Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, banyak sekali orang – orang yang membudidaya tanaman


hias. Untuk mendapatkan tanaman yang baik, kita harus memberi unsur – unsur
yang diperlukan tanaman. Salah satunya adalah pupuk. Pupuk dibedakan
menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik salah
satunya adalah kompos. Kompos adalah bahan – bahan organik yang telah
mengalami pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme yang
bekerja di dalamnya.

Kompos banyak sekali macamnya. Kompos yang kali ini kita bahas
adalah kompos kotoran hewan yang dicampur dengan dedaunan. Kami
membuat kompos ini karena bahan – bahan yang digunakan mudah didapat di
lingkungan kami.Dan juga untuk memenuhi tugas dari guru kami Ernalis
Sugiyanti,S.Pd

B. Tujuan

Selain untuk media latihan dan tugas kami, kami juga berharap agar
makalah ini berguna bagi masyarakat juga bagi pembaca. Kami menyusun
makalah ini sedemikian sehingga para pembaca mudah untuk memahami dan
mempraktekkan membuat kompos.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompos dan Proses Pengomposan


Kompos adalah bahan – bahan organik yang telah mengalami pelapukan
karena adanya interaksi antara mikroorganisme yang bekerja di
dalamnya.Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik
mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang
memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut
agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat
campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi,
dan penambahan aktivator pengomposan.

B. Manfaat Kompos
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek :
Ø Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume atau ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
Ø Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Ø Aspek bagi tanah atau tanaman :
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas serap air tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah

2
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
.

3
BAB III

METODE PEMBUATAN

A. Perlengkapan yang perlu disiapkan antara lain :


 Keranjang beserta tutupnya
 Kantung jaring untuk sekam
 Benang dan jarum untuk menjahit bantal sekam
 Sekam secukupnya
 Kardus Aqua
 Tanah kompos secukupnya
 Kain hitam berpori
 Pengaduk

B. Cara pembuatan
1. Kardus aqua diplester tegak ke empat sisi
bawahnya,sedangkan sisi atasnya dipotong sedikit supaya
tingginya pas dengan keranjangnya.
2. Kantung jaring diisi dengan sekam lalu dijahit sis atasnyan
supaya sekamnya tidak keluar. Jahit dengan gaya bebas
semampunya. Bentuk akhirnya mirip bantal sekam,lebih
padat lebih bagus. Buatlah dua buah.
3. Kardus aqua dimasukkan kedalam keranjang. Tekan-tekan
supaya masuk dan pas sehingga keranjang bisa ditutup.
Masukkan satu buah bantal sekam didasar keranjang. Ini
gunanya supaya cairan sampah dan kompos tidak
merembes.
4. Siapkan sampah organik yang yang suadah dicacah kecil-
kecil, semakin kecil semakin baik. Masukkan tanah
kompos ½ dari volume keranjang dan sampah organik
yang sudah dicacah tadi.
5. Tutup dengan satu bantalan sekam secara rapat,tutupi lagi
dengan kain hitam berpori dan penutup keranjang.

4
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kompos adalah adalah bahan – bahan organik yang telah mengalami


pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme yang bekerja di
dalamnya. Manfaat kompos dapat dilihat dari aspek ekonomi, aspek
linkungan, dan aspek bagi tanah atau tanaman. Lama pembuatan kompos
dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, derajat keasaman, dan bahan yang
digunakan

B. Saran

Dalam pembuatan kompos jangan gunakan bahan bahan yang keras,


biji tumbuhan yang matang, produk dari susu,buah,daging, bangkai dan
bahan yang tercemar zat kimia. Jagalah suhu agar tetap pada temperatur 30
60o C. Jagalah agar kelembaban kompos berkisar 50%. Jika kompos kering
perciki air bersih sambil diaduk merata dan simpanlah ditempat yang
terhindar dari sinar matahari langsung.Jika dirasa pembusukan lama dan
media kompos kurang optimal bisa ditambahkan bekatul sebagai suplemen
untuk membuat mikroba lebih sehat dan giat mengolah kompos.

5
LAMPIRAN

6
7

Anda mungkin juga menyukai