DISUSUN OLEH :
710018106
KELAS : 02
2020
Indonesia, negara yang berada pada bumi bagian selatan ini, secara regional
berada pada posisi tumbukan tiga buah lempeng besar, yaitu Lempengan Pasifik,
Eurasia dan Lempeng Australia di Selatan. Akibat ketiga lempeng tersebut, telah
menempatkan wilayah negara Indonesia menjadi salah satu wilayah negara yang
rawan akan bencana gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Namun di
balik bencana alam akibat tumbukan ketiga lempeng tersebut pulalah yang
berharga sebagai dampak dari maraknya aktifitas tektonik yang ditimbulkan oleh
Proses mineralisasi adalah salah satu hikmah dari bencana yang diakibatkan
oleh kedua lempeng tadi, secara nyata telah menempatkan indonesia sebagai negara
yang kaya akan berbagai macam mineral atau bahan galian.Mineral sendiri adalah
suatu benda padat homogen yang terdapat dialam secara alami, terbentuk secara
anorganik, dengan komposisi kimia dan batas tertentu dan memiliki susunan atom
sumberdaya mineral yang banyak, baik logam, non logam maupun mineral industri.
hingga Indonesia Timur. Relatif banyak data mengenai sumberdaya mineral yang
telah dikumpulkan secara sporadis oleh Pemerintah Daerah dan Instansi terkait
Dengan adanya keterdapatan bahan galian atau mineral yang sangat banyak,
tentunya akan sangat bermanfaat jika dikelola oleh bangsa Indonesia. Tak bisa
bahan galian sebagai salah satu bagian didalammnya merupakan industri yang
padat akan modal sehingga menjadi Suatu Kekayaan Nasional yang patut
diperhitungkan. Salah satu contoh mineral yang sangat banyak digunakan dalam
kehidupan manusia dan menjadi salah satu komoditas utama untuk ditambang
Besi adalah salah satu logam yang paling banyak dijumapai di dalam
kerak bumi. Besi telah digunakan selama ribuan tahun dan kini terutama
persen dari kerak bumi dan sekitar 35 persen dari materi bumi secara
adalah logam termurah dan paling umum dipakai. Dalam bentuk alaminya,
besi bersenyawa dengan oksigen sebagai biji besi oksida. Dua jenis besi
yang utama adalah hematik dan magnetit. Sejak abad ke-14, tungku oven
raksasa telah digunakan untuk mengubah bijih besi dan arang menjadi besi
tuang atau gubal besi. Besi tuang adalah besi yang mengandung sejumlah
kecil karbon yang tertinggal dari arang tungku pengecoran. Besi tuang
dipakai senjata dan benda-benda lain. Sejak tahun 1850-an, makin banyak
besi tuang diubah menjadi baja. Baja lebih lentur dan mengandung lebih
sedikit karbon dari pada besi tuang. Baja dibuat dengan menghembuskan
tangga dan sebagainya yang terbuat dari besi. Demikian pula manusia dapat
membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala
dan Mesir, sekitar 4000 SM, benda kecil, seperti mata lembing dan
perhiasan, dihasilkan dari besi yang diperoleh dari material meteor. Sekitar
3000 SM hingga 2000 SM, tercatat banyak objek besi yang diperoleh di
Mesopotamia, Anatolia, dan Mesir. Pada 1600 SM hingga 1200 SM, besi
mengenai besi tempa muncul di barat laut, pada abad ke-8 SM. Benda2
tersebut dibuat dengan besi tempa, dibuat melalui proses yang sama dengan
yang dibuat di Timur Tengah dan Eropa. Pada tahun-tahun terakhir Dinasti
Zhou (550 BC), teknologi tanur (pembakaran dengan suhu tinggi mencapai
1300 derajat) mulai berkembang hinga upaya untuk membuat besi tuang
dinasti di China dimana mereka baru mampu mencapai suhu sekitar 1000
Contoh besi tuang yang paling awal di Eropa dijumpai di Lapphyttan dan
Vinarhyttan, wilyah Swedia antara tahun 1150 hingga 1350. Bukti tersebut
terlihat dari penemuan senjata seperti meriam dan peluru2nya. Pada akhir
perlengkapan pintu dan jendela sepeti engsel, kunci dan railing tangga atau
balkon dsb (ironmongery) hingga abad 17. Sementara penggunaan besi pada
konstruksi bangunan dimulai pada akhir abad 17. Tercatat jembatan besi di
buat pada tahun 1779. Dan Kolom Cast Iron pada bangunan di Eropa di
Mineral dan batubara sebagai sumber daya alam yang tak terbarukan
penerimaan negara bukan pajak dari hasil usaha pertambangan mineral dan
penyusunan neraca sumber daya mineral dan batubara nasional dan terakhir
pengembangan dan peningkatan nilai tambah kegiatan usaha pertambangan.
yang terdapat di Indonesia adalah harta yang sangat besar, suatu kekayaan
signifikan diseluruh aspek, baik itu ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan
lain-lain.
c. Sumber
Artikel ini disusun berdasarkan beberapa sumber, baik itu dari jurnal, skripsi
Mineral
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTI/article/view/826/0
https://journal.binus.ac.id/index.php/Humaniora/article/download/3100
/2486
3. Skripsi Muhammad Ibnul Faizal Bin Miskon, Kajian Tentang Besi Dan
http://repository.uinsu.ac.id/3166/1/FAIZAL.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/89562567.pdf
5. Tesis Nugraha, Analisa Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Bagi
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/121865-T%2025850-
Analisa%20perlakuan-HA.pdf