A. Identitas Buku
1. Judul buku : Memimpin Pemimpin.Indonesia
2. Penulis : Pemimpin.id
3. Penerbit : One Peach Media
4. Tahun terbit : 2021
5. Jenis buku : Buku nonfiksi (Buku ajar)
6. Tebal buku : 274 halaman
C. Pertanyaan
1. Menurut anda, apa bagian menarik dari buku ini yang dapat diterapkan untuk
membuat Indonesia jadi lebih baik?
Menurut saya, bagian menarik dari buku ini yang dapat diterapkan untuk membuat
Indonesia jadi lebih baik adalah bahwa kepemimpinan tidak menjadi eksklusif hanya
untuk para pemegang titel dan jabatan. Kepemimpinan itu sebenarnya dilahirkan.
Setiap orang memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama, tetapi yang
membedakan adalah apakah kita menyadarinya? Apakah kita mau mengasah dan
melatih kemampuan tersebut? Atau, justru cenderung takut dan lebih memilih berada
di zona nyaman kita untuk menjadi seorang pengikut? Kita sendiri yang menentukan.
Masyarakat Indonesia sering kali menitikberatkan kepemimpinan sebagai
tanggung jawab penuh pemerintah. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang hanya
menyalahkan pemerintah atas terjadinya suatu masalah tanpa mengintrospeksi diri
sendiri. Masyarakat sering kali menaruh rasa curiga terhadap pemerintah dengan
mengatakan bahwa masalah-masalah yang terjadi sebenarnya sudah direncakan
sebelumnya oleh pemerintah, seperti banyak masyarakat yang beropini bahwa
diberlakukannya PPKM tingkat tinggi pada hari besar keagamaan merupakan hal
yang disengaja dan tidak adil. Mereka sempat bertanya-tanya mengapa pemerintah
memberikan izin terhadap dibukanya tempat-tempat hiburan selama pandemi Covid-
19, sementara PPKM tingkat tinggi diberlakukan selama hari besar keagamaan.
Sebenarnya, jika masyarakat dapat berpikir lebih jernih dan luas, tempat-tempat
hiburan diberikan izin oleh Pemerintah untuk beroperasi dengan syarat masyarakat
tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada dan pemberian izin tersebut berlaku
selama pandemi Covid-19 sedang dalam kondisi yang tidak berbahaya. Pemerintah
menerapkan PPKM tingkat tinggi selama hari besar keagamaan dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya penyebaran virus yang lebih cepat karena tidak dapat dipungkiri
bahwa akan lebih banyak masyarakat yang beraktivitas di luar selama hari besar
keagamaan yang pada akhirnya dapat terjadi perkumpulan-perkumpulan besar yang
melampaui batas maksimal. Oleh karena itu, sangat tidak masuk akal apabila
pemerintah disalahkan dan dicurigai dalam persoalan tersebut.
Presiden dan pemerintah memang bertanggung jawab dalam memimpin bangsa ke
arah yang lebih baik. Akan tetapi, masyarakat perlu menyadari bahwa masa depan
bangsa ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab presiden
dan pemerintah. Oleh karena itu, untuk memimpin bangsa Indonesia ke arah yang
lebih baik, masyarakat dapat memulai dengan belajar memimpin diri sendiri.
Bagaimana caranya? Dalam meningkatkan kemampuan memimpin diri sendiri,
setidaknya kita harus memiliki karakter pembelajar yang selalu antusias dengan hal
baru dan memiliki tujuan hidup agar bisa menjalankannya dengan terarah. Ada empat
aspek penting yang mesti kita kuasai agar dapat memimpin diri sendiri dengan baik,
yaitu self awareness, self management, other awareness, dan other management.
Sudahkah kita mampu untuk menerima diri dengan kelebihan dan
kekurangannya? Sudahkah kita mengetahui potensi yang kita miliki dan
mengembangkannya? Seberapa baik kita dalam mengambil keputusan untuk diri kita
sendiri? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi acuan sejauh apa kita sudah
mengembangkan self awareness dan self management dalam diri kita sendiri.
Selanjutnya, kita bisa mengembangkan other awareness dan other management.
Sejauh mana kita mengenali orang lain, setidaknya orang terdekat kita? Sudahkah kita
bisa memotivasi orang lain untuk mengembangkan dirinya agar sejalan dengan tujuan
bersama?
Menjadi pemimpin yang baik bukanlah sesuatu yang instan, dibutuhkan proses
pembentukan dan perbaikan diri dari waktu ke waktu. Percayalah, kegagalan
memimpin yang kita alami hari ini bukan berarti kita telah gagal menjadi seorang
pemimpin. Cobalah terus membuka beragam pintu kesempatan untuk mengasah diri
dan biarkan pintu yang telah kita buka tersebut membawa kita ke pintu kesempatan
berikutnya. Dengan begitu, kita akan kaya dengan beragam pengalaman dan pada
akhirnya bertumbuh sebagai seorang pemimpin yang efektif.