Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA MADIUN

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


UPTD PUSKESMAS DEMANGAN
Jalan Soekarno Hatta Nomor 47 Madiun Kode Pos 63136 Jawa Timur
Telepon (0351) 46430
Website : www.puskesmasdemangan.madiunkota.go.id

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN


NOMOR : 440– 401.103.2/ /01/2020
TENTANG
PERUBAHAN PERTAMA
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN
NOMOR : 440-401.103.2/8.01.02.005.078/01/2017
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM
PADA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN

KEPALA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di


fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang bermutu dan dan
berkualitas diwilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan adanya
kebijakan pelayanan laboratorium ;
b. bahwa Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Demangan Kota
Madiun Nomor : 440-401.103.2/8.01.02.005.078/01/2017
tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium pada UPTD
Puskesmas Demangan Kota Madiun sudah tidak sesuai dengan
kondisi saat ini, sehingga perlu dilakukan perubahan ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan b
perlu menetapkan dengan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Demangan Kota Madiun tentang Perubahan Pertama atas
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Demangan Kota Madiun
Nomor : 440-401.103.2/8.01.02.005.078/01/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium pada UPTD Puskesmas
Demangan Kota Madiun.
2

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERTAMA : Kebijakan pelayanan laboratorium pada UPTD Puskesmas


Demangan Kota Madiun sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di M A D I U N
pada tanggal Januari 2020

KEPALA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN


KOTA MADIUN

NEVA CHANDRA SUROTO, S.KM., M.MKes


Pembina
NIP. 19701118 199703 2 004

Tembusan :
Yth. 1. Sdr. Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun ;
2. Petugas terkait
LAMPIRAN: KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN
NOMOR : 440– 401.103.2/ /01/2020
TANGGAL : Januari 2020

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM UPTD


PUSKESMAS DEMANGAN

A. Kebijakan yang terkait permintaan pemeriksaan laboratorium

1. Pasien dari ruang poli umum, LGD, lansia, KIA, Poli gigi membawa formulir
permintaan pemeriksaan yang berisikan data pasien dengan identitas lengkap
dan pemeriksaan laboratorium yang diminta.
2. Petugas memasukkan data pasien pada buku register.
3. Petugas laboratorium menanyakan identitas pasien dan mencocokkan dengan
formulir permintaan pemeriksaan .
4. Petugas laboratorium menjelaskan jenis pemeriksaan yang di lakukan dan
lamanya waktu pemeriksaan.
5. Petugas laboratorium mengambil spesimen pada pasien sesuai dengan prosedur
pengambilan spesimen untuk pemeriksaan yang tercantum pada form
permintaan pemeriksaan.

B. Kebijakan yang terkait penerimaan spesimen

1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas laboratorium, spesimen


di beri label identitas pasien.
2. Spesimen di pisahkan menurut jenis pemeriksaan yang di minta.
3. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut.

C. Kebijakan yang terkait pengambilan spesimen


1. Pengambilan Darah Vena
a. Petugas menyiapkan spuit, kapas alkohol dan tourniquet.
b. Petugas meletakkan tangan pasien lurus di atas meja dengan telapak tangan
menghadap ke atas.
c. Petugas mengikat lengan dengan tourniquet untuk membendung aliran
darah.
d. Petugas mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk dengan ujung
telunjuk kiri dalam keadaan tangan pasien mengepal.
e. Petugas membersihkan lokasi pengambilan darah dengan kapas Alkohol
70% dg arah melingkar kearah luar dan membiarkan kering
2

f. Petugas menusukkan jarum dengan posisi miring menghadap ke atas


membentuk sudut ± 25 derajat
g. Saat darah sudah tampak pada ujung jarum, Petugas membuka kepalan
tangan pasien dan tourniquet diregangkan lalu hisap darah sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan
h. Petugas mencabut spuit pelan – pelan dan meletakkan kapas alkohol pada
lokasi pengambilan
i. Petugas menekan kapas alcohol yang ada pada lokasi dan menutup dengan
hypavic
j. Petugas memasukkan darah tadi kedalam tabung EDTA melalui dinding
tabung
k. Petugas memberi nomer yang sama pada tabung EDTA dan pada blanko
permintaan laboratorium
2. Pengambilan Darah Kapiler
a. Petugas menyiapkan lancet dan kapas alcohol
b. Petugas membersihkan ujung jari ( jari telunjuk, jari tengah, jari manis )
atau tumit ( jari ke-2, jari ke-3 dan jari ke-4 ) yang akan diambil darahnya
dengan kapas Alkohol 70%, biarkan kering sendiri.
c. Petugas memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan
tekan sedikit, tusuk dengan lancet steril sedalam kurang lebih 3 mm ( pada
bayi tidak boleh lebih 2,5 mm ). Dan darah harus keluar dengan sendirinya.
d. Petugas menghapus tetesan darah pertama dengan kapas kering, tetesan
berikutnya dipergunakan untuk pemerikasaan.
e. Petugas memberi kapas Alkohol pada jari bekas tusukan.
3. Pengambilan Urine
a. Petugas menyiapkan spidol dan pot urine
b. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register
c. Petugas memberikan nomer yang sama antara pot urine dan blanko
permintaan laboratorium
d. Petugas memberi informasi cara pengambilan sampel yang benar
e. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil sampel dikamar mandi
f. Petugas menerima sampel dari pasien
g. Petugas memberi informasi waktu pengambilan hasil
h. Petugas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3

4. Pengambilan Feses
a. Petugas menyiapkan spidol dan pot feses
b. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register
c. Petugas memberikan nomer yang sama antara pot feses dan blanko
permintaan laboratorium
d. Petugas memberi informasi cara pengambilan sampel yang benar
e. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil sampel dikamar mandi
f. Petugas menerima sampel dari pasien
g. Petugas memberi informasi waktu pengambilan hasil
h. Petugas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
5. Pengambilan Sputum
a. Petugas menyiapkan spidol dan pot sputum bermulut lebar, bersih dan steril
b. Petugas memberil label pada pot sputum yang berisikan nama, no register
TB dan waktu pengambilan sampel
c. Petugas memberi informasi pada pasien cara pengambilan sampel sputum
yang benar
d. Petugas mempersilahkan pasien untuk menampung sampel dalam pot
sputum di sputum booth sebagai sputum sewaktu
e. Pasien menyerahkan pot sputum yang sudah terisi sampel
f. Petugas memberikan pot sputum yang ke 2 pada pasien untuk di bawa
pulang sebagai sputum pagi
g. Petugas menganjurkan pasien datang pada hari berikutnya untuk
menyerahkan sputum
h. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

D. Kebijakan yang terkait pengelolaan reagen


1. Petugas membuat Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ( LPLPO )
dibuat untuk bon permintan reagen ke gudang farmasi’
2. Petugas menggunakan kaidah pertama masuk –pertama keluar (FIFO)first in
first out
3. Petugas menggunakan reagen yang mempunyai masa kadaluwarsa pendek
untuk dipakai terlebih dahulu. (FEFO) first expire first out
4. Petugas menyimpan reagen pada suhu kamar atau suhu dingin ( 2 o C – 8o C)
tergantung jenis reagen
5. Petugas laboratorium membuatkan label pada reagen yang tidak ada lebelnya
atau reagen yang dibuat sendiri.
4

E. Kebijakan yang terkait pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi


1.Pelayanan laboratorium yang berisiko tinggi harus memperhatikan keselamatan
kerja petugas laboratorium.
2.Pemeriksaan laboratorium resiko tinggi dapat memberi indikasi yang dapat
mengancam keselamatan petugas laboratorium.
3. Pemeriksaan laboratorium resiko tinggi harus sesuai SOP

F. Kebijakan yang terkait keselamatan kerja


1. Pelayanan laboratorium harus memperhatikan keselamatan kerja petugas
laboratorium.
2. Petugas laboratoriun wajib menggunakan APD dengan lengkap dan dilakukan
pemantauan penggunaan APD pada petugas laboratorium oleh tim PPI.
3. Petugas laboratoriun wajib mematuhi SOP saat melakukan pemeriksaan
laboraturium untuk keselamatan kerja.

G. Kebijakan yang terkait penggunaan alat laboratorium.


1. Pelayanan laboratorium harus menggunakan peralatan yang terklaribrasi.
2. Petugas laboratorium wajib menggunakan peralatan laboratorium sesuai SOP.
3. Penggunaan peralatan laboratorium yang diluar standar Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 dilakukan sesuai insert kit.

H. Kebijakan yang terkait Waktu Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan


Laboratorium
1. Petugas laboratorium menyampaikan laporan hasil pemeriksaan laboratorium
sesuai dengan respon time laboratorium. Adapun respon time pemeriksaan
laboratorium kurang dari 120 menit.
2. Petugas laboratorium melaporkan hasil pemeriksaan laboratorium kepada dokter
pengirim jika didapatkan hasil laboratorium dengan nilai kritis dengan waktu
kurang dari 60 menit.
3. Petugas laboratorium melakukan monitoring penyampaian hasil laboratorium
yang kritis satu bulan sekali untuk dilakukan evaluasi dan tindak lanjut.
4. Petugas laboratorium akan dinilai ketepatan waktu penyampaian laporan hasil
pemeriksaan laboratorium oleh tim mutu puskesmas sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan.
5

I. Kebijakan yang terkait Waktu Penyampaian Hasil Pemeriksaan


Laboratorium Untuk Pasien Urgent ( Cyto )

1. Petugas laboratorium menerima laporan dari petugas BP umum jika ada pasien
yang memerlukan penanganan cepat (cyto).
2. Petugas laboratorium segera mengambil sampel pasien dan melakukan
pemeriksaan tanpa harus menggunakan nomer antrian.
3. Petugas laboratorium menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium untuk
pasien urgent ( cyto ) ke dokter yang pengirim dan dokter segera menindak
lanjuti hasil laboratorium.

J. Kebijakan yang terkait Jenis Reagensia Esensial dan Bahan Lain Yang
Harus Tersedia
Jenis reagensia yang tersedia di Puskesmas, antara lain :. Masker disposable,
Sarung tangan disposable, Etanol 70%, Kapas, Spuit 2,5 ml, Blood lancet, Yellow
Tip, Needle Vacutainer, Tabung Edta Vacutainer, Aseptan (Handy Clean) dispenser,
Spiritus, Bayclin, Detol, Cover glass, Obyek glass, Boxslide, Ose kaca, Pipet tetes
panjang, Pipet tetes pendek, Kertas saring, Safety box, Pot Sputum, Strip Asam
Urat, Strip Cholesterol, Strip Gula Darah, Strip Trigliserida, Strip HIV 1, Strip HIV 2,
Strip HIV 3, Strip Hb, Horiba Miniclean, Horiba Minidil, Horiba Minilyse, Larutan
Giemsa Stain, Cat Gram, Cat Ziehl Nielsen, Na CL 0,9 %, KOH 10%, Larutan xylol,
Oil imersi, Reagen golongan darah A,B,AB dan Anti O, Kartu Golongan Darah,
Reagent Widal O,H, A dan B, Strip test kehamilan, Urine Gluco Protein Test, Rapid
Test Covid 19

K. Kebijakan yang terkait Ketersediaan Minimal Reagensia (Batas Buffer


Stock untuk Melakukan Order)

NO NAMA REAGEN DAN BAHAN LAIN MINIMAL PEMESANAN (JUMLAH


TERKHIR YG ADA)

1 Masker disposable 10 biji


2 Sarung tangan disposable No 7 10 pasang
3 Etanol 70% 1/4 botol
4 Kapas 1/4 bungkus
5 Spuit 2,5 ml 10 biji
6 Blood lancet 1/4 box
7 Yellow Tip 1/4 bungkus
8 Accucheck Safe T Pro Uno 1/4 box
6

9 Needle Vacutainer 1/4 box


10 Tabung Edta Vacutainer 1/4 box
11 Aseptan (Handy Clean) dispenser 1/4 botol
12 Spiritus 1/4 botol
13 Bayclin 1/4 botol
14 Detol 1/4 botol
15 Cover glass 1/4 box
16 Obyek glass 1/4 box
17 Boxslide 1 box
18 Ose kaca 2 biji
19 Pipet tetes panjang 2 biji
20 Pipet tetes pendek 2 biji
21 Safety box 2 biji
22 Pot Sputum 50 biji
23 Strip AsamUrat 3 box
24 Strip Cholesterol 3 box
25 Strip GulaDarah 3 box
26 Strip HIV 1 20 strip
27 Strip HIV 2 5 strip
28 Strip HIV 3 5 strip
29 Strip Hb 3 box
30 Horiba Miniclean 1/4 botol
31 Horiba Minidil 1/4 botol
32 Horiba Minilyse 1/4 botol
33 Cat Ziehl Nielsen 1/4 botol
34 Na CL 0,8 % 1/4 botol
35 KOH 10% 1/4 botol
36 Larutan xylol 1/10 botol
37 Oil imersi 1/10 botol
38 Reagen golongan darah A,B,AB dan 1/4 botol
Anti O
39 Kartu Golongan Darah 20 kartu
40 Reagent Widal O,H, A dan B 1/4 botol
41 Strip test kehamilan 10 strip
42 Urine Gluco Protein Test 25 strip
43 Rapid Test Covid 19 25 tes
7

L. Kebijakan yang terkait Pengendalian Mutu Laboratorium


1. Penyusunan Standar Operasional Prosedur oleh tenaga teknis laboratorium yang
disahkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Demangan Kota Madiun .
2. Penerapan Standar Operasional Prosedur oleh tenaga teknis laboratorium secara
berkesinambungan.
3. Dilakukan pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium oleh
tim mutu Puskesmas Demangan.
4. Pemantapan mutu laboratorium, yaitu keseluruhan proses atau semua tindakan
yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
laboratorium.Kegiatan ini meliputi pemantapan mutu internal dan pemantapan
mutu eksternal.

M. Kebijakan yang terkait penanganan dan pembuangan bahan berbahaya


1. Petugas laboratorium melakukan pemisahan limbah B3 dan non B3.
2. Limbah infeksius sebelum dibuang harus didekontaminasi sesuai dengan
peraturan yang ada.
3. Petugas laboratorium menempatkan limbah B3 jarum , spuit pada safety box.

N. Kebijakan yang terkait rujukan laboratorium


Pemeriksaan rujukan laboratorium menyesuaikan kebutuhan program
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan dan KB
yang berlaku.
8

O. Kebijakan yang terkait pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru,


bahan berbahaya dan peralatan baru.

1. Petugas laboratorium mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru,


bahan berbahaya dan peralatan baru sesuai instruksi Kepala Puskesmas

2. Petugas laboratorium mensosialisasikan dan menerapkan pelatihan dan


pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya dan peralatan baru melalui
kegiatan pelayanan di laboratorium.

KEPALA UPTD PUSKESMAS DEMANGAN


KOTA MADIUN

NEVA CHANDRA SUROTO, S.KM., M.MKes


Pembina
NIP. 19701118 199703 2 004

Anda mungkin juga menyukai