dan refleksi dalam proses
menjadi pemimpin harus berjalan
beriringan.
34. 79 CEO Pemimpin.id, Dharmaji Suradika, Apa yang selalu diingatkan oleh
berulang-ulang mengingatkan kepada para Dharmaji Suradika kepada para
anggotanya bahwa pemimpin yang baik anggotanya?
adalah pemimpin yang bisa menciptakan
pemimpin-pemimpin baru.
“If you can’t explain it simply, you don’t -
35. 86 understand it well enough.” – Albert
Einstein
Selama cara berpikir kita hanya terbatas Bias karena terlalu merasa
pada pemimpin adalah sosok pimpinan ‘benar’ masih bisa diantisipasi,
dalam sebuah struktur organisasi yang tidak apalagi kalau diingatkan oleh
boleh salah, sulit rasanya menerima kritik. teman yang relatif masih sebaya.
Sangat disayangkan jika ada pemikiran Akan tetapi, bagaimana kalau
demikian. Padahal, pemimpin itu bisa siapa dengan rekan yang berbeda usia
36. 87-88
pun. Muda, tua, ketua, maupun anggota, cukup jauh? Terlebih lagi jika
semuanya adalah pemimpin. Dan pemimpin berbeda tingkatan di struktur
tidak menutup diri dari kritik, serta organisasi, misalnya.
membuka keberanian mengkritik. Bisa
saling mengingatkan ke arah yang baik,
tanpa harus ada ketakutan.
“When you are dead, you don’t know that -
you are dead. It’s a pain only for others. It’s
37. 88
the same thing when you are stupid.” –
Richard Feynman
38. 90 Pikiran yang bias akan merugikan diri Siapa saja yang akan dirugikan
sendiri dan orang lain. Begitu pun dengan jika kita memiliki pikiran yang
perasaan yang tidak bisa dikontrol. Entah bias?
denial atau melampiaskan kekesalan ke
orang lain, juga sangat merugikan.
Akhirnya, pikiran dan perasaan yang kacau
akan berujung ke perilaku buruk yang
paripurna. Itulah mengapa memiliki teman
yang bersedia mengingatkan adalah
kemewahan. Teman yang mengajak untuk
tetap waras harus dimiliki oleh siapa pun
karena memimpin tidak bisa dijalankan
sendirian.
“Belajar memimpin adalah proses belajar -
dan perjalanan seumur hidup yang tidak ada
titik akhirnya. Dalam prosesnya, akan ada
39. 92
jatuh bangun, jalan berliku-liku, dan jalan
terjal berbatu. Hingga kita belajar dari setiap
proses yang terlewati.” – Mustika Rini
Mampu memahami diri sendiri dan orang Apa salah satu kunci seorang
lain, mampu memberikan respons yang pemimpin dapat memberikan
tepat, serta berhubungan baik dengan orang- rasa nyaman ke anggota timnya?
40. 94
orang di sekitar menjadi salah satu kunci
seorang pemimpin dapat memberikan rasa
nyaman ke anggota timnya.
“Pemimpin bukan sekadar bisa jadi hero, -
tetapi bisa menciptakan dan menggerakkan
41. 95
hero lainnya ikut turun tangan.” – Anies
Baswedan
Belajar memimpin bisa dimulai dari hari ini Kapan kita bisa belajar
dengan memimpin diri sendiri. Ambil setiap memimpin?
42. 96 kesempatan yang datang karena seorang
pemimpin harus jeli dan berani mengambil
kesempatan.
“Meskipun tidak terlahir dengan -
kemampuan memimpin, aku sudah
43. 99 membuktikan bahwa kepemimpinan bisa
dipelajari dan dikembangkan.” – Nia Noer
Wahidah Malik
44. 104 Belajar memimpin adalah fase yang Apa makna sebenarnya dari
sebenarnya dilalui setiap manusia di bumi. belajar memimpin?
Belajar memimpin adalah tentang
melenyapkan ruang-ruang ketakutan untuk
berani mengambil kesempatan.
Menjadi pemimpin bukan berarti kita Apakah dengan menjadi
menjadi orang yang dianggap paling tahu, pemimpin berarti kita menjadi
meskipun terkadang ego dan nafsu sering orang yang dianggap paling
muncul untuk membisikkan bahwa kita tahu?
harus menjadi lebih dibanding yang lain.
Akan tetapi, bukan berarti hal tersebut patut
45. 106
dibenarkan. Menjadi seorang pemimpin
hanya sebuah pecutan untuk kita belajar
lebih banyak dan luas lagi. Karena hanya
dengan hal tersebut, kita terbantu
menyelesaikan pekerjaan dan tanggung
jawab dengan baik.
Tak ada salahnya, memberi kesempatan -
karyawan untuk melakukan inovasi sesuka
hatinya, asalkan tidak terlalu menyimpang
dari ketentuan yang disepakati bersama. Jika
46. 107 memang tidak ingin memberikan
kesempatan kepada anggota untuk dapat
berinovasi, lantas mengapa dari awal
menerima mereka untuk bekerja dengan
kita?
Rasa takut dan minder yang tertanam di Hal apa yang sering kali
dalam diri sendiri, itulah hal yang sering kali membatasi diri kita untuk belajar
membuat kita ragu untuk mulai memimpin. menjadi pemimpin?
47. 118
Tanpa kita sadari, segala bentuk perasaan
yang kita miliki akan menuntun kita ke
dalam bentuk aktivitas tertentu.
48. 119 Sebagai seorang pembelajar, kesalahan atau Apakah kesalahan atau
kegagalan yang didapatkan adalah hal yang kegagalan merupakan hal yang
wajar dalam proses pembelajaran tersebut. wajar dalam proses
Akan tetapi, jika kita mengulangi kesalahan pembelajaran?
atau kegagalan yang sama, artinya kita tidak
pernah benar-benar belajar. Kita harus
memaknai lebih dalam arti pembelajar.
Seorang pembelajar yang baik adalah ia Apa makna sebenarnya dari
yang mau untuk bertumbuh dan seorang pembelajar yang baik?
menumbuhkan, berdaya dan
memberdayakan, serta membagikan ilmu
49. 120
yang dimiliki untuk kebermanfaatan
lingkungan sekitarnya. Maka dari hal
tersebut, dapat lahir seorang pemimpin yang
baik.
“Belajar itu tidak akan membuat kita rugi. -
Meskipun berat, percayalah bahwa lebih
berat menjadi orang yang tidak berilmu.
50. 122 Dengan belajar, kita dapat bertumbuh dan
berdaya. Begitu pun dengan menumbuhkan
dan memberdayakan orang lain, semuanya
dimulai dari belajar.” – Syifa Shaoqi Haque
John C. Maxwell, seorang pakar Apa saja karakteristik utama
kepemimpinan dunia, pernah menyampaikan seorang pemimpin?
definisi pemimpin, yakni “A leader is
someone who knows the way, goes the way,
and shows the way.” Pada kalimat definisi
51. 124
tersebut, kita menemukan 3 karakteristik
utama seorang pemimpin yakni mampu
knows the way (memiliki visi atau tujuan),
goes the way (menghidupi visi), dan shows
the way (kemampuan berstrategi).
Kecerdasan adalah aset yang diberikan Apa makna sebenarnya dari
Tuhan kepada manusia agar mampu kecerdasan?
52. 138 memecahkan masalah, meningkatkan
kualitas, mengoptimalkan performa, dan
memenuhi kebutuhan.
53. 143 “When you are at your most selfish, can you -
be beneficial for me? And when I’m at my
most selfish, can I be beneficial for you?” –
Tom Bilyeu
Kepemimpinan sudah bergeser dari -
memerintah dengan jari menjadi saling
memberdayakan. Dari memimpin di depan
54. 144
menjadi berjalan bersama untuk tujuan yang
sama. Kepemimpinan modern berorientasi
pada kerendahan hati, kemauan, dan empati.
“Pemimpin sejati adalah pemimpin yang -
55. 154 mampu menyediakan penggantinya.” –
Bung Hatta
Menjadi pemimpin berarti bertanggung -
jawab akan kesejahteraan hidup orang
banyak. Pemimpin harus bisa memastikan
kebutuhan anggota timnya terpenuhi untuk
56. 155 bisa mencapai tujuan bersama. Di era
perubahan ini, seorang pemimpin dituntut
juga untuk memiliki empati terhadap
anggotanya dengan memaksimalkan
pendekatan people-oriented.
Pemimpin yang kurang peka terhadap Apa akibat dari seorang
anggotanya malah akan membuat timnya pemimpin yang kurang peka
tidak solid dan tidak peduli terhadap satu terhadap anggotanya?
57. 155-156
sama lain. Hal ini karena perilaku yang
ditunjukkan oleh pemimpin juga akan
tercermin pada anggota timnya.
“Sebuah organisasi tidak akan berkembang -
apabila pemimpinnya tidak memedulikan
58. 157
perkembangan diri anggota organisasi
tersebut.” – Ainun Rahma Dwi Putri
59. 162 Di dalam ekosistem kolaborasi, terdapat tiga Apa saja hukum dasar yang
hukum dasar yang perlu dikenal, yaitu : perlu dikenal di dalam ekosistem
 1 + 1 = 3 (Ketika banyak organisasi kolaborasi?
berkumpul menjadi satu, bekerja
sama, dan membentuk ekosistem
kolaborasi, organisasi bisa
menghasilkan value yang jauh lebih
besar daripada bergerak sendirian).
 1 + 1 = 1 (Di dalam sebuah
ekosistem kolaborasi, organisasi
yang bergabung perlu mencari irisan
dari visi masing-masing yang
akhirnya menjadi visi bersama).
 1 + 1 = 1.4 + 1.6 / 1.7 + 1.3 (Pada
ekosistem kolaborasi, perlu adanya
pembagian yang jelas antar
organisasi yang bergabung).
Semua orang harus memiliki kesempatan -
untuk mencoba kepemimpinannya. Sebagai
60. 166
pemimpin, kita harus memastikan tim kita
menjadi pemimpin selanjutnya.
Jawabannya adalah iya. Sebab, semua Apakah pemimpin dilahirkan?
manusia dilahirkan. Dan semua manusia
61. 168-169
adalah pemimpin karena kepemimpinan itu
bisa dipelajari.
62. 172 “Untuk membuat Indonesia lebih baik, kita -
sama-sama ingin setiap orang growing.
Setiap orang bertumbuh. Untuk itu, yang
harus kita lakukan adalah banyak-banyak
sharing. Berbagi apa pun yang bisa
bermanfaat. Kalau semakin banyak orang
sharing, nanti kita akan bisa mencapai
empowering. Kita bisa saling
memberdayakan. Semakin banyak yang
berdaya, semakin banyak pemimpin baru
tumbuh dan menjadi harapan Indonesia.” –
Mas Aji (CEO Pemimpin.id)
Menciptakan seorang pemimpin bukan hal -
yang mudah dan bersifat instan. Butuh
waktu lama di dalam setiap prosesnya.
63. 179
Namun, percayalah, sesuatu yang dilakukan
dengan sepenuh hati akan membuahkan
hasil yang luar biasa.
Menjadi pemimpin sebuah tim artinya Apa arti sesungguhnya dari
belajar untuk bertanggung jawab pada menjadi pemimpin sebuah tim?
semua hal yang terjadi di dalam tim. Entah
berhasil atau tidak berhasil, semua
64. 180-181 keputusan tim harus dipertanggungjawabkan
oleh sang pemimpin. Akan tetapi, menjadi
pemimpin bukan hanya sekadar tanggung
jawab, tetapi juga mengasah kepercayaan
dari tim ataupun dari pemimpin di atas kita.
Manajemen atau arahan dari pemimpin Apa itu top down dan bottom up
dalam suatu organisasi untuk dikerjakan, dalam sistematika kepercayaan?
kita kenal dengan proses top down.
65. 185
Sementara, usulan dari tim dalam
berjalannya suatu organisasi, kita kenal
dengan proses bottom up.
66. 187-188 Pada akhirnya, saat kita merasa arahan -
adalah kewajiban, itu hanya akan menjadi
beban. Begitu pun saat kita merasa
ketidakmampuan sebagai alasan. Hanya
akan menjadi halangan. Cobalah sesekali
berdamai dan lihat sesuatu secara lebih
objektif. Apa yang dititipkan pada kita tak
akan pernah salah pundak. Saat ada yang
terlihat mustahil, seharusnya bukan
dijadikan alasan untuk tidak
mengerjakannya. Seharusnya dijadikan batu
loncatan. Belajarlah bertumbuh dengan
melihat semua hal sebagai challenge untuk
meningkatkan kapasitas terbaik dari kita!

C. Pertanyaan
1. Menurut anda, apa bagian menarik dari buku ini yang dapat diterapkan untuk
membuat Indonesia jadi lebih baik?
Menurut saya, bagian menarik dari buku ini yang dapat diterapkan untuk membuat
Indonesia jadi lebih baik adalah bahwa kepemimpinan tidak menjadi eksklusif hanya
untuk para pemegang titel dan jabatan. Kepemimpinan itu sebenarnya dilahirkan.
Setiap orang memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama, tetapi yang
membedakan adalah apakah kita menyadarinya? Apakah kita mau mengasah dan
melatih kemampuan tersebut? Atau, justru cenderung takut dan lebih memilih berada
di zona nyaman kita untuk menjadi seorang pengikut? Kita sendiri yang menentukan.
Masyarakat Indonesia sering kali menitikberatkan kepemimpinan sebagai
tanggung jawab penuh pemerintah. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang hanya
menyalahkan pemerintah atas terjadinya suatu masalah tanpa mengintrospeksi diri
sendiri. Masyarakat sering kali menaruh rasa curiga terhadap pemerintah dengan
mengatakan bahwa masalah-masalah yang terjadi sebenarnya sudah direncakan
sebelumnya oleh pemerintah, seperti banyak masyarakat yang beropini bahwa
diberlakukannya PPKM tingkat tinggi pada hari besar keagamaan merupakan hal
yang disengaja dan tidak adil. Mereka sempat bertanya-tanya mengapa pemerintah
memberikan izin terhadap dibukanya tempat-tempat hiburan selama pandemi Covid-
19, sementara PPKM tingkat tinggi diberlakukan selama hari besar keagamaan.
Sebenarnya, jika masyarakat dapat berpikir lebih jernih dan luas, tempat-tempat
hiburan diberikan izin oleh Pemerintah untuk beroperasi dengan syarat masyarakat
tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada dan pemberian izin tersebut berlaku
selama pandemi Covid-19 sedang dalam kondisi yang tidak berbahaya. Pemerintah
menerapkan PPKM tingkat tinggi selama hari besar keagamaan dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya penyebaran virus yang lebih cepat karena tidak dapat dipungkiri
bahwa akan lebih banyak masyarakat yang beraktivitas di luar selama hari besar
keagamaan yang pada akhirnya dapat terjadi perkumpulan-perkumpulan besar yang
melampaui batas maksimal. Oleh karena itu, sangat tidak masuk akal apabila
pemerintah disalahkan dan dicurigai dalam persoalan tersebut.
Presiden dan pemerintah memang bertanggung jawab dalam memimpin bangsa ke
arah yang lebih baik. Akan tetapi, masyarakat perlu menyadari bahwa masa depan
bangsa ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab presiden
dan pemerintah. Oleh karena itu, untuk memimpin bangsa Indonesia ke arah yang
lebih baik, masyarakat dapat memulai dengan belajar memimpin diri sendiri.
Bagaimana caranya? Dalam meningkatkan kemampuan memimpin diri sendiri,
setidaknya kita harus memiliki karakter pembelajar yang selalu antusias dengan hal
baru dan memiliki tujuan hidup agar bisa menjalankannya dengan terarah. Ada empat
aspek penting yang mesti kita kuasai agar dapat memimpin diri sendiri dengan baik,
yaitu self awareness, self management, other awareness, dan other management.
Sudahkah kita mampu untuk menerima diri dengan kelebihan dan
kekurangannya? Sudahkah kita mengetahui potensi yang kita miliki dan
mengembangkannya? Seberapa baik kita dalam mengambil keputusan untuk diri kita
sendiri? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi acuan sejauh apa kita sudah
mengembangkan self awareness dan self management dalam diri kita sendiri.
Selanjutnya, kita bisa mengembangkan other awareness dan other management.
Sejauh mana kita mengenali orang lain, setidaknya orang terdekat kita? Sudahkah kita
bisa memotivasi orang lain untuk mengembangkan dirinya agar sejalan dengan tujuan
bersama?
Menjadi pemimpin yang baik bukanlah sesuatu yang instan, dibutuhkan proses
pembentukan dan perbaikan diri dari waktu ke waktu. Percayalah, kegagalan
memimpin yang kita alami hari ini bukan berarti kita telah gagal menjadi seorang
pemimpin. Cobalah terus membuka beragam pintu kesempatan untuk mengasah diri
dan biarkan pintu yang telah kita buka tersebut membawa kita ke pintu kesempatan
berikutnya. Dengan begitu, kita akan kaya dengan beragam pengalaman dan pada
akhirnya bertumbuh sebagai seorang pemimpin yang efektif.

2. Menurut anda, apa permasalahan yang terjadi di Indonesia yang dapat


diselesaikan melalui pembelajaran dalam buku ini dan bagaimana
penerapannya?
Menurut saya, banyak sekali permasalahan yang terjadi di Indonesia yang
penyelesaiannya berkaitan dengan kepemimpinan. Untuk memimpin bangsa
Indonesia ke arah yang lebih baik tentunya membutuhkan pemimpin. Pertanyaannya,
siapa pemimpin tersebut? Seluruh masyarakat Indonesia adalah pemimpin bangsa
Indonesia karena masa depan bangsa Indonesia berada di tangan kita semua, bukan
hanya berada di tangan Presiden dan pemerintah. Oleh karena itu, segala
permasalahan yang terjadi di Indonesia pasti berkaitan dengan kepemimpinan.
Namun, saya akan membahas 2 permasalahan saja, yaitu masalah kenaikan harga
bahan pokok dan masalah pemerataan pendidikan di Indonesia.
Pertama, masalah kenaikan harga bahan pokok. Kenaikan harga bahan pokok,
seperti beras, gas, minyak, telur, dan lain-lain menimbulkan banyak keresahan bagi
masyarakat Indonesia. Di situasi pandemi Covid-19 seperti ini, pendapatan
masyarakat banyak yang menurun bahkan ada beberapa yang mengalami PHK. Oleh
karena itu, kenaikan harga bahan pokok sangat memukul masyarakat menengah ke
bawah. Pedagang-pedagang pun banyak yang terancam penjualannya bahkan
beberapa mogok jualan. Pada permasalahan ini, kepemimpinan sangatlah dibutuhkan.
Bagaimana penerapannya? Kepemimpinan selalu dimulai dari belajar memimpin diri
sendiri. Masyarakat dapat belajar memimpin diri mereka sendiri untuk tidak
mengkonsumsi bahan pokok secara berlebihan dan tidak membeli bahan pokok secara
berlebihan (menimbun). Contoh konkretnya, seperti jangan memasak nasi secara
berlebihan jika hanya berujung dibuang, jangan terlalu banyak mengkonsumsi
makanan yang digoreng (membutuhkan minyak), dan sebagainya. Kepemimpinan
juga berkaitan dengan kesadaran penuh akan kebutuhan orang lain (memberdayakan).
Sangatlah terpuji apabila masyarakat yang lebih mampu mau membantu masyarakat
yang kurang mampu, khususnya dalam hal berbagi kebutuhan pokok. Berbagi itu
indah dan tidak akan pernah kekurangan.
Kedua, masalah pemerataan pendidikan di Indonesia. Masih banyak masyarakat
Indonesia yang belum berkesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Permasalahan
tersebut dapat terjadi karena kurangnya dana (kemiskinan), rendahnya prestasi dan
sarana dan prasarana sekolah, rendahnya kualitas tenaga pengajar, sulitnya akses ke
daerah terpencil dan daerah tertinggal, dan lain sebagainya. Pada permasalahan ini,
kepemimpinan juga sangatlah dibutuhkan. Bagaimana penerapannya? Seperti yang
telah saya sebutkan sebelumnya bahwa kepemimpinan juga berkaitan dengan
kesadaran penuh akan kebutuhan orang lain (memberdayakan). Oleh karena itu, selain
kita belajar memimpin diri sendiri, kita juga perlu belajar memberdayakan orang lain.
Sangatlah terpuji apabila masyarakat yang memiliki kesadaran penuh akan pentingnya
pendidikan di Indonesia mau membantu masyarakat lain yang belum berkesempatan
mendapatkan pendidikan untuk bisa mendapatkan pendidikan. Contoh konkretnya,
seperti melakukan donasi untuk pendidikan anak Indonesia. Dan bagi masyarakat
yang berprofesi sebagai guru dapat turut membantu dengan cara melibatkan diri
secara langsung, seperti mendedikasikan diri untuk mengajar di daerah terpencil dan
daerah tertinggal karena menjadi pemimpin berarti bertanggung jawab akan
kesejahteraan hidup orang banyak. Pemimpin (guru) harus bisa memastikan
kebutuhan anggota timnya (anak didiknya) terpenuhi untuk bisa mencapai tujuan
bersama (tujuan pendidikan). Bung Hatta pernah berkata, “Pemimpin sejati adalah
pemimpin yang mampu menyediakan penggantinya”. Sama halnya dengan
pendidikan di Indonesia, seorang guru sejati adalah guru yang mampu memastikan
bahwa seluruh anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan, tanpa terkecuali.
Menciptakan seorang pemimpin bukan hal yang mudah dan bersifat instan. Butuh
waktu lama di dalam setiap prosesnya. Namun, percayalah, sesuatu yang dilakukan
dengan sepenuh hati akan membuahkan hasil yang luar biasa. Memimpin adalah
melayani. Bukan perkara posisi saja, tetapi juga merupakan langkah aksi konkret yang
dapat membawa solusi dan banyak pencapaian. Posisi hanyalah status saja. Yang
penting adalah bagaimana semua pihak bisa sama-sama menang.

Anda mungkin juga menyukai