Anda di halaman 1dari 2

KASUS 7 : PEGAWAI MANAJEMEN YANG FRUSTASI

Jack Mitchell duduk di mejanya bingung dan putus asa. Saat dia bergabung dengan
maskapai penerbangan Liberty 2 tahun lalu , yang merupakan mimpinya selama ini. Untuk
bergabung dengan maskapai penerbangan daerah yang masih berkembang dengan penawaran
keuntungan perjalanan dan status yang tinggi merupakan rencananya sejak lulus SMA.
Terlebih, perekrutan pekerja dari maskapai penerbangan Liberty begitu memilih pekerja yang
mereka rekrut untuk perusahaannya dimana banyak kelebihan, keuntungan dan kesempatan
berkarir di maskapai penerbangan Liberty. Sekarang Jack merasa kecewa dan frustasi setelah
menulis surat pengunduran dirinya.
Latar belakang kejuruan Jack Mitchell sangat cocok untuk berkarier di Industri
Penerbangan. Sampai masa pensiun di tahun 1986, Donald Mitchell, ayah Jack, telah menjadi
pilot selama 23 tahun di maskapai penerbangan Southeastern. Selama 4 tahun menjelang
masa akhir kerjanya, Donald Mitchell bekerja sebagai Direktur bagian penjadwalan
penerbangan dan operasional. Dari pengalamannya sebagai eksekutif, Tuan Mitchell sangat
mungkin memberitahu Jack mengenai baik dan buruknya /seluk beluk dunia industri
penerbangan. Dari pengalamannya dan pekerjaanya di Southeastern, membuatnya dipercayai
untuk pelatihan manajemen yang dibiayai oleh maskapai penerbangan Liberty.
Pada tahun 1985, Jack Mitchell lulus dari Univeristas Longmore dengan gelar MBA.
Spesialis yang dia ambil yaitu HRM di bidang perekrutan dan seleksi, SDM, administrasi,
pelatihan pengembangan, dan motivasi karyawan. Kelas motivasi membuat Jack tertarik
karena dia tertarik dengan tepri dan praktek berbagai teori motivasi dan ingin menerapkan
pada berbagai macam organisasi dan kelas HR nya. Jack mengambil 4 mata kuliah di bidang
psikologi untuk meningkatkan kemampuannya secara personal.
Jack memiliki tujuan menjadi wakil presiden (vice president) di bidang HR pada
maskapai penerbangan internasional. Dia percaya bahwa latar belakang pendidikannya , jika
dikombinasi dengan orang – orang yang bekerja dengannya akan bisa mengangkatnya pada
posisi tertinggi di HR. Meskipun Jack menyadari bahwa semua pekerja baru harus membayar
untuk tugasnya, dia percaya bahwa karirnya akan berkembang.
Maskapai penerbangan Liberty adalah penerbangan utama daerah utara tengah dan timur
laut. Pemiliknya adakah George Ryan dan Chris Holden, berpusat pada peraturan di industry
penerbangan dengan melayani berbagai macam kota lebih besar yang tidak tersentuh oleh
operator besar. Diawali dengan memiliki 2 pesawat, perusahaan terus berkembang sehingga
memiliki lebih dari 24 pesawat dan 1.123 pekerja selama 5 tahun. Pada tahun 1984 maskapai
penerbangan Liberty melalui program pelatihan manajemen dalam hal untuk
mengembangkan kemampuan para pekerja kedepannya, Jack Mitchell menjelaskan 2 tahun
pelatihan manajemenmerupakan hal yang membosankan, emmbuang waktu dan energy.
Sebagai pelatih manajemen dia mengharapkan untuk posisi yang lebih bergengsi dimana dia
bias mengembangkan kemampuannya. Sayangnya, pekerjaan yang dia lakukan sekarang jauh
dari kesempatan untuk mengembangkan perusahaannya.
Posisi magang pertama kali Jacck yaitu sebagai pengatur parkir pesawat, asisten manajer
Juan Sanchez. Jack mengatakan bahwa Tuan Shancez ingin dia mengatur bagasi pesawat dan
mendapatkan jadwal penerbangan. Setelah 6 bulan lalu, Jack pindah ke bagian operasional
penerbangan. Tugasnya di sini adalah mengatur 4 kali perpindahan sift pekerja dengan
seniornya sesuai jadwal pekerja. Pada suatu hari saat makan siang, jack mengatakan kepada
temannya bahwa lulusan SMA manapun dapat melakukan apa yang dia kerjakan selama 3
hari. Saat dia meminta Marsha Ketzer, manajer jadwal penerbangan, untuk tugas tambahan,
dia diebritahu bahwa manajemen program yang dia ambil hanya mengatur jadwal kru.
Setelah 10 bulan, jadwal magang jack selesai. Sekali lagi jack bercerita “ yang saya lakukan
selama ini hanya mencatat jumlah makan siang, pembuat jadwal penerbangan yang tidak ada
gunanya”. Tidak ada satupun kesempatan untuknya untuk melatih para pekerja, untuk
menunjukan kemampuan manajerialnya. Lebih lanjut, pekerja di bagian HR tidak pernah
diskusi pada Jack tentang karir dan pekerjaan lain yang tidak diinginkan. Jack
menandatangani surat pengunduran dirinya saat itu juga.

Pertanyaan
1. Setelah membaca beberapa teori yang berbeda tentang motivasi jelaskan bagaimana teori
tersebut bisa diterapkan ke Jack Michell ?
2. Apa yang seharusnya dilakukan oleh ketiga manager untuk membangkitkan motivasi di
departemen Management Trainee?
3. Apa yang dapat dilakukan oleh seorang manager untuk mengurangi frustasi dan konflik
yang mempengaruhi produktivitas
4. Apakah anda percaya pengalaman Jack Michell adalah unik dalam hal program
Management Trainee?

Anda mungkin juga menyukai