Anda di halaman 1dari 4

H U K U M Vol. VII, No.

11/I/P3DI/Juni/2015

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

PUTUSAN PRAPERADILAN HADI POERNOMO


DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEWENANGAN
PEMBERANTASAN KORUPSI KPK
Marfuatul Latifah*)
Abstrak
Putusan praperadilan yang diajukan oleh Hadi Poernomo dikabulkan sebagian
oleh PN Jaksel. Hal tersebut kemudian membatalkan penetapan dirinya sebagai
tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi keberatan pajak PT BCA.
Putusan tersebut, membawa implikasi bagi KPK selaku pihak tergugat karena salah
satu pertimbangan dalam Amar Putusan tersebut menyatakan bahwa pengangkatan
penyidik KPK yang tidak sah. Hal tersebut tentunya akan berdampak terhadap
kewenangan KPK dalam menjalankan kewenangnnya dalam pemberantasan tindak
pidana korupsi.

Pendahuluan yang ditolak adalah permohonan untuk


Pada 26 Mei 2015, Pengadilan Negeri menyatakan bahwa sengketa pajak
Jakarta Selatan mengabulkan sebagian merupakan proses hukum khusus dan dalam
permohonan gugatan praperadilan Hadi penyelesaian keberatan pajak sebagaimana
Poernomo atas penetapan dirinya sebagai diatur oleh UU Pajak bukan merupakan
tersangka oleh Komisi Pemberantasan perbuatan pidana dan tidak termasuk
Korupsi (KPK). KPK menetapkannya dalam wilayah pemberantasan korupsi
sebagai tersangka dalam perkara dugaan sebagaimana dimaksud oleh Pasal 14 UU No.
tindak pidana korupsi keberatan pajak 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU
PT. Bank Central Asia (PT BCA) pada saat No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Hadi Poernomo menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) yang diduga Selain itu, Hadi Poernomo juga
merugikan negara sebesar Rp375 Miliar. meminta hakim untuk menyatakan bahwa
Hakim Haswandi tidak mengabulkan keputusan mengenai permohonan keberatan
seluruhnya permohonan gugatan pajak PT BCA tahun pajak 1999 tanggal 18
praperadilan yang diajukan oleh Hadi Juni 2004 yang dilakukan pemohon adalah
Poernomo. Dua poin permohonan tidak termasuk kewenangan termohon

*) Peneliti Muda Hukum pada Bidang Hukum, Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI), Sekretariat Jenderal DPR
RI. E-mail: marfulatifa@gmail.com.

Info Singkat
© 2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-1-
sebagaimana dimaksud oleh Pasal 11 huruf merupakan obyek praperadilan. Berbekal
c UU No. 30 Tahun 2002 Tentang Komisi putusan tersebut, PN Jaksel kemudian
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU mengadakan sidang praperadilan atas
KPK) karena tidak merugikan keuangan gugatan yang diajukan oleh Hadi Poernomo.
negara atau perekonomian negara. Namun Putusan tersebut mengabulkan
demikian, Hakim Haswandi menilai hal sebagian permohonan praperadilan yang
tersebut telah masuk ke dalam pokok diajukan oleh Hadi Pernomo. Hakim
perkara, sehingga acara praperadilan tidak Haswandi mengabulkan permohonan
dapat mengadili mengenai hal tersebut dan praperadilan Hadi Purnomo dalam hal
permohonan tersebut tidak diterima. penetapan tersangka dengan pertimbangan
Putusan yang dikeluarkan oleh Hakim bahwa KPK telah melanggar prosedur
Haswandi selaku hakim tunggal dalam penyidikan. Hal tersebut karena KPK
sidang praperadilan tersebut, dirasakan dianggap melakukan penetapan Hadi
merugikan KPK. Kerugian ini diarahkan Poernomo selaku tersangka bersamaan
pada amar putusan yang dikeluarkan oleh dengan terbitnya Surat Perintah Penyidikan
Hakim terdapat klausa yang menyatakan (Sprindik) Nomor Sprindik-17/01/04/2014
bahwa penyelidikan dan penyidikan yang atas perkara yang disangkakan pada Hadi
dilakukan oleh KPK harus dihentikan karena Poernomo, yaitu pada tanggal 21 April 2014.
penyelidik dan penyidik KPK tidak memiliki Kondisi tersebut tentu bertentangan
status yang sah sesuai dengan ketentuan UU. dengan definisi yang ada dalam KUHAP
Putusan praperadilan ini kemudian tentang penyidikan. Dalam Pasal 1 ayat
menimbulkan reaksi dari KPK selaku (2) KUHAP dinyatakan bahwa penyidikan
pihak tergugat yang menyatakan akan adalah serangkaian tindakan penyidik yang
mengajukan upaya hukum dalam bentuk dilakukan berdasarkan ketentuan undang-
banding atas putusan praperadilan tersebut. undang guna mengumpulkan bukti sehingga
Menarik untuk dilakukan pembahasan memperjelas adanya tindak pidana serta
mengenai bagaimana putusan tersebut menemukan tersangka. Dengan demikian
akan berimplikasi terhadap perkara yang Sprindik merupakan dasar dilakukannya
ditangani oleh KPK sejak tahun 2004 baik penyidikan oleh Penyidik.
yang sedang dalam proses maupun telah Dengan ketentuan tersebut dapat
memiliki kekuatan hukum tetap, ataupun ditafsirkan tahapan penyidikan dilaksanakan
implikasinya terhadap tugas dan wewenang sebelum adanya penetapan tersangka sebab
KPK sejak putusan ini ditetapkan. penyidikan digunakan untuk melakukan
penemuan tersangka. Dengan terbitnya
Putusan Kontroversial Sprindik yang bersamaan dengan penetapan
Gugatan yang diajukan oleh Hadi tersangka, dapat dikatakan bahwa penetapan
Poernomo terkait penetapannya sebagai tersangka atas Hadi Poernomo dilakukan
tersangka pada kasus korupsi dengan tanpa penyidikan terlebih dahulu. Dan hal
dugaan penyalahgunaan kewenangannya tersebut berpotensi akan pelanggaran hak
sebagai Dirjen Pajak untuk mengubah asasi yang dimiliki oleh Hadi Poernomo yang
telaah Direktur Pajak Penghasilan mengenai dilindungi oleh UU.
keberatan Surat Ketetapan Pajak Nihil Alasan lain yang dipaparkan
(SKPN) PPh PT BCA selaku wajib pajak oleh Hakim Haswandi dalam putusan
pada tahun 2003. PT BCA mengajukan Surat praperadilan tersebut adalah penyelidikan
Keberatan Pajak Penghasilan 1999-2003 terhadap Hadi Poernomo dilakukan oleh
pada 17 Juli 2003 terkait kredit bermasalah penyelidik dan penyidik independen yang
(Non Performing Loan/NPL) senilai Rp5,7 pengangkatannya tidak sah. “Undang-
triliun kepada Direktur Pajak Penghasilan undang tidak memberikan peluang
(PPh) Direktorat Jenderal Pajak. pada KPK untuk mengangkat penyelidik
Gugatan praperadilan tersebut dan penyidik independen,” ujar Hakim
diputus pada 26 Mei 2015. Putusan yang Haswandi. Dalam putusannya, hakim
dikeluarkan oleh Hakim Haswandi dari PN mengacu pada Pasal 45 dan Pasal 46
Jaksel mengacu pada putusan Mahkamah Undang- UU KPK bahwa penyidik haruslah
Konstitusi Nomor 21/PUU-XII/2014 yang berstatus sebagai penyelidik atau penyidik
menyatakan bahwa penetapan tersangka di instansi sebelumnya baik itu Polri atau

-2-
Kejaksaan. 2015. Terkait dengan hal tersebut belum ada
Terkait dengan status penyelidikan ketentuan yang mengatur mengenai upaya
terhadap Hadi Poernomo dilakukan oleh hukum banding atas putusan praperadilan
penyelidik dan penyidik independen yang atas penetapan tersangka. Ketentuan dalam
dianggap pengangkatannya tidak sah oleh Pasal 83 Ayat (1) KUHAP menyatakan
Hakim Haswandi, Pelaksana Tugas (Plt.) bahwa putusan Praperadilan tidak dapat
Wakil Ketua KPK, Indriyanto Seno Adji, diajukan upaya hukum banding, ketentuan
menyatakan bahwa putusan Haswandi tersebut dikecualikan dalam Pasal 83
melebihi permohonan Hadi Poernomo (ultra Ayat (2) yang menyatakan bahwa banding
petita). Hadi Poernomo meminta agar status dapat dilakukan terhadap putusan gugatan
tersangkanya dianggap tidak sah, tetapi praperadilan atas penghentian penyidikan
hakim memerintahkan KPK menghentikan atau penuntutan. Penghentian penyidikan
penyidikan. Secara tegas UU KPK dan penuntutan yang dimaksud dalam Pasal
menentukan bahwa KPK tidak berwenang 83 Ayat (1) KUHAP merupakan penghentian
melakukan penghentian perkara. penyidikan dan penuntutan yang
Selain itu, Haswandi menganggap dilaksanakan sesuai dengan kewenangan
penyidik KPK harus berasal dari Kejaksaan penyidik dan penuntut umum menghentikan
dan Kepolisian, serta belum pensiun perkara.
ataupun berhenti dari instansi asalnya. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa
Khusus penyelidik, harus berasal dari polisi. pada dasarnya banding yang diajukan atas
Menurut Indriyanto, dalam Pasal 45 Ayat putusan praperadilan Hadi Poernomo
(1) UU KPK, KPK berwenang mengangkat tidak dapat dilakukan, sebab penetapan
penyelidik dan penyidiknya sendiri. Bahkan tersangka yang tidak sah bukan bagian dari
beleid itu didukung Peraturan Pemerintah penghentian penyidikan atau penuntutan.
No. 103 Tahun 2012 tentang Perubahan Pendapat senada dinyatakan oleh Made
atas PP No. 63 Tahun 2005 tentang Sistem Sutrisna, Kepala Humas PN Jaksel, yang
Manajemen Sumber Daya Manusia Komisi menyatakan bahwa putusan praperadilan
Pemberantasan Korupsi yang didalamnya sudah final dan mengikat tidak ada lagi
mengatur mengenai mekanisme alih status upaya hukum yang dapat membatalkan
polisi atau jaksa yang ingin sepenuhnya putusan tersebut kecuali memang ditemukan
menjadi pegawai KPK. kesalahan hakim dalam memberikan
putusan.
Implikasi Putusan Praperadilan Atas pernyataan tersebut KPK
Atas putusan praperadilan tersebut menyatakan bahwa dapat atau tidaknya
KPK selaku pihak tergugat menyatakan upaya hukum banding dilakukan atas
telah melakukan upaya hukum, yaitu putusan praperadilan Hadi Poernomo
dalam bentuk banding. Permohonan merupakan kewenangan dari pengadilan
banding tersebut telah disampaikan KPK tinggi. Oleh karena itu usaha mengajukan
ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Menurut banding yang saat ini telah dilakukan
Plt. Wakil Ketua KPK, Indriyanto Seno oleh KPK hanya dapat di putuskan oleh
Adji, banding dipandang sebagai langkah Pengadilan Tinggi Jakarta, apakah
yang tepat untuk melawan putusan Hakim pengadilan berwenang atau tidak.
Haswandi yang dinilai salah kaprah Putusan praperadilan tersebut,
dan melampaui kewenangan hakim dapat mempengaruhi kinerja KPK dalam
praperadilan. Menurut Indriyanto, salah pemberantasan korupsi, baik terhadap
satu alasannya adalah Hakim Haswandi perkara yang telah berkekuatan hukum
memberikan putusan melebihi dari yang tetap, sedang dalam proses, maupun di masa
dituntut pemohon, yakni memerintahkan yang akan datang. Bagi perkara yang telah
KPK untuk menghentikan penyidikan Hadi berkekuatan hukum tetap, putusan tersebut
Poernomo dengan alasan status penyidik dapat menyebabkan gelombang upaya
dalam perkara tersebut tidak sah. hukum atas putusan berkekuatan hukum
Penetapan tersangka sebagai objek tetap yang diproses oleh KPK. Kemungkinan
dari praperadilan merupakan hal yang baru, banyak putusan KPK yang akan digugat
sebab baru dituangkan dalam putusan MK terkait status penyidik KPK yang dinyatakan
Nomor 21/PUU-XII/2014 pada bulan April tidak sah oleh Hakim Haswandi. Hal

-3-
tersebut akan mengakibatkan timbulnya dengan ketentuan peraturan perundang-
keraguan yang berujung pada upaya hukum undangan. Sebaiknya KPK menghormati
bagi 371 tindak pidana korupsi yang telah putusan praperadilan dengan menerbitkan
diproses oleh KPK dan telah mempunyai Sprindik baru sebagai landasan hukum
kekuatan hukum tetap sejak tahun 2004. penyidikan kasus Hadi Poernomo.
Terkait dengan pernyataan tersebut, Mahkamah Agung perlu mengeluarkan
Suhadi selaku Juru Bicara Mahkamah peraturan Mahkamah Agung (perma),
Agung menyatakan bahwa putusan yang sebagai petunjuk teknis terbaru dalam
dikeluarkan oleh Hakim Haswandi tidak memeriksa gugatan praperadilan, sebab saat
akan menyebabkan kekacauan, sebab ini telah muncul objek baru yang dapat diuji
putusan tersebut tidak berlaku surut. keabsahannya melalui praperadilan, yaitu
Dengan demikian perkara korupsi yang penetapan tersangka. Dengan adanya perma
ditangani KPK dan telah putus sebelum tersebut maka hakim yang memeriksa dan
putusan praperadilan ini dikeluarkan tidak memutus gugatan praperadilan memiliki
akan terkena dampak apapun. pegangan teknis dalam mengeluarkan
Bagi perkara yang saat ini sedang putusan.
diproses di KPK pada dasarnya putusan Semua kondisi di atas merupakan
praperadilan Hadi Purnomo, tidak akan cerminan bahwa KUHAP sebagai dasar
menimbulkan pengaruh yang besar dari mekanisme hukum acara pidana di
bagi KPK dalam menjalankan tugas dan Indonesia sangat membutuhkan perubahan
wewenangnya. Karena sistem hukum agar dapat menyesuaikan dengan kondisi
Indonesia tidak menganut asas preseden, yang ada di masyarakat saat ini dan
yakni putusan seorang hakim harus diikuti diwaktu yang akan datang. Khususnya
oleh hakim lain. Dengan begitu, putusan mengenai gugatan praperadilan yang saat ini
Hakim Haswandi tidak akan berpengaruh mengalami perluasan objek yang dapat diuji,
besar bagi putusan perkara korupsi yang yaitu penetapan tersangka. Oleh karena itu
ditangani KPK saat ini dan di masa yang DPR dalam fungsinya selaku legislator harus
akan datang. mendorong upaya percepatan pembahasan
Selanjutnya dalam kasus ini langkah RUU tentang Hukum Acara Pidana sehingga
yang dapat diambil oleh KPK adalah masalah seperti di atas dapat diminimalisir.
menerbitkan Sprindik baru atas perkara
yang disangkakan pada Hadi Poernomo Referensi
dan memulai kembali penyidikan sesuai “Basis Lemah, KPK Kalah”, Media
dengan tahapan yang ada dalam KUHAP. Indonesia, 27 Mei 2015.
Sehingga potensi penyelewengan dalam “Ini Pertimbangan Lengkap Hakim
proses penegakan hukum dapat ditekan, Kabulkan Permohonan Hadi
bahkan dihindari. Permasalahan ini Poernomo”,http://nasional.kompas.
juga dapat menjadi pengingat bagi KPK com/read/2015/05/26/18574831/
dalam menjalankan kewenangannya, Ini.Pertimbangan.Lengkap.Hakim.
khususnya dalam penetapan tersangka Kabulkan.Permohonan.Hadi.Poernomo,
agar lebih berhati-hati dan melaksanakan diakses tanggal 3 Mei 2015.
kewenangannyanya sesuai prosedur yang “KPK Jangan Risaukan Praperadilan”,
ada dalam ketentuan peraturan perundang- Harian Kompas, 31 Mei 2015 .
undangan. “KPK Kalah Lagi”, Republika, 27 Mei 2015
“MA Pertanyakan Putusan Praperadilan
Penutup Hadi Poernomo”,http://www.tempo.
Upaya hukum banding atas putusan co/read/fokus/2015/05/28/3182/ma-
praperadilan Hadi Poernomo merupakan pertanyakan-putusan-praperadilan-
upaya perlawanan dari KPK, setelah ketiga hadi-poernomo, diakses tanggal 3 Mei
kalinya kalah dalam sidang praperadilan 2015 .
terkait pengujian keabsahan penetapan UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi
tersangka. Upaya tersebut merupakan upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi .
KPK untuk meluruskan posisi KPK sebagai UU No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-
lembaga anti-korupsi agar tetap dapat Undang Hukum Acara Pidana.
menjalankan tugas dan wewenangnya sesuai

-4-

Anda mungkin juga menyukai