Disusun Oleh
KELOMPOK 14
Milla Audina (3335190004)
Robi Yana Nur Cahyadi (3335190036)
Indira Paramita (3335190045)
Sheva Intania Meilan Putri (3335190097)
a. Latar Belakang :
Buah sirsak yang telah dipanen akan mulai mengalami proses
pematangan pada 3-5 hari setelahnya, dan sisa waktu penyimpanannya
hanya 2-3 hari setelah proses pematangan tersebut walaupun
didinginkan. Jadi total waktu penyimpanan adalah sekitar 5-8 hari
setelah masa panen . Parameter kritis yang dipilih untuk menduga umur
simpan buah sirsak adalah kadar air. Agar buah sirsak tetap dapat
daimanfaatkan lebih lama maka buah sirsak dapat dijadikan berbagai
macam olahan salah satunya dengan menjadikan buah sirsak menjadi
bubuk buah sirsak dengan mengurangi kadar air didalamnya. Sistem
otomasi berguna untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan,
mengurangi waktu produksi dan mengurangi biaya untuk tenaga kerja
manusia, sehingga tuntutan proses produksi lebih efisien dan lebih cepat
untuk dicapai Salah satu sistem otomasi industri yang terus mengalami
perkembangan adalah dalam bidang manufaktur, khususnya sistem
kontrol. Sistem kontrol yang saat ini sedang marak digunakan yaitu DCS
(Distributed Control System) dan SCADA (Supervisory Control and
Data Aqcuisition) yang pada umumnya memanfaatkan PLC
(Programmable Logi Control) sebagai kontrolnya .
b. Tujuan :
Mendapatkan waktu yang lebih efisien dan hasil yang lebih baik pada
pengontrolan mixing motor dengan kontroler DCS
c. Metodologi :
▪ Prinsip Kerja Alat
▪ Perancangan Mekanik
▪ Perancangan Elektronik
Jurnal 2
“STUDI PERANCANGAN PENGENDALIAN TEKANAN PADA TANGKI
ADSORPTION DRYER DI PT.PUPUK ISKANDAR MUDA
MENGGUNAKAN DCS CENTUM-CS3000 YOKOGAWA”
a. Latar Belakang :
Pada PT. Pupuk Iskandar Muda udara yang telah dibangkitkan oleh
kompressor akan dikeringkan dengan terlebih dahulu di alirkan untuk
melewati sebuah tangki berisi zat yang mampu menyerap kandungan air
yaitu silica gel. Saat udara dialirkan pada tangki tersebut maka silica gel
didalam tangki tersebut akan menyerap kandungan air pada udara
tersebut. Poses penyerapan kandungan air yang terjadi pada tangki
tersebut hanya terjadi pada permukaan silica gel tanpa sampai masuk
kedalam silica gel tersebut, yang mana proses penyerapan tersebut
disebut juga proses adsorpsi, sehingga proses penyerapan kandungan air
pada air instrument di tangki tersebut dikenal dengan istilah adsorption
dryer. Sehinga adsorption dryer merupakan proses penting, namun di
PT. Pupuk Iskandar Muda masih belum ada pengontrolan tekanan pada
tanki adsorption dryer, serta sistem pengontrolan yang diterapkan masih
menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) sehingga proses
pengontrolan pada adsorption dryer masih tidak terpantau
b. Tujuan
Melakukan perancangan pengendalian tekanan pada tangki adsorption
dryer dengan simulator yang dapat dibuat dengan mudah dan tidak
memerlukan biaya besar
c. Metodologi
d. Hasil dan Pembahasan
Perancangan sistem pengendalian tekanan tangki adsorption dryer
dengan metode pengendali PI Ziegler – Nichols yang penulis
simulasikan pada software DCS Centum CS 3000 memiliki overshoot
(Mp) sebesar 22,5 % . Error steady state yang terjadi pada saat sistem
ini saat sistem sudah stabil adalah nol atau sistem pengendalian tekanan
memiliki hasil yang sesuai dengan set point yang diberikan.
a. Latar Belakang :
Salahsatu proses yang penting untuk diperhatikan demi terjaganya
kualitas proses yang lain hingga keluaran produk di industri gula adalah
proses produksi uap dari stasiun ketel atau boiler. Variabel proses yang
sangat mempengaruhi tingkat kualitas keluaran steam adalah level air di
steam drum. Namun demikian kinerja sistem pengendalian level yang
ada belum bisa bekerja secara optimal bila terjadi disturbance dan load
yang tinggi, disturbance diakibatkan oleh tekanan pompa feedwater
yang besar menyebabkan level air disteam drum selalu berfluktuasi.
Maka dari itu dirancanglah suatu sistem pengendalian level baru yang
menggunakan 3 element kontrol mode PID.
b. Tujuan :
Mengoptimalkan kinerja stream drum dengan cara konfigurasi tiga
element kontrol berbasis PID yang dilengkapi sistem interlock level dan
pressure.
c. Metodologi :
Diagram Block Sistem