Anda di halaman 1dari 3

ALAT BANTU PENANGKAPAN BUBU

Sania Malika dan Inggia Putra Pamungkas

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : smalikaixd@gmail.com; inggiaputra97@gmail.com

Abstrak
Abtrask berisi intisari dari keseluruhan tulisan pada setiap paper yang disusun. Ditulis rata kanan kiri dan
maksimal 200 kata. Setiap 1 tema maksimal 5 halaman.

Kata kunci : berisi kata kunci dari paper ini dan disusun sesuai abjad, maksimal 5
misal : bed, hasil tangkapan, laut, ted, trawl

PENDAHULUAN
Bubu merupakan alat tangkap yang merupakan alat bantu yang dapat menarik
memiliki prinsip kerja memerangkap atau perhatian ikan untuk masuk kedalam bubu (Hadi
menjebak , sehingga konstruksi mulut (funnel) 2014).
atau ijeb bubu dibuat agar ikan, kepiting, udang
dan komoditas perikanan lain dapat mudah
masuk kedalam bubu, namun sulit untuk keluar METODOLOGI
atau bahkan tidak dapat keluar dari bubu Berisi mengenai metode yang anda lakukan
(Sudirman 2013). Alat tangkap bubu pada dalam menyusun paper ini yaitu studi pustaka.
pengoperasiannya merupakan alat tangkap pasif .
yang hanya diletakkan di dasar perairan untuk .
beberapa waktu hingga ikan masuk dan .
terperangkap di dalamnya (Sudirman 2013). .
Operasi penangkapan yang sangat sederhana .
pada alat tangkap bubu menjadikan efektivitas .
alat tangkap ini rendah, meskipun bubu dianggap .
sebagai alat tangkap ramah lingkungan karena .
bersifat selektif. Oleh sebab itu diperlukan .
pengetahuan dan pemahaman tentang alat bantu .
penangkapan yang dapat meningkatkatkan hasil .
tangkapan bubu. .
Miller (1990) dalam Pangalila dan Labaro .
(2016) berpendapat bahwa alat tangkap bubu .
yang bersifat pasif, dalam pengoperasiannya .
memiliki beberapa faktor yang dapat dst
mempengaruhi hasil tangkapan. Beberapa faktor
tersebut anatara lain adalah konstruksi atau
bentuk bubu, lamanya HASIL DAN PEMBAHASAN
pengoperasian/perendaman (soaking time) dan Dalam pengoperasiannya alat tangkap
umpan. Lebih lanjut dikemukakan oleh Sudirman bubu memiliki beberapa alat bantu
(2013), bahwa dalam pengoperasian bubu dapat
dilakukan dengan dengan beberapa alat bantu penangkapan, antara lain :
untuk mempermudah operasi panangkapan serta 1. Umpan
meningkatkan hasil tangkapan. Alat bantu Penggunaan umpan dalam alat
penangkapan yang dapat digunakan antara lain tangkap bubu dimaksudkan untuk
umpan, rumpon, pelampung, perahu, dan katrol.
Selain itu, penggunaan shelter pada bubu menarik perhatian ikan atau kepiting
agar masuk kedalam bubu.
Keberhasilan pemberiaan umpan pada terbawa arus dan menyebar sehinga
bubu ini ditentukan oleh makanan dan dapat merangsang ikan atau kepiting
kebiasaan makan (food and feeding pada jarak tertentu (Watem dkk.
habits) setiap spesies ikan target 2015).
(Kaim dkk. 2013), sehingga umpan 2. Rumpon dasar dan Shelter
merupakan salah satu faktor yang Daerah pengoperasian bubu yang
dapat memengaruhi banyaknya hasil terletak didasar perairan
tangkapan, terutama pada alat mempengaruhi jenis hasil tangkapan
tangkap pasif seperti bubu (Subani bubu yakni berbagai macam udang,
dan Barus 1989). Ikan menerima kepiting dan ikan dasar. Pengetahuan
informasi disekitar lingkungannya akan tingkah laku ikan target dapat
melalui inderanya yang meliputi digunakan untuk memperbaiki alat
penglihatan, penciuman, peraba dan dan metode dalam penangkapan,
linea lateralis. Diharapkan ikan dapat agar alat tangkap bubu dalam
tertarik untuk memasuki bubu yang pengoperasiannya dapat menjadi
bersifat pasif dengan pemberian lebih efektif dan efisien (Risamasu
umpan (Ubaidillah dkk. 2014). Proses 2008). Sebagai contoh tingkah laku
ketertarikan ikan terhadap umpan ikan-ikan karang seperti ikan kerapu
diawali dengan adanya rangsangan, yan tertarik pada bubu dikarenakan
terutama rangsangan aroma yang memiliki sifat tigmotaksis, yaitu ikan
dapat merangsang ikan untuk makan yang bersembunyi dan menunggu
(Reppie 2010 dalam Pangalila dan mangsa dalam kebiasaan makannya.
Labaro 2016). Selain oleh rangsangan Berkaitan dengan hal tersebut maka
aroma, ikan juga dapat tertarik pada penyediaan tempat-tempat
umpan melalui penglihatannya. berlindung bagi ikan berupa rumpon
Namun dikarenakan alat tangkap dasar yang terbuat dari daun kelapa
bubu diletakan di dasar perairan yang ataupun karang buatan dapat menjadi
memiliki visibility terbatas maka alat bantu untuk meningkatkan hasil
rangsangan penglihatan pada umpan tangkapan bubu (Edrus 2014).
akan berkurang dan rangsangan pada Penggunaan rumpon dasar atau
aroma akan lebih tinggi. Rangsangan karang buatan sebagai atraktan akan
penglihatan pada umpan akan menarik perhatian ikan-ikan kecil yang
berperan dalam masuknya ikan dalam mencari tempat perlindungan,
bubu jika letak umpan sudah cukup demikian pula ikan-ikan predator yang
dekat dengan ikan (Guthrie and Muntz akan tertarik oleh ikan-ikan kecil
1993 dalam Kaim dkk. 2013). Biasanya disekitar rumpon yang menyebabkan
umpan pada bubu merupakan umpan terkonsentrasinya sekumpulan ikan
alami berupa potongan ikan segar pada satu tempat sehingga
(Ramdani 2007 dalam Pangalila dan memudahkkan dalam penentuan
Labaro 2016). Umpan dengan aroma operasi penangkapan dengan bubu.
yang kuat akan lebih mudah Bubu diletakan disekitaran rumpon
ditemukan dikarenakan aroma yang sehingga ikan tertarik untuk masuk
larut dalam perairan akan hanyut kedaalam bubu (Edrus 2014). Lebih
lanjut penggunaan bubu dengan memerlukan waktu yang lama
rumpon dapat dikombinasikan sehingga dianggap tidak efisien
menjadi bubu dengan shelter. (Wiendargo 2015). Dalam hal ini line
hauler berfungsi untuk menarik tali
Konstruksi bubu dipasangi dengan
utama dan mengangkat rangkaian
atraktor yang dapat berupa tali rafia, bubu sehingga hauling dapat
daun kelapa atau lamun untuk dilakukan secara efektif dan efisien
menarik perhatian ikan agar masuk (Ubaidillah dkk. 2014).
kedalam bubu (Hadi 2014).
3. Pelampung
KESIMPULAN
Pelampung sebagai alat bantu Berisi mengenai kesimpulan dari satu apper yang
penangkapan berfungsi sebagai telah anda susun.
penanda letak bubu yang telah .
dipasang. Dengan adanya pelampung .
.
pada bubu dapat mempercepat dan .
mempermudah dalam pencarian letak
bubu yang telah dipasang sebelumnya .
.
untuk diangkat (Sudirman 2013).
dst
4. Perahu
Perahu digunakan sebagai alat bantu
atau transportasi untuk mencapai DAFTAR PUSTAKA
penulisan daftar pustaka :
lokasi pengoperasian bubu yang
disusun sesuai abjad dengan kriteria penulisan
cukup jauh di lautan (Sudirman 2013). sebagai berikut
5. Katrol (Line hauler) a. Buku (maks 3 buku)
Dalam operasi penangkapan berskala Iriana D, Dewanti LP, Apriliani IM. 2015. Navigasi
besar, bubu yang jumlahnya banyak Perikanan. Unpad Press. Bandung.
dirangkai sedemikian rupa hingga
b. Skripsi/Tesis/Disertasi (maks 2)
membentuk untaian bubu di
Dewanti LP. 2009. Tingkat Keramahan
sepanjang tali utama. Penarikan dan Lingkungan Alat Tangkap. Skripsi.
pengangkatan bubu secara manual Universitas Padjadjaran.
akan memakan banyak tenaga atau
bahkan sangat tidak memungkinkan c. Jurnal (minimal 5)
dikarenakan selain berat dari gaya Iriana D, Dewanti LP, Apriliani IM. 2015.
beban dan gaya tarikan dari seluruh Perikanan Waduk Cirata. Jurnal Perikanan
rangkaian tali utama bubu, juga akan dan Kelautan Vol. 2 No. 1 Maret 2015.

Anda mungkin juga menyukai