Anda di halaman 1dari 9

Seksi : 3

PT. SINAR JAYA WIJAYA


PENGANGKUTAN Halaman : 1/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

Maksud dan Tujuan

Menetapkan prosedur umum pemuatan dan pembongkaran muatan umum Adalah tidak
mungkin menjelaskan pedoman khusus untuk persiapan seluruh jenis muatan.

Tanggung Jawab

 Manajer Armada/Personalia bertanggung jawab untuk menyiapkan seksi ini dan disahkan
oleh Direktur Operasi
 Nakhoda bertanggung jawab atas operasi pemuatan, pemadatan dan pembongkaran
muatan curah. Tugasnya dapat didelegasikan kepada Mualim I yang juga merupakan
perwira muatan yang dibantu oleh Mualim II dan Mualim III.

3.1 Ketentuan Umum

3.1.1 Muatan Curah dengan density tinggi

.1 Pemuatan muatan curah selalu terkait dengan stress kapal secara structural
dan local. Nakhoda harus memastikan bahwa muatan didistribusikan ke
seluruh kapal secara merata

.2 Pada waktu memuat muatan curah dengan density tinggi yang memiliki
factor pemuatan (stowage factor) 0,56m3 atau kurang per ton, nakhodahrus
memastikan bahwa kapal mampu menanggung beban dengan menimbang
pada Manual Operasi dan Stability Booklet

.3 Muatan dengan density tinggi biasanya dimuat di palkah bawah. Nakhoda


harus mamstikan stabilitas yang cukup untuk seluruh tahap pelayaran dan
tidak boleh memiliki GM yang terlalu tinggi karena dapat membuat kapal
kaku, yang menyebabkan stress secara local dan structural pada kapal dari
gerakan hebat kapal selama melaju

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532
Seksi : 3
PT. SINAR JAYA WIJAYA
PENGANGKUTAN Halaman : 2/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

3.1.2 Informasi muatan

.1 Sebagian besar kapal twin decker dapat mengangkut muatan curah dengan
factor pemuatan antara 1,39 s/d 1,67. Nakhoda harus memiliki informasi ari
pemuat guna merecanakan pemuatan

.2 Informasi meliputi tapi tidak terbatas pada :

 Karakteristik/sipat muatan, seperti daya racun, daya karat, dsb


 Titik keringat
 Factor pemuatan
 Kandungan air
 Nama, nama kimia dan nama produk
 Batas kandungan air yang dapat diangkut

Berdaasarkan informasi nakhoda atau Mualim I harus membuat lembaran data yang berisi
format berikut :

No. IMO Klas IMO Daftar MFAG No: SF (m3/t)

Sipat muatan :

Pengamatan :

Persyaratan pemisahan dan pemuatan :

Persyaratan khusus :

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532
Seksi : 3
PT. SINAR JAYA WIJAYA
PENGANGKUTAN Halaman : 3/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

3.1.3 Informasi yang tidak memadai dari pencharter

Bila tidak tedapat informasi yang terinci, Nakhoda harus mengambil tindakan
kewaspadaan berikut ini :

.1 Distribusi muka belakang massa bahan tidak boleh berbeda sebagaimana halnya
pada muatan umum

.2 Berat maksimum yang dimuat untuk tiap palkah tidak boleh melebihi 0,9 x panjang
palkah x lebar palkah x sarat musim panas. Semua pengukuran dalam meter

.3 Jika muatan tidak ditrim atau ditrim sebagian, tingi bagian atas muatan tidak boleh
melebihi 1,1 x sarat musim panas x factor pemuatan (sf)

3.1.4 Papan Pencegah Geseran

Nakhoda harus mempertimbangkan perlunya memasang papan pemisah/pembagi


guna mencegah gesearan muatan yang dapat bergeser pada saat berlayar, yang
dimuat di tween deck atau yang terisi sebagian

3.1.5 Pengangkutan biji-bijian

.1 Untuk kapal yang mengangkt biji-bijian (biji-bijian sebagaimana dimaksud


dalam SOLAS ’74 Bab VI Peraturan 2), Nakhoda haarus memenuhi
persyaratan pemuatan biji-bijian dari SOLAS’74 Bab VI

.2 Kriteria stabilitas untuk muatan biji-bijian ditetapkan sebagai berikut :

 Sudut olengan karena geseraqn muatan tidak boleh lebih dari 12

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532
Seksi : 3
PT. SINAR JAYA WIJAYA
PENGANGKUTAN Halaman : 4/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

 Daerah sisa antara kurva lengan olengan dan kurva penegak hingga ke
sudut olengan dengan perbedaan maksimum antara ordinat dua kurva
atau 40 atau sudut penggengan, mana saja yang lebih kecil, tidak boleh
lebih dari 0,07 meter radian

 GM awal tidak boleh kurang dari 0,3m

 Setelah pemuatan kapal harus dalam keadan tegak

3.2 Perlindungan diri

3.2.1 Bahaya yang terkait dengan ruang muat

.1 Nakhoda harus waspada terhadap muatan tertentu yang dapat


mengakibatkan pengurangan oksigen, pancaran gas beracun dan
menanggas sendiri. Nakhoda harus mempelajari appendix B Code of Safe
Practice for Carrying Bulk Cargo (BC Code)

.2 Dalam segala hal, tanpa kecuali, masuk ke palkah muatan harus melalui
prosedur yang ketat sebagaimana dimaksud dalam Prosedur Manajemen
Keselamatan Kapal (PMKK) ‘Masuk ke Ruang Tertutup’ Formulir ini harus
diisi dan disimpan sebagai arsip untuk diperiksa oleh superintenden

.3 Muatan curah biaasanya terkait dengan debu. Muatan terebut berbahaya


dan kasadaran yang kuat akan hygiene harus dijaga oleh seluruh awak
kapal. Masker gas dan kaca mata harus digunakan setiap saat.

.4 Debu yang didihasilkan oleh muatan dapat membentuk campuran beracun.


Oleh karenanya penting meniadakan sumber penyalaan dari sekitar daerah
pemuatan

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532
Seksi : 3
PT. SINAR JAYA WIJAYA
PENGANGKUTAN Halaman : 5/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

.5 Dalam segala hal merokok di kapal curah hanya terbatas pada daerah yan
telah ditentukan

3.2.2 Tolak bara untuk Cuaca Buruk

Kapal yang dirancang untuk mengangkut muatan curah biasanya memilki palkah
muatan yang ditunjuk untuk memtolak bara guna menambah stabilitas kapal
dalam cuaca buruk. Stability Booklet atau Manual Operasi akan membimbing
bagaimana dan berapa banyak harus memtolak bara. Namun demikian Nakhoda
kapal tidak boleh membiarkan palkah muatan dalam keadaan slack karena
permukaan bebas yang terbentuk dapat merusak tanki samping atas (top side
tank). Nakhoda harus mencatat waktu, tanggal, tempat dan jumlah tolak bara
yang dimuat atau dibongkar dalam buku log dek

3.3 Persiapan Pemuatan

.1 Nakhoda harus memastiokan bahwa palkah muatan siap untuk dimuati pada saat
tiba di pelabuhan muat

.2 Persiapan palkah untuk pemuatan dan tingkat kebersihannya sangat tergantung


pada muatan terdahulu dan muatan yang akan dating

.3 Secara umum, pembersihan aawal adalah membuang seluruh terapan, muatan


terdahulu, kotoran, dsb. Ini biasanya dilakukan dengan menyapu secara manual.
Terapan dalam jumlah besar mungkin tidak dapat dibuang ke laut. Adalah penting
Nakhoda menyimpan dan mengamankan terapan pada satu tempat.

.4 Menyemprot dengan jet tekanan tinggi dilakukan bila palkah telah bersih dari
sampah. Selama penyemprotan, Mualim I harus mematikan bahwa bilga selalu
bebas setiap saat

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532
Seksi : 3
PT. SINAR JAYA WIJAYA
PENGANGKUTAN Halaman : 6/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

.5 Adalah biasa awak kapal “menyentuh” sekat begitu selsai pembersihan. Karat yang
lepas harus discrap dan dicat primer kembali

.6 Selesai pembersihan Mualim I harus memeriksa secara langsung bahwa boks strum
bersih, katup tak balik bebas, tutup bilga pada tempatnya serta pipa duga dan pipa
pengukur suhu untuk menurunkan thermometer diperiksa dri karat dan memastikan
bahwa mereka terbebas dari muatan terdahulu. Jika perlu, hembus dengan udara
tekan.
.7 Mualim I harus memeriksa pontoon palkah atau menutup packingkaret. Baji palkah
atau sarana pengunci harus diservis dan digemuki
.8 Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pencharter, Mualim I harus menghitung
pemuatan pada berbagai scenario. Mualim I harus membuat allowance guna
menghadapi kemungkina perubahan urutan pemuatan secara tiba-tiba di terminal.
Data stabilitas dan sarat harus selalu dihitung demi keselamatan dan dalam batas
yang dibolehkan. Tahap pemuatan harus diuraikan secara rinci dan dipahami oleh
seluruh perwira.

3.4 Operasi Muatan

.1 Pada tahap pemuatan, kondisi kapal harus dipantau dari tegangan yang berlebihan.
Hal ini khususnya penting pada aktu memuatan muatan dengan density tinggi

.2 Pembuangan ba;llast harus direncanakan sesuai pemuatan dan pembuangan tolak


bara harus dilakukan pada saat yang sama dengan pemuatan. Kapal harus
mempertahankan trim yang baik (sekitar 2 meter) selama operasi pembuangan
tolak bara guna mamastikan tangki balas dikeringkan. Dalam segala hal,
pembuangan tolak bara harus sudah selesai sebelum setngah dari muatan dimuat
demi keselamatan

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532
Seksi : 3
PT. SINAR JAYA WIJAYA
PENGANGKUTAN Halaman : 7/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

.3 Pemuatan muatan curah dengan density tinggi mengakibatkan tegangan secara


struktural dan local. Ini diperparah jika kecepatan muat tinggi dan dijatuhkan dari
ketinggian. Dalam situasi demikian Nakhoda harus mengeluarkan surat protes.
Harus dibuat keterangan rinci pemuatan

.4 Diketahui fakta bahwa banyak kapal curah tua yang patah menjadi dua pada waktu
mengalami cuaca buruk. Nakhoda harus waspada terhadap bahaya tegangan kapal
pada waktu pemuatan. Nakhoda memiliki kekuasaan penuh untuk menghentikan
pemuatan jika ia menjumpai bahwa pemuatan tersebut dapat mengakibatkan
tegangan structural yang berlebihan terhadap kapal.

.5 Bilamana kapal memuat muatan curah dengan grade density tinggi dan rendah,
Nakhoda harus menimbang pada Stability Booklet mengenai bagaimana memuat
dan muatan mana yang dimuat terlebih dahulu

.6 Pada waktu selesai muat, Mualim I harus mamstikan bahwa semua tutup palka
ditutup rapat.

.7 Jumlah muatan biasanya dihitung berdasarkan pengamatan sarat kapal secara


visual. Namun demkian, Mualim I harus menghitung muatan tiap palkah
mengunakan factor pemuatan dan volume. Ini akan memberikan perbandingan
yang baik dengan muatan yang dimuat berdasarkan draft survey

.8 Nakhoda harus mengeluarkan surat protes jika perbedaan jumlah muatan 1 (satu)
etrik antara angka kapal dan B/L. Harus ditekankan bahwa perbedaan jumlah
muatan meliputi angka di bawah atau di atas B/L

.9 Mentrim muatan adalah vital untuk stabilitas kapal. Nakhoda harus mengkaji Code
of Safe Practice for Carrying Bulk cargo (BC Code) mengenai persyaratan trimming

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532
Seksi : 3
PT. SINAR JAYA WIJAYA
PENGANGKUTAN Halaman : 8/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

.10 Beberapa muatan dapat mencair menjadi konsentrat dan beberapa batau bara
memerlukan parhatian khusus. Muatan ini dapat berupa muatan kering atau butiran
tapi dapat berubah menjadi cair dalam vibrasi dan kompaksi. Pencairan muatan
dapat membahayakan stabiltas kapal

.11 Pada waktu memuata muatan curah yang dapat menimbulkan bahaya selama
pengangkutan karena sipat atau kandungan kimia muatan, Nakhoda harus
mengacu pada appendix B Code of Safe Practice for Carrying Bulk cargo (BC Code)
dan IMO IMDG Code Vol I s/d VI

.12 Bahan yang dapat menanggas sendiri dan bahan yang mengeluarkan gas yang
mudah menyala jika bersingungan dengan air, memerlukan pemisahan dengan
bahan lain yang tidak cocok

.13 Bahan yang tidak saling cocok tidak boleh dimuat bersamaan.. Bila selesai memuat
satu muatan, palkah harus ditutup rapat sebelum memuat muatan yang lainnya

.14 Bahan beracun harus dijauhkan dari bahan makanan

.15 Muatan yang dapat mengeluarkan gas harus dimuat jauh dari akomodasi dan
saluran masuk pearanginan. Pada waktu memuat muatan demikian, peranginan
akomodasi harus dijalankan secara internal

.16 Muatan korosif memerlukan kewaspadaan khusus. Seluruh awak kapal harus diberi
peringatan mengenai sipat muatan dan mengatasinya pada saat bersinggungan.
Prosedur darurat harus diperagakan. Harus mengacu pada IMO MFAG.

3.5 Catatatn :

No. Catatan Diselenggarakan oleh Keterangan


Kapal Darat

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532
Seksi : 3
PT. SINAR JAYA WIJAYA
PENGANGKUTAN Halaman : 9/9
PROSEDUR OPERASI MUATAN MUATAN CURAH Edisi : 1
SJW-60 Tanggal : 25/02/2012

1. Perhitungan muatan/draft survey C/O -


2. Catatan stabilitas dan stress C/O -
3. Buku Log Dek Nakhoda - Tolak bara cuaca buruk
4. Lembaran data C/O - Informasi muatan curah
5. Surat Protes Nakhoda Ops
6. Masuk ke Ruang Tertutup C/O Suprden

Head Office
JL. PENDIDIKAN NO. 28B (KM.8) SORONG - PAPUA
PHONE : (0951) 333555, FAX : (0951) 332532

Anda mungkin juga menyukai