Shipping Services
Revisi 0
MANUAL SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN 10 November
Tanggal
KESELAMATAN (MSM) 2017
BAGIAN 04 – PENERAPAN DAN Halaman 1 dari 26
PENGOPERASIAN
1. TUJUAN
Memastikan bahwa dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, PT Bintang
Samudra Timur (BST) memperhatikan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Perlindungan Lingkungan.
2. RUANG LINGKUP
Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasional PT BST.
3. TANGGUNG JAWAB
1. Perusahaan
4. DEFINISI
N/A.
5. UMUM
Pengoperasian kapal di bawah PT BST mengedepankan keselamatan, kesehatan
kerja, perlindungan lingkungandan mutu. Pengoperasionalan kapal di bawah
manajemen PT BST mengacu pada prosedur yang berpedoman pada peraturan
nasional, internasional, class dan negara bendera sebagai salah satu wujud
kepatuhan serta sebagai perlindungan terhadap manusia, aset pelanggan dan
perusahaan. Prosedur pengoperasian kapal adalah acuan utama pihak kapal dalam
menjalankan operasional sehari-hari.
6. SUMBER DAYA
e) Perwira dan anak buah kapal yang baru diangkat akan menerima
pengenalan dan diberi pengarahan atas persyaratan keamanan kapal serta
pencegahan polusi sebelum berlayar.
h) Jika awak kapal terdiri dari berbagai bangsa, PT BST menyusun awak kapal
dalam sebuah kapal sedemikian rupa agar mereka dapat saling
berkomunikasi dengan baik dalam melaksanakan tugas-tugas mereka,
terutama dalam mengikuti Sistem Manajemen Keselamatan dan Mutu
perusahaan.
c) Perusahaan juga dapat merubah posisi karyawan dari waktu ke waktu agar
yang bersangkutan dapat mengetahui tugas dan tanggung jawab posisi
lain.
Sumber daya lain termasuk informasi, infrastruktur, lingkungan kerja dan financial.
a) Informasi
i) Informasi disediakan melalui beberapa bentuk termasuk surat kabar,
radio, televisi, Manual, katalog, manual, video dan untuk beberapa
hal khusus disediakan fasilitas internet.
ii) Semua bahan informasi harus digunakan dengan baik dan tidak
disalah gunakan. Khusus untuk Manual dan katalog supaya
dikembalikan kepada tempat asalnya setelah digunakan. Semua
bahan informasi tidak boleh diambil keluar dari kantor atau dibawa
pulang kecuali sudah mendapat izin dari manajemen.
b) Infrastruktur
iv) Peralatan kerja termasuk komputer, printer, telepon, mesin tik, mesin
fotocopy, mesin fax, handphone, mesin video, kamera dan peralatan
c) Lingkungan Kerja
ii) Air minum serta minuman ringan disediakan. Semua personil tidak
diperbolehkan untuk menyalah gunakan fasilitas yang telah
diberikan.
d) Financial
b) Jumlah DPA yang ditunjuk serta pengaturan berapa kapal yang ditangani
oleh seorang DPA ditentukan sesuai dengan bobot pekerjaan.
c) DPA menjadi penghubung antara PT BST dan awak buah kapal untuk
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Mutu yang telah
disetujui guna pengoperasian yang aman bagi setiap kapal.
e) DPA yang ditunjuk harus memiliki pengetahuan yang memadai dan lincah
dalam berkomunikasi agar dalam pelaksanaan tugasnya yang berkaitan
dengan penerapan, verifikasi dan pengawasan persyaratan keselamatan
dan pencegahan pencemaran sesuai ketentuan perusahaan dapat
dilakukan secara hemat dan bermanfaat.
1. Nakhoda sebuah kapal bertanggung jawab atas keselamatan kapal yang dipimpin.
Tanggung jawab dan wewenang Nakhoda termasuk :
e) Meninjau Sistem Manajemen Keselamatan dan Mutu yang ada dan melapor
kekurangannya kepada manajemen di darat.
f) Menjamin keselamatan anak buah kapal, kapal serta segala sesuatu di atas
kapal.
4. Keputusan dan rekomendasi atas hasil pengkajian kembali ini harus diserahkan ke
perusahaan untuk pembahasan dan penilaian.
5. Nakhoda harus segera melaporkan ke perusahaan jika mengubah tata cara kerja
yang telah ditentukan demi menjamin keselamatan dan perlindungan lingkungan.
6. Nakhoda diberi hak dan wewenang lebih atau diatas lainnya untuk mengambil
sesuatu tindakan dalam aspek keselamatan dan pencegahan polusi serta dapat
memohon bantuan PT BST seperlunya.
9 PERSONIL KAPAL
e) Perwira dan anak buah kapal yang baru diangkat menerima pengenalan dan
diberi pengarahan atas persyaratan keamanan kapal serta pencegahan
polusi sebelum berlayar.
i) Jika awak kapal terdiri dari berbagai bangsa, PT BST akan menyusun awak
kapal dalam sebuah kapal sedemikian rupa agar mereka dapat saling
berkomunikasi dengan baik dalam melaksanakan tugas-tugas mereka,
terutama dalam mengikuti Sistem Manajemen Keselamatan dan Mutu
perusahaan.
10.1 Umum
a) PT. BST meyakinkan bahwa personil yang bertanggung jawab dan bertugas
dalam keselamatan operasi, pencegahan polusi dan kualitas, harus
kompeten dan telah mengikuti pendidikan yang sesuai dengan tindakan
keselamatan (baik yang diadakan di dalam maupun di luar) dan memiliki
keterampilan serta pengalaman.
11 KOMUNIKASI
Dalam kesehariannya pihak kapal wajib melaporkan setiap item yang terdapat pada
Daily Operational Report. Pihak kapal wajib melaporkan persyaratan pencharter dan
mengikutsertakan petugas darat dalam pelaporan tersebut. Untuk hal yang bersifat
mendadak (kecelakaan, gangguan keamanan, dll). Nakhoda harus melaporkan kepada
DPA untuk tindakan lebih lanjut.
12 PENGENDALIAN DOKUMEN
12.2 Format
e) Semua usulan harus selesai diproses dalam periode waktu yang ditentukan
dan QHSE/DPA harus memastikan pelaksanaannya.
Untuk membuat dan mendapat persetujuan atas sebuah tata kerja Sistem
Manajemen Keselamatan dan Mutu PT BST, berikut adalah panduan umum yang
harus diikuti :
a) Setiap karyawan dapat mengajukan perubahan tata kerja atas sesuatu
kegiatan karyawan yang bersangkutan itu.
j) Semua dokumen yang tidak digunakan lagi jika tidak dimusnahkan harus
dibubuhi kata-kata “OBSOLETE” atau diberi tanda silang “X“ atau garis
memanjang diagonal dalam lembaran yang tdak berlaku tersebut..
Dokumen yang sudah tidak berlaku harus dipindahkan dari tempat
asalnya.
1. QHSE/DPA mengatur dan memonitor semua tata cara kerja yang tertulis.
2. Berbagai tugas yang terkait dijelaskan, disiapkan, disetujui dan diterapkan oleh
personil yang berkompeten.
b) Nakhoda harus yakin bahwa semua ABK, terutama yang baru naik ke
kapal dibawah pimpinannya, mengerti seluruh sinyal-sinyal darurat,
mengetahui posisi dan tugasnya dalam keadaaan darurat, mengetahui
lokasi seluruh peralatan pemadam dan keselamatan. Hal ini dapat
dilaksanakan dalam evaluasi latihan rutin yang dijalankan secara berkala.
14 PEMBELIAN
14.1 Pendahuluan
PT BST meyakinkan bahwa semua produk atau jasa yang dibeli sudah sesuai dengan
persyaratan permintaan.
i) Besarnya perusahaan
ii) Harga dan persyaratan pembayaran yang bersaing
iii) Kualitas dari jasa atau produk yang disuplai
iv) Perusahaan yang bersertifikasi ISO
d) Technical Manager memilih minimal 2 (dua) suplier dari tiap tipe jasa atau
merk atau barang yang disuplai, sesuai dengan kepentingan barang atau
jasa tersebut bagi kegiatan perusahaan.
a) Informasi dan data atas barang dan jasa yang diminta harus diberikan
dengan jelas pada setiap permohonan dan termasuk (jika berlaku) :
i) Nama barang, tipe, nomor seri, kelas model, tingkat atau identitas
pasti lainnya.
1. PT BST menggunakan dengan hati-hati hak milik pelanggan yang berada dalam
pengawasan PT BST.
2. PT BST bertanggung jawab untuk melindungi dan menjaga hak milik pelanggan
yang digunakan dalam pelayanan jasa perusahaan. Jika hak millik tersebut ada
yang hilang, rusak atau tidak layak digunakan kembali, maka segala kejadian harus
dicatat dan dilaporkan kepada pelanggan.
16 PRESERVATION OF SERVICE
17 PENELUSURAN
d) Jarak yang ditempuh sejak pelabuhan berangkat terakhir dan jarak yang
akan ditempuh hingga pelabuhan tujuan.
e) Total waktu perjalanan kapal sejak meninggalkan pelabuhan.
f) Perkiraan waktu tiba (Estimated Time Arrival/ETA).
g) Jumlah pemakaian bahan bakar.
h) Jumlah pemakaian minyak pelumas.
i) Jumlah pemakaian air tawar.
j) Arah haluan.
k) Kondisi perairan.
l) Kecepatan dan arah angin.
m) Sistem pelaporan.
18.1 Pendahuluan
PT BST membuat dan menyimpan prosedur tertulis untuk menjamin bahwa kapal
dipelihara sesuai dengan peraturan dan undang-undang serta persyaratan tambahan
lain.
18.2 Pemeriksaan
a) Owner Representative (OR) atau petugas yang ditunjuk oleh PT BST akan
melakukan pemeriksaan kapal sesuai periode pemeriksaan kapal yang
ditentukan.
b) Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :
Dokumentasi
18.3 Infrastruktur
diperlukan untuk menunjang daya tahan peralatan atau sistem yang kritis
disediakan dalam program pemeliharaan rutin.
17.1 Pendahuluan
Sistem manajemen PT BST harus meyakinkan bahwa organisasi darat dan kapal siap
dan sanggup menanggulangi keadaan berbahaya, kecelakaan dan keadaan darurat
setiap saat, terutama yang berkaitan dengan kapal.
b) Dalam setiap kejadian darurat keempat tim ini akan bekerjasama sesuai
tugas masing-masing untuk menanggulangi kejadian darurat tersebut.
c) Jika diperlukan, tim krisis darat akan dibentuk oleh bagian darat untuk
mendukung dan membantu dalam kejadian darurat tersebut. Tata cara
pelaksanaan dijelaskan di Manual Petunjuk Darat (MPD) dan Manual Petunjuk
Darurat Kapal (MDK).
Beberapa keadaan darurat yang mungkin terjadi telah diidentifikasi dan rencana
tindakan pada saat kejadian telah ditulis dan didokumentasi di Manual Petunjuk
Darurat Kapal (MDK).
18 AUDIT EKSTERNAL
19 MANAJEMEN KAPAL
PT BST telah mengembangkan dan menerapkan Kebijakan serta Prosedur sebagai
bagian dari sistem manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, Perlindungan
Lingkungan dan Mutu yang meliputi rencana pengoperasian kapal.
20 MANAJEMEN KECELAKAAN
Sebagai implementasi atas kebijakan terhadap aspek-aspek keselamatan dan
perlindungan lingkungan, PT BST telah menerapkan suatu sistem manajemen
kecelakaan yang sistematis dimana setiap kejadian yang mengakibatkan cedera atau
kerusakan property / aset perusahaan atau pencemaran lingkungan akan dilaporkan
oleh karyawan yang bersangkutan. Hasil laporan akan diinvestigasi demi mencari akar
dan sumber permasalahan kecelakaan kerja terjadi dan hasilnya akan disebarkan
sebagai bahan pembelajaran.
Hal ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sebagai bukti bahwa PT BST ikut serta
dalam menggalakkan lingkungan kerja yang aman dan jauh dari pencemaran
lingkungan. Pokok-pokok dari pembahasan manajemen kecelakaan akan di atur dalam
QSHE Manual perusahaan mengenai prosedur Manajemen Kecelakaan.
21 DOKUMEN TERKAIT
-
22 REFERENSI
a. ISM Code elemen 6.1